MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA
Tujuan Pembelajaran
• Untuk memperdalam pemahaman bangun datar melalui kegiatan seperti observasi dan komposisi bentuk.
• Pahami kesesuaian angka.
• Identifikasi properti bentuk dan gunakan untuk menyelidiki dan membangun bentuk.
Materi Pembelajaran
Kekongruenan dan Sudut dari Bangun Datar
1 Gambar Datar yang Kongruen
2 Sudut-sudut Dari Segitiga dan Segi Empat
modulguruku.com
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA
Tujuan Pembelajaran
• Untuk memperdalam pemahaman bangun datar melalui kegiatan seperti observasi dan komposisi bentuk.
• Pahami kesesuaian angka.
• Identifikasi properti bentuk dan gunakan untuk menyelidiki dan membangun bentuk.
Materi Pembelajaran
Kekongruenan dan Sudut dari Bangun Datar
1 Gambar Datar yang Kongruen
2 Sudut-sudut Dari Segitiga dan Segi Empat
modulguruku.com
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxGaluhErlinaPutri
1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun memfasilitasi anak sebagai penguatan agar dapat memperbaiki perilakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia tentunya berbeda-beda. Misalnya saja di daerah surakarta terdapat tradisi sekaten yang dilakukan pada tanggal 11 (maulud) tradisi ini bisa dikaitkan pada pembelajaran ppkn yang berkaitan dengan penguatan profil pelajar pancasila. 2. Pendidikan adalah tempat ditanamnya benih-benih yang dapat dihasilkan oleh suatu budaya siswa yang berakhlak mulia (kreativitas, memiliki tujuan dan juga sikap bijak.Pemikiran positif tersebut tercermin dalam budaya daerah yang dikenal dengan tradisi gotong royong. Selain itu disebut juga karifan budaya yang sangat kental adalah yang dapat dipahami sebagai sikap umum menghormati satu sama lain.Nilai-nilai tradisional Tradisi gotong royong masih dilestarikan oleh masyarakat. hal ini dapat diartikan sebagai membangun rumah bersama sebagai bentuk kerja sama. Nilai karakter tradisional telah lama terkenal memiliki seperangkat nilai-nilai yang berpedoman pada kehidupan yang baik dan kearifan lokal.Nilai ini meliputi:1.Kejujuran 2.Kecerdasan 3.Tingkat relevansi 4.Tekad 5.Usaha 6.Budaya malu dan segan sebagai individu dan anggota masyarakat. 3. Nilai agama, Sunan Kalijaga menggunakan gamelan untuk berdakwah. Hal ini karena masyarakat sangat gemar dengan gamelan. Sehingga pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diadakan penabuhan gamelan. Nilai pendidikan, Tradisi sekaten bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di Indonesia, Khususnya Jawa. Di sekaten, generasi muda bisa mempelajari mengenai budaya, gamelan, serta nilai-nilai luhur dari pendahulu. 1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun me
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
A. Tahap Perkembangan Manusia
1. Periode anak
2. Periode Remaja
3. Periode Deawasa
B. Tugas Perkembangan Manusia
1. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
a. Tugas perkembangan Masa bayi & pra sekolah
b. Tugas perkembangan anak usia sekolah
2. Tugas perkembangan masa remaja
3. Tugas perkembangan masa dewasa
a. Dewasa awal
b. Dewasa pertengahan
c. Dewasa akhir (masa tua)
C. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAEman Syukur
sebuah presentasi yang bersumber dari modul perkuliahan Universitas Terbuka pada Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD. khusus ditujukan bagi guru dan calon guru SD.
