SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Perkembangan Sistem dan Aplikasi GPS dan GLONASS
HASANUDDIN Z. ABIDIN
Kelompok Keilmuan Geodesi
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, E-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id
1. SISTEM SATELIT GPS
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari "NAVi-
gation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). Sistem yang dapat diguna-
kan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan
posisi dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, se-
cara kontinyu di seluruh dunia. Penjelasan yang lebih komprehensif dan mendetil dari
teknologi GPS ini dapat dilihat di Abidin (2000).
Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space
segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control sys-
tem segment) yang terdiri dari stasion-stasion pemonitor dan pengontrol satelit, dan seg-
men pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima
dan pengolah sinyal dan data GPS. Ketiga segmen GPS ini digambarkan secara skematik
di Gambar 1.
SATELIT
. 21 + 3 satelit
. periode orbit : 12 jam
. altitude orbit : 20200 km
SISTEM KONTROL
. Sinkronisasi waktu
. Prediksi orbit
. Injeksi data
. Monitor kesehatan satelit
PENGGUNA
. Mengamati sinyal GPS
. Hitung posisi dan kecepatan
. Dapatkan informasi
mengenai waktu
Gambar 1. Sistem Penetuan Posisi Global, GPS [Wells et al., 1986].
1.1. Segmen Satelit GPS
Satelit GPS bisa dianalogikan sebagai stasion radio di angkasa, yang diperlengkapi den-
gan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang. Sinyal-
sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan
digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, waktu serta parameter-
parameter turunan lainnya.
Tergantung pada periode operasionalisasinya, pada dasarnya satelit-satelit GPS
dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu [Kaplan, 1996; NAVCEN, 2005] : BLOK – I (Ini-
1
tial Concept Validation Satellites), BLOK – II (Initial Production Satellites), BLOK - IIA (Up-
graded Production Satellites), BLOK – IIR (Replenishment Satellites), BLOK - IIF (Follow-On
“Suistainment” Satellites), dan BLOK – III. Pada saat ini (Oktober 2006), ada 29 satelit GPS
yang operasional, masing-masing 1 satelit Blok-II, 15 satelit Blok II-A, 12 satelit Blok-IIR
dan 1 satelit Blok-IIRM, sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Status Konstelasi Satelit GPS per Maret 2006 [USNO, 2006]
NAVSTAR SVN PRN
Waktu
Peluncuran
Mulai
Operasional
Jam Bidang Orbit
II - 9 15 15 01-Okt-1990 15-Okt-1990 Cs D-2
IIA - 11 24 24 04-Jul-1991 30-Agt-1991 Rb D-1
IIA - 12 25 25 23-Feb-1992 24-Mar-1992 Cs A-2
IIA - 14 26 26 07-Jul-1992 23-Jul-1992 Rb F-2
IIA - 15 27 27 09-Sep-1992 30-Sep-1992 Cs A-3
IIA - 16 32 01 22-Nov-1992 11-Des-1992 Cs F-1
IIA - 17 29 29 18-Des-1992 05-Jan-1993 Rb F-4
IIA - 19 31 31 30-Mar-1993 13-Apr-1993 Cs C-3
IIA - 21 39 09 26-Jun-1993 20-Jul-1993 Cs A-1
IIA - 22 35 05 30-Agt-1993 28-Sep-1993 Cs B-4
IIA - 23 34 04 26-Okt-1993 22-Nov-1993 Rb D-4
IIA - 24 36 06 10-Mar-1994 28-Mar-1994 Cs C-1
IIA - 25 33 03 28-Mar-1996 09-Apr-1996 Cs C-2
IIA - 26 40 10 16-Jul-1996 15-Agt-1996 Cs E-3
IIA - 27 30 30 12-Sep-1996 01-Okt-1996 Cs B-2
IIA - 28 38 08 06-Nov-1997 18-Des-1997 Rb A-5
IIR-2 43 13 23-Jul-1997 31-Jan-1998 Rb F3
IIR-3 46 11 07-Okt-1999 03-Jan-2000 Rb D2
IIR-4 51 20 11-Mei-2000 01-Juni-2000 Rb E1
IIR-5 44 28 16-Juli-2000 15-Agt-2000 Rb B3
IIR-6 41 14 10-Nov-2000 10-Des-2000 Rb F1
IIR-7 54 18 30-Jan-2001 15-Feb-2001 Rb E4
IIR-8 56 16 29-Jan-2003 18-Feb-2003 Rb B1
IIR-9 45 21 31-Maret-2003 12-April-2003 Rb D3
IIR-10 47 22 21-Des-2003 12-Jan-2004 Rb E2
IIR-11 59 19 20-Maret-2004 05-April-2004 Rb C3
IIR-12 60 23 23-Juni-2004 09-Juli-2004 Rb F4
IIR-13 61 02 06-Nov-2004 22-Nov-2004 Rb D7
IIRM-1 53 17 26-Sept-2005 Rb C4
Cs = Cesium, Rb = Rubidium.
