SlideShare a Scribd company logo
SENSASI DAN PERSEPSI




     PSIKOLOGI UMUM II
             KELOMPOK I
   Nanda Kamilina       46111120001
   Dita Resti Pertiwi   46111120005
I. PENDAHULUAN
       Manusia merupakan makhluk yang berjiwa, dan kenyataan ini tidak ada yang membantah
dan kehidupan kejiwaan tersebut direfleksikan dalam bentuk tingkah laku dan aktivitas manusia.
Sejak dahulu kala para ahli telah membicarakan masalah ini, antara lain Plato dan Aristoteles,
pada waktu itu membicarakan mengenai soal jiwa ini. Kalau manusia mengadakan introspeksi
diri masing-masing, memang dapat dimengerti bahwa dalam dirinya manusia merasa senang
meilihat sesuatu yang indah, berfikir jika mengalami masalah, semua ini memberikan gambaran
bahwa dalam diri manusia berlangsung kegiatan atau aktivitas kejiawaannya. Menurut Bigot,
kemampuan jiwa manusia terbagi menjadi dua, yaitu :

       Kemampuan manusia menerima stimulus dari luar ( Kognisi )

       Kemampuan manusia untuk melahirkan apa yang terjadi dalam jiwanya ( Konasi )

Manusia tidak dapat lepas dari lingkungannya. Manusia akan selalu menerima rangsangan atau
stimulus dari rangsangannya. Namun ini tidak berarti stimulus hanya datang dari luar individu,
sebab stimulus juga datang dari dalam individu itu sendiri.

Aktivitas kognitif manusia berkaitan dengan persepsi , ingatan, belajar, berfikir, dan problem
solving. Kegiatan atau proses tersebut sebagai akibat dari stimulus yang diterima, sehingga
manusia mengadakan respon terhadap stimulus yang mengenainya.

Dalam kesempatan kali ini kami akan memfokuskan pembahasan kami mengenai Sensasi dan
Persepsi. Psikologi sangat tertarik bagaimana kita menginderakan dunia. Para peneliti sensasi
dan persepsi memiliki kekhususan yang sangat luas seperti ilmu tentang struktur dan fungsi
indera manusia. Untuk memahami sensasi dan persepsi dibutuhkan pemahaman aspek fisik
mengenai objek persepsi kita ( Cahaya, suara, tekstur dan lainnya ). Pendekatan psikologis
mengenai proses – proses ini melibatkan pemahaman mengenai struktur fisik dan organ indera,
dan juga pengolahan otak terhadapa informasi ini menjadi pengalaman.
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian
    Sensasi adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangasangan
terdiri dari enegi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel
reseptor khusus pada organ indera yaitu, mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Ketika sel
reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik
(proses transduksi) menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai
rangsangan melalui sistem saraf ke otak. Ketika rangsangan ini smpai ke otak, informasi
bergerak kebagian yang berhubungan pada korteks serebrum.

     Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan
makna. sel-sel reseptor pada mata kita mecatat benda berwarna perak di angkasa, tetapi sel
ini tidak "melihat sebuah pesawat; sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi
sel-sel ini tidak 'mendengar" sebuah simfoni. menemukan pola-pola bermakna dari informasi
sensoris sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. proses merasa dan memersepsi
memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah
konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.

stimulus-sensor(indera)-syaraf-sensasi-otak-persepsi



B.Proses Sensasi dan Persepsi


    Proses dari bawah ke atas (bottom-tom processing)

   Pemrosesan yang diawali oleh reseptor sensoris mencatat informasi dari lingkungan dan
mengirimkannya ke otak untuk di analisis dan diinterpretasikan. dipicu oleh masuknya
rangsangan.

contoh: pengalaman saat pertama kali mendengar lagu kesukaan anda. Anda akan
menggunakan indera Anda untuk mendengarkan secara seksama untuk "merasakan-nya"