semoga bermanfaat
FILOSOFI PENDIDIKAN TOPI 2 RUANG KOLABORASI (1).pptxGaluhErlinaPutri
1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun memfasilitasi anak sebagai penguatan agar dapat memperbaiki perilakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia tentunya berbeda-beda. Misalnya saja di daerah surakarta terdapat tradisi sekaten yang dilakukan pada tanggal 11 (maulud) tradisi ini bisa dikaitkan pada pembelajaran ppkn yang berkaitan dengan penguatan profil pelajar pancasila. 2. Pendidikan adalah tempat ditanamnya benih-benih yang dapat dihasilkan oleh suatu budaya siswa yang berakhlak mulia (kreativitas, memiliki tujuan dan juga sikap bijak.Pemikiran positif tersebut tercermin dalam budaya daerah yang dikenal dengan tradisi gotong royong. Selain itu disebut juga karifan budaya yang sangat kental adalah yang dapat dipahami sebagai sikap umum menghormati satu sama lain.Nilai-nilai tradisional Tradisi gotong royong masih dilestarikan oleh masyarakat. hal ini dapat diartikan sebagai membangun rumah bersama sebagai bentuk kerja sama. Nilai karakter tradisional telah lama terkenal memiliki seperangkat nilai-nilai yang berpedoman pada kehidupan yang baik dan kearifan lokal.Nilai ini meliputi:1.Kejujuran 2.Kecerdasan 3.Tingkat relevansi 4.Tekad 5.Usaha 6.Budaya malu dan segan sebagai individu dan anggota masyarakat. 3. Nilai agama, Sunan Kalijaga menggunakan gamelan untuk berdakwah. Hal ini karena masyarakat sangat gemar dengan gamelan. Sehingga pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, diadakan penabuhan gamelan. Nilai pendidikan, Tradisi sekaten bisa menjadi sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di Indonesia, Khususnya Jawa. Di sekaten, generasi muda bisa mempelajari mengenai budaya, gamelan, serta nilai-nilai luhur dari pendahulu. 1. Berdasarkan pemikiran KHD, Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaidengan nilai-nilai luhur kearifan lokal yang relevan dan menjadi penguatankarakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menguatkan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun me
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
A. Tahap Perkembangan Manusia
1. Periode anak
2. Periode Remaja
3. Periode Deawasa
B. Tugas Perkembangan Manusia
1. Tugas perkembangan masa kanak-kanak
a. Tugas perkembangan Masa bayi & pra sekolah
b. Tugas perkembangan anak usia sekolah
2. Tugas perkembangan masa remaja
3. Tugas perkembangan masa dewasa
a. Dewasa awal
b. Dewasa pertengahan
c. Dewasa akhir (masa tua)
C. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAEman Syukur
sebuah presentasi yang bersumber dari modul perkuliahan Universitas Terbuka pada Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD. khusus ditujukan bagi guru dan calon guru SD.
semoga bermanfaat
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. Desain media pembelajaran adalah alat
yang dapat membantu dalam praktek
penyusunan media teknologi komunikasi
dan isi untuk membantu agar dapat terjadi
transfer pengetahuan secara efektif antara
guru dan peserta didik.
32. Cara Pembuatan Flashcard
1. Siapkan kertas yang tebal seperti
kertas duplek atau dari bahan kardus
33. Cara Pembuatan Flashcard
2. Kertas tersebut diberikan tanda dengan
pensil atau spidol dan menggunakan
penggaris, untuk menentukan ukuran
25X30cm
34. Cara Pembuatan Flashcard
3. Potong-potonglah kertas duplek tersebut
dengan menggunakan gunting.
4. Jika objek gambar akan langsung dibuat
dengan tangan, maka kertas alas tadi
perlu dilapisi dengan ketas halus untuk
menggambar, misalnya kertas HVS atau
kertas karton
35. 5. Mulailah menggambar dengan
menggunakan alat gambar
6. Gambar-gambar tersebut dipotong sesuai
dengan ukuran, lalu ditempelkan
menggunakan perekat.
7. memberi tulisan pada bagian katu-kartu
tersebut sesuai dengan nama objek yang
ada di depannya
40. Cara menggunakan flashcard
1. Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang
setinggi dada dan dihadapkan ke depan
siswa.
2. Cabutlah satu persatu kartu tersebut
setelah guru selesai menerangkan
41. Cara menggunakan flashcard
3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan
tersebut kepada siswa yang duduk dekat
guru.
4. Jika sajian dengan cara permainan,
letakan kartu-kartu tersebut di dalam
sebuah kotak secara acak, siapkan siswa
yang akan berlomba.
50. Cara menggunakan flanelgraf
• Mulailah penyajian dengan bercerita
terlebih dahulu lalu mulai masuk ke
pelajaran yang pokok.
51. • Libatkan siswa dalam penyajian, mintalah
salah seorang siswa untuk tampil kedepan
mengulangi penyajian lalu dilanjutkan
dengan diskusi.
52. • Menilai alat dan penyajian, apakah
gambar-gambar sudah jelas, apakah
penyajiannya tampak menarik, apakah
dipahami isi pesan yang disajikan.
53. Kelebihan flanelgraf
• Gambar-gambar yang dipindah-pindahkan dapat
menarik perhatian siswa
• Gambar-gambar dapat ditambah dan juga
dikurangi jumlahnya
• Pembelajaran dapat diatur sesuai kebutuhan
yaitu individual atau secara kelompok.
55. Cara pembuatan bulletinboard
• Bulletinboard dapat berupa papan yang
dicat dengan warna sesuai, dilapisi bahan
flanel atau karpet atau steryform.
56. • Untuk lebih menarik, perlu dicat dengan
warna-warni, dan pada bagian pinggirnya
diberi bingkai yang sesuai supaya
kelihatan rapih.
57. • Berilah judul yang menarik dengan warna
yang mencolok dan ukuran yang besar
sehingga terlihat dengan jeas.
58. • Kumpulkanlah bahan-bahan berupa
gambar, kartun, objek, buku, poster, dan
lain-lain. Siapkan juga alat-alat untuk
menempelkannya seperti lem, paku
payung, gunting, cat warna.
60. Kelebihan bulletinboard
• Tempat untuk memajang hasil karya siswa
berupa benda, gambar, poster dan lain-lain
• Dapat mempersatukan semangat kelas
dengan membangkitkan rasa memiliki
bersama dan tanggung jawab bersama.
61. • Mendorong siswa untuk berkarya
menciptakan produk, berinisiatif
memecahkan masalah.
• Sarana berkompetensi.
62. Pembuatan Media Presentasi
Microsoft Powerpoint 2010
Microsoft powerpoint 2010 merupakan
program aplikasi populer dan paling banyak
digunakan saat ini untuk berbagai
kepentingan presentasi, baik pembelajaran,
presentasi produk, meeting, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
71. Jika layar monitor yang digunakan terlalu
kecil, maka kemungkinan besar siswa
yang duduk jauh dari monitor kesulitan
melihat sajian bahan ajar yang disajikan.
74. Pengertian
GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan
pedoman oleh para penulis naskah
didalam penulisan naskah program media.
GBPM dibuat dengan mengacu pada
analisis kebutuhan, tujuan, dan materi.
75. Unsur-unsur GBPM
• Nama mata kuliah/ pelajaran
• Topik
• Deskripsi topik
• Jenjang Pendidikan
76. • Media
• Judul
• Penulis
• Penelaah materi
• Penelaah media
77. Tips dalam Pengembangan
GBPM
• Topik program
• Judul program
• Sasaran
• Tujuan pembelajaran
• Pokok materi
• Format sajian
• Durasi
79. Media Cetak
Naskah Media Grafis
Menurut Hernawan, A.H., ddk. (2007: 121) media
grafis adalah media yang dihasilkan dengan cara
dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan
cara menggambar atau melukis, teknik printing,
sablon, atau off-set, sehingga media ini disebut juga
media printed matterial atau bahan-bahan yang
dicetak.
80. Prosedur umum dalam merancang
media grafis.
• Mengidentifikasi program
• Mengkaji literatur
• Membuat naskah
• Media cetak dapat dibuat secara
manual atau menggunakan komputer
82. Naskah Media Audio
Menurut Hernawan, A.H., ddk. (2007: 112)
Media yang menyajikan informasi dalam
bentuk audio atau suara dan untuk
menerima informasi tersebut menggunakan
indra pendengaran.
88. CorelDRAW adalah aplikasi design grafis
yang digunakan untuk membuat berbagai
macam design seperti logo, kartu nama,
kalender, poster, stiker dan lain-lain yang
terkenal dalam dunia digital.
90. Macromedia Flash
Merupakan sebuah program aplikasi standar
authoring tool profesional yang digunakan untuk
membuat animasi vektor dan bitmap yang sangat
menakjubkan untuk membuat suatu situs web
yang interaktif, menarik dan dinamis. Software ini
berbasis animasi vektor yang dapat digunakan
untuk menghasilkan animasi web, presentasi,
game, film, maupun CD interaktif, CD
pembelajaran.
92. Lectora diciptakan untuk kebutuhan e-learning.
Lectora dapat digunakan untuk
kebutuhan pembelajaran baik secara online
maupun offline yang dapat dibuat dengan
cepat dan mudah. Lectora dapat digunakan
untuk menggabungkan flash, merekam video,
menggabungkan gambar, dan screen capture.
93. Daftar Pustaka
• Hernawan, A. H., dkk (2007). Media Pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandung. UPI PRESS.
• Priatna. (2011). Makalah Pengembangan Media
Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :
priatnadrs.blogspot.com/2011/07/makalah-pengembangan-media-
pembelajaran_8072.html. Diakses 21 oktober 2014.
• Amirasyka, R. (2013). Konsep Dasar Desain Pembelajaran.
[Online]. Tersedia di:
www.slideshare.net/rofieamirasyka/konsep-dasar-desain-pembelajaran
. Diakses 21 Oktober 2014.
94. Pertanyaan
1. Teten : mengapa dalam contoh media
pembelajaran, media visual tidak
dicantumkan?
2. Santhy : Apa kekurangan dari media
grafis? Jelaskan secara menyeluruh!
3. Syahrul : Jelaskan kembali mengenai
unsur-unsur dalam GBPM, bulettinboard,
dan media grafis!