emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
MATERI KEPEMIMPINAN
1. MATERI KEPEMIMPINAN DANMATERI KEPEMIMPINAN DAN
JIWA KORSAJIWA KORSA
Oleh:Oleh: Dr. H. RumadiDr. H. Rumadi, S.E.,, S.E., S.H.S.H., M.Hum, M.Hum
2. Tak Kenal
Maka Tak Sayang
Nama : DR. H. Rumadi, SE., SH., M.Hum
Paggilan : ABAH
Lahir : Bojonegoro, 15 September 1965
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kesatrian No. E-9 Blimbing Malang
Pekerjaan : DOSEN (STISOSPOL WASKITA DHARMA,
UNMER)
TNI-AD (AJENDAM V/BRAWIJAYA)
Contact : 08125209662, Email: abahrumadi@gmail.com
Blog : www.abahrumadi.blogspot.com
4. yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenekyaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek
moyang manusia berkumpul bersama, lalumoyang manusia berkumpul bersama, lalu
bekerja sama untuk mempertahankanbekerja sama untuk mempertahankan
eksistensi hidupnya guna menantangeksistensi hidupnya guna menantang
kebuasan binatang dan alam sekitarnya.kebuasan binatang dan alam sekitarnya.
5. Secara ringkas dapat dinyatakan, bahwaSecara ringkas dapat dinyatakan, bahwa
"pemimpin dan kepemimpinan saat di"pemimpin dan kepemimpinan saat di
manapun dan kapanpun selalu diperlukan,manapun dan kapanpun selalu diperlukan,
baik pada saat sekarang dan di masa-baik pada saat sekarang dan di masa-
masa mendatang.masa mendatang.
6. Tidak ada organisasi tanpa pimpinan,Tidak ada organisasi tanpa pimpinan,
menurut Courtois :menurut Courtois :
““ kelompok tanpa pimpinan seperti tubuh tanpakelompok tanpa pimpinan seperti tubuh tanpa
kepala; mudah menjadi sesat, panik, kacau,kepala; mudah menjadi sesat, panik, kacau,
anarki."anarki."
Sebagai umat manusia memerlukan pimpinan,Sebagai umat manusia memerlukan pimpinan,
bahkan mereka tidak menghendaki yg lain dari itu.bahkan mereka tidak menghendaki yg lain dari itu.
7. Menurut John Price Jones:Menurut John Price Jones:
dalam kata-kata yg sederhana ,dalam kata-kata yg sederhana ,
Organisasi adalah :Organisasi adalah :
““ Sekelompok orang yang bersatu-padu bekerjaSekelompok orang yang bersatu-padu bekerja
untuk suatu tujuan bersama dibawahuntuk suatu tujuan bersama dibawah
kepimimpinan bersama, dan dengan alat-alat ygkepimimpinan bersama, dan dengan alat-alat yg
tepat”.tepat”.
8. Dari berbagai Contoh tersebutDari berbagai Contoh tersebut
merupakan masalah yang sangatmerupakan masalah yang sangat
penting, mengapa ?penting, mengapa ?
Maju mundurnya organisasiMaju mundurnya organisasi
Statis dan dinamisnya organisasiStatis dan dinamisnya organisasi
Tumbuh kembangnya organisasiTumbuh kembangnya organisasi
Mati hidupnya organisasiMati hidupnya organisasi
Tercapai tidaknya organisasiTercapai tidaknya organisasi
Sebagian besar ditentukan oleh tepat tidaknyaSebagian besar ditentukan oleh tepat tidaknya
kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi tersebutkepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi tersebut
9. Latar BelakangLatar Belakang
lahirnya seorang pemimpin;lahirnya seorang pemimpin;
Ada tiga teori yang menonjol untuk menjelaskan kemunculanAda tiga teori yang menonjol untuk menjelaskan kemunculan
pemimpin:pemimpin:
1. Teori Genetis1. Teori Genetis
2. Teori Social2. Teori Social
3. Teori Ekologis atau Sintetis3. Teori Ekologis atau Sintetis
10. 1. Teori genetis menyatakan:1. Teori genetis menyatakan:
- Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir- Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir
jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami luarjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami luar
biasa sejak dilahirkanbiasa sejak dilahirkan
- Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam- Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam
situasi kondisi yang bagaimanapun juga.situasi kondisi yang bagaimanapun juga.
