SlideShare a Scribd company logo
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
KEPERAWATAN
Rudi Hamarno
Maria Diah Ciptaning Tyas
KEGAWAT DARURATAN
MODUL
Konsep Dasar Kegawat Daruratan dan Bantuan Hidup Dasar
SEMESTER 8
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGKAJIAN AIRWAY, BREATHING DAN
CIRCULATION KEGAWATDARUATAN
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kegiatan
Belajar 2
Pengkajian Airway, Breathing dan Circulation
Kegawatdaruratan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pesertadidikmampumelakukanpengkajian
Airway, Breathing dan Circulation
kegawatdaruratan.
Pada modul ini, Anda akan mempelajari mengenai pengkajian pada pasien dengan kondisi
atau dalam situasi kegawatdaruratan. Materi yang pertama Anda pelajari adalah mengenai
bagaimana melakukan pengkajian Airway (Jalan nafas)pada kasus kegawatdaruratan?
Secara berurutan Anda Akan mempelajari bagaimana pengkajian Breathing (pernafasan)
pada kasus kegawatdaruratan? Dan yang materi terakhir pada kegiatan belajar 2 ini
adalah mengenai pengkajian Circulation (sirkulasi) pada kasus kegawatdaruratan. Baiklah,
semoga dengan materi-materi tersebut Anda akan semakin paham mengenai pengkajian
kegawatdaruratan.
Selamat belajar…..!!!
Gambar : IGD
Peserta didik mampu
•	 Mengidetifikasi  pengkajian Airway (Jalan nafas)pada kasus kegawatdaruratan
•	 Mengidentifikasi pengkajian Breathing (pernafasan) pada kasus kegawatdaruratan
•	 Mengidentifikasi pengkajian Circulation  (sirkulasi) pada kasus kegawatdaruratan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3
Uraian
Materi
Tidak sulit bagi anda untuk belajar dan memahami pengkajian kedaruratan. Dalam melaku-
kan asuhan keperawatan pada kasus kegawatdaruratan selalu diawali dengan melakukan
pengkajian. Pengkajian kegawatdaruratan pada umumnya menggunakan pendekatan
A-B-C (Airway= JALAN NAFAS, Breathing=PERNAFASAN dan Circulation = SIRKULASI). Perlu
diingat sebelum melakukan pengkajian anda harus memperhatikan proteksi diri (keaman-
an dan keselamatan diri) dan keadaan lingkungan sekitar.
Proteksi diri sangatlah penting bagi anda dengan tujuan untuk melindungi dan mencegah
terjadinya penularan dari berbagai penyakit yang dibawa oleh korban. Begitu juga keadaan
lingkungan sekitar haruslah aman, nyaman dan mendukung keselamatan baik korban
maupun penolong. Coba bayangkan bila anda menolong korban apabila ada api di dekat
anda, tentu anda tidak akan aman dan nyaman ketika anda menolong korban. Oleh sebab
sangatlah penting proteksi diri dan lingkungan yang aman dan nyaman tersebut.
PENTING UNTUK DIINGAT SEBELUM PENGKAJIAN !!
1.	 Menggunakan PROTEKSI DIRI
2.	 LINGKUNGAN SEKITAR HARUS AMAN DAN
Alat proteksi diri Alat alat pengkajian
Celemek/apron Stetoskop
Sarung tangan Tensi meter
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Masker Penlight
Kaca mata (goggle) Arloji
Sepatu boot Pulpen
Tutup kepala Buku catatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
5
Setelah anda menggunakan proteksi diri dan membawa alat alat pengkajian ke dekat
korban maka anda berada di dekat / samping korban mengatur posisi korban dengan
posisi terlentang atau sesuai dengan kebutuhan.
Setelah anda menggunakan proteksi diri dan membawa alat alat pengkajian ke dekat
korban maka anda berada di dekat / samping korban mengatur posisi korban dengan
posisi terlentang atau sesuai dengan kebutuhan.
Pengkajian airway (jalan nafas)
Pengkajian jalan nafas bertujuan menilai apakah jalan nafas paten (longgar) atau
mengalami obstruksi total atau partial sambil mempertahankan tulang servikal.
Sebaiknya ada teman anda (perawat) membantu untuk mempertahankan tulang servikal.
Pada kasus non trauma dan korban tidak sadar, buatlah posisi kepala head tilt dan chin
lift (hiperekstensi) sedangkan pada kasus trauma kepala sampai dada harus control atau
mempertahankan tulang servikal posisi kepala.
Pengkajian pada jalan nafas dengan cara membuka mulut korban dan lihat : Apakah ada
vokalisasi, muncul suara ngorok; Apakah ada secret, darah, muntahan; Apakah ada benda
asing seperti gigi yang patah; Apakah ada bunyi stridor (obstruksi dari lidah). Apabila
ditemukan jalan nafas tidak efektif maka lakukan tindakan untuk membebaskan jalan
nafas.
Pengkajian breathing (pernafasan)
Pengkajian breathing (pernafasan) dilakukan
setelah penilaian jalan nafas. Pengkajian
pernafasan dilakukan dengan cara inspeksi,
palpasi. Bila diperlukan auskultasi dan perkusi.
Inspeksi dada korban : Jumlah, ritme dan tipe
pernafasan; Kesimetrisan pengembangan
dada; Jejas / kerusakan kulit; Retraksi
intercostalis. Palpasi dada korban : Adakah
nyeri tekan; Adakah penurunan ekspansi paru.
Auskultasi : Bagaimanakah bunyi nafas (normal
atau vesikuler menurun); Adakah suara nafas
tambahan seperti ronchi, wheezing, pleural
friksion rub. Perkusi, dilakukan di daerah
thorak dengan hati hati, beberapa hasil yang
akan diperoleh adalah sebagai berikut : Sonor
(normal); Hipersonor atau timpani bila ada
udara di thorak; Pekak atau dullnes bila ada
konsolidasi atau cairan.
Pengkajian circulation (sirkulasi)
Pengkajian sirkulasi bertujuan untuk mengetahui dan menilai kemampuan jantung dan
pembuluh darah dalam memompa darah keseluruh tubuh. Pengkajian sirkulasi meliputi :
Tekanan darah; Jumlah nadi; Keadaan akral: dingin atau hangat; Sianosis; Bendungan vena
jugularis
Gambar : Bernafas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Rangkuman
Selamat anda telah menyelesaikan materi pengkajian Airway, Breathing dan
Circulation kegawatdaruratan. Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi
untuk melakukan pengkajian Airway, Breathing dan Circulation kegawatdaruratan.
Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu :
1.	Sebelum Anda melakukan pengkajian keperawatan kedaruratan, Anda wajib
menggunakan pelindung diri (universal precaution) serta mempersiapkan alat
alat pengkajian.
2.	Pengkajian keperawatan kedaruratan pada umumnya menggunakan urutan
Airway (jalan nafas), Breathing (pernafasan) dan Sirculation (sirkulasi).
3.	Pengkajian jalan nafas bertujuan untuk mengetahui dan menilai kepatenan jalan
nafas.
4.	 Pengkajian pernafasan (breathing) bertujuan untuk mengetahui dan menilai fungsi
paru dan oksigenisasi.
5.	Pengkajian sirkulasi (circulation) bertujuan untuk mengetahui fungsi jantung dan
pembuluh darah memompa darah keseluruh jaringan.
Selanjutnya anda diharapkan dapat melakukan penkajian airway (jalan nafas),
breathing (pernafasan) dan sirkulasi (circulation) di laboratorium.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
7
Evaluasi
Formatif
TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 2
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar
1.	Seorang pria usia 24 tahun, korban tabrak lari dan dibawa ambulan menuju IGD.
Kondisi korban tidak sadar. Anda sedang praktek dan akan melakukan pengkajian.
Untuk melindungi keamanan diri baik korban maupun anda, alat alat proteksi diri
yang diperlukan untuk melakukan pengkajian adalah :
a.	Celemek, apron, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), sepatu boot, tutup
kepala
b.	Celemek, tensi meter, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), sepatu boot,
tutup kepala
c.	Celemek, apron, sarung tangan, masker, stetoskop, sepatu boot, tutup kepala
d.	Celemek, apron, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), penlight, tutup kepala
2.	Seorang pria, usia 40 tahun, korban tabrak lari , berada di ruang emergensi UGD,
keadaan tidak sadar. Anda sebagai perawat jaga akan melakukan pengkajian
kedaruratan. Alat proteksi diri sudah digunakan. Alat alat pengkajian yang perlu anda
siapkan adalah :
a.	Stetoskop, masker, penlight, arloji, pulpen, buku catatan.
b.	Stetoskop, sarung tangan, penlight, arloji, pulpen, buku catatan,
c.	Stetoskop, celemek, penlight, arloji, pulpen, buku catatan,
d.	Stetoskop, tensi meter, penlight, arloji, pulpen, buku catatan.
3.	Seorang ibu, usia 50 tahun, dibawa ke IGD, ditempatkan di ruang emergensi. Anda
sudah memakai proteksi diri dan alat alat pengkajian sudah didekatkan. Anda segera
melakukan pengkajian jalan nafas. Hal yang perlu dikaji pada jalan nafas adalah :
a.	Vokalisasi, ada secret, darah, tekanan darah, benda asing, bunyi stridor.
b.	Vokalisasi, ada secret, nadi, muntahan, benda asing, bunyi stridor.
c.	Vokalisasi, ada secret, darah, muntahan, benda asing, bunyi stridor.
d.	Vokalisasi, ada secret, darah, muntahan, benda asing, retraksi dada.
4.	 Seorang remaja, usia 20 tahun, korban tabrak lari dibawa ke IGD, ditempatkan di
ruang emergensi. Anda sudah memakai proteksi diri dan alat alat pengkajian sudah
didekatkan. Anda segera melakukan inspeksi pada breathing meliputi jalan nafas.
a.	Kesimetrisan pengembangan dada
b.	Benda asing di mulut
c.	Adanya darah di hidung
d.	Adanya lidah yang menyumbat.
5.	Seorang remaja, usia 20 tahun, korban tabrak lari dibawa ke IGD, ditempatkan di
ruang emergensi. Anda telah melakukan inspeksi pada breathing meliputi jalan nafas,
selanjutnya anda akan melakukan auskultasi meliputi :
a.	Adanya jejas di dada
b.	Pola nafas
c.	Bentuk dada
d.	Bunyi nafas dada.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
6.	Seorang laki-laki, 35 tahun, pekerjaan sopir truk. Dibawa ke IGD setelah mengalami
kecelakaan, tubuh terhimpit antara kursi dan setir. Pasien mengeluh sesak nafas, sesak
bertambah hebat. Hasil rongent thorak menunjukkan hasil ada hemothorak (adanya
darah di dalam rongga pleura). Hasil pemeriksaan fisik (perkusi) thorak/dada didapat
hasil :
a.	Timpani
b.	Hipersonor
c.	Dullness
d.	Hipertipani
7.	 Seorang ibu usia 42 tahun, pasien rawat inap di ruang bedah thorak. Saat ini mengeluh
nyeri pada dada depan. Tampak memar pada dada kiri sebelah atas mamae. 2 hari yang
lalu kecelakaan lalu lintas, dadanya terbentur stir mobil yang dikendarainya. Apakah
yang harus perawat kaji untuk memastikan ada tidaknya fraktur pada tulang dada atau
kostae?
a.	 Adanya nyeri dada pada daerah yang memar
b.	 Adanya edema pada daerah yang memar
c.	 Adanya krepitasi pada daerah yang memar
d.	 Adanya hiperemi pada daerah yang memar
8.	 Dari pengkajian terhadap pasien wanita (usia 42 tahun) yang baru mengalami kecelakaan
lalu lintas, diketahui pasien mengalami fraktur pada kosta ke 4&5 kiri. Pasien mengeluh
nyeri hebat pada dada sebelah kiri dan dan bernafas berat. Tampak gerakan nafas
pasien paradoks. Pasien didiagnosa Flail Chest. Kecurigaan terhadap adanya flail chest
pada kasus di atas didasarkan pada?
a.	 Riwayat kecelakaan lalu lintas
b.	 Ada fraktur pada dada kiri
c.	 Bernafas berat
d.	 Gerakan nafas paradoks
9.	 Laki-laki,50tahundirawatdiruangICCUdengandiagnosagagaljantung.Padapengkajian
didapatkan data klien mengeluh lemas dan dada berdebar-debar. Pada pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan data tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 90x/menit dengan
ciri denyut nadi kuat lemah yang bergantian dan respirasi 24x/menit. Ciri denyut nadi
yang kuat lemah bergantian saat dilakukan pengkajian disebut apa ?
a.	 Pulsus seler
b.	 Pulsus alternan
c.	 Pulsus paradoks
d.	 Pulsus magnus
10.Untuk melakukan pengkajian yang lengkap terhadap nyeri dada klien dilakukan dengan
pendekatan PQRST (Provocative/Paliatif; Quality/Quantity; Region; Severity; Time).
Pertanyaan yang dapat diajukan kepada klien untuk mengetahui R (region) adalah :
a.	Apa yang memperberat atau memperingan nyeri dada Bapak ?
b.	Nyeri dirasakan di area mana? Apakah ada penyebaran nyeri ke leher, punggung
atau lengan ?
c.	 Nyeri yang Bapak rasakan seperti apa? Apakah seperti tertusuk-tusuk, terbakar atau
hanya seperti tertekan saja ?
d.	Nyeri yang dirasakan Bapak apakah terus menerus ? Kapan Bapak merasakan nyeri
dada ?
Tugas
Mandiri
Seorang pria, 25 tahun, terjatuh dari sepeda motor, dibawa ambulan ke UGD. Anda
sebagai perawat jaga, coba anda lakukan di depan pantom yang meliputi:
a.	 Penggunaan proteksi diri
b.	 Persiapan alat
c.	 Pemeriksaan airway
d.	 Pemeriksaan breathing
e.	 Pemeriksaan sirkulasi.
KUNCI JAWABAN
1.	 A
2.	 D
3.	 C
4.	
5.	
6.	 C
7.	 C
8.	 D
9.	 B
10.	B
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
American Heart Association. (2010). Adult Basic Life Support. http://circ.ahajournals.org
cgi/content full/122/18_suppl_3/S685, diakses tanggal 20 April 2010
American Heart Association. (2010). Pediatric Basic Life Support. http://circ.ahajournals
org/cgi/content full/122/18_suppl_3/S685, diakses tanggal 20 April 2010
Emergency Nurses Association. (2007). Sheehy”s Manual Of Emergency Care. Singapore
Elsevier Mosby
Moser, D., K., & Riegel, B. (2008). Cardiac nursing a companion to braunwald’s heart disease
Philadelphia: Saunders Elsevier
Sartono, dkk. 2013. Basic Trauma Cardiac Life Support. Gadar Medik Indonesia. Tidak
Dipublikasikan
Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, M., Simadibrata, M.K., & Setiati, S. (2006). Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tim ACLS Divisi Diklat RSJP Harapan Kita. (2010). Materi Kursus Advanced Cardiac Life
Support. Jakarta Tidak dipublikasikan
Underhil, S.L., Wood, S.L., Froelicher, E.S.S., & Halpenny. (2005). Cardiac Nursing. Philadelphia
Lippincott Williams & Wilkins
Daftar
Pustaka
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
Indah Widi
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
dinda putri
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
Jihan Nabilah
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemOperator Warnet Vast Raha
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
f' yagami
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
risdiana21
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
Faris Andrianto
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
Dnr Creatives
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Rahayu Pratiwi
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
whenny
 

What's hot (20)

Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anakPemeriksaan fisik bayi dan anak
Pemeriksaan fisik bayi dan anak
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
 

Similar to Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation

Kb 2 pengkajian abc
Kb 2 pengkajian abcKb 2 pengkajian abc
Kb 2 pengkajian abc
pjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
pjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
Nurul Sari
 
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakitPAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
Elize Lee
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan AnakPemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
pjj_kemenkes
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Pengenalan pengurusan pesakit trauma
Pengenalan pengurusan pesakit traumaPengenalan pengurusan pesakit trauma
Pengenalan pengurusan pesakit traumaLee Oi Wah
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
pjj_kemenkes
 
Choking
ChokingChoking
Choking
Ira Rahmawati
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
siaw ong
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
mokhtar
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
Auroral Flame
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
Agus Tri
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
pjj_kemenkes
 
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas XLABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
Millenia Anjali
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
pjj_kemenkes
 

Similar to Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation (20)

Kb 2 pengkajian abc
Kb 2 pengkajian abcKb 2 pengkajian abc
Kb 2 pengkajian abc
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakitPAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan AnakPemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
 
First aid
First aidFirst aid
First aid
 
First aid
First aidFirst aid
First aid
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
 
Pbsm ;(
Pbsm ;(Pbsm ;(
Pbsm ;(
 
Pengenalan pengurusan pesakit trauma
Pengenalan pengurusan pesakit traumaPengenalan pengurusan pesakit trauma
Pengenalan pengurusan pesakit trauma
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Choking
ChokingChoking
Choking
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas XLABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
LABORATORIUM BIOLOGI SMA kelas X
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 

Recently uploaded (13)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 

Kb 2 pengkajian airway, breathing, circulation

  • 1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) KEPERAWATAN Rudi Hamarno Maria Diah Ciptaning Tyas KEGAWAT DARURATAN MODUL Konsep Dasar Kegawat Daruratan dan Bantuan Hidup Dasar SEMESTER 8 KEGIATAN BELAJAR 2 PENGKAJIAN AIRWAY, BREATHING DAN CIRCULATION KEGAWATDARUATAN
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kegiatan Belajar 2 Pengkajian Airway, Breathing dan Circulation Kegawatdaruratan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pesertadidikmampumelakukanpengkajian Airway, Breathing dan Circulation kegawatdaruratan. Pada modul ini, Anda akan mempelajari mengenai pengkajian pada pasien dengan kondisi atau dalam situasi kegawatdaruratan. Materi yang pertama Anda pelajari adalah mengenai bagaimana melakukan pengkajian Airway (Jalan nafas)pada kasus kegawatdaruratan? Secara berurutan Anda Akan mempelajari bagaimana pengkajian Breathing (pernafasan) pada kasus kegawatdaruratan? Dan yang materi terakhir pada kegiatan belajar 2 ini adalah mengenai pengkajian Circulation (sirkulasi) pada kasus kegawatdaruratan. Baiklah, semoga dengan materi-materi tersebut Anda akan semakin paham mengenai pengkajian kegawatdaruratan. Selamat belajar…..!!! Gambar : IGD Peserta didik mampu • Mengidetifikasi pengkajian Airway (Jalan nafas)pada kasus kegawatdaruratan • Mengidentifikasi pengkajian Breathing (pernafasan) pada kasus kegawatdaruratan • Mengidentifikasi pengkajian Circulation (sirkulasi) pada kasus kegawatdaruratan
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 3 Uraian Materi Tidak sulit bagi anda untuk belajar dan memahami pengkajian kedaruratan. Dalam melaku- kan asuhan keperawatan pada kasus kegawatdaruratan selalu diawali dengan melakukan pengkajian. Pengkajian kegawatdaruratan pada umumnya menggunakan pendekatan A-B-C (Airway= JALAN NAFAS, Breathing=PERNAFASAN dan Circulation = SIRKULASI). Perlu diingat sebelum melakukan pengkajian anda harus memperhatikan proteksi diri (keaman- an dan keselamatan diri) dan keadaan lingkungan sekitar. Proteksi diri sangatlah penting bagi anda dengan tujuan untuk melindungi dan mencegah terjadinya penularan dari berbagai penyakit yang dibawa oleh korban. Begitu juga keadaan lingkungan sekitar haruslah aman, nyaman dan mendukung keselamatan baik korban maupun penolong. Coba bayangkan bila anda menolong korban apabila ada api di dekat anda, tentu anda tidak akan aman dan nyaman ketika anda menolong korban. Oleh sebab sangatlah penting proteksi diri dan lingkungan yang aman dan nyaman tersebut. PENTING UNTUK DIINGAT SEBELUM PENGKAJIAN !! 1. Menggunakan PROTEKSI DIRI 2. LINGKUNGAN SEKITAR HARUS AMAN DAN Alat proteksi diri Alat alat pengkajian Celemek/apron Stetoskop Sarung tangan Tensi meter
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Masker Penlight Kaca mata (goggle) Arloji Sepatu boot Pulpen Tutup kepala Buku catatan
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 5 Setelah anda menggunakan proteksi diri dan membawa alat alat pengkajian ke dekat korban maka anda berada di dekat / samping korban mengatur posisi korban dengan posisi terlentang atau sesuai dengan kebutuhan. Setelah anda menggunakan proteksi diri dan membawa alat alat pengkajian ke dekat korban maka anda berada di dekat / samping korban mengatur posisi korban dengan posisi terlentang atau sesuai dengan kebutuhan. Pengkajian airway (jalan nafas) Pengkajian jalan nafas bertujuan menilai apakah jalan nafas paten (longgar) atau mengalami obstruksi total atau partial sambil mempertahankan tulang servikal. Sebaiknya ada teman anda (perawat) membantu untuk mempertahankan tulang servikal. Pada kasus non trauma dan korban tidak sadar, buatlah posisi kepala head tilt dan chin lift (hiperekstensi) sedangkan pada kasus trauma kepala sampai dada harus control atau mempertahankan tulang servikal posisi kepala. Pengkajian pada jalan nafas dengan cara membuka mulut korban dan lihat : Apakah ada vokalisasi, muncul suara ngorok; Apakah ada secret, darah, muntahan; Apakah ada benda asing seperti gigi yang patah; Apakah ada bunyi stridor (obstruksi dari lidah). Apabila ditemukan jalan nafas tidak efektif maka lakukan tindakan untuk membebaskan jalan nafas. Pengkajian breathing (pernafasan) Pengkajian breathing (pernafasan) dilakukan setelah penilaian jalan nafas. Pengkajian pernafasan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi. Bila diperlukan auskultasi dan perkusi. Inspeksi dada korban : Jumlah, ritme dan tipe pernafasan; Kesimetrisan pengembangan dada; Jejas / kerusakan kulit; Retraksi intercostalis. Palpasi dada korban : Adakah nyeri tekan; Adakah penurunan ekspansi paru. Auskultasi : Bagaimanakah bunyi nafas (normal atau vesikuler menurun); Adakah suara nafas tambahan seperti ronchi, wheezing, pleural friksion rub. Perkusi, dilakukan di daerah thorak dengan hati hati, beberapa hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut : Sonor (normal); Hipersonor atau timpani bila ada udara di thorak; Pekak atau dullnes bila ada konsolidasi atau cairan. Pengkajian circulation (sirkulasi) Pengkajian sirkulasi bertujuan untuk mengetahui dan menilai kemampuan jantung dan pembuluh darah dalam memompa darah keseluruh tubuh. Pengkajian sirkulasi meliputi : Tekanan darah; Jumlah nadi; Keadaan akral: dingin atau hangat; Sianosis; Bendungan vena jugularis Gambar : Bernafas
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Rangkuman Selamat anda telah menyelesaikan materi pengkajian Airway, Breathing dan Circulation kegawatdaruratan. Dengan demikian sekarang Anda memiliki kompetensi untuk melakukan pengkajian Airway, Breathing dan Circulation kegawatdaruratan. Dari materi tersebut ada harus mengingat hal hal penting yaitu : 1. Sebelum Anda melakukan pengkajian keperawatan kedaruratan, Anda wajib menggunakan pelindung diri (universal precaution) serta mempersiapkan alat alat pengkajian. 2. Pengkajian keperawatan kedaruratan pada umumnya menggunakan urutan Airway (jalan nafas), Breathing (pernafasan) dan Sirculation (sirkulasi). 3. Pengkajian jalan nafas bertujuan untuk mengetahui dan menilai kepatenan jalan nafas. 4. Pengkajian pernafasan (breathing) bertujuan untuk mengetahui dan menilai fungsi paru dan oksigenisasi. 5. Pengkajian sirkulasi (circulation) bertujuan untuk mengetahui fungsi jantung dan pembuluh darah memompa darah keseluruh jaringan. Selanjutnya anda diharapkan dapat melakukan penkajian airway (jalan nafas), breathing (pernafasan) dan sirkulasi (circulation) di laboratorium.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 7 Evaluasi Formatif TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 2 Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar 1. Seorang pria usia 24 tahun, korban tabrak lari dan dibawa ambulan menuju IGD. Kondisi korban tidak sadar. Anda sedang praktek dan akan melakukan pengkajian. Untuk melindungi keamanan diri baik korban maupun anda, alat alat proteksi diri yang diperlukan untuk melakukan pengkajian adalah : a. Celemek, apron, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), sepatu boot, tutup kepala b. Celemek, tensi meter, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), sepatu boot, tutup kepala c. Celemek, apron, sarung tangan, masker, stetoskop, sepatu boot, tutup kepala d. Celemek, apron, sarung tangan, masker, kaca mata (goggle), penlight, tutup kepala 2. Seorang pria, usia 40 tahun, korban tabrak lari , berada di ruang emergensi UGD, keadaan tidak sadar. Anda sebagai perawat jaga akan melakukan pengkajian kedaruratan. Alat proteksi diri sudah digunakan. Alat alat pengkajian yang perlu anda siapkan adalah : a. Stetoskop, masker, penlight, arloji, pulpen, buku catatan. b. Stetoskop, sarung tangan, penlight, arloji, pulpen, buku catatan, c. Stetoskop, celemek, penlight, arloji, pulpen, buku catatan, d. Stetoskop, tensi meter, penlight, arloji, pulpen, buku catatan. 3. Seorang ibu, usia 50 tahun, dibawa ke IGD, ditempatkan di ruang emergensi. Anda sudah memakai proteksi diri dan alat alat pengkajian sudah didekatkan. Anda segera melakukan pengkajian jalan nafas. Hal yang perlu dikaji pada jalan nafas adalah : a. Vokalisasi, ada secret, darah, tekanan darah, benda asing, bunyi stridor. b. Vokalisasi, ada secret, nadi, muntahan, benda asing, bunyi stridor. c. Vokalisasi, ada secret, darah, muntahan, benda asing, bunyi stridor. d. Vokalisasi, ada secret, darah, muntahan, benda asing, retraksi dada. 4. Seorang remaja, usia 20 tahun, korban tabrak lari dibawa ke IGD, ditempatkan di ruang emergensi. Anda sudah memakai proteksi diri dan alat alat pengkajian sudah didekatkan. Anda segera melakukan inspeksi pada breathing meliputi jalan nafas. a. Kesimetrisan pengembangan dada b. Benda asing di mulut c. Adanya darah di hidung d. Adanya lidah yang menyumbat. 5. Seorang remaja, usia 20 tahun, korban tabrak lari dibawa ke IGD, ditempatkan di ruang emergensi. Anda telah melakukan inspeksi pada breathing meliputi jalan nafas, selanjutnya anda akan melakukan auskultasi meliputi : a. Adanya jejas di dada b. Pola nafas c. Bentuk dada d. Bunyi nafas dada.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 6. Seorang laki-laki, 35 tahun, pekerjaan sopir truk. Dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan, tubuh terhimpit antara kursi dan setir. Pasien mengeluh sesak nafas, sesak bertambah hebat. Hasil rongent thorak menunjukkan hasil ada hemothorak (adanya darah di dalam rongga pleura). Hasil pemeriksaan fisik (perkusi) thorak/dada didapat hasil : a. Timpani b. Hipersonor c. Dullness d. Hipertipani 7. Seorang ibu usia 42 tahun, pasien rawat inap di ruang bedah thorak. Saat ini mengeluh nyeri pada dada depan. Tampak memar pada dada kiri sebelah atas mamae. 2 hari yang lalu kecelakaan lalu lintas, dadanya terbentur stir mobil yang dikendarainya. Apakah yang harus perawat kaji untuk memastikan ada tidaknya fraktur pada tulang dada atau kostae? a. Adanya nyeri dada pada daerah yang memar b. Adanya edema pada daerah yang memar c. Adanya krepitasi pada daerah yang memar d. Adanya hiperemi pada daerah yang memar 8. Dari pengkajian terhadap pasien wanita (usia 42 tahun) yang baru mengalami kecelakaan lalu lintas, diketahui pasien mengalami fraktur pada kosta ke 4&5 kiri. Pasien mengeluh nyeri hebat pada dada sebelah kiri dan dan bernafas berat. Tampak gerakan nafas pasien paradoks. Pasien didiagnosa Flail Chest. Kecurigaan terhadap adanya flail chest pada kasus di atas didasarkan pada? a. Riwayat kecelakaan lalu lintas b. Ada fraktur pada dada kiri c. Bernafas berat d. Gerakan nafas paradoks 9. Laki-laki,50tahundirawatdiruangICCUdengandiagnosagagaljantung.Padapengkajian didapatkan data klien mengeluh lemas dan dada berdebar-debar. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan data tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 90x/menit dengan ciri denyut nadi kuat lemah yang bergantian dan respirasi 24x/menit. Ciri denyut nadi yang kuat lemah bergantian saat dilakukan pengkajian disebut apa ? a. Pulsus seler b. Pulsus alternan c. Pulsus paradoks d. Pulsus magnus 10.Untuk melakukan pengkajian yang lengkap terhadap nyeri dada klien dilakukan dengan pendekatan PQRST (Provocative/Paliatif; Quality/Quantity; Region; Severity; Time). Pertanyaan yang dapat diajukan kepada klien untuk mengetahui R (region) adalah : a. Apa yang memperberat atau memperingan nyeri dada Bapak ? b. Nyeri dirasakan di area mana? Apakah ada penyebaran nyeri ke leher, punggung atau lengan ? c. Nyeri yang Bapak rasakan seperti apa? Apakah seperti tertusuk-tusuk, terbakar atau hanya seperti tertekan saja ? d. Nyeri yang dirasakan Bapak apakah terus menerus ? Kapan Bapak merasakan nyeri dada ?
  • 9. Tugas Mandiri Seorang pria, 25 tahun, terjatuh dari sepeda motor, dibawa ambulan ke UGD. Anda sebagai perawat jaga, coba anda lakukan di depan pantom yang meliputi: a. Penggunaan proteksi diri b. Persiapan alat c. Pemeriksaan airway d. Pemeriksaan breathing e. Pemeriksaan sirkulasi. KUNCI JAWABAN 1. A 2. D 3. C 4. 5. 6. C 7. C 8. D 9. B 10. B
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 American Heart Association. (2010). Adult Basic Life Support. http://circ.ahajournals.org cgi/content full/122/18_suppl_3/S685, diakses tanggal 20 April 2010 American Heart Association. (2010). Pediatric Basic Life Support. http://circ.ahajournals org/cgi/content full/122/18_suppl_3/S685, diakses tanggal 20 April 2010 Emergency Nurses Association. (2007). Sheehy”s Manual Of Emergency Care. Singapore Elsevier Mosby Moser, D., K., & Riegel, B. (2008). Cardiac nursing a companion to braunwald’s heart disease Philadelphia: Saunders Elsevier Sartono, dkk. 2013. Basic Trauma Cardiac Life Support. Gadar Medik Indonesia. Tidak Dipublikasikan Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, M., Simadibrata, M.K., & Setiati, S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tim ACLS Divisi Diklat RSJP Harapan Kita. (2010). Materi Kursus Advanced Cardiac Life Support. Jakarta Tidak dipublikasikan Underhil, S.L., Wood, S.L., Froelicher, E.S.S., & Halpenny. (2005). Cardiac Nursing. Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins Daftar Pustaka
  • 11. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015