SlideShare a Scribd company logo
Pertemuan ke-3



                                           BAB 3

                                        KESADARAN



HAKIKAT KESADARAN

                       Dalam    Dictionary     of   Psychology        tahun     1989,       Stuart
                       Sutherland       (Psikolog    Inggris)       memberikan           penilaian
                       mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala
                       yang menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk
menspesifikkan apa itu kesadaran, apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa
kesadaran berevolusi.

        Meski sampai sekarang belum terdapat definisi yang pasti mengenai
kesadaran, kesadaran dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: keawasan dan
ketergugahan. Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan
sensasi internal termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang
pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah (arousal),
keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan. Dengan
demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya
dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga.

        Keawasan kita berubah dari waktu ke wktu. Informasi bergerak dengan
cepat   kedalam        dan     keluar    kesadaran.       William     James       (1890-1950)
menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (stream of consciousness)
aliran yang terus-menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus
berubah. Pikiran kita terpacu dari topik satu ke topik berikutnya: dari berpikir
tentang seseorang yang mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini, strategi untuk
ujian besok, hingga kafe yang akan kita kunjungi untuk makan siang.

Kesadaran dan Otak

        Dua      (2)    aspek     kesadaran,        keawasan         dan
ketergugahan, berhubungan dengan bagian-bagian yang
berbeda di otak. Keawasan, keadaan subjektif merasa sadar
terhadap apa yang sedang terjadi, biasanya melibatkan
korteks serebrum, terutama daerah-daerah asosiasinya dan
lobus frontal. Intergrasi dari beberapa indera, beserta informasi tentang emosi

                                                    Psikologi Umum II | September 2012         1
Pertemuan ke-3



dan ingatan di daerah-daerah asosiasi tersebut, menciptakan kesadaran.
Ketergugahan adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh sistem aktivasi
reticular (reticular activating system), suatu jaringan yang mencakup batang otak,
medula, dan thalamus. Kerusakan di dua wilayah tersebut dapat mengakibatkan
koma.

Tingkat Keawasan

Terdapat lima (5) tingkat kesadaran, yaitu:

   Tingkatan                 Deskripsi                             Contoh
  Kesadaran
Kesadaran         Melibatkan pengolahan              Mengerjakan soal matematika
Tingkat Tinggi    terkendali, di dalamnya            atau sains; menyiapkan
                  individu secara aktif              debat; bersiap memukul
                  memusatkan berbagai                dalam pertandingan bisbol
                  usahanya mencapai sasaran;
                  keadaan kesadaran paing
                  terjaga
Kesadaran         Mencakup pengolahan                Memencet tombol nomor
Tingkat Rendah    otomatis yang menuntut             telepon seluler, mengetik
                  sedikit atensi, juga berkhayal     keyboard bagi yang telah ahli,
                                                     memandang matahari
                                                     terbenam
Keadaan           Dapat dihasilkan oleh obat-        Merasakan efek alcohol atau
Kesadaran         obatan, trauma, kelelahan,         obat psychedelic, mengalami
Terubah           dan deprivasi sensori              hypnosis untuk berhenti
                                                     merokok atau mengurangi
                                                     berat badan
Keawasan          Dapat terjadi ketika               Tidur dan bermimpi
Bawah Sadar       seseorang terjaga, juga
                  ketika sedang tidur dan
                  bermimpi
Tidak Ada         Kepercayaan Freud bahwa            Mengalami pikiran tidak
Keawasan          terdapat pikiran-pikiran tidak     sadar, pingsan karena ditinju
                  sadar yang terlalu                 atau dibius
                  membebani dan kecemasan
                  dan emosi-emosi negatif
                  untuk diakui oleh kesadaran




                                              Psikologi Umum II | September 2012   2
Pertemuan ke-3



TIDUR DAN BERMIMPI

                  Sekitar sepertiga masa hidup kita dipergunakan lebih banyak
                  untuk tidur, daripada usaha pencapaian apapun dalam hidup
                  kita.

Ritme Biologis dan Tidur

       Ritme biologis (biological rhytms) adalah fluktuasi fisiologis periodik dalam
tubuh. Kita tidak awas terhadap kebanyakan ritme biologis, seperti naik turunnya
hormon dan naik turunnya kecepatan siklus aktivitas otak, tetapi ritme-ritme
tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita. Ritme-ritme ini dikendalikan oleh jam
biologis, yang mencakup:

•   Siklus musiman dan tahunan (annual seasonal cycle), seperti pada migrasi
    burung, hibernasi beruang, dan fluktuasi musiman kebiasaan makan
    manusia.

•   Siklus   dua-puluh-delapan-hari   (twenty-eight-day      cycle),    seperti   siklus
    menstruasi perempuan.

•   Siklus dua-puluh-empat-jam (twenty-four-hour cycle), seperti siklus tidur/
    bangun dan perubahan suhu dalam tubuh.

       Ritme Sirkadian (circadian rhytm) adalah siklus perilaku atau fisiologis
harian. Ritme sirkadian harian mencakup siklus tidur/ bangun, suhu tubuh,
tekanan darah, dan kadar gula darah. Istilah circadian berasal dari kata Latin
circa yang berarti “sekitar” dan dies, yang berarti “hari”. Contohnya: suhu tubuh
berfluktuasi sekitar 3 derajat Fahrenheit dalam 24-jam sehari, memuncak di sore
hari dan paling rendah antara jam 2 dan 5 sore.

       Ritme sirkadian dikendalikan oleh jam biologis yang terletak dalam
sebuah bagian kecil di hipotalamus yang berbentuk seperti tetes air yang isinya
berupa kumpulan sel dan disebut sebagai Suprachiasmatic Nucleus (SCN). Jalur
saraf darierseptor-reseptor khusus yang terletak di belakang mata mengantarkan
informasi ke SCN dan memungkinkan SCN merespons perubahan cahaya atau
kegelapan sekitar. SCN kemudian membuat otak dan tubuh kita beradaptasi
dengan perubahan-perubahan ini. Jam-jam biologis lain juga muncul, terpisah
satu sama lain di seluruh tubuh, dan beberapa dapat bekerja secara mandiri,

                                             Psikologi Umum II | September 2012      3
Pertemuan ke-3



terlepas dari SCN. Tetapi untuk kebanyakan ritme sirkadian, SCN bisa dianggap
sebagai pengatur terbaik.

       SCN mengatur fluktuasi tingkat hormon dan cairan neurotransmitter, dan
kemudian keduanya menyediakan umpan balik yang mempengaruhi kerja dan
fungsi SCN. Contohnya: malam hari salah satu hormon yang dikendalikan oleh
SCN, melatonin dilepaskan oleh kelenjar pineal yang terletak di bagian dalam
otak. Ketika tidur di ruang yang gelap, kadar melatonin meningkat, dan ketika
terbangun di pagi hari di ruang yang cukup terang, kadar melatonin akan turun.
Melatonin sepertinya memainkan peranan untuk menjaga waktu biologis yang
sesuai dengan siklus terang-gelap.

                                mengatur                 Neurotransmitter,
                 SCN                                     Hormon-hormon
                               umpan-balik              (contoh melatonin)


       Dalam keadaan normal, ritme-ritme yang diatur oleh SCN biasanya
tersinkronisasi satu sama lain, sama seperti halnya jam tangan dapat
disinkronkan. Puncak dari setiap ritme mungkin dapat tidak terjadi secara
bersamaan, tapi mereka seirama satu sama lain; karena itu bila kita mengetahui
kapan sebuah ritme mencapai puncak, kita dapat memprediksikan kapan puncak
ritme lainnya. Tetapi ketika rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita
mungkin akan tidak sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya.

       Desinkronisasi internal (internal desynchronization) tersebut sering terjadi
pada mereka yang terbang melewati beberapa zona waktu. Pola tidur dan
terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan cepat, tapi siklus temperatur
tubuh dan hormon biasanya membutuhkan beberapa hari untuk kembali ke
kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan ini bisa mempengaruhi tingkat
energi, ketrampilan mental, dan koordinasi motorik. Ritme sirkadian juga dapat
terdisinkronisasi ketika seorang pekerja memiliki pergantian jam kerja. Sejumlah
kejadian nyaris kecelakaan dalam perjalanan udara diasosiasikan dengan pilot
yang tidak sinkron dengan jam kerja barunya dan tidak bekerja seefisien
biasanya.

       Berkenaan denga jet lag, bila kita mendapatkan penerbangan lintas
samudera dan tiba di tempat tujuan pada siang hari, sebaiknya menghabiskan
waktu sebanyak mungkin waktu di siang hari. Hari yang bercahaya, terutama


                                             Psikologi Umum II | September 2012   4
Pertemuan ke-3



                        pagi hari, akan meningkatkan waktu terjaga, sementara
                        cahaya terang di malam hari dapat menunda tidur.
                        Melatonin, hormon yang meningkat pada malam hari juga
                        diteliti dalam mengurangi jet lag. Penelitian terkini telah
menunjukkan bahwa melatonin dalam dosis rendah dapat mengurangi jet lag
dengan memajukan jam sirkadian, yang menjadi berguna untuk jet lag ke arah
timur, tapi tidak ke arah barat.

Tidur

        Tiap orang tidur dan ketika tidak cukup tidur, kita sering tidak berfungsi
dengan baik, secara fisik dan mental. Keuntungan penting dari tidur mencakup
pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Oleh karena
semua hewan membutuhkan tidur, tampaknya tidur merupakan mekanisme
fundamental untuk bertahan hidup. Dengan mengkaji dasar evolusioner untuk
tidur, ilmuwan mengajukan hipotesis bahwa tidur mengembalikan kondisi tubuh
dan membangun kembali otak dan tubuh kita, yang dapat melorot atau aus oleh
aktivitas ketika kita terjaga. Gagasan ini cocok dengan perasaan terkuras dan
letih sebelum kita tidur dan segar kembali ketika bangun.

        Untuk mendukung fungsi pemulihan tidur, banyak sel tubuh menunjukkan
produksi yang meningkat dan berkurangnya pemecahan protein selama tidur
lelap. Molekul-molekul protein merupakan blok pembangun yang dibutuhkan
pertumbuhan sel dan untuk perbaikan terhadap kerusakan dari berbagai faktor
seperti stres. Banyak ahli neurosains percaya bahwa tidur memberikan
kesempatan bagi saraf-saraf yang bekerja ketika kita terjaga untuk dimatikan dan
memperbaiki diri mereka sendiri. Tanpa tidur, saraf-saraf dapat tersedot
tenaganya atau terpolusi oleh produk sampingan aktivitas seluler sehingga mulai
mengalami kerusakan.

        Tidur juga memiliki fungsi adaptif evolusioner. Tidur tampaknya
berkembang karena hewan butuh untuk melindungi diri mereka. Contohnya: bagi
beberapa hewan, pencarian makanan dan minuman lebih mudah dan aman
ketika matahari sedang tinggi. Ketika gelap, adalah adaptif bagi hewan-hewan ini
untuk menghemat tenaga, menghindari dimangsa, dan menghindari jatuh je
jurang yang tidak dapat mereka lihat. Umumnya hewan-hewan mangsa bagi
hewan lain, tidur lebih sedikit.


                                              Psikologi Umum II | September 2012   5
Pertemuan ke-3



       Tidur memberikan manfaat bagi pertumbuhan fisik dan meningkatkan
perkembangan otak pada bayi dan anak. Contohnya, tidur lelap terjadi
bersamaan dengan pelepasan hormon pertumbuhan pada anak. Kekurangan
tidur menimbulkan stres dan hormon stres dapat mengganggu pembentukan
saraf-saraf di hipokampus: bagian otak yang sangat berkaitan dengan ingatan.
Peran penting tidur dalam konsolidasi, penyimpanan, dan pemeliharan ingatan
jangka panjang kini telah dikenali. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa
semasa tidur korteks serebrum tidak sibuk dengan pengolahan masukan
sensoris, keawasan aktif, dan fungsi motorik. Dengan demikian, korteks
serebrum leluasa untuk beraktivitas yang menguatkan asosiasi ingatan, sehingga
ingatan yang dibentuk pada jam-jam terjaga dapat diintegrasikan ke dalam
ingatan jangka panjang.

Tahapan Tidur

       Ketika kita pertama naik ke tempat tidur dan menutup mata dan
melemaskan semua otak, otak menghasilkan sekumpulan gelombang alfa. Pada
pencatatan EEG, gelombang alfa memiliki ritme yang lambat dan teratur dan
amplitudo yang besar (tinggi). Secara bertahap, gelombang ini kemudian
melambat dan kita masuk ke dalam empat (4) tahap, yang masing-masing
menunjukkan proses tidur yang lebih dalam dibandingkan dengan sebelumnya.

Tahap 1.   Ditandai dengan gelombang teta. Gelombang otak menjadi lebih kecil
           dan tidak beraturan, dan kita dapat merasa bahwa kita berada pada
           ujung kesadaran, dalam keadaan tidur ringan. Bila dibangunkan pada
           saat ini, kita dapat mengingat kembali fantasi-fantasi atau beberapa
           gambar visual yang kita lihat
Tahap 2.   Otak kita terkadang menghasilkan rentetan singkat gelombang yang
           cepat dan memiliki puncak gelombang yang tinggi yang biasa disebut
           sebagai sleep spindle (kumparan tidur). Gangguan suara dalam kadar
           kecil mungkin tidak akan mengganggu tidur kita
Tahap 3.   Sebagai tambahan gelombang yang menjadi karakteristik tahap 2,
           otak kita terkadang menghasilkan gelombang delta, yang sangat
           lambat dengan puncak yang cukup tinggi. Pernafasan dan detak
           jantung kita melambat, otot-otot melemas (rileks) dan dalam tahap ini
           kita mulai sulit untuk dibangunkan
Tahap 4.   Gelombang delta sekarang mengambil alih sebagian besar aktivitas
           dan kita berada dalam tidur dalam. Pada saat ini, mungkin diperlukan

                                           Psikologi Umum II | September 2012   6
Pertemuan ke-3



           guncangan yang kuat atau suara yang sangat keras untuk dapat
           membangunkan kita. Kendati demikian, anehnya jika kita suka
           berjalan sambil tidur, pada periode inilah hal itu paling mungkin
           terjadi. Tidak seorang pun yang memiliki jawaban atas apa yang
           menyebabkan kita berjalan saat tidur, yang sering terjadi pada anak-
           anak dibandingkan dengan orang dewasa.


                            Terjadinya   rangkaian    dari tahap ke tahap ini
                            berlangsung selama 30 sampai 45 menit. Setelah
                            melewati tidur tahap 1-4, seseorang yang sedang
                            tidur bergerak dari tahap tidur ke tahap bangun.
                            Namun bukannya masuk kembali ke dalam tahap 1,
melainkan mereka masuk kembali ke tahap 5, bentuk tidur yang berbeda yang
disebut tidur REM, yaitu periode tidur yang ditandai dengan pergerakan mata,
hilangnya kekuatan otot, dan mimpi yang tampak nyata. Dalam tidur ini otak kita
mulai menghasilkan sederet panjang gelombang otak yang bergerak sangat
cepat dan tidak teratur. Kecepatan detak jantung kita meningkat, tekanan darah
juga meningkat, dan pernafasan semakin cepat dan tidak teratur. Pada wajah
dan jari terdapat sedikit kejang. Pada pria penis mengalami ereksi ketika jaringan
vascular beristirahat dan darah memenuhi area genital dengan lebih cepat. Pada
wanita, bagian klitoris membesar dan lubrikasi vagina juga meningkat. Pada saat
yang bersamaan, sebagian otot yang menunjang tulang menjadi lemas,
mencegah otak kita yang aktif menghasilkan gerakan fisik.

       Pada saat ini otak berada dalam kondisi sangat aktif, sementara tubuh
tidak aktif sama sekali, tidur REM juga sering disebut sebagai “tidur yang
paradoks”. Pada saat-saat inilah mimpi-mimpi yang jelas lebih sering muncul.
Orang-orang dapat saja mengingat bahwa mereka bermimpi pada saat mereka
terbangun dari tidur non-REM (tahap 1-4). Tidur non-REM ditandai dengan
kurangnya gerakan mata yang cepat dan sedikit mimpi. Seseorang terbangun
ketika tidur REM, lebih sering melaporkan telah bermimpi daripada dibangunkan
di tahap tidur yang lain. Semakin panjang periode tidur REM, semakin besar
seseorang bermimpi. Mimpi juga terjadi semasa tidur gelombang lambat atau
tidur non-REM, tetapi frekuensi mimpi yang terjadi di tahap ini relatif rendah.
Laporan mimpi oleh individu yang dibangunkan dari tidur REM biasanya lebih
panjang, lebih nyata dan lebih teranimasi secara motorik, lebih melibatkan emosi,

                                            Psikologi Umum II | September 2012   7
Pertemuan ke-3



dan lebih sedikit berhubungan dengan kehidupan ketika terjaga, daripada
laporan-laporan mimpi dari mereka yang dibangunkan dari tidur non-REM.

       Waktu yang kita habiskan di tidur REM berubah sepanjang masa hidup
kita. Persentase total tidur sepanjang periode 24 jam yang terdiri atas tidur REM
secara khusus banyak pada masa bayi (hampir 8 jam). Dewasa yang lebih tua
mengalami lebih sedikit dari 1 jam tidur REM per periode 24 jam.

Gangguan Tidur

       Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosis dan tidak
tertangani yang membuat mereka harus bergelut melewati hari mereka, mereka
tidak termotivasi, dan merasa lelah. Beberapa masalah tidur akan dibahas
sebagai berikut:

1. Insomnia

   Insomnia      dapat    mencakup     kesulitan   untuk     tertidur,
   terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu dini.
   Penelitian-penelitian mengemukakan bahwa:

   •   Satu dari lima orang dewasa mengalami insomnia.

   •   Insomnia lebih umum terjadi pada perempuan dan dewasa lanjut, juga
       pada individu yang kurus, stress atau depresi.

   •   Perempuan lebih besar kemungkinan menderita insomnia daripada lelaki
       karena berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi dan perubahan
       hormonal.

   •   70 persen perempuan dari berbagai latar belakang (ibu rumah tangga, ibu
       orangtua tunggal, ibu bekerja, dan lain-lain) mengalami masalah tidur.

2. Berjalan dalam tidur dan mengigau

                         Somnambulisme adalah istilah resmi untuk berjalan dalam
                         tidur, yang terjadi pada tahap tidur terlelap. Perilaku ini
                         terjadi ketika tahap 3 dan tahap 5 dalam tidur, biasanya
                         pada awal malam, ketika seseorang tidak sedang
                         bermimpi. Tidak ada yang benar-benar abnormal tentang


                                               Psikologi Umum II | September 2012   8
Pertemuan ke-3



   berjalan dalam tidur. Tidak seperti takhayul yang ada, dan aman untuk
   membangunkan seseorang dalam tidur, justru mereka harus dibangunkan
   karena mungkin membahayakan mereka berkeliling di kegelapan.

3. Mimpi buruk dan teror malam

   Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengerikan yang
   membangunkan pemimpi dari tidur REM. Isi mimpi buruk
   berkisar pada bahaya pemimpi dikejar-kejar, dirampok,
   diperkosa, dibunuh, atau dilempar ke jurang. Mimpi
   buruk memuncak pada usia 3 hingga 6 tahun dan menurun, meskipun pada
   usia remaja dan dewasa dapat juga mengalami mimpi buruk.

                      Teror malam (night terror) ditandai oleh rangsangan tiba-
                      tiba dalam tidur oleh rasa takut yang sangat kuat. Teror
                      malam diiringi oleh sejumlah reaksi fisiologis, seperti
                      cepatnya detak jantung dan napas, teriakan keras, napas
   yang berat, dan pergerakan. Teror malam tidak selazim mimpi buruk. Tidak
   seperti mimpi buruk, terror malam terjadi ketika gelombang lambat pada tidur
   non-REM. Teror malam memuncak pada usia 5 hingga 7 tahun dan
   berkurang setelahnya.

4. Narkolepsi

                            Dorongan    tidur    yang     terlalu    besar      disebut
                            narkolepsi (narcolepsy). Dorongan itu begitu kuat
                            sehingga mungkin jatuh tertidur di tengah berbicara
                            atau berdiri. Penderita narkolepsi langsung tidur ke
   tahap tidur REM, bukan bertahap. Kemungkinan narkolepsi ini bersifat
   genetika. Penanganan narkolepsi mencakup konseling untuk menemukan
   penyebab potensial dari kengantukan yang berlebihan ini.




5. Apnea Tidur

                       Apnea tidur (Sleep apnea) adalah gangguan tidur di
                       mana individu berhenti bernafas karena lubang angin

                                           Psikologi Umum II | September 2012       9
Pertemuan ke-3



   gagal membuka atau karena proses otak yang terkait dengan pernapasan
   gagal bekerja selayaknya. Orang-orang dengan apnea tidur beberapa kali
   terbangun singkat pada malam hari agar mereka dapat kembali bernapas,
   walaupun mereka biasanya tidak awas terhadap keadaan bangun mereka.
   Selama siang hari, orang-orang ini mungkin mengantuk karena kurang tidur
   di malam hari.

   Tanda-tanda umum apnea tidur adalah mendengkur keras, diselingi dengan
   hening (apnea). Apnea tidur lazim terjadi pada bayi dan dewasa di atas usia
   65 tahun. Apnea tidur juga lebih sering terjadi pada individu yang menderita
   obesitas, laki-laki, dan individu dengan leher besar dan dagu masuk ke
   dalam. Apnea tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan tekanan darah
   tinggi, stroke, adan impoten. Dan ditambah tidur pada siang hari dapat
   menyebabkan kecelakaan, hilangnya produktivitas, dan masalah hubungan
   “relationship” dengan pasangan maupun rekan.

Mimpi

        Sejak awal mula bahasa, manusia telah melekatkan
pentingnya sejarah, pribadi, dan agama pada mimpi. Sejak
5.000 tahun SM, masyarakat Babilonia mencatat dan
menafsirkan mimpi pada until tanah liat. Masyarakat Mesir
membangun kuil sebagai penghormatan pada Serapis, dewa
mimpi. Mimpi sering digambarkan dengan panjang pada lebih dari 70 bagian di
Alkitab. Sigmund Freud menaruh kepercayaan pada mimpi sebagai kunci
ketidaksadaran      kita,   dan   dengan   menganalisis         simbol-simbol         mimpi
melambangkan hasrat-hasrat kita tersembunyi. Para seniman terkadang
menerapkan dunia mimpinya yang simbolik dalam karya mereka. Oleh karena
mimpi tertulis di pikiran dengan sekiti atau tanpa partisipasi sadar, sulit untuk
mengungkap misterinya. Beberapa pendekatan dan teori dari para ahli berusaha
menjelaskan mengenai mimpi, seperti berikut ini:




Mimpi sebagai Keinginan-keinginan yang Tak Disadari

                 Salah satu yang melahirkan teori psikologi mengenai mimpi
                 adalah     Sigmund   Freud,     Bapak       Psikoanalisis.         Sesudah


                                               Psikologi Umum II | September 2012       10
Pertemuan ke-3



menganalisis mimpi-mimpi pasiennya dan beberapa mimpinya sendiri, Freud
menyimpulkan bahwa fantasi-fantasi yang kita alami di malam hari, memberikan
gagasan atau penjelasan mengenai keinginan, motif-motif, dan konflik-konflik
yang sering kali tidak kita sadari-sebuah “jalan emas menuju kesadaran.” Freud
berkata bahwa dalam mimpi kita dapat mengekspresikan semua hasrat dan
keinginan terpendam, yang sering kali merupakan sesuatu yang terkait dengan
seksualitas atau kekerasan.

       Setiap mimpi memiliki makna, tidak peduli seberapa aneh gambaran yang
terlihat dalam mimpi itu. Tapi bila sebuah pesan dalam mimpi menimbulkan
kecemasan,       bagian   rasional   dari   pikiran    harus     menyingkirkan      atau
mengubahnya. Kalau tidak, mimpi dapat masuk ke dalam kesadaran dan
membangunkan si pemimpi tadi. Oleh karena itu dalam mimpi, seseorang dapat
saja ditampilkan oleh orang lain-misalnya ayah tampil diwakilkan oleh seorang
kakak-atau bahkan oleh beberapa karakteristik yang berbeda-beda. Sama
halnya pikiran atau objek diterjemahkan ke daam gambaran simbolis. Sebuah
penis, dapat saja ditampilkan dalam bentuk ular, payung, atau sebuah belati;
sementara terowongan atau gua; dan tubuh manusia sebagai sebuah rumah.
Karena kenyatan diubah sedemikian rupa, sebuah mimpi terlihat seperti psikosis,
gangguan mental yang akut; setiap malam, kita harus mengalami delusi agar
kecemasan kita tidak muncul dan tidur kita tidak terganggu.

       Menurut Freud, untuk memahami mimpi kita harus membedakan antara
isi manifes, yaitu aspek-aspek yang kita alami secara sadar selama waktu tidur
dan yang mungkin kita ingat saat terbangun. Kemudian dari isi laten, yaitu
harapan dan pikiran yang tidak disadari dan diekspresikan dalam bentuk
simbolis. Kendati demikian, Freud mengingatkan agar kita tidak mengartikan
simbol-simbol dalam mimpi secara sederhana. Setiap
mimpi harus dianalisis dengan mengikutsertakan konteks
kehidupan terjaga dari si pemimpi, demikian pula asosiasi
dari orang tersebut terhadap isi mimpinya. Tidak semua
isi dalam mimpi bersifat simbolis.

Mimpi sebagai Usaha Mengatasi Masalah

                    Penjelasan lain mengatakan bahwa mimpi merefleksikan hal-
                    hal dalam kehidupa kita yang pada saat it uterus-menerus


                                               Psikologi Umum II | September 2012   11
Pertemuan ke-3



memenuhi pikiran, seperti masalah atau urusan kita mengenai sesuatu hal,
misalnya keluarga, pekerjaan, kuliah, kekasih, kesehatan, dan lain-lain. Dalam
pendekatan yang berfokus pada masalah (problem focused approach) ini,
simbol-simbol dan metafora dalam mimpi tidak menutup makna sesungguhnya;
mereka malah menyatakannya. Contohnya Gayle Delaney seorang psikolog,
menceritakan seorang wanita yang bermimpi tengah berenang dalam air.
Putranya yag berusia 8 tahun ada di punggungnya dengan kepala tersebut di
atas permukaan air. Suaminya seharusnya mengambil foto mereka berdua,
namun ternyata untuk alasan tertentu ia tidak melakukannya, dan si istri merasa
seolah-olah bahwa dia akan tenggelam. Untuk Delaney, pesannya menjadi
sangat jelas: bahwa wanita ini “tenggelam” dalam tanggung jawab untuk
merawat anak, sementara suaminya “tidak memperhatikannya.” Penjelasan
berfokus pada masalah dari mimpi didukung dengan temuan bahwa mimpi
cenderung menggambarkan isi yang terkait dengan keadaan seseorang pada
saat ini. Beberapa psikolog percaya bahwa mimpi tidak hanya merefleksikan
kecemasan utama kita saat ini, namun juga memberikan kesempatan bagi kita
untuk mengatasinya.

Mimpi sebagai Proses Berpikir

       Pendekatan kognitif dari mimpi menekankan perhatian kita saat ini, tetapi
tidak menyatakan pemecahan masalah selama kita tidur. Dalam pandangan ini,
mimpi secara sederhana merupakan modifikasi dari aktivasi kognitif yang terjadi
saat kita terbangun. Dalam mimpi, kita membangun simulasi yang masuk akal
dari dunia nyata, menggunakan jenis ingatan, pengetahuan, metafora, dan
angapan-anggapan mengenai dunia yang sama seperti kita lakukan ketika kita
tidak sedang tertidur. Oleh karena itu, isi mimpi dapat saja mencakup pikiran-
pikiran, konsep-konsep dan skenario yang berhubungan maupun tidak
berhubungan dengan masalah sehari-hari kita. Kita akan cenderung bermimpi
mengenai keluarga, teman-teman, perkuliahan, pekerjaan, atau minat terhadap
hiburan-topik-topik yang juga biasanya memenuhi pikiran kita di saat terjaga.

       Dalam pandangan kognitif, otak melakukan aktivitas atau kerja yang
sejenis dengan kerja yang dilakukan saat kita terjaga. Hal ini menjelaskan
mengapa beberapa bagian korteks serebral yang terlibat dalam proses persepsi
dan kognisi sangat aktif pada saat kita bermimpi. Perbedaannya ialah bahwa
ketika kita tertidur, kita terlepas dari proses input sensorik dan umpan balik dari

                                             Psikologi Umum II | September 2012   12
Pertemuan ke-3



dunia maupun pergerakan tubuh; satu-satunya input yang masuk ke otak adalah
output dari otak itu sendiri. Pikiran dan mimpi kita cenderung tidak fokus dan
bersifat acak dibandingkan dengan saat kita terjaga-kecuali bila kita sedang
melamun.

        Pandangan ini memprediksi bahwa bila seseorang dapat terlepas dari
semua rangsangan eksternal saat terjaga, aktivitas mentalnya akan menjadi
serupa dengan aktivitasnya pada saat bermimpi, dengan kualitas halusinasi yang
sama.    Pendekatan        kognitif   juga   memprediksi      bahwa      seiring      dengan
meningkatnya kemampuan kognitif dan hubungan antar bagian di otak saat
masa anak-anak, mimpi seharusnya berubah juga, dan pada kenyataannya
memang demikian.           Bayi   mungkin tidak bermimpi sama sekali,                  dalam
pemahaman seperti mimpi orang dewasa. Anak-anak kecil mungkin pernah
melihat gambar visual selama tidur, namun kemampuan kognitif mereka terbatas
membuat kemampuan mereka untuk membuat mimpi yang bersifat naratif tidak
muncul hingga mereka berusia 7 atau 8 tahun. Mimpi mereka terjadi dengan
sangat jarang dan cenderung hampa dan statis, mengenai hal-hal yang ditemui
setiap hari. Tetapi dengan bertambahnya usia, mimpi mereka menjadi lebih
rumit, dinamis, dan berbentuk cerita.

Mimpi sebagai Interpretasi dari Aktivasi Otak

                      Teori       aktivasi-sintesis    (activation-synthesis          theory)
                      menyatakan        bahwa     mimpi     terjadi     ketika     serebrum
                      mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh
                      aktivitas di bagian otak yang lebih rendah. Menurut sudut
pandang ini, mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas safar
yang terjadi saat tidur.

        Ketika bangun dan terjaga, kandungan pengalaman sadar kita cenderung
dikendalikan oleh berbagai rangsangan eksternal yang menghasilkan perilkau
motorik yang khusus. Pada saat tidur, menurut teori aktivasi-sintesis,
pengalaman sadar dikendalikan oleh rangsangan yang dihasilkan secara internal
yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas. Kita mungkin menyadari bagaimana
keadaan internal mempengaruhi mimpi kita, jika kita pernah tertidur dalam
keadaan haus dan bermimpi mengambil segelas air. Sumber penting



                                                 Psikologi Umum II | September 2012      13
Pertemuan ke-3



perangsangan internal adalah aktivitas saraf yang spontan pada formasi
retikularis di sistem limbik.

         Pendukung teori aktivasi-sintesis berpendapat bahwa jaringan saraf di
daerah lain di otak depan memegang peranan penting dalam mimpi. Khususnya
mereka percaya bahwa di daerah yang sama di otak depan yang terlibat dalam
perilaku terjaga tertentu juga berfungsi dalam aspek mimpi tertentu. Dengan
demikian, wilayah motorik dan sensoris primer di otak depan dapat diaktivasi
dalam aspek sensorimotor mimpi tersebut; aspek visual dalam mimpi di dalam
korteks asosiasi visual; amigdala, hipokampus, dan lobus frontal akan diaktivasi
pada aspek emosional mimpi, dan seterusnya.

         Gerakan mata yang mendadak dan tidak terkoordinasi pada tidur REM
membuat dunia mimpi bergerak dengan cara yang aneh. Mimpi cenderung
terputus, berbaur, dan berganti mendadak d tengah aliran. Freud menjelaskan
gejala ini sebagai usaha pemimpi untuk menghindari dari hal yang tidak
menyenangkan dan tabu. Para ahli teori aktivasi-sintesis menyatakan bahwa
perpindahan-perpindahan ini disebabkan siklus normal dari aktivitas saraf.
Dengan kadar neurotransmitter naik dan turun semasa tahapan-taapan tidur,
lanskap mimpi yang baru muncul. Secara keseluruhan, dalam pandangan
aktivasi-sintesis, mimpi hanya merupakan pertunjukan gambar sekilas, tidak ada
peristiwa utamnya.

HIPNOSIS

                Hipnosis    (hypnosis)      dapat      didefinisikan     sebagai         keadaan
                kesadaran yang terubah atau hanya suatu keadaan psikologis dari
                atensi dan pengharapan yang terubah, di mana individu mudah
                menerima        sugesti.   Berbagai      teknik    dasar     hypnosis       telah
                digunakan dejak awal sejarah dalam kaitannya dengan perayaan
keagamaan, sihir, supernatural, dan berbagai macam lagi teori yang keliru.

         Pada akhir abad ke-19, seorang dokter Austria
Friederich Anton Mesmer menyembuhkan berbagai masalah
pasien dengan mengalirkan magnet ke sekujur tubuh.
Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat
cairan     universal    yang       berfungsi    untuk        menjaga
keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena

                                                    Psikologi Umum II | September 2012       14
Pertemuan ke-3



tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental
maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan
sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.

       Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh
sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta
memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta
memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar
energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.

       Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama
penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat
pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga
pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer
mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya,
Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah
disembuhkan. Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis,
semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa
mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari
gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya
       Kenyataanya, penyembuhannya disebabkan oleh sugesti hipnotis.
Sebuah komite yang ditunjuk oleh French Academy of Scince untuk melakukan
penyelidikan klaim Mesmer. Komite ini sepakat bahwa perawatan tersebut efektif.
Walaupun demikian, mereka mendebatkan teori Mesmer tentang magnetisme
hewan dan melarangnya mempraktikannya di Paris. Kini hipnosis diakui sebagai
sebuah proses resmi dalam psikologi dan pengobatan medis, walaupun masih
banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana cara kerjanya. Ditambah lagi,
terdapat debat yang masih berlangsung tentang apakah hipnosis benar-benar
merupakan keadaan kesadaran yang terubah.


Hakikat Hipnosis
       Anggapan umum yang salah adalah bahwa keadaan terhipnotis mirip
dengan keadaan tidur. Namun demikian, tidak seperti orang yang sedang tidur,
individu dalam pengaruh hipnosis awas terhapa apa yang sedang terjadi dan
mengingat pengalaman tersebut nantinya, kecuali mereka diinstruksikan untuk
melupakannya. Empat (4) langkah dalam hipnosis, yaitu:


                                            Psikologi Umum II | September 2012   15
Pertemuan ke-3



1. Gangguan diminimalisasi; orang yang dihipnotis dibuat merasa nyaman
2. Penghipnosis menginstruksikan orang tersebut untu berkonsentrasi pada
   sesuatu    yang       spesifik,   seperti   membayagkan              pemandangan          atau
   memperhatikan detak jam
3. Penghipnosis mengatakan kepada orang tersebut apa yang diharapkan
   dalam keadaan terhipnosis, seperti relaksasi atau sensasi mengambang
   yang menyenangkan
4. Penghipnosis      mensugesti       kejadian-kejadian          atau
   emosi-emosi tertentu yang akan terjadi atau bisa
   diamati terjadi, seperti “ Anda akan rileks.” Ketika efek
   yang          disugestikan             terjadi,             orang
   menginterpretasikannya sebagai akibat dari sugesti penghipnosis dan
   menerimanya sebagai indikasi bahwa sesuatu telah terjadi. Peningkatan
   pengharapan bahwa penghipnosis akan membuat segala sesuatunya terjadi
   di masa mendatang ini membuat seseorang semakin tersugesti.


Variasi individual dalam Hipnosis
       Sepanjang hipnosis telah diteliti (sekitar 200 tahun), beberapa orang
ditemukan lebih mudah dihipnotis daripada orang lain. Sekitar 65% individu
secara umum dapat dihipnotis, dengan tambahan 15% sangat mudah dihipnotis,
10% atau kurang tidak dapat dihipnotis sama sekali, dan sisanya terletak
diantranya.
       Tidak ada cara yang mudah untuk menduga siapa yang dapat dihipnotis.
Akan tetapi jika kita memiliki kapasitas untuk menenggelamkan diri kita ke dalam
aktivitas yang imajinatif seperti mendengarkan music favorit atau membaca
novel, maka kita mungkin adalah calon yang dapat terhipnotis. Orang yang
dihipnotis menjadi terserap penuh ke dalam apa yang mereka lakukan,
mengangkat batasan-batasan antar diri mereka dengan yang mereka alami di
lingkungan.
Hipnosis dan Kehendak
       Bila   individu    berada     dalam     keadaan        terhipnotis,     maka       individu
menyerahkan tanggung jawab kepada penghipnotis da mengikuti sugesti
penghipnotis. Walaupun demikian, ketika dalam keadaan terhipnotis, kecil
kemungkinan      mereka     melakukan      sesuatu        yang     melanggar       moral     atau
berbahaya.


                                                     Psikologi Umum II | September 2012       16
Pertemuan ke-3




Menjelaskan Hipnosis
Suatu Kesadaran Terbagi
                  Ernest Hilgard (1977, 1992) mengatakan bahwa hipnosis
                  melibatkan suatu keadaan kesadaran terbagi yang istimewa,
                  seperti membelah kesadarn menjadi beberapa komponen. Satu
                  komponen        mengikuti       komando       penghipnotis,       sementara
                  komponen yang lain bertindak sebagai “pengamat tersembunyi.”
           Dalam suatu situasi, Hilgard menempatkan salah satu tangan individu
terhipnotis dalam sebuah ember air sedingin es dan mengatakan bahwa ia tidak
akan merasa sakit, tapi bagian lain dari pikirannya bagian tersembunyi yang
awas terhadap apa yang sedang terjadi dapat memberi sinyal atas rasa sakit apa
pun dengan menekan tombol dengan tangan yang satunya lagi. Individu dalam
keadaan terhipnotis melaporkan kemudian bahwa mereka tidak merasakan sakit,
namun ketika tangannya direndamkan ke dalam air sedingin es, mereka
memang menekan tombol dengan tangan yang tidak direndam, dan semakin
sering mereka menekannya semakin lama tangan mereka direndam. Dengan
demikian, pandangan Hilgard, dalam hipnosis kesadaran memiliki bagian
tersembunyi yang tetap berhubungan dengan realitas dan merasakan sakit,
sementara bagian yang lain dari kesadaran tidak merasakan sakit.
Perilaku Kognitif Sosial
           Beberapa ahli meragukan bahwa hipnosis memang merupakan keadaan
kesarana yang terubah. Dalam pandangan hipnosis perilaku kognitif sosial
(social cognitive behavior view of hypnosis), hipnosis merupakan keadaan
normal di mana individu yang terhipnotis berperilaku dengan cara yang ia yakini
tentang bagaimana seorang yang sedang dihipnotis seharusnya berperilaku.
Sudut pandang perilaku kognitif sosial menyusun pertanyaan-pertanyaan penting
tentang      hipnosis   sekitar   faktor-faktor    kognitif,   sikap    pengharapan,     dan
kepercayaan orang yang dihipnotis dan sekitar konteks sosial tempat hipnosis
terjadi.


Penerapan Hipnosis
Di Amerika Serikat
    •      Hipnosis pertama kali disetujui penggunaannya untuk medis pada tahun
           1958, termasuk perawatan alkoholisme, somnabulisme, kecenderungan


                                                    Psikologi Umum II | September 2012    17
Pertemuan ke-3



       bunuh diri, gangguan stres pasca trauma, migren, makan berlebihan, dan
       merokok
   •   Mengurangi pengalaman sakit
Di Eropa
   •   Teknik pengendali sakit dalam operasi medis khususnya sebagai
       pengganti atau pelengkap anestesi tipikal.
   •   Hipnosedasi    (hypnosedation)   melibatkan      kombinasi      hipnosis   dan
       administrasi bius lokal.




                                  DAFTAR PUSTAKA
King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1.
Jakarta: Salemba Humanika

Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh
Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang

____Sejarah Hipnosisi. Diunduh tanggal 01 April 2011 dari
http://www.hypnosis45.com/sejarah_hypnosis.htm


Wade, C., and Tavris, C. (2007). Psikologi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan
(Terjemahan). Jakarta Penerbit Erlangga




                                            Psikologi Umum II | September 2012    18

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)University of Andalas
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Fauzi Taha Ush
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi  dan persepsi Sensasi  dan persepsi
Sensasi dan persepsi suher lambang
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
Tiffana Maheswary Pragita Saputri
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
thoyyibatus
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
Levi Rolan
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
LuckyAdeSessiani1
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
pjj_kemenkes
 
Siklus tidur dan irama sikardian
Siklus tidur dan irama sikardianSiklus tidur dan irama sikardian
Siklus tidur dan irama sikardianrosellamarie
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Memori/Ingatan
Memori/IngatanMemori/Ingatan
Memori/Ingatan
PT Rimasyada
 
Kognisi sosial
Kognisi sosialKognisi sosial
Kognisi sosial
elmakrufi
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
istiyuliawati
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 

What's hot (20)

Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
komunikasi intrapersonal (memori dan berfikir)
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Sensasi dan persepsi
Sensasi  dan persepsi Sensasi  dan persepsi
Sensasi dan persepsi
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
 
Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Siklus tidur dan irama sikardian
Siklus tidur dan irama sikardianSiklus tidur dan irama sikardian
Siklus tidur dan irama sikardian
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Memori/Ingatan
Memori/IngatanMemori/Ingatan
Memori/Ingatan
 
Kognisi sosial
Kognisi sosialKognisi sosial
Kognisi sosial
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 

Similar to kesadaran

Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
Sulistia Rini
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
Sulistia Rini
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
Valny Majid
 
Bangun dan tidur
Bangun dan tidurBangun dan tidur
Bangun dan tidur
Esti Widya
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
pjj_kemenkes
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
Meidian DiAn
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
Agung Rudianzyah
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Danial Iskandar
 
The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
DonAmmar
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
NadhifahRahmawati
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
Amee Hidayat
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidurVhe Viie
 
Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya
BINARAGA.NET
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
ICha Maidinah
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
nuriamuliani
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
pjj_kemenkes
 
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
pjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidurUwes Chaeruman
 

Similar to kesadaran (20)

Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
Bangun dan tidur
Bangun dan tidurBangun dan tidur
Bangun dan tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
 
The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya Masalah Tidur & Solusinya
Masalah Tidur & Solusinya
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembansuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitassuher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbsuher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulsuher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppsuher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 

kesadaran

  • 1. Pertemuan ke-3 BAB 3 KESADARAN HAKIKAT KESADARAN Dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, Stuart Sutherland (Psikolog Inggris) memberikan penilaian mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala yang menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk menspesifikkan apa itu kesadaran, apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa kesadaran berevolusi. Meski sampai sekarang belum terdapat definisi yang pasti mengenai kesadaran, kesadaran dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: keawasan dan ketergugahan. Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan sensasi internal termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah (arousal), keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan. Dengan demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga. Keawasan kita berubah dari waktu ke wktu. Informasi bergerak dengan cepat kedalam dan keluar kesadaran. William James (1890-1950) menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (stream of consciousness) aliran yang terus-menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus berubah. Pikiran kita terpacu dari topik satu ke topik berikutnya: dari berpikir tentang seseorang yang mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini, strategi untuk ujian besok, hingga kafe yang akan kita kunjungi untuk makan siang. Kesadaran dan Otak Dua (2) aspek kesadaran, keawasan dan ketergugahan, berhubungan dengan bagian-bagian yang berbeda di otak. Keawasan, keadaan subjektif merasa sadar terhadap apa yang sedang terjadi, biasanya melibatkan korteks serebrum, terutama daerah-daerah asosiasinya dan lobus frontal. Intergrasi dari beberapa indera, beserta informasi tentang emosi Psikologi Umum II | September 2012 1
  • 2. Pertemuan ke-3 dan ingatan di daerah-daerah asosiasi tersebut, menciptakan kesadaran. Ketergugahan adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh sistem aktivasi reticular (reticular activating system), suatu jaringan yang mencakup batang otak, medula, dan thalamus. Kerusakan di dua wilayah tersebut dapat mengakibatkan koma. Tingkat Keawasan Terdapat lima (5) tingkat kesadaran, yaitu: Tingkatan Deskripsi Contoh Kesadaran Kesadaran Melibatkan pengolahan Mengerjakan soal matematika Tingkat Tinggi terkendali, di dalamnya atau sains; menyiapkan individu secara aktif debat; bersiap memukul memusatkan berbagai dalam pertandingan bisbol usahanya mencapai sasaran; keadaan kesadaran paing terjaga Kesadaran Mencakup pengolahan Memencet tombol nomor Tingkat Rendah otomatis yang menuntut telepon seluler, mengetik sedikit atensi, juga berkhayal keyboard bagi yang telah ahli, memandang matahari terbenam Keadaan Dapat dihasilkan oleh obat- Merasakan efek alcohol atau Kesadaran obatan, trauma, kelelahan, obat psychedelic, mengalami Terubah dan deprivasi sensori hypnosis untuk berhenti merokok atau mengurangi berat badan Keawasan Dapat terjadi ketika Tidur dan bermimpi Bawah Sadar seseorang terjaga, juga ketika sedang tidur dan bermimpi Tidak Ada Kepercayaan Freud bahwa Mengalami pikiran tidak Keawasan terdapat pikiran-pikiran tidak sadar, pingsan karena ditinju sadar yang terlalu atau dibius membebani dan kecemasan dan emosi-emosi negatif untuk diakui oleh kesadaran Psikologi Umum II | September 2012 2
  • 3. Pertemuan ke-3 TIDUR DAN BERMIMPI Sekitar sepertiga masa hidup kita dipergunakan lebih banyak untuk tidur, daripada usaha pencapaian apapun dalam hidup kita. Ritme Biologis dan Tidur Ritme biologis (biological rhytms) adalah fluktuasi fisiologis periodik dalam tubuh. Kita tidak awas terhadap kebanyakan ritme biologis, seperti naik turunnya hormon dan naik turunnya kecepatan siklus aktivitas otak, tetapi ritme-ritme tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita. Ritme-ritme ini dikendalikan oleh jam biologis, yang mencakup: • Siklus musiman dan tahunan (annual seasonal cycle), seperti pada migrasi burung, hibernasi beruang, dan fluktuasi musiman kebiasaan makan manusia. • Siklus dua-puluh-delapan-hari (twenty-eight-day cycle), seperti siklus menstruasi perempuan. • Siklus dua-puluh-empat-jam (twenty-four-hour cycle), seperti siklus tidur/ bangun dan perubahan suhu dalam tubuh. Ritme Sirkadian (circadian rhytm) adalah siklus perilaku atau fisiologis harian. Ritme sirkadian harian mencakup siklus tidur/ bangun, suhu tubuh, tekanan darah, dan kadar gula darah. Istilah circadian berasal dari kata Latin circa yang berarti “sekitar” dan dies, yang berarti “hari”. Contohnya: suhu tubuh berfluktuasi sekitar 3 derajat Fahrenheit dalam 24-jam sehari, memuncak di sore hari dan paling rendah antara jam 2 dan 5 sore. Ritme sirkadian dikendalikan oleh jam biologis yang terletak dalam sebuah bagian kecil di hipotalamus yang berbentuk seperti tetes air yang isinya berupa kumpulan sel dan disebut sebagai Suprachiasmatic Nucleus (SCN). Jalur saraf darierseptor-reseptor khusus yang terletak di belakang mata mengantarkan informasi ke SCN dan memungkinkan SCN merespons perubahan cahaya atau kegelapan sekitar. SCN kemudian membuat otak dan tubuh kita beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini. Jam-jam biologis lain juga muncul, terpisah satu sama lain di seluruh tubuh, dan beberapa dapat bekerja secara mandiri, Psikologi Umum II | September 2012 3
  • 4. Pertemuan ke-3 terlepas dari SCN. Tetapi untuk kebanyakan ritme sirkadian, SCN bisa dianggap sebagai pengatur terbaik. SCN mengatur fluktuasi tingkat hormon dan cairan neurotransmitter, dan kemudian keduanya menyediakan umpan balik yang mempengaruhi kerja dan fungsi SCN. Contohnya: malam hari salah satu hormon yang dikendalikan oleh SCN, melatonin dilepaskan oleh kelenjar pineal yang terletak di bagian dalam otak. Ketika tidur di ruang yang gelap, kadar melatonin meningkat, dan ketika terbangun di pagi hari di ruang yang cukup terang, kadar melatonin akan turun. Melatonin sepertinya memainkan peranan untuk menjaga waktu biologis yang sesuai dengan siklus terang-gelap. mengatur Neurotransmitter, SCN Hormon-hormon umpan-balik (contoh melatonin) Dalam keadaan normal, ritme-ritme yang diatur oleh SCN biasanya tersinkronisasi satu sama lain, sama seperti halnya jam tangan dapat disinkronkan. Puncak dari setiap ritme mungkin dapat tidak terjadi secara bersamaan, tapi mereka seirama satu sama lain; karena itu bila kita mengetahui kapan sebuah ritme mencapai puncak, kita dapat memprediksikan kapan puncak ritme lainnya. Tetapi ketika rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita mungkin akan tidak sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya. Desinkronisasi internal (internal desynchronization) tersebut sering terjadi pada mereka yang terbang melewati beberapa zona waktu. Pola tidur dan terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan cepat, tapi siklus temperatur tubuh dan hormon biasanya membutuhkan beberapa hari untuk kembali ke kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan ini bisa mempengaruhi tingkat energi, ketrampilan mental, dan koordinasi motorik. Ritme sirkadian juga dapat terdisinkronisasi ketika seorang pekerja memiliki pergantian jam kerja. Sejumlah kejadian nyaris kecelakaan dalam perjalanan udara diasosiasikan dengan pilot yang tidak sinkron dengan jam kerja barunya dan tidak bekerja seefisien biasanya. Berkenaan denga jet lag, bila kita mendapatkan penerbangan lintas samudera dan tiba di tempat tujuan pada siang hari, sebaiknya menghabiskan waktu sebanyak mungkin waktu di siang hari. Hari yang bercahaya, terutama Psikologi Umum II | September 2012 4
  • 5. Pertemuan ke-3 pagi hari, akan meningkatkan waktu terjaga, sementara cahaya terang di malam hari dapat menunda tidur. Melatonin, hormon yang meningkat pada malam hari juga diteliti dalam mengurangi jet lag. Penelitian terkini telah menunjukkan bahwa melatonin dalam dosis rendah dapat mengurangi jet lag dengan memajukan jam sirkadian, yang menjadi berguna untuk jet lag ke arah timur, tapi tidak ke arah barat. Tidur Tiap orang tidur dan ketika tidak cukup tidur, kita sering tidak berfungsi dengan baik, secara fisik dan mental. Keuntungan penting dari tidur mencakup pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Oleh karena semua hewan membutuhkan tidur, tampaknya tidur merupakan mekanisme fundamental untuk bertahan hidup. Dengan mengkaji dasar evolusioner untuk tidur, ilmuwan mengajukan hipotesis bahwa tidur mengembalikan kondisi tubuh dan membangun kembali otak dan tubuh kita, yang dapat melorot atau aus oleh aktivitas ketika kita terjaga. Gagasan ini cocok dengan perasaan terkuras dan letih sebelum kita tidur dan segar kembali ketika bangun. Untuk mendukung fungsi pemulihan tidur, banyak sel tubuh menunjukkan produksi yang meningkat dan berkurangnya pemecahan protein selama tidur lelap. Molekul-molekul protein merupakan blok pembangun yang dibutuhkan pertumbuhan sel dan untuk perbaikan terhadap kerusakan dari berbagai faktor seperti stres. Banyak ahli neurosains percaya bahwa tidur memberikan kesempatan bagi saraf-saraf yang bekerja ketika kita terjaga untuk dimatikan dan memperbaiki diri mereka sendiri. Tanpa tidur, saraf-saraf dapat tersedot tenaganya atau terpolusi oleh produk sampingan aktivitas seluler sehingga mulai mengalami kerusakan. Tidur juga memiliki fungsi adaptif evolusioner. Tidur tampaknya berkembang karena hewan butuh untuk melindungi diri mereka. Contohnya: bagi beberapa hewan, pencarian makanan dan minuman lebih mudah dan aman ketika matahari sedang tinggi. Ketika gelap, adalah adaptif bagi hewan-hewan ini untuk menghemat tenaga, menghindari dimangsa, dan menghindari jatuh je jurang yang tidak dapat mereka lihat. Umumnya hewan-hewan mangsa bagi hewan lain, tidur lebih sedikit. Psikologi Umum II | September 2012 5
  • 6. Pertemuan ke-3 Tidur memberikan manfaat bagi pertumbuhan fisik dan meningkatkan perkembangan otak pada bayi dan anak. Contohnya, tidur lelap terjadi bersamaan dengan pelepasan hormon pertumbuhan pada anak. Kekurangan tidur menimbulkan stres dan hormon stres dapat mengganggu pembentukan saraf-saraf di hipokampus: bagian otak yang sangat berkaitan dengan ingatan. Peran penting tidur dalam konsolidasi, penyimpanan, dan pemeliharan ingatan jangka panjang kini telah dikenali. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa semasa tidur korteks serebrum tidak sibuk dengan pengolahan masukan sensoris, keawasan aktif, dan fungsi motorik. Dengan demikian, korteks serebrum leluasa untuk beraktivitas yang menguatkan asosiasi ingatan, sehingga ingatan yang dibentuk pada jam-jam terjaga dapat diintegrasikan ke dalam ingatan jangka panjang. Tahapan Tidur Ketika kita pertama naik ke tempat tidur dan menutup mata dan melemaskan semua otak, otak menghasilkan sekumpulan gelombang alfa. Pada pencatatan EEG, gelombang alfa memiliki ritme yang lambat dan teratur dan amplitudo yang besar (tinggi). Secara bertahap, gelombang ini kemudian melambat dan kita masuk ke dalam empat (4) tahap, yang masing-masing menunjukkan proses tidur yang lebih dalam dibandingkan dengan sebelumnya. Tahap 1. Ditandai dengan gelombang teta. Gelombang otak menjadi lebih kecil dan tidak beraturan, dan kita dapat merasa bahwa kita berada pada ujung kesadaran, dalam keadaan tidur ringan. Bila dibangunkan pada saat ini, kita dapat mengingat kembali fantasi-fantasi atau beberapa gambar visual yang kita lihat Tahap 2. Otak kita terkadang menghasilkan rentetan singkat gelombang yang cepat dan memiliki puncak gelombang yang tinggi yang biasa disebut sebagai sleep spindle (kumparan tidur). Gangguan suara dalam kadar kecil mungkin tidak akan mengganggu tidur kita Tahap 3. Sebagai tambahan gelombang yang menjadi karakteristik tahap 2, otak kita terkadang menghasilkan gelombang delta, yang sangat lambat dengan puncak yang cukup tinggi. Pernafasan dan detak jantung kita melambat, otot-otot melemas (rileks) dan dalam tahap ini kita mulai sulit untuk dibangunkan Tahap 4. Gelombang delta sekarang mengambil alih sebagian besar aktivitas dan kita berada dalam tidur dalam. Pada saat ini, mungkin diperlukan Psikologi Umum II | September 2012 6
  • 7. Pertemuan ke-3 guncangan yang kuat atau suara yang sangat keras untuk dapat membangunkan kita. Kendati demikian, anehnya jika kita suka berjalan sambil tidur, pada periode inilah hal itu paling mungkin terjadi. Tidak seorang pun yang memiliki jawaban atas apa yang menyebabkan kita berjalan saat tidur, yang sering terjadi pada anak- anak dibandingkan dengan orang dewasa. Terjadinya rangkaian dari tahap ke tahap ini berlangsung selama 30 sampai 45 menit. Setelah melewati tidur tahap 1-4, seseorang yang sedang tidur bergerak dari tahap tidur ke tahap bangun. Namun bukannya masuk kembali ke dalam tahap 1, melainkan mereka masuk kembali ke tahap 5, bentuk tidur yang berbeda yang disebut tidur REM, yaitu periode tidur yang ditandai dengan pergerakan mata, hilangnya kekuatan otot, dan mimpi yang tampak nyata. Dalam tidur ini otak kita mulai menghasilkan sederet panjang gelombang otak yang bergerak sangat cepat dan tidak teratur. Kecepatan detak jantung kita meningkat, tekanan darah juga meningkat, dan pernafasan semakin cepat dan tidak teratur. Pada wajah dan jari terdapat sedikit kejang. Pada pria penis mengalami ereksi ketika jaringan vascular beristirahat dan darah memenuhi area genital dengan lebih cepat. Pada wanita, bagian klitoris membesar dan lubrikasi vagina juga meningkat. Pada saat yang bersamaan, sebagian otot yang menunjang tulang menjadi lemas, mencegah otak kita yang aktif menghasilkan gerakan fisik. Pada saat ini otak berada dalam kondisi sangat aktif, sementara tubuh tidak aktif sama sekali, tidur REM juga sering disebut sebagai “tidur yang paradoks”. Pada saat-saat inilah mimpi-mimpi yang jelas lebih sering muncul. Orang-orang dapat saja mengingat bahwa mereka bermimpi pada saat mereka terbangun dari tidur non-REM (tahap 1-4). Tidur non-REM ditandai dengan kurangnya gerakan mata yang cepat dan sedikit mimpi. Seseorang terbangun ketika tidur REM, lebih sering melaporkan telah bermimpi daripada dibangunkan di tahap tidur yang lain. Semakin panjang periode tidur REM, semakin besar seseorang bermimpi. Mimpi juga terjadi semasa tidur gelombang lambat atau tidur non-REM, tetapi frekuensi mimpi yang terjadi di tahap ini relatif rendah. Laporan mimpi oleh individu yang dibangunkan dari tidur REM biasanya lebih panjang, lebih nyata dan lebih teranimasi secara motorik, lebih melibatkan emosi, Psikologi Umum II | September 2012 7
  • 8. Pertemuan ke-3 dan lebih sedikit berhubungan dengan kehidupan ketika terjaga, daripada laporan-laporan mimpi dari mereka yang dibangunkan dari tidur non-REM. Waktu yang kita habiskan di tidur REM berubah sepanjang masa hidup kita. Persentase total tidur sepanjang periode 24 jam yang terdiri atas tidur REM secara khusus banyak pada masa bayi (hampir 8 jam). Dewasa yang lebih tua mengalami lebih sedikit dari 1 jam tidur REM per periode 24 jam. Gangguan Tidur Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosis dan tidak tertangani yang membuat mereka harus bergelut melewati hari mereka, mereka tidak termotivasi, dan merasa lelah. Beberapa masalah tidur akan dibahas sebagai berikut: 1. Insomnia Insomnia dapat mencakup kesulitan untuk tertidur, terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu dini. Penelitian-penelitian mengemukakan bahwa: • Satu dari lima orang dewasa mengalami insomnia. • Insomnia lebih umum terjadi pada perempuan dan dewasa lanjut, juga pada individu yang kurus, stress atau depresi. • Perempuan lebih besar kemungkinan menderita insomnia daripada lelaki karena berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi dan perubahan hormonal. • 70 persen perempuan dari berbagai latar belakang (ibu rumah tangga, ibu orangtua tunggal, ibu bekerja, dan lain-lain) mengalami masalah tidur. 2. Berjalan dalam tidur dan mengigau Somnambulisme adalah istilah resmi untuk berjalan dalam tidur, yang terjadi pada tahap tidur terlelap. Perilaku ini terjadi ketika tahap 3 dan tahap 5 dalam tidur, biasanya pada awal malam, ketika seseorang tidak sedang bermimpi. Tidak ada yang benar-benar abnormal tentang Psikologi Umum II | September 2012 8
  • 9. Pertemuan ke-3 berjalan dalam tidur. Tidak seperti takhayul yang ada, dan aman untuk membangunkan seseorang dalam tidur, justru mereka harus dibangunkan karena mungkin membahayakan mereka berkeliling di kegelapan. 3. Mimpi buruk dan teror malam Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengerikan yang membangunkan pemimpi dari tidur REM. Isi mimpi buruk berkisar pada bahaya pemimpi dikejar-kejar, dirampok, diperkosa, dibunuh, atau dilempar ke jurang. Mimpi buruk memuncak pada usia 3 hingga 6 tahun dan menurun, meskipun pada usia remaja dan dewasa dapat juga mengalami mimpi buruk. Teror malam (night terror) ditandai oleh rangsangan tiba- tiba dalam tidur oleh rasa takut yang sangat kuat. Teror malam diiringi oleh sejumlah reaksi fisiologis, seperti cepatnya detak jantung dan napas, teriakan keras, napas yang berat, dan pergerakan. Teror malam tidak selazim mimpi buruk. Tidak seperti mimpi buruk, terror malam terjadi ketika gelombang lambat pada tidur non-REM. Teror malam memuncak pada usia 5 hingga 7 tahun dan berkurang setelahnya. 4. Narkolepsi Dorongan tidur yang terlalu besar disebut narkolepsi (narcolepsy). Dorongan itu begitu kuat sehingga mungkin jatuh tertidur di tengah berbicara atau berdiri. Penderita narkolepsi langsung tidur ke tahap tidur REM, bukan bertahap. Kemungkinan narkolepsi ini bersifat genetika. Penanganan narkolepsi mencakup konseling untuk menemukan penyebab potensial dari kengantukan yang berlebihan ini. 5. Apnea Tidur Apnea tidur (Sleep apnea) adalah gangguan tidur di mana individu berhenti bernafas karena lubang angin Psikologi Umum II | September 2012 9
  • 10. Pertemuan ke-3 gagal membuka atau karena proses otak yang terkait dengan pernapasan gagal bekerja selayaknya. Orang-orang dengan apnea tidur beberapa kali terbangun singkat pada malam hari agar mereka dapat kembali bernapas, walaupun mereka biasanya tidak awas terhadap keadaan bangun mereka. Selama siang hari, orang-orang ini mungkin mengantuk karena kurang tidur di malam hari. Tanda-tanda umum apnea tidur adalah mendengkur keras, diselingi dengan hening (apnea). Apnea tidur lazim terjadi pada bayi dan dewasa di atas usia 65 tahun. Apnea tidur juga lebih sering terjadi pada individu yang menderita obesitas, laki-laki, dan individu dengan leher besar dan dagu masuk ke dalam. Apnea tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, adan impoten. Dan ditambah tidur pada siang hari dapat menyebabkan kecelakaan, hilangnya produktivitas, dan masalah hubungan “relationship” dengan pasangan maupun rekan. Mimpi Sejak awal mula bahasa, manusia telah melekatkan pentingnya sejarah, pribadi, dan agama pada mimpi. Sejak 5.000 tahun SM, masyarakat Babilonia mencatat dan menafsirkan mimpi pada until tanah liat. Masyarakat Mesir membangun kuil sebagai penghormatan pada Serapis, dewa mimpi. Mimpi sering digambarkan dengan panjang pada lebih dari 70 bagian di Alkitab. Sigmund Freud menaruh kepercayaan pada mimpi sebagai kunci ketidaksadaran kita, dan dengan menganalisis simbol-simbol mimpi melambangkan hasrat-hasrat kita tersembunyi. Para seniman terkadang menerapkan dunia mimpinya yang simbolik dalam karya mereka. Oleh karena mimpi tertulis di pikiran dengan sekiti atau tanpa partisipasi sadar, sulit untuk mengungkap misterinya. Beberapa pendekatan dan teori dari para ahli berusaha menjelaskan mengenai mimpi, seperti berikut ini: Mimpi sebagai Keinginan-keinginan yang Tak Disadari Salah satu yang melahirkan teori psikologi mengenai mimpi adalah Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisis. Sesudah Psikologi Umum II | September 2012 10
  • 11. Pertemuan ke-3 menganalisis mimpi-mimpi pasiennya dan beberapa mimpinya sendiri, Freud menyimpulkan bahwa fantasi-fantasi yang kita alami di malam hari, memberikan gagasan atau penjelasan mengenai keinginan, motif-motif, dan konflik-konflik yang sering kali tidak kita sadari-sebuah “jalan emas menuju kesadaran.” Freud berkata bahwa dalam mimpi kita dapat mengekspresikan semua hasrat dan keinginan terpendam, yang sering kali merupakan sesuatu yang terkait dengan seksualitas atau kekerasan. Setiap mimpi memiliki makna, tidak peduli seberapa aneh gambaran yang terlihat dalam mimpi itu. Tapi bila sebuah pesan dalam mimpi menimbulkan kecemasan, bagian rasional dari pikiran harus menyingkirkan atau mengubahnya. Kalau tidak, mimpi dapat masuk ke dalam kesadaran dan membangunkan si pemimpi tadi. Oleh karena itu dalam mimpi, seseorang dapat saja ditampilkan oleh orang lain-misalnya ayah tampil diwakilkan oleh seorang kakak-atau bahkan oleh beberapa karakteristik yang berbeda-beda. Sama halnya pikiran atau objek diterjemahkan ke daam gambaran simbolis. Sebuah penis, dapat saja ditampilkan dalam bentuk ular, payung, atau sebuah belati; sementara terowongan atau gua; dan tubuh manusia sebagai sebuah rumah. Karena kenyatan diubah sedemikian rupa, sebuah mimpi terlihat seperti psikosis, gangguan mental yang akut; setiap malam, kita harus mengalami delusi agar kecemasan kita tidak muncul dan tidur kita tidak terganggu. Menurut Freud, untuk memahami mimpi kita harus membedakan antara isi manifes, yaitu aspek-aspek yang kita alami secara sadar selama waktu tidur dan yang mungkin kita ingat saat terbangun. Kemudian dari isi laten, yaitu harapan dan pikiran yang tidak disadari dan diekspresikan dalam bentuk simbolis. Kendati demikian, Freud mengingatkan agar kita tidak mengartikan simbol-simbol dalam mimpi secara sederhana. Setiap mimpi harus dianalisis dengan mengikutsertakan konteks kehidupan terjaga dari si pemimpi, demikian pula asosiasi dari orang tersebut terhadap isi mimpinya. Tidak semua isi dalam mimpi bersifat simbolis. Mimpi sebagai Usaha Mengatasi Masalah Penjelasan lain mengatakan bahwa mimpi merefleksikan hal- hal dalam kehidupa kita yang pada saat it uterus-menerus Psikologi Umum II | September 2012 11
  • 12. Pertemuan ke-3 memenuhi pikiran, seperti masalah atau urusan kita mengenai sesuatu hal, misalnya keluarga, pekerjaan, kuliah, kekasih, kesehatan, dan lain-lain. Dalam pendekatan yang berfokus pada masalah (problem focused approach) ini, simbol-simbol dan metafora dalam mimpi tidak menutup makna sesungguhnya; mereka malah menyatakannya. Contohnya Gayle Delaney seorang psikolog, menceritakan seorang wanita yang bermimpi tengah berenang dalam air. Putranya yag berusia 8 tahun ada di punggungnya dengan kepala tersebut di atas permukaan air. Suaminya seharusnya mengambil foto mereka berdua, namun ternyata untuk alasan tertentu ia tidak melakukannya, dan si istri merasa seolah-olah bahwa dia akan tenggelam. Untuk Delaney, pesannya menjadi sangat jelas: bahwa wanita ini “tenggelam” dalam tanggung jawab untuk merawat anak, sementara suaminya “tidak memperhatikannya.” Penjelasan berfokus pada masalah dari mimpi didukung dengan temuan bahwa mimpi cenderung menggambarkan isi yang terkait dengan keadaan seseorang pada saat ini. Beberapa psikolog percaya bahwa mimpi tidak hanya merefleksikan kecemasan utama kita saat ini, namun juga memberikan kesempatan bagi kita untuk mengatasinya. Mimpi sebagai Proses Berpikir Pendekatan kognitif dari mimpi menekankan perhatian kita saat ini, tetapi tidak menyatakan pemecahan masalah selama kita tidur. Dalam pandangan ini, mimpi secara sederhana merupakan modifikasi dari aktivasi kognitif yang terjadi saat kita terbangun. Dalam mimpi, kita membangun simulasi yang masuk akal dari dunia nyata, menggunakan jenis ingatan, pengetahuan, metafora, dan angapan-anggapan mengenai dunia yang sama seperti kita lakukan ketika kita tidak sedang tertidur. Oleh karena itu, isi mimpi dapat saja mencakup pikiran- pikiran, konsep-konsep dan skenario yang berhubungan maupun tidak berhubungan dengan masalah sehari-hari kita. Kita akan cenderung bermimpi mengenai keluarga, teman-teman, perkuliahan, pekerjaan, atau minat terhadap hiburan-topik-topik yang juga biasanya memenuhi pikiran kita di saat terjaga. Dalam pandangan kognitif, otak melakukan aktivitas atau kerja yang sejenis dengan kerja yang dilakukan saat kita terjaga. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa bagian korteks serebral yang terlibat dalam proses persepsi dan kognisi sangat aktif pada saat kita bermimpi. Perbedaannya ialah bahwa ketika kita tertidur, kita terlepas dari proses input sensorik dan umpan balik dari Psikologi Umum II | September 2012 12
  • 13. Pertemuan ke-3 dunia maupun pergerakan tubuh; satu-satunya input yang masuk ke otak adalah output dari otak itu sendiri. Pikiran dan mimpi kita cenderung tidak fokus dan bersifat acak dibandingkan dengan saat kita terjaga-kecuali bila kita sedang melamun. Pandangan ini memprediksi bahwa bila seseorang dapat terlepas dari semua rangsangan eksternal saat terjaga, aktivitas mentalnya akan menjadi serupa dengan aktivitasnya pada saat bermimpi, dengan kualitas halusinasi yang sama. Pendekatan kognitif juga memprediksi bahwa seiring dengan meningkatnya kemampuan kognitif dan hubungan antar bagian di otak saat masa anak-anak, mimpi seharusnya berubah juga, dan pada kenyataannya memang demikian. Bayi mungkin tidak bermimpi sama sekali, dalam pemahaman seperti mimpi orang dewasa. Anak-anak kecil mungkin pernah melihat gambar visual selama tidur, namun kemampuan kognitif mereka terbatas membuat kemampuan mereka untuk membuat mimpi yang bersifat naratif tidak muncul hingga mereka berusia 7 atau 8 tahun. Mimpi mereka terjadi dengan sangat jarang dan cenderung hampa dan statis, mengenai hal-hal yang ditemui setiap hari. Tetapi dengan bertambahnya usia, mimpi mereka menjadi lebih rumit, dinamis, dan berbentuk cerita. Mimpi sebagai Interpretasi dari Aktivasi Otak Teori aktivasi-sintesis (activation-synthesis theory) menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika serebrum mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak yang lebih rendah. Menurut sudut pandang ini, mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas safar yang terjadi saat tidur. Ketika bangun dan terjaga, kandungan pengalaman sadar kita cenderung dikendalikan oleh berbagai rangsangan eksternal yang menghasilkan perilkau motorik yang khusus. Pada saat tidur, menurut teori aktivasi-sintesis, pengalaman sadar dikendalikan oleh rangsangan yang dihasilkan secara internal yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas. Kita mungkin menyadari bagaimana keadaan internal mempengaruhi mimpi kita, jika kita pernah tertidur dalam keadaan haus dan bermimpi mengambil segelas air. Sumber penting Psikologi Umum II | September 2012 13
  • 14. Pertemuan ke-3 perangsangan internal adalah aktivitas saraf yang spontan pada formasi retikularis di sistem limbik. Pendukung teori aktivasi-sintesis berpendapat bahwa jaringan saraf di daerah lain di otak depan memegang peranan penting dalam mimpi. Khususnya mereka percaya bahwa di daerah yang sama di otak depan yang terlibat dalam perilaku terjaga tertentu juga berfungsi dalam aspek mimpi tertentu. Dengan demikian, wilayah motorik dan sensoris primer di otak depan dapat diaktivasi dalam aspek sensorimotor mimpi tersebut; aspek visual dalam mimpi di dalam korteks asosiasi visual; amigdala, hipokampus, dan lobus frontal akan diaktivasi pada aspek emosional mimpi, dan seterusnya. Gerakan mata yang mendadak dan tidak terkoordinasi pada tidur REM membuat dunia mimpi bergerak dengan cara yang aneh. Mimpi cenderung terputus, berbaur, dan berganti mendadak d tengah aliran. Freud menjelaskan gejala ini sebagai usaha pemimpi untuk menghindari dari hal yang tidak menyenangkan dan tabu. Para ahli teori aktivasi-sintesis menyatakan bahwa perpindahan-perpindahan ini disebabkan siklus normal dari aktivitas saraf. Dengan kadar neurotransmitter naik dan turun semasa tahapan-taapan tidur, lanskap mimpi yang baru muncul. Secara keseluruhan, dalam pandangan aktivasi-sintesis, mimpi hanya merupakan pertunjukan gambar sekilas, tidak ada peristiwa utamnya. HIPNOSIS Hipnosis (hypnosis) dapat didefinisikan sebagai keadaan kesadaran yang terubah atau hanya suatu keadaan psikologis dari atensi dan pengharapan yang terubah, di mana individu mudah menerima sugesti. Berbagai teknik dasar hypnosis telah digunakan dejak awal sejarah dalam kaitannya dengan perayaan keagamaan, sihir, supernatural, dan berbagai macam lagi teori yang keliru. Pada akhir abad ke-19, seorang dokter Austria Friederich Anton Mesmer menyembuhkan berbagai masalah pasien dengan mengalirkan magnet ke sekujur tubuh. Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena Psikologi Umum II | September 2012 14
  • 15. Pertemuan ke-3 tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism. Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya, Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah disembuhkan. Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis, semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya Kenyataanya, penyembuhannya disebabkan oleh sugesti hipnotis. Sebuah komite yang ditunjuk oleh French Academy of Scince untuk melakukan penyelidikan klaim Mesmer. Komite ini sepakat bahwa perawatan tersebut efektif. Walaupun demikian, mereka mendebatkan teori Mesmer tentang magnetisme hewan dan melarangnya mempraktikannya di Paris. Kini hipnosis diakui sebagai sebuah proses resmi dalam psikologi dan pengobatan medis, walaupun masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana cara kerjanya. Ditambah lagi, terdapat debat yang masih berlangsung tentang apakah hipnosis benar-benar merupakan keadaan kesadaran yang terubah. Hakikat Hipnosis Anggapan umum yang salah adalah bahwa keadaan terhipnotis mirip dengan keadaan tidur. Namun demikian, tidak seperti orang yang sedang tidur, individu dalam pengaruh hipnosis awas terhapa apa yang sedang terjadi dan mengingat pengalaman tersebut nantinya, kecuali mereka diinstruksikan untuk melupakannya. Empat (4) langkah dalam hipnosis, yaitu: Psikologi Umum II | September 2012 15
  • 16. Pertemuan ke-3 1. Gangguan diminimalisasi; orang yang dihipnotis dibuat merasa nyaman 2. Penghipnosis menginstruksikan orang tersebut untu berkonsentrasi pada sesuatu yang spesifik, seperti membayagkan pemandangan atau memperhatikan detak jam 3. Penghipnosis mengatakan kepada orang tersebut apa yang diharapkan dalam keadaan terhipnosis, seperti relaksasi atau sensasi mengambang yang menyenangkan 4. Penghipnosis mensugesti kejadian-kejadian atau emosi-emosi tertentu yang akan terjadi atau bisa diamati terjadi, seperti “ Anda akan rileks.” Ketika efek yang disugestikan terjadi, orang menginterpretasikannya sebagai akibat dari sugesti penghipnosis dan menerimanya sebagai indikasi bahwa sesuatu telah terjadi. Peningkatan pengharapan bahwa penghipnosis akan membuat segala sesuatunya terjadi di masa mendatang ini membuat seseorang semakin tersugesti. Variasi individual dalam Hipnosis Sepanjang hipnosis telah diteliti (sekitar 200 tahun), beberapa orang ditemukan lebih mudah dihipnotis daripada orang lain. Sekitar 65% individu secara umum dapat dihipnotis, dengan tambahan 15% sangat mudah dihipnotis, 10% atau kurang tidak dapat dihipnotis sama sekali, dan sisanya terletak diantranya. Tidak ada cara yang mudah untuk menduga siapa yang dapat dihipnotis. Akan tetapi jika kita memiliki kapasitas untuk menenggelamkan diri kita ke dalam aktivitas yang imajinatif seperti mendengarkan music favorit atau membaca novel, maka kita mungkin adalah calon yang dapat terhipnotis. Orang yang dihipnotis menjadi terserap penuh ke dalam apa yang mereka lakukan, mengangkat batasan-batasan antar diri mereka dengan yang mereka alami di lingkungan. Hipnosis dan Kehendak Bila individu berada dalam keadaan terhipnotis, maka individu menyerahkan tanggung jawab kepada penghipnotis da mengikuti sugesti penghipnotis. Walaupun demikian, ketika dalam keadaan terhipnotis, kecil kemungkinan mereka melakukan sesuatu yang melanggar moral atau berbahaya. Psikologi Umum II | September 2012 16
  • 17. Pertemuan ke-3 Menjelaskan Hipnosis Suatu Kesadaran Terbagi Ernest Hilgard (1977, 1992) mengatakan bahwa hipnosis melibatkan suatu keadaan kesadaran terbagi yang istimewa, seperti membelah kesadarn menjadi beberapa komponen. Satu komponen mengikuti komando penghipnotis, sementara komponen yang lain bertindak sebagai “pengamat tersembunyi.” Dalam suatu situasi, Hilgard menempatkan salah satu tangan individu terhipnotis dalam sebuah ember air sedingin es dan mengatakan bahwa ia tidak akan merasa sakit, tapi bagian lain dari pikirannya bagian tersembunyi yang awas terhadap apa yang sedang terjadi dapat memberi sinyal atas rasa sakit apa pun dengan menekan tombol dengan tangan yang satunya lagi. Individu dalam keadaan terhipnotis melaporkan kemudian bahwa mereka tidak merasakan sakit, namun ketika tangannya direndamkan ke dalam air sedingin es, mereka memang menekan tombol dengan tangan yang tidak direndam, dan semakin sering mereka menekannya semakin lama tangan mereka direndam. Dengan demikian, pandangan Hilgard, dalam hipnosis kesadaran memiliki bagian tersembunyi yang tetap berhubungan dengan realitas dan merasakan sakit, sementara bagian yang lain dari kesadaran tidak merasakan sakit. Perilaku Kognitif Sosial Beberapa ahli meragukan bahwa hipnosis memang merupakan keadaan kesarana yang terubah. Dalam pandangan hipnosis perilaku kognitif sosial (social cognitive behavior view of hypnosis), hipnosis merupakan keadaan normal di mana individu yang terhipnotis berperilaku dengan cara yang ia yakini tentang bagaimana seorang yang sedang dihipnotis seharusnya berperilaku. Sudut pandang perilaku kognitif sosial menyusun pertanyaan-pertanyaan penting tentang hipnosis sekitar faktor-faktor kognitif, sikap pengharapan, dan kepercayaan orang yang dihipnotis dan sekitar konteks sosial tempat hipnosis terjadi. Penerapan Hipnosis Di Amerika Serikat • Hipnosis pertama kali disetujui penggunaannya untuk medis pada tahun 1958, termasuk perawatan alkoholisme, somnabulisme, kecenderungan Psikologi Umum II | September 2012 17
  • 18. Pertemuan ke-3 bunuh diri, gangguan stres pasca trauma, migren, makan berlebihan, dan merokok • Mengurangi pengalaman sakit Di Eropa • Teknik pengendali sakit dalam operasi medis khususnya sebagai pengganti atau pelengkap anestesi tipikal. • Hipnosedasi (hypnosedation) melibatkan kombinasi hipnosis dan administrasi bius lokal. DAFTAR PUSTAKA King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang ____Sejarah Hipnosisi. Diunduh tanggal 01 April 2011 dari http://www.hypnosis45.com/sejarah_hypnosis.htm Wade, C., and Tavris, C. (2007). Psikologi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan (Terjemahan). Jakarta Penerbit Erlangga Psikologi Umum II | September 2012 18