1. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Semester 01
Konsep Kebutuhan Fisiologis III
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes
Ns. Kasiati, S.Kep., M.Kep.
9. Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu:
Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS
di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual,
pendengaran, nyeri, dan sensori raba serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar,
RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum
serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).
http://shafamedica.files.wordpress.com/2008/02/w_emosi-brain1.jpg
10. Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan
(misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk
bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian yamg melengkapi siklus selama 24
jam
Ritme sirkadian
http://www.thesportinmind.com/wp-content/uploads/2013/10/sleeping.jpg
12. Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang
otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang
alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi
penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh
Tidur non-rapid eye movement (NREM)
www.opstudiohk.com/sites/default/files/ManSleeping1.jpg
13. Tidur non-rapid eye movement (NREM)
Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur
ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau
delta sleep).
www.opstudiohk.com/sites/default/files/ManSleeping1.jpg
14. Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.
Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada
tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya
meningkat hingga 20%
Tidur Rapid eye movement (REM)
http://www.prlog.org/11743682-trouble-sleeping.jpg
15. Tidur Rapid eye movement (REM)
Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke
tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III
dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung
selama 10 menit.
http://www.prlog.org/11743682-trouble-sleeping.jpg
18. Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak
adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus dapat menghambat upaya tidur
Lingkungan
http://2.bp.blogspot.com/_14DY_ZBHNNs/TJTkBEjHtCI/AAAAAAAAAlc/7PyO-RjljW8/s1600/IMG_7199.JPG
19. Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semakin lelah
seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat
biasanya siklus REM akan kembali memanjang.
Kelelahan
http://lh4.ggpht.com/-C20SO_XssBo/Uljs0PA_CvI/AAAAAAAAADo/HYOYavQXvyQ/s1600/o-CHRONIC-FATIGUE-SLEEP-facebook.jpeg
20. Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur
pada waktu yang tepat.
Gaya hidup
http://serendipitylabs.com/wp-content/uploads/stress-labs.jpg
21. Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. Kondisi ansietas
dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf
simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan
tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur
Stress emosional
http://www.solotablet.it/immagini/stress.jpg
22. Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang susunan
syaraf pusat (SSP) sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sedangkan konsumsi
alkohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh
alkohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk.
Stimulant dan alkohol
http://www.topzine.cz/wp-content/uploads/2010/01/Koubek_deprese_alkohol_6.JPG
23. DietPenurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnya
terjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan
peningkatan total tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.
http://healthandfitnesssociety.com/wp-content/uploads/2012/12/diets-feature.jpg
24. MerokokNikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh.
Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di
malam hari.
http://cdn.theatlantic.com/newsroom/img/posts/TeenSmoking.main.jpg
25. Medikasi
Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Hipnotik
dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, metabloker dapat menyebabkan
insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (misalnya: meperidin hidroklorida
dan morfin (yang biasanya di gunakan dalam pengobatan saat perang)) diketahui
dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.
http://www.isciencemag.co.uk/wp-content/uploads/2012/09/placebo.jpeg
26. MotivasiKeinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang.
Sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali
dapat mendatangkan kantuk.
http://thinkplanwin.com/wp-content/uploads/2011/09/Motivate-Your-Team.jpg
28. adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada
individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor
mental seperti perasaan gundah atau gelisah.
Insomnia
http://guardianlv.com/wp-content/uploads/2013/11/Insomnia-Electronic-Cigarettes.jpg
29. Parasomniaadalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur.
Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain
sering terjaga (misalnya: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur
(misalnya: mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (misalnya: mimpi
buruk), dan lainnya (misalnya: bruksisme)
http://i.kinja-img.com/gawker-media/image/upload/s--_shu1QMc--/17mo7x71yqukpjpg.jpg
30. Hipersomnia
adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang
hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan
system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme
(misalnya: hipertiroidisme).
http://2.bp.blogspot.com/-lzvrDJ0sg7o/UbFTEQX6SbI/AAAAAAAAGQg/cQCRc523IZI/s1600/elenamontullgomez1.jpg
31. adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada
siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack.
Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik system saraf
pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM.
Narkolepsi
http://www.wsandb.co.uk/IMG/012/146012/stress-depressed-businessman.jpg
32. Apnea saat tidur
atau sleep apnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat tidur.
Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga
di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala
disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi
atau aritmia jantung.
http://www.sleepapneaz.com/images/dhiloty6.jpg
34. 1. Riwayat Tidur
meliputi : (1) Pola tidur, (2) Kebiasaan menjelang tidur, (3) Gangguan tidur, (4)
Kebiasaan tidur siang, (5) Lingkungan tidur klien, (6) Peristiwa yang dialami, (7)
Status emosi dan mental, (8) Perilaku deprivasi tidur
Pengkajian
http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg
35. 2. Gejala klinis
Meliputi : Perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya kehitaman di daerah
sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak fokus,
sakit kepala.
Pengkajian
http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg
36. 3. Penyimpangan Tidur
Meliputi : insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors,
mendengkur, dll
Pengkajian
http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg
37. 4. Pemeriksaan Fisik
Meliputi : Tingkat energy, Ciri-ciri diwajah, Ciri-ciri tingkah laku, Data penunjang
yang menyebabkan adanya masalah potensial.
Pengkajian
http://educationcareerarticles.com/wp-content/uploads/2013/08/Nursing.jpg
38. (1) Gangguan pola tidur
(2) Perubaban proses berpikir
(3) Gangguan harga diri
(4) Risiko cedera
Diagnosa
http://images.talkingphonebook.com/images/timesunion/media_library/322/685/media1.jpg