SlideShare a Scribd company logo
HIPERKES
FAKTOR FISIK
HIPERKES FAKTOR FISIK
Tenaga kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya di tempat kerja akan menerima
dua macam beban, yaitu :
  • beban pekerjaannya sendiri
  • beban tambahan sebagai akibat dari
  pengaruh faktor lingkungan kerja.

Faktor lingkungan kerja :
     fisik           fisiologi
     kimia           psikologi
     biologi
Faktor Fisik

• Intensitas Kebisingan
• Intensitas Pencahayaan
• Iklim kerja setempat
• Getaran
KEBISINGAN
Kebisingan didefinisikan sebagai :
• Suara yang tidak dikehendaki,
• Suara yang tidak mengandung kualitas
     musik
• Suara yang mengganggu
• Suara yang timbul secara berkala dari
getaran-getaran yang tidak teratur.
• Suara yang meyebabkan gangguan
kesehatan
• Kualitas kebisingan ditentukan oleh 2 (dua)
  hal yaitu intensitas dan frekuensinya.
• Satuan intensitas kebisingan dinyatakan
  dalam desibel A ( dB.A) dan satuan
  frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz).
• Frekuensi suara yang dapat didengar oleh
  telinga manusia antara 20 Hz - 20.000 Hz.
• Biasanya suatu kebisingan terdiri dari
  campuran sejumlah gelombang dengan
  beraneka ragam frekuensi.
• Telinga manusia paling sensitif terhadap
  suara antara 2.000 - 5.000 Hz
Jenis Kebisingan
Kebisingan kontinyu (Steady State
 Noise) Kebisingan dimana fluktuasi dari
 intensitas suara tidak lebih dari 6 dB.
 Misalnya suara kompressor, kipas angin,
 dapur pijar, mesin gergaji, dll.
Kebisingan Intermitten (Interupted
 Noise) Kebisingan dimana suara timbul dan
 menghilang secara perlahan-lahan. Misalnya
 suara lalu lintas dan suara pesawat udara
 yang tinggal landas.
Kebisingan impulsif (Impulsive/Impact
 Noise)
 kebisingan dimana waktu yang diperlukan
 untuk mencapai puncak intensitasnya tidak
 lebih dari 35 milidetik dan waktu yang
 diperlukan untuk penurunan intensitas
 sampai dengan 20 dB dibawah puncak tidak
 lebih dari 5000 milidetik.
 Contoh : suara pukulan palu, mesin plong, suara
 ledakan.
 Impuls dengan interval waktu < 0.5 detik atau
 jumlah impuls per detik > 10, maka impuls noise
 dapat dianggap sebagai kebisingan kontinyu.
NAB KEBISINGAN
Ditetapkan menurut Keputusan Menteri Tenaga
        Kerja No. Kep. 51/MEN/1999
    Waktu            Intensitas        Waktu           Intensitas
  pemajanan /       kebisingan       pemajanan /       Kebisingan
     Hari              (dB.A )          hari             (dB.A )
     8 jam               85          28,12 detik           115
     4 jam               88          14,06 detik           118
     2 jam               91           7,03 detik           121
     1 jam               94           3,52 detik           124
    30 menit             97           1,76 detik           127
    15 menit            100           0,88 detik           130
   7,5 menit            103           0,44 detik           133
   3,75 menit           106           0,22 detik           136
   1,88 menit           109           0,11 detik           139
   0,94 menit           112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
EFEK KEBISINGAN
Pada Indera Pendengaran
• Trauma akustik  paparan tunggal dng int. tinggi
atau tiba-tiba
• Ketulian sementara ( temporary threshold shift )
• Ketulian menetap ( permanen threshold shift )

Bukan pada Indera Pendengaran
• Gangguan komunikasi
• Gangguan tidur
• Gangguan pelaksanaan tugas
• Perasaan tidak senang / mudah marah
• Gangguan faal tubuh
Macam – macam ketulian
• Tuli konduktif : adanya gangguan
  konduksi pada telinga bagian luar dan
  tengah.
• Tuli saraf : semua kelainan / penyakit
  pada telinga bagian dalam, saraf
  pendengar atau otak
• Tuli campuran : kombinasi dari kedua
  ketulian
TEKNIK PENGUKURAN INTENSITAS
KEBISINGAN
Tujuan Pengukuran
• Untuk pengendalian lingkungan kerja.
  Dilakukan dimana tenaga kerja berada,
  pada pagi hari, siang dan sore.
• Untuk mengetahui efek kebisingan
  terhadap pendengaran dilakukan secara
  intensif, bila tenaga kerja berpindah
  tempat maka diukur tingkat tekanan suara
  dan dicatat waktunya di tempat kerja
  tersebut, kemudian dihitung rata-ratanya.
Peralatan ; Sound level meter.
Macamnya :
- Precision SLM            - Survey SLM
- General purpose SLM      - Special purpose SLM

Terdiri dari beberapa komponen al :
1. Microphone : mengubah energi gelombang suara
    menjadi energi elektrik
2. Pre amplifier & amplifier : memperkeras signal
3. Weighting network : memodifikasi signal elektrik
4. Out put jack : mencatat atau menganalisis
5. Rectifier : mengubah arus bolak-balik menjadi
    searah (AC – DC) sehingga menggerakkan
    display
6. Displai meter
• Calibrator : alat untuk mengkalibrasi SLM
• Octave band filter set : dihubungkan dengan
  SLM untuk mengetahui tingkat tekanan suara
  pada berbagai frekuensi.
PROGRAM PEMELIHARAAN
 PENDENGARAN
 Enginering control
 Pengendalian secara teknis terutama
 ditujukan pada sumber suara dan
 transmisi suara sebelum mengenai
 tenaga kerja.
 > Pada sumber suara al :
    Desain mesin yang baik.
    Mengoperasian alat yang baik
    Merawat mesin secara teratur
> Pada transmisi suara
  - Machinery enclosure (total enclosure dan
      partial enclosure)
  - Barrier
  - Peredam suara

   Absorbent     Transmision lose
   material      material           Damping material



                                            sealant
            Vibration isolator
                                             muffler


 six building blocks of a well designed enclosure
 Administrative control
   Pengendalian secara administrative adalah
   setiap prosedur yang bertujuan untuk
   membatasi pemaparan bising melalui
   pengendalian rencana kerja.
   Dilakukan dengan cara antara lain :
    •   Rotasi pekerjaan,
    •   Ruang kontrol,
    •   Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan,
    •   Pemantauan lingkungan kerja,
    •   Pemeriksaan kesehatan.
    •   Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran
        intensitas kebisingan
Alat Pelindung Diri
 Dibedakan menjadi 2 macam :
 – Sumbat telinga (ear plug )
 – Tutup telinga ( ear muff )

 Tingkat perlindungan yang diberikan
 tergantung pada :
  – Alat pelindung telinga yang dipakai,
  – Keadaan alat,
  – Cara pemakaian,
  – Cara pemeliharaan,
  – Lamanya alat pelindung tersebut dipakai
    pada waktu kerja.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
070373
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
Gabriella Jermia
 
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
yesintabella
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerja
nur efa aripka
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukNindya Harum Solicha
 
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaSni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Winarso Arso
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
Syaiful Bahri
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Joy Irman
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
Anafi MinMahddun
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Al Marson
 
Pedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spiPedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spi
nuningsih gunawan
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
MuhammadFaizSatriaWi
 
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptxBAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
Retnoindriasari
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
Muhamad Imam Khairy
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Tini Wartini
 
Epid k3
Epid k3Epid k3
Epid k3
Andri Latanda
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 

What's hot (20)

5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
LAPORAN PBL I DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS 2015
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerja
 
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
 
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaSni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimia
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
Pedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spiPedoman pelayanan spi
Pedoman pelayanan spi
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
 
Kebisingan
KebisinganKebisingan
Kebisingan
 
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptxBAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
BAB V_Edit 27mar23 (2).pptx
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Epid k3
Epid k3Epid k3
Epid k3
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 

Similar to Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN

395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
nanangprasetyo12
 
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptxPenanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
AllenKurniawan2
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
Nova Manik
 
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatan
Hamidi Saidin
 
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx
adimastiawan
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
arief337821
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurement
artyudy
 
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.pptcupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
LennyRajagukguk1
 
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptxAUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
dyaekakartika
 
pptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxpptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptx
meilayamanaka
 
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
ivanalaily1
 
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
ZenalAbidin7
 
MASKING dan DILEMA MASKING
MASKING dan DILEMA MASKINGMASKING dan DILEMA MASKING
MASKING dan DILEMA MASKING
ZuhudHendraCahyana
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 

Similar to Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN (20)

395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
 
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptxPenanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
Penanganan Polusi Suara (Kebisingan).pptx
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Bising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatanBising dan kesan kepada kesihatan
Bising dan kesan kepada kesihatan
 
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurement
 
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.pptcupdf.com_audiometri-tht1.ppt
cupdf.com_audiometri-tht1.ppt
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptxAUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
AUDIOMETRI, dr. Shanti Puji Lestari, Sp.Ok.pptx
 
pptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptxpptx_20221108_081851_0000.pptx
pptx_20221108_081851_0000.pptx
 
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN  BISING rev_fix.pptxPENGUKURAN  BISING rev_fix.pptx
PENGUKURAN BISING rev_fix.pptx
 
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
(3) Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.pdf
 
MASKING dan DILEMA MASKING
MASKING dan DILEMA MASKINGMASKING dan DILEMA MASKING
MASKING dan DILEMA MASKING
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
 

More from Herry Prakoso

Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokPemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Herry Prakoso
 
Perizinan lb3
Perizinan lb3Perizinan lb3
Perizinan lb3
Herry Prakoso
 
5 r
5 r5 r
Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Herry Prakoso
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratHerry Prakoso
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoHerry Prakoso
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
Latar belakang pembentukan P2K3
Latar belakang pembentukan P2K3Latar belakang pembentukan P2K3
Latar belakang pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsukeTeknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
Herry Prakoso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsuTeknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Herry Prakoso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Herry Prakoso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiton
Teknik Implementasi 5 s 5r seitonTeknik Implementasi 5 s 5r seiton
Teknik Implementasi 5 s 5r seiton
Herry Prakoso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiriTeknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Herry Prakoso
 
Filosofi 5s-mmt-p7
Filosofi 5s-mmt-p7Filosofi 5s-mmt-p7
Filosofi 5s-mmt-p7
Herry Prakoso
 
Communication Skills
Communication SkillsCommunication Skills
Communication SkillsHerry Prakoso
 

More from Herry Prakoso (20)

Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri RokokPemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
Pemanfaatan Limbah Padat Industri Rokok
 
Perizinan lb3
Perizinan lb3Perizinan lb3
Perizinan lb3
 
5 r
5 r5 r
5 r
 
Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970
 
Teknik Evakuasi
Teknik EvakuasiTeknik Evakuasi
Teknik Evakuasi
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
 
Tata Kerja P2K3
Tata Kerja P2K3Tata Kerja P2K3
Tata Kerja P2K3
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Latar belakang pembentukan P2K3
Latar belakang pembentukan P2K3Latar belakang pembentukan P2K3
Latar belakang pembentukan P2K3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsukeTeknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
Teknik Implementasi 5 s 5r shitsuke
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsuTeknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiton
Teknik Implementasi 5 s 5r seitonTeknik Implementasi 5 s 5r seiton
Teknik Implementasi 5 s 5r seiton
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiriTeknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
 
Filosofi 5s-mmt-p7
Filosofi 5s-mmt-p7Filosofi 5s-mmt-p7
Filosofi 5s-mmt-p7
 
Communication Skills
Communication SkillsCommunication Skills
Communication Skills
 

Recently uploaded

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 

Recently uploaded (17)

17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 

Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN

  • 2. HIPERKES FAKTOR FISIK Tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya di tempat kerja akan menerima dua macam beban, yaitu : • beban pekerjaannya sendiri • beban tambahan sebagai akibat dari pengaruh faktor lingkungan kerja. Faktor lingkungan kerja : fisik fisiologi kimia psikologi biologi
  • 3. Faktor Fisik • Intensitas Kebisingan • Intensitas Pencahayaan • Iklim kerja setempat • Getaran
  • 4. KEBISINGAN Kebisingan didefinisikan sebagai : • Suara yang tidak dikehendaki, • Suara yang tidak mengandung kualitas musik • Suara yang mengganggu • Suara yang timbul secara berkala dari getaran-getaran yang tidak teratur. • Suara yang meyebabkan gangguan kesehatan
  • 5. • Kualitas kebisingan ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu intensitas dan frekuensinya. • Satuan intensitas kebisingan dinyatakan dalam desibel A ( dB.A) dan satuan frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz). • Frekuensi suara yang dapat didengar oleh telinga manusia antara 20 Hz - 20.000 Hz. • Biasanya suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dengan beraneka ragam frekuensi. • Telinga manusia paling sensitif terhadap suara antara 2.000 - 5.000 Hz
  • 6. Jenis Kebisingan Kebisingan kontinyu (Steady State Noise) Kebisingan dimana fluktuasi dari intensitas suara tidak lebih dari 6 dB. Misalnya suara kompressor, kipas angin, dapur pijar, mesin gergaji, dll. Kebisingan Intermitten (Interupted Noise) Kebisingan dimana suara timbul dan menghilang secara perlahan-lahan. Misalnya suara lalu lintas dan suara pesawat udara yang tinggal landas.
  • 7. Kebisingan impulsif (Impulsive/Impact Noise) kebisingan dimana waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak intensitasnya tidak lebih dari 35 milidetik dan waktu yang diperlukan untuk penurunan intensitas sampai dengan 20 dB dibawah puncak tidak lebih dari 5000 milidetik. Contoh : suara pukulan palu, mesin plong, suara ledakan. Impuls dengan interval waktu < 0.5 detik atau jumlah impuls per detik > 10, maka impuls noise dapat dianggap sebagai kebisingan kontinyu.
  • 8. NAB KEBISINGAN Ditetapkan menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 Waktu Intensitas Waktu Intensitas pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan Hari (dB.A ) hari (dB.A ) 8 jam 85 28,12 detik 115 4 jam 88 14,06 detik 118 2 jam 91 7,03 detik 121 1 jam 94 3,52 detik 124 30 menit 97 1,76 detik 127 15 menit 100 0,88 detik 130 7,5 menit 103 0,44 detik 133 3,75 menit 106 0,22 detik 136 1,88 menit 109 0,11 detik 139 0,94 menit 112 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
  • 9. EFEK KEBISINGAN Pada Indera Pendengaran • Trauma akustik  paparan tunggal dng int. tinggi atau tiba-tiba • Ketulian sementara ( temporary threshold shift ) • Ketulian menetap ( permanen threshold shift ) Bukan pada Indera Pendengaran • Gangguan komunikasi • Gangguan tidur • Gangguan pelaksanaan tugas • Perasaan tidak senang / mudah marah • Gangguan faal tubuh
  • 10. Macam – macam ketulian • Tuli konduktif : adanya gangguan konduksi pada telinga bagian luar dan tengah. • Tuli saraf : semua kelainan / penyakit pada telinga bagian dalam, saraf pendengar atau otak • Tuli campuran : kombinasi dari kedua ketulian
  • 11. TEKNIK PENGUKURAN INTENSITAS KEBISINGAN Tujuan Pengukuran • Untuk pengendalian lingkungan kerja. Dilakukan dimana tenaga kerja berada, pada pagi hari, siang dan sore. • Untuk mengetahui efek kebisingan terhadap pendengaran dilakukan secara intensif, bila tenaga kerja berpindah tempat maka diukur tingkat tekanan suara dan dicatat waktunya di tempat kerja tersebut, kemudian dihitung rata-ratanya.
  • 12. Peralatan ; Sound level meter. Macamnya : - Precision SLM - Survey SLM - General purpose SLM - Special purpose SLM Terdiri dari beberapa komponen al : 1. Microphone : mengubah energi gelombang suara menjadi energi elektrik 2. Pre amplifier & amplifier : memperkeras signal 3. Weighting network : memodifikasi signal elektrik 4. Out put jack : mencatat atau menganalisis 5. Rectifier : mengubah arus bolak-balik menjadi searah (AC – DC) sehingga menggerakkan display 6. Displai meter
  • 13. • Calibrator : alat untuk mengkalibrasi SLM • Octave band filter set : dihubungkan dengan SLM untuk mengetahui tingkat tekanan suara pada berbagai frekuensi.
  • 14.
  • 15.
  • 16. PROGRAM PEMELIHARAAN PENDENGARAN  Enginering control Pengendalian secara teknis terutama ditujukan pada sumber suara dan transmisi suara sebelum mengenai tenaga kerja. > Pada sumber suara al : Desain mesin yang baik. Mengoperasian alat yang baik Merawat mesin secara teratur
  • 17. > Pada transmisi suara - Machinery enclosure (total enclosure dan partial enclosure) - Barrier - Peredam suara Absorbent Transmision lose material material Damping material sealant Vibration isolator muffler six building blocks of a well designed enclosure
  • 18.  Administrative control Pengendalian secara administrative adalah setiap prosedur yang bertujuan untuk membatasi pemaparan bising melalui pengendalian rencana kerja. Dilakukan dengan cara antara lain : • Rotasi pekerjaan, • Ruang kontrol, • Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan, • Pemantauan lingkungan kerja, • Pemeriksaan kesehatan. • Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan
  • 19. Alat Pelindung Diri Dibedakan menjadi 2 macam : – Sumbat telinga (ear plug ) – Tutup telinga ( ear muff ) Tingkat perlindungan yang diberikan tergantung pada : – Alat pelindung telinga yang dipakai, – Keadaan alat, – Cara pemakaian, – Cara pemeliharaan, – Lamanya alat pelindung tersebut dipakai pada waktu kerja.