Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan, meliputi 4 tahapan (kala) persalinan dan perubahan fisiologis yang terjadi pada setiap kala tersebut. Kala pertama adalah kala pembukaan, kala kedua pengeluaran janin, kala ketiga pengeluaran plasenta, dan kala keempat pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan teori penyebab persalinan dan bentuk persalinan
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Teks tersebut membahas konsep neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. Terdapat penjelasan mengenai adaptasi bayi baru lahir, periode transisi, sistem pernafasan, peredaran darah, suhu tubuh, metabolisme, keseimbangan air dan fungsi ginjal, serta imunoglobulin pada neonatus.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Teks tersebut membahas konsep neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. Terdapat penjelasan mengenai adaptasi bayi baru lahir, periode transisi, sistem pernafasan, peredaran darah, suhu tubuh, metabolisme, keseimbangan air dan fungsi ginjal, serta imunoglobulin pada neonatus.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait persalinan, penyebab mulainya persalinan, fase-fase dalam kala satu persalinan, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tahapan persalinan normal mulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya janin dan plasenta serta pentingnya melakukan anam
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait, penyebab mulainya persalinan, berlangsungnya persalinan normal yang terdiri atas 4 kala, tanda-tanda dimulainya persalinan, dan langkah-langkah anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin untuk memastikan proses persalinan berjalan dengan aman.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang terdiri dari beberapa kala. Kala pertama dimulai dari pembukaan serviks hingga 10 cm dan terbagi atas fase laten dan aktif. Anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu diperlukan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan janin serta menentukan tindakan selanjutnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir sampai kira-kira 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Selama masa nifas terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasent
Dokumen ini membahas proses persalinan pasien bernama Ny. M di Bidan Praktek Swasta Bunda Delima. Ny. M berusia 40 tahun dan sedang hamil 37 minggu 4 hari. Ia datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang. Bidan melakukan pemeriksaan dan menetapkan diagnosis kehamilan 37 minggu 4 hari. Ia dipantau selama proses persalinannya.
Makalah ini membahas tentang penggunaan birth ball untuk menurunkan AKI dan mempersiapkan persalinan yang normal. Birth ball adalah terapi fisik menggunakan bola yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mendukung proses kehamilan dan persalinan."
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait persalinan, penyebab mulainya persalinan, fase-fase dalam kala satu persalinan, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tahapan persalinan normal mulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya janin dan plasenta serta pentingnya melakukan anam
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait, penyebab mulainya persalinan, berlangsungnya persalinan normal yang terdiri atas 4 kala, tanda-tanda dimulainya persalinan, dan langkah-langkah anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin untuk memastikan proses persalinan berjalan dengan aman.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang terdiri dari beberapa kala. Kala pertama dimulai dari pembukaan serviks hingga 10 cm dan terbagi atas fase laten dan aktif. Anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu diperlukan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan janin serta menentukan tindakan selanjutnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir sampai kira-kira 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Selama masa nifas terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasent
Dokumen ini membahas proses persalinan pasien bernama Ny. M di Bidan Praktek Swasta Bunda Delima. Ny. M berusia 40 tahun dan sedang hamil 37 minggu 4 hari. Ia datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang. Bidan melakukan pemeriksaan dan menetapkan diagnosis kehamilan 37 minggu 4 hari. Ia dipantau selama proses persalinannya.
Makalah ini membahas tentang penggunaan birth ball untuk menurunkan AKI dan mempersiapkan persalinan yang normal. Birth ball adalah terapi fisik menggunakan bola yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mendukung proses kehamilan dan persalinan."
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. 1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin,
plasenta ) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar rahim baik
melalui jalan lahir atau jalan lain.
2. Bentuk Persalinan Berdasarkan Teknik
Persalinan spontan : bila seluruh persalinan berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
Persalinan buatan : bila persalian berlangsung dengan bantuan tenaga
dari luar (ekstraksi vakum dan sectio sesaria).
Persalinan anjuran : bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang
(prostaglandin).
3. 3. Persalinan berdasarkan umur kehamilan
Abortus : terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengn berat janin di bawah 500 gram.
Partus prematurus : pengeluaran hasil konsepsi pada umur kehamilan 28 –
36 minggu dengan berat janin 1000 gram.
Partus Maturres/aterm (cukup bulan) adalah persalinan yang terjadi pad
usia kehamilan 37 – 40 minggu dengan berat badan diatas 2500 gram.
