Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiIqbal Nugraha
Prasangka adalah sikap (biasanya negatif) kepada anggota kelompok tertentu yang semata-mata didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok (Baron & Byrne, 1991).
Diskriminasi adalah perilaku negatif terhadap orang lain yang menjadi target prasangka.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Materi ini berupaya melihat keragaman bentuk sensasi, persepsi, dan bahkan kesadaran di berbagai budaya. Tentu saja hal ini dilihat dari persepktif Lintas Budaya.
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiIqbal Nugraha
Prasangka adalah sikap (biasanya negatif) kepada anggota kelompok tertentu yang semata-mata didasarkan pada keanggotaan mereka dalam kelompok (Baron & Byrne, 1991).
Diskriminasi adalah perilaku negatif terhadap orang lain yang menjadi target prasangka.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Materi ini berupaya melihat keragaman bentuk sensasi, persepsi, dan bahkan kesadaran di berbagai budaya. Tentu saja hal ini dilihat dari persepktif Lintas Budaya.
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
makalah sensorik dan persepsi. sensorik terdiri dari indra penglihatan, penciuman, peraba, perasa, pendengaran. suatu kegiatan dari luar baik itu benda akan dibawa oleh indra dan diteruskan ke otak oleh saraf. di otak akan dipersepsikan apakah hasil indra perasa ini manis, pahit dan sebagainya.
1. SENSASI DAN PERSEPSI
PSIKOLOGI UMUM II
KELOMPOK I
Nanda Kamilina 46111120001
Dita Resti Pertiwi 46111120005
2. I. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang berjiwa, dan kenyataan ini tidak ada yang membantah
dan kehidupan kejiwaan tersebut direfleksikan dalam bentuk tingkah laku dan aktivitas manusia.
Sejak dahulu kala para ahli telah membicarakan masalah ini, antara lain Plato dan Aristoteles,
pada waktu itu membicarakan mengenai soal jiwa ini. Kalau manusia mengadakan introspeksi
diri masing-masing, memang dapat dimengerti bahwa dalam dirinya manusia merasa senang
meilihat sesuatu yang indah, berfikir jika mengalami masalah, semua ini memberikan gambaran
bahwa dalam diri manusia berlangsung kegiatan atau aktivitas kejiawaannya. Menurut Bigot,
kemampuan jiwa manusia terbagi menjadi dua, yaitu :
Kemampuan manusia menerima stimulus dari luar ( Kognisi )
Kemampuan manusia untuk melahirkan apa yang terjadi dalam jiwanya ( Konasi )
Manusia tidak dapat lepas dari lingkungannya. Manusia akan selalu menerima rangsangan atau
stimulus dari rangsangannya. Namun ini tidak berarti stimulus hanya datang dari luar individu,
sebab stimulus juga datang dari dalam individu itu sendiri.
Aktivitas kognitif manusia berkaitan dengan persepsi , ingatan, belajar, berfikir, dan problem
solving. Kegiatan atau proses tersebut sebagai akibat dari stimulus yang diterima, sehingga
manusia mengadakan respon terhadap stimulus yang mengenainya.
Dalam kesempatan kali ini kami akan memfokuskan pembahasan kami mengenai Sensasi dan
Persepsi. Psikologi sangat tertarik bagaimana kita menginderakan dunia. Para peneliti sensasi
dan persepsi memiliki kekhususan yang sangat luas seperti ilmu tentang struktur dan fungsi
indera manusia. Untuk memahami sensasi dan persepsi dibutuhkan pemahaman aspek fisik
mengenai objek persepsi kita ( Cahaya, suara, tekstur dan lainnya ). Pendekatan psikologis
mengenai proses – proses ini melibatkan pemahaman mengenai struktur fisik dan organ indera,
dan juga pengolahan otak terhadapa informasi ini menjadi pengalaman.
3. II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sensasi adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangasangan
terdiri dari enegi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel
reseptor khusus pada organ indera yaitu, mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Ketika sel
reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik
(proses transduksi) menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai
rangsangan melalui sistem saraf ke otak. Ketika rangsangan ini smpai ke otak, informasi
bergerak kebagian yang berhubungan pada korteks serebrum.
Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan
makna. sel-sel reseptor pada mata kita mecatat benda berwarna perak di angkasa, tetapi sel
ini tidak "melihat sebuah pesawat; sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi
sel-sel ini tidak 'mendengar" sebuah simfoni. menemukan pola-pola bermakna dari informasi
sensoris sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. proses merasa dan memersepsi
memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah
konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.
stimulus-sensor(indera)-syaraf-sensasi-otak-persepsi
B.Proses Sensasi dan Persepsi
Proses dari bawah ke atas (bottom-tom processing)
Pemrosesan yang diawali oleh reseptor sensoris mencatat informasi dari lingkungan dan
mengirimkannya ke otak untuk di analisis dan diinterpretasikan. dipicu oleh masuknya
rangsangan.
contoh: pengalaman saat pertama kali mendengar lagu kesukaan anda. Anda akan
menggunakan indera Anda untuk mendengarkan secara seksama untuk "merasakan-nya"
Proses dari atas ke bawah (top-bottom processing)
Pemrosesan informasi persepsi yang dimulai dengan proses kognitif pada tingkat otak
yang lebih tinggi. proses ini terjadi ketika kita merasakan apa yang sedang terjadi dan
4. mengaplikaskan kerangka kerja tersebut pada informasi dari dunia luar. proses kognitif yang
dimaksud diantaranya adalah pengetahuan.
contoh :Anda teringat dan "mendengarkan" lagu kesukaan Anda di pikiran Anda sekarang.
ketika Anda "mendengar" lagu tersebut di telinga dalam pikiran Anda, Anda sedang
mengalami pengalaman persepsi.
proses dari atas kebawah dan dari bawah ke atas.
Kedua proses ini terjadi ketika kita merasa dan memersepsikan dunia. jika berdiri sendiri
telinga kita hanya dapat memeberikan informasi yang datang mengenai suara dari
lingkungan. Hanya ketika kita mengartikan apa yang didengar oleh telinga (bawah ke atas)
dan apa yang diinterpretasikan oleh otak (atas ke bawah) barulah kita benar-benar
memahami secara penuh bagaimana kita memersepsikan suara di dunia kita.
contoh:
Ketika mengerjakan puzzle. Saat kita mengerjakan puzzle tanpa melihat kotak kemasannya,
kita akan merasa kesulitan karena harus menyusun potongan tersebut tanpa mengetahui
bentuk aslinya. Anda harus menyusun berdasarkan bentuk dan warna dari tiap potongan
untuk menetukan apakah potongan-potongan tersebut sesuai (proses bawah ke atas). Akan
tetapi jika mengetahui gambar akhir dari puzzle tersebut, Anda dapat memilih bagian mana
yang akan Anda kerjakan terlebih dahulu. hal ini akna membuat hal ini menjadi lebih mudah
karena telah memiliki potongan dan gambaran umum tentang hasil akhirnya. Proses seleksi
yang Anda lakukan didasarkan pada pengalaman sebelumnya (proses dari atas kebawah)
“ Sensasi dan Persepsi tidak dapat dipisahkan , karena secara otomatis otak meresepsi
informasi dari organ indera “
C. Mengukur Indera
Seberapa pekakah indera kita? setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda dalam
menerima sebuah stimulus sehingga mempengaruhi kekuatan sensasi yang dihasilkan. untuk
mengukur tingkat kepekaan seseorang perlu dilakukan serangkaina tes sinyal bermacam-
macam intensitasnya, dan menanyakan sinyal mana yang mereka deteksi.
a) Ambang batas mutlak
Jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh seseorang. Jika energi
berada dibawah ambang batas mutlak, kita tidak akan dapt mendeteksi keberadaaanya.
(Glasberg and Moore, 2006)
5. contoh :seseorang mendengar bunyi detak jarum jam, jika orang tersebut menjauh maka
makin lama suaranya semakin hilang. jika orang tersebut mendekat perlahan ke arah jam,
maka ada titik dimana ia mendengar lagi suara detik jam tersebut.
contoh eksperimen deteksi ambang batas mutlak
-dog whistle
-penglihatan sinar ultraviolet
kesulitan mendeteksi sinyal bisa dipengaruhi oleh lingkungan kita, misalnya ketika udara
gelap dan berkabut kita harus lebih dekat agar bisa melihat lampu atau lilin di hadapan kita.
Derau adalah istilah untuk rangsangan yang berlawananan dan tidak relevan. Atau saat
seseorang berbicara dengan kita dari jarak jauh, lalu seseorang sedang menyetel musik di
dekat kita, maka kita akan kesulitan mendeteksi sinyal.
b) Ambang batas perbedaan
Ambang batas perbedaan adalah kepekaan sensoris dalam membandingkan dua stimulus
yang hampir serupa, apakah sama atau berbeda. batas ini menigkat seiring dengan besarnya
rangsangan.
6. contoh: seorang tukang jahit dapat membedakan dua warna kain yang serupa.
-ketika kita menyetel musik dengan pelan, dan menaikkan volume sekitar 2 bar, maka akan
terdengar sekali perbedaannya walaupun volumemnya hanya dinaikkan sedikit, namun jika
musik yang disetel keras dan volume dinaikan 2 bar, maka perbedaannya tdak begitu
terdengar. kemampuan seseorang untuk mendeteksi perbedaan tersebut dapat diangap
ambang batas perbedaan.
Hukum Weber
"Sebuah prinsip bahwa dua rangsangan harus berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan
jumlah yang konstan) agar dapat dairtikan sebagai berbeda".
D. Adaptasi sensorik.
Indera kita dirancang untuk menerima perubahan dan perbedaan yang ada di lingkungan.
ketika stimulus tidak berubah atau hanya muncul berulang-ulang, sensasi seringkali memudar
atau hilang, sehingga reseptor/sel syaraf penerima akan merasa "lelah" dan tidak seaktif
biasanya., maka akan terjadi penurunan kepekaan penginderaan.
contoh yang terjadi bila indera kita beradaptasi pada stimulus:
-tangan terbiasa dengan memakai jam tangan.
-berada diruangan gelap,setelah beberapa menit maka mata mulai bisa melihat sedikit.
-berada di konser musik, saat pertama kali akan terasa sangat keras di telinga, setelah
beberapa lama maka telinga akan terbiasa.
-berenang di air dingin, setelah beberapa waktu akan terbiasa.
-ketika indera kita beradaptasi dengan stimulus bisa juga menjadi berbahaya, misalnya :
ketika hidung kita terbiasa mencium bau gas, maka ketika gas tersebut meledak, kita tidak
waspada karena indera kita sudah terbiasa dengan stimulus tersebut.
Teori Sinyal Deteksi
Teori mengenai persepsi yang menitikberatkan pada pengambilan keputusan mengenai
rangsangan pada saat adanya ketidakpastian ; pendeteksian bergantung pada banyak aspek,
seperti intensitas rangsangan dan kemampuan sensoris pengamat (kelelahan, harapan, dan
keterdesakan).
7. contoh: ketika kita sedang mengharapkan panggilan interview pekerjaan, saat sedang di
kamar mandi, kita seperti mendengar suara telpon berdering. Karena harapan Anda saat itu
besar (stimulus kuat), maka kecenderungan yang ada pada diri Anda adalah:
"Ya, saya mendengar suara telpon".
Yang akan tejadi bisa dua hal: Hit (benar-benar ada telepon) atau False alarm (tidak ada
telepon). Jika sebaliknya, Anda sedang tidak mengharapkan telepon (stimulus lemah), maka
kecenderungan yang terjadi adalah "Tidak, saya tidak mendengar suara telepon". maka yang
terjadi bisa dua hal yaitu: Miss (tidak ada telepon), dan correct rejection (benar-benar ada
telepon).
Penyimpangan sensasi dan persepsi
Sinestesia
Rangsangan dari salah satu indera menimbulkan sensasi di indera yang lainnya.
sinestesiamerupakan sebuah anomali. Ada yang menyebutnya disorder adapula yang
menyebutnya sebagai anugerah. karena orang dengan sinestesia memiliki hubungan syaraf
yang tidak umum antara area sensorik yang berada di otak.
8. Sensasi tanpa persepsi
Bila kita mengalami banyak beban mental (kelelahan, cemas) kita cenderung menghapus
penglihatan yang tidak penting ataupun suara yang tidak berguna dan hanya befrokus pada
hal yang kita anggap penting atau menarik.
kemampuan untuk memusatkan perhatian pada beberapa bagian dari lingkujngan saja
danmengabaikan yang lainnya.
fenomena pesta koktail : saat di pesta, dan kita sedang berbicara dengan seseorang kita
cenderung untuk memfoukuskan perhatian kepada ucapan orang yang kita ajak bicara, dan
mengabaikan suara gemrincing air, suara tertwawa di sudut lain, atau suara sendok yang
beradu dengan piring.
Prinsip Gestalt dalam Sensai dan Persepsi
Prinsip gestalt membantu kita memahamai bagaimana kita memersepsikan benda. dengan
strategi visual, maka akan mengelompokkan benda yang kita lihat sebagai suatu kelompok.
1. Kedekatan : Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap
sebagai suatu totalitas.
Contoh : Dua garis yang kemudian ditambah satu garis, akan dinaggap berdekatan.
misalnya
2. Ketertutupan : Hal yang cenderung menutup, akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
Contoh : Gambar panda pada logo WWF
3. Kesamaan : Hal-hal yang mirip satu sama lain cenderung kita persepsikan sebagai suatu
kelompok.
Contoh : Huruf U pada logo Unilever.
4. Kesinambungan : Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada objek-
objek yang ada.
Contah : Huruf X, akan dipersepsikan sebagai dua garis yang saling menyilang, bukan
sebagai dua garis yang saling bertolak belakang.
9. Memersepsikan Bentuk, Kedalaman, Gerakan, Konstanta
Hubungan bentuk- latar : prinsip dimana kita mengorganisasi medan persepsi kita menjadi
rangsangan yang menonjol (bentuk) dan sisanya (latar belakang).
10. Depth Perception
kemampuan memersepsi objek yang berbentuk 2 dimensi pada retina, tetapi dipersepsikan
menjadi objek 3 dimensi. Kita bisa melihat objek tersebut saling tumpang tindih, lebih jauh,
lebih dekat, dan sebagainya.
11.
12.
13. Persepsi Gerak
persepsi gerak memainkan pernana penting dalam hidup berbagai spesies. Bahkan bagi
beberapa binatang, persepsi gerak sangat kritis bagi kelangsungan hidup. Baik peamng sa
maupun mangsa mereka bergantung pada kemamapuan mereka mendeteksi gerak dengan
cepat.
14.
15. E. PERSEPSI MELALUI INDERA
Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penglihatan
Cahaya-- Kornea Pupil Lensa Retina (lapisan pada retina mengubah gambar menjadi sinyal
syaraf yang diteruskan ke otak)
16. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pendengaran
Stimulus Telinga bagian luar Saluran auditory Menghasilkan getaran di gendang
telinga Tulang martil Tulang landasan Tulang sanggurdi Rumah siput Diubah
menjadi sinyal elektro kimia yang dapat dikenali otak sebagai suara.
17. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penciuman
Molekul aroma sel reseptor Epitel Olfaktori Otak
Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pengecap
Makanan Reseptor rasa (Papila) Otak.
18. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Peraba
Stimulus Reseptor di kulit Sumsum tulang belakang Otak.
19. DAFTAR PUSTAKA
Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima.
Andi Jogjakarta: Jogjakarta.
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta.
Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisi
kesepuluh. Salemba Humanika:Jakarta.
Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta.