Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Persalinan adalah proses keluarnya janin, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim melalui vagina. Terdiri atas 4 tahapan yaitu pembukaan serviks, pengeluaran janin, pelepasan plasenta, dan pengawasan. Faktor yang mempengaruhi adalah kontraksi rahim, jalan lahir, dan ukuran janin. Persalinan normal disebut eutokia dan memenuhi kriteria spontan, aterm, dan tanpa komplikasi.
Proses persalinan normal terjadi ketika bayi lahir melalui vagina dengan kepala kecil di depan tanpa bantuan medis, dihasilkan oleh kontraksi rahim yang dipicu oleh berkurangnya hormon plasenta dan tekanan pada saraf di leher rahim."
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Persalinan adalah proses keluarnya janin, plasenta, dan selaput ketuban dari rahim melalui vagina. Terdiri atas 4 tahapan yaitu pembukaan serviks, pengeluaran janin, pelepasan plasenta, dan pengawasan. Faktor yang mempengaruhi adalah kontraksi rahim, jalan lahir, dan ukuran janin. Persalinan normal disebut eutokia dan memenuhi kriteria spontan, aterm, dan tanpa komplikasi.
Proses persalinan normal terjadi ketika bayi lahir melalui vagina dengan kepala kecil di depan tanpa bantuan medis, dihasilkan oleh kontraksi rahim yang dipicu oleh berkurangnya hormon plasenta dan tekanan pada saraf di leher rahim."
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pada masa persalinan yang mencakup definisi, jenis, faktor, tanda-tanda, bentuk panggul wanita, fungsi panggul wanita, perubahan fisiologis, tahap-tahap persalinan, dan teori tentang persalinan.
Persalinan normal terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya bayi dan plasenta. Tahap pertama melibatkan pembukaan serviks, tahap kedua pengeluaran kepala bayi, tahap ketiga pengeluaran tubuh bayi, dan tahap keempat pengeluaran plasenta. Proses ini melibatkan kontraksi rahim dan pergerakan kepala bayi di dalam pelvis ibu untuk memfasilitasi keluarnya
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pelepasan plasenta secara manual pada kasus retensio plasenta dan prosedurnya yang meliputi eksplorasi rongga rahim untuk mengecek sisa jaringan plasenta serta tindakan yang harus dilakukan bila plasenta belum terlepas dalam 30 menit setelah melahirkan."
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas proses persalinan normal pada kala I-IV, mulai dari penjelasan persalinan normal dan abnormal, sebab-sebab terjadinya persalinan, his, pemisahan kala-kala persalinan, dan peristiwa penting pada setiap kala persalinan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut menjelaskan proses dan asuhan persalinan kala dua mulai dari tanda-tanda awal hingga kelahiran bayi beserta penatalaksanaannya oleh bidan, termasuk posisi meneran yang tepat dan tindakan pencegahan serta penanganan komplikasi.
1. Dokumen membahas proses persalinan normal yang terdiri atas 4 tahap dan berlangsung selama 18 jam tanpa komplikasi
2. Kelancaran persalinan dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu kekuatan ibu, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin
3. Dokumen juga menjelaskan tahapan dan intervensi keperawatan yang diberikan pada setiap tahap persalinan
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Dokumen tersebut membahas konsep persalinan secara medis, termasuk definisi, jenis, etiologi, tanda-tanda, faktor-faktor yang berperan, penyebab mulainya, tahapan, dan komplikasi persalinan. Secara khusus, dibahas tahapan kala I persalinan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi rasional untuk menangani nyeri dan rasa takut selama kala I.
Dokumen ini membahas proses persalinan pasien bernama Ny. M di Bidan Praktek Swasta Bunda Delima. Ny. M berusia 40 tahun dan sedang hamil 37 minggu 4 hari. Ia datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang. Bidan melakukan pemeriksaan dan menetapkan diagnosis kehamilan 37 minggu 4 hari. Ia dipantau selama proses persalinannya.
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pada masa persalinan yang mencakup definisi, jenis, faktor, tanda-tanda, bentuk panggul wanita, fungsi panggul wanita, perubahan fisiologis, tahap-tahap persalinan, dan teori tentang persalinan.
Persalinan normal terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya bayi dan plasenta. Tahap pertama melibatkan pembukaan serviks, tahap kedua pengeluaran kepala bayi, tahap ketiga pengeluaran tubuh bayi, dan tahap keempat pengeluaran plasenta. Proses ini melibatkan kontraksi rahim dan pergerakan kepala bayi di dalam pelvis ibu untuk memfasilitasi keluarnya
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pelepasan plasenta secara manual pada kasus retensio plasenta dan prosedurnya yang meliputi eksplorasi rongga rahim untuk mengecek sisa jaringan plasenta serta tindakan yang harus dilakukan bila plasenta belum terlepas dalam 30 menit setelah melahirkan."