Konstelasi standar dari satelit GPS terdiri dari 24 satelit yang menempati 6 (enam)
bidang orbit yang bentuknya sangat mendekati lingkaran, dengan eksentrisitas orbit
umumnya lebih kecil dari 0.02, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3. Keenam
bidang orbit satelit GPS mempunyai spasi sudut yang sama antar sesamanya. Meskipun
begitu setiap orbit ditempati oleh 4 satelit dengan interval antaranya yang tidak sama.
Jarak antar satelit diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan probabilitas kenam-
pakan setidaknya 4 satelit yang bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi
pada setiap saat [Bagley and Lamons, 1992; Green, 1989].
2
1.2. Segmen Sistem Kontrol GPS
Segmen sistem kontrol GPS berfungsi
mengontrol dan memantau operasional
semua satelit GPS dan memastikan bahwa
semua satelit berfungsi sebagaimana mes-
tinya. Kelaik-gunaan satelit-satelit GPS
tersebut dimonitor dan dikontrol oleh
segmen sistem kontrol yang terdiri dari
beberapa station pemonitor dan pengon-
trol yang tersebar di seluruh dunia, yaitu
di pulau Ascension (Samudera Atlantik
bagian selatan), Diego Garcia (Samudera
Hindia), Kwajalein (Samudera Pasifik
bagian utara), Hawaii, dan Colorado
Springs. Gambar 3. Konfigurasi Orbit Satelit GPS.
Disamping memonitor dan mengontrol kesehatan seluruh satelit beserta seluruh
komponennya, segmen kontrol ini juga berfungsi menentukan orbit dari seluruh satelit
GPS yang merupakan informasi vital untuk penentuan posisi dengan satelit.
Secara spesifik, segmen sistem kontrol terdiri dari Ground Antenna Stations (GAS),
Monitor Stations (MS), Prelaunch Compatibility Station (PCS), dan Master Control Station
(MCS) [Bagley and Lamons, 1992]. GAS berlokasi di Ascension, Diego Garcia, dan Kwajal-
ein. Lima stasion MS terdiri dari stasion GCS ditambah stasion di Colorado Springs dan
Hawaii. Stasion PCS berlokasi di Cape Caneveral, dan stasion ini juga berfungsi sebagai
backup dari GAS. Sedangkan stasion MCS berlokasi di Colorado Springs. Lokasi dari
stasion-stasion segmen kontrol GPS tersebut, yang umum dinamakan OCS (Operational
Control Segment) ditunjukkan pada Gambar 4.
Hawaii
Ascension Diego
Garcia
Kwajalein
Master Control Station + Monitor Station: Colorado Springs (USA)
Monitor Station
Ground Antenna Station
Cape
CanavaralHawaii
Ascension Diego
Garcia
Kwajalein
Master Control Station + Monitor Station: Colorado Springs (USA)
Monitor Station
Ground Antenna Station
Cape
Canavaral
Gambar 4. Lokasi stasion-stasion sistem kontrol GPS.
1.3. Segmen Pengguna GPS
Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS, baik di darat, laut, udara,
maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) diperlukan
untuk menerima dan memroses sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penen-
3
tuan posisi, kecepatan, waktu maupun parameter turunan lainnya.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan receiver GPS
[Seeber, 1993], yaitu antara lain berdasarkan fungsinya, data yang direkamnya, jumlah
kanalnya, ataupun penggunanya. Dilihat dari fungsinya, secara umum receiver GPS da-
pat diklasifikasikan secara skematik seperti di Gambar 5 berikut.
Receiver
GPS
Penentuan
Posisi
Penentuan
Waktu
Tipe Navigasi
Tipe Pemetaan
Tipe Geodetik
Tipe Sipil
Tipe Militer
Tipe Satu-Frekuensi
Tipe Dua-Frekuensi
Timing Receiver
Gambar 5. Klasifikasi receiver GPS.
Receiver GPS untuk penentuan posisi pada dasarnya dapat dibagi atas receiver tipe navi-
gasi, tipe pemetaan, dan tipe geodetik. Receiver tipe navigasi (navigation type) yang
kadang disebut tipe genggam (handheld receiver) umumnya digunakan untuk penentuan
posisi absolut secara instan yang tidak menuntut ketelitian terlalu tinggi. Receiver navi-
gasi tipe sipil dapat memberikan ketelitian posisi sekitar 5 - 10 m, dan tipe militer sekitar
3 - 5 m. Harga dari receiver tipe navigasi ini umumnya juga relatif murah. Sebagai con-
toh pada saat ini (Juni 2005), receiver navigasi tipe sipil umumnya berkisar sekitar 125
sampai 900 USD per unit tergantung karakteristik yang dipunyainya serta tingkat ke-
canggihannya. Saat ini terdapat cukup banyak receiver GPS tipe navigasi dari berbagai
merek yang beredar di pasaran yang ditujukan untuk berbagai aplikasi. Contoh dari re-
ceiver GPS navigasi tipe sipil dan militer ditunjukkan pada Gambar 6.
Tipe Sipil
Tipe Sipil Tipe Militer
Tipe Sipil Tipe Sipil Tipe Sipil
Gambar 6. Contoh Receiver GPS Navigasi [NAVTECHGPS, 2005].
4
Harga receiver GPS navigasi tipe militer relatif lebih mahal, dan umumnya di atas
USD.1000. Perlu dicatat di sini bahwa saat ini receiver GPS navigasi tipe sipil juga sudah
banyak diintegrasikan dengan beberapa peralatan sehari-hari, seperti jam tangan, telpon
genggam, kamera, dan kamera video, sebagaimana dicontohkan pada Gambar 7.
Casio
GPS Watch
Garmin
GPS PhoneRicoh Pro G3
Casio
GPS Watch
Garmin
GPS PhoneRicoh Pro G3
Gambar 7. Contoh Receiver GPS Navigasi Tipe Sipil yang telah diintegrasikan
dengan jam tangan, kamera dan telpon genggam.
Seperti halnya receiver tipe navigasi, receiver GPS tipe pemetaan juga memberikan data
pseudorange (kode-C/A). Hanya bedanya, pada receiver tipe pemetaan, data tersebut
direkam dan dapat kemudian di pindahkan (down-load) ke komputer untuk diproses le-
bih lanjut. Oleh sebab itu tidak seperti halnya receiver tipe navigasi, receiver tipe pe-
metaan ini dapat digunakan untuk penentuan posisi secara diferensial, dan dalam hal ini
ketelitian yang dapat diperoleh adalah sekitar 1 - 2 meter. Contoh aplikasi yang dapat
dilayani oleh receiver tipe pemetaan ini antara lain adalah survei dan pemetaan geologi
dan pertambangan, peremajaan peta, serta pembangunan dan peremajaan basis data SIG
(Sistem Informasi geografis). Contoh dari receiver tipe pemetaan ini ditunjukkan pada
Gambar 8 berikut.
Dari ketiga tipe receiver GPS untuk penentuan posisi, tipe geodetik adalah tipe re-
ceiver yang relatif paling canggih, paling mahal, dan juga memberikan data yang paling
presisi. Oleh sebab itu receiver tipe geodetik umumnya digunakan untuk aplikasi-
aplikasi yang menuntut ketelitian yang relatif tinggi (dari orde mm sampai cm), seperti
untuk pengadaan titik-titik kontrol geodesi, pemantauan deformasi, dan studi geodi-
namika. Tergantung pada jumlah data yang dapat diamati, dikenal tipe geodetik satu
dan dua-frekuensi. Tipe geodetik satu-frekuensi hanya merekam data pseudorange dan
fase dari sinyal L1, dan tipe dua-frekuensi juga merekam data dari sinyal L2. Pada saat
ini cukup banyak receiver GPS tipe geodetik yang beredar di pasaran. Contoh dari re-
ceiver tipe geodetik ini ditunjukkan pada Gambar 9 berikut.
5
Gambar 8. Contoh Receiver GPS Tipe Pemetaan.
Gambar 9. Contoh Receiver GPS Tipe Geodetik.
Berbeda dengan receiver untuk penentuan posisi, receiver GPS untuk penentuan waktu
(timing receiver) didesain hanya untuk memberikan informasi tentang waktu ataupun
frekuensi yang teliti. Receiver ini umumnya dilengkapi dengan keluaran 1 pps (pulse-per-
second). Beberapa receiver tipe ini juga dilengkapi dengan receiver Loran-C, dalam
rangka untuk meningkatkan keandalannya. Beberapa yang lain juga dilengkapi dengan
jam atom Rubidium atau Cesium, dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas jangka
pendek (short term) maupun jangka panjangnya (long term).
Disamping untuk penentuan waktu dan frekuensi secara teliti, receiver tipe ini
juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi seperti transfer waktu antar benua, sink-
ronisasi jaringan telekomunikasi dijital, maupun sinkronisasi jaringan pembangkit tenaga
listrik. Beberapa receiver penentuan waktu telah beredar di pasaran saat ini. Contoh dari
suatu receiver GPS jenis ini ditunjukkan pada Gambar 10 berikut.
6
Gambar 10. Contoh Receiver GPS untuk Penentuan Waktu.
Berdasarkan tujuan ataupun fungsi penggunaannya yang relatif lebih spesifik, juga dike-
nal beberapa pengklasifikasian lain dari receiver GPS. Beberapa contoh dalam hal ini
diberikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Beberapa tipe receiver GPS yang lebih spesifik.
Tipe Karakteristik Spesifik
Penerbangan
(Aviation)
• Umumnya digunakan untuk navigasi dan penentuan
parameter attitude.
• Umumnya dapat diintegrasikan dengan basis data Jeppson.
• Receiver yang lebih canggih sedang dibangun dan
diuji untuk keperluan pendaratan (landing).
Laut
(Marine)
• Umumnya digunakan untuk navigasi
• Umumnya mengakomodir format data NMEA-183
sehingga dapat diintegrasikan dengan peralatan
elektronik kapal lainnya.
• Beberapa dilengkapi dengan layar tampilan yang cukup lebar untuk
menampilkan peta navigasi laut.
Luar Angkasa
(Spaceborne)
• Digunakan untuk navigasi satelit dan penentuan parameter attitude nya.
• Mempunyai daya tahan terhadap radiasi yang lebih baik dibandingkan
receiver yang umum digunakan di
permukaan Bumi.
GPS Card
• Hanya berupa electronic board (lihat contohnya di Gambar 11).
• Dimaksudkan untuk dintegrasikan dengan instrumen lain, seperti kom-
puter PC, kamera, video, dll.nya.
• Ada yang dapat menerima koreksi diferensial.
Gambar. 11. Contoh suatu GPS Card.
7
Akhirnya perlu dicatat bahwa kalau kita pelajari perkembangan dunia receiver
GPS dari waktu ke waktu, ada beberapa pola kecenderungan dari receiver GPS yang da-
pat disimpulkan pada saat ini, yaitu :
• Ukuran semakin kecil,
• Harga semakin murah,
• Keandalan semakin tinggi,
• Ketelitian data yang diberikan semakin baik,
• Lebih ‘user-oriented’,
• Dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya seperti SIG (Sistem Informasi
Geografis), Video, Kamera Dijital, dll,
• Jenisnya dalam bentuk GPS Card semakin populer.
1.4. Modernisasi GPS
Pada Januari 1999, Wakil Preseiden Amerika Serikat Al Gore mengumumkan program
modernisasi GPS, dalam rangka memperluas dan meningkatkan kemampuan GPS dalam
melayani aplikasi-aplikasi sipil maupun militer secara global [FAA, 2005].
Modernisasi GPS dilaksanakan antara lain dengan memodernisasi segmen satelit
GPS (lihat Gambar 12) yang telah dijelaskan sebelumnya, menambahkan sinyal baru
yang akan dipancarkan oleh satelit GPS, baik berupa sinyal sipil maupun sinyal militer,
serta meningkatkan kemampuan dari segmen sistem kontrol GPS. Satelit yang pertama
dari Blok-IIR yang telah dimodernisasi (Blok-IIRM) telah diluncurkan pada 26 September
2005.
Blok IIA/IIR Blok IIIBlok IIR-M, IIF
Peningkatan Kapabilitas Sistem Peningkatan Manfaat Sipil/Militer
Gambar 12. Tahapan modernisasi segmen satelit GPS [Bell, 2005].
Sebagai bagian dari program modernisasi GPS ini, daya dari sinyal GPS juga akan
ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan proteksi diri dari sinyal terhadap gang-
guan luar. Penambahan sinyal-sinyal baru ini secara umum akan meningkatkan kualitas
ketelitian dari posisi, kecepatan maupun parameter-parameter lainnya yang ditentukan
dengan menggunakan data pengamatan GPS. Disamping itu penambahan sinyal baru ini
juga akan meningkatkan integritas (integrity) sistem GPS serta kontinyuitas pelayanan
GPS baik secara spasial maupun temporal.
Sebagai bagian dari proses modernisasi sistem GPS, pemerintah Amerika Serikat
sudah memutuskan untuk menambah 2 (dua) sinyal sipil yang baru; yang pertama pada
frekuensi L2 yang sekarang dan yang kedua pada frekuensi 1176 MHz [Divlis, 1999;
Fontana et al., 2001]. Sinyal sipil baru pada frekuensi L2 akan mulai diimplementasikan
mulai satelit Blok-IIR yang ke 14 sampai 21 (Blok IIR-M), dan sinyal sipil L5 pada fre-
kuensi 1176 MHz (115 x 10.23 MHz) direncanakan mulai satelit Blok-IIF. Rencana mod-
ernisasi sinyal GPS diilustrasikan pada Gambar 13 berikut.
8
P(Y)
C/A
C/A
P(Y)
P(Y)
P(Y)
ML2C
M
Sinyal saat ini
(Blok II/IIA/IIR)
Sinyal generasi
berikutnya
(Blok IIR-M)
Sinyal setelah
modernisasi
penuh (Blok IIF)
C/A
P(Y)
M
P(Y)
L2CM
1176 MHz
(L5)
1227 MHz
(L2)
1575 MHz
(L1)
P(Y)
C/A
C/A
P(Y)
P(Y)
P(Y)
ML2C
M
Sinyal saat ini
(Blok II/IIA/IIR)
Sinyal generasi
berikutnya
(Blok IIR-M)
Sinyal setelah
modernisasi
penuh (Blok IIF)
C/A
P(Y)
M
P(Y)
L2CM
1176 MHz
(L5)
1227 MHz
(L2)
1575 MHz
(L1)
Gambar 13. Rencana modernisasi sinyal GPS.