SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
A Highly Selective Amperometric Biosensor Array
for The simultaneous Determination of
Glutamate, Glucose, Choline, Acetylcholine, Lactate and Pyruvate
KELOMPOK 8
Nur Sekti Waskitha Jati (18318023)
Nur Mutmainnah Rahim (18319006) Namira Husaimah (18319039)
Nugroho Adiyono (18319007)
Pendahuluan
01
Biosensor adalah device yang mengonversi konsentrasi
analit menjadi arus atau tegangan dengan
menggunakan transduser.
Beberapa biosensor dapat disusun sebagai array atau
multibiosensor.
Biosensor
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
3
Neurotransmitters
■ Glutamat -> Neurotransmitter
■ Asetilkolin -> Neurotransmitter
Metabolit
■ Glukosa -> Sumber energi
■ Laktat -> Sumber energi di otak
■ Piruvat -> Sumber laktat/asetil coA
■ Kolin -> Prekursor asetilkolin
Kegunaan: Deteksi penyakit neurodegeneratif
Analit
4
Material dan metode
02
Digunakan enzim glutamat oksidase, glukosa
oksidase, laktat oksidase, piruvat oksidase, kolin
oksidase, dan asetilkolin oksidase sebagai penentu
aktivitas analit.
Seluruh biosensor mempunyai transduser
amperometric dengan menggunakan platinum disc
electrodes. Digunakan poly-phenylenediamine
sebagai membran serta glutaraldehyde untuk
membantu ikat enzim ke membran. Gliserol juga
ditambahkan untuk stabilisasi enzim selama
imobilisasi.
Transduser terdiri dari gelas kapiler dengan kawat
platinum di dalamnya.
Material dan Desain
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
6
Selektivitas transduser amperometrik ditingkatkan dengan pengendapan membran polimer
tambahan ke daerah sensitif sebelum imobilisasi enzim
1. Auxiliary electrode dan reference electrode direndam dalam larutan 5 mM
m-phenylenediamine dan buffer 10 mM kalium fosfat dengan PH 7,4
2. 10-15 voltamogram siklik diterima tanpa mengaduk larutan.
Parameter voltammogram adalah:
■ potensial awal 0 V
■ potensial akhir +0,9 V
■ laju perubahan potensial 20 mV/s
■ langkah perubahan potensial 5 mV
3. Membran diendapkan pada setiap transduser secara bergantian
4. transduser dikeringkan dan enzim diimobilisasi pada membran poli (fenilendiamin).
Modifikasi dengan phenylenediamine
7
Elemen biorecognition diperoleh dengan imobilisasi kovalen enzim dan zat tambahan pada
permukaan transduser amperometrik
Larutan awal mengandung 8% GluOx, 4% BSA, dan 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat
dengan pH 6,5.
Larutan ini dicampur dengan larutan glutaraldehid dalam air 0,4% dengan perbandingan 1:1.
Setelah campuran ini diendapkan ke permukaan transduser, kemudian dikeringkan selama 40
menit di udara pada suhu kamar
Kemudian Komponen membran bioselektif yang tidak terikat dan glutaraldehida yang berlebihan
dicuci dengan larutan buffer kerja.
Fabrication of biorecognition elements
8
■ glukosa
5% GOx, 3% BSA, 10% gliserol dalam 20 mM dapar fosfat dengan pH 6,5.
Konsentrasi GA adalah 0,4%, durasi imobilisasi - 40 menit.
■ kolin
8% ChOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5.
Konsentrasi GA adalah 1,6%, durasi imobilisasi - 10 menit.
■ penentuan laktat
8% LOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM dapar fosfat dengan pH 6,5.
Konsentrasi GA adalah 1%, durasi imobilisasi - 40 menit.
Prosedur imobilisasi enzim untuk biosensor lain
9
■ Asetilkolin
dilakukan dua prosedur imobilisasi berurutan.
1. AChE diendapkan, kemudian ChOx.
2. Larutan 0,5% AChE, 5% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5
3. dicampur dengan larutan GA 1%
4. diendapkan pada transduser selama 10 menit.
5. Setelah itu, larutan yang mengandung 8% ChOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam buffer yang
sama,dicampur dengan larutan GA 1,6% dan diimobilisasi selama 10 menit.
■ piruvat
1. Larutan 20% PyrOx, 5% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5.
2. kemudian dicampur dengan 13,3% larutan PVA-SbQ berair dalam rasio 1:1.
3. Segera setelah itu, campuran diendapkan ke permukaan sensitif transduser dan disinari UV
selama 20 menit menggunakan lampu KF-4 M.
Prosedur imobilisasi enzim untuk biosensor lain 10
Pengukuran dilakukan pada suhu kamar dalam sel 4 ml terbuka
dengan pengadukan konstan dan pada potensial konstan +0,6 V
berlawanan dengan elektroda referensi Ag/AgCl
25 mM HEPES dengan pH 7,4 digunakan sebagai buffer.
Untuk biosensor piruvat perlu ditambahkan juga kofaktor ion
PyrOx – magnesium (120 M), TPP (500 M), dan ion fosfat (20
mM).
Konsentrasi substrat dalam sel kerja diperoleh dengan
menambakan alikuot larutan stok (50 mM – 1 mM).
Semua pengukuran dilakukan dalam tiga ulangan
titik pada grafik mewakili nilai rata-rata hasil.
Prosedur Pengukuran
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
11
Hasil dan Diskusi
03
Perhitungan dari biosensor array berdasarkan reaksi
enzim. Reaksinya dapat dilihat pada gambar disamping.
Keenam reaksi tersebut akan menghasilkan oksidasi
substrat (glutamat, glukosa, acetylcholine, choline,
lactate dan pyruvate) dan hidrogen peroksida. Pada
potensial positif (+0,6 V) , pada elektroda, terjadi
dekomposisi hidrogen peroksida yang menghasilkan
pembentukan elektron.
Dari elektron akan menghasilkan arus .Arus yang
dihasilkan ini sebanding dengan konsentrasi analit.
Prinsip Biosensor Array
Reaction 1 - for glutamate determination; reaction 2 – for glucose determination;
reactions 3 and 4 - for acetylcholine determination; reaction 4 - for choline
determina- tion; reaction 5 - for lactate determination; reaction 6 - for pyruvate de-
termination
Setiap analit membutuhkan enzim yang sesuai :
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
13
Setiap enzim dicirikan oleh rentang kerja pH dan nilai pH optimal. Untuk enzim yang digunakan ini,
produsen mengklaim pH optimum untuk GluOx sekitar 7–9; GOx 5.5 (rentang kerja 4–7); ChОx –
8.0–8.5; AChE – 8.0; LOx – 6,5; PyrOx – pH 6,7. Namun, nilai pH optimal sering berubah setelah
imobilisasi enzim dan bergeser ke daerah basa atau asam. Kadang-kadang, imobilisasi
menghasilkan rentang kerja pH enzim yang lebih luas secara signifikan .
Pengaruh buffer pH
glutamate (1), glucose (2), choline (3), acetylcholine (4), lactate (5), pyruvate (6).
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
14
Perubahan konsentrasi dari kerja buffer atau
penambahan sampel biologi ke sel biosensor
menyebabkan perubahan kapasitas buffer yang mana
juga bisa memengaruhi kerja biosensor.
Pada gambar disamping, respons semua biosensor
berubah secara tidak signifikan pada konsentrasi buffer
yang berbeda. Waktu respons juga tetap sama. Oleh
karena itu, susunan biosensor yang diusulkan dapat
digunakan dalam sampel biologis, yang dicirikan oleh
kapasitas buffer yang berbeda.
Pengaruh buffer kapasitas
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
15
Ikatan ionik bisa membantu meningkatkan performa dari
biosensor. Ikatan ionik bervariasi tergantung konsentrasi dari
buffer. Biosensor bekerja memeriksa variasi nilai dari ikatan
ionik.
Dalam hal ini, digunakan larutan NaCl sebagai sumber ion yang
ditambahkan ke sel kerja dalam alikuot yang berbeda untuk
mendapatkan konsentrasi dalam kisaran 0 hingga 50 mM.
Hasilnya dapat dilihat pada gambar di samping.