    Proses dari atas ke bawah (top-bottom processing)

   Pemrosesan informasi persepsi yang dimulai dengan proses kognitif pada tingkat otak
yang lebih tinggi. proses ini terjadi ketika kita merasakan apa yang sedang terjadi dan
mengaplikaskan kerangka kerja tersebut pada informasi dari dunia luar. proses kognitif yang
dimaksud diantaranya adalah pengetahuan.

contoh :Anda teringat dan "mendengarkan" lagu kesukaan Anda di pikiran Anda sekarang.
ketika Anda "mendengar" lagu tersebut di telinga dalam pikiran Anda, Anda sedang
mengalami pengalaman persepsi.



    proses dari atas kebawah dan dari bawah ke atas.

    Kedua proses ini terjadi ketika kita merasa dan memersepsikan dunia. jika berdiri sendiri
telinga kita hanya dapat memeberikan informasi yang datang mengenai suara dari
lingkungan. Hanya ketika kita mengartikan apa yang didengar oleh telinga (bawah ke atas)
dan apa yang diinterpretasikan oleh otak (atas ke bawah) barulah kita benar-benar
memahami secara penuh bagaimana kita memersepsikan suara di dunia kita.

contoh:

Ketika mengerjakan puzzle. Saat kita mengerjakan puzzle tanpa melihat kotak kemasannya,
kita akan merasa kesulitan karena harus menyusun potongan tersebut tanpa mengetahui
bentuk aslinya. Anda harus menyusun berdasarkan bentuk dan warna dari tiap potongan
untuk menetukan apakah potongan-potongan tersebut sesuai (proses bawah ke atas). Akan
tetapi jika mengetahui gambar akhir dari puzzle tersebut, Anda dapat memilih bagian mana
yang akan Anda kerjakan terlebih dahulu. hal ini akna membuat hal ini menjadi lebih mudah
karena telah memiliki potongan dan gambaran umum tentang hasil akhirnya. Proses seleksi
yang Anda lakukan didasarkan pada pengalaman sebelumnya (proses dari atas kebawah)

“ Sensasi dan Persepsi tidak dapat dipisahkan , karena secara otomatis otak meresepsi
informasi dari organ indera “



   C. Mengukur Indera
   Seberapa pekakah indera kita? setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda dalam
menerima sebuah stimulus sehingga mempengaruhi kekuatan sensasi yang dihasilkan. untuk
mengukur tingkat kepekaan seseorang perlu dilakukan serangkaina tes sinyal bermacam-
macam intensitasnya, dan menanyakan sinyal mana yang mereka deteksi.

   a) Ambang batas mutlak

    Jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh seseorang. Jika energi
berada dibawah ambang batas mutlak, kita tidak akan dapt mendeteksi keberadaaanya.
(Glasberg and Moore, 2006)
contoh :seseorang mendengar bunyi detak jarum jam, jika orang tersebut menjauh maka
makin lama suaranya semakin hilang. jika orang tersebut mendekat perlahan ke arah jam,
maka ada titik dimana ia mendengar lagi suara detik jam tersebut.

contoh eksperimen deteksi ambang batas mutlak

-dog whistle

-penglihatan sinar ultraviolet




kesulitan mendeteksi sinyal bisa dipengaruhi oleh lingkungan kita, misalnya ketika udara
gelap dan berkabut kita harus lebih dekat agar bisa melihat lampu atau lilin di hadapan kita.
Derau adalah istilah untuk rangsangan yang berlawananan dan tidak relevan. Atau saat
seseorang berbicara dengan kita dari jarak jauh, lalu seseorang sedang menyetel musik di
dekat kita, maka kita akan kesulitan mendeteksi sinyal.



   b) Ambang batas perbedaan

   Ambang batas perbedaan adalah kepekaan sensoris dalam membandingkan dua stimulus
yang hampir serupa, apakah sama atau berbeda. batas ini menigkat seiring dengan besarnya
rangsangan.
contoh: seorang tukang jahit dapat membedakan dua warna kain yang serupa.

-ketika kita menyetel musik dengan pelan, dan menaikkan volume sekitar 2 bar, maka akan
terdengar sekali perbedaannya walaupun volumemnya hanya dinaikkan sedikit, namun jika
musik yang disetel keras dan volume dinaikan 2 bar, maka perbedaannya tdak begitu
terdengar. kemampuan seseorang untuk mendeteksi perbedaan tersebut dapat diangap
ambang batas perbedaan.

Hukum Weber

"Sebuah prinsip bahwa dua rangsangan harus berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan
jumlah yang konstan) agar dapat dairtikan sebagai berbeda".



   D. Adaptasi sensorik.
    Indera kita dirancang untuk menerima perubahan dan perbedaan yang ada di lingkungan.
ketika stimulus tidak berubah atau hanya muncul berulang-ulang, sensasi seringkali memudar
atau hilang, sehingga reseptor/sel syaraf penerima akan merasa "lelah" dan tidak seaktif
biasanya., maka akan terjadi penurunan kepekaan penginderaan.
contoh yang terjadi bila indera kita beradaptasi pada stimulus:
-tangan terbiasa dengan memakai jam tangan.
-berada diruangan gelap,setelah beberapa menit maka mata mulai bisa melihat sedikit.
-berada di konser musik, saat pertama kali akan terasa sangat keras di telinga, setelah
beberapa lama maka telinga akan terbiasa.
-berenang di air dingin, setelah beberapa waktu akan terbiasa.
-ketika indera kita beradaptasi dengan stimulus bisa juga menjadi berbahaya, misalnya :
ketika hidung kita terbiasa mencium bau gas, maka ketika gas tersebut meledak, kita tidak
waspada karena indera kita sudah terbiasa dengan stimulus tersebut.



          Teori Sinyal Deteksi
    Teori mengenai persepsi yang menitikberatkan pada pengambilan keputusan mengenai
rangsangan pada saat adanya ketidakpastian ; pendeteksian bergantung pada banyak aspek,
seperti intensitas rangsangan dan kemampuan sensoris pengamat (kelelahan, harapan, dan
keterdesakan).
contoh: ketika kita sedang mengharapkan panggilan interview pekerjaan, saat sedang di
kamar mandi, kita seperti mendengar suara telpon berdering. Karena harapan Anda saat itu
besar (stimulus kuat), maka kecenderungan yang ada pada diri Anda adalah:

"Ya, saya mendengar suara telpon".

Yang akan tejadi bisa dua hal: Hit (benar-benar ada telepon) atau False alarm (tidak ada
telepon). Jika sebaliknya, Anda sedang tidak mengharapkan telepon (stimulus lemah), maka
kecenderungan yang terjadi adalah "Tidak, saya tidak mendengar suara telepon". maka yang
terjadi bisa dua hal yaitu: Miss (tidak ada telepon), dan correct rejection (benar-benar ada
telepon).




 Penyimpangan sensasi dan persepsi


       Sinestesia

Rangsangan dari salah satu indera menimbulkan sensasi di indera yang lainnya.
sinestesiamerupakan sebuah anomali. Ada yang menyebutnya disorder adapula yang
menyebutnya sebagai anugerah. karena orang dengan sinestesia memiliki hubungan syaraf
yang tidak umum antara area sensorik yang berada di otak.
Sensasi tanpa persepsi

Bila kita mengalami banyak beban mental (kelelahan, cemas) kita cenderung menghapus
penglihatan yang tidak penting ataupun suara yang tidak berguna dan hanya befrokus pada
hal yang kita anggap penting atau menarik.

kemampuan untuk memusatkan perhatian pada beberapa bagian dari lingkujngan saja
danmengabaikan yang lainnya.

fenomena pesta koktail : saat di pesta, dan kita sedang berbicara dengan seseorang kita
cenderung untuk memfoukuskan perhatian kepada ucapan orang yang kita ajak bicara, dan
mengabaikan suara gemrincing air, suara tertwawa di sudut lain, atau suara sendok yang
beradu dengan piring.




