Kolik abdomen adalah nyeri hebat yang timbul-hilang pada perut yang disebabkan oleh kontraksi otot, sumbatan, atau peradangan organ dalam perut seperti usus, rektum, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih. Gejalanya bervariasi mulai dari kram perut, distensi, muntah, hingga nyeri yang parah dan berkelanjutan. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan tambahan seperti sinar X dan
Dokumen tersebut membahas sindrom malabsorpsi, yang merupakan kondisi dimana nutrisi tidak diserap secara efektif oleh mukosa usus, menyebabkan defisiensi gizi. Sindrom ini disebabkan oleh berbagai gangguan usus seperti sariawan, gangguan pankreas, dan operasi usus. Gejala umum termasuk diare, kehilangan berat badan, dan steatorhea. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan kotoran dan biopsi usus.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus appendisitis akut pada seorang perempuan berusia 17 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis bahwa pasien mengalami appendisitis akut dan direncanakan untuk dilakukan appendektomi.
Dokumen tersebut membahas sindrom metabolik yang merupakan kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan obesitas, hipertensi, gangguan regulasi gula darah, dan dislipidemia. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi sindrom metabolik menurut NCEP ATP III dan IDF serta faktor risiko dan akibat obesitas bagi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut membahas sindrom malabsorpsi, yang merupakan kondisi dimana nutrisi tidak diserap secara efektif oleh mukosa usus, menyebabkan defisiensi gizi. Sindrom ini disebabkan oleh berbagai gangguan usus seperti sariawan, gangguan pankreas, dan operasi usus. Gejala umum termasuk diare, kehilangan berat badan, dan steatorhea. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan kotoran dan biopsi usus.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus appendisitis akut pada seorang perempuan berusia 17 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis bahwa pasien mengalami appendisitis akut dan direncanakan untuk dilakukan appendektomi.
Dokumen tersebut membahas sindrom metabolik yang merupakan kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan obesitas, hipertensi, gangguan regulasi gula darah, dan dislipidemia. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi sindrom metabolik menurut NCEP ATP III dan IDF serta faktor risiko dan akibat obesitas bagi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
1. Dokumen tersebut membahas penanggulangan penyakit diare, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, dan rencana terapi untuk diare ringan hingga berat.
2. Jenis diare yang dijelaskan antara lain diare akut, disentri berat, diare persisten, dan diare dengan komplikasi.
3. Upaya pencegahan diare yang disarankan adalah memberikan ASI, meningkatkan gizi,
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi dimana bagian usus masuk ke bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi. Gejala klinis utama adalah nyeri perut, massa di abdomen, dan feses berdarah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, foto abdomen, USG, dan CT Scan. Pengobatan meliputi reduksi non-operatif maupun operatif dengan insisi, diseksi, dan menutup luka. Komplikasi berupa dehidrasi,
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
1. Dokumen tersebut membahas penanggulangan penyakit diare, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, dan rencana terapi untuk diare ringan hingga berat.
2. Jenis diare yang dijelaskan antara lain diare akut, disentri berat, diare persisten, dan diare dengan komplikasi.
3. Upaya pencegahan diare yang disarankan adalah memberikan ASI, meningkatkan gizi,
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi dimana bagian usus masuk ke bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi. Gejala klinis utama adalah nyeri perut, massa di abdomen, dan feses berdarah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, foto abdomen, USG, dan CT Scan. Pengobatan meliputi reduksi non-operatif maupun operatif dengan insisi, diseksi, dan menutup luka. Komplikasi berupa dehidrasi,
(1) Gangguan usus inflamasi akut seperti divertikulitis dan appendisitis disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada saluran pencernaan. (2) Divertikulitis terjadi ketika makanan atau bakteri tersumbat di divertikulum (kantung) pada usus besar dan menyebabkan infeksi dan peradangan. (3) Gejala klinis divertikulitis meliputi nyeri perut, demam, dan diare atau konstipasi, sementara komplik
Ileus obstruktif dan ileus mekanik merupakan kondisi pada saluran cerna dimana terjadi gangguan motilitas usus akibat adanya penyumbatan mekanik atau gangguan fungsi otot usus. Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut, muntah, kembung perut, dan gangguan eliminasi. Penanganannya meliputi koreksi cairan dan elektrolit, dekompresi usus, serta tindakan bedah untuk mengatasi penyebab penyumbatan. Ko
Ileus obstruktif dan ileus mekanik merupakan kondisi pada saluran cerna dimana terjadi gangguan motilitas dan obstruksi aliran isi saluran cerna yang disebabkan oleh faktor mekanik maupun non-mekanik. Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut, muntah, distensi perut, dan gangguan eliminasi. Penatalaksanaan medik meliputi koreksi cairan dan elektrolit serta dekompresi saluran cerna, sedangkan komplikasiny
Kolitis adalah peradangan usus besar yang menyebabkan gejala nyeri, peradangan, diare dan perdarahan anus. Penyebabnya beragam seperti autoimun, genetik, perokok pasif, diet, dan infeksi. Manifestasinya meliputi konstipasi, distensi abdomen, dan muntah fekal. Penatalaksanaannya meliputi kolonoskopi, sektomi, serta asuhan keperawatan seperti kompres hangat dan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
Kolon adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari beberapa bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desdenden dan kolon sigmoid. Kolon berperan dalam menyimpan dan mengeluarkan sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memelihara ekologi flora usus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kolon diantaranya obstruksi, volvulus, end
Dokumen tersebut membahas gangguan usus dan rektum seperti kolitis ulseratif, kanker usus besar, hemoroid, abses dan fistula anal, serta fisura anal. Termasuk gejala, komplikasi, evaluasi diagnostik, dan penatalaksanaannya baik secara medis maupun bedah.
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptxrezaaulia27
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan nyeri perut ditambah gejala lain seperti mual dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendisitis akut. Pasien mendapat tatalaksana berupa antibiotik, analgesik, cairan infus dan direkomendasikan operasi appendektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang colic abdomen atau rasa nyeri pada perut yang bersifat hilang timbul dan disebabkan oleh infeksi atau sumbatan organ dalam perut seperti empedu dan ginjal. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi colic abdomen.
1. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, dan radiasi.
2. Gejalanya berupa nyeri perut, mual, dan muntah. Pemeriksaan darah, nafas, feses, dan endoskopi dapat digunakan untuk diagnosis.
3. Ada berbagai jenis gastritis seperti akut, kronis, eosinofilik, dan atropi yang memerl
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Apa Itu Kolik Abdomen?
Kolik abdomen adalah nyeri yang hebat pada perut yang bersifat
timbul-hilang. Nyeri ini disebabkan oleh adanya kontraksi otot,
sumbatan, atau pun peradangan pada organ yang ada di dalam
rongga perut. Jadi, nyeri ini bisa diakibatkan oleh organ usus halus
dan besar, rektum, kantong empedu, ginjal, atau pun saluran kemih.
3. Jenis Nyeri Kolik Pada Abdomen
1. KOLIK USUS
Nyeri kolik usus ini berasal dari usus halus dan besar. Hal ini bisa muncul sebagai akibat dari
peradangan, infeksi, atau pun sumbatan pada usus besar dan halus. Contoh keadaan yang
menyebabkan nya adalah:
• Penyakit radang usus, semisal apendisitis (radang usus buntu) dan penyakit crohn
• Demam thypoid
• Hernia
• Sumbatan pembuluh darah usus
• Adanya jaringan parut setelah prosedur operasi
• Divertikulitis
• Kanker usus
4. 2. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi
pada lapisan peritoneum. Lapisan ini adalah lapisan yang melindungi
dan membatasi organ-organ perut. Keadaan ini bisa muncul dari
pecah nya usus buntu, kerusakan lapisan lambung, usus, atau
empedu (terdapat lubang), pankreatitis, hingga peradangan pada
panggul.
5. 3. Kolik Bilier
Nyeri kolik bilier timbul sebagai akibat dari adanya sumbatan pada
saluran empedu. Banyak hal yang menyebabkan sumbatan ini, tetapi
yang paling sering adalah batu empedu
6. 4. Kolik Ginjal
Nyeri kolik ginjal sudah jelas berasal dari ginjal yang biasanya
disebabkan oleh penyumbatan. Penyebab sumbatan biasanya
adalah batu ginjal, infeksi, atau pun terdapat nya gumpalan darah
7. Gejala Kolik Abdomen
• Mekanika sederhana – usus halus atas
Penyakit kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi,
muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerencing
bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal
• Mekanika sederhana – usus halus bawah
Penyakit kolik signifikan midabdomen, distensi berat, muntah – sedikit atau
tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi ‘hush’
meningkat, nyeri tekan difus minimal
8. • Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul
terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus,
nyeri tekan difus minimal
• Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn.
Gejala kolik abdomen adalah kram nyeri abdomen, distensi ringan
dan diare
9. • Strangulasi
Gejala kolik abdomen berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus
menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten;
biasanya bising usus menurun dan nyeri tekan terlokalisir hebat.
Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau
mengandung darah samar
10. Pemeriksaan Kolik Abdomen
• Tensi, nadi, pernapasan, dan suhu
• Pemeriksaan abdomen: lokasi nyeri, adakah nyeri tekan/nyeri
lepas? Adakah pembesaran hati, apakah teraba benda atau
massa?
• Pemeriksaan rektal: lokasi nyeri pada jam berapa, adakah feses,
adakah darah?
• Laboratorium: Leukosit dan Hb
11. Pemeriksaan Penunjang
• Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
• Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau
lipatan sigmoid yang tertutup.
• Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan
usus.
• Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik
12. Penatalaksanaan
• Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
• Terapi Na+, K+, komponen darah.
• Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial.
• Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler.
• Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan
lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.
• Implementasikan pengobatan untuk syok dan peritonitis.
• Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.
• Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
• Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu berisiko.
• Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai
prosedur kedua.
13. Pengobatan
Berikut adalah obat kolik abdomen yang disarankan untuk meredakan gangguan pada perut,
antara lain:
• Infus RL; jika anuria -> infus RL:D5 = 1:1.
• Bila dehidrasi berat -> infus diguyur, dipasang kateter dauwer.
• Beri analgetik ringan (xylomidon), Spasmolitik: Baralgin, Sulfas Aliopin (inj); jika kesakitan
sekali -> beri petidin 1 amp im, jangan beri antibiotik jika penyebab tidak jelas.
• Bila penderita gelisah, beri Diazepam 10 mg iv, bisa diulang tiap 30 menit
• Bila panas, beri antipiretik (Parasetamol).
• Bila keadaan umum jelek, beri supportif Vitamin / Alinamin F (inj), Cortison inj 3 cc atau
Deksametason 2 amp.
• Bila dengan upaya di atas tidak kunjung membaik, segera bawa ke rumah sakit terdekat.