SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PENGANTAR ILMU EKONOMI TENAGA KERJA/
                                SUMBER DAYA MANUSIA



I.       ILMU             EKONOMI                    SEBAGAI                  SUATU                 SISTEM
         HUBUNGAN YANG TERORGANISIR.

         Ilmu ekonomi neoklasik merupakan suatu sistem hubungan
         terorganisir yang menghayati satu tatanan yang mapan di
         dalam gejala-gejala, yang dilukiskannya dalam penelitian yang
         khusus; hubungan kegiatan antar manusia di dalam lingkungan
         hidup kemasyarakatan.

         Suatu sistem ekonomi yang sederhana dapat diwakili oleh arus
         perputaran pendapatan                         yang        ditunjukkan            oleh       Gambar.
         Menurut konsepsi ini suatu ekonomi terdiri dari para pelaku
         ekonomi,           sebagai          anggota-anggota                  rumah         tangga        atau
         anggota-anggota perusahaan. Anggota-anggota rumah tangga
         adalah penghasil jasa layanan yang produktif (atau faktor-faktor
         produksi),           seperti         jasa        pelayanan            tenaga          kerja      bagi
         perusahaan-perusahaan.                        Sebagai           imbalannya                bagi   jasa
         pelayan           produktif         yang         diberikan           kepada          perusahaan-
         perusahaan, anggota-anggota rumah tangga menerima uang
         sebagai pendapatan mereka. Di dalam transaksi ini yang
         berlangsung di pasar faktor produksi, anggota-anggota rumah
         tangga          merupakan             pemberi           jasa       pelayanan              sedangkan
         perusahaan-perusahaan                        merupakan              pihak         peminta        jasa
         pelayanan.

                                                     Pasar barang
                                                 Pengeluaran uang
                                                    Barang-barang
         Rumah tangga                                dan Jasa-jasa                          Perusahaan
/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc             1

                                                   Faktor produksi
                                               Pendapatan nominal
Pasar faktor




         Gambar            1.     Suatu         arus       perputaran            sederhana            tentang
         pendapatan.              Anggota-anggota                  rumah         tangga            merupakan
         penyedia faktor produksi dalam pasar faktor dan merupakan
         peminta barang dalam pasar produk. Perusahaan merupakan
         peminta faktor produksi dan penyedia barang-arang dalam
         pasar produk.

II.      ILMU EKONOMI TENAGA KERJA SEBAGAI SUATU
         SUBSISTEM PADA SISTEM EKONOMI

         Ilmu ekonomi tenaga kerja adalah juga merupakan suatu
         sistem hubungan yang terorganisir, akan tetapi ia juga
         merupakan suatu subsistem pada sistem ekonomi yang lebih
         luas. Ilmu ekonomi tenaga kerja memusatkan perhatiannya
         pada tingkah laku perorangan dalam peranan mereka sebagai
         pemasok jasa tenaga kerja dan sebagai pihak peminta yang
         membutuhkan jasa tenaga kerja.

         Di dalam pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran
         secara          bersama-sama                 menentukan               jumlah          yang     akan
         dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima. Dalam hal
         semacam ini pasar tenaga kerja adalah sama dengan pasar
         barang. Walaupun demikian pasar tenaga kerja tidaklah sama.
         Sesungguhnya perbedaan antara pasar tenaga kerja dengan




/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc            2
pasar produksi itulah terletak hal yang paling penting dan
         menarik bagi para ahli ekonomi tenaga kerja.

         Pasar tenaga kerja mempunyai satu ciri yang coraknya unik,
         dan yang dipandang cukup dapat membedakannya dari semua
         pasar lainnya ditilik dari segi faktor-faktor produksi dan dari
         semua           pasar          produksi.           Para         pekerja          menjual   jasa
         pekerjaannya, tetapi dirinya sendiri tetap memiliki kepribadian
         haknya sendiri. Berdasarkan kenyataan yang unik ini, maka
         perorangan yang menjual jasa tenaga kerjanya menilik terlebih
         dahulu rangkaian kondisi kerja sebelum pekerja itu mengambil
         keputusan untuk menerima lowongan kerja.