 Prinsip Gestalt dalam Sensai dan Persepsi
Prinsip gestalt membantu kita memahamai bagaimana kita memersepsikan benda. dengan
strategi visual, maka akan mengelompokkan benda yang kita lihat sebagai suatu kelompok.

1. Kedekatan : Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap
    sebagai suatu totalitas.

   Contoh : Dua garis yang kemudian ditambah satu garis, akan dinaggap berdekatan.
   misalnya

2. Ketertutupan : Hal yang cenderung menutup, akan membentuk kesan totalitas tersendiri.

   Contoh : Gambar panda pada logo WWF

3. Kesamaan : Hal-hal yang mirip satu sama lain cenderung kita persepsikan sebagai suatu
kelompok.

  Contoh : Huruf U pada logo Unilever.

4. Kesinambungan : Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada objek-
objek yang ada.

   Contah : Huruf X, akan dipersepsikan sebagai dua garis yang saling menyilang, bukan
sebagai dua garis yang saling bertolak belakang.
 Memersepsikan Bentuk, Kedalaman, Gerakan, Konstanta
Hubungan bentuk- latar : prinsip dimana kita mengorganisasi medan persepsi kita menjadi
rangsangan yang menonjol (bentuk) dan sisanya (latar belakang).
 Depth Perception

kemampuan memersepsi objek yang berbentuk 2 dimensi pada retina, tetapi dipersepsikan
menjadi objek 3 dimensi. Kita bisa melihat objek tersebut saling tumpang tindih, lebih jauh,
lebih dekat, dan sebagainya.
 Persepsi Gerak

   persepsi gerak memainkan pernana penting dalam hidup berbagai spesies. Bahkan bagi
   beberapa binatang, persepsi gerak sangat kritis bagi kelangsungan hidup. Baik peamng sa
   maupun mangsa mereka bergantung pada kemamapuan mereka mendeteksi gerak dengan
   cepat.
E. PERSEPSI MELALUI INDERA




        Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penglihatan




Cahaya-- Kornea  Pupil Lensa  Retina (lapisan pada retina mengubah gambar menjadi sinyal
syaraf yang diteruskan ke otak)
   Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pendengaran




      Stimulus Telinga bagian luar  Saluran auditory  Menghasilkan getaran di gendang
    telinga  Tulang martil  Tulang landasan  Tulang sanggurdi  Rumah siput  Diubah
               menjadi sinyal elektro kimia yang dapat dikenali otak sebagai suara.
   Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penciuman




           Molekul aroma  sel reseptor  Epitel Olfaktori  Otak



   Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pengecap




                 Makanan  Reseptor rasa (Papila)  Otak.
   Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Peraba




Stimulus  Reseptor di kulit  Sumsum tulang belakang  Otak.
DAFTAR PUSTAKA

Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima.
Andi Jogjakarta: Jogjakarta.

King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta.

Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisi
kesepuluh. Salemba Humanika:Jakarta.

Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta.

More Related Content

What's hot

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiKirenius Wadu
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
Aditya Wiharnanto
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
thoyyibatus
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
AndreasFN
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialkkepyy
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Iqbal Nugraha
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
Dina Haya Sufya
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerelmakrufi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
Diana Amelia Bagti
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
Albert Aris
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
elmakrufi
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Muhaimin Abu Faiz
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Muhammad Akhyar
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
ejak19
 

What's hot (20)

PERSEPSI
PERSEPSIPERSEPSI
PERSEPSI
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinner
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosialPengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan KesadaranKognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
Kognisi: Sensasi, Persepsi, dan Kesadaran
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 