- Secara filsafat, teori tersebut mengandung- Secara filsafat, teori tersebut mengandung
pandangan deterministis.pandangan deterministis.
11. 2 Teori social2 Teori social
(lawan dari teori genetis), menyatakan sbb:(lawan dari teori genetis), menyatakan sbb:
- Pemimpin itu harus dipersiapkan, dididik,- Pemimpin itu harus dipersiapkan, dididik,
dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja.dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja.
- Setiap orang bisa jadi pemimpin, melalui- Setiap orang bisa jadi pemimpin, melalui
usaha penyiapan dan pendidikan, sertausaha penyiapan dan pendidikan, serta
didorong oleh kemauan sendiri.didorong oleh kemauan sendiri.
12. 3. Teori ekologis atau sintetis3. Teori ekologis atau sintetis
(muncul sebagai reaksi dari kedua teori(muncul sebagai reaksi dari kedua teori
tersebut), menyatakan:tersebut), menyatakan:
Seorang akan sukses menjadi pemimpin, bilaSeorang akan sukses menjadi pemimpin, bila
sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakatsejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempatkepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usahadikembangkan melalui pengalaman dan usaha
pendidikan, juga sesuai dengan tuntutanpendidikan, juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan atau ekologinya.lingkungan atau ekologinya.
13. Pengertian pemimpin secara umumPengertian pemimpin secara umum
““ Adalah pribadi yg memiliki kecakapanAdalah pribadi yg memiliki kecakapan
khusus, dengan atau tanpa pengangkatankhusus, dengan atau tanpa pengangkatan
resmi dapat mempengaruhi kelompok ygresmi dapat mempengaruhi kelompok yg
dipimpinnya, untuk melakukan usahadipimpinnya, untuk melakukan usaha
bersama mengarah pada pencapaianbersama mengarah pada pencapaian
sasaran tertentu”.sasaran tertentu”.
14. Apa itu Kepemimpinan ?Apa itu Kepemimpinan ?
““ Suatu penggeneralisasian dari suatu sifat-Suatu penggeneralisasian dari suatu sifat-
sifat dasar dan perilaku pemimpinsifat dasar dan perilaku pemimpin
Kualitas-kualitas unggul dan sifat-sifatKualitas-kualitas unggul dan sifat-sifat
utama, yang harus dimiliki oleh seseorangutama, yang harus dimiliki oleh seseorang
yang ingin menjadi seorang pemimpin”,yang ingin menjadi seorang pemimpin”,
Misalnya :Misalnya :
15. Misalnya :Misalnya :
1. dia harus memiliki intelegensi tinggi,1. dia harus memiliki intelegensi tinggi,
2. mampu mengambil kebijaksanaan yg tepat,2. mampu mengambil kebijaksanaan yg tepat,
3. mampu memikul rasa tanggung jawab,3. mampu memikul rasa tanggung jawab,
4. mampu bertindak adil dan jujur,4. mampu bertindak adil dan jujur,
5. memiliki ketrampiian teknis tinggi,5. memiliki ketrampiian teknis tinggi,
6. memiliki rasa humor dan lain lain.6. memiliki rasa humor dan lain lain.
16. SebaliknyaSebaliknya R.F, TredgoldR.F, Tredgold,,
dalamdalam Human Relation in Modern IndustryHuman Relation in Modern Industry ,,
menyatakan:menyatakan:
““ Bahwa kualitas-kualitas unggul yg disebutBahwa kualitas-kualitas unggul yg disebut
di atas tadi justru tidak banyak dimiliki olehdi atas tadi justru tidak banyak dimiliki oleh
pemimpin-pemimpin yg sukses dalampemimpin-pemimpin yg sukses dalam
sejarah dunia”.sejarah dunia”.
contoh:contoh:
Hitler dan Idi Amin, Napoleon, Stalin,Hitler dan Idi Amin, Napoleon, Stalin,
Mao tse Tung, Soekarno, Gandhi dll.Mao tse Tung, Soekarno, Gandhi dll.
17. a) Hitler dan Idi Amin:a) Hitler dan Idi Amin:
Mereka memiliki ciri-ciri sangat diktaktor, gilaMereka memiliki ciri-ciri sangat diktaktor, gila
kuasa, tidak adil, tidak memiliki rasa humorkuasa, tidak adil, tidak memiliki rasa humor
dan lain lain, disinyalir mereka menderita giladan lain lain, disinyalir mereka menderita gila
Paranoid (gila ketakutan).Paranoid (gila ketakutan).
b) Soekarnob) Soekarno
Disinyalir mengidapDisinyalir mengidap Delusion of GrandeurDelusion of Grandeur
(Kayalan kemegahan) atau “merasa yg paling”.(Kayalan kemegahan) atau “merasa yg paling”.
18. Namun pribadi-pribadi tersebut merupakan tokoh-Namun pribadi-pribadi tersebut merupakan tokoh-
tokoh yang dianggap berhasil, karenatokoh yang dianggap berhasil, karena
keabnormalannya dan kekurangan / inferioritaskeabnormalannya dan kekurangan / inferioritas
(rendah mutunya), tetapi mereka justru cocok(rendah mutunya), tetapi mereka justru cocok
serasi, dapat diterima dan dima'afkan dan tepatserasi, dapat diterima dan dima'afkan dan tepat
bagi situasi zamannya.bagi situasi zamannya.
19. Beberapa Definsi KepemimpinanBeberapa Definsi Kepemimpinan
a. Kepemimpinan sebagai fokus proses kelompok;a. Kepemimpinan sebagai fokus proses kelompok;
dalam hal ini pemimpin dipandang sebagai pusat atau focus daridalam hal ini pemimpin dipandang sebagai pusat atau focus dari
perubahan, aktivitas dan proses kelompokperubahan, aktivitas dan proses kelompok
b. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya.b. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya.
Menurut Borgardus:Menurut Borgardus:
““Kepemimpinan sebagai kepribadian yg tampil dalam kondisi kelompok,Kepemimpinan sebagai kepribadian yg tampil dalam kondisi kelompok,
tidak hanya kepemimpinan sebagai kepribadian dan gejala kelompok, tetapitidak hanya kepemimpinan sebagai kepribadian dan gejala kelompok, tetapi
menyangkut juga proses sosial yg melibatkan beberapa individu dalammenyangkut juga proses sosial yg melibatkan beberapa individu dalam
kontak mental di mana seseorang pada yg lainnya.kontak mental di mana seseorang pada yg lainnya.
c. kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain.c. kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain.
Menurut Bennis:Menurut Bennis:
““ Kepemimpinan sebagai proses dimana seseorang mempengaruhiKepemimpinan sebagai proses dimana seseorang mempengaruhi
bawahannya untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.bawahannya untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
20. d. Kepemipinan sebagai aktivitas mempengaruhid. Kepemipinan sebagai aktivitas mempengaruhi
orang untuk bekerja sama dalam mencapai suatu yg telahorang untuk bekerja sama dalam mencapai suatu yg telah
ditentukan bersama.ditentukan bersama.
e. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku.e. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku.
Menurut Fiedler(1967):Menurut Fiedler(1967):
Kepemimpinan biasanya diartikan sebagai suatu tindakan dimanaKepemimpinan biasanya diartikan sebagai suatu tindakan dimana
pemimpin mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitaspemimpin mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas
kelompok.kelompok.
f.f. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi (bujuk rayu),Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi (bujuk rayu),
Cleeton dan Mason (1934):Cleeton dan Mason (1934):
Kepemimpinan mengidentifikasikan adanya kemampuan mempengaruhiKepemimpinan mengidentifikasikan adanya kemampuan mempengaruhi
manusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui pendekatan secaramanusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui pendekatan secara
emosional dari pada melalui penggunann otoriter.emosional dari pada melalui penggunann otoriter.
g. Kepemimpinan sebagai alat untuk mencapai tujuan,g. Kepemimpinan sebagai alat untuk mencapai tujuan,
Cowley(1928):Cowley(1928):
Pemimpin adalah individu yg memiliki program atau rencana dan bersamaPemimpin adalah individu yg memiliki program atau rencana dan bersama
anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yanganggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang
pasti.pasti.
21. Atas dasar pemaparan tersebut ,Atas dasar pemaparan tersebut ,
maka dapat disusun definisi Yangmaka dapat disusun definisi Yang
mudah di pahami mengenaimudah di pahami mengenai
kepemimpinan, yaitu:kepemimpinan, yaitu:
22. KEPEMIMPINAN ADALAH :KEPEMIMPINAN ADALAH :
““Rangkaian kegiatan penataan berupaRangkaian kegiatan penataan berupa
kemampuan mempengaruhi perilaku orangkemampuan mempengaruhi perilaku orang
lain dalam situasi tertentu agar bersedialain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yangbekerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan”.telah ditetapkan”.
24. FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASIFUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI ::
1. Memprakarsai struktur organisasi,1. Memprakarsai struktur organisasi,
2. Menjaga adanya koordinasi dan intergritas organisasi,2. Menjaga adanya koordinasi dan intergritas organisasi,
supaya semua dapat beroperasi secara effektif,supaya semua dapat beroperasi secara effektif,
3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasi, dan3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasi, dan
menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untukmenentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk
mencapai tujuan tersebut,mencapai tujuan tersebut,
4. menengahi pertentangan dan konflik4. menengahi pertentangan dan konflik-- korifilk yang muncul,korifilk yang muncul,
dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
5. mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan,5. mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan,
dan penyempurnaan dalam organisasi.dan penyempurnaan dalam organisasi.
25. METODE UNTUK MEMBANTU PEMIMPINMETODE UNTUK MEMBANTU PEMIMPIN
DALAM MELAKUKAN TUGAS-TUGASNYA,DALAM MELAKUKAN TUGAS-TUGASNYA,
SEKALIGUS MEMPERBAIKI TINGKAHSEKALIGUS MEMPERBAIKI TINGKAH
LAKULAKU
SERTA KUALITAS KEPEMIMPINANSERTA KUALITAS KEPEMIMPINAN
(OrdwayTead dalam The Art of Administration)(OrdwayTead dalam The Art of Administration)
26. 1. Dalam memberi perintah,1. Dalam memberi perintah,
Perintah itu timbul dari situasi formal dan relasi kerja. Karena itu perintah adalahPerintah itu timbul dari situasi formal dan relasi kerja. Karena itu perintah adalah
fakta fungsional pada organisasi.fakta fungsional pada organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan perintah. Yaitu:Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan perintah. Yaitu:
a) Harus jelas, ringkas, namun tegas, dan tidak mengandunga) Harus jelas, ringkas, namun tegas, dan tidak mengandung
kemajemukan arti.kemajemukan arti.
b) Kondisi pribadi yang diberi perintah.b) Kondisi pribadi yang diberi perintah.
2. Memberikan celaan dan pujian;2. Memberikan celaan dan pujian;
a) Celaan harus obyektif, juga tidak disertai emosi, sebaiknya berupaa) Celaan harus obyektif, juga tidak disertai emosi, sebaiknya berupa
teguran dan dilakukan secara rahasia.teguran dan dilakukan secara rahasia.
b) Sebaliknya, pujian dilakukah secara terbuka, untuk memberikanb) Sebaliknya, pujian dilakukah secara terbuka, untuk memberikan
kegairahan kerja dan dorongan emosional yang segar.kegairahan kerja dan dorongan emosional yang segar.
3. Peka terhadap saran-saran;3. Peka terhadap saran-saran;
Mereka harus menghargai pendapat orang lain, kemudian dikombinasikanMereka harus menghargai pendapat orang lain, kemudian dikombinasikan
dengan ide-ide sendiri,dengan ide-ide sendiri,
4. Memperkuat rasa kesatuan kelompok.4. Memperkuat rasa kesatuan kelompok.
5. Menciptakan disiplin diri dan kelompok.5. Menciptakan disiplin diri dan kelompok.
28. • Taqwa. Ialah beriman kepada Tuhan YME dan taat kepadanya.Taqwa. Ialah beriman kepada Tuhan YME dan taat kepadanya.
• Ing Ngarsa Sung TuladaIng Ngarsa Sung Tulada. Ialah sumber suritauladan dihadapan anak buah.. Ialah sumber suritauladan dihadapan anak buah.
• Ing Madya Mangun KarsaIng Madya Mangun Karsa. Ialah ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah-. Ialah ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah-
tengah anak buah.tengah anak buah.
• Tut Wuri HandayaniTut Wuri Handayani. Ialah mempengaruhi dan memberikan dorongan dari belakang. Ialah mempengaruhi dan memberikan dorongan dari belakang
kepada anak buah.kepada anak buah.
• Waspada Prabu WisesaWaspada Prabu Wisesa. Ialah selalu waspada mengawasi serta tanggap dan berani. Ialah selalu waspada mengawasi serta tanggap dan berani
memberi koreksi kepada anak buah.memberi koreksi kepada anak buah.
• Ambeg Parama ArtaAmbeg Parama Arta. Ialah dapat memilih dengan tepat mana yang harus. Ialah dapat memilih dengan tepat mana yang harus
didahulukan.didahulukan.
• PrasajaPrasaja. Ialah tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.. Ialah tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
• SatyaSatya.. Ialah sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan,Ialah sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan,
bawahan terhadap atasan dan kesamping.bawahan terhadap atasan dan kesamping.
• Gemi NastitiGemi Nastiti. Ialah kesadaran kemampuan untuk membatasi penggunaan dan. Ialah kesadaran kemampuan untuk membatasi penggunaan dan
pengeluaran segala sesuatu hanya kepada yang benar-benar dilakukan.pengeluaran segala sesuatu hanya kepada yang benar-benar dilakukan.
• BelakaBelaka. Ialah kemauan, kecerdasan dan keberanian untuk mempertanggung. Ialah kemauan, kecerdasan dan keberanian untuk mempertanggung
jawabkan tindakan-tindakannya.jawabkan tindakan-tindakannya.
• LegawaLegawa. Ialah kemauan kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan. Ialah kemauan kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan
tanggung jawab dan kedudukannya kepada genarasi berikutnyatanggung jawab dan kedudukannya kepada genarasi berikutnya
30. PENGERTIANPENGERTIAN
• Rapl Linton dalam bukunya (THE STUDY OF MAN) mengatakan bahwaRapl Linton dalam bukunya (THE STUDY OF MAN) mengatakan bahwa
L’ESPRIT DE CORPS adalah adalah semangat keakraban dalam korpsL’ESPRIT DE CORPS adalah adalah semangat keakraban dalam korps
atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan,atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan,
perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi.perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi.
Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta.Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta.
• Sedangkan Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geestSedangkan Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest
(demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa(demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa
terdiri dari faktor – faktor :terdiri dari faktor – faktor :
Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada
organisasi/korps.organisasi/korps.
Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan –
kawan satu korps.kawan satu korps.
Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi
anggota korps.anggota korps.
31. HAKIKAT JIWA KORSAHAKIKAT JIWA KORSA
• TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SIAP BERKORBAN UNTUK KEPENTINGANTIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SIAP BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN
YANG LEBIH BESAR.YANG LEBIH BESAR.
• Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama didalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandungJiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama didalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung
di dalamnya loyalitas, merasa ikut memiliki, merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasangdi dalamnya loyalitas, merasa ikut memiliki, merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang
surut serta perkembangan korps-nya. Seorang yang memiliki jiwa korsa tinggi pasti penuhsurut serta perkembangan korps-nya. Seorang yang memiliki jiwa korsa tinggi pasti penuh
inisiatif, tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya.inisiatif, tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya.
• Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik,Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik,
tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya.tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya.
Mau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukanMau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukan
menutupi kesalahanya, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luasmenutupi kesalahanya, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luas
disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harusdisamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harus
memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun ia berada.memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun ia berada.
32. PERANAN JIWA KORSAPERANAN JIWA KORSA
• Jiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer saja, tetapi jugaJiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer saja, tetapi juga
diorganisasi manapun. Jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplindiorganisasi manapun. Jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplin
ketertiban, moril dan motifasi, tentu saja juga akan meningkatkanketertiban, moril dan motifasi, tentu saja juga akan meningkatkan
ketrampilan profesinya, karena merasa malu apabila tidak mampu. Seorangketrampilan profesinya, karena merasa malu apabila tidak mampu. Seorang
anggota korps yang benar-benar memiliki jiwa korsa yang tinggi akananggota korps yang benar-benar memiliki jiwa korsa yang tinggi akan
menunjukan penampilan yang gagah (tidak loyo dan merendahkanmenunjukan penampilan yang gagah (tidak loyo dan merendahkan
semangat), berani dan segala tingkah lakunya selalu terpuji, karena jiwasemangat), berani dan segala tingkah lakunya selalu terpuji, karena jiwa
korsanya itu telah jadi stimulan untuk menjaga nama baik korpsnya. “korsanya itu telah jadi stimulan untuk menjaga nama baik korpsnya. “
SEORANG YANG INGIN MEMPEROLEH PENGERTIAN YANGSEORANG YANG INGIN MEMPEROLEH PENGERTIAN YANG
MENDALAM MENGENAI DASAR-DASAR ILMU MEDAN HARUSMENDALAM MENGENAI DASAR-DASAR ILMU MEDAN HARUS
MENGERTI L’ESPRIT DE CORPS “ (VON CLAUSEWITZ). Jiwa korsalahMENGERTI L’ESPRIT DE CORPS “ (VON CLAUSEWITZ). Jiwa korsalah
yang menimbulkan semangat, keberanian dan tekad dlam menghadapiyang menimbulkan semangat, keberanian dan tekad dlam menghadapi
medan perang.medan perang.
33. MEMBINA JIWA KORSAMEMBINA JIWA KORSA
• Jiwa korsa dapat timbul dari dalam maupun dari luar kessatuan sendiri, namunJiwa korsa dapat timbul dari dalam maupun dari luar kessatuan sendiri, namun
prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan danprosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan
efektifnya komunikasi. Pengembangan kesadaran korps pada dasarnya sahaefektifnya komunikasi. Pengembangan kesadaran korps pada dasarnya saha
menimbulkan kesatuan psikologis dan emosional yang memungkinkan timbulnyamenimbulkan kesatuan psikologis dan emosional yang memungkinkan timbulnya
reaksi emosional yang wajar dan membuat individu bersedia mengorbankanreaksi emosional yang wajar dan membuat individu bersedia mengorbankan
kepentingan pribadinya demi kepentingan kolektif dan melakukan pekerjaan-kepentingan pribadinya demi kepentingan kolektif dan melakukan pekerjaan-
pekerjaan tanpa diawasi.pekerjaan tanpa diawasi.
• Membina jiwa korsa hakekatnya membina feeling karena ada sisi irasionalnya, tetapiMembina jiwa korsa hakekatnya membina feeling karena ada sisi irasionalnya, tetapi
perancangan rasional dan romantik. Kerasionalan tersebut untuk mencegah agarperancangan rasional dan romantik. Kerasionalan tersebut untuk mencegah agar
tidak tergelincir kedalam iklim romantisme (contoh nazi jerman dan fasis itali dsb.)tidak tergelincir kedalam iklim romantisme (contoh nazi jerman dan fasis itali dsb.)
jika membela dan menghormati dengan hikmat simbol misalnya, sebenarnyajika membela dan menghormati dengan hikmat simbol misalnya, sebenarnya
perbuatan irasional, sebab jika dirasionalkan maka yang dihormati hanya sepotongperbuatan irasional, sebab jika dirasionalkan maka yang dihormati hanya sepotong
kain. Tetapi itu dilakukan sebagai sarana pembinaan semangat. Sejarah gemilangkain. Tetapi itu dilakukan sebagai sarana pembinaan semangat. Sejarah gemilang
korps, benda-benda bersejarah, riwayat anggota yang mengesankan dan prestasikorps, benda-benda bersejarah, riwayat anggota yang mengesankan dan prestasi
anggota dapat merupakan sarana pembina jiwa korsa. Disamping itu peranan tradisi-anggota dapat merupakan sarana pembina jiwa korsa. Disamping itu peranan tradisi-
tradisi korps, pembinaan disiplin, penampilan-penampilan yang khas akantradisi korps, pembinaan disiplin, penampilan-penampilan yang khas akan
menumbuhkan jiwa korsa, sebaliknya terciptanya jiwa korsa yang tinggi akanmenumbuhkan jiwa korsa, sebaliknya terciptanya jiwa korsa yang tinggi akan
meningkatkan disiplin, pengabdian dan kerja keras. Tidak boleh dilupakan pula lagu-meningkatkan disiplin, pengabdian dan kerja keras. Tidak boleh dilupakan pula lagu-
lagu korps yang bersemangat dan semboyan-semboyan serta motto korps.lagu korps yang bersemangat dan semboyan-semboyan serta motto korps.
34. • Jiwa korsa sangatlah penting dan perluJiwa korsa sangatlah penting dan perlu
dipelihara, namun harus secara wajar,dipelihara, namun harus secara wajar,
tidak berlebihan, dan tidak dalam artitidak berlebihan, dan tidak dalam arti
sempit. Dalam jiwa korsa harussempit. Dalam jiwa korsa harus
diwaspadai bibit-bibit chauvinisme yangdiwaspadai bibit-bibit chauvinisme yang
merupakan kecintaan atau solidaritasmerupakan kecintaan atau solidaritas
yang tidak proporsional. Pedoman yangyang tidak proporsional. Pedoman yang
perlu dimainkan atara lain “BERIKANperlu dimainkan atara lain “BERIKAN
SEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ danSEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ dan
bukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISAbukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISA
KAU DAPAT “KAU DAPAT “
35. KEPEMIMPINAN DAN JIWAKEPEMIMPINAN DAN JIWA
KORSAKORSA
• Salah satu tugas dari leader adalah menumbukan rasa bangga yang positif dari paraSalah satu tugas dari leader adalah menumbukan rasa bangga yang positif dari para
anggota terhadap organisasi yang dipimpinnya, dan ini memerlukan tindakan2 yanganggota terhadap organisasi yang dipimpinnya, dan ini memerlukan tindakan2 yang
membutuhkan perhatian yang didasari oleh nilai-nilai, kepribadian, kemampuanmembutuhkan perhatian yang didasari oleh nilai-nilai, kepribadian, kemampuan
disiplin dan pengertian yang dimiliki leader – dan rasa bangga ini adalah benihdisiplin dan pengertian yang dimiliki leader – dan rasa bangga ini adalah benih
tumbuhnya rasa persatuan dalam kesatuan, dan rasa kesatuan dalam persatuan –tumbuhnya rasa persatuan dalam kesatuan, dan rasa kesatuan dalam persatuan –
yang biasa dikenal dengan istilah “Esprit d’Corps” atau dialihbasakan menjadi “jiwayang biasa dikenal dengan istilah “Esprit d’Corps” atau dialihbasakan menjadi “jiwa
korsa”.korsa”.
• Dengan kata lain, tanpa ada rasa bangga tidak akan ada rasa kesatuan dalamDengan kata lain, tanpa ada rasa bangga tidak akan ada rasa kesatuan dalam
persatuan dan rasa persatuan dalam kesatuan.persatuan dan rasa persatuan dalam kesatuan.
36. • Leader harus menyadari bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi tinggiLeader harus menyadari bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi tinggi
rendah rasa bangga adalah sebagai berikut: (1) reputasi atau nama baikrendah rasa bangga adalah sebagai berikut: (1) reputasi atau nama baik
organisasi (dalam hal ini berlaku untuk segala macam organisasi), bisaorganisasi (dalam hal ini berlaku untuk segala macam organisasi), bisa
membuat anggota dengan gamblang menyatakan: “Saya mahasiswamembuat anggota dengan gamblang menyatakan: “Saya mahasiswa
Universitas X”, “ Saya TNI”, “Saya Abdi Negara”, “Saya polisi”, “SayaUniversitas X”, “ Saya TNI”, “Saya Abdi Negara”, “Saya polisi”, “Saya
MENWA”, “Saya MAHAWARMAN”, (2) rasa kepuasan sebagai anggotaMENWA”, “Saya MAHAWARMAN”, (2) rasa kepuasan sebagai anggota
kesatuan atau organisasi – apakah ekspektasi atau harapannya terpenuhikesatuan atau organisasi – apakah ekspektasi atau harapannya terpenuhi
atau tidak. Ketidak-puasan akan membuat anggota ”meninggalkan”atau tidak. Ketidak-puasan akan membuat anggota ”meninggalkan”
organisasi (bukankah bisa terjadi di keluarga?); (3) Falsafah dan unsurorganisasi (bukankah bisa terjadi di keluarga?); (3) Falsafah dan unsur
kejuangan selaras (concruent) tidak dengan apa yang diyakini anggota.kejuangan selaras (concruent) tidak dengan apa yang diyakini anggota.
Bilamana berbeda, apalagi berseberangan – anggota tidak akan memilikiBilamana berbeda, apalagi berseberangan – anggota tidak akan memiliki
rasa bangga, yang akan menimbulkan negativitas terhadap organisasi ataurasa bangga, yang akan menimbulkan negativitas terhadap organisasi atau
kesatuan (bukankah ini bisa menangkal pemikiran yang berseberangankesatuan (bukankah ini bisa menangkal pemikiran yang berseberangan
dengan falsafah negara kita?); dan (4) kadar kualitas kepemimpinan – dandengan falsafah negara kita?); dan (4) kadar kualitas kepemimpinan – dan
menurut penelitian justru faktor inilah yang mempunyai bobot terbesarmenurut penelitian justru faktor inilah yang mempunyai bobot terbesar
dalam mempengaruhi rasa bangga anggota.dalam mempengaruhi rasa bangga anggota.
• Sudahkah kita memiliki keyakinan bahwa kita mampu menumbuhkan rasaSudahkah kita memiliki keyakinan bahwa kita mampu menumbuhkan rasa
bangga dari anggota yang kita pimpin? Pertanyaan ini bisa diajukan ke diribangga dari anggota yang kita pimpin? Pertanyaan ini bisa diajukan ke diri
kita tidak saja sebagai ”pejabat” di organisasi (Universitas, tempat kerja,kita tidak saja sebagai ”pejabat” di organisasi (Universitas, tempat kerja,
Menwa, militer, polisi dan lainnya) - tetapi juga sebagai kepala keluarga,Menwa, militer, polisi dan lainnya) - tetapi juga sebagai kepala keluarga,
pimpinan organisasi ataupun manajer atau eksekutif perusahaan.pimpinan organisasi ataupun manajer atau eksekutif perusahaan.