Dari gambar disamping menunjukkan bahwa tidak ada
perubahan signifikan dalam respons biosensor yang khas
untuk biosensor amperometrik.Maka, kita dapat menggunakan
susunan biosensor dalam sampel biologis dengan kekuatan
ionik yang berbeda.
Pengaruh ikatan ionik
Concentrations of substrates in the cell: glutamate (1) - 100 μM, glucose (2)
- 100 μM, choline (3) - 100 μM, acetylcholine (4) - 100 μM, lactate (5) - 50
μM, pyruvate (6) - 250 μM. The measurements were carried out in 25 mM
HEPES buffer, pH 7.4, at a constant potential of +0.6 V vs Ag/AgCl
reference electrode.
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
16
Pengukuran dilakukan sebanyak 15 kali dengan
mencampur ke-6 zat dalam larutan buffer HEPES, pH
7.4, dan diberi potensial konstan +0,6 V terhadap
elektroda Ag/AgCl. Setiap pengukuran berlangsung
selama 3-5 menit dengan selang waktu antar
pengukuran sekitar 10 menit.
Didapatkan hasil reprodusibilitas yang cukup tinggi dan
standar deviasi yang tidak lebih dari 5%.
Reprodusibilitas
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
17
Selektivitas
Penggunaan
mediator-free biosensor
dengan potensial tinggi
Oksidasi senyawa
elektrik aktif
Pelapisan
poly(phenylenedia
mine)
- Pelapisan membran berfungsi untuk mencegah difusi dari
molekul besar ke permukaan transduser, namun masih
melewatkan senyawa hidrogen peroksida
- Proses pelapisan dilakukan dengan elektropolimerisasi
- Senyawa pelapis terbaik adalah m-phenylenediamine
- Adanya senyawa lain tidak mempengaruhi efektivitas
biosensor
- Biosensor asetilkolin tidak hanya sensitif pada asetilkolin,
melainkan juga pada kolin
18
Analisis karakteristik (i)
Kurva kalibrasi penentuan
substrat
1. Glutamat
2. Kolin
3. Laktat
4. Glukosa
5. Asetilkolin
6. Piruvat
Daerah kerja keseluruhan
ditunjukkan pada grafik A
& B, sementara daerah
linier ditunjukkan pada
grafik C & D
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
19
Analisis karakteristik (ii)
- Respon waktu bisa ditingkatkan dengan mengurangi tebal membran atau mengukur
gradien respon
- Sensitivitas penentuan piruvat terendah karena hilangnya aktivitas PyrOx selama
imobilisasi
- Penyimpanan biosensor dilakukan pada suhu 18o
C dengan biosensor terstabil adalah
glukosa
- Peningkatan konsentrasi oksigen (tekanan parsial) sampel darah 50-100 mmHg menjadi
150 mmHg meningkatkan daerah linier dari biosensor, kecuali deteksi glukosa dengan
konsentrasi < 3mM (yang optimal pada keadaan 7 mmHg)
Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem
20
Kesimpulan
04
1. Biosensor array yang dikembangkan mampu mengkarakterisasi
6 senyawa, yaitu glukosa, glutamat, asetilkolin, kolin, piruvat, dan
laktat.
2. Kekuatan ionik dan kapasitas buffer tidak mempengaruhi respon
biosensor.
3. pH efektif biosensor adalah 7.4
4. Biosensor array memiliki selektivitas dan reprodusibilitas yang
tinggi.
5. Biosensor array bisa disimpan dalam hitungan bulan sehingga
cocok untuk diimplementasikan secara nyata dan dilakukan
pengembangan lebih lanjut
Kesimpulan
22
■ Kucherenko, D. Y., Kucherenko, I. S., Soldatkin, O. O., Topolnikova, Y. V.,
Dzyadevych, S. V., & Soldatkin, A. P. (2019). A highly selective amperometric
biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose,
choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. Bioelectrochemistry.
■ Riske, L., Thomas, R. K., Baker, G. B., & Dursun, S. M. (2016). Lactate in the brain:
an update on its relevance to brain energy, neurons, glia and panic disorder.
Therapeutic Advances in Psychopharmacology, 7(2), 85–89.
Daftar pustaka
23

More Related Content

Similar to Kelompok 8 - A Highly Selective Amperometric Biosensor Array for Simultaneous Determination of Glutamate, Glucose, Choline, Acetylcholine, Lactate and Pyruvate.pdf

uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitasNana115852
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...brawijaya university
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...grachea aeryndhien
 
pemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteronpemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesterondian lisnawati
 
Jurnal Kimia
Jurnal KimiaJurnal Kimia
Jurnal KimiaAzmi14015
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...Mochamad Nurcholis
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Alif Zulfikar
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Dilla Novita
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strain
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strainEksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strain
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strainIqbal Prawira
 
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdfB5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdfindahmaulida2001
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implannisha althaf
 
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 

Similar to Kelompok 8 - A Highly Selective Amperometric Biosensor Array for Simultaneous Determination of Glutamate, Glucose, Choline, Acetylcholine, Lactate and Pyruvate.pdf (20)

uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitas
 
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
Ekspresi protein adhf36_pada_perubahan_osmolaritas_serta_p_h_lingkungan_hidup...
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
 
pemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteronpemeriksaan beta HCG dan progesteron
pemeriksaan beta HCG dan progesteron
 
27 35-1-pb
27 35-1-pb27 35-1-pb
27 35-1-pb
 
Jurnal Kimia
Jurnal KimiaJurnal Kimia
Jurnal Kimia
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
In vivo evaluation on synbiotic effect of fermented rice bran by probiotic la...
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Tugas elisa gandi
Tugas elisa gandiTugas elisa gandi
Tugas elisa gandi
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strain
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strainEksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strain
Eksopolisakarida (eps) pullulan dari berbagai strain
 
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdfB5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
 
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implanStabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implan
 
Tkik4
Tkik4Tkik4
Tkik4
 
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
 
PROTEIN DETECTION.pptx
PROTEIN DETECTION.pptxPROTEIN DETECTION.pptx
PROTEIN DETECTION.pptx
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Kelompok 8 - A Highly Selective Amperometric Biosensor Array for Simultaneous Determination of Glutamate, Glucose, Choline, Acetylcholine, Lactate and Pyruvate.pdf

