Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan titik didih zat cair akibat penambahan zat terlarut, termasuk rumus untuk menghitung kenaikan titik didih dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk penjelasan tentang penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan titik didih zat cair akibat penambahan zat terlarut, termasuk rumus untuk menghitung kenaikan titik didih dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk penjelasan tentang penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
Teks tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu pengaruh zat terlarut terhadap pelarut. Terdapat empat sifat koligatif, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Teks tersebut menjelaskan hubungan antara jumlah zat terlarut dengan keempat sifat koligatif tersebut berdasarkan hukum dan persamaan kimia.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang sifat koligatif larutan, seperti molalitas, fraksi mol, normalitas, kadar, tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik berbagai larutan. Soal-soal tersebut mencakup perhitungan-perhitungan yang melibatkan konsep-konsep kimia seperti massa molekul, derajat ionisasi, dan hukum Raoult.
Dokumen tersebut berisi 10 soal tentang sifat koligatif larutan kimia. Soal-soal tersebut meliputi perhitungan tekanan uap larutan, titik beku dan didih larutan, perhitungan massa molekul zat dalam larutan berdasarkan sifat koligatifnya. Dokumen ini memberikan penjelasan singkat setiap soal beserta pembelajaran rumus yang digunakan dalam perhitungan.
Kumpulan soal ini membahas sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan beku, serta tekanan osmotik. Soal-soal tersebut meliputi pengertian sifat koligatif, pengaruh konsentrasi dan jenis zat terlarut, serta perhitungan besaran sifat koligatif berdasarkan data yang diberikan.
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen pengukuran penurunan titik beku larutan urea dan NaCl pada berbagai konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah dari larutan non-elektrolit urea pada konsentrasi yang sama karena NaCl terionisasi menjadi dua ion. Penurunan titik beku juga lebih besar untuk NaCl. Laporan ini mempelajari hubungan antara konsentras
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
File ini berisi materi sifat koligatif larutan beserta latihan soalnya. Disusun untuk mengaktifkan siswa di dlaam kegiatan belajar. Silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Dokumen tersebut memberikan soal-soal tentang sifat koligatif larutan, termasuk pengertian konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Soal-soal tersebut bertujuan menguji pemahaman siswa tentang perbedaan sifat koligatif pada larutan non-elektrolit dan elektrolit.
Teks tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu pengaruh zat terlarut terhadap pelarut. Terdapat empat sifat koligatif, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Teks tersebut menjelaskan hubungan antara jumlah zat terlarut dengan keempat sifat koligatif tersebut berdasarkan hukum dan persamaan kimia.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang sifat koligatif larutan, seperti molalitas, fraksi mol, normalitas, kadar, tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik berbagai larutan. Soal-soal tersebut mencakup perhitungan-perhitungan yang melibatkan konsep-konsep kimia seperti massa molekul, derajat ionisasi, dan hukum Raoult.
Dokumen tersebut berisi 10 soal tentang sifat koligatif larutan kimia. Soal-soal tersebut meliputi perhitungan tekanan uap larutan, titik beku dan didih larutan, perhitungan massa molekul zat dalam larutan berdasarkan sifat koligatifnya. Dokumen ini memberikan penjelasan singkat setiap soal beserta pembelajaran rumus yang digunakan dalam perhitungan.
Kumpulan soal ini membahas sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan beku, serta tekanan osmotik. Soal-soal tersebut meliputi pengertian sifat koligatif, pengaruh konsentrasi dan jenis zat terlarut, serta perhitungan besaran sifat koligatif berdasarkan data yang diberikan.
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen pengukuran penurunan titik beku larutan urea dan NaCl pada berbagai konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa titik beku larutan elektrolit NaCl lebih rendah dari larutan non-elektrolit urea pada konsentrasi yang sama karena NaCl terionisasi menjadi dua ion. Penurunan titik beku juga lebih besar untuk NaCl. Laporan ini mempelajari hubungan antara konsentras
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
File ini berisi materi sifat koligatif larutan beserta latihan soalnya. Disusun untuk mengaktifkan siswa di dlaam kegiatan belajar. Silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Dokumen tersebut memberikan soal-soal tentang sifat koligatif larutan, termasuk pengertian konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Soal-soal tersebut bertujuan menguji pemahaman siswa tentang perbedaan sifat koligatif pada larutan non-elektrolit dan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Dokumen juga menjelaskan konsep kemolalan, fraksi mol, tekanan osmosis, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan.
