1. Epulis kongenital adalah tumor jinak yang terjadi pada bayi baru lahir di rongga mulut, yang berasal dari sel epitel gigi dan dapat menghambat menyusu.
2. Secara histologis mirip granular cell tumor pada orang dewasa namun tidak berpotensi kanker dan cenderung menghilang setelah bayi berumur 8 bulan.
3. Jika ukurannya besar dapat mengganggu pernafasan dan diperlukan pembedahan.
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
Clinical case of Epulis Fibromatosa, that founded back in oral surgery RSGM FKG MOESTOPO Indonesia. it was been recovery by insision. thus furthermore the use of this file is for dentistry applied student Co-assistant or even students.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan eksudat maupun transudat yang terkumpul pada margin gingiva atau sulkus gingiva( antara margin gingiva dan permukaan gigi) dan jika terjadi patologis akan berada di poket gingiva.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan eksudat maupun transudat yang terkumpul pada margin gingiva atau sulkus gingiva( antara margin gingiva dan permukaan gigi) dan jika terjadi patologis akan berada di poket gingiva.
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Epulis kongenital
1. EPULIS KONGENITAL
(Tugas Patologi Anatomi)
oleh:
PERPULUNGENTA PURBA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2009
2. BAB 1. PENDAHULUAN
Kelainan pada rongga mulut berbeda dengan penyakit rongga mulut. Kelainan ini bisa
merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan sel. Salah satu jenis kelainan rongga
mulut yaitu epulis. Istilah epulis sering digunaka dalam hubungannya dengan lesi-lesi yang
terjadi ( Syafriadi, 2008).
Epulis adalah tonjolan yang menyerupai tumor pada gusi (gingiva). Epulis ini
merupakan tumor jinak dan bersifat lokal, sehingga epulis ini tidak bersifat diagnostik tetapi
(hanya untuk menunjukkan tempat atau letaknya) saja. Untuk membantu menegakkan
diagnosa maka diperlukan pemeriksaan mikroskopis pada spesimen yang diambil.
Pemeriksaan secara mikroskopis mampu menunjukkan gambaran jelas yang mengindikasikan
adanya kelainan atau tidak. Oleh karena itu praktikan dituntut untuk melakukan proses
pembuatan preparat dengan sungguh-sungguh dan hati-hati. Karena pembuatan preparat ini
memakan waktu yang lama dan juga sangat rentan mengalami kegagalan ( Syafriadi, 2008).
Epulis adalah tumor jinak gusi yang berasal dari periost di sekitar gigi yang
tumbuhnya lambat. Epulis merupakan suatu psiudotumor yang penyebabnya antara lain
Iritasi, mekanik, Infeksi bakteri, Trauma, gangguan pertumbuhan, gangguan keseimbangan
hormonal. Mengingat jaringan pembentukan bersifat multipoten, maka bentuk epulis dapat
bersifat: Epulis Fibromatosa, Epulis fissuratum, Epulis granulomatosa, Epulis
sangiomatosa/telangiectasi, Epulis gigantoseluler ( Puruhit, 1997).
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada di atas
gingival dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat fibrous,
hiperplastik atau granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau
biasa disebut sensile dan dan bisa pula bertangkai (peduncullated). Epulis ini dapat berasal
dari iritasi kronis yang berlanjut menjadi epulis fissuratum/denture hyperplasia akibat
rangsangan tepi protesa tidak baik dan berlangsung lama dalam rongga mulut. Selain itu
epulis juga dapat terjadi pada pasien dengan gangguan hormonal ( Style,2009).
Epulis Congenitalis disebut Congenital granular cell tumor (GCT). Epulis ini terdapat
pada mukosa bayi yang baru lahir. Etiologinya secara jelas belum diketahui namun diduga
berasal dari sel epitel bakal benih gigi (odontogenik). Epulis ini terlihat seperti benjolan yang
muncul pada alveolar ridge dalam rongga mulut. Hal ini menghambat pernafasan dan asupan
3. makanan bayi. Secara klinis massa peduncullated kadang multiobuler dan berwarna merah
muda lunak. Evaluasi patologis tumor yang disebut diagnosis GTC antara lain penampakan
makroskopik permukaan luar terlihat tidak biasa dan potongannya homogenus. Histologisnya
terlihat sel polygonal yang menyebar teratur dan mengandung ovalnuclei dan abundant
coarsely granular cytoplasm ( Style,2009).
Epulis Congenitalis/Tumor Sel Granular/Tumor Neumans. Biasa disebut Congenital
granular cell tumor (GCT). Epulis ini terdapat pada mukosa bayi yang baru lahir. Etiologinya
secara jelas belum diketahui namun diduga berasal dari sel epitel bakal benih gigi
(odontogenik) (Leave, 2008).
Gambar 1.1 Epulis Congenitalis (www.kgu.de/zmorph/histopatho/patho)
4. BAB 2. PEMBAHASAN
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada diatas
gingival dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat fibrous,
hiperplastik atau granulatif. Dalam pertumbuhannya, epulis bisa tidak bertangkai ysng biasa
disebut dengan sensile dan bisa bertangkai. Epulis ini dapat berasal dari iritasi kronis yang
berlanjut menjadi epulis fissuratum akibat rangsangan tepi protesa tidak baik dan berlangsung
lama dalam rongga mulut.
Epulis kongenital merupakan Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat
jarang ditemui, dan terjadi pada bayi saat kelahiran. Biasanya sering dijumpai pada bayi
perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1, dan paling banyak terjadi pada maksila
(rahang atas) dibandingkan mandibula (rahang bawah).
Gambar 2.1 Epulis Kongenital
Epulis konginetal terlihat seperti benjolan yang muncul pada alveolar ridge dalam
rongga mulut. Hal ini menghambat pernafasan dan asupan makanan bayi. Secara klinis massa
peduncullated kadang multiobuler dan berwarna merah muda lunak. Evaluasi patologis tumor
yang disebut diagnosis GTC antara lain penampakan makroskopik permukaan luar terlihat
tidak biasa dan potongannya homogenus. Histologisnya terlihat sel polygonal yang menyebar
teratur dan mengandung ovalnuclei dan abundant coarsely granular cytoplasm.
5. Gambar 2.2 Seorang bayi perempuan dengan epulis congenital, kasus yang pertama kali
dilaporkan pada tahun 1871 dan hingga kini hanya sekitar 200 kejadian yang pernah
dilaporkan.
Gejala-gejala pada epulis konginetal
Pada bayi yang baru lahir dijumpai massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada
tulang rahang atas bagian anterior (depan). Dari 10% kasus yang dilaporkan, lesi yang terjadi
adalah lesi multipel namun dapat juga berupa lesi tunggal. Ukuran lesi bervariasi, dari 0.5 cm
hingga 2 cm namun ada kasus di mana ukuran epulis mencapai 9 cm. lesi ini lunak,
bertangkai dan terkadang berupa lobus-lobus dari mukosa alveolar. Bila epulis terlalu besar,
dapat mengganggu saluran pernafasan dan menyulitkan bayi saat menyusu. Secara histologis,
epulis kongenital mirip dengan granular cell tumor yang terjadi pada orang dewasa.
Perbedaannya adalah pada epulis kongenital tidak rekuren dan tampaknya tidak berpotensi ke
arah keganasan. Kelainan ini dapat ditemui secara dini saat sang ibu memeriksakan
kandungan melalui alat sonography namun diagnosa yang pasti belum dapat ditegakkan.
Perawatan yang dilakukan pada epulis congenital ini cenderung lebih mengecil
dengan sendirinya dan menghilang pada saat bayi yang berusia sekitar 8 bulan. Sehingga lesi
yang berukuran kecil tidak membutuhkan perawatan. Lesi yang lebih besar dapat
mengganggu pernafasan dan menyusui sehingga perlu dilakukan pembedahan dengan cara
anestesi total.
6. Dilaporkan keberhasilan dalam menangani kasus pada epulis congenital yaitu dengan
menggunakan laser karbondioksida untuk mengoperasi lesi yang besar. Tetapi pada kasus-
kasus yang ada, kejadian ini tampaknya tidak mengganggu proses pertumbuhan gigi.
Gambar 2.3 Gambaran histopatologi dari epulis kongenital
Gambaran histopatologis dari epulis congenital mirip dengan gambaran histopatologi
anatomi dari granular sel myoblastoma, pada permukaan epitelnya terlihat normal atau
menebal. Mitosis sel tidak dijumpai pada epulis ini, tetapi pada epulis ini banyak dijumpai
kapiler.
7. BAB 3. KESIMPULAN
1. Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada diatas
gingival dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum
2. Epulis kongenital/Sel Granular/Tumor/Neumans biasa disebut Congenital granular cell
tumor (GCT merupakan epulis yang terdapat pada mukosa bayi y7ang baru lahir
3. Etiologi epulis kongenital secara jelas belum diketahui namun diduga berasal dari sel
epitel bakal benih gigi (odontogenik)
Epulis congenital cenderung menghilang setelah bayi berumur 8 bulan, tetapi perlu
diwaspadai apabila lesi berukuran besar dapat mengganggu pernafasan
8. DAFTAR PUSTAKA
Langlais, Robert P. 1998. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim, Alih Bahasa:
Budi Susetyo. Jakarta: Hipokrates.
Leave. 2008. Epulis. http://kenehati.blogspot.com
Syafriadi, Mei, 2008. Patologi Mulut. Yogyakarta: Andi
Puruhit,dkk.1997. Benign Tumor of Oral cavity -Oral tumors. Pra Sarjana Lab. Ilmu Bedah :
FK Unair Surabaya
Style. 2009. Epulis. http://dudulzhc.blogspot.com/2009/08/epulis-what-is-it.html.
http://www.kgu.de/zmorph/histopatho/patho/pub/data/kh/de/002_a.html
http://www.kgu.de/zmorph/histopatho/patho/pub/data/kh/de/006_a.html