  • 1. A Highly Selective Amperometric Biosensor Array for The simultaneous Determination of Glutamate, Glucose, Choline, Acetylcholine, Lactate and Pyruvate KELOMPOK 8 Nur Sekti Waskitha Jati (18318023) Nur Mutmainnah Rahim (18319006) Namira Husaimah (18319039) Nugroho Adiyono (18319007)
  • 3. Biosensor adalah device yang mengonversi konsentrasi analit menjadi arus atau tegangan dengan menggunakan transduser. Beberapa biosensor dapat disusun sebagai array atau multibiosensor. Biosensor Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 3
  • 4. Neurotransmitters ■ Glutamat -> Neurotransmitter ■ Asetilkolin -> Neurotransmitter Metabolit ■ Glukosa -> Sumber energi ■ Laktat -> Sumber energi di otak ■ Piruvat -> Sumber laktat/asetil coA ■ Kolin -> Prekursor asetilkolin Kegunaan: Deteksi penyakit neurodegeneratif Analit 4
  • 6. Digunakan enzim glutamat oksidase, glukosa oksidase, laktat oksidase, piruvat oksidase, kolin oksidase, dan asetilkolin oksidase sebagai penentu aktivitas analit. Seluruh biosensor mempunyai transduser amperometric dengan menggunakan platinum disc electrodes. Digunakan poly-phenylenediamine sebagai membran serta glutaraldehyde untuk membantu ikat enzim ke membran. Gliserol juga ditambahkan untuk stabilisasi enzim selama imobilisasi. Transduser terdiri dari gelas kapiler dengan kawat platinum di dalamnya. Material dan Desain Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 6
  • 7. Selektivitas transduser amperometrik ditingkatkan dengan pengendapan membran polimer tambahan ke daerah sensitif sebelum imobilisasi enzim 1. Auxiliary electrode dan reference electrode direndam dalam larutan 5 mM m-phenylenediamine dan buffer 10 mM kalium fosfat dengan PH 7,4 2. 10-15 voltamogram siklik diterima tanpa mengaduk larutan. Parameter voltammogram adalah: ■ potensial awal 0 V ■ potensial akhir +0,9 V ■ laju perubahan potensial 20 mV/s ■ langkah perubahan potensial 5 mV 3. Membran diendapkan pada setiap transduser secara bergantian 4. transduser dikeringkan dan enzim diimobilisasi pada membran poli (fenilendiamin). Modifikasi dengan phenylenediamine 7
  • 8. Elemen biorecognition diperoleh dengan imobilisasi kovalen enzim dan zat tambahan pada permukaan transduser amperometrik Larutan awal mengandung 8% GluOx, 4% BSA, dan 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5. Larutan ini dicampur dengan larutan glutaraldehid dalam air 0,4% dengan perbandingan 1:1. Setelah campuran ini diendapkan ke permukaan transduser, kemudian dikeringkan selama 40 menit di udara pada suhu kamar Kemudian Komponen membran bioselektif yang tidak terikat dan glutaraldehida yang berlebihan dicuci dengan larutan buffer kerja. Fabrication of biorecognition elements 8
  • 9. ■ glukosa 5% GOx, 3% BSA, 10% gliserol dalam 20 mM dapar fosfat dengan pH 6,5. Konsentrasi GA adalah 0,4%, durasi imobilisasi - 40 menit. ■ kolin 8% ChOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5. Konsentrasi GA adalah 1,6%, durasi imobilisasi - 10 menit. ■ penentuan laktat 8% LOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM dapar fosfat dengan pH 6,5. Konsentrasi GA adalah 1%, durasi imobilisasi - 40 menit. Prosedur imobilisasi enzim untuk biosensor lain 9
  • 10. ■ Asetilkolin dilakukan dua prosedur imobilisasi berurutan. 1. AChE diendapkan, kemudian ChOx. 2. Larutan 0,5% AChE, 5% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5 3. dicampur dengan larutan GA 1% 4. diendapkan pada transduser selama 10 menit. 5. Setelah itu, larutan yang mengandung 8% ChOx, 4% BSA, 10% gliserol dalam buffer yang sama,dicampur dengan larutan GA 1,6% dan diimobilisasi selama 10 menit. ■ piruvat 1. Larutan 20% PyrOx, 5% BSA, 10% gliserol dalam 100 mM buffer fosfat dengan pH 6,5. 2. kemudian dicampur dengan 13,3% larutan PVA-SbQ berair dalam rasio 1:1. 3. Segera setelah itu, campuran diendapkan ke permukaan sensitif transduser dan disinari UV selama 20 menit menggunakan lampu KF-4 M. Prosedur imobilisasi enzim untuk biosensor lain 10
  • 11. Pengukuran dilakukan pada suhu kamar dalam sel 4 ml terbuka dengan pengadukan konstan dan pada potensial konstan +0,6 V berlawanan dengan elektroda referensi Ag/AgCl 25 mM HEPES dengan pH 7,4 digunakan sebagai buffer. Untuk biosensor piruvat perlu ditambahkan juga kofaktor ion PyrOx – magnesium (120 M), TPP (500 M), dan ion fosfat (20 mM). Konsentrasi substrat dalam sel kerja diperoleh dengan menambakan alikuot larutan stok (50 mM – 1 mM). Semua pengukuran dilakukan dalam tiga ulangan titik pada grafik mewakili nilai rata-rata hasil. Prosedur Pengukuran Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 11
  • 13. Perhitungan dari biosensor array berdasarkan reaksi enzim. Reaksinya dapat dilihat pada gambar disamping. Keenam reaksi tersebut akan menghasilkan oksidasi substrat (glutamat, glukosa, acetylcholine, choline, lactate dan pyruvate) dan hidrogen peroksida. Pada potensial positif (+0,6 V) , pada elektroda, terjadi dekomposisi hidrogen peroksida yang menghasilkan pembentukan elektron. Dari elektron akan menghasilkan arus .Arus yang dihasilkan ini sebanding dengan konsentrasi analit. Prinsip Biosensor Array Reaction 1 - for glutamate determination; reaction 2 – for glucose determination; reactions 3 and 4 - for acetylcholine determination; reaction 4 - for choline determina- tion; reaction 5 - for lactate determination; reaction 6 - for pyruvate de- termination Setiap analit membutuhkan enzim yang sesuai : Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 13