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas proses persalinan normal pada kala I-IV, mulai dari penjelasan persalinan normal dan abnormal, sebab-sebab terjadinya persalinan, his, pemisahan kala-kala persalinan, dan peristiwa penting pada setiap kala persalinan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut menjelaskan proses dan asuhan persalinan kala dua mulai dari tanda-tanda awal hingga kelahiran bayi beserta penatalaksanaannya oleh bidan, termasuk posisi meneran yang tepat dan tindakan pencegahan serta penanganan komplikasi.
1. Dokumen membahas proses persalinan normal yang terdiri atas 4 tahap dan berlangsung selama 18 jam tanpa komplikasi
2. Kelancaran persalinan dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu kekuatan ibu, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin
3. Dokumen juga menjelaskan tahapan dan intervensi keperawatan yang diberikan pada setiap tahap persalinan
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Dokumen tersebut membahas konsep persalinan secara medis, termasuk definisi, jenis, etiologi, tanda-tanda, faktor-faktor yang berperan, penyebab mulainya, tahapan, dan komplikasi persalinan. Secara khusus, dibahas tahapan kala I persalinan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi rasional untuk menangani nyeri dan rasa takut selama kala I.
Dokumen ini membahas proses persalinan pasien bernama Ny. M di Bidan Praktek Swasta Bunda Delima. Ny. M berusia 40 tahun dan sedang hamil 37 minggu 4 hari. Ia datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang. Bidan melakukan pemeriksaan dan menetapkan diagnosis kehamilan 37 minggu 4 hari. Ia dipantau selama proses persalinannya.
Tinjauan pustaka membahas konsep dasar persalinan dan ketuban pecah dini. Persalinan terdiri atas 4 tahap yaitu pembukaan, pengeluaran bayi, pelepasan plasenta, dan observasi. Ketuban pecah dini terjadi sebelum persalinan dimulai dan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau kelainan janin/ibu. Gejala berupa keluarnya cairan dari vagina. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan cairan dan ultrason
Mekanisme persalinan normal terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) penurunan kepala ke pelvis, 2) fleksi, 3) rotasi dalam, 4) ekstensi, 5) rotasi luar, dan 6) ekspulsi. Tahapan-tahapan ini melibatkan serangkaian gerakan pasif janin agar bagian terendahnya (kepala) dapat melewati jalan lahir dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan ibu dan tenaga kesehat
Makalah ini membahas tentang penggunaan birth ball untuk menurunkan AKI dan mempersiapkan persalinan yang normal. Birth ball adalah terapi fisik menggunakan bola yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mendukung proses kehamilan dan persalinan."
Persalinan kala dua dimulai setelah pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan kelahiran bayi. Ibu akan merasakan kontraksi yang semakin sering dan kuat serta dorongan untuk meneran, sedangkan janin akan mengalami penurunan, fleksi, dan putaran untuk memudahkan keluar dari vagina. Penolong persalinan akan memantau ibu dan janin serta membimbing ibu untuk meneran secara fisiologis.
Modul ini membahas proses dan asuhan yang terjadi selama kala II persalinan, yaitu mulai dari pembukaan serviks lengkap hingga bayi lahir. Pada kala II, ibu akan merasakan kontraksi rahim yang lebih kuat dan cepat disertai rasa ingin mendorong. Penolong persalinan harus mampu memfasilitasi proses persalinan, mendeteksi gangguan dini, dan merujuk ibu bila diperlukan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan, meliputi 4 tahapan (kala) persalinan dan perubahan fisiologis yang terjadi pada setiap kala tersebut. Kala pertama adalah kala pembukaan, kala kedua pengeluaran janin, kala ketiga pengeluaran plasenta, dan kala keempat pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan teori penyebab persalinan dan bentuk persalinan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang letak sungsang dan letak lintang pada janin selama persalinan, termasuk klasifikasi, etiologi, diagnosa, dan penanganannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas mekanisme persalinan normal yang terdiri dari 6 tahapan yaitu penurunan kepala, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan ekspulsi.
2. Tiga faktor penting dalam persalinan normal adalah kekuatan ibu, keadaan jalan lahir, dan kondisi janin.
3. Persalinan normal terbagi atas 4 kala yakni kala 1, 2, 3
6. 1.1 Definisi Persalinan
• Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi (
janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup
di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa
bantuan ( kekuatan sendiri).
