SlideShare a Scribd company logo
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif : Sifat yang hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dalam
larutan dan tidak bergantung pada sifat maupun jenis zat
terlarut.
Empat macam sifat koligatif :
a. Penurunan tekanan uap
b. Kenaikan titik didih
c. Penurunan titik beku
d. Tekanan osmosis
Dibedakan sifat koligatif menjadi :
 Sifat koligatif larutan nonelektrolit
 Sifat koligatif larutan elektrolit
a. Penurunan tekanan uap
Dalam larutan ideal bila
A adalah zat terlarut dan
B adalah pelarut
maka dalam larutan terdapat gaya antarmolekul yang sama
Hal ini berarti bahwa suatu molekul tidak dipengaruhi oleh berbagai macam molekul
yang mengelilinginya.
Sehingga kecenderungan molekul A untuk melepaskan diri dari larutan ideal sama
dengan kecenderungan molekul A melepas diri dari cairan murni B.
a. Penurunan tekanan uap
Jumlah molekul A yang melepaskan diri dari cairannya sebanding dengan fraksi
mol A yang terdapat dalam larutan
Hukum Raoult
∆p = p0
- X1 p0
= (1-X1)p0
= X2 p0
X2
∆P = Po
- P
P = X1 . P0
Dengan P sama dengan
∆P = X2 . P0
a. Penurunan tekanan uap
Penurunan tekanan uap relatif ditentukan oleh fraksi molekul terlarut saja.
Keterangan : ∆P = Penurunan tek uap
Po
= Tek uap jenuh pelarut murni
P = Tek uap jenuh larutan
X1 = Fraksi mol zat pelarut
X2 = Fraksi mol zat terlarut
a. Penurunan tekanan uap
Dalam bentuk penurunan tekanan uap relatif
∆
P0
=
P0
- P
P0
= X2
P
a. Penurunan tekanan uap
Untuk larutan encer n2 < n1 . Juga untuk W2/M2 < W1/M1
P0
- P
P0
= X2 =
n2
n1 + n2
=
W2/M2
W1/M1 + W2/M2
jadi:
Dalam larutan : berat pelarut (W1 gram)
massa molekul pelarut (M1)
: berat zat terlarut (W2 gram)
massa molekul zat terlarut (M2)
..............(4)P0
- P
P0
X2 = =
n2
n1
W2
W1
M1
M2
maka ≈
b. Kenaikan titik didih
Salah satu akibat penurunan tekanan uap oleh zat terlarut yang tidak mudah
menguap ialah kenaikan titik didih yaitu suhu larutan yang pada Puap = 1 atm, harus
lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya.
Gambar (c) menunjukkan perubahan Puap pelarut murni ( ___ ) dan larutan (…….)
dengan perubahan suhu → disebut juga garis tekanan uap.
Suhu
1 0 0 Co
W a k t u
Suhu
0 Co
W a k t u
C a i r a n
P a d a t a n
L a r u t a n
∆ T f
∆ T b
S u h u / ( C )o
A 0 1 0 0 B
H2O murni
Larutan
(a) (b) (c)
P0
H2O/mmHg
b. Kenaikan titik didih
Garis Puap larutan terletak dibawah garis Puap pelarut murni
To = titik didih pelarut = 100o
C
T = titik didih larutan = TB
Kenaikan titik didih ∆Tb = T– To → dinyatakan dalam diagram di bawah ini
C a i r a n
P a d a t a n
L a r u t a n
∆ T f
∆ T b
S u h u / ( C )o
A 0 1 0 0 B
P0
H2O/mmHg
b. Kenaikan titik didih
b. Kenaikan titik didih
∆Tb = Kb. m
Jadi kenaikan titik didih ∆Tb sebanding dengan penurunan tekanan uap relatif
o
o
P
PP
ΔP
−
=
∆ ..............(5)Tb = kb
P0
- P
P0
= kb. x2
tetapan titik didih molal
Keterangan :
∆Tb = T- To (titik didih larutan – titik didih pelarut murni)
m = molalitas
Kb = Tetapan kenaikan titik didih
b. Kenaikan titik didih
Dalam persamaan Clausius - Clapeyron :
∆∆
In
p
p0
=
Hv
R
- 1
T0 T
1
- =
Hv
R
-
T - T0
T0T
∆Hv = kalor penguapan molar pelarut dalam larutan
Untuk larutan encer : ∆Tb = T- To kecil, sehingga T0T ≈ T0
2
p
p0
=
Hv
R
-In Tb
T0
2
∆ ∆
P2
P1
In = -
Hv
R
1
T2 T1
-
1∆
b. Kenaikan titik didih
Menurut hukum Raoult : P = x1 . p0
p
p0
=
-
X1 = 1 - X2
In
p
p0 = In 1 - X2
= X2 - 1/2 X2
2
- 1/3 X2
3
Larutan encer : X2 kecil, sehingga ln (1 – X2) = -X2
∆Tb = RTo
2
Hv
X2
∆ ∆
∆
Tb =
R T0
2
. M1
Hv. 1000
. m
c. Penurunan titik beku
Akibat lain dari penurunan Puap pelarut dalam larutan adalah titik beku larutan
menjadi lebih rendah daripada titik beku pelarut murni → terjadi penurunan
titik beku
Untuk larutan encer, penurunan titik beku ∆Tf = To – T.
Penurunan titik beku sebanding dengan penurunan Puap relatif. Lihat diagram (c)
C a i r a n
P a d a t a n
L a r u t a n
∆ T f
∆ T b
S u h u / ( C )oA 0 1 0 0 B
P0
H2O/mmHg
c. Penurunan titik beku
∆Tf = Kf. m
Dengan cara yang sama dengan pada kenaikan titik didih, maka untuk
penurunan titik beku akan diperoleh :
Tf = kf
P0
- P
P0
= kf. x2
tetapan titik beku molal
∆
Keterangan :
∆Tf = To – T (titik beku pelarut murni– titik beku larutan)
m = molalitas
Kf = Tetapan penurunan titik beku
Diagram Fasa Air
Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan
penurunan Titik Beku beberapa Pelarut
SolvenSolven TitikTitik
Didih (Didih (oo
C)C)
KKbb
((oo
C/m)C/m)
Titik LelehTitik Leleh
((oo
C)C)
KKff
((oo
C/m)C/m)
As. AsetatAs. Asetat
BenzenBenzen
Karbon disulfidKarbon disulfid
CClCCl44
KloroformKloroform
Dietil EterDietil Eter
EtanolEtanol
AirAir
117,9117,9
80,180,1
46,246,2
76,576,5
61,761,7
34,534,5
78,578,5
100,0100,0
3,073,07
2,532,53
2,342,34
5,035,03
3,633,63
2,022,02
1,221,22
0,5120,512
16,616,6
5,55,5
-111,5-111,5
-23-23
-63,5-63,5
-116,2-116,2
-117,3-117,3
0,00,0
3,903,90
4,904,90
3,833,83
3030
4,704,70
1,791,79
1,991,99
1,861,86
Contoh SoalContoh Soal
1. Suatu larutan terdiri dari 8,5 g urea dalam 100 gr air. Larutan
ini mempunyai tekanan uap jenuh 89,2 mmHg pada 50o
C. Bila
tekanan uap jenuh air pada 50o
C adalah 91,5 mmHg. Hitunglah
berat molekul urea?
2. 10 gr urea dilarutkan dalam 200 gr air. Berapakah titik beku
larutan urea (Tf) jika diketahui ∆Hf = 6kJ/mol; To = 273,15 K;
R = 8,314 J/mol K; Mr urea = 60 g/mol; Mr air = 18 g/mol?
d. Tekanan osmosis
Suatu efek lain yang menarik dari penurunan tekanan uap adalah seperti gambar di
bawah ini :
Tekanan osmosisTekanan osmosis bergantung pada jumlah mol zat terlarut,bergantung pada jumlah mol zat terlarut, tidaktidak
tergantungtergantung padapada jenisnya, terdapat pada larutan encer.jenisnya, terdapat pada larutan encer.
d. Tekanan osmosis
Dalam proses osmosis pada gambar (c) dipergunakan suatu
membran semipermiabel.
Osmosis : aliran spontan pelarut dari suatu larutan dengan
