SlideShare a Scribd company logo
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEMENTERIAN PERTANIAN
AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATANAKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN
PANGAN DAN PERDESAAN MELALUIPANGAN DAN PERDESAAN MELALUI
PERTANIAN RAKYATPERTANIAN RAKYAT
Jakarta, 12 Januari 2015
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
ISI PAPARAN
2
2
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 3
KEDAULATAN PANGAN
I
3
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
UU No. 18/2012 tentang Pangan:
Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang
menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang
memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal.
PENGERTIAN KEDAULATAN PANGAN
4
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id5
C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya
C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan
C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan saing di pasar internasional
C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
C8. Melakukan revolusi karakter bangsa
C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
9 AGENDA PRIORITAS (NAWACITA)
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
Dari enam poin dalam agenda 6, yang terkait dengan pertanian, yaitu :
7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan
Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah
pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan :
a.Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari
produksi dalam negeri
b.Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh
bangsa sendiri; dan
c.Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan,
terutama petani dan nelayan
6
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari
produksi dalam negeri
 Peningkatan produksi dan produktivitas pangan dalam negeri
b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh
bangsa sendiri; dan
 Kebijakan peningkatan produksi pangan
 Kebijakan harga
 Kebijakan perdagangan dalam dan luar negeri
c. Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan,
terutama petani dan nelayan
 Subsidi pangan dan subsidi petani
 Asuransi pertanian
 Pembiayaan pertanian
7
RUANG LINGKUP KEDAULATAN PANGAN
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Melalui Kegiatan Strategis:
(1)Kebijakan pengendalian impor pangan
(2)Pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan dan
transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata
(3)Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap 3 juta ha
pertanian dan 25 bendungan hingga tahun 2019
(4)Pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019
(5)Subsidi pangan dan subsidi petani
MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN
8
Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta
Peningkatan Produksi Gula dan Daging
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
a. Produksi:
• Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada
• Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan
kebutuhan konsumsi tahu dan tempe
• Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan
pakan lokal
• Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah
tangga
• produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah
tangga
a. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan
pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan
cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga
b. Tercapainya Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019)
c. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600 ribu Ha untuk
menggantikan alih fungsi lahan
d. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi
prasarana irigasi sesuai dengan laju deteriorasi
e. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha
f. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa
yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian
lingkungan
SASARAN
9
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id10
PERTANIAN RAKYAT DAN
PEMBANGUNAN PEDESAAN
II
10
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 11
 Petani merupakan sumberdaya yang sangat vital karena merupakan
pelaku utama pembangunan pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan
berkompeten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan
secara optimal.
 Pertanian rakyat : sistem pertanian yang dikelola oleh petani mayoritas
(rakyat) untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri
 Pada umumnya, petani Indonesia berada di pedesaan, berskala kecil
dan memiliki banyak keterbatasan.
Untuk membangun pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan,
maka dilakukan melalui membangun pertanian rakyat dengan cara
melindungi dan memberdayakan petani kecil yang banyak tinggal
di pedesaan.
11
PERAN PERTANIAN RAKYAT DALAM PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
PERLINDUNGAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani)
Perlindungan Petani adalah segala upaya
untuk membantu petani menghadapi
permasalahan kesulitan memperoleh
prasarana dan sarana produksi, ketersediaan
lahan, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan
panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan
perubahan iklim
12
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
 Penyediaan prasarana dan sarana produksi
pertanian
 Kepastian usaha
 Jaminan harga komoditas pertanian
 Penghapusan praktek ekonomi biaya tinggi
 Ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa
 Sistem peringatan dini dan penanganan dampak
perubahan iklim
 Asuransi Pertanian
STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
13
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan
usaha tani yang lebih baik melalui pendidikan dan
pelatihan, penyuluhan dan pendampingan,
pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil
pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan
pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan
petani
PEMBERDAYAAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani)
14
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
 Pendidikan dan pelatihan
 Penyuluhan dan pendampingan
 Pengembangan sistem dan sarana pemasaran
hasil pertanian
 Konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian
 Penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan
 Kemudahan akses IPTEK dan informasi
 Penguatan kelembagaan petani
STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI
(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
15
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id16
AKSELERASI PEMBANGUNAN
KEDAULATAN PANGAN MELALUI
PERTANIAN RAKYAT
III
16
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
UPAYA KHUSUS (UPSUS) PERCEPATAN
SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
PADA PERTANIAN RAKYAT
 Perbaikan infrastruktur pertanian rakyat, utamanya
jaringan irigasi
 Percepatan optimasi lahan
 Bantuan benih unggul bermutu
 Bantuan pupuk
 Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan)
 Peningkatan pengawalan oleh penyuluh
17
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
BENIH/BIBIT
Benih bersertifikat diserap 20%
= 1 ton/ha x 6 jt ha(80%)
= 6 jt ton GKGKEHILANGANKEHILANGAN
PELUANGPELUANG
PRODUKSIPRODUKSI
20 Juta Ton20 Juta Ton
GKGGKG
ALSINTAN
Kehilangan pra panen
dan panen
= 3,5 jt ton GKG
PENYULUHAN
Kurang Penyuluh
= 30 % x 70.000 Desa = 21
Ribu
Kehilangan 3 jt ton GKG
IRIGASIIRIGASI
3 jt ha x 0.3 IP x 5.13 jt ha x 0.3 IP x 5.1
ton/haton/ha
= 4.5 jt GKG= 4.5 jt GKG
PUPUK
Terlambat 1-2 minggu =
hilang 0.5 ton/ha x 6 jt ha
= 3 jt ton GKG
18
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id19
SWASEMBADA
PADI, JAGUNG
DAN KEDELAI
Revitalisasi
Penggilingan Padi
Kecil
Revitalisasi
Penggilingan Padi
Kecil
Rehab jaringan
irigasi tersier
Rehab jaringan
irigasi tersier Bantuan BenihBantuan BenihBantuan PupukBantuan Pupuk
Traktor R2 dan R4;
Alsintan Pasca
Panen
Traktor R2 dan R4;
Alsintan Pasca
Panen
Penumbuhan
Pabrik pakan mini
di sentra
produksi
Penumbuhan
Pabrik pakan mini
di sentra
produksi
Peningkatan
penyerapan
jagung lokal oleh
industri pakan
Peningkatan
penyerapan
jagung lokal oleh
industri pakan
pengembangan
sistem benih
unggul
pengembangan
sistem benih
unggul
Pengembangan
dryer
Pengembangan
dryer
KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU SWASEMBADA
PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI
Keterkaitan
industri tahu-
tempe dan pakan
ternak
Keterkaitan
industri tahu-
tempe dan pakan
ternak
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019
1 2015 14.578.783 14.142.110 51,90 73.400.000
2 2016 15.119.906 14.614.253 52,16 76.226.000
3 2017 15.383.456 14.868.989 52,55 78.132.000
4 2018 15.612.634 15.090.502 53,07 80.085.000
5 2019 15.805.845 15.277.252 53,73 82.087.000
Produksi
(Ton)
NO Tahun
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
20
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS
998.698 HA (6,85%)
PUPUK
BENIH
OPT
ALSIN PRA &
PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL
2.659.282 HA (18,24%)
PERLUASAN AREAL
PENINGKATAN IP
GP-PTT ,
SL-PTT 2014,
PIP
CETAK SAWAH
PERBAIKAN JI
OPTIMASI LAHAN
PADI 14.578.783 HA
PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015
Catatan : 10.920.803 ha (74,91%) swadaya petani, APBD, kemitraan
BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk
21
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019
SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019
1 2015 4.037.645 3.835.763 53,00 20.330.000
2 2016 4.038.307 3.836.392 55,65 21.350.000
3 2017 4.027.949 3.826.551 58,43 22.360.000
4 2018 4.028.727 3.827.291 61,35 23.480.000
5 2019 4.037.490 3.835.615 64,40 24.700.000
No. Tahun
LuasTanam
(Ha)
LuasPanen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
22
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS
154.000 HA (2,93%)
PUPUK
BENIH
OPT
ALSIN PRA &
PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL
1.000.000 HA (19,07%)
PERLUASAN AREAL
PENINGKATAN IP
GP-PTT ,
SL-PTT 2014,
PENGEMBANGAN
AREAL BARU
JAGUNG 5.244.976 HA
Catatan : 4.090.976 ha (78 %) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta,
termasuk subsidi benih dan pupuk
PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015
23
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SKENARIO PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG 2015
No Uraian
Sasaran
(Ha)
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton PK)
Tambahan
Produksi
(Ton)
I Peningkatan Produktivitas 4.244.976 4.244.976 4.019.360 20.313.731 502.303
a. GP-PTT2015 102.000 102.000 96.900 60,00 581.400 103.780
b. Carry Over SL-PTT2014 52.000 52.000 49.400 55,00 271.700 28.207
c. Pertanaman Swadaya 2014 1.797.337 1.797.337 1.707.470 49,29 8.416.120 -
d. Pertanaman Swadaya 2015 2.293.639 2.293.639 2.165.590 51,00 11.044.510 370.316
II Pengembangan Areal Tanam Baru
Bantuan Pupuk dan Benih (APBN-P
2015)
1.000.000 1.000.000 950.000 50,00 4.750.000 4.750.000
5.244.976 5.244.976 4.969.360 50,44 25.063.731 5.252.303Jumlah
24
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019
SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019
LuasTanam LuasPanen Produktivitas Produksi
Ha Ha Ku/Ha Ton
1 2015 850.132 807.625 18,57 1.270.000
2 2016 1.349.869 1.282.375 17,59 2.030.000
3 2017 1.909.671 1.814.187 16,68 2.890.000
4 2018 1.906.114 1.815.346 17,66 2.910.000
5 2019 1.900.806 1.810.291 17,82 2.920.000
TahunNO.
25
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS
370.943 HA (36,93%)
PUPUK
BENIH
OPT
ALSIN PRA &
PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL
501.816 HA (49,97%)
PERLUASAN AREAL
PENINGKATAN IP
GP-PTT,
SL-PTT
PENINGKATAN
INDEKS
PERTANAMAN
KEDELAI 1.004.093 HA
Catatan : 131.334 ha (13,10%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta,
Termasuk subsidi benih dan pupuk
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015
26
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
20162016
Areal : 506 ribu Ha
Prod. : 3,390 juta ton
Rendemen : 8,26%
20172017
Areal : 669 ribu Ha
Produksi : 4,121 juta Ton
Rendemen : 7,98%
(Eksisting 8,39% dan baru
6,0%)
20182018
Areal : 882 ribu Ha
Produksi : 5,313 juta Ton
Rendemen : 7,88%
(Eksisting 8,52% dan baru
6,6%)
20152015
Areal : 484 ribu Ha
Prod : 3,037 juta ton
Rendemen : 8,06%
ROAD-MAP
PENINGKATAN PRODUKSI GULA
2015-2019
ROAD-MAP
PENINGKATAN PRODUKSI GULA
2015-2019
EKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREA
PENGEMBANGAN BARUPENGEMBANGAN BARU
N
O
RENC. AKSI 2015 16 17 18 19
A ON-FARM
1 Pembangunan KBI
dan KBD
x x x x x
2 penyediaan
traktor, mesin air,
alat panen, dan
angkut
x x - - -
3 Penyediaan pupuk
dan bahan
pengendali OPT 6
T
x x x x x
4 Penerapan GAP x x x x x
B OFF-PARM
6 Revitalisasi PG yg
kurang/ tidak
efisien;
x x - - -
7 Penerapan
Otomatisasi PG
x - - - -
8 Perbaikan
manajemen PG;
x - - - -
9 Diversifikasi produk
selain gula dan tetes
(Cogen, bio-ethanol,
RS, GKR, dll.
x x x x x
C UMUM
10 Tim Monev x x x x x
NO RENC. AKSI 2015 16 17 18 19
A ON-FARM
1 Penentuan lokasi
dan penyediaan
lahan
x x - - -
2 Penyaringan
perusahaan
x x - - -
3 Penetapan CP/CL
Plasma
x x - - -
4 Pembentukan
Koperasi
x x - - -
5 Penyediaan Alsintan x x x - -
6 Pembangunan
infrastruktur jalan,
jaringan pengairan,
dan pelabuhan
x x - - -
7 Pembangunan
Kebun Benih (KBI
dan KBD)
x x x x x
8 Penyediaan pupuk,
dan bahan
pengendali OPT 6 T
x x x x x
9 Pengembangan
riset benih dan
pupuk
x x x x x
10 Pembangunan KTG x x x x x
B OFF-PARM
1 Penentuan lokasi
dan penyediaan
lahan
x x - - -
2 Penyaringan
perusahaan
x x - - -
C UMUM
1 Tim Monev x x x x x
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Reengeenering PG
Lama  Peningkatan
kapasitas dan efisiensi
OPTIMALISASI
PG
PENGEMBANGAN
BARU
PENGEMBANGAN
BARU
EKSISTINGEKSISTING
AREAAREA
EKSISTINGEKSISTING
AREAAREA
STRATEGI
PENINGKATA
N PRODUKSI
TEBU / GULA
STRATEGI
PENINGKATA
N PRODUKSI
TEBU / GULA
BUMNSWASTA
REVITALISASI PG :
1.Pemetaan Kondisi PG
2.Regrouping PG
Pembangunan PG
baru kapasitas besar
yang efisien
PENETAPAN
KAWASAN
PENYARINGA
N PRSH
KRITERIA :
1.Pengalaman di bisnis
gula atau bisnis utamanya
gula;
2.Bonafid;
3.Tidak sedang bermasalah
dengan bank dan hukum;
4.Bersedia sebagai Inti
KRITERIA:
1.Lahan sesuai untuk tebu;
2.Skala ekonomis (min 30 ribu
ha);
3.Potensial pengembangan
Hulu-Hilir;
4.Infra struktur minimal
tersedia;
5.Pemda/Dinas sangat
mendukung;
6.Kelancaran dan efisiensi
distribusi.
1. Perluasan, dan
2. Pembangunan PG
baru
DIVERSIFIKASI
PRODUK
SELAIN GKP
DAN TETES 28
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU PENINGKATAN PRODUKSI GULA
29
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Perkembangan Pangsa Produksi Daging Indonesia
2010-2014
30
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SUPPLY DEMAND SAPI DAN KERBAU TAHUN 2015-2019
NO URAIAN Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kebutuhan Daging
a.Penduduk (000 jiwa) 252.615 255.462 258.705 261.891 265.015 268.075
b.Konsumsi per kapita (kg) 1,65 1,78 1,89 2,01 2,14 2,28
c.Total Kebutuhan (ton) 416.070 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421
2. Penyediaan (lokal+impor) 581.120 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421
a.Lokal:
- Jumlah Pemotongan (ekor) 2.165.452 2.404.242 2.550.580 2.703.652 2.865.991 3.041.628
- Meat Yield (kg/ekor) 170,14 170,14 172,86 175,63 178,44 181,29
- Total Produksi Lokal (ton) 368.430 409.058 440.899 474.837 511.402 551.426
- Total Produksi Karkas (ton) 460.538 511.323 551.124 593.546 639.253 689.283
b.Impor
- Bakalan (ekor) 591.268 136.305 146.073 157.088 168.242 177.543
- Bakalan Setara Daging (ton) 117.881 27.175 29.123 31.319 33.542 35.397
- Daging Beku (ton) 94.813 18.117 19.415 20.879 22.362 23.598
- Total Impor Setara Daging (ton) 212.694 45.292 48.538 52.198 55.904 58.995
3. Proporsi Penyediaan terhadap
Konsumsi
a.Lokal (%) 88,55 90,03 90,08 90,10 90,15 90,34
b.Impor (%) 51,11 9,97 9,92 9,90 9,85 9,66
31
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI DAGING SAPI/KERBAU
32
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
CABAI
I. PERSOALAN FUNDAMENTAL:
•Pasokan bulanan tidak merata:
•Berlebihan di musim kemarau mengakibatkan harga jatuh saat kemarau
•Berkurang saat musim hujan mengakibatkan harga naik saat musim hujan
II. SOLUSI:
•Gerakan tanam cabai saat kemarau (GTCK) yaitu menanam cabai di bulan Juli-Oktober dengan pemilihan dekat dengan
sumber air.
•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana dan prasarana budidaya.
III. KOMPONEN KEGIATAN:
•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)
•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)
•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)
•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung
hujan/border)
IV. TARGET :
•Pemerataan produksi cabai sepanjang tahun
•Kecukupan produksi saat musim hujan
•Semua Kab/Kota mengembangkan kawasan cabai (Mandiri cabai)
33
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
BAWANG MERAH
I. PERSOALAN FUNDAMENTAL:
•Produksi menumpuk di musim kemarau dan berkurang di musim hujan antara lain karena mengandalkan sentra
proiduksi di pulau Jawa (Brebes), Nganjuk/Jatim dan Bima/NTB
II. SOLUSI:
•Mengembangkan sentra produksi baru bawang merah di luar sentra khususnya di luar pulau Jawa
•Pemilihan lokasi dekat dengan sumber air
•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana prasarana budidaya.
•Uji multi lokasi kesesuaian varietas sesuai agroekologi setempat
•Resi gudang menggunakan gudang berpendingin (Cold Storage)
III. KOMPONEN KEGIATAN:
•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)
•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)
•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)
•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung
hujan/border)
IV. TARGET:
•Kemandirian (swasembada di masing-masing Kab/Kota)
•Ketersediaan produksi bawang merah sepanjang tahun
34
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id35