Teks tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu pengaruh zat terlarut terhadap pelarut. Terdapat empat sifat koligatif, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Teks tersebut menjelaskan hubungan antara jumlah zat terlarut dengan keempat sifat koligatif tersebut berdasarkan hukum dan persamaan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan kimia, termasuk definisi larutan, jenis larutan elektrolit dan non-elektrolit, ionisasi larutan elektrolit, konsentrasi larutan, sifat koligatif larutan, dan pH larutan.
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, termasuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan serta tekanan osmosis. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan sifat koligatif antara larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan jumlah partikel dalam larutan.
Dokumen tersebut membahas sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, termasuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan serta tekanan osmosis. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan sifat koligatif antara larutan non-elektrolit dan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, termasuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan serta tekanan osmosis. Dokumen ini juga membandingkan perbedaan sifat koligatif antara larutan non-elektrolit dan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat koligatif larutan, termasuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku yang diakibatkan oleh interaksi zat terlarut dengan molekul pelarut. Dokumen tersebut juga membandingkan sifat koligatif antara larutan non-elektrolit dan elektrolit dengan menjelaskan perbedaan jumlah partikel yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan yang merupakan sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut tetapi tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan, serta osmosis. Dokumen juga menjelaskan hukum Raoult yang menyatakan bah
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku serta satuan konsentrasi seperti molalitas, persen massa, dan fraksi mol beserta contoh perhitungannya.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. Tahukah kamu bagaimana terjadinya
pendidihan?
Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau
energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan
berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli
berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan
tersebut.
3. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut
disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ).
∆Tb = Tb(larutan) – Tb(pelarut)
kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti berikut.
ΔT = Kb ⋅ m
Keterangan:
b ΔT = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
Kenaikan titik didih larutan (∆Tb)
4. Pelarut Rumus Molekul
Titik Didih (oC) pada
1 atm
Kb(oC/m)
Air H2O 100 0,52
Aseton (CH3)2CO 56,5 1,67
Dietil eter (C2H5)2O 34,6 2
Etanol C2H5OH 78,3 1,15
Benzena C6H6 80,2 2,67
Asam cuka CH3COOH 118 2,53
Untuk dapat membandingkan titik didih beberapa zat , di bawah
ini diberikan data titik didih larutan dan tetapannya (Kb).
Titik didih (Tb) dan Tetapan Titik Didih (Kb) beberapa pelarut
Untuk menentukan nilai kenaikan titik didih larutan dapat
digunakan persamaan sebagaimana penentuan penurunan titik
beku larutan. Persamaan yang digunakan
Dengan, ∆ Tb =kenaikan titik didih (boiling point elevation)
m = molalitas
Kb = tetapan kenaikan titik didih (oC kg/mol)
5. Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi
sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada
tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau
titik didih normal.
Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu
pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap
pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut
itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut
Contoh kenaikan titik didih dalam kehidupan sehari hari
adalah distilasi dan air yang mendidih
6. Contoh SOAL
Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500
gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air
= 0,52 °Cm-1, Ar Na =
23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1,6 gram
p = 500 gram
Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m⋅ Kb
= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb
= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b ΔT
= 100 °C + 0,0416 °C
= 100,0416 °C
Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 °C
7. Sebanyak 8 gram sukrosa (C12H22O11)
dilarutkan dalam 60 gram air. Hitung
kenaikan titik didih larutan dan titik
didih larutan tersebut. (Mr
C12H22O11 =342; Kb air = 0,512 oC
Kg/mol; Tb air = 100oC)
Jawab:
Mol C12H22O11 = massa C12H22O11 / Mr C12H22O11 = 8 g / 342
g/mol = 0,0234 mol
Kemolalan larutan, m = n C12H22O11 / kg pelarut = 0,0234mol /
0,060 kg = 0,39 mol/kg
a. Kenaikan titik didih larutan,
∆Tb = Kb m = 0,512oC kg/mol x 0,39 mol/kg = 0,2oC
b. Titik didih larutan,
Tb(larutan) = Tb air + ∆Tb = 100oC + 0,2oC = 100,2oC
CONTOH SOAL