  • 14. Setiap enzim dicirikan oleh rentang kerja pH dan nilai pH optimal. Untuk enzim yang digunakan ini, produsen mengklaim pH optimum untuk GluOx sekitar 7–9; GOx 5.5 (rentang kerja 4–7); ChОx – 8.0–8.5; AChE – 8.0; LOx – 6,5; PyrOx – pH 6,7. Namun, nilai pH optimal sering berubah setelah imobilisasi enzim dan bergeser ke daerah basa atau asam. Kadang-kadang, imobilisasi menghasilkan rentang kerja pH enzim yang lebih luas secara signifikan . Pengaruh buffer pH glutamate (1), glucose (2), choline (3), acetylcholine (4), lactate (5), pyruvate (6). Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 14
  • 15. Perubahan konsentrasi dari kerja buffer atau penambahan sampel biologi ke sel biosensor menyebabkan perubahan kapasitas buffer yang mana juga bisa memengaruhi kerja biosensor. Pada gambar disamping, respons semua biosensor berubah secara tidak signifikan pada konsentrasi buffer yang berbeda. Waktu respons juga tetap sama. Oleh karena itu, susunan biosensor yang diusulkan dapat digunakan dalam sampel biologis, yang dicirikan oleh kapasitas buffer yang berbeda. Pengaruh buffer kapasitas Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 15
  • 16. Ikatan ionik bisa membantu meningkatkan performa dari biosensor. Ikatan ionik bervariasi tergantung konsentrasi dari buffer. Biosensor bekerja memeriksa variasi nilai dari ikatan ionik. Dalam hal ini, digunakan larutan NaCl sebagai sumber ion yang ditambahkan ke sel kerja dalam alikuot yang berbeda untuk mendapatkan konsentrasi dalam kisaran 0 hingga 50 mM. Hasilnya dapat dilihat pada gambar di samping. Dari gambar disamping menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam respons biosensor yang khas untuk biosensor amperometrik.Maka, kita dapat menggunakan susunan biosensor dalam sampel biologis dengan kekuatan ionik yang berbeda. Pengaruh ikatan ionik Concentrations of substrates in the cell: glutamate (1) - 100 μM, glucose (2) - 100 μM, choline (3) - 100 μM, acetylcholine (4) - 100 μM, lactate (5) - 50 μM, pyruvate (6) - 250 μM. The measurements were carried out in 25 mM HEPES buffer, pH 7.4, at a constant potential of +0.6 V vs Ag/AgCl reference electrode. Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 16
  • 17. Pengukuran dilakukan sebanyak 15 kali dengan mencampur ke-6 zat dalam larutan buffer HEPES, pH 7.4, dan diberi potensial konstan +0,6 V terhadap elektroda Ag/AgCl. Setiap pengukuran berlangsung selama 3-5 menit dengan selang waktu antar pengukuran sekitar 10 menit. Didapatkan hasil reprodusibilitas yang cukup tinggi dan standar deviasi yang tidak lebih dari 5%. Reprodusibilitas Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 17
  • 18. Selektivitas Penggunaan mediator-free biosensor dengan potensial tinggi Oksidasi senyawa elektrik aktif Pelapisan poly(phenylenedia mine) - Pelapisan membran berfungsi untuk mencegah difusi dari molekul besar ke permukaan transduser, namun masih melewatkan senyawa hidrogen peroksida - Proses pelapisan dilakukan dengan elektropolimerisasi - Senyawa pelapis terbaik adalah m-phenylenediamine - Adanya senyawa lain tidak mempengaruhi efektivitas biosensor - Biosensor asetilkolin tidak hanya sensitif pada asetilkolin, melainkan juga pada kolin 18
  • 19. Analisis karakteristik (i) Kurva kalibrasi penentuan substrat 1. Glutamat 2. Kolin 3. Laktat 4. Glukosa 5. Asetilkolin 6. Piruvat Daerah kerja keseluruhan ditunjukkan pada grafik A & B, sementara daerah linier ditunjukkan pada grafik C & D Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 19
  • 20. Analisis karakteristik (ii) - Respon waktu bisa ditingkatkan dengan mengurangi tebal membran atau mengukur gradien respon - Sensitivitas penentuan piruvat terendah karena hilangnya aktivitas PyrOx selama imobilisasi - Penyimpanan biosensor dilakukan pada suhu 18o C dengan biosensor terstabil adalah glukosa - Peningkatan konsentrasi oksigen (tekanan parsial) sampel darah 50-100 mmHg menjadi 150 mmHg meningkatkan daerah linier dari biosensor, kecuali deteksi glukosa dengan konsentrasi < 3mM (yang optimal pada keadaan 7 mmHg) Sumber : D.Yu. Kucherenko dkk (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. www.elsevier.com/locate/bioelechem 20
  • 22. 1. Biosensor array yang dikembangkan mampu mengkarakterisasi 6 senyawa, yaitu glukosa, glutamat, asetilkolin, kolin, piruvat, dan laktat. 2. Kekuatan ionik dan kapasitas buffer tidak mempengaruhi respon biosensor. 3. pH efektif biosensor adalah 7.4 4. Biosensor array memiliki selektivitas dan reprodusibilitas yang tinggi. 5. Biosensor array bisa disimpan dalam hitungan bulan sehingga cocok untuk diimplementasikan secara nyata dan dilakukan pengembangan lebih lanjut Kesimpulan 22
  • 23. ■ Kucherenko, D. Y., Kucherenko, I. S., Soldatkin, O. O., Topolnikova, Y. V., Dzyadevych, S. V., & Soldatkin, A. P. (2019). A highly selective amperometric biosensor array for the simultaneous determination of glutamate, glucose, choline, acetylcholine, lactate and pyruvate. Bioelectrochemistry. ■ Riske, L., Thomas, R. K., Baker, G. B., & Dursun, S. M. (2016). Lactate in the brain: an update on its relevance to brain energy, neurons, glia and panic disorder. Therapeutic Advances in Psychopharmacology, 7(2), 85–89. Daftar pustaka 23