2. Anggota Kelompok
Argo Putro K
Dianti Lintang
Aula Zahrotun N
Didik Gunawan
Dewi Sinta A
Elmawati Situmorang
Nabil Alvein A
3. Daftar Isi
01 Pembuka
(Penjelasan
umum)
03 Komponen
(Keterampilan
mengelola kelas)
02 Tujuan
(Pengelolaan
kelas untuk
siswa dan guru)
04 Prinsip
(Penggunaan
keterampilan)
05 Kekeliruan
(yang harus
dihindari)
5. Mulyasa (2013)
“Pengelolaan kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan
mengendalikan jika terjadi ganguan dalam
pembelajaran”.
Maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan dasar mengelola kelas adalah
keterampilan yang dimiliki oleh guru dalam
menciptakan dan menjaga kondisi kelas
agar tetap kondusif sehingga proses
pembelajaran berjalan secara normal.
7. Siswa Guru
Bertanggung jawab terhadap tingkah
laku positif.
Menciptakan dan memelihara
kelancaran penyajian.
Sadar dan mempu mengendalikan diri di
kelas.
Keterlibatan aktif dalam kegiatan kelas.
Sadar terhadap kebutuhan siswa di
kelas.
Pemberian respon secara aktif.
9. Komponen Mengelola Kelas
1) Sikap Tanggap
Menggambarkan tingkah laku
guru yang tanggap terhadap
perhatian siswa dalam bentuk
perhatian dan keterlibatan siswa
saat kegiatan belajar-mengajar.
Kesan sikap tanggap :
kontak pandang,
Gerakan mendekati
Memberi pernyataan
Reaksi terhadap gangguan
dan ketidakacuan
2) Membagi Perhatian
Guru menunjukan kemampuan
membagi perhatian secara
verbal maupun visual terhadap
kegiatan yang berlangsung
dalam waktu yang sama.
3) Memusatkan Perhatian
Kelompok
Keterlibatan siswa dalam
kegiatan belajar dapat
dipertahankan secara terus-
menerus apabila guru dapat
memusatkan perhatian kelas
terhadap tugas yang diberikan.
Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara menyiagakan siswa,
menuntut keterlibatan siswa.
10. Komponen Mengelola Kelas
4) Memberikan Petunjuk
yang Jelas
Guru hendaknya memberikan
arahan yang jelas untuk kegiatan
yang akan dilaksanakan,
petunjuk ini akan menghindari
kebingungan siswa.
5) Memberi Penguatan
Dalam mengelola kelas guru
tidak hanya memberi penguatan
kepada siswa yang ebrtingkah
laku wajar, tetapi juga kepada
siswa yang acuh, dengan cara
menangkapnya ketika siswa
berperilaku wajar dan memberi
respon, tujuannya untuk
mnegatasi siswa yang tidak mau
terlibat dalam kegiatan belajar.
6) Memberi Teguran
Hendaknya guru memberi
teguran kepada siswa yang tidak
mau terlibat dalam kegiatan
kelas, agar guru dapat
mengembalikan siwa ke kondisi
belajar yang optimal.
12. Prinsip Keterampilan
Kehangatan
dan Antusias
Keluwesan
Memberi
Tantangan
Guru harus menunjukkan
sikap hangat dan antusias
untuk menciptakan ilkim
kelas yang menyenangkan
untuk kegiatan belajar
yang optimal.
Penekanan
Hal Positif
Bervariasi
Penanaman
Disiplin Siswa
Berbagai tindakan yang
digunakan guru
hendaknya bersifat
menantang sehingga
mengurangi kemungkinan
perilaku menyimpang
Guru hendaknya
bervariasi dalam
menggunakan media, gaya
dan pola interaksi untuk
menghindari kejenuhan
siswa
Guru hendaknya
bertingkah laku yang
luwes dalam mengubah
strategi belajar dengan
memanipulasi berbagai
komponen keterampilan
untuk mempertahankan
perhatian siswa
Penekanan ini misalnya
penuh kehangatan dan
antusias untuk
menghindari kesalahan,
dan menghindari mencela
atau mencemooh siswa.
Pengembangan disiplin
siswa penting dimana hal
ini akan berhasil jika guru
dapat menjadi contoh
dalam mengendalikan diri
dengan melaksankan
tanggung jawabnya
14. Kekeliruan
1) MembiarkanSiswa 3) Kelenyapan
2) Meceladan mencemoohsiswa 4) Penyimpangan
Disini dalam artian membiarkan siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan dari guru
seperti berbicara dengan teman sendiri
atau melakukan aktivitas selain yang
diperintahkan oleh guru
Mencela dan mencemooh siswa dalam arti
guru menggunakan kata-kata yang
menyinggung perasaan siswa
Guru tidak fokus dalam pembelajaran di
kelas yang menyebabkan penyimapangan
fokus siswa
Guru menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai
dengan materi pembelajaran
15. Kekeliruan
5) Memenggal Penjelasan
6) Interupsi Guru
Memberi penjelasan dan petunjuk secara
terpisah kepada individu atau kelompok
yang pada dasarnya dapat disampaikan
secara langsung
Guru melakukan interupsi atau campur
tangan yang berlebihan sehinnga kegiatan
menjadi terputus.