Partus serotinus : persalinan yang terjadi pada kehamilan lebih bulan (42
minggu).
Partus presipitatus : persalinan yang berlangsung cepat, mungkin dikamar
mandi, di atas kendaraan, dan sebagainya.
4. 4. Teori Penyebab Persalinan
A. Teori Keregangan
1. otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
2. Setelah melewati batas tersebut, maka akan terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai.
B. Teori Penurunan Progesteron
1. Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim
lebih sensitif terhadap oksitosin.
2. Akibatnya, otot rahim mulai berkontraksi
C. Teori Oksitosin
1. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjer hipofisis pars posterior.
2. Perubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat
mengubah sensitivitas otot rahim sehingga sering terjadi kontraksi
braxton hiks.
3. Menurunya konsentrasi progesteron akibat uanya kehamilan
menyebabkan oksitosin meningkatkan aktivitas sehingga
persalinan dimulai.
D. Teori Prostaglandin
1. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan
2. Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan
5. Tahapan Persalinan (Kala I, II, III, dan IV)
Kala I (Kala Pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, sehingga mencapai pembukaan lengkap ( 10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase :
1. Fase Laten : pembukaan serviks berlangsung lambat, dimulai
dari pembukaan 0-3 cm berlangsung sekitar 7-8 jam.
2. Fase Aktif : pembukaan serviks 4-10 cm) berlangsung selama 6
jam dan dibagi dalam subfase.
a. Fase akselarasi : pembukaan menjadi 4 cm berlangsung
selama 2 jam.
b. Fase dilatasi maksimal : pembukaan sangat cepat menjadi
4-9 cm berlangsung selama 2 jam.
c. Fase deselarasi : berlangsung lambat pembukaan menjadi
10 cm berlangsung selama 2 jam
6. Perubahan Fisiologis Pada Kala I
1. Sistem Reproduksi
Pada kehamilan pertama, rahim akan turun dan terdorong ke depan, yakni
sekitar 2 minggu sebelum aterm saat bagian kepala turun ke dalam panggul.
Proses penyesuaian ini disebut lightening atau penurunan dan biasanya terjadi
bertahap.
2. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi sistol rata-rata naik 10-
20 mmhg, diastol naik 5-10 mmhg. Kembali normal sebelum persalinan. Rasa
sakit, takut, dan cemas juga akan meningkatkan tekanan darah.
3. Sistem Pencernaan
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur-
angsur disebabkan karena kecemasan, yang ditandai dengan meningkatnya suhu
tubuh, pernafasan dan kehilangan cairan.
4. Suhu Tubuh
Oleh Karena adanya peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit
meningkat selama persalinan, jaga agar peningkatan suhu tidak lebih dari 0,5-1 C
7. 5. Sistem Pernafasan
Oleh karena terjadinya peningkatan metabolisme (reaksi kimia yang
terjadi di dalam setiap sel organisme hidup), maka terjadi sedikit
peningkatan laju pernafasan yang dianggap normal.
6. Sistem perkemihan
Selama persalinan wanita akan mengalami kesulitan untuk berkemih
secara spontan akibat berbagai alasan seperti edema jaringan akibat
tekanan kepala janin dan rasa tidak nyaman.
7. Sistem Gastrointestinal
Mobilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara substansi
berkurang sangat banyak selama persalinan. Mual dan muntah bisa
terjadi sampai ibu mencapai persalinan kala I.
8. Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gr/100 ml selama persalinan dan
akan kembali sebelum persalinan sehari pasca persalinan, kecuali
terdapat perdarahan postpartum.
8. Perubahan Psikologis Pada Kala I
Asuhan yang bersifat mendukung selama persalinan
merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Ibu
yang bersalin biasanya mengalami perubahan
emosional yang tidak stabil.
9. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II
pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1
jam.
Tanda dan Gejala Kala II
1. His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit
2. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
3. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum
dan/atau vagina.
4. Perineum terlihat menonjol
5. Vulva-vagina dan spingter ani terlihat membuka
6. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
10. Diagnosis Kala II ditegakkan atas dasar pemeriksaan dalam
yang menunjukkan:
1. Pembukaan serviks telah lengkap
2. Terlihat bagian kepala bayi pada introitus vagina
Lamanya persalinan
Lama Persalinan
Primipara Multipara
Kala I
Kala II
Kala III
13 Jam
1 Jam
½ Jam
7 Jam
½ Jam
¼ Jam
TOTAL 14 ½ Jam 7 ¾ Jam
11. Penatalaksanaan Fisiologis Kala II
Penatalaksanaan didasarkan pada prinsip bahwa kala II
merupakan peristiwa normal yang diakhiri dengan kelahiran
normal tanpa adanya intervensi. Saat pembukaan sudah
lengkap, anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
alamiahnya dan beristirahat diantara dua kontraksi. Jika
menginginkan, ibu dapat mengubah posisinya, biarkan ibu
mengeluarkan suara selama persalinan dan proses kelahiran
berlangsung.
12. Perubahan Psikologis Kala II
Pada kala II, his terkoordinasi kuat, cepat dan lebih lama, kira-
kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk ruang
panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar
panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin
meneran. Karena tekanan rektum, ibu merasa seperti mau
buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
terjadinya his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka,
dan perineum meregang. Dengan his meneran yang terpimpin,
maka akan lahir kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
13. Kala III (Kala Pengeluaran Plasenta)
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
Perubahan Fisiologis Kala III
Pada kala III persalinan, otot uterus menyebabkan
berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini
menyebabkan implantasi plasenta karena implantasi menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah. Oleh
karena itu plasenta akan menekuk, menebal, kemudian terlepas
dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke
bagian bawah uterus atau bagian atas vagina.
14. Perubahan Psikologis Kala III
1. Ibu ingin melihat, menyentuh, dan memeluk bayinya
2. Merasa gembira, lega, dan bangga akan dirinya, juga
merasa sangat lelah.
3. Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah vaginanya
perlu dijahit.
4. Menaruh perhatian terhadap plasenta
15. Kala IV (Kala Pengawasan)
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua
jam setelah proses tersebut.
Observasi yang harus dilakukan pada kala IV.
1. Tingkat kesadaran
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, dan
pernafasan
3. Kontraksi uterus
4. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih
normal jika jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc
16. Perubahan Fisiologi Kala IV Persalinan
Selama 10-45 menit berikutnya setelah kelahiran bayi, uterus
berkontraksi menjadi ukuran sangat kecil yang mengakibatkan
perpisahan antara dinding uterus dan plasenta, dimana
nantinya akan memisahkan plasenta dari tempat lekatnya.
Pelepasan plasenta membuka sinus-sinus plasenta dan
menyebabkan perdarahan.
Selama empat sampai lima minggu pertama setelah
persalinan, uterus mengalami involusi beratnya menjadi kurang
dari setengah berat segera setelah pascapersalinan dan dalam
empat minggu uterus sudah sekecil seperti sebelum hamil.
17. Fisiologi Kala IV
1. Tanda Vital
Dalam dua jam pertama setelah persalinan, tekanan darah,
nadi dan pernafasan akan berangsur kembali normal. Suhu
pasien biasanya akan mengalami sedikit peningkatan tapi
masih dibawah 38 C, hal ini disebabkan oleh kurangnya cairan
baik, maka suhu akan berangsur normal kembali setelah dua
jam.
Pemantauan tekanan darah dan nadi yang rutin selama
interval ini adalah satu sarana mendeteksi syok akibat
kehilangan darah berlebihan.
18. 2. Gemetar
Kadang dijumpai pasien pascapersalinan mengalami
gemetar, hal ini normal sepanjang suhu kurang dari
38 C dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi lain.
Gemetar terjadi karena hilangnya ketegangan dan
sejumlah energi selama melahirkan dan merupakan
respon fisiologis terhadap penurunan volume
intraabdominal dan pergeseran hematologi juga
memainkan peranan.
19. 3. Sistem Gastrointestinal
Selama dua jam pascapersalinan kadang dijumpai
pasien merasa mual sampai muntah, atasi hal ini
dengan posisi tubuh yang memungkinkan dapat
mencegah terjadinya aspirasi corpus aleanum ke
saluran pernafasan dengan setengah duduk atau
duduk di tempat tidur. Perasaan haus dan lapar pasti
dirasakan pasien, oleh karena itu hidrasi dan nutrisi
sangat penting diberikan untuk mencegah dehidrasi
dan kekosongan lambung
20. 4. Sistem Renal
Selama 2-4 jam pascapersalinan kandung kemih masih
dalam keadaan hipotonik zat terlarut diluar membran semi
permeabel memiliki konsentrasi yang lebih rendah, airnya
memiliki konsentrasi lebih tinggi) akibat adanya alostaksis,
sehingga sering dijumpai kandung kemih dalam keadaan
penuh dan mengalami pembesaran. Hal ini disebabkan
oleh tekanan pada kandung kemih dan uretra selama
persalinan. Kondisi ini dapat diringankan dengan selalu
mengusahakan kandung kemih kosong selama persalinan
untuk mencegah trauma.