konsentrasi kecil ke dalam larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih besar jika kedua larutan terpisah oleh
membran.
Proses osmosis menunjukkan aliran pelarut saja.
d. Tekanan osmosis
d. Tekanan osmosis
Jika 2 (dua) larutan ( misalnya larutan A dan larutan B ) dibandingkan berdasarkan
nilai tekanan osmotiknya masing-masing, maka akan diperoleh 3 (tiga) keadaan :
1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada
tekanan osmotik larutan B
π A > π B
2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama dengan tekanan
osmotik larutan B
π A = π B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih rendah daripada
tekanan osmotik larutan B
π A < π B
d. Tekanan osmosis
• Tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang
harus diberikan untuk mencegah pergerakan air dari
solven ke larutan seperti pada gambar sebelum.
• Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah solut dalam
volume larutan
Π ∞ nsolut/Vlarutan atau Π ∞ M
Π = (nsolut/Vlarutan) RT = MRT
Faktor Van Hoff
(Larutan elektrolit)
Menurut van’t Hoff : sifat koligatif larutan elektrolit bersifat lebih nyata
daripada larutan nonelektrolit.
Bila satu mol zat terlarut nonelektrolit misalnya glukosa dilarutkan dalam air,
maka molekul yang terlarut adalah hanya satu mol saja. Berbeda dengan bila
satu mol zat elektrolit misalnya NaCl dilarutkan dalam air akan menghasilkan
dua mol ion-ion Na+
dan Cl-
.
Sebagai contoh penurunan tekanan uap 1,0 M larutan glukosa, natrium klorida,
dan kalsium klorida pada 25o
C akan memberikan data sebagai berikut :
∆P/
mm Hg
Glukosa NaCl CaCl2
0.42 0.77 1.30
Faktor Van Hoff
(Larutan elektrolit)
Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus Henricus Van’t
Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan suatu faktor sebesar
i atau disebut denga faktor Van Hoff.
Keterangan :
n = jumlah ion dari larutan elektrolit
α = derajat ionisasi
i = ( 1 + ( n – 1 ) α )
Jadi menurut Van Hoff untuk larutan elektrolit berlaku :
∆Tf = Kf m i
∆Tb = Kb m i
π = m R T i
Jumlah ion beberapa senyawaJumlah ion beberapa senyawa
n=?
2. H2SO4
2H+
SO4
2-
3. MgSO4
Mg2+
SO4
2-
n=?
n=?
1. KCl
K+
Cl-
Faktor Van’t Hoff beberapa
larutan
Elektrolit
Harga i
Batas
teoritis0,100
molal
0,05
molal
0,01
molal
0,005
molal
NaCl 1,87 1,89 1,93 1,94 2
KCl 1,86 1,88 1,94 1,96 2
MgSO4 1,42 1,43 1,62 1,69 2
K2SO4 2,46 2,57 2,77 2,86 3
HCl 1,91 1,92 1,97 1,99 2
H2SO4 2,22 2,32 2,59 2,72 3
Contoh SoalContoh Soal
1. Satu gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan titik
beku larutan jika derajat ionisasi = 0,9 dan kf air = 1,86o
C (Mr
Mg = 24 dan Cl = 35,5)?
2. Titik beku larutan 0,1 m NaCl dalam air adalah -0,36o
C.
Berapakah titik beku larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,05 m
dalam air?
3. 1 mol sukrosa (342,3 g) yang bervolume 22,4 dm3
pada suhu
273 K akan mempunyai tekanan osmosis sebesar 1 atm.
Berapakah tekanan osmosis 3 gram sukrosa yang bervolume
0,1 dm3
dg suhu 303K ?

More Related Content

What's hot

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
jayamartha
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revAndrew Hutabarat
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Bronika Septiani Sianturi
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
Ahmad Dzikrullah
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum Hess
Anisa Riyani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eter
Klik Bayoe
 
6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)
Mahammad Khadafi
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
Mahammad Khadafi
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
nailaamaliaa
 
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSPContoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Hertian Pratiwi
 

What's hot (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Asam benzoat
Asam benzoatAsam benzoat
Asam benzoat
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum Hess
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eter
 
6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSPContoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
Contoh Soal Hasil kali Kelarutan, KSP
 

Similar to 10 koligatif larutan

Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
hamela_sari
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
Annis Afifah, S.Pd
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
WidiaRahmi2
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
AtikSetyani2
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
Abulkhair Abdullah
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
21 Memento
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
NanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
EmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
DewiSri20
 
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiBab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiSinta Sry
 
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01sanoptri
 
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XIIBab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab 1 sifat koligatif larutan
Bab 1 sifat koligatif larutanBab 1 sifat koligatif larutan
Bab 1 sifat koligatif larutan
wafiqasfari
 

Similar to 10 koligatif larutan (20)

Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Sifat koligatif
Sifat koligatifSifat koligatif
Sifat koligatif
 
Sifat koligatif
Sifat koligatifSifat koligatif
Sifat koligatif
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiBab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
 
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01
Bab1sifatkoligatifkelasxii 141109045910-conversion-gate01
 
Bab1 sifa
Bab1 sifaBab1 sifa
Bab1 sifa
 
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XIIBab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
Bab1 sifat Koligatif larutan | Kimia Kelas XII
 
Bab 1 sifat koligatif larutan
Bab 1 sifat koligatif larutanBab 1 sifat koligatif larutan
Bab 1 sifat koligatif larutan
 

More from Mahammad Khadafi

Cellulose acetate research
Cellulose acetate researchCellulose acetate research
Cellulose acetate research
Mahammad Khadafi
 
Rosin Research
Rosin ResearchRosin Research
Rosin Research
Mahammad Khadafi
 
Performance management study
Performance management studyPerformance management study
Performance management study
Mahammad Khadafi
 
Its a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeIts a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeMahammad Khadafi
 
Managing reform in indonesia
Managing reform in indonesiaManaging reform in indonesia
Managing reform in indonesiaMahammad Khadafi
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryMahammad Khadafi
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriMahammad Khadafi
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalMahammad Khadafi
 
bluesky thinking case study
bluesky thinking case studybluesky thinking case study
bluesky thinking case studyMahammad Khadafi
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
Mahammad Khadafi
 
8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia
Mahammad Khadafi
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
Mahammad Khadafi
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited
Mahammad Khadafi
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
Mahammad Khadafi
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
Mahammad Khadafi
 
Syndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesSyndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesMahammad Khadafi
 
CEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyCEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyMahammad Khadafi
 

More from Mahammad Khadafi (20)

Cellulose acetate research
Cellulose acetate researchCellulose acetate research
Cellulose acetate research
 
Rosin Research
Rosin ResearchRosin Research
Rosin Research
 
Performance management study
Performance management studyPerformance management study
Performance management study
 
Jurnal proceeding
Jurnal proceedingJurnal proceeding
Jurnal proceeding
 
Forex dasar
Forex dasarForex dasar
Forex dasar
 
Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan IntelektualHak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual
 
Its a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prizeIts a PHD not a nobel prize
Its a PHD not a nobel prize
 
Managing reform in indonesia
Managing reform in indonesiaManaging reform in indonesia
Managing reform in indonesia
 
Innovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industryInnovation tachnology in industry
Innovation tachnology in industry
 