• Proses ini di mulai dengan
adanya kontraksi persalinan
sejati, yang di tandai dengan
perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta.
7. 1.1 Definisi Persalinan
• Kala II adalah kala pengeluaran
bayi, di mulai dari pembukaan
lengkap sampai bayi lahir Uterus
dengan kekuatan his nya di
tambah kekuatan meneran akan
mendorong bayi hingga lahir.
• Proses ini biasanya berlangsung 2
Jam pada primigravida dan 1 jam
pada multigravida. Diagnosi
prsalinan kala II ditegakkan
dengan melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap dan
kepala janin sudah tampak pada
vulva. Go...
8.
9. • His semakin kuat dengan interval 2-3
menit ,dengan durasi 50- 100 detik
• Menjelang akhir kala I, Ketuban pecah
yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
• Ketuban pecah pada pembukaan
mendekati lengkap diikuti keinginan
meneran karena tertekannya fleksus
frankenhouser.
• Dua kekuatan ,yaitu his dan meneran
akan mendorong kepala bayi sehingga
kepala membuka pintu; suboksiput
bertindak sebagai hipomochlion,
berturut-turut lahir ubun-ubun
besar,dahi,hidung dan muka serta kepala
seluruhnya.
• Kepala lahir seluruhnya dan di ikuti oleh
putaran paksi luar,yaitu penyesuaian
kepala pada punggung Go...
10. • Setelah putaran paksi luar berlangsung
maka persalinan bayi ditolong dengan
jalan berikut :
a. Pegang kepala pada tulang oksiput
dan bagian bawah dagu, kemudian di
tarik curam kebawah untuk
melahirkan sisa badan bayi.
b. Setelah kedua bahu bayi lahir ketiak
dikait untuk melahirkan sisa badan
bayi
c. Bayi lahir diikuti oleh sisa sisa air
ketuban
d. Lamanya kala II persalinan untuk
primigarvida 50 menit dan
multigravida 30 menit.
11. • Telah terjadi pembukaan
lengkap
• Tampak bagian kepala janin
melalui bukaan introitus
vagina
13. dorongan otot2 dinding
uterus => kontraksi>>> =>
ketuban pecah => kepala
terdorong memasuki vagina
=> terjadi penekanan
kepada kepala bayi =>
terjadi fleksi => kontraksi
makin kuat (efek umpan
balik+) => Ferguson’s
refleks
14. penekanan kepala =>
pergeseran organ dasar
panggul => anterior :
kandung kemih terdorong ke
abdomen, posterior : rektum
=> musculus levator ani
berdilatasi => perineum
menonjol => kepala terlihat
di vulva => crowning =>
ekspulsi
Go...
16. 2.1 Pemantauan Ibu
a. Kontraksi
His atau kontraksi harus selalu
dipantau selama kala II Persalinan karena selain
dorongan meneran pasien,Kontraksi uterus
merupakan kunci dari proses persalinan.
b. Tanda-tanda kala II
Bidan harus dapat mengidentifikasi
keadaan pasien mengenai tanda –tanda yang
khas dari kala II sebagai patokan untuk
melaksanakan asuhan persalinan kala II yang
tepat .
c. Tanda vital
Pemeriksaan tanda vital pada pasien
sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya penyulit
persalinan.
d. Kandung Kemih
Pemantauan kandung kemih selama
kala II persalinan merupakan lanjutan dari
pemantauan pada kala I persalinan.
Go...
17. 2.1 Pemantauan Ibu
e. Hidrasi
Pemberian hidrasi pada kala II
didasarkan pada perubahan fisiologis pada
pasien kala II yang mengalami peningkatan suhu
sehingga akan mengeluarkan lebih banyak
keringat.
f. Kemajuan Persalianan dan Upaya Meneran
g. Integritas Perinuem
Dalam memantau perineum, bidan
mengidentifikasi elastisitas perineum beserta
kondisi pasien serta TBJ (Taksiran Berat Janin)
untuk membuat keputusan dilakukannya
episiotomy.
h. Kebutuhan dan Jenis Episiotomi
Indikasi utama untuk melakukan
episiotomy adalah gawat janin, diharapkan
dengan memperluas jalan lahir akan dapat
mempercepat proses kelahiran sehingga
tindakan resusitasi pada bayi dapat segera
dilakukan. Go...
