SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
TEORI
PEMBANGUNAN
KELOMPOK 3
(PEMBANGUNAN
BERBASIS
MASYARAKAT DAN
KEMISKINAN)
Anggota :
Diki wahyudi
Dimi saputra
Edo agustian
Eniwati
Siti yusnimar
PEMBANGUNAN
• Pembangunan pada hakikatnya adalah suatu “eco
development” yang tidak hanya berupa perubahan-
perubahan ekonomi. Pembangunan juga mencakup
“dehumanisasi” kultural dan perubahan mentalitas
masyarakat dalam suatu stuktur sosial-politik tertentu.
• Pembangunan bukanlah semata-mata bersifat ekonomi yang
berupa kenaikan pendapatan, pertumbuhan dan pemerataan
serta hal-hal yang lain yang dapat diukur dengan indikator-
indikator ekonomi. (Budiman, A. 2003)
Pembangunan
• Goulet(todaro, 1981) mengemukakan ada 3 inti nilai-nilai
yang terkandung dalam pengertian pembangunan
• Swa-sembawa, dalam artian kemampuan dalam memenuhi
atau mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar : sandang,
pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan
keamanan.
• Harga diri, dalam artian kepercayaan diri untuk tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan mereka
atau hidup dalam penindasan.
• Kebebasan, dalam artian kemampuan untuk memilih
alternatif bagi perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan
masyarakat.
• tujuan pembangunan Indonesia yang tersirat. Secara umum terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 dimana tujuan pembangunan adalah sebagai berikut..
• Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan juga
keadilan sosial.
• Menurut Deddy T. TIkson, bahwa pembanguna ndapat diartikan sebagai
transformasi ekonomi, strategi, dan budyaa yang secara sengaja melalui
kebijakan dan juga strategi menuju ke arah yang dinginkannya.
• Menurut Surkino, bahwa pengertian Pembangunan adalah suatu usaha proses
yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat dapat meingkatkan
dalam jangka panjang.
• Menurut Siagan, bahwa pengertian pembangunan adalah rangkaian usaha
mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang
ditempuh oleh suatu negara atau bangsa dalam menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa (nation bulding).
Tujuan pembangunan
PERAN PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT TERHADAP
PEMBANGUNAN
• Pemberian peranan yang lebih besar kepada masyarakat untuk
terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan juga dapat
memberikan dampak positif bagi proses pembangunan yang
berkelanjutan. Hal ini disebabkan tidak menjadi sangat bergantung
pada program program pemerintah dan bersifat menunggu
intruksi. Masyarakat yang bersifat bergantung hanya akan
melakukan aktivitas pembangunan. (soetomo. 2012 : 254)
• Menurut Emil salim prisma no 1 tahun xx:11 pembangunan
berkelanjutan tidak terbatas pada pengelolaan sumber alam secara
berkelanjutan, tetapi juga berkelanjutan social (social sustainability)
dan ketahanan social (social resilience).(soetomo. 2012 : 254)
• Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa
Arab, yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi).
Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan
saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
• Masyarakat merupakan satuan kehidupan yang bersifat
multidimensi. Dalam dinamika kehidupan keseharian,
masing-masing dimensi tidak berdiri sendiri melainkan
saling berkaitan bahkan dalam hubungan yang bersifat
interdependensi.
Masyarakat
DIMENSI MASYARAKAT
• Adapun dimensi-dimensi dari masyarakat ada 2, yaitu :
1.
DimensI yang dilihat dari tingkah laku manusia dalam
kelompok sosial, keluarga dan sesama
lainnya serta penerimaan norma sosial dan pengendalian
tingkah laku.
2.
Adalah tata cara ataupun aturan main untuk
pembangunan itu sendiri. Artinya hal ini menyangkut
dengan regulasi dan kebijakan pemerintah yang dalam hal
ini sebagai warga indonesia yang pro-indonesia pula.
Dimensi social
Dimensi politik
PENGERTIAN MASYARAKAT
MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Paul B. Harton, pengertian masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar
kegiatan dalam kelompok manusia tersebut.
2. Menurut Soerjono Soekanto, pengertian masyarakat adalah
proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan
mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu Interaksi
sosial dan komunikasi
• Pemberdayaan berasal dari bahasa inggris
“empowerment”, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai
“pemberkuasaan”, dalam arti pemberian atau peningkatan
“kekuasaan” (power) kepada masyarakat yang lemah atau
tidak beruntung (disadvantaged). Empowerment aims to
increase the power of disadvantaged, menurut Jim Ife
seperti dikutip Suharto (1997: 214).
• Craig dan Mayo (1995: 50) mengatakan bahwa
konsep pemberdayaan termasuk dlam pengembangan
masyarakat dan terkait dengan konsep-
konsep:kemandirian (self-help), partisipasi (partisipation),
jaringan kerja (networking), pemerataan (equity).
Pemberdayaan Masyarakat
TINGKATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
• Terpenuhinya kebutuhan dasar (basic needs)
• Penguasaan dan akses terhadap berbagai sistem dan sumber
yang di berikan
• Dimilikinya kesadaran penuh akan berbagai potensi,
kekuatan dan kelemahan diri dan lingkungan
• Kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai
kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan lebih luas.
• Kemampuan untuk mengendalikan diri dan lingkungan.
Tingkat kelima ini dapat dilihat dari keikutsertaan dan
dinamika masyarakat dalam mengevaluasi dan
mengendalikan berbagai program kebijakan institusi
pemerintahan
STRATEGI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1.
Membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas
kehidupannya. Model ini sering disebut dengan pendekatan
yang berpusat pada tugas (task centered approach)
2.
Pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok klien.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok
sebagai media intervensi.
3.
pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large
system strategy) karena sasaran perubahan diarahkan pada
sistem lingkungan yang luas.
Aras Micro
Aras Mezzo
Aras Macro
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global.
Artinya, kemisikinan merupakan masalah yang dihadapi dan
menjadi perhatian banyak orang didunia. Semua negara di
dunia sepakat bahwa kemiskinan merupakan problema
kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan
peradabaan. Piven dan cloward (1993) swanson (2001)
misalnya, menunjukkan bahwa kemisikinan berhubungan
dengan kekruangan materi, rendahnya penghasilan, dan
adanya kebutuhan sosial.
Kemiskinan
PENYEBAB KEMISKINAN
• Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi
fisik dan psikologis si miskin.
• perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin
dalam menghadapi hidupnya.
• Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak
seseorang menjadi miskin.
• Diskriminasi ras, gender, etnits
• kondisi social dan ekonomi keluarga si miskin
yang menyebabkan kemisikinan antar generasi.
• Kualitas budaya yang menyebabkan kemisikinan.
• Sikap negative seperti malas, menyerah pada
nasib, tidak berjiwa usaha, kurang menghormati
etos kerja.
• Sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak
acessible
Faktor individual
Faktor sosial
Faktor Kultural
Faktor struktural
UKURAN KEMISKINAN
• Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan
yaitu kemiskinan absolut dan kemisikinan relatif.
1. Kemiskinan absolut
kemiskinan diukur dengan memperbandingkan tingkat
pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang
dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya.
Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas
antara keadaan miskin dengan tidak miskin atau sering
disebut sebagai garis batas kemiskinan. Konsep ini
dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan
minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik
terhadap makanan, pakaian, dan perumahaan untuk
menjamin kelangsungan hidup (Todaro, 1997).
Kemiskinan absolut
kemiskinan diukur dengan memperbandingkan tingkat pendapatan
orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk
memperoleh kebutuhan dasarnya. Tingkat pendapatan minimum
merupakan pembatas antara keadaan miskin dengan tidak miskin
atau sering disebut sebagai garis batas kemiskinan. Konsep ini
dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan,
pakaian, dan perumahaan untuk menjamin kelangsungan hidup
(Todaro, 1997).
2 . Kemiskinan Relatif
Ada ahli berpendapat bahwa walaupun pendapatan sudah mencapai
tingkat kebutuhan dasar minimum, tetapi masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut
masih berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan lebih
banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya, dari pada lingkungan orang
yang bersangkutan (Miller, 1971).
Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami
perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah. Hal ini jelas
merupakan perbaikan dari konsep kemiskinan absolut. Konsep
kemiskinan relatif bersifat dinamis, sehingga kemiskinan akan selalu ada.
1. Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
2. Garis kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah
minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok
minuman dan makanan.
3. Tingkat Kemiskinan menggambarkan proporsi penduduk miskin
di suatu wilayah. Perhitungan dilakukan dengan rumus tertentu
yang menggambarkan prosentase jumlah penduduk yang hidup
di bawah garis kemiskinan di suatu wilayah dibandingkan jumlah
penduduk di wilayah terrsebut.
4. Biasanya BPS mengadakan pengukuran Jumlah dan persentase
penduduk miskin dengan survey Susenas (Survey Sosial
Ekonomi Nasional) dan mengeluarkan data pada maret dan
sepetember tahun yang bersangkutan (Sumber: BPS,
Eknsiklopedia BPS).
Indikator kemiskinan
CARA PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional (Propenas). Di dalamnya ada empat
strategi penanggulangan kemiskinan yang diajukan melalui :
1. penciptaan kesempatan (create opportunity).
2. pemberdayaan masyarakat (people empowerment) dengan
peningkatan akses kepada sumber daya ekonomi dan politik.
3. peningkatan kemampuan (increasing capacity) melalui
pendidikan dan perumahan, dan perlindungan sosial (social
protection) untuk mereka yang menderita cacat fisik, fakir
miskin, keluarga terisolasi, terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK), dan korban konflik sosial.
Pembangunan berbasis masyarakat adalah
mengkomunikasikan inovasi, dalam rangka mengubah prilaku
masyarakat penerima manfaat agar tahu, mau, dan mampu
menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu
hidupnya. Pada bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa
pembangunan berbasis masyarakat pada hakekatnya
merupakan proses perubahan yang terencana (planet change).
Oleh sebab itu, kegiatan perecanaan dalam penyelenggaraan
kegiatan pembangunan berbasis masyarakat menjadi suatu
keharusan yang harus dilakukan oleh para administrator dan
fasilitator.
Pembangunan berbasis
masyarakat
LEGITIMASI PERENCAAN
PROGRAM PEMBANGUNAN
BERBASIS MASYARAKAT
Pengertian legitimasi
legitimasi adalah secara harafiah dapat diartikan sebagai pengakuan
atau pengesahan atau suatu proses persetujuan atas ide-ide tentang
perubahan yang diinginkan. Legitimasi, bukanlah sekedar
pembubuhan tanda tangan atau pemberian “stample karet” (rubber
stamp), akan tetapi suatu proses pengkajian yangg cermat dan
mendalam atas ide perubahan yang disampaikan. Tidak saja tentang
kemungkinan dapatnya diterima, dilaksanakan, tercapainya tujuan
yang diinginkan, dan diperoleh dukungan/partisipasi masyarakat
pada saat pelaksanaannya. Akan tetapi juga kajian atas dampaknya
(yang diduga dapat terjadi) terhadap kelangsungan upaya-upaya
perubahan dimasa mendatang (baik dampak social-ekonomi, politik,
dan ketahanan nasional).
TAHAPAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BERBASIS
MASYARAKAT
Perencaan terhadap tahapan-tahapan perencanaan program/kegiatan
pembangunan berbasis masyarakat yang dilakukan oleh Mardikanto
(2009), dapat disimpulkan seperti yang dikemukakan oleh Bradfield
(1966) yang menawarkan suatu model dari proses perumusan
perencanaan program yang merupakan siklus terdiri dari sembilan
tahapan, tiga diantaranya adalah :
• Pengumpulan data keadaan
merupakan kegiatan pengumpulan data-dasar (data-base) yang
diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan
atau kegiatan yang akan direncanakan. Pengumpulan data keadaan
dilakukan dengan memanfaatkan data-skuler yang kemudian dilengkapi
dengan kegiatan survey mandiri (community self survey) atau yang
kemudian lebih dikenal sebagai “survey mawas diri” yaitu serangkaian
kegiatan pengumpulan data, wawancara, dan pengamatan yang
dilakukan oleh masyarakat bersama-sama fasilitatornya.
merupakan upaya untuk merumuskan hal-hal yang
tidak dikehendaki atau faktor-faktor yang menyebabkan
tidak tercapai keadaan yang dikehendaki.
bertolak dari hasil penelitian masalah yang akan
dipecahkan, tahapan berikut yang harus dilaksanakan adalah
perumusan tujuan atau penerima manfaat yang hendak
dicapai.
Identifikasi masalah
Perumusan tujuan masalah
INDIKATOR DAN PENGUKURAN
PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT
Phillips dan Pittman (2010) mengemukakan beberapa indicator
pembangunan berbasis masyarakat yang mencakup :
1. Mutu Hidup
Merupakan indicator yang utama karena pada hakikatnya,
pembangunan berbasis masyarakat bertujuan untuk memperbaiki
mutu-hidup masyarakat.
2. Pembangunan berbasis kepemimpinan
menjadi indicator yang penting diperhatikan, karena
didalam setiap upaya pembangunan berbasis masyarakat selalu
dilakukan pengorganisasian masyarakat.
REFERENSI
• Hikmat, H. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora.
• Theresia, A. dkk (2015). Pembangunan Berbasis Masyarakat.
Alfabeta.
• Budiman, A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Gramedia
Pustaka Utama dan Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Ekonomi
Universitas Indonesia.
• Huraerah, A. (2011). Pengorganisasian Dan Pengembangan
Masyarakat. Humaniora.
• Soetomo. (2012). Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar.
• Suharto, E. (2017). Kemiskinan Dan Perlindungan Sosial di
Indonesia. Alfabeta.
• Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahar_
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatAkademi Desa 4.0
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaMarino Alsangkily
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBBogor Agricultural University
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...Anjas Asmara, S.Si
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataMuh Saleh
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan SampahJoy Irman
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiJoy Irman
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANRos dyana
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 

What's hot (20)

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
 
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approachPertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk SanitasiTahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
Tahapan dan Proses Pemberdayaan Masyarakat untuk Sanitasi
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 

Similar to PEMBANGUNAN KEL 3

3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...ManunggalingKawula1
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesiadena sundari alief
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatanDede Ridwan Nurul Falah
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxFaisalAkbar680461
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalLintang Nugraheni
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963abdul ajid
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptHarisAja2
 
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fixBab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fixRezaWahyuni5
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1guest93ad48
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatanAndi Sutandi
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanRizqy Naharusshoimin
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
 

Similar to PEMBANGUNAN KEL 3 (20)

171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.ppt
 
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fixBab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
 
Makalah akp
Makalah akpMakalah akp
Makalah akp
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

PEMBANGUNAN KEL 3

  • 1. TEORI PEMBANGUNAN KELOMPOK 3 (PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT DAN KEMISKINAN) Anggota : Diki wahyudi Dimi saputra Edo agustian Eniwati Siti yusnimar
  • 2. PEMBANGUNAN • Pembangunan pada hakikatnya adalah suatu “eco development” yang tidak hanya berupa perubahan- perubahan ekonomi. Pembangunan juga mencakup “dehumanisasi” kultural dan perubahan mentalitas masyarakat dalam suatu stuktur sosial-politik tertentu. • Pembangunan bukanlah semata-mata bersifat ekonomi yang berupa kenaikan pendapatan, pertumbuhan dan pemerataan serta hal-hal yang lain yang dapat diukur dengan indikator- indikator ekonomi. (Budiman, A. 2003) Pembangunan
  • 3. • Goulet(todaro, 1981) mengemukakan ada 3 inti nilai-nilai yang terkandung dalam pengertian pembangunan • Swa-sembawa, dalam artian kemampuan dalam memenuhi atau mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar : sandang, pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan keamanan. • Harga diri, dalam artian kepercayaan diri untuk tidak dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan mereka atau hidup dalam penindasan. • Kebebasan, dalam artian kemampuan untuk memilih alternatif bagi perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan masyarakat.
  • 4. • tujuan pembangunan Indonesia yang tersirat. Secara umum terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dimana tujuan pembangunan adalah sebagai berikut.. • Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia • Memajukan kesejahteraan umum • Mencerdaskan kehidupan bangsa • Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan juga keadilan sosial. • Menurut Deddy T. TIkson, bahwa pembanguna ndapat diartikan sebagai transformasi ekonomi, strategi, dan budyaa yang secara sengaja melalui kebijakan dan juga strategi menuju ke arah yang dinginkannya. • Menurut Surkino, bahwa pengertian Pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pendapatan perkapita masyarakat dapat meingkatkan dalam jangka panjang. • Menurut Siagan, bahwa pengertian pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara atau bangsa dalam menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation bulding). Tujuan pembangunan
  • 5. PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN • Pemberian peranan yang lebih besar kepada masyarakat untuk terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan juga dapat memberikan dampak positif bagi proses pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan tidak menjadi sangat bergantung pada program program pemerintah dan bersifat menunggu intruksi. Masyarakat yang bersifat bergantung hanya akan melakukan aktivitas pembangunan. (soetomo. 2012 : 254) • Menurut Emil salim prisma no 1 tahun xx:11 pembangunan berkelanjutan tidak terbatas pada pengelolaan sumber alam secara berkelanjutan, tetapi juga berkelanjutan social (social sustainability) dan ketahanan social (social resilience).(soetomo. 2012 : 254)
  • 6. • Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur. • Masyarakat merupakan satuan kehidupan yang bersifat multidimensi. Dalam dinamika kehidupan keseharian, masing-masing dimensi tidak berdiri sendiri melainkan saling berkaitan bahkan dalam hubungan yang bersifat interdependensi. Masyarakat
  • 7. DIMENSI MASYARAKAT • Adapun dimensi-dimensi dari masyarakat ada 2, yaitu : 1. DimensI yang dilihat dari tingkah laku manusia dalam kelompok sosial, keluarga dan sesama lainnya serta penerimaan norma sosial dan pengendalian tingkah laku. 2. Adalah tata cara ataupun aturan main untuk pembangunan itu sendiri. Artinya hal ini menyangkut dengan regulasi dan kebijakan pemerintah yang dalam hal ini sebagai warga indonesia yang pro-indonesia pula. Dimensi social Dimensi politik
  • 8. PENGERTIAN MASYARAKAT MENURUT PARA AHLI 1. Menurut Paul B. Harton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok manusia tersebut. 2. Menurut Soerjono Soekanto, pengertian masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu Interaksi sosial dan komunikasi
  • 9. • Pemberdayaan berasal dari bahasa inggris “empowerment”, yang secara harfiah bisa diartikan sebagai “pemberkuasaan”, dalam arti pemberian atau peningkatan “kekuasaan” (power) kepada masyarakat yang lemah atau tidak beruntung (disadvantaged). Empowerment aims to increase the power of disadvantaged, menurut Jim Ife seperti dikutip Suharto (1997: 214). • Craig dan Mayo (1995: 50) mengatakan bahwa konsep pemberdayaan termasuk dlam pengembangan masyarakat dan terkait dengan konsep- konsep:kemandirian (self-help), partisipasi (partisipation), jaringan kerja (networking), pemerataan (equity). Pemberdayaan Masyarakat
  • 10. TINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT • Terpenuhinya kebutuhan dasar (basic needs) • Penguasaan dan akses terhadap berbagai sistem dan sumber yang di berikan • Dimilikinya kesadaran penuh akan berbagai potensi, kekuatan dan kelemahan diri dan lingkungan • Kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan lebih luas. • Kemampuan untuk mengendalikan diri dan lingkungan. Tingkat kelima ini dapat dilihat dari keikutsertaan dan dinamika masyarakat dalam mengevaluasi dan mengendalikan berbagai program kebijakan institusi pemerintahan
  • 11. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut dengan pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach) 2. Pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. 3. pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large system strategy) karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang luas. Aras Micro Aras Mezzo Aras Macro
  • 12. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya, kemisikinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang didunia. Semua negara di dunia sepakat bahwa kemiskinan merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradabaan. Piven dan cloward (1993) swanson (2001) misalnya, menunjukkan bahwa kemisikinan berhubungan dengan kekruangan materi, rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial. Kemiskinan
  • 13. PENYEBAB KEMISKINAN • Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin. • perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin dalam menghadapi hidupnya. • Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin. • Diskriminasi ras, gender, etnits • kondisi social dan ekonomi keluarga si miskin yang menyebabkan kemisikinan antar generasi. • Kualitas budaya yang menyebabkan kemisikinan. • Sikap negative seperti malas, menyerah pada nasib, tidak berjiwa usaha, kurang menghormati etos kerja. • Sistem yang tidak adil tidak sensitif dan tidak acessible Faktor individual Faktor sosial Faktor Kultural Faktor struktural
  • 14. UKURAN KEMISKINAN • Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan yaitu kemiskinan absolut dan kemisikinan relatif. 1. Kemiskinan absolut kemiskinan diukur dengan memperbandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya. Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas antara keadaan miskin dengan tidak miskin atau sering disebut sebagai garis batas kemiskinan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahaan untuk menjamin kelangsungan hidup (Todaro, 1997). Kemiskinan absolut kemiskinan diukur dengan memperbandingkan tingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya. Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas antara keadaan miskin dengan tidak miskin atau sering disebut sebagai garis batas kemiskinan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahaan untuk menjamin kelangsungan hidup (Todaro, 1997).
  • 15. 2 . Kemiskinan Relatif Ada ahli berpendapat bahwa walaupun pendapatan sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya, dari pada lingkungan orang yang bersangkutan (Miller, 1971). Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah. Hal ini jelas merupakan perbaikan dari konsep kemiskinan absolut. Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis, sehingga kemiskinan akan selalu ada.
  • 16. 1. Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. 2. Garis kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minuman dan makanan. 3. Tingkat Kemiskinan menggambarkan proporsi penduduk miskin di suatu wilayah. Perhitungan dilakukan dengan rumus tertentu yang menggambarkan prosentase jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di suatu wilayah dibandingkan jumlah penduduk di wilayah terrsebut. 4. Biasanya BPS mengadakan pengukuran Jumlah dan persentase penduduk miskin dengan survey Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) dan mengeluarkan data pada maret dan sepetember tahun yang bersangkutan (Sumber: BPS, Eknsiklopedia BPS). Indikator kemiskinan
  • 17. CARA PENANGGULANGAN KEMISKINAN Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). Di dalamnya ada empat strategi penanggulangan kemiskinan yang diajukan melalui : 1. penciptaan kesempatan (create opportunity). 2. pemberdayaan masyarakat (people empowerment) dengan peningkatan akses kepada sumber daya ekonomi dan politik. 3. peningkatan kemampuan (increasing capacity) melalui pendidikan dan perumahan, dan perlindungan sosial (social protection) untuk mereka yang menderita cacat fisik, fakir miskin, keluarga terisolasi, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan korban konflik sosial.
  • 18. Pembangunan berbasis masyarakat adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam rangka mengubah prilaku masyarakat penerima manfaat agar tahu, mau, dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya. Pada bagian terdahulu telah dikemukakan bahwa pembangunan berbasis masyarakat pada hakekatnya merupakan proses perubahan yang terencana (planet change). Oleh sebab itu, kegiatan perecanaan dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan berbasis masyarakat menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan oleh para administrator dan fasilitator. Pembangunan berbasis masyarakat
  • 19. LEGITIMASI PERENCAAN PROGRAM PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT Pengertian legitimasi legitimasi adalah secara harafiah dapat diartikan sebagai pengakuan atau pengesahan atau suatu proses persetujuan atas ide-ide tentang perubahan yang diinginkan. Legitimasi, bukanlah sekedar pembubuhan tanda tangan atau pemberian “stample karet” (rubber stamp), akan tetapi suatu proses pengkajian yangg cermat dan mendalam atas ide perubahan yang disampaikan. Tidak saja tentang kemungkinan dapatnya diterima, dilaksanakan, tercapainya tujuan yang diinginkan, dan diperoleh dukungan/partisipasi masyarakat pada saat pelaksanaannya. Akan tetapi juga kajian atas dampaknya (yang diduga dapat terjadi) terhadap kelangsungan upaya-upaya perubahan dimasa mendatang (baik dampak social-ekonomi, politik, dan ketahanan nasional).
  • 20. TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT Perencaan terhadap tahapan-tahapan perencanaan program/kegiatan pembangunan berbasis masyarakat yang dilakukan oleh Mardikanto (2009), dapat disimpulkan seperti yang dikemukakan oleh Bradfield (1966) yang menawarkan suatu model dari proses perumusan perencanaan program yang merupakan siklus terdiri dari sembilan tahapan, tiga diantaranya adalah : • Pengumpulan data keadaan merupakan kegiatan pengumpulan data-dasar (data-base) yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan. Pengumpulan data keadaan dilakukan dengan memanfaatkan data-skuler yang kemudian dilengkapi dengan kegiatan survey mandiri (community self survey) atau yang kemudian lebih dikenal sebagai “survey mawas diri” yaitu serangkaian kegiatan pengumpulan data, wawancara, dan pengamatan yang dilakukan oleh masyarakat bersama-sama fasilitatornya.
  • 21. merupakan upaya untuk merumuskan hal-hal yang tidak dikehendaki atau faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapai keadaan yang dikehendaki. bertolak dari hasil penelitian masalah yang akan dipecahkan, tahapan berikut yang harus dilaksanakan adalah perumusan tujuan atau penerima manfaat yang hendak dicapai. Identifikasi masalah Perumusan tujuan masalah
  • 22. INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT Phillips dan Pittman (2010) mengemukakan beberapa indicator pembangunan berbasis masyarakat yang mencakup : 1. Mutu Hidup Merupakan indicator yang utama karena pada hakikatnya, pembangunan berbasis masyarakat bertujuan untuk memperbaiki mutu-hidup masyarakat. 2. Pembangunan berbasis kepemimpinan menjadi indicator yang penting diperhatikan, karena didalam setiap upaya pembangunan berbasis masyarakat selalu dilakukan pengorganisasian masyarakat.
  • 23.
  • 24.
  • 25. REFERENSI • Hikmat, H. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora. • Theresia, A. dkk (2015). Pembangunan Berbasis Masyarakat. Alfabeta. • Budiman, A. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Gramedia Pustaka Utama dan Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia. • Huraerah, A. (2011). Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat. Humaniora. • Soetomo. (2012). Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar. • Suharto, E. (2017). Kemiskinan Dan Perlindungan Sosial di Indonesia. Alfabeta. • Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN.