Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari Bhinneka Tunggal Ika, konflik antar suku di beberapa daerah di Indonesia beserta penyebabnya, dan cara pemecahan masalah untuk mencegah terjadinya konflik antar suku di masa depan.
2. Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua
yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu
Tantular / Empu Tantular. Secara mendalam Bhineka Tunggal
Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak
suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya
namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air.
Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata
uang, bahasa dan lain-lain yang sama.
Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang
negara Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Di
kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang
bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat
pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
3. Tujuan Bhineka Tunggal Ika
Mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari
bermacam-macam suku, ras, dan agama.
Menghambat semua konflik yang didasari atas
kepentingan pribadi maupun kelompok.
Memiliki tujuan yang sama yaitu mempertahankan
kesatuan
Mewujudkan cita-cita luhur bersama
Mewujudkan masyarakat madani
Mewujudkan perdamaian Indonesia
4. Kebinekaan yang Pudar
Nilai Kebinekaan yang Pudar dan Kekerasan Atas Nama
Agama, suku, dan ras yang akhir-akhir ini sering terjadi di
Indonesia.
Mitos bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
dijuluki ramah dan halus budi pekerti seakan terpatahkan.
Kini, anak bangsa seakan sudah terperangkap dalam
menawarkan upaya dengan menggunakan kekerasan dan
terkadang dengan mendalihkan
ajaran agamanya, kepentingan kelompoknya entah itu
benar atau tidak, rasional atau emosional.
5. Konflik-Konflik
Konflik Antar Suku di Sampit
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di
Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung
sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota
Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh
provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau
Madura.Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika
dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga
Dayak.Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500
kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan
tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan
dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
6. Konflik-Konflik
Konflik antar suku di Mimika
Pada tanggal 4 Januari 2009 telah terjadi konflik antara suku
kelompok warga Mambruk II (Atas) dengan kelompok Bawah
Tunikama yang diakibatkan karena masalah adat di Kecamatan
Kwamki Lama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Pada
tanggal 4 Januari 2009 telah terjadi konflik antara suku
kelompok warga Mambruk II (Atas) dengan kelompok Bawah
Tunikama yang diakibatkan karena masalah adat di Kecamatan
Kwamki Lama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.Pada
peristiwa ini terdapat korban meninggal 1 orang Adapun
korban luka berat sebanyak 9 orang (4 orang di RSUD Mimika
dan 5 orang di RS Mitra Masyarakat) serta korban luka ringan
sebanyak 9 orang.
7. Konflik-konflik
Konflik di Papua
Konflik Papua adalah konflik di Papua dan Papua
Barat di Indonesia. Karena daerah menjadi bagian dari
Indonesia pada tahun 1963, Papua Merdeka
(Organisasi Papua Merdeka / OPM) telah
melancarkan pemberontakan berskala kecil.
Pengibaran bendera Bintang Kejora dan protes damai
adalah ilegal dan ditekan. Wilayah ini kaya akan
sumber daya alam, semakin memanaskan konflik.
8. Faktor penyebab konflik
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat
Egoisme
9. Pemecahan Masalah
Sebenarnya konflik antar suku di Indonesia tidak perlu
terjadi jika kita memiliki sikap-sikap berikut ini :
Mengenal
Dengan mengenal pihak yang berbeda suku, terutama yang
hidup berdampingan, akan memperkecil bahkan mencegah
timbulnya konflik antar suku di Indonesia.
Tidak Ekspresif
Bertindak ekspresif ketika ada sesuatu yang berbeda dengan
kita, kadang menimbulkan terjadinya konflik antar suku di
Indonesia. Sebetulnya jika kita sudah mengenal, hal ini tidak
akan terjadi. Oleh karena itu, ketika mereka bertindak atau
bertingkah laku tidak sama dengan kita, bahkan jauh
berbeda, kita tidak akan kaget lagi.
10. Toleransi
Adanya sikap menghargai perbedaan membuat kedua belah
pihak bisa hidup berdampingan walaupun kedua memiliki
adat dan budaya atau kebiasaan berbeda.
Empati
Dengan memposisikan diri sebagai orang lain, kita akan
mengetahui bagaimana rasanya ada di posisi pihak
lain, sehingga kita tidak akan mengusik ketika pihak lain
melakukan ritual atau kebiasaan tertentu sukunya.
Bangga
Bangga yang harus kita miliki adalah kebanggaan sebagai
negara kesatuan Indonesia, bukan bangga sebagai individu
dari suku tertentu. Merasa bangga karena keragaman suku di
Indonesia. Keragaman yang merupakan asset negara
ini, sehingga konflik antar suku di Indonesia tidak akan
terjadi.