Usus besar terdiri dari cecum, kolon, dan rektum. Kolon terbagi menjadi kolon menanjak, melintang, menurun, dan sigmoid. Usus besar memiliki fungsi menyelesaikan pencernaan dan mensintesis vitamin serta membusukkan sisa makanan menjadi tinja yang dikeluarkan melalui rektum.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada usus halus, diantaranya atresia duodenum dan jejunum, malrotasi-volvulus, hipertrofi pilorus stenosis, invaginasi, omphalocele, gastroschisis, dan Meckel's divertikulum. Kelainan-kelainan tersebut memiliki gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan yang berbeda-beda berdasarkan mekanisme dan lokasi patologisnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai fungsi dan proses pencernaan di lambung. Lambung berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim, asam lambung, dan hormon untuk mencerna makanan secara mekanis dan kimiawi menjadi bentuk bubur sebelum masuk ke usus. Penyakit yang dapat terjadi pada lambung antara lain maag, ulkus, dan gastritis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem eliminasi fekal pada manusia, meliputi organ-organ saluran pencernaan, proses defekasi, dan kondisi yang dapat mengganggu proses eliminasi fekal seperti konstipasi, diare, serta tindakan ostomi.
Usus besar terdiri dari cecum, kolon, dan rektum. Kolon terbagi menjadi kolon menanjak, melintang, menurun, dan sigmoid. Usus besar memiliki fungsi menyelesaikan pencernaan dan mensintesis vitamin serta membusukkan sisa makanan menjadi tinja yang dikeluarkan melalui rektum.
Dokumen tersebut membahas beberapa kelainan pada usus halus, diantaranya atresia duodenum dan jejunum, malrotasi-volvulus, hipertrofi pilorus stenosis, invaginasi, omphalocele, gastroschisis, dan Meckel's divertikulum. Kelainan-kelainan tersebut memiliki gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan yang berbeda-beda berdasarkan mekanisme dan lokasi patologisnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai fungsi dan proses pencernaan di lambung. Lambung berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim, asam lambung, dan hormon untuk mencerna makanan secara mekanis dan kimiawi menjadi bentuk bubur sebelum masuk ke usus. Penyakit yang dapat terjadi pada lambung antara lain maag, ulkus, dan gastritis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem eliminasi fekal pada manusia, meliputi organ-organ saluran pencernaan, proses defekasi, dan kondisi yang dapat mengganggu proses eliminasi fekal seperti konstipasi, diare, serta tindakan ostomi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hingga beberapa penyakit pencernahan seperti tukak lambung, appendiksitis, diare, dan konstipasi. Sistem pencernaan berfungsi untuk memecah makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh dan diserap melalui usus.
Dokumen tersebut membahas organ-organ yang berperan dalam eliminasi urine dan alvi, proses eliminasi, faktor yang mempengaruhinya, gangguan yang dapat terjadi, serta konsep-konsep terkait. Organ utama yang dibahas adalah ginjal, ureter, kandung kemih, uretra untuk urine, serta usus besar dan rectum untuk alvi.
Proses pencernaan melibatkan perubahan makanan dari bentuk besar menjadi halus melalui gigi, dan perubahan zat kompleks menjadi sederhana melalui enzim di mulut, lambung, dan usus. Hasil akhir berupa vitamin dan nutrisi yang diserap tubuh, sedangkan sisa dibuang lewat anus.
Sistem pencernaan makanan manusia terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Setiap organ melakukan proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi dengan bantuan enzim dan hormon.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan yang menghancurkan, mencerna, dan menyerap nutrisi dari makanan, serta mengeluarkan sisa melalui dubur. Pencernaan dimulai di mulut, dilanjutkan dengan penghancuran di lambung dan pencernaan kimiawi oleh enzim di usus halus dan hati, di mana nutrisi diserap ke darah. Sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui usus besar dan anus.
Dokumen tersebut membahas tentang eliminasi fekal dan sistem pencernaan manusia. Ia menjelaskan proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan pembuangan sisa melalui usus besar dan anus. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal seperti diet, aktivitas, dan psikologi serta kondisi-kondisi gangguan eliminasi seperti konstipasi dan diare.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi organ pencernaan yang terlibat dalam pembentukan feses, mulai dari mulut hingga anus. Juga dijelaskan proses pembentukan feses, dimana chime yang masuk ke kolon mengalami proses absorpsi air dan zat-zat tertentu sehingga menjadi feses yang siap dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus, sementara kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Setiap organ memiliki fungsi khusus dalam mencerna makanan.
Kelompok 5 membahas tentang sistem perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah cairan dalam bentuk urine.
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma kolorektal, yang merupakan kanker yang berkembang pada kolon atau rektum. Karsinoma kolorektal adalah tumor ganas paling umum di sistem pencernaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, anatomi, fisiologi, dan perjalanan makanan dalam sistem pencernaan yang terkait dengan karsinoma kolorektal.
Sistem pencernaan (fungsi dan pergerakan saluran cerna)Muhammad Munandar
Sistem pencernaan terdiri dari saluran yang mengangkut makanan dari mulut hingga anus. Saluran ini meliputi mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Pergerakan otot memanjang dan melingkar pada dinding saluran mendorong makanan melalui proses peristaltik. Selama proses pencernaan, zat sekret seperti enzim dan mukus diproduksi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan
This document discusses various topics related to surgery and oncology. It provides information on the Glasgow Coma Scale for assessing patients. It also discusses LeFort fractures, classifications of mandibular fractures, evaluation of neck injuries, and TNM staging for breast cancer. Key details include descriptions of LeFort I, II, and III fractures and the three zones of neck evaluation defined by horizontal planes.
Dokumen ini membahas tentang deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), termasuk penjelasan tentang apa itu kanker payudara, gejala-gejalanya, cara melakukan SADARI, dan pencegahan kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hingga beberapa penyakit pencernahan seperti tukak lambung, appendiksitis, diare, dan konstipasi. Sistem pencernaan berfungsi untuk memecah makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh dan diserap melalui usus.
Dokumen tersebut membahas organ-organ yang berperan dalam eliminasi urine dan alvi, proses eliminasi, faktor yang mempengaruhinya, gangguan yang dapat terjadi, serta konsep-konsep terkait. Organ utama yang dibahas adalah ginjal, ureter, kandung kemih, uretra untuk urine, serta usus besar dan rectum untuk alvi.
Proses pencernaan melibatkan perubahan makanan dari bentuk besar menjadi halus melalui gigi, dan perubahan zat kompleks menjadi sederhana melalui enzim di mulut, lambung, dan usus. Hasil akhir berupa vitamin dan nutrisi yang diserap tubuh, sedangkan sisa dibuang lewat anus.
Sistem pencernaan makanan manusia terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Setiap organ melakukan proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi dengan bantuan enzim dan hormon.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan yang menghancurkan, mencerna, dan menyerap nutrisi dari makanan, serta mengeluarkan sisa melalui dubur. Pencernaan dimulai di mulut, dilanjutkan dengan penghancuran di lambung dan pencernaan kimiawi oleh enzim di usus halus dan hati, di mana nutrisi diserap ke darah. Sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui usus besar dan anus.
Dokumen tersebut membahas tentang eliminasi fekal dan sistem pencernaan manusia. Ia menjelaskan proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan pembuangan sisa melalui usus besar dan anus. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal seperti diet, aktivitas, dan psikologi serta kondisi-kondisi gangguan eliminasi seperti konstipasi dan diare.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi organ pencernaan yang terlibat dalam pembentukan feses, mulai dari mulut hingga anus. Juga dijelaskan proses pembentukan feses, dimana chime yang masuk ke kolon mengalami proses absorpsi air dan zat-zat tertentu sehingga menjadi feses yang siap dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus, sementara kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Setiap organ memiliki fungsi khusus dalam mencerna makanan.
Kelompok 5 membahas tentang sistem perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah cairan dalam bentuk urine.
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma kolorektal, yang merupakan kanker yang berkembang pada kolon atau rektum. Karsinoma kolorektal adalah tumor ganas paling umum di sistem pencernaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, anatomi, fisiologi, dan perjalanan makanan dalam sistem pencernaan yang terkait dengan karsinoma kolorektal.
Sistem pencernaan (fungsi dan pergerakan saluran cerna)Muhammad Munandar
Sistem pencernaan terdiri dari saluran yang mengangkut makanan dari mulut hingga anus. Saluran ini meliputi mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Pergerakan otot memanjang dan melingkar pada dinding saluran mendorong makanan melalui proses peristaltik. Selama proses pencernaan, zat sekret seperti enzim dan mukus diproduksi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan
This document discusses various topics related to surgery and oncology. It provides information on the Glasgow Coma Scale for assessing patients. It also discusses LeFort fractures, classifications of mandibular fractures, evaluation of neck injuries, and TNM staging for breast cancer. Key details include descriptions of LeFort I, II, and III fractures and the three zones of neck evaluation defined by horizontal planes.
Dokumen ini membahas tentang deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), termasuk penjelasan tentang apa itu kanker payudara, gejala-gejalanya, cara melakukan SADARI, dan pencegahan kanker payudara.
Apa Itu Kanker Serviks???
Kanker serviks atau kanker mulut rahim merupakan kanker ganas yang terbentuk didalam jaringan bagian mulut rahim (organ yang berhubungkan rahim dengan vagina atau lubang kemaluan).
Penyebabnya???
kebiasaan merokok.
kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat.
melakukan hubungan suami istri dengan berganti pasangan.
melakukan hubungan suami istri pada usia dini (melakukan hubungan suami istri pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks).
GEJALA???
Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan suami istri.
Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
Perdarahan di luar siklus menstruasi.
Penurunan berat badan drastis.
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung.
Mengalami sakit saat buang air kecil.
Bagaimana Cara Mengetahui Kanker Serviks?
Pap Smear
PAP SMEAR merupakan suatu pemeriksaan yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. PAP SMEAR merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi atau mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
Biaya pap smear gratis jika memiliki bpjs untuk melakukan pemeriksaan ini.
Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear
3 tahun setelah pertama kali aktif secara seksual.
Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes Pap Smear normal sebanyak tiga kali, melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali wanita dengan risiko tinggi harus melakukan tes setiap tahun.
tidak dilakukan pada saat menstruasi.
Waktu yang paling tepat melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid terakhir.
Dua hari sebelum dilakukan tes, pasien dilarang membersihkan vagina meggunakan obat-obatan.
Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum pemeriksaan Pap Smear
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri atau leher rahim. Faktor risiko utamanya adalah infeksi virus human papilloma (HPV) tipe-16 dan 18, berganti pasangan seksual, serta merokok. Gejala awalnya berupa nyeri, perdarahan saat bersama pasangan, dan keputihan. Deteksi dini dengan pemeriksaan pap smear dan biopsi sangat penting untuk penanganan lebih lanjut seperti kem
Dokumen tersebut membahas tentang kanker payudara, penyebabnya, gejalanya, pencegahannya, dan pengobatannya. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang umumnya diderita wanita meskipun pria juga bisa terserang. Penyebabnya antara lain lingkungan, gaya hidup, dan faktor genetik. Gejalanya meliputi benjolan, perubahan bentuk payudara, atau keluarnya cairan dari payud
Ulcerative colitis is a chronic inflammatory bowel disease that affects the colon. It involves diffuse inflammation and ulceration of the colonic mucosa. The cause is unknown but likely related to genetic and immune factors. Symptoms include bloody diarrhea. Diagnosis involves colonoscopy and biopsy. Treatment involves medications to induce and maintain remission such as mesalamine, corticosteroids, immunomodulators, and biologics. Surgery may be required for severe cases or cancer prevention. Long-term monitoring is needed due to cancer risk.
Kanker serviks adalah tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan merupakan penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Deteksi dini melalui tes IVA setiap 5 tahun dan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks.
Ulcerative colitis causes inflammation and ulcers in the lining of the rectum and colon. Common symptoms include bloody diarrhea, abdominal pain, fatigue, and weight loss. Tests used to diagnose include physical exam, medical history, blood tests, and stool samples. While the specific cause is unknown, genetic and environmental factors may play a role. Treatment often involves medications like mesalazine which reduce inflammation. The disease course varies depending on extent of involvement, with limited disease usually having a milder course.
Kolik abdomen adalah nyeri hebat yang timbul-hilang pada perut yang disebabkan oleh kontraksi otot, sumbatan, atau peradangan organ dalam perut seperti usus, rektum, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih. Gejalanya bervariasi mulai dari kram perut, distensi, muntah, hingga nyeri yang parah dan berkelanjutan. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan tambahan seperti sinar X dan
1. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, dan radiasi.
2. Gejalanya berupa nyeri perut, mual, dan muntah. Pemeriksaan darah, nafas, feses, dan endoskopi dapat digunakan untuk diagnosis.
3. Ada berbagai jenis gastritis seperti akut, kronis, eosinofilik, dan atropi yang memerl
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Konstipasi atau sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan dimana seseorang mengalami pengerasan feses yang sulit dikeluarkan.
2. Penyebab konstipasi meliputi kebiasaan BAB yang tidak teratur, diet rendah serat, stres, kurang olahraga, penggunaan laxatif berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
3. Patofisiologi konstipasi ter
Wanita berusia 55 tahun mengalami nyeri ulu hati hebat selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan anemia dan riwayat konsumsi obat antinyeri. Diagnosis dispepsia organik ditegakkan karena adanya keluhan kronis, usia di atas 45 tahun, dan temuan anemia.
Dokumen tersebut merangkum pengertian gangguan sistem pencernaan seperti gastritis, hepatitis, diare, dan konstipasi serta pengobatan menggunakan berbagai jenis obat sistem pencernaan seperti antasida, antidiare, obat konstipasi, dan anti tukak. Dibahas pula mekanisme kerja, indikasi, efek samping dari beberapa obat tersebut seperti vometa yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, bagian-bagian, fungsi, dan penyakit-penyakit usus besar. Usus besar terdiri dari beberapa bagian yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum. Ia memiliki empat lapisan dan berperan menyimpan eliminasi sisa makanan serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Beberapa penyakit yang dibahas adalah wasir,
Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan keluhan sakit perut, demam tinggi, dan muntah yang diduga mengalami perforasi usus akibat tifoid. Dokumen tersebut menjelaskan gejala klinis, pemeriksaan fisik, diagnosa banding, penanganan pertama, dan kemungkinan komplikasi serta terapi pasien tersebut.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas manfaat pijat untuk ibu nifas, termasuk meredakan nyeri tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, memproduksi ASI, dan mempercepat pemulihan. Ia juga membahas cara melakukan pijat nifas dengan fokus pada bagian tubuh tertentu serta menghindari daerah perut. Dokumen tersebut juga membahas manfaat dan cara melakukan totok wajah untuk merangsang sirkulasi darah
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai ramuan tradisional untuk mengatasi berbagai keluhan ibu hamil seperti mual, pusing, lemas, bengkak, dan sakit gigi beserta cara pembuatan dan penggunaannya. Dokumen tersebut juga berisi daftar dan gambar tanaman yang digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk ibu hamil.
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA IBU BERSALINLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang skrining ibu bersalin dan deteksi dini komplikasi persalinan. Beberapa alat untuk skrining dan deteksi dini yang disebutkan adalah partograf dan kardiotokografi. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda komplikasi yang perlu dirujuk selama keempat fase persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita. Secara garis besar membahas tentang kebutuhan gizi, jadwal makan, peran bidan, serta angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan bayi dan balita.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
kelainan pada Usus besar
1.
2. KELOMPOK 2
• EKA
OKTAVERAH M
• FAUZIA ISNAINI
• FITA SEPTIANA
• INTAN
KURNIAWATI
• ISMI
PUJI
ASTUTI
• JAYANI PUTRI L
• KARISNA
SETYOWATI
• LIDYA ANEKE P
• LILIS SRIYANI N
• MAHFIDA NUR
A
• NIKEN
LURIANTIKA
• NOVITA DEWI
3. • Usus adalah organ tubuh yang berbentuk
seperti pipa . Setiap usus secara aktif
menyerap, mengeluarkan , mengirim sinyal
dan metabolisasi .
• Usus berperan sebagai penjaga gawang
sistem makanan bagi tubuh. Usus
membiarkan protein yang tepat untuk masuk
ke darah dan membuang yang
membahayakan ( protein alergenik / alergen
).
6. • Merupakan sekelompok penyakit dengan
etimologi yang tidak diketahui.
• Gejala : demam, anoreksia, terjadi penurunan
BB, rasa tidak nyaman di perut, diare, rasa BAB
sangat mendesak, pendarahan rektal.
• Merupakan penyakit kronis yang sangat
mengganggu sehingga harus dilakukan
pembedahan secara berulang serta sampai
resiko terbukti kanker.
7. Kanker Usus Besar / Kanker Kolon
• Kanker usus besar atau
disebut juga kanker
kolorektal merupakan salah
satu jenis kanker ganas yang
tumbuh pada permukaan
usus besar (kolon) atau anus
(rectum). Kanker usus besar
adalah kanker yang amat
dipengaruhi lingkungan dan
gaya hidup.
8. Penyebab
• Pola makan yang salah (terlalu banyak
mengonsumsi makanan tinggi lemak dan
protein, serta rendah serat)
• Obesitas (kegemukan)
• Sering terpapar bahan pengawet maupun
pewarna makanan yang bukan untuk makanan
• Merokok
• Jarang melakukan kegiatan fisik
• Pernah terkena kanker usus besar / polip di usus
9. Gejala
• Pendarahana pada usus besar yang ditandai dengan
ditemukannya darah pada feses saat buang air besar
• Perubahan pada fungsi usus dengan gejala diare atau
sembelit yang tidak jelas sebabnya, berlangsung lebih
dari enam minggu.
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
• Rasa sakit di perut atau bagian belakang
• Perut masih terasa penuh, meskipun sudah buang air
besar
• Rasa lelah yang terus-menerus
10. Pengobatan
• Pembedahan – Pembedahan adalah tindakan mengangkat jaringan
yang mengandung tumor dan jaringan/kelenjar getah bening di
sekitarnya. Pembedahan ini bisa dilakukan melalui laparoskopi atau
pembedahan terbuka.
• Kemoterapi – Kemoterapi menggunakan obat-obatan anti kanker
bertujuan untuk mengecilkan/membunuh sel-sel kanker. Obatobatan ini masuk ke dalam aliran darah dan bisa mempengaruhi selsel kanker di seluruh tubuh.
• Terapi Biologi – beberapa penderita kanker colorectal yang sudah
menyebar bisa menggunakan antibodi monoklonal, yaitu sejenis
terapi biologi. Antibodi monoklonal ini akan mengikat diri pada selsel kanker colorectal. Terapi ini akan menghambat pertumbuhan selsel kanker.
• Terapi Radiasi – Terapi radiasi (juga disebut sebagai radioterapi)
menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
kanker. Cara ini akan mempengaruhi sel-sel kanker pada area yang
diobati saja
11. Konstipasi/Sembelit
Konstipasi atau sering
disebut sembelit adalah
kelainan pada sistem
pencernaan di mana
seorang manusia (atau
mungkin juga pada hewan)
mengalami pengerasan
tinja yang berlebihan
sehingga sulit untuk
dibuang atau dikeluarkan
dan dapat menyebabkan
kesakitan yang hebat pada
penderitanya.
12. Penyebab
• Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
• Menderita panas dalam
• Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur
(seperti diet yang buruk)
• Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan
makanan berserat
• Karena sering menahan BAB dan buang
angin, sehingga usus besar mengalami keracunan
• Jarang atau kurang berolahraga
13. Gejala
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika
tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat
terlihat seperti sedang hamil).
Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit
daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulatbulat kecil bila sudah parah.
Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang
harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat
mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat
dingin).
Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat
bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
Frekuensi buang anginmeningkat disertai bau yang lebih busuk daripada
biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak
bisa buang angin).
Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang
air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
Sakit punggung bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.
14. Pengobatan
• Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami
dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan
menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat
perut, minum air putih sebanyaknya, meminum
minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan
diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat
jadwal buang air besar yang disebut bowel training.
• Terapi tertawa juga dapat dilakukan, karena dengan
tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga
perut terpijat sehingga merangsang gerakan peristaltik
usus dan melancarkan buang air besar.
15. Radang Usus Besar (Colitis)
Penyakit Chorn
• Usus merupakan bagian
dalam tubuh yang
berfungsi sebagai
penyimpan dan eleminasi
sisa makanan,menjaga
keseimbangan cairan dan
elektrolit. Bila terjadi
peradangan pada bagian
usus maka kinerja usus
akan terganggu. Sehingga
kita dapat menafsirkan
sendiri bahwa radang
usus merupakan penyakit
berbentuk peradangan
yang menyerang usus
16. • Terjadi akibat dari sembelit, gelisah, atau
keguguran.
• Namun pada dasarnya penyebabnya adalah
kekurangan zat-zat organik di dalam tubuh
yang dapat membantu lancarnya fungsi usus
besar.
• Jika radang terjadi hanya pada lapisan
permukaan usus besar, yang disebut dengan
colitis, jika pada dubur disebut proktitis. Jika
pada dubur dan usus besar disebut colitis
ulserative.
17. Tanda dan Gejala
• Gejala ringan meliputi diare kronis, rasa nyeri di bagian
kanan bawah perut yang sering hilang timbul, lemak
berlebihan di feses, nafsu makan berkurang, berat
badan menurun dan kadang-kadang cepat merasa
lelah.
• Semakin parah penyakit radang usus, menunjukkan
gejala yang mirip dengan appendisitis akut (radang
usus buntu), yaitu terus menerus kolik dan nyeri
perut, kram perut, kembung, pelepasan
gas, mual, diare dan buang air besar berdarah.
• Apabila gejala penyakit berlangsung cukup lama dapat
terjadi dehidrasi karena diare.
18. Pencegahan
• Makan lebih sering dengan porsi yang kecil
(sedikit demi sedikit)
• Konsumsikan makanan yang tinggi kadar vitamin
dan protein serta rendah serat agar gampang
dicerna.
• Hindari makanan yang mengandung gas seperti
kubis dan brokoli serta minuman beralkohol dan
produk susu. Hindari juga makanan yang
berlemak karena susah dicerna.
• Istirahat yang cukup dan hindari ketegangan
emosi karena stres dapat memperburuk gejala.