Program 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industriProgram 3 r di sektor industri
Program 3 r di sektor industri
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 
bluesky thinking case study
bluesky thinking case studybluesky thinking case study
bluesky thinking case study
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Syndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human ResourcesSyndicate presentation Human Resources
Syndicate presentation Human Resources
 
CEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case StudyCEO GE Jeff Immelt Case Study
CEO GE Jeff Immelt Case Study
 

10 koligatif larutan

  • 1.
  • 2. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif : Sifat yang hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada sifat maupun jenis zat terlarut. Empat macam sifat koligatif : a. Penurunan tekanan uap b. Kenaikan titik didih c. Penurunan titik beku d. Tekanan osmosis Dibedakan sifat koligatif menjadi :  Sifat koligatif larutan nonelektrolit  Sifat koligatif larutan elektrolit
  • 4. Dalam larutan ideal bila A adalah zat terlarut dan B adalah pelarut maka dalam larutan terdapat gaya antarmolekul yang sama Hal ini berarti bahwa suatu molekul tidak dipengaruhi oleh berbagai macam molekul yang mengelilinginya. Sehingga kecenderungan molekul A untuk melepaskan diri dari larutan ideal sama dengan kecenderungan molekul A melepas diri dari cairan murni B. a. Penurunan tekanan uap
  • 5. Jumlah molekul A yang melepaskan diri dari cairannya sebanding dengan fraksi mol A yang terdapat dalam larutan Hukum Raoult ∆p = p0 - X1 p0 = (1-X1)p0 = X2 p0 X2 ∆P = Po - P P = X1 . P0 Dengan P sama dengan ∆P = X2 . P0 a. Penurunan tekanan uap
  • 6. Penurunan tekanan uap relatif ditentukan oleh fraksi molekul terlarut saja. Keterangan : ∆P = Penurunan tek uap Po = Tek uap jenuh pelarut murni P = Tek uap jenuh larutan X1 = Fraksi mol zat pelarut X2 = Fraksi mol zat terlarut a. Penurunan tekanan uap Dalam bentuk penurunan tekanan uap relatif ∆ P0 = P0 - P P0 = X2 P
  • 7. a. Penurunan tekanan uap Untuk larutan encer n2 < n1 . Juga untuk W2/M2 < W1/M1 P0 - P P0 = X2 = n2 n1 + n2 = W2/M2 W1/M1 + W2/M2 jadi: Dalam larutan : berat pelarut (W1 gram) massa molekul pelarut (M1) : berat zat terlarut (W2 gram) massa molekul zat terlarut (M2) ..............(4)P0 - P P0 X2 = = n2 n1 W2 W1 M1 M2 maka ≈
  • 8. b. Kenaikan titik didih Salah satu akibat penurunan tekanan uap oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap ialah kenaikan titik didih yaitu suhu larutan yang pada Puap = 1 atm, harus lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Gambar (c) menunjukkan perubahan Puap pelarut murni ( ___ ) dan larutan (…….) dengan perubahan suhu → disebut juga garis tekanan uap. Suhu 1 0 0 Co W a k t u Suhu 0 Co W a k t u C a i r a n P a d a t a n L a r u t a n ∆ T f ∆ T b S u h u / ( C )o A 0 1 0 0 B H2O murni Larutan (a) (b) (c) P0 H2O/mmHg
  • 9. b. Kenaikan titik didih Garis Puap larutan terletak dibawah garis Puap pelarut murni To = titik didih pelarut = 100o C T = titik didih larutan = TB Kenaikan titik didih ∆Tb = T– To → dinyatakan dalam diagram di bawah ini C a i r a n P a d a t a n L a r u t a n ∆ T f ∆ T b S u h u / ( C )o A 0 1 0 0 B P0 H2O/mmHg
  • 11. b. Kenaikan titik didih ∆Tb = Kb. m Jadi kenaikan titik didih ∆Tb sebanding dengan penurunan tekanan uap relatif o o P PP ΔP − = ∆ ..............(5)Tb = kb P0 - P P0 = kb. x2 tetapan titik didih molal Keterangan : ∆Tb = T- To (titik didih larutan – titik didih pelarut murni) m = molalitas Kb = Tetapan kenaikan titik didih
  • 12. b. Kenaikan titik didih Dalam persamaan Clausius - Clapeyron : ∆∆ In p p0 = Hv R - 1 T0 T 1 - = Hv R - T - T0 T0T ∆Hv = kalor penguapan molar pelarut dalam larutan Untuk larutan encer : ∆Tb = T- To kecil, sehingga T0T ≈ T0 2 p p0 = Hv R -In Tb T0 2 ∆ ∆ P2 P1 In = - Hv R 1 T2 T1 - 1∆
  • 13. b. Kenaikan titik didih Menurut hukum Raoult : P = x1 . p0 p p0 = - X1 = 1 - X2 In p p0 = In 1 - X2 = X2 - 1/2 X2 2 - 1/3 X2 3 Larutan encer : X2 kecil, sehingga ln (1 – X2) = -X2 ∆Tb = RTo 2 Hv X2 ∆ ∆ ∆ Tb = R T0 2 . M1 Hv. 1000 . m
  • 14. c. Penurunan titik beku Akibat lain dari penurunan Puap pelarut dalam larutan adalah titik beku larutan menjadi lebih rendah daripada titik beku pelarut murni → terjadi penurunan titik beku Untuk larutan encer, penurunan titik beku ∆Tf = To – T. Penurunan titik beku sebanding dengan penurunan Puap relatif. Lihat diagram (c) C a i r a n P a d a t a n L a r u t a n ∆ T f ∆ T b S u h u / ( C )oA 0 1 0 0 B P0 H2O/mmHg
  • 15. c. Penurunan titik beku ∆Tf = Kf. m Dengan cara yang sama dengan pada kenaikan titik didih, maka untuk penurunan titik beku akan diperoleh : Tf = kf P0 - P P0 = kf. x2 tetapan titik beku molal ∆ Keterangan : ∆Tf = To – T (titik beku pelarut murni– titik beku larutan) m = molalitas Kf = Tetapan penurunan titik beku
  • 17. Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan penurunan Titik Beku beberapa Pelarut SolvenSolven TitikTitik Didih (Didih (oo C)C) KKbb ((oo C/m)C/m) Titik LelehTitik Leleh ((oo C)C) KKff ((oo C/m)C/m) As. AsetatAs. Asetat BenzenBenzen Karbon disulfidKarbon disulfid CClCCl44 KloroformKloroform Dietil EterDietil Eter EtanolEtanol AirAir 117,9117,9 80,180,1 46,246,2 76,576,5 61,761,7 34,534,5 78,578,5 100,0100,0 3,073,07 2,532,53 2,342,34 5,035,03 3,633,63 2,022,02 1,221,22 0,5120,512 16,616,6 5,55,5 -111,5-111,5 -23-23 -63,5-63,5 -116,2-116,2 -117,3-117,3 0,00,0 3,903,90 4,904,90 3,833,83 3030 4,704,70 1,791,79 1,991,99 1,861,86
  • 18. Contoh SoalContoh Soal 1. Suatu larutan terdiri dari 8,5 g urea dalam 100 gr air. Larutan ini mempunyai tekanan uap jenuh 89,2 mmHg pada 50o C. Bila tekanan uap jenuh air pada 50o C adalah 91,5 mmHg. Hitunglah berat molekul urea? 2. 10 gr urea dilarutkan dalam 200 gr air. Berapakah titik beku larutan urea (Tf) jika diketahui ∆Hf = 6kJ/mol; To = 273,15 K; R = 8,314 J/mol K; Mr urea = 60 g/mol; Mr air = 18 g/mol?
  • 19. d. Tekanan osmosis Suatu efek lain yang menarik dari penurunan tekanan uap adalah seperti gambar di bawah ini : Tekanan osmosisTekanan osmosis bergantung pada jumlah mol zat terlarut,bergantung pada jumlah mol zat terlarut, tidaktidak tergantungtergantung padapada jenisnya, terdapat pada larutan encer.jenisnya, terdapat pada larutan encer.
  • 20. d. Tekanan osmosis Dalam proses osmosis pada gambar (c) dipergunakan suatu membran semipermiabel. Osmosis : aliran spontan pelarut dari suatu larutan dengan konsentrasi kecil ke dalam larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih besar jika kedua larutan terpisah oleh membran. Proses osmosis menunjukkan aliran pelarut saja.
  • 22. d. Tekanan osmosis Jika 2 (dua) larutan ( misalnya larutan A dan larutan B ) dibandingkan berdasarkan nilai tekanan osmotiknya masing-masing, maka akan diperoleh 3 (tiga) keadaan : 1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada tekanan osmotik larutan B π A > π B 2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama dengan tekanan osmotik larutan B π A = π B 3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih rendah daripada tekanan osmotik larutan B π A < π B
  • 23. d. Tekanan osmosis • Tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang harus diberikan untuk mencegah pergerakan air dari solven ke larutan seperti pada gambar sebelum. • Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah solut dalam volume larutan Π ∞ nsolut/Vlarutan atau Π ∞ M Π = (nsolut/Vlarutan) RT = MRT
  • 24. Faktor Van Hoff (Larutan elektrolit) Menurut van’t Hoff : sifat koligatif larutan elektrolit bersifat lebih nyata daripada larutan nonelektrolit. Bila satu mol zat terlarut nonelektrolit misalnya glukosa dilarutkan dalam air, maka molekul yang terlarut adalah hanya satu mol saja. Berbeda dengan bila satu mol zat elektrolit misalnya NaCl dilarutkan dalam air akan menghasilkan dua mol ion-ion Na+ dan Cl- . Sebagai contoh penurunan tekanan uap 1,0 M larutan glukosa, natrium klorida, dan kalsium klorida pada 25o C akan memberikan data sebagai berikut : ∆P/ mm Hg Glukosa NaCl CaCl2 0.42 0.77 1.30
  • 25. Faktor Van Hoff (Larutan elektrolit) Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan suatu faktor sebesar i atau disebut denga faktor Van Hoff. Keterangan : n = jumlah ion dari larutan elektrolit α = derajat ionisasi i = ( 1 + ( n – 1 ) α ) Jadi menurut Van Hoff untuk larutan elektrolit berlaku : ∆Tf = Kf m i ∆Tb = Kb m i π = m R T i
  • 26. Jumlah ion beberapa senyawaJumlah ion beberapa senyawa n=? 2. H2SO4 2H+ SO4 2- 3. MgSO4 Mg2+ SO4 2- n=? n=? 1. KCl K+ Cl-
  • 27. Faktor Van’t Hoff beberapa larutan Elektrolit Harga i Batas teoritis0,100 molal 0,05 molal 0,01 molal 0,005 molal NaCl 1,87 1,89 1,93 1,94 2 KCl 1,86 1,88 1,94 1,96 2 MgSO4 1,42 1,43 1,62 1,69 2 K2SO4 2,46 2,57 2,77 2,86 3 HCl 1,91 1,92 1,97 1,99 2 H2SO4 2,22 2,32 2,59 2,72 3
  • 28. Contoh SoalContoh Soal 1. Satu gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan titik beku larutan jika derajat ionisasi = 0,9 dan kf air = 1,86o C (Mr Mg = 24 dan Cl = 35,5)? 2. Titik beku larutan 0,1 m NaCl dalam air adalah -0,36o C. Berapakah titik beku larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,05 m dalam air? 3. 1 mol sukrosa (342,3 g) yang bervolume 22,4 dm3 pada suhu 273 K akan mempunyai tekanan osmosis sebesar 1 atm. Berapakah tekanan osmosis 3 gram sukrosa yang bervolume 0,1 dm3 dg suhu 303K ?