         Penalaran terhadap pasar tenaga kerja sebagian besar dapat
         dipahami apabila kita pertama sekali membangun suatu model
         pemikiran yang mengambil intisari dari ciri-ciri khusus pasar ini
         lalu memutuskan pikiran terhadap ciri-ciri umum pasar itu.
         Pertama sekali kita harus meneliti suatu model pemikiran yang
         memutuskan pemikiran terhadap ciri-ciri yang dimiliki pasar
         barang dan pasar tenaga kerja pada umumnya.

         Model dasar dibentuk dengan cara mula-mula membuat
         anggapan bahwa semua orang akan menyetujuinya adalah
         tidak realistis, akan tetapi akan sangat mempermudah analisis.
         Dengan cara menangani satu permasalahan pada satu saat,
         maka dugaan terhadap permasalahan itu dapat dipecahkan.

III.     ANGKATAN KERJA

         Tiap negara dapat memberikan pengertian yang berbeda
         mengenai definisi bekerja dan menganggur, dan definisi itu
         dapat berubah menurut waktu. Dalam sensus penduduk tahun


/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc       3
1971, orang yang bekerja dengan maksud penghasilan paling
         sedikit dua hari dalam seminggu sebelum hari pencacahan
         dinyatakan sebagai bekerja. Juga tergolong sebagai bekerja,
         mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak
         bekerja atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah:
         (1) pekerja tetap pada kantor pemerintah atau swasta yang
         sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok atau
         mangkir; (2) petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian
         yang sedang tidak bekerja karena menunggu panen atau
         menunggu hujan untuk menggarap sawahnya; dan (3) orang
         yang bekerja dalam bidang keahlian seperti dokter, konsultan,
         tukang cukur, dan lain-lain.




                             Angkatan Kerja = Pekerja + Penganggur




                                                                        Jumlah penganggur
                       Tingkat pengangguran =                                                      X 100%
                                                                      Jumlah angkatan kerja




IV.      BUKAN ANGKATAN KERJA

         Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari tiga golongan,
         yakni: (1) golongan yang masih bersekolah, yaitu mereka yang
         kegiatannya hanya atau terutama bersekolah; (2) golongan
         yang mengurus rumah tangga, yaitu mereka yang mengurus
         ramah tangga tanpa memperoleh upah; dan (3) golongan lain-
         lain. Yang tergolong dalam lain-lain ini ada dua macam, yaitu:

/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc    4
(a) penerima pendapatan, yakni mereka yang tidak melakukan
         suatu kegiatan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti
         tunjangan pensiun, bunga atas simpanan atau sewa atas milik;
         dan (b) mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain
         misalnya karena lanjut usia, cacat, dalam penjara atau sakit
         kronis.

V.       JENIS-JENIS PENGANGGURAN

         a. Pengangguran Friksional

              Pengangguran friksional adalah mengangguran yang terjadi
              karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari
              kerja dan lowongan kerja yang ada. Kesulitan temporer ini
              dapat berbentuk sekedar waktu yang diperlukan selama
              prosedur pelamaran dan seleksi, atau terjadi karena faktor
              jarang atau kurangnya informasi.

         b. Pengangguran Struktural

              Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan
              dalam struktur atau komposisi perekonomian. Perubahan
              struktur yang demikian memerlukan perubahan dalam
              keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan sedangkan pihak
              pencari kerja tidak mampu menyesuaikan diri dengan
              keterampilan              baru        tersebut.           Misalnya           dalam   suatu
              pergeseran dari ekonomi yang berat agraris menjadi
              ekonomi yang berat industri.

         c. Pengangguran Musiman




/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc       5
Pengangguran musiman terjadi karena pergantian musim. Di
              luar musim panen dan turun ke sawah banyak orang yang
              tidak mempunyai kegiatan ekonomis.


VI.      PENGANGGUR DAN SETENGAH PENGANGGUR

         Pendekatan angkatan kerja yang membedakan orang yang
         bekerja dan menganggur pada dasarnya menimbulkan tiga
         masalah            pokok.         Misalnya            yang        pertama,            menyangkut
         penentuan batas jam kerja yang berbeda-beda.

         Kedua, pembedaan tenaga kerja atas golongan yang bekerja
         dan menganggur tidak menggambarkan masalah tenaga kerja
         yang sebenarnya.

         Ketiga, pembedaan atas orang yang bekerja dan menganggur
         tidak menunjukkan apa-apa mengenai tingkat pendapatan dan
         produktivitas seseorang.

         Dengan pendekatan ini dibedakan angkatan kerja dalam tiga
         golongan yaitu orang yang : (a) menganggur, yaitu orang yang
         sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan; (b)
         setengah             menganggur,                 yaitu         mereka            yang     kurang
         dimanfaatkan dalam bekerja dilihat dari jam kerja, produktivitas
         kerja dan pendapatan; dan (c) bekerja penuh atau cukup
         dimanfaatkan.


VII. PENDEKATAN                            ANGKATAN                    DAN           PENGGUNAAN
         TENAGA KERJA

         Analisa tenaga kerja melalui pendekatan penggunaan tenaga
         kerja (labor utilization approach) ternyata lebih rumit daripada
         analisa yang dilakukan melalui pendekatan angkatan kerja


/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc        6
(labor force approach). Akan tetapi dalam hubungannya
         dengan penyusunan kebijaksanaan, yang pertama memberikan
         gambaran tenaga kerja yang lebih realistis dan alternatif yang
         lebih luas. Pendekatan angkatan kerja hanya membedakan
         antara bekerja dan menganggur. Padahal dikalangan yang
         tergolong bekerja masih terdapat masalah besar dalam bentuk
         setengah yang kentara maupun tidak kentara.

         Informasi mengenai jumlah tenaga kerja yang mempunyai
         produktivitas kerja rendah merupakan petunjuk akan kebutuhan
         latihan, perbaikan dalam cara-cara penempatan orang dalam
         pekerjaan            yang         sesuai         dengan           keahliannya,            dan/atau
         perbaikan organisasi serta penyediaan sarana penunjang
         lainnya.




/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc          7
KOMPOSISI PENDUDUK DAN TENAGA
                                                       KERJA

                                                     PENDUDUK



                    TENAGA                                                                         BUKAN TENAGA
                      KERJA                                                                                KERJA


        ANGKATAN                                                                         BUKAN
            KERJA                                                                     ANGKATAN
                                                                                         KERJA
MENGANGGU               BEKERJA                                   SEKOLAH              MENGURU               PENERIMA
    R                                                                                   S RUMAH             PENDAPATA
                                                                                         TANGGA                    N
            SETENGAH                                BEKERJ
        PENGANGGURA                                       A
                    N                                PENUH
   KENTARA                                   TIDAK
  (JAM KERJA                              KENTARA
    SEDIKIT)
            PRODUKTIVITAS                                         PENGHASILAN
                  RENDAH                                              RENDAH




        /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc               8
/mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc   9

More Related Content

What's hot

Budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
Budaya organisasi dan gaya kepemimpinanBudaya organisasi dan gaya kepemimpinan
Budaya organisasi dan gaya kepemimpinanUniversitas Siliwangi
 
permintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatpermintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatHasnah Rhiriesad
 
Perubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stressPerubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stressSeta Wicaksana
 
Naskah ekma4413 tugas1
Naskah ekma4413 tugas1Naskah ekma4413 tugas1
Naskah ekma4413 tugas1AnggaRenggara1
 
6 Inovasi & Kewirausahaan
6 Inovasi & Kewirausahaan6 Inovasi & Kewirausahaan
6 Inovasi & KewirausahaanDhimas kasep
 
hubungan industrial_2.ppt
hubungan industrial_2.ppthubungan industrial_2.ppt
hubungan industrial_2.pptDheaTry
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasLilia Pascariani
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Lina Akuba
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanPenerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanIRAWANPERWANDA
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management Kacung Abdullah
 

What's hot (20)

Budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
Budaya organisasi dan gaya kepemimpinanBudaya organisasi dan gaya kepemimpinan
Budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
 
Rpp ekonomi sma xi KD 3.8 bumn, bums bumd dan koperasi
Rpp ekonomi sma xi KD 3.8 bumn, bums bumd dan koperasi Rpp ekonomi sma xi KD 3.8 bumn, bums bumd dan koperasi
Rpp ekonomi sma xi KD 3.8 bumn, bums bumd dan koperasi
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
permintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregatpermintaan dan penawaran agregat
permintaan dan penawaran agregat
 
Perubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stressPerubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stress
 
Proposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomiProposal ptk ekonomi
Proposal ptk ekonomi
 
Naskah ekma4413 tugas1
Naskah ekma4413 tugas1Naskah ekma4413 tugas1
Naskah ekma4413 tugas1
 
6 Inovasi & Kewirausahaan
6 Inovasi & Kewirausahaan6 Inovasi & Kewirausahaan
6 Inovasi & Kewirausahaan
 
RPP Kd 3.2 ketenagakerjaan
RPP Kd 3.2  ketenagakerjaanRPP Kd 3.2  ketenagakerjaan
RPP Kd 3.2 ketenagakerjaan
 
hubungan industrial_2.ppt
hubungan industrial_2.ppthubungan industrial_2.ppt
hubungan industrial_2.ppt
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]Kompensasi.pptx [autosaved]
Kompensasi.pptx [autosaved]
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam PerusahaanPenerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
Penerapan Teori Manajemen Dalam Perusahaan
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management
 

Viewers also liked

Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Maya Kibumkim
 
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapEkonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapMarwah Nur Azizah
 
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi Barat
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi BaratAnalisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi Barat
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeMakalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeIbnuRiba2
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiGalang Ihsan
 
Materi pkn new
Materi pkn newMateri pkn new
Materi pkn newIrma Aivie
 
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaMateri ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaRachmah Safitri
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaDayana Florencia
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanDede Adi Nugraha
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 

Viewers also liked (12)

Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
Sumber daya alam dan sumber daya manusia (Perekonomian Indonesia)
 
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapEkonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
 
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi Barat
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi BaratAnalisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi Barat
Analisis Situasi ibu dan Anak (ASIA) provinsi Sulawesi Barat
 
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak adeMakalah msdm bab 1 15 pak ade
Makalah msdm bab 1 15 pak ade
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Materi pkn new
Materi pkn newMateri pkn new
Materi pkn new
 
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaMateri ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 

Similar to Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm

Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...CATUR FEBRI
 
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninAjeng Faiza
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
KetenagakerjaanRisou Kun
 
Media rketenagakerjaan
Media  rketenagakerjaanMedia  rketenagakerjaan
Media rketenagakerjaanFrenki Lestari
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaanarifin
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaanarifin
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAfebi pristan
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptxSuryaSurya799164
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptdianarifyati
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptollaaprileta
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanAgeng Asmara
 
makalah outsourcing
makalah outsourcingmakalah outsourcing
makalah outsourcingCici Cweety
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiIswi Haniffah
 

Similar to Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm (20)

Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
 
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt senin
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdfketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdf
 
Media ketenagakerjaan
Media ketenagakerjaanMedia ketenagakerjaan
Media ketenagakerjaan
 
Media rketenagakerjaan
Media  rketenagakerjaanMedia  rketenagakerjaan
Media rketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
 
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.pptPENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
ketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.pptketenagakerjaan.ppt
ketenagakerjaan.ppt
 
Msdm hub.industrial
Msdm hub.industrialMsdm hub.industrial
Msdm hub.industrial
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makroTeori ekonomi makro
Teori ekonomi makro
 
Masalah ekonomi
Masalah ekonomiMasalah ekonomi
Masalah ekonomi
 
makalah outsourcing
makalah outsourcingmakalah outsourcing
makalah outsourcing
 
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: EkonomiRingkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Ekonomi
 

More from Sofyan Nardi Saputra

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Sofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateSofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Sofyan Nardi Saputra
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Sofyan Nardi Saputra
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk makSofyan Nardi Saputra
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maSofyan Nardi Saputra
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsSofyan Nardi Saputra
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sdSofyan Nardi Saputra
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd miSofyan Nardi Saputra
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isiSofyan Nardi Saputra
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg sklSofyan Nardi Saputra
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakSofyan Nardi Saputra
 

More from Sofyan Nardi Saputra (20)

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2
 
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolahPpt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolah
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
Strategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmStrategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdm
 

Pengantar ilmu ekonomi tenaga kerja dan sdm

  • 1. PENGANTAR ILMU EKONOMI TENAGA KERJA/ SUMBER DAYA MANUSIA I. ILMU EKONOMI SEBAGAI SUATU SISTEM HUBUNGAN YANG TERORGANISIR. Ilmu ekonomi neoklasik merupakan suatu sistem hubungan terorganisir yang menghayati satu tatanan yang mapan di dalam gejala-gejala, yang dilukiskannya dalam penelitian yang khusus; hubungan kegiatan antar manusia di dalam lingkungan hidup kemasyarakatan. Suatu sistem ekonomi yang sederhana dapat diwakili oleh arus perputaran pendapatan yang ditunjukkan oleh Gambar. Menurut konsepsi ini suatu ekonomi terdiri dari para pelaku ekonomi, sebagai anggota-anggota rumah tangga atau anggota-anggota perusahaan. Anggota-anggota rumah tangga adalah penghasil jasa layanan yang produktif (atau faktor-faktor produksi), seperti jasa pelayanan tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan. Sebagai imbalannya bagi jasa pelayan produktif yang diberikan kepada perusahaan- perusahaan, anggota-anggota rumah tangga menerima uang sebagai pendapatan mereka. Di dalam transaksi ini yang berlangsung di pasar faktor produksi, anggota-anggota rumah tangga merupakan pemberi jasa pelayanan sedangkan perusahaan-perusahaan merupakan pihak peminta jasa pelayanan. Pasar barang Pengeluaran uang Barang-barang Rumah tangga dan Jasa-jasa Perusahaan /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 1 Faktor produksi Pendapatan nominal
  • 2. Pasar faktor Gambar 1. Suatu arus perputaran sederhana tentang pendapatan. Anggota-anggota rumah tangga merupakan penyedia faktor produksi dalam pasar faktor dan merupakan peminta barang dalam pasar produk. Perusahaan merupakan peminta faktor produksi dan penyedia barang-arang dalam pasar produk. II. ILMU EKONOMI TENAGA KERJA SEBAGAI SUATU SUBSISTEM PADA SISTEM EKONOMI Ilmu ekonomi tenaga kerja adalah juga merupakan suatu sistem hubungan yang terorganisir, akan tetapi ia juga merupakan suatu subsistem pada sistem ekonomi yang lebih luas. Ilmu ekonomi tenaga kerja memusatkan perhatiannya pada tingkah laku perorangan dalam peranan mereka sebagai pemasok jasa tenaga kerja dan sebagai pihak peminta yang membutuhkan jasa tenaga kerja. Di dalam pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan jumlah yang akan dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima. Dalam hal semacam ini pasar tenaga kerja adalah sama dengan pasar barang. Walaupun demikian pasar tenaga kerja tidaklah sama. Sesungguhnya perbedaan antara pasar tenaga kerja dengan /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 2
  • 3. pasar produksi itulah terletak hal yang paling penting dan menarik bagi para ahli ekonomi tenaga kerja. Pasar tenaga kerja mempunyai satu ciri yang coraknya unik, dan yang dipandang cukup dapat membedakannya dari semua pasar lainnya ditilik dari segi faktor-faktor produksi dan dari semua pasar produksi. Para pekerja menjual jasa pekerjaannya, tetapi dirinya sendiri tetap memiliki kepribadian haknya sendiri. Berdasarkan kenyataan yang unik ini, maka perorangan yang menjual jasa tenaga kerjanya menilik terlebih dahulu rangkaian kondisi kerja sebelum pekerja itu mengambil keputusan untuk menerima lowongan kerja. Penalaran terhadap pasar tenaga kerja sebagian besar dapat dipahami apabila kita pertama sekali membangun suatu model pemikiran yang mengambil intisari dari ciri-ciri khusus pasar ini lalu memutuskan pikiran terhadap ciri-ciri umum pasar itu. Pertama sekali kita harus meneliti suatu model pemikiran yang memutuskan pemikiran terhadap ciri-ciri yang dimiliki pasar barang dan pasar tenaga kerja pada umumnya. Model dasar dibentuk dengan cara mula-mula membuat anggapan bahwa semua orang akan menyetujuinya adalah tidak realistis, akan tetapi akan sangat mempermudah analisis. Dengan cara menangani satu permasalahan pada satu saat, maka dugaan terhadap permasalahan itu dapat dipecahkan. III. ANGKATAN KERJA Tiap negara dapat memberikan pengertian yang berbeda mengenai definisi bekerja dan menganggur, dan definisi itu dapat berubah menurut waktu. Dalam sensus penduduk tahun /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 3