18. 2.1 Pemantauan Ibu
i. Melahirkan kepala
Bimbing ibu u/ meneran. Saat
kepala janin terlihat pada vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih
untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
j. Memeriksa Tali Pusat
Setelah kepala bayi lahir, minta ibu
untuk berhenti meneran dan bernapas cepat.
k. Melahirkan Bahu
l. Melahirkan Sisa Tubuh Bayi
m. Memotong tali pusat
Segera mengeringkan bayi,
membungkus kepala dan badan bayi kecuali
tali pusat.
19. 2.1 Pemantauan Ibu
• Saat bayi belum lahir
• Frekuensi DJJ
Aspek pemantauan frekuensi DJJ
adalah satu-satunya indikator yang
menunjukkan kesejahteraan janin dalam uterus.
• Bagian terendah janin
Bidan sangat perlu untuk melakukan
pemantaun terhadap bagian terendah janin, hal
ini berkaitan dengan posisi ubun-ubun kecil
dengan presentasi kepala, letak muka, atau
ubun-ubun besar yang mengindikasikan
kemungkinan akan ada kesulitan dalam proses
kelahiran kepala.
• Penurunan bagian terendah janin
Pemantauan ini berkaitan dengan
proses kemajuan persalinan mulai dari
penurunan sampai dengan lahirnya kepala.
Go...
20. 2.1 Pemantauan Ibu
• Saat Bayi Sudah Lahir
Sesaat setelah bayi lahir bidan
melakukan penilaian sekilas untuk
menilai kesejahteraan bayi scara
umum. Aspek yang dinilai adalah
warna kulit dan tangis bayi. Jika
warna kulit adalah kemerahan
dan bayi dapat menangis spontan
maka ini sudah cukup untuk
dijadikan data awal bahwa bayi
dalam kondisi baik.
Go...
21.
22. Pendampingan terus – menerus
Bebas dari pajanan dan kemungkinan
terkontaminasi kuman penyebab infeksi
Support dari keluarga
Bimbingan cara meneran , sebaiknya bukan
instruksi
Hidrasi
Privasi
Suhu ruangan yang tidak terlalu panas
Informasi yang mendukung kepastian mengenai
perjalanan persalinannya.
Dukungan dan penghargaan dari penolong
persalinan
Penjelasan dan permintaan persetujuan dari
penolong persalinan terhadap tindakan apapun
yang dilakukan terhadap dirinya.
23. Melihat tanda dan gejala kala II
Kondisi yang harus diatasi sebelum
penatalaksanaan kala II
Menyiapkan peralatan pertolongan persalinan
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan
janin baik
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk
membantu proses pimpinan meneran
Persiapan pertolongan kelahiran
Memulai meneran
Cara meneran
Menolong kelahiran bayi
Penanganan bayi baru lahir
Yang harus diperhatikan pada saat
pengeluaran bayi
Gejala dan tanda distosia bahu
24. Mekanisme persalinan normal
Adalah gerakan janin yang
mengakomodasikan diri terhadap
panggul ibu
Penyesuaian diri berupa : fleksi,
rotasi dari janin. Hal ini sangat
penting untuk kelahiran melalui
vagina oleh karena janin tersebut
harus menyesuaikan diri dengan
ruangan yang tersedia didalam
panggul. Diameter-diameter yang
lebih besar dari janin harus
menyesuaikan diri dengan diameter
yang paling besar dari panggul ibu
agar janin bisa masuk melalui
panggul untuk dilahirkan.
Go...
25. Panggul dan fetal skull
Tubuh janin
Letak : hubungan poros panjang janin
ke poros panjang ibu
(Membujur,Melintang,Miring/oblique)
Letak bayi
Presentasi : menunjukkan pada bagian
bawah janin memasuki jalan masuk
panggul bagian atas
(Kepala : verteks, sinpital, dahi, muka)
(Bokong : murni, lengkap, presentasi
kaki)
Sikap (Flexi : dagu melekat ke
dada,lurus,Ekstensi : occiput mendekat
ke belakang)
Posisi : hubungan antara bagian
terendah janin dan sisi panggul ibu
Go...
26. Synclitisma/Asynclitisma
• Synclitismus : sutura sagitalis berada
pada pertengahan antara simpisis
pubis dengan promontorium
• Asynclitismus : sutura sagitalis
mendektai simpisis pubis atau
promontorium
Tengkorak kepala janin
Terdiri dari 5 tulang, 4 sutura dan 2
ubun-ubun.
Batasan tengkorak kepala dalam
persalinan :
Ubun-ubun anterior,Ubun-ubun
posterior,Sutura sagitalis,Molding,Caput
succadenum.
Diameter :
Jarak biparietal,Jarak
suboccipitobregmatika,jarak
occipitomenta.
Selesai....