Similar to Sensasi dan persepsi

PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsimfrids
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
Potpotya Fitri
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalandriani_yulia
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
kristanto djuwahir
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
iniapaapaini
 
Ebook stage hypnosis
Ebook stage hypnosisEbook stage hypnosis
Ebook stage hypnosis
Mikha_Houdini
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
Missty II
 
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi pppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
falakhul1
 
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
NovanVR
 
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
EgiParamitra
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
siakadurban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaelmakrufi
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran
Muhammad Ridwan
 
Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)
bazter17
 

Similar to Sensasi dan persepsi (20)

PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsi
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonalKomunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonal
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
Ac fr ogabtfmuhv_jgdvd5bxve-cmavkporejrnkktqonlratu0ctwwbf0my-_ny8auqe7ejx0it...
 
Ebook stage hypnosis
Ebook stage hypnosisEbook stage hypnosis
Ebook stage hypnosis
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi pppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
 
07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah
 
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
 
Askep gangguan persepsi sensori
Askep gangguan persepsi sensoriAskep gangguan persepsi sensori
Askep gangguan persepsi sensori
 
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
SISTEM SARAF PUSAT (SEREBELUM)
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran
 
Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembansuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitassuher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbsuher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulsuher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppsuher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 

Sensasi dan persepsi

  • 1. SENSASI DAN PERSEPSI PSIKOLOGI UMUM II KELOMPOK I Nanda Kamilina 46111120001 Dita Resti Pertiwi 46111120005
  • 2. I. PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk yang berjiwa, dan kenyataan ini tidak ada yang membantah dan kehidupan kejiwaan tersebut direfleksikan dalam bentuk tingkah laku dan aktivitas manusia. Sejak dahulu kala para ahli telah membicarakan masalah ini, antara lain Plato dan Aristoteles, pada waktu itu membicarakan mengenai soal jiwa ini. Kalau manusia mengadakan introspeksi diri masing-masing, memang dapat dimengerti bahwa dalam dirinya manusia merasa senang meilihat sesuatu yang indah, berfikir jika mengalami masalah, semua ini memberikan gambaran bahwa dalam diri manusia berlangsung kegiatan atau aktivitas kejiawaannya. Menurut Bigot, kemampuan jiwa manusia terbagi menjadi dua, yaitu : Kemampuan manusia menerima stimulus dari luar ( Kognisi ) Kemampuan manusia untuk melahirkan apa yang terjadi dalam jiwanya ( Konasi ) Manusia tidak dapat lepas dari lingkungannya. Manusia akan selalu menerima rangsangan atau stimulus dari rangsangannya. Namun ini tidak berarti stimulus hanya datang dari luar individu, sebab stimulus juga datang dari dalam individu itu sendiri. Aktivitas kognitif manusia berkaitan dengan persepsi , ingatan, belajar, berfikir, dan problem solving. Kegiatan atau proses tersebut sebagai akibat dari stimulus yang diterima, sehingga manusia mengadakan respon terhadap stimulus yang mengenainya. Dalam kesempatan kali ini kami akan memfokuskan pembahasan kami mengenai Sensasi dan Persepsi. Psikologi sangat tertarik bagaimana kita menginderakan dunia. Para peneliti sensasi dan persepsi memiliki kekhususan yang sangat luas seperti ilmu tentang struktur dan fungsi indera manusia. Untuk memahami sensasi dan persepsi dibutuhkan pemahaman aspek fisik mengenai objek persepsi kita ( Cahaya, suara, tekstur dan lainnya ). Pendekatan psikologis mengenai proses – proses ini melibatkan pemahaman mengenai struktur fisik dan organ indera, dan juga pengolahan otak terhadapa informasi ini menjadi pengalaman.
  • 3. II. PEMBAHASAN A. Pengertian Sensasi adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangasangan terdiri dari enegi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indera yaitu, mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah. Ketika sel reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik (proses transduksi) menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem saraf ke otak. Ketika rangsangan ini smpai ke otak, informasi bergerak kebagian yang berhubungan pada korteks serebrum. Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. sel-sel reseptor pada mata kita mecatat benda berwarna perak di angkasa, tetapi sel ini tidak "melihat sebuah pesawat; sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi sel-sel ini tidak 'mendengar" sebuah simfoni. menemukan pola-pola bermakna dari informasi sensoris sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. proses merasa dan memersepsi memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol. stimulus-sensor(indera)-syaraf-sensasi-otak-persepsi B.Proses Sensasi dan Persepsi  Proses dari bawah ke atas (bottom-tom processing) Pemrosesan yang diawali oleh reseptor sensoris mencatat informasi dari lingkungan dan mengirimkannya ke otak untuk di analisis dan diinterpretasikan. dipicu oleh masuknya rangsangan. contoh: pengalaman saat pertama kali mendengar lagu kesukaan anda. Anda akan menggunakan indera Anda untuk mendengarkan secara seksama untuk "merasakan-nya"  Proses dari atas ke bawah (top-bottom processing) Pemrosesan informasi persepsi yang dimulai dengan proses kognitif pada tingkat otak yang lebih tinggi. proses ini terjadi ketika kita merasakan apa yang sedang terjadi dan
  • 4. mengaplikaskan kerangka kerja tersebut pada informasi dari dunia luar. proses kognitif yang dimaksud diantaranya adalah pengetahuan. contoh :Anda teringat dan "mendengarkan" lagu kesukaan Anda di pikiran Anda sekarang. ketika Anda "mendengar" lagu tersebut di telinga dalam pikiran Anda, Anda sedang mengalami pengalaman persepsi.  proses dari atas kebawah dan dari bawah ke atas. Kedua proses ini terjadi ketika kita merasa dan memersepsikan dunia. jika berdiri sendiri telinga kita hanya dapat memeberikan informasi yang datang mengenai suara dari lingkungan. Hanya ketika kita mengartikan apa yang didengar oleh telinga (bawah ke atas) dan apa yang diinterpretasikan oleh otak (atas ke bawah) barulah kita benar-benar memahami secara penuh bagaimana kita memersepsikan suara di dunia kita. contoh: Ketika mengerjakan puzzle. Saat kita mengerjakan puzzle tanpa melihat kotak kemasannya, kita akan merasa kesulitan karena harus menyusun potongan tersebut tanpa mengetahui bentuk aslinya. Anda harus menyusun berdasarkan bentuk dan warna dari tiap potongan untuk menetukan apakah potongan-potongan tersebut sesuai (proses bawah ke atas). Akan tetapi jika mengetahui gambar akhir dari puzzle tersebut, Anda dapat memilih bagian mana yang akan Anda kerjakan terlebih dahulu. hal ini akna membuat hal ini menjadi lebih mudah karena telah memiliki potongan dan gambaran umum tentang hasil akhirnya. Proses seleksi yang Anda lakukan didasarkan pada pengalaman sebelumnya (proses dari atas kebawah) “ Sensasi dan Persepsi tidak dapat dipisahkan , karena secara otomatis otak meresepsi informasi dari organ indera “ C. Mengukur Indera Seberapa pekakah indera kita? setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda dalam menerima sebuah stimulus sehingga mempengaruhi kekuatan sensasi yang dihasilkan. untuk mengukur tingkat kepekaan seseorang perlu dilakukan serangkaina tes sinyal bermacam- macam intensitasnya, dan menanyakan sinyal mana yang mereka deteksi. a) Ambang batas mutlak Jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh seseorang. Jika energi berada dibawah ambang batas mutlak, kita tidak akan dapt mendeteksi keberadaaanya. (Glasberg and Moore, 2006)
  • 5. contoh :seseorang mendengar bunyi detak jarum jam, jika orang tersebut menjauh maka makin lama suaranya semakin hilang. jika orang tersebut mendekat perlahan ke arah jam, maka ada titik dimana ia mendengar lagi suara detik jam tersebut. contoh eksperimen deteksi ambang batas mutlak -dog whistle -penglihatan sinar ultraviolet kesulitan mendeteksi sinyal bisa dipengaruhi oleh lingkungan kita, misalnya ketika udara gelap dan berkabut kita harus lebih dekat agar bisa melihat lampu atau lilin di hadapan kita. Derau adalah istilah untuk rangsangan yang berlawananan dan tidak relevan. Atau saat seseorang berbicara dengan kita dari jarak jauh, lalu seseorang sedang menyetel musik di dekat kita, maka kita akan kesulitan mendeteksi sinyal. b) Ambang batas perbedaan Ambang batas perbedaan adalah kepekaan sensoris dalam membandingkan dua stimulus yang hampir serupa, apakah sama atau berbeda. batas ini menigkat seiring dengan besarnya rangsangan.
  • 6. contoh: seorang tukang jahit dapat membedakan dua warna kain yang serupa. -ketika kita menyetel musik dengan pelan, dan menaikkan volume sekitar 2 bar, maka akan terdengar sekali perbedaannya walaupun volumemnya hanya dinaikkan sedikit, namun jika musik yang disetel keras dan volume dinaikan 2 bar, maka perbedaannya tdak begitu terdengar. kemampuan seseorang untuk mendeteksi perbedaan tersebut dapat diangap ambang batas perbedaan. Hukum Weber "Sebuah prinsip bahwa dua rangsangan harus berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) agar dapat dairtikan sebagai berbeda". D. Adaptasi sensorik. Indera kita dirancang untuk menerima perubahan dan perbedaan yang ada di lingkungan. ketika stimulus tidak berubah atau hanya muncul berulang-ulang, sensasi seringkali memudar atau hilang, sehingga reseptor/sel syaraf penerima akan merasa "lelah" dan tidak seaktif biasanya., maka akan terjadi penurunan kepekaan penginderaan. contoh yang terjadi bila indera kita beradaptasi pada stimulus: -tangan terbiasa dengan memakai jam tangan. -berada diruangan gelap,setelah beberapa menit maka mata mulai bisa melihat sedikit. -berada di konser musik, saat pertama kali akan terasa sangat keras di telinga, setelah beberapa lama maka telinga akan terbiasa. -berenang di air dingin, setelah beberapa waktu akan terbiasa. -ketika indera kita beradaptasi dengan stimulus bisa juga menjadi berbahaya, misalnya : ketika hidung kita terbiasa mencium bau gas, maka ketika gas tersebut meledak, kita tidak waspada karena indera kita sudah terbiasa dengan stimulus tersebut.  Teori Sinyal Deteksi Teori mengenai persepsi yang menitikberatkan pada pengambilan keputusan mengenai rangsangan pada saat adanya ketidakpastian ; pendeteksian bergantung pada banyak aspek, seperti intensitas rangsangan dan kemampuan sensoris pengamat (kelelahan, harapan, dan keterdesakan).
  • 7. contoh: ketika kita sedang mengharapkan panggilan interview pekerjaan, saat sedang di kamar mandi, kita seperti mendengar suara telpon berdering. Karena harapan Anda saat itu besar (stimulus kuat), maka kecenderungan yang ada pada diri Anda adalah: "Ya, saya mendengar suara telpon". Yang akan tejadi bisa dua hal: Hit (benar-benar ada telepon) atau False alarm (tidak ada telepon). Jika sebaliknya, Anda sedang tidak mengharapkan telepon (stimulus lemah), maka kecenderungan yang terjadi adalah "Tidak, saya tidak mendengar suara telepon". maka yang terjadi bisa dua hal yaitu: Miss (tidak ada telepon), dan correct rejection (benar-benar ada telepon).  Penyimpangan sensasi dan persepsi Sinestesia Rangsangan dari salah satu indera menimbulkan sensasi di indera yang lainnya. sinestesiamerupakan sebuah anomali. Ada yang menyebutnya disorder adapula yang menyebutnya sebagai anugerah. karena orang dengan sinestesia memiliki hubungan syaraf yang tidak umum antara area sensorik yang berada di otak.
  • 8. Sensasi tanpa persepsi Bila kita mengalami banyak beban mental (kelelahan, cemas) kita cenderung menghapus penglihatan yang tidak penting ataupun suara yang tidak berguna dan hanya befrokus pada hal yang kita anggap penting atau menarik. kemampuan untuk memusatkan perhatian pada beberapa bagian dari lingkujngan saja danmengabaikan yang lainnya. fenomena pesta koktail : saat di pesta, dan kita sedang berbicara dengan seseorang kita cenderung untuk memfoukuskan perhatian kepada ucapan orang yang kita ajak bicara, dan mengabaikan suara gemrincing air, suara tertwawa di sudut lain, atau suara sendok yang beradu dengan piring.  Prinsip Gestalt dalam Sensai dan Persepsi Prinsip gestalt membantu kita memahamai bagaimana kita memersepsikan benda. dengan strategi visual, maka akan mengelompokkan benda yang kita lihat sebagai suatu kelompok. 1. Kedekatan : Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas. Contoh : Dua garis yang kemudian ditambah satu garis, akan dinaggap berdekatan. misalnya 2. Ketertutupan : Hal yang cenderung menutup, akan membentuk kesan totalitas tersendiri. Contoh : Gambar panda pada logo WWF 3. Kesamaan : Hal-hal yang mirip satu sama lain cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok. Contoh : Huruf U pada logo Unilever. 4. Kesinambungan : Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada objek- objek yang ada. Contah : Huruf X, akan dipersepsikan sebagai dua garis yang saling menyilang, bukan sebagai dua garis yang saling bertolak belakang.
  • 9.  Memersepsikan Bentuk, Kedalaman, Gerakan, Konstanta Hubungan bentuk- latar : prinsip dimana kita mengorganisasi medan persepsi kita menjadi rangsangan yang menonjol (bentuk) dan sisanya (latar belakang).
  • 10.  Depth Perception kemampuan memersepsi objek yang berbentuk 2 dimensi pada retina, tetapi dipersepsikan menjadi objek 3 dimensi. Kita bisa melihat objek tersebut saling tumpang tindih, lebih jauh, lebih dekat, dan sebagainya.
  • 11.
  • 12.
  • 13.  Persepsi Gerak persepsi gerak memainkan pernana penting dalam hidup berbagai spesies. Bahkan bagi beberapa binatang, persepsi gerak sangat kritis bagi kelangsungan hidup. Baik peamng sa maupun mangsa mereka bergantung pada kemamapuan mereka mendeteksi gerak dengan cepat.
  • 14.
  • 15. E. PERSEPSI MELALUI INDERA  Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penglihatan Cahaya-- Kornea  Pupil Lensa  Retina (lapisan pada retina mengubah gambar menjadi sinyal syaraf yang diteruskan ke otak)
  • 16. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pendengaran Stimulus Telinga bagian luar  Saluran auditory  Menghasilkan getaran di gendang telinga  Tulang martil  Tulang landasan  Tulang sanggurdi  Rumah siput  Diubah menjadi sinyal elektro kimia yang dapat dikenali otak sebagai suara.
  • 17. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Penciuman Molekul aroma  sel reseptor  Epitel Olfaktori  Otak  Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Pengecap Makanan  Reseptor rasa (Papila)  Otak.
  • 18. Proses Sederhana Persepsi Melalui Indera Peraba Stimulus  Reseptor di kulit  Sumsum tulang belakang  Otak.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima. Andi Jogjakarta: Jogjakarta. King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta. Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisi kesepuluh. Salemba Humanika:Jakarta. Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta.