Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan tidur. Kesadaran terdiri dari kesadaran dan ketergugahan, yang melibatkan bagian otak yang berbeda. Terdapat lima tingkat kesadaran. Tidur dipengaruhi oleh ritme sirkadian dan memiliki manfaat seperti pemulihan, pertumbuhan, dan konsolidasi ingatan. Tidur terdiri atas empat tahapan.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
psikologi kognitif sering kali di kaitkan dengan teori belajar, dalam teori kognitif beranggapan bahwa manusi bisa mengatensi dan menyeleksi stimulus yang datang dari lingkungan
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
psikologi kognitif sering kali di kaitkan dengan teori belajar, dalam teori kognitif beranggapan bahwa manusi bisa mengatensi dan menyeleksi stimulus yang datang dari lingkungan
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
Disajikan oleh Isti Yuliawati dan Dessy Indrisari, mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta pada tahun 2014. Semoga bermanfaat :)
Paper yang membahas apa itu diri dan konsep diri--yang juga dihubungkan dengan fenomena terkini. Dilengkapi dengan pendapat para tokoh psikologi sosil.
Disajikan oleh Isti Yuliawati dan Dessy Indrisari, mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta pada tahun 2014. Semoga bermanfaat :)
Semua yg anda perlu ketahui tentang:
MASALAH TIDUR & SOLUSINYA.
Hadirilah webinar fitness kami SECARA LIVE, & langsung dari hape, laptop, & ipad anda:
binaraganet.com/webinar/
Temukan jawaban atas masalah-masalah tidur anda:
Apa manfaat tidur?
Mengapa kita butuh tidur cukup?
Berapa jam tidur yg cukup?
Bagaimana hasil studi Asosiasi Tidur Nasional?
Apa yg terjadi bila sering kurang tidur?
Apakah kurang tidur tergolong insomnia?
Apa hubungan dgn perkembangan otot?
Apa hubungan dgn pembakaran lemak?
Bagaimana solusi supaya bisa tidur cukup?
Apa penyebab kita jadi sulit tidur?
Bagaimana jam tidurnya bagi kerja malam?
Apa solusi pencegahan otot nyusut bagi kerja malam?
1. Pertemuan ke-3
BAB 3
KESADARAN
HAKIKAT KESADARAN
Dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, Stuart
Sutherland (Psikolog Inggris) memberikan penilaian
mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala
yang menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk
menspesifikkan apa itu kesadaran, apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa
kesadaran berevolusi.
Meski sampai sekarang belum terdapat definisi yang pasti mengenai
kesadaran, kesadaran dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu: keawasan dan
ketergugahan. Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan
sensasi internal termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang
pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah (arousal),
keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan. Dengan
demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya
dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga.
Keawasan kita berubah dari waktu ke wktu. Informasi bergerak dengan
cepat kedalam dan keluar kesadaran. William James (1890-1950)
menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran (stream of consciousness)
aliran yang terus-menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus
berubah. Pikiran kita terpacu dari topik satu ke topik berikutnya: dari berpikir
tentang seseorang yang mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini, strategi untuk
ujian besok, hingga kafe yang akan kita kunjungi untuk makan siang.
Kesadaran dan Otak
Dua (2) aspek kesadaran, keawasan dan
ketergugahan, berhubungan dengan bagian-bagian yang
berbeda di otak. Keawasan, keadaan subjektif merasa sadar
terhadap apa yang sedang terjadi, biasanya melibatkan
korteks serebrum, terutama daerah-daerah asosiasinya dan
lobus frontal. Intergrasi dari beberapa indera, beserta informasi tentang emosi
Psikologi Umum II | September 2012 1
2. Pertemuan ke-3
dan ingatan di daerah-daerah asosiasi tersebut, menciptakan kesadaran.
Ketergugahan adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh sistem aktivasi
reticular (reticular activating system), suatu jaringan yang mencakup batang otak,
medula, dan thalamus. Kerusakan di dua wilayah tersebut dapat mengakibatkan
koma.
Tingkat Keawasan
Terdapat lima (5) tingkat kesadaran, yaitu:
Tingkatan Deskripsi Contoh
Kesadaran
Kesadaran Melibatkan pengolahan Mengerjakan soal matematika
Tingkat Tinggi terkendali, di dalamnya atau sains; menyiapkan
individu secara aktif debat; bersiap memukul
memusatkan berbagai dalam pertandingan bisbol
usahanya mencapai sasaran;
keadaan kesadaran paing
terjaga
Kesadaran Mencakup pengolahan Memencet tombol nomor
Tingkat Rendah otomatis yang menuntut telepon seluler, mengetik
sedikit atensi, juga berkhayal keyboard bagi yang telah ahli,
memandang matahari
terbenam
Keadaan Dapat dihasilkan oleh obat- Merasakan efek alcohol atau
Kesadaran obatan, trauma, kelelahan, obat psychedelic, mengalami
Terubah dan deprivasi sensori hypnosis untuk berhenti
merokok atau mengurangi
berat badan
Keawasan Dapat terjadi ketika Tidur dan bermimpi
Bawah Sadar seseorang terjaga, juga
ketika sedang tidur dan
bermimpi
Tidak Ada Kepercayaan Freud bahwa Mengalami pikiran tidak
Keawasan terdapat pikiran-pikiran tidak sadar, pingsan karena ditinju
sadar yang terlalu atau dibius
membebani dan kecemasan
dan emosi-emosi negatif
untuk diakui oleh kesadaran
Psikologi Umum II | September 2012 2
3. Pertemuan ke-3
TIDUR DAN BERMIMPI
Sekitar sepertiga masa hidup kita dipergunakan lebih banyak
untuk tidur, daripada usaha pencapaian apapun dalam hidup
kita.
Ritme Biologis dan Tidur
Ritme biologis (biological rhytms) adalah fluktuasi fisiologis periodik dalam
tubuh. Kita tidak awas terhadap kebanyakan ritme biologis, seperti naik turunnya
hormon dan naik turunnya kecepatan siklus aktivitas otak, tetapi ritme-ritme
tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita. Ritme-ritme ini dikendalikan oleh jam
biologis, yang mencakup:
• Siklus musiman dan tahunan (annual seasonal cycle), seperti pada migrasi
burung, hibernasi beruang, dan fluktuasi musiman kebiasaan makan
manusia.
• Siklus dua-puluh-delapan-hari (twenty-eight-day cycle), seperti siklus
menstruasi perempuan.
• Siklus dua-puluh-empat-jam (twenty-four-hour cycle), seperti siklus tidur/
bangun dan perubahan suhu dalam tubuh.
Ritme Sirkadian (circadian rhytm) adalah siklus perilaku atau fisiologis
harian. Ritme sirkadian harian mencakup siklus tidur/ bangun, suhu tubuh,
tekanan darah, dan kadar gula darah. Istilah circadian berasal dari kata Latin
circa yang berarti “sekitar” dan dies, yang berarti “hari”. Contohnya: suhu tubuh
berfluktuasi sekitar 3 derajat Fahrenheit dalam 24-jam sehari, memuncak di sore
hari dan paling rendah antara jam 2 dan 5 sore.
Ritme sirkadian dikendalikan oleh jam biologis yang terletak dalam
sebuah bagian kecil di hipotalamus yang berbentuk seperti tetes air yang isinya
berupa kumpulan sel dan disebut sebagai Suprachiasmatic Nucleus (SCN). Jalur
saraf darierseptor-reseptor khusus yang terletak di belakang mata mengantarkan
informasi ke SCN dan memungkinkan SCN merespons perubahan cahaya atau
kegelapan sekitar. SCN kemudian membuat otak dan tubuh kita beradaptasi
dengan perubahan-perubahan ini. Jam-jam biologis lain juga muncul, terpisah
satu sama lain di seluruh tubuh, dan beberapa dapat bekerja secara mandiri,
Psikologi Umum II | September 2012 3
4. Pertemuan ke-3
terlepas dari SCN. Tetapi untuk kebanyakan ritme sirkadian, SCN bisa dianggap
sebagai pengatur terbaik.
SCN mengatur fluktuasi tingkat hormon dan cairan neurotransmitter, dan
kemudian keduanya menyediakan umpan balik yang mempengaruhi kerja dan
fungsi SCN. Contohnya: malam hari salah satu hormon yang dikendalikan oleh
SCN, melatonin dilepaskan oleh kelenjar pineal yang terletak di bagian dalam
otak. Ketika tidur di ruang yang gelap, kadar melatonin meningkat, dan ketika
terbangun di pagi hari di ruang yang cukup terang, kadar melatonin akan turun.
Melatonin sepertinya memainkan peranan untuk menjaga waktu biologis yang
sesuai dengan siklus terang-gelap.
mengatur Neurotransmitter,
SCN Hormon-hormon
umpan-balik (contoh melatonin)
Dalam keadaan normal, ritme-ritme yang diatur oleh SCN biasanya
tersinkronisasi satu sama lain, sama seperti halnya jam tangan dapat
disinkronkan. Puncak dari setiap ritme mungkin dapat tidak terjadi secara
bersamaan, tapi mereka seirama satu sama lain; karena itu bila kita mengetahui
kapan sebuah ritme mencapai puncak, kita dapat memprediksikan kapan puncak
ritme lainnya. Tetapi ketika rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita
mungkin akan tidak sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya.
Desinkronisasi internal (internal desynchronization) tersebut sering terjadi
pada mereka yang terbang melewati beberapa zona waktu. Pola tidur dan
terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan cepat, tapi siklus temperatur
tubuh dan hormon biasanya membutuhkan beberapa hari untuk kembali ke
kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan ini bisa mempengaruhi tingkat
energi, ketrampilan mental, dan koordinasi motorik. Ritme sirkadian juga dapat
terdisinkronisasi ketika seorang pekerja memiliki pergantian jam kerja. Sejumlah
kejadian nyaris kecelakaan dalam perjalanan udara diasosiasikan dengan pilot
yang tidak sinkron dengan jam kerja barunya dan tidak bekerja seefisien
biasanya.
Berkenaan denga jet lag, bila kita mendapatkan penerbangan lintas
samudera dan tiba di tempat tujuan pada siang hari, sebaiknya menghabiskan
waktu sebanyak mungkin waktu di siang hari. Hari yang bercahaya, terutama
Psikologi Umum II | September 2012 4
5. Pertemuan ke-3
pagi hari, akan meningkatkan waktu terjaga, sementara
cahaya terang di malam hari dapat menunda tidur.
Melatonin, hormon yang meningkat pada malam hari juga
diteliti dalam mengurangi jet lag. Penelitian terkini telah
menunjukkan bahwa melatonin dalam dosis rendah dapat mengurangi jet lag
dengan memajukan jam sirkadian, yang menjadi berguna untuk jet lag ke arah
timur, tapi tidak ke arah barat.
Tidur
Tiap orang tidur dan ketika tidak cukup tidur, kita sering tidak berfungsi
dengan baik, secara fisik dan mental. Keuntungan penting dari tidur mencakup
pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Oleh karena
semua hewan membutuhkan tidur, tampaknya tidur merupakan mekanisme
fundamental untuk bertahan hidup. Dengan mengkaji dasar evolusioner untuk
tidur, ilmuwan mengajukan hipotesis bahwa tidur mengembalikan kondisi tubuh
dan membangun kembali otak dan tubuh kita, yang dapat melorot atau aus oleh
aktivitas ketika kita terjaga. Gagasan ini cocok dengan perasaan terkuras dan
letih sebelum kita tidur dan segar kembali ketika bangun.
Untuk mendukung fungsi pemulihan tidur, banyak sel tubuh menunjukkan
produksi yang meningkat dan berkurangnya pemecahan protein selama tidur
lelap. Molekul-molekul protein merupakan blok pembangun yang dibutuhkan
pertumbuhan sel dan untuk perbaikan terhadap kerusakan dari berbagai faktor
seperti stres. Banyak ahli neurosains percaya bahwa tidur memberikan
kesempatan bagi saraf-saraf yang bekerja ketika kita terjaga untuk dimatikan dan
memperbaiki diri mereka sendiri. Tanpa tidur, saraf-saraf dapat tersedot
tenaganya atau terpolusi oleh produk sampingan aktivitas seluler sehingga mulai
mengalami kerusakan.
Tidur juga memiliki fungsi adaptif evolusioner. Tidur tampaknya
berkembang karena hewan butuh untuk melindungi diri mereka. Contohnya: bagi
beberapa hewan, pencarian makanan dan minuman lebih mudah dan aman
ketika matahari sedang tinggi. Ketika gelap, adalah adaptif bagi hewan-hewan ini
untuk menghemat tenaga, menghindari dimangsa, dan menghindari jatuh je
jurang yang tidak dapat mereka lihat. Umumnya hewan-hewan mangsa bagi
hewan lain, tidur lebih sedikit.
Psikologi Umum II | September 2012 5
6. Pertemuan ke-3
Tidur memberikan manfaat bagi pertumbuhan fisik dan meningkatkan
perkembangan otak pada bayi dan anak. Contohnya, tidur lelap terjadi
bersamaan dengan pelepasan hormon pertumbuhan pada anak. Kekurangan
tidur menimbulkan stres dan hormon stres dapat mengganggu pembentukan
saraf-saraf di hipokampus: bagian otak yang sangat berkaitan dengan ingatan.
Peran penting tidur dalam konsolidasi, penyimpanan, dan pemeliharan ingatan
jangka panjang kini telah dikenali. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa
semasa tidur korteks serebrum tidak sibuk dengan pengolahan masukan
sensoris, keawasan aktif, dan fungsi motorik. Dengan demikian, korteks
serebrum leluasa untuk beraktivitas yang menguatkan asosiasi ingatan, sehingga
ingatan yang dibentuk pada jam-jam terjaga dapat diintegrasikan ke dalam
ingatan jangka panjang.
Tahapan Tidur
Ketika kita pertama naik ke tempat tidur dan menutup mata dan
melemaskan semua otak, otak menghasilkan sekumpulan gelombang alfa. Pada
pencatatan EEG, gelombang alfa memiliki ritme yang lambat dan teratur dan
amplitudo yang besar (tinggi). Secara bertahap, gelombang ini kemudian
melambat dan kita masuk ke dalam empat (4) tahap, yang masing-masing
menunjukkan proses tidur yang lebih dalam dibandingkan dengan sebelumnya.
Tahap 1. Ditandai dengan gelombang teta. Gelombang otak menjadi lebih kecil
dan tidak beraturan, dan kita dapat merasa bahwa kita berada pada
ujung kesadaran, dalam keadaan tidur ringan. Bila dibangunkan pada
saat ini, kita dapat mengingat kembali fantasi-fantasi atau beberapa
gambar visual yang kita lihat
Tahap 2. Otak kita terkadang menghasilkan rentetan singkat gelombang yang
cepat dan memiliki puncak gelombang yang tinggi yang biasa disebut
sebagai sleep spindle (kumparan tidur). Gangguan suara dalam kadar
kecil mungkin tidak akan mengganggu tidur kita
Tahap 3. Sebagai tambahan gelombang yang menjadi karakteristik tahap 2,
otak kita terkadang menghasilkan gelombang delta, yang sangat
lambat dengan puncak yang cukup tinggi. Pernafasan dan detak
jantung kita melambat, otot-otot melemas (rileks) dan dalam tahap ini
kita mulai sulit untuk dibangunkan
Tahap 4. Gelombang delta sekarang mengambil alih sebagian besar aktivitas
dan kita berada dalam tidur dalam. Pada saat ini, mungkin diperlukan
Psikologi Umum II | September 2012 6
7. Pertemuan ke-3
guncangan yang kuat atau suara yang sangat keras untuk dapat
membangunkan kita. Kendati demikian, anehnya jika kita suka
berjalan sambil tidur, pada periode inilah hal itu paling mungkin
terjadi. Tidak seorang pun yang memiliki jawaban atas apa yang
menyebabkan kita berjalan saat tidur, yang sering terjadi pada anak-
anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Terjadinya rangkaian dari tahap ke tahap ini
berlangsung selama 30 sampai 45 menit. Setelah
melewati tidur tahap 1-4, seseorang yang sedang
tidur bergerak dari tahap tidur ke tahap bangun.
Namun bukannya masuk kembali ke dalam tahap 1,
melainkan mereka masuk kembali ke tahap 5, bentuk tidur yang berbeda yang
disebut tidur REM, yaitu periode tidur yang ditandai dengan pergerakan mata,
hilangnya kekuatan otot, dan mimpi yang tampak nyata. Dalam tidur ini otak kita
mulai menghasilkan sederet panjang gelombang otak yang bergerak sangat
cepat dan tidak teratur. Kecepatan detak jantung kita meningkat, tekanan darah
juga meningkat, dan pernafasan semakin cepat dan tidak teratur. Pada wajah
dan jari terdapat sedikit kejang. Pada pria penis mengalami ereksi ketika jaringan
vascular beristirahat dan darah memenuhi area genital dengan lebih cepat. Pada
wanita, bagian klitoris membesar dan lubrikasi vagina juga meningkat. Pada saat
yang bersamaan, sebagian otot yang menunjang tulang menjadi lemas,
mencegah otak kita yang aktif menghasilkan gerakan fisik.
Pada saat ini otak berada dalam kondisi sangat aktif, sementara tubuh
tidak aktif sama sekali, tidur REM juga sering disebut sebagai “tidur yang
paradoks”. Pada saat-saat inilah mimpi-mimpi yang jelas lebih sering muncul.
Orang-orang dapat saja mengingat bahwa mereka bermimpi pada saat mereka
terbangun dari tidur non-REM (tahap 1-4). Tidur non-REM ditandai dengan
kurangnya gerakan mata yang cepat dan sedikit mimpi. Seseorang terbangun
ketika tidur REM, lebih sering melaporkan telah bermimpi daripada dibangunkan
di tahap tidur yang lain. Semakin panjang periode tidur REM, semakin besar
seseorang bermimpi. Mimpi juga terjadi semasa tidur gelombang lambat atau
tidur non-REM, tetapi frekuensi mimpi yang terjadi di tahap ini relatif rendah.
Laporan mimpi oleh individu yang dibangunkan dari tidur REM biasanya lebih
panjang, lebih nyata dan lebih teranimasi secara motorik, lebih melibatkan emosi,
Psikologi Umum II | September 2012 7
8. Pertemuan ke-3
dan lebih sedikit berhubungan dengan kehidupan ketika terjaga, daripada
laporan-laporan mimpi dari mereka yang dibangunkan dari tidur non-REM.
Waktu yang kita habiskan di tidur REM berubah sepanjang masa hidup
kita. Persentase total tidur sepanjang periode 24 jam yang terdiri atas tidur REM
secara khusus banyak pada masa bayi (hampir 8 jam). Dewasa yang lebih tua
mengalami lebih sedikit dari 1 jam tidur REM per periode 24 jam.
Gangguan Tidur
Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosis dan tidak
tertangani yang membuat mereka harus bergelut melewati hari mereka, mereka
tidak termotivasi, dan merasa lelah. Beberapa masalah tidur akan dibahas
sebagai berikut:
1. Insomnia
Insomnia dapat mencakup kesulitan untuk tertidur,
terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu dini.
Penelitian-penelitian mengemukakan bahwa:
• Satu dari lima orang dewasa mengalami insomnia.
• Insomnia lebih umum terjadi pada perempuan dan dewasa lanjut, juga
pada individu yang kurus, stress atau depresi.
• Perempuan lebih besar kemungkinan menderita insomnia daripada lelaki
karena berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi dan perubahan
hormonal.
• 70 persen perempuan dari berbagai latar belakang (ibu rumah tangga, ibu
orangtua tunggal, ibu bekerja, dan lain-lain) mengalami masalah tidur.
2. Berjalan dalam tidur dan mengigau
Somnambulisme adalah istilah resmi untuk berjalan dalam
tidur, yang terjadi pada tahap tidur terlelap. Perilaku ini
terjadi ketika tahap 3 dan tahap 5 dalam tidur, biasanya
pada awal malam, ketika seseorang tidak sedang
bermimpi. Tidak ada yang benar-benar abnormal tentang
Psikologi Umum II | September 2012 8
9. Pertemuan ke-3
berjalan dalam tidur. Tidak seperti takhayul yang ada, dan aman untuk
membangunkan seseorang dalam tidur, justru mereka harus dibangunkan
karena mungkin membahayakan mereka berkeliling di kegelapan.
3. Mimpi buruk dan teror malam
Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengerikan yang
membangunkan pemimpi dari tidur REM. Isi mimpi buruk
berkisar pada bahaya pemimpi dikejar-kejar, dirampok,
diperkosa, dibunuh, atau dilempar ke jurang. Mimpi
buruk memuncak pada usia 3 hingga 6 tahun dan menurun, meskipun pada
usia remaja dan dewasa dapat juga mengalami mimpi buruk.
Teror malam (night terror) ditandai oleh rangsangan tiba-
tiba dalam tidur oleh rasa takut yang sangat kuat. Teror
malam diiringi oleh sejumlah reaksi fisiologis, seperti
cepatnya detak jantung dan napas, teriakan keras, napas
yang berat, dan pergerakan. Teror malam tidak selazim mimpi buruk. Tidak
seperti mimpi buruk, terror malam terjadi ketika gelombang lambat pada tidur
non-REM. Teror malam memuncak pada usia 5 hingga 7 tahun dan
berkurang setelahnya.
4. Narkolepsi
Dorongan tidur yang terlalu besar disebut
narkolepsi (narcolepsy). Dorongan itu begitu kuat
sehingga mungkin jatuh tertidur di tengah berbicara
atau berdiri. Penderita narkolepsi langsung tidur ke
tahap tidur REM, bukan bertahap. Kemungkinan narkolepsi ini bersifat
genetika. Penanganan narkolepsi mencakup konseling untuk menemukan
penyebab potensial dari kengantukan yang berlebihan ini.
5. Apnea Tidur
Apnea tidur (Sleep apnea) adalah gangguan tidur di
mana individu berhenti bernafas karena lubang angin
Psikologi Umum II | September 2012 9
10. Pertemuan ke-3
gagal membuka atau karena proses otak yang terkait dengan pernapasan
gagal bekerja selayaknya. Orang-orang dengan apnea tidur beberapa kali
terbangun singkat pada malam hari agar mereka dapat kembali bernapas,
walaupun mereka biasanya tidak awas terhadap keadaan bangun mereka.
Selama siang hari, orang-orang ini mungkin mengantuk karena kurang tidur
di malam hari.
Tanda-tanda umum apnea tidur adalah mendengkur keras, diselingi dengan
hening (apnea). Apnea tidur lazim terjadi pada bayi dan dewasa di atas usia
65 tahun. Apnea tidur juga lebih sering terjadi pada individu yang menderita
obesitas, laki-laki, dan individu dengan leher besar dan dagu masuk ke
dalam. Apnea tidur yang tidak ditangani dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi, stroke, adan impoten. Dan ditambah tidur pada siang hari dapat
menyebabkan kecelakaan, hilangnya produktivitas, dan masalah hubungan
“relationship” dengan pasangan maupun rekan.
Mimpi
Sejak awal mula bahasa, manusia telah melekatkan
pentingnya sejarah, pribadi, dan agama pada mimpi. Sejak
5.000 tahun SM, masyarakat Babilonia mencatat dan
menafsirkan mimpi pada until tanah liat. Masyarakat Mesir
membangun kuil sebagai penghormatan pada Serapis, dewa
mimpi. Mimpi sering digambarkan dengan panjang pada lebih dari 70 bagian di
Alkitab. Sigmund Freud menaruh kepercayaan pada mimpi sebagai kunci
ketidaksadaran kita, dan dengan menganalisis simbol-simbol mimpi
melambangkan hasrat-hasrat kita tersembunyi. Para seniman terkadang
menerapkan dunia mimpinya yang simbolik dalam karya mereka. Oleh karena
mimpi tertulis di pikiran dengan sekiti atau tanpa partisipasi sadar, sulit untuk
mengungkap misterinya. Beberapa pendekatan dan teori dari para ahli berusaha
menjelaskan mengenai mimpi, seperti berikut ini:
Mimpi sebagai Keinginan-keinginan yang Tak Disadari
Salah satu yang melahirkan teori psikologi mengenai mimpi
adalah Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisis. Sesudah
Psikologi Umum II | September 2012 10
11. Pertemuan ke-3
menganalisis mimpi-mimpi pasiennya dan beberapa mimpinya sendiri, Freud
menyimpulkan bahwa fantasi-fantasi yang kita alami di malam hari, memberikan
gagasan atau penjelasan mengenai keinginan, motif-motif, dan konflik-konflik
yang sering kali tidak kita sadari-sebuah “jalan emas menuju kesadaran.” Freud
berkata bahwa dalam mimpi kita dapat mengekspresikan semua hasrat dan
keinginan terpendam, yang sering kali merupakan sesuatu yang terkait dengan
seksualitas atau kekerasan.
Setiap mimpi memiliki makna, tidak peduli seberapa aneh gambaran yang
terlihat dalam mimpi itu. Tapi bila sebuah pesan dalam mimpi menimbulkan
kecemasan, bagian rasional dari pikiran harus menyingkirkan atau
mengubahnya. Kalau tidak, mimpi dapat masuk ke dalam kesadaran dan
membangunkan si pemimpi tadi. Oleh karena itu dalam mimpi, seseorang dapat
saja ditampilkan oleh orang lain-misalnya ayah tampil diwakilkan oleh seorang
kakak-atau bahkan oleh beberapa karakteristik yang berbeda-beda. Sama
halnya pikiran atau objek diterjemahkan ke daam gambaran simbolis. Sebuah
penis, dapat saja ditampilkan dalam bentuk ular, payung, atau sebuah belati;
sementara terowongan atau gua; dan tubuh manusia sebagai sebuah rumah.
Karena kenyatan diubah sedemikian rupa, sebuah mimpi terlihat seperti psikosis,
gangguan mental yang akut; setiap malam, kita harus mengalami delusi agar
kecemasan kita tidak muncul dan tidur kita tidak terganggu.
Menurut Freud, untuk memahami mimpi kita harus membedakan antara
isi manifes, yaitu aspek-aspek yang kita alami secara sadar selama waktu tidur
dan yang mungkin kita ingat saat terbangun. Kemudian dari isi laten, yaitu
harapan dan pikiran yang tidak disadari dan diekspresikan dalam bentuk
simbolis. Kendati demikian, Freud mengingatkan agar kita tidak mengartikan
simbol-simbol dalam mimpi secara sederhana. Setiap
mimpi harus dianalisis dengan mengikutsertakan konteks
kehidupan terjaga dari si pemimpi, demikian pula asosiasi
dari orang tersebut terhadap isi mimpinya. Tidak semua
isi dalam mimpi bersifat simbolis.
Mimpi sebagai Usaha Mengatasi Masalah
Penjelasan lain mengatakan bahwa mimpi merefleksikan hal-
hal dalam kehidupa kita yang pada saat it uterus-menerus
Psikologi Umum II | September 2012 11
12. Pertemuan ke-3
memenuhi pikiran, seperti masalah atau urusan kita mengenai sesuatu hal,
misalnya keluarga, pekerjaan, kuliah, kekasih, kesehatan, dan lain-lain. Dalam
pendekatan yang berfokus pada masalah (problem focused approach) ini,
simbol-simbol dan metafora dalam mimpi tidak menutup makna sesungguhnya;
mereka malah menyatakannya. Contohnya Gayle Delaney seorang psikolog,
menceritakan seorang wanita yang bermimpi tengah berenang dalam air.
Putranya yag berusia 8 tahun ada di punggungnya dengan kepala tersebut di
atas permukaan air. Suaminya seharusnya mengambil foto mereka berdua,
namun ternyata untuk alasan tertentu ia tidak melakukannya, dan si istri merasa
seolah-olah bahwa dia akan tenggelam. Untuk Delaney, pesannya menjadi
sangat jelas: bahwa wanita ini “tenggelam” dalam tanggung jawab untuk
merawat anak, sementara suaminya “tidak memperhatikannya.” Penjelasan
berfokus pada masalah dari mimpi didukung dengan temuan bahwa mimpi
cenderung menggambarkan isi yang terkait dengan keadaan seseorang pada
saat ini. Beberapa psikolog percaya bahwa mimpi tidak hanya merefleksikan
kecemasan utama kita saat ini, namun juga memberikan kesempatan bagi kita
untuk mengatasinya.
Mimpi sebagai Proses Berpikir
Pendekatan kognitif dari mimpi menekankan perhatian kita saat ini, tetapi
tidak menyatakan pemecahan masalah selama kita tidur. Dalam pandangan ini,
mimpi secara sederhana merupakan modifikasi dari aktivasi kognitif yang terjadi
saat kita terbangun. Dalam mimpi, kita membangun simulasi yang masuk akal
dari dunia nyata, menggunakan jenis ingatan, pengetahuan, metafora, dan
angapan-anggapan mengenai dunia yang sama seperti kita lakukan ketika kita
tidak sedang tertidur. Oleh karena itu, isi mimpi dapat saja mencakup pikiran-
pikiran, konsep-konsep dan skenario yang berhubungan maupun tidak
berhubungan dengan masalah sehari-hari kita. Kita akan cenderung bermimpi
mengenai keluarga, teman-teman, perkuliahan, pekerjaan, atau minat terhadap
hiburan-topik-topik yang juga biasanya memenuhi pikiran kita di saat terjaga.
Dalam pandangan kognitif, otak melakukan aktivitas atau kerja yang
sejenis dengan kerja yang dilakukan saat kita terjaga. Hal ini menjelaskan
mengapa beberapa bagian korteks serebral yang terlibat dalam proses persepsi
dan kognisi sangat aktif pada saat kita bermimpi. Perbedaannya ialah bahwa
ketika kita tertidur, kita terlepas dari proses input sensorik dan umpan balik dari
Psikologi Umum II | September 2012 12
13. Pertemuan ke-3
dunia maupun pergerakan tubuh; satu-satunya input yang masuk ke otak adalah
output dari otak itu sendiri. Pikiran dan mimpi kita cenderung tidak fokus dan
bersifat acak dibandingkan dengan saat kita terjaga-kecuali bila kita sedang
melamun.
Pandangan ini memprediksi bahwa bila seseorang dapat terlepas dari
semua rangsangan eksternal saat terjaga, aktivitas mentalnya akan menjadi
serupa dengan aktivitasnya pada saat bermimpi, dengan kualitas halusinasi yang
sama. Pendekatan kognitif juga memprediksi bahwa seiring dengan
meningkatnya kemampuan kognitif dan hubungan antar bagian di otak saat
masa anak-anak, mimpi seharusnya berubah juga, dan pada kenyataannya
memang demikian. Bayi mungkin tidak bermimpi sama sekali, dalam
pemahaman seperti mimpi orang dewasa. Anak-anak kecil mungkin pernah
melihat gambar visual selama tidur, namun kemampuan kognitif mereka terbatas
membuat kemampuan mereka untuk membuat mimpi yang bersifat naratif tidak
muncul hingga mereka berusia 7 atau 8 tahun. Mimpi mereka terjadi dengan
sangat jarang dan cenderung hampa dan statis, mengenai hal-hal yang ditemui
setiap hari. Tetapi dengan bertambahnya usia, mimpi mereka menjadi lebih
rumit, dinamis, dan berbentuk cerita.
Mimpi sebagai Interpretasi dari Aktivasi Otak
Teori aktivasi-sintesis (activation-synthesis theory)
menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika serebrum
mensintesiskan sinyal-sinyal saraf yang dihasilkan oleh
aktivitas di bagian otak yang lebih rendah. Menurut sudut
pandang ini, mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas safar
yang terjadi saat tidur.
Ketika bangun dan terjaga, kandungan pengalaman sadar kita cenderung
dikendalikan oleh berbagai rangsangan eksternal yang menghasilkan perilkau
motorik yang khusus. Pada saat tidur, menurut teori aktivasi-sintesis,
pengalaman sadar dikendalikan oleh rangsangan yang dihasilkan secara internal
yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas. Kita mungkin menyadari bagaimana
keadaan internal mempengaruhi mimpi kita, jika kita pernah tertidur dalam
keadaan haus dan bermimpi mengambil segelas air. Sumber penting
Psikologi Umum II | September 2012 13
14. Pertemuan ke-3
perangsangan internal adalah aktivitas saraf yang spontan pada formasi
retikularis di sistem limbik.
Pendukung teori aktivasi-sintesis berpendapat bahwa jaringan saraf di
daerah lain di otak depan memegang peranan penting dalam mimpi. Khususnya
mereka percaya bahwa di daerah yang sama di otak depan yang terlibat dalam
perilaku terjaga tertentu juga berfungsi dalam aspek mimpi tertentu. Dengan
demikian, wilayah motorik dan sensoris primer di otak depan dapat diaktivasi
dalam aspek sensorimotor mimpi tersebut; aspek visual dalam mimpi di dalam
korteks asosiasi visual; amigdala, hipokampus, dan lobus frontal akan diaktivasi
pada aspek emosional mimpi, dan seterusnya.
Gerakan mata yang mendadak dan tidak terkoordinasi pada tidur REM
membuat dunia mimpi bergerak dengan cara yang aneh. Mimpi cenderung
terputus, berbaur, dan berganti mendadak d tengah aliran. Freud menjelaskan
gejala ini sebagai usaha pemimpi untuk menghindari dari hal yang tidak
menyenangkan dan tabu. Para ahli teori aktivasi-sintesis menyatakan bahwa
perpindahan-perpindahan ini disebabkan siklus normal dari aktivitas saraf.
Dengan kadar neurotransmitter naik dan turun semasa tahapan-taapan tidur,
lanskap mimpi yang baru muncul. Secara keseluruhan, dalam pandangan
aktivasi-sintesis, mimpi hanya merupakan pertunjukan gambar sekilas, tidak ada
peristiwa utamnya.
HIPNOSIS
Hipnosis (hypnosis) dapat didefinisikan sebagai keadaan
kesadaran yang terubah atau hanya suatu keadaan psikologis dari
atensi dan pengharapan yang terubah, di mana individu mudah
menerima sugesti. Berbagai teknik dasar hypnosis telah
digunakan dejak awal sejarah dalam kaitannya dengan perayaan
keagamaan, sihir, supernatural, dan berbagai macam lagi teori yang keliru.
Pada akhir abad ke-19, seorang dokter Austria
Friederich Anton Mesmer menyembuhkan berbagai masalah
pasien dengan mengalirkan magnet ke sekujur tubuh.
Mesmer menyatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat
cairan universal yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Cairan yang tidak mengalir dengan lancar karena
Psikologi Umum II | September 2012 14
15. Pertemuan ke-3
tersumbat bisa menyebabkan manusia menjadi tidak sehat secara mental
maupun fisik. Untuk itu Mesmer menggunakan magnet untuk melepaskan
sumbatan aliran cairan tadi. Istilah ini dinamakan Animal Magnetism.
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh
sebuah bak dengan air lalu diisi besi magnet. Pasien yang ingin diobati diminta
memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta
memegang kabel yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar
energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan sebuah drama
penyembuhan yang menimbulkan efek sugesti yang kuat. Hal ini membuat
pasien yang ada menjadi terhanyut dalam imajinasi drama tersebut. Ada juga
pasien yang mengalami halusinasi sehingga seolah-olah melihat tangan Mesmer
mengeluarkan asap atau energi. Pada sesi terakhir proses penyembuhannya,
Mesmer menyentuh pasien sambil memberi sugesti bahwa pasien sudah
disembuhkan. Mesmer mengklaim bahwa dirinya memiliki energi magnetis,
semacam kesaktian yang bisa menyembuhkan. Mesmer juga mengaku bisa
mengalirkan energi magnetis ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari
gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya
Kenyataanya, penyembuhannya disebabkan oleh sugesti hipnotis.
Sebuah komite yang ditunjuk oleh French Academy of Scince untuk melakukan
penyelidikan klaim Mesmer. Komite ini sepakat bahwa perawatan tersebut efektif.
Walaupun demikian, mereka mendebatkan teori Mesmer tentang magnetisme
hewan dan melarangnya mempraktikannya di Paris. Kini hipnosis diakui sebagai
sebuah proses resmi dalam psikologi dan pengobatan medis, walaupun masih
banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana cara kerjanya. Ditambah lagi,
terdapat debat yang masih berlangsung tentang apakah hipnosis benar-benar
merupakan keadaan kesadaran yang terubah.
Hakikat Hipnosis
Anggapan umum yang salah adalah bahwa keadaan terhipnotis mirip
dengan keadaan tidur. Namun demikian, tidak seperti orang yang sedang tidur,
individu dalam pengaruh hipnosis awas terhapa apa yang sedang terjadi dan
mengingat pengalaman tersebut nantinya, kecuali mereka diinstruksikan untuk
melupakannya. Empat (4) langkah dalam hipnosis, yaitu:
Psikologi Umum II | September 2012 15
16. Pertemuan ke-3
1. Gangguan diminimalisasi; orang yang dihipnotis dibuat merasa nyaman
2. Penghipnosis menginstruksikan orang tersebut untu berkonsentrasi pada
sesuatu yang spesifik, seperti membayagkan pemandangan atau
memperhatikan detak jam
3. Penghipnosis mengatakan kepada orang tersebut apa yang diharapkan
dalam keadaan terhipnosis, seperti relaksasi atau sensasi mengambang
yang menyenangkan
4. Penghipnosis mensugesti kejadian-kejadian atau
emosi-emosi tertentu yang akan terjadi atau bisa
diamati terjadi, seperti “ Anda akan rileks.” Ketika efek
yang disugestikan terjadi, orang
menginterpretasikannya sebagai akibat dari sugesti penghipnosis dan
menerimanya sebagai indikasi bahwa sesuatu telah terjadi. Peningkatan
pengharapan bahwa penghipnosis akan membuat segala sesuatunya terjadi
di masa mendatang ini membuat seseorang semakin tersugesti.
Variasi individual dalam Hipnosis
Sepanjang hipnosis telah diteliti (sekitar 200 tahun), beberapa orang
ditemukan lebih mudah dihipnotis daripada orang lain. Sekitar 65% individu
secara umum dapat dihipnotis, dengan tambahan 15% sangat mudah dihipnotis,
10% atau kurang tidak dapat dihipnotis sama sekali, dan sisanya terletak
diantranya.
Tidak ada cara yang mudah untuk menduga siapa yang dapat dihipnotis.
Akan tetapi jika kita memiliki kapasitas untuk menenggelamkan diri kita ke dalam
aktivitas yang imajinatif seperti mendengarkan music favorit atau membaca
novel, maka kita mungkin adalah calon yang dapat terhipnotis. Orang yang
dihipnotis menjadi terserap penuh ke dalam apa yang mereka lakukan,
mengangkat batasan-batasan antar diri mereka dengan yang mereka alami di
lingkungan.
Hipnosis dan Kehendak
Bila individu berada dalam keadaan terhipnotis, maka individu
menyerahkan tanggung jawab kepada penghipnotis da mengikuti sugesti
penghipnotis. Walaupun demikian, ketika dalam keadaan terhipnotis, kecil
kemungkinan mereka melakukan sesuatu yang melanggar moral atau
berbahaya.
Psikologi Umum II | September 2012 16
17. Pertemuan ke-3
Menjelaskan Hipnosis
Suatu Kesadaran Terbagi
Ernest Hilgard (1977, 1992) mengatakan bahwa hipnosis
melibatkan suatu keadaan kesadaran terbagi yang istimewa,
seperti membelah kesadarn menjadi beberapa komponen. Satu
komponen mengikuti komando penghipnotis, sementara
komponen yang lain bertindak sebagai “pengamat tersembunyi.”
Dalam suatu situasi, Hilgard menempatkan salah satu tangan individu
terhipnotis dalam sebuah ember air sedingin es dan mengatakan bahwa ia tidak
akan merasa sakit, tapi bagian lain dari pikirannya bagian tersembunyi yang
awas terhadap apa yang sedang terjadi dapat memberi sinyal atas rasa sakit apa
pun dengan menekan tombol dengan tangan yang satunya lagi. Individu dalam
keadaan terhipnotis melaporkan kemudian bahwa mereka tidak merasakan sakit,
namun ketika tangannya direndamkan ke dalam air sedingin es, mereka
memang menekan tombol dengan tangan yang tidak direndam, dan semakin
sering mereka menekannya semakin lama tangan mereka direndam. Dengan
demikian, pandangan Hilgard, dalam hipnosis kesadaran memiliki bagian
tersembunyi yang tetap berhubungan dengan realitas dan merasakan sakit,
sementara bagian yang lain dari kesadaran tidak merasakan sakit.
Perilaku Kognitif Sosial
Beberapa ahli meragukan bahwa hipnosis memang merupakan keadaan
kesarana yang terubah. Dalam pandangan hipnosis perilaku kognitif sosial
(social cognitive behavior view of hypnosis), hipnosis merupakan keadaan
normal di mana individu yang terhipnotis berperilaku dengan cara yang ia yakini
tentang bagaimana seorang yang sedang dihipnotis seharusnya berperilaku.
Sudut pandang perilaku kognitif sosial menyusun pertanyaan-pertanyaan penting
tentang hipnosis sekitar faktor-faktor kognitif, sikap pengharapan, dan
kepercayaan orang yang dihipnotis dan sekitar konteks sosial tempat hipnosis
terjadi.
Penerapan Hipnosis
Di Amerika Serikat
• Hipnosis pertama kali disetujui penggunaannya untuk medis pada tahun
1958, termasuk perawatan alkoholisme, somnabulisme, kecenderungan
Psikologi Umum II | September 2012 17
18. Pertemuan ke-3
bunuh diri, gangguan stres pasca trauma, migren, makan berlebihan, dan
merokok
• Mengurangi pengalaman sakit
Di Eropa
• Teknik pengendali sakit dalam operasi medis khususnya sebagai
pengganti atau pelengkap anestesi tipikal.
• Hipnosedasi (hypnosedation) melibatkan kombinasi hipnosis dan
administrasi bius lokal.
DAFTAR PUSTAKA
King, L.A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif. Buku 1.
Jakarta: Salemba Humanika
Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh
Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang
____Sejarah Hipnosisi. Diunduh tanggal 01 April 2011 dari
http://www.hypnosis45.com/sejarah_hypnosis.htm
Wade, C., and Tavris, C. (2007). Psikologi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan
(Terjemahan). Jakarta Penerbit Erlangga
Psikologi Umum II | September 2012 18