21. 5. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan volume darah normal
digunakan untuk menampung aliran darah yang
meningkat yang diperlukan oleh plasenta dan
pembuluh darah uterus. Pada persalinan pervaginam,
kehilangan darah sekitar 200-500 ml sedangkan pada
persalinan SC pengeluarannya dua kali lipat.
Setelah persalinan, volume darah pasien relatif
akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan
beban pada jantung dan akan menimbulkan
dekompensasio kordius pada pasien dengan vitum
kardio.
22. 6. Serviks
Perubahan-perubahan pada serviks terjadi segera
setelah bayi lahir, bentuk serviks agak menganga
seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus
uterus yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan
serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah pada
perbatasan antara korpus dan serviks berbentuk
semacam cincin.
Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm
sewaktu persalinan akan menutup secara perlahan
dan bertahan. Setelah bayi lahir tangan bisa masuk
ke dalam rongga rahim, setelah dua jam hanya
dapat memasuki dua atau tiga jari.
23. 7. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi
kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan
bayi yang bergerak maju. Pada hari ke 5 pasca
melahirkan, perineum sudah mendapatkan kembali
sebagian tonusnya sekalipun tetap lebih kendur
dibandingkan keadaan sebelum hamil
24. 8. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta
peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam
keadaan kendur. Setelah tiga minggu vulva dan
vagina kembali pada keadaan tidak hamil.
25. 9. Pengeluaran ASI
Dengan menurunnya hormon estrogen,
progesteron, dan human plasenta lactogen hormon
setelah plasenta lahir, prolaktin dapat berfungsi
membentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam
alveoli bahkan sampai duktus kelenjar ASI. Isapan
langsung pada putting susu ibu menyebabkan refleks
yang dapat mengeluarkan oksitosin dari hipofisis
sehingga akan menambah kekuatan kontraksi uterus.
26. Perubahan Psikologi Kala IV Dalam Persalinan
Menjadi Orang tua merupakan krisis dari melewati masa
transisi. Masa transisi pada postpartum yang harus
diperhatikan adalah :
1. Phase honeymoon
Phase honeymoon ialah phase anak lahir dimana terjadi
intimasi dan kontak yang lama antara ibu, ayah dan anak
2. Phase pada masa nifas
a). Taking in
Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya. Ibu
tidak menginginkan kontak dengan bayinya tetapi bukan
berarti tidak memperhatikan
27. b). Taking hold
Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif. Perhatian
terhadap kemampuan mengatasi fungsi tubuhnya misalnya
kelancaran buang air besar, hormon dan peran transisi.
Hal-hal yang berkontribusi dengan post partum blues
adalah rasa tidak nyaman, kelelahan, dan kehabisan
tenaga. Dengan menangis sering dapat menurunkan
tekanan. Bila orang tua kurang mengerti hal ini akan timbul
rasa bersalah yang dapat mengakibatkan depresi. Untuk
itu perlu diadakan penyuluhan sebelumnya.
28.
29. Asuhan dan Pemantauan Pada Kala IV
1. Lakukan rangsangan taktil (seperti pemijatan) pada uterus,
untuk merangsang uterus berkontraksi.
2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan
secara melintang antara pusat dan fundus uteri.
3. Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.
4. Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah
ada laserasi atau episiotomi).
5. Evaluasi kondisi ibu secara umum.
6. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala IV
persalinan di halaman belakang partograf segera setelah
asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
30. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan
yang memadai selama persalinan, dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga
kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi
dan lengkap dengan intervensi yang seminimal mungkin agar
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal.
31. Tujuan Asuhan Persalinan Adalah Sebagai Berikut:
1. Melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir
2. Memberikan dukungan pada persalinan normal,
mendeteksi, dan menatalaksana komplikasi tepat waktu
3. Memberi dukungan serta cepat bereaksi terhadap
kebutuhan ibu, pasangan, dan keluarganya selama
persalinan dan kelahiran bayi.