  • 4. 1971, orang yang bekerja dengan maksud penghasilan paling sedikit dua hari dalam seminggu sebelum hari pencacahan dinyatakan sebagai bekerja. Juga tergolong sebagai bekerja, mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak bekerja atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah: (1) pekerja tetap pada kantor pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok atau mangkir; (2) petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang sedang tidak bekerja karena menunggu panen atau menunggu hujan untuk menggarap sawahnya; dan (3) orang yang bekerja dalam bidang keahlian seperti dokter, konsultan, tukang cukur, dan lain-lain. Angkatan Kerja = Pekerja + Penganggur Jumlah penganggur Tingkat pengangguran = X 100% Jumlah angkatan kerja IV. BUKAN ANGKATAN KERJA Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari tiga golongan, yakni: (1) golongan yang masih bersekolah, yaitu mereka yang kegiatannya hanya atau terutama bersekolah; (2) golongan yang mengurus rumah tangga, yaitu mereka yang mengurus ramah tangga tanpa memperoleh upah; dan (3) golongan lain- lain. Yang tergolong dalam lain-lain ini ada dua macam, yaitu: /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 4
  • 5. (a) penerima pendapatan, yakni mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas simpanan atau sewa atas milik; dan (b) mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain misalnya karena lanjut usia, cacat, dalam penjara atau sakit kronis. V. JENIS-JENIS PENGANGGURAN a. Pengangguran Friksional Pengangguran friksional adalah mengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang ada. Kesulitan temporer ini dapat berbentuk sekedar waktu yang diperlukan selama prosedur pelamaran dan seleksi, atau terjadi karena faktor jarang atau kurangnya informasi. b. Pengangguran Struktural Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan dalam struktur atau komposisi perekonomian. Perubahan struktur yang demikian memerlukan perubahan dalam keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan sedangkan pihak pencari kerja tidak mampu menyesuaikan diri dengan keterampilan baru tersebut. Misalnya dalam suatu pergeseran dari ekonomi yang berat agraris menjadi ekonomi yang berat industri. c. Pengangguran Musiman /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 5
  • 6. Pengangguran musiman terjadi karena pergantian musim. Di luar musim panen dan turun ke sawah banyak orang yang tidak mempunyai kegiatan ekonomis. VI. PENGANGGUR DAN SETENGAH PENGANGGUR Pendekatan angkatan kerja yang membedakan orang yang bekerja dan menganggur pada dasarnya menimbulkan tiga masalah pokok. Misalnya yang pertama, menyangkut penentuan batas jam kerja yang berbeda-beda. Kedua, pembedaan tenaga kerja atas golongan yang bekerja dan menganggur tidak menggambarkan masalah tenaga kerja yang sebenarnya. Ketiga, pembedaan atas orang yang bekerja dan menganggur tidak menunjukkan apa-apa mengenai tingkat pendapatan dan produktivitas seseorang. Dengan pendekatan ini dibedakan angkatan kerja dalam tiga golongan yaitu orang yang : (a) menganggur, yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan; (b) setengah menganggur, yaitu mereka yang kurang dimanfaatkan dalam bekerja dilihat dari jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan; dan (c) bekerja penuh atau cukup dimanfaatkan. VII. PENDEKATAN ANGKATAN DAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA Analisa tenaga kerja melalui pendekatan penggunaan tenaga kerja (labor utilization approach) ternyata lebih rumit daripada analisa yang dilakukan melalui pendekatan angkatan kerja /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 6
  • 7. (labor force approach). Akan tetapi dalam hubungannya dengan penyusunan kebijaksanaan, yang pertama memberikan gambaran tenaga kerja yang lebih realistis dan alternatif yang lebih luas. Pendekatan angkatan kerja hanya membedakan antara bekerja dan menganggur. Padahal dikalangan yang tergolong bekerja masih terdapat masalah besar dalam bentuk setengah yang kentara maupun tidak kentara. Informasi mengenai jumlah tenaga kerja yang mempunyai produktivitas kerja rendah merupakan petunjuk akan kebutuhan latihan, perbaikan dalam cara-cara penempatan orang dalam pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, dan/atau perbaikan organisasi serta penyediaan sarana penunjang lainnya. /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 7
  • 8. KOMPOSISI PENDUDUK DAN TENAGA KERJA PENDUDUK TENAGA BUKAN TENAGA KERJA KERJA ANGKATAN BUKAN KERJA ANGKATAN KERJA MENGANGGU BEKERJA SEKOLAH MENGURU PENERIMA R S RUMAH PENDAPATA TANGGA N SETENGAH BEKERJ PENGANGGURA A N PENUH KENTARA TIDAK (JAM KERJA KENTARA SEDIKIT) PRODUKTIVITAS PENGHASILAN RENDAH RENDAH /mnt/temp/unoconv/20121214043728/pengantarilmuekonomitenagakerjadansdm-121213223726-phpapp01.doc 8