More Related Content

What's hot

MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
Belajar Bareng Aquaponik
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
Tifhe Sultan
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
riri_hermana
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
YayasanAbdurrahmanBa
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-pangan
ade_pitra
 
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di IndonesiaBlak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
F W
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
Meileni Nurhayati
 
Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
Maulida Mardianaa
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
rismautmi
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Kedaulatan pangan
Kedaulatan panganKedaulatan pangan
Kedaulatan pangan
Ariyadi Prakoso
 
majalah
majalahmajalah
majalah
rin26
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Enchink Qw
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Thio Helena Simarmata
 
Bulog
BulogBulog
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
Marisa Lestari
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Eka Spollediest Aa-moree
 

What's hot (20)

Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-pangan
 
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di IndonesiaBlak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
Blak Blakan Soal Ketahanan Pangan di Indonesia
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Ketahanan pangan
 
Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Kedaulatan pangan
Kedaulatan panganKedaulatan pangan
Kedaulatan pangan
 
majalah
majalahmajalah
majalah
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
 
Hand Out Pip
Hand Out PipHand Out Pip
Hand Out Pip
 
Bulog
BulogBulog
Bulog
 
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
 

Viewers also liked

sains-pertanian-tahap-1
sains-pertanian-tahap-1sains-pertanian-tahap-1
sains-pertanian-tahap-1ana Bahiya
 
Alat mesin pertanian
Alat mesin pertanianAlat mesin pertanian
Alat mesin pertanian
lombkTBK
 
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Iqrimha Lairung
 
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Iqrimha Lairung
 

Viewers also liked (7)

Alat dan mesin pertanian
Alat dan mesin pertanianAlat dan mesin pertanian
Alat dan mesin pertanian
 
sains-pertanian-tahap-1
sains-pertanian-tahap-1sains-pertanian-tahap-1
sains-pertanian-tahap-1
 
Alat dan mesin penanaman
Alat dan mesin penanamanAlat dan mesin penanaman
Alat dan mesin penanaman
 
Alat mesin pertanian
Alat mesin pertanianAlat mesin pertanian
Alat mesin pertanian
 
Alam sekitar
Alam sekitarAlam sekitar
Alam sekitar
 
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (pertemuan 2 dan 3)
 
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
Alat dan mesin pengolah tanah pertanian(6)
 

Similar to Kementerian pertanian[1]

Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniUU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
Aji Sahdi Sutisna
 
Uu no.19 2013
Uu no.19 2013Uu no.19 2013
Uu no.19 2013
Ahmad Ansori
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Moh Hasan Rizal
 
Dasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negaraDasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negara
JANGAN TINGGAL DAKU
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
Togar Simatupang
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
septianm
 
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptxPaparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
NovitasariVita2
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
AriesMIqbal
 
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptx
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptxPaparan BTT DKP Konsumsi.pptx
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptx
fery81
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdfOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
AndiZakiyyahAM
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdfOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
AndiZakiyyahAM
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pptOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
AndiZakiyyahAM
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
DennisaDianita
 
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptxAdvokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
YOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Warnet Raha
 

Similar to Kementerian pertanian[1] (20)

Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)
 
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan PetaniUU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
UU No 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
 
Uu no.19 2013
Uu no.19 2013Uu no.19 2013
Uu no.19 2013
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
 
Dasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negaraDasar agromakanan negara
Dasar agromakanan negara
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
 
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JKChalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
Chalid Muhammad : Arah Kebijakan Lingkungan Hidup Pemerintahan Jokowi-JK
 
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptxPaparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
 
Pp sdg 2
Pp sdg 2Pp sdg 2
Pp sdg 2
 
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
89902346KebijakanKetahananPangan_StafAhliGub.pdf
 
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptx
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptxPaparan BTT DKP Konsumsi.pptx
Paparan BTT DKP Konsumsi.pptx
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdfOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdfOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pdf
 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.pptOPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN KORLUH KABUPATEN.ppt
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptxAdvokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
Advokasi KP Terpadu ProPN-Palangkaraya_Kab Barut(1).pptx
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo )

Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Cara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpressCara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpress
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Profil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamisProfil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamis
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Pedoman menulis berita
Pedoman menulis beritaPedoman menulis berita
Pedoman menulis berita
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
Sutardjo ( Mang Ojo )
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo ) (20)

Jadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desaJadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desa
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Cara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran fotoCara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran foto
 
Cara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpressCara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpress
 
Cara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitterCara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitter
 
Cara membuat facebook page
Cara membuat facebook pageCara membuat facebook page
Cara membuat facebook page
 
Profil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamisProfil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamis
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
Pedoman menulis berita
Pedoman menulis beritaPedoman menulis berita
Pedoman menulis berita
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
 

Recently uploaded

Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
pagerwojodesaku
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
bayubpsjombang
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
firlanarahmania
 

Recently uploaded (9)

Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
03 MPD 02 Penggunaan Aplikasi eHDW JN_Rev EN.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
 
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
 

Kementerian pertanian[1]

  • 1. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id KEMENTERIAN PERTANIAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATANAKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN DAN PERDESAAN MELALUIPANGAN DAN PERDESAAN MELALUI PERTANIAN RAKYATPERTANIAN RAKYAT Jakarta, 12 Januari 2015
  • 2. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id ISI PAPARAN 2 2
  • 3. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 3 KEDAULATAN PANGAN I 3
  • 4. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id UU No. 18/2012 tentang Pangan: Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. PENGERTIAN KEDAULATAN PANGAN 4
  • 5. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id5 C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan saing di pasar internasional C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik C8. Melakukan revolusi karakter bangsa C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia 9 AGENDA PRIORITAS (NAWACITA)
  • 6. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Dari enam poin dalam agenda 6, yang terkait dengan pertanian, yaitu : 7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan : a.Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri b.Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan c.Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan 6
  • 7. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri  Peningkatan produksi dan produktivitas pangan dalam negeri b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan  Kebijakan peningkatan produksi pangan  Kebijakan harga  Kebijakan perdagangan dalam dan luar negeri c. Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan  Subsidi pangan dan subsidi petani  Asuransi pertanian  Pembiayaan pertanian 7 RUANG LINGKUP KEDAULATAN PANGAN
  • 8. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id Melalui Kegiatan Strategis: (1)Kebijakan pengendalian impor pangan (2)Pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan dan transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata (3)Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap 3 juta ha pertanian dan 25 bendungan hingga tahun 2019 (4)Pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019 (5)Subsidi pangan dan subsidi petani MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN 8 Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Gula dan Daging
  • 9. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id a. Produksi: • Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada • Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe • Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal • Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga • produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah tangga a. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga b. Tercapainya Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019) c. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600 ribu Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan d. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai dengan laju deteriorasi e. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha f. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan SASARAN 9
  • 10. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id10 PERTANIAN RAKYAT DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN II 10
  • 11. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 11  Petani merupakan sumberdaya yang sangat vital karena merupakan pelaku utama pembangunan pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan berkompeten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara optimal.  Pertanian rakyat : sistem pertanian yang dikelola oleh petani mayoritas (rakyat) untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri  Pada umumnya, petani Indonesia berada di pedesaan, berskala kecil dan memiliki banyak keterbatasan. Untuk membangun pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan, maka dilakukan melalui membangun pertanian rakyat dengan cara melindungi dan memberdayakan petani kecil yang banyak tinggal di pedesaan. 11 PERAN PERTANIAN RAKYAT DALAM PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN
  • 12. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id PERLINDUNGAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) Perlindungan Petani adalah segala upaya untuk membantu petani menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, ketersediaan lahan, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan perubahan iklim 12
  • 13. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id  Penyediaan prasarana dan sarana produksi pertanian  Kepastian usaha  Jaminan harga komoditas pertanian  Penghapusan praktek ekonomi biaya tinggi  Ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa  Sistem peringatan dini dan penanganan dampak perubahan iklim  Asuransi Pertanian STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) 13
  • 14. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan usaha tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan petani PEMBERDAYAAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) 14
  • 15. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id  Pendidikan dan pelatihan  Penyuluhan dan pendampingan  Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian  Konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian  Penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan  Kemudahan akses IPTEK dan informasi  Penguatan kelembagaan petani STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI (UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani) 15
  • 16. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id16 AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN MELALUI PERTANIAN RAKYAT III 16
  • 17. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id UPAYA KHUSUS (UPSUS) PERCEPATAN SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI PADA PERTANIAN RAKYAT  Perbaikan infrastruktur pertanian rakyat, utamanya jaringan irigasi  Percepatan optimasi lahan  Bantuan benih unggul bermutu  Bantuan pupuk  Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan)  Peningkatan pengawalan oleh penyuluh 17
  • 18. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id BENIH/BIBIT Benih bersertifikat diserap 20% = 1 ton/ha x 6 jt ha(80%) = 6 jt ton GKGKEHILANGANKEHILANGAN PELUANGPELUANG PRODUKSIPRODUKSI 20 Juta Ton20 Juta Ton GKGGKG ALSINTAN Kehilangan pra panen dan panen = 3,5 jt ton GKG PENYULUHAN Kurang Penyuluh = 30 % x 70.000 Desa = 21 Ribu Kehilangan 3 jt ton GKG IRIGASIIRIGASI 3 jt ha x 0.3 IP x 5.13 jt ha x 0.3 IP x 5.1 ton/haton/ha = 4.5 jt GKG= 4.5 jt GKG PUPUK Terlambat 1-2 minggu = hilang 0.5 ton/ha x 6 jt ha = 3 jt ton GKG 18
  • 19. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id19 SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil Rehab jaringan irigasi tersier Rehab jaringan irigasi tersier Bantuan BenihBantuan BenihBantuan PupukBantuan Pupuk Traktor R2 dan R4; Alsintan Pasca Panen Traktor R2 dan R4; Alsintan Pasca Panen Penumbuhan Pabrik pakan mini di sentra produksi Penumbuhan Pabrik pakan mini di sentra produksi Peningkatan penyerapan jagung lokal oleh industri pakan Peningkatan penyerapan jagung lokal oleh industri pakan pengembangan sistem benih unggul pengembangan sistem benih unggul Pengembangan dryer Pengembangan dryer KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI Keterkaitan industri tahu- tempe dan pakan ternak Keterkaitan industri tahu- tempe dan pakan ternak
  • 20. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019 1 2015 14.578.783 14.142.110 51,90 73.400.000 2 2016 15.119.906 14.614.253 52,16 76.226.000 3 2017 15.383.456 14.868.989 52,55 78.132.000 4 2018 15.612.634 15.090.502 53,07 80.085.000 5 2019 15.805.845 15.277.252 53,73 82.087.000 Produksi (Ton) NO Tahun Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) 20
  • 21. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id I. INTENSIFIKASI PENINGKATAN PROVITAS 998.698 HA (6,85%) PUPUK BENIH OPT ALSIN PRA & PASCAPANEN II. EKSTENSIFIKASI PENINGKATAN AREAL 2.659.282 HA (18,24%) PERLUASAN AREAL PENINGKATAN IP GP-PTT , SL-PTT 2014, PIP CETAK SAWAH PERBAIKAN JI OPTIMASI LAHAN PADI 14.578.783 HA PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 Catatan : 10.920.803 ha (74,91%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk 21
  • 22. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019 SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019 1 2015 4.037.645 3.835.763 53,00 20.330.000 2 2016 4.038.307 3.836.392 55,65 21.350.000 3 2017 4.027.949 3.826.551 58,43 22.360.000 4 2018 4.028.727 3.827.291 61,35 23.480.000 5 2019 4.037.490 3.835.615 64,40 24.700.000 No. Tahun LuasTanam (Ha) LuasPanen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) 22
  • 23. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id I. INTENSIFIKASI PENINGKATAN PROVITAS 154.000 HA (2,93%) PUPUK BENIH OPT ALSIN PRA & PASCAPANEN II. EKSTENSIFIKASI PENINGKATAN AREAL 1.000.000 HA (19,07%) PERLUASAN AREAL PENINGKATAN IP GP-PTT , SL-PTT 2014, PENGEMBANGAN AREAL BARU JAGUNG 5.244.976 HA Catatan : 4.090.976 ha (78 %) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 23
  • 24. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id SKENARIO PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG 2015 No Uraian Sasaran (Ha) Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton PK) Tambahan Produksi (Ton) I Peningkatan Produktivitas 4.244.976 4.244.976 4.019.360 20.313.731 502.303 a. GP-PTT2015 102.000 102.000 96.900 60,00 581.400 103.780 b. Carry Over SL-PTT2014 52.000 52.000 49.400 55,00 271.700 28.207 c. Pertanaman Swadaya 2014 1.797.337 1.797.337 1.707.470 49,29 8.416.120 - d. Pertanaman Swadaya 2015 2.293.639 2.293.639 2.165.590 51,00 11.044.510 370.316 II Pengembangan Areal Tanam Baru Bantuan Pupuk dan Benih (APBN-P 2015) 1.000.000 1.000.000 950.000 50,00 4.750.000 4.750.000 5.244.976 5.244.976 4.969.360 50,44 25.063.731 5.252.303Jumlah 24
  • 25. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019 SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019 LuasTanam LuasPanen Produktivitas Produksi Ha Ha Ku/Ha Ton 1 2015 850.132 807.625 18,57 1.270.000 2 2016 1.349.869 1.282.375 17,59 2.030.000 3 2017 1.909.671 1.814.187 16,68 2.890.000 4 2018 1.906.114 1.815.346 17,66 2.910.000 5 2019 1.900.806 1.810.291 17,82 2.920.000 TahunNO. 25
  • 26. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id I. INTENSIFIKASI PENINGKATAN PROVITAS 370.943 HA (36,93%) PUPUK BENIH OPT ALSIN PRA & PASCAPANEN II. EKSTENSIFIKASI PENINGKATAN AREAL 501.816 HA (49,97%) PERLUASAN AREAL PENINGKATAN IP GP-PTT, SL-PTT PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN KEDELAI 1.004.093 HA Catatan : 131.334 ha (13,10%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, Termasuk subsidi benih dan pupuk PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 26
  • 27. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 20162016 Areal : 506 ribu Ha Prod. : 3,390 juta ton Rendemen : 8,26% 20172017 Areal : 669 ribu Ha Produksi : 4,121 juta Ton Rendemen : 7,98% (Eksisting 8,39% dan baru 6,0%) 20182018 Areal : 882 ribu Ha Produksi : 5,313 juta Ton Rendemen : 7,88% (Eksisting 8,52% dan baru 6,6%) 20152015 Areal : 484 ribu Ha Prod : 3,037 juta ton Rendemen : 8,06% ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA 2015-2019 ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA 2015-2019 EKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREA PENGEMBANGAN BARUPENGEMBANGAN BARU N O RENC. AKSI 2015 16 17 18 19 A ON-FARM 1 Pembangunan KBI dan KBD x x x x x 2 penyediaan traktor, mesin air, alat panen, dan angkut x x - - - 3 Penyediaan pupuk dan bahan pengendali OPT 6 T x x x x x 4 Penerapan GAP x x x x x B OFF-PARM 6 Revitalisasi PG yg kurang/ tidak efisien; x x - - - 7 Penerapan Otomatisasi PG x - - - - 8 Perbaikan manajemen PG; x - - - - 9 Diversifikasi produk selain gula dan tetes (Cogen, bio-ethanol, RS, GKR, dll. x x x x x C UMUM 10 Tim Monev x x x x x NO RENC. AKSI 2015 16 17 18 19 A ON-FARM 1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan x x - - - 2 Penyaringan perusahaan x x - - - 3 Penetapan CP/CL Plasma x x - - - 4 Pembentukan Koperasi x x - - - 5 Penyediaan Alsintan x x x - - 6 Pembangunan infrastruktur jalan, jaringan pengairan, dan pelabuhan x x - - - 7 Pembangunan Kebun Benih (KBI dan KBD) x x x x x 8 Penyediaan pupuk, dan bahan pengendali OPT 6 T x x x x x 9 Pengembangan riset benih dan pupuk x x x x x 10 Pembangunan KTG x x x x x B OFF-PARM 1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan x x - - - 2 Penyaringan perusahaan x x - - - C UMUM 1 Tim Monev x x x x x
  • 28. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id Reengeenering PG Lama  Peningkatan kapasitas dan efisiensi OPTIMALISASI PG PENGEMBANGAN BARU PENGEMBANGAN BARU EKSISTINGEKSISTING AREAAREA EKSISTINGEKSISTING AREAAREA STRATEGI PENINGKATA N PRODUKSI TEBU / GULA STRATEGI PENINGKATA N PRODUKSI TEBU / GULA BUMNSWASTA REVITALISASI PG : 1.Pemetaan Kondisi PG 2.Regrouping PG Pembangunan PG baru kapasitas besar yang efisien PENETAPAN KAWASAN PENYARINGA N PRSH KRITERIA : 1.Pengalaman di bisnis gula atau bisnis utamanya gula; 2.Bonafid; 3.Tidak sedang bermasalah dengan bank dan hukum; 4.Bersedia sebagai Inti KRITERIA: 1.Lahan sesuai untuk tebu; 2.Skala ekonomis (min 30 ribu ha); 3.Potensial pengembangan Hulu-Hilir; 4.Infra struktur minimal tersedia; 5.Pemda/Dinas sangat mendukung; 6.Kelancaran dan efisiensi distribusi. 1. Perluasan, dan 2. Pembangunan PG baru DIVERSIFIKASI PRODUK SELAIN GKP DAN TETES 28
  • 29. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU PENINGKATAN PRODUKSI GULA 29
  • 30. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id Perkembangan Pangsa Produksi Daging Indonesia 2010-2014 30
  • 31. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id SUPPLY DEMAND SAPI DAN KERBAU TAHUN 2015-2019 NO URAIAN Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1. Kebutuhan Daging a.Penduduk (000 jiwa) 252.615 255.462 258.705 261.891 265.015 268.075 b.Konsumsi per kapita (kg) 1,65 1,78 1,89 2,01 2,14 2,28 c.Total Kebutuhan (ton) 416.070 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421 2. Penyediaan (lokal+impor) 581.120 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421 a.Lokal: - Jumlah Pemotongan (ekor) 2.165.452 2.404.242 2.550.580 2.703.652 2.865.991 3.041.628 - Meat Yield (kg/ekor) 170,14 170,14 172,86 175,63 178,44 181,29 - Total Produksi Lokal (ton) 368.430 409.058 440.899 474.837 511.402 551.426 - Total Produksi Karkas (ton) 460.538 511.323 551.124 593.546 639.253 689.283 b.Impor - Bakalan (ekor) 591.268 136.305 146.073 157.088 168.242 177.543 - Bakalan Setara Daging (ton) 117.881 27.175 29.123 31.319 33.542 35.397 - Daging Beku (ton) 94.813 18.117 19.415 20.879 22.362 23.598 - Total Impor Setara Daging (ton) 212.694 45.292 48.538 52.198 55.904 58.995 3. Proporsi Penyediaan terhadap Konsumsi a.Lokal (%) 88,55 90,03 90,08 90,10 90,15 90,34 b.Impor (%) 51,11 9,97 9,92 9,90 9,85 9,66 31
  • 32. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI DAGING SAPI/KERBAU 32
  • 33. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id CABAI I. PERSOALAN FUNDAMENTAL: •Pasokan bulanan tidak merata: •Berlebihan di musim kemarau mengakibatkan harga jatuh saat kemarau •Berkurang saat musim hujan mengakibatkan harga naik saat musim hujan II. SOLUSI: •Gerakan tanam cabai saat kemarau (GTCK) yaitu menanam cabai di bulan Juli-Oktober dengan pemilihan dekat dengan sumber air. •Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana dan prasarana budidaya. III. KOMPONEN KEGIATAN: •Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan) •Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik) •Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12) •Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border) IV. TARGET : •Pemerataan produksi cabai sepanjang tahun •Kecukupan produksi saat musim hujan •Semua Kab/Kota mengembangkan kawasan cabai (Mandiri cabai) 33
  • 34. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id BAWANG MERAH I. PERSOALAN FUNDAMENTAL: •Produksi menumpuk di musim kemarau dan berkurang di musim hujan antara lain karena mengandalkan sentra proiduksi di pulau Jawa (Brebes), Nganjuk/Jatim dan Bima/NTB II. SOLUSI: •Mengembangkan sentra produksi baru bawang merah di luar sentra khususnya di luar pulau Jawa •Pemilihan lokasi dekat dengan sumber air •Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana prasarana budidaya. •Uji multi lokasi kesesuaian varietas sesuai agroekologi setempat •Resi gudang menggunakan gudang berpendingin (Cold Storage) III. KOMPONEN KEGIATAN: •Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan) •Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik) •Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12) •Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border) IV. TARGET: •Kemandirian (swasembada di masing-masing Kab/Kota) •Ketersediaan produksi bawang merah sepanjang tahun 34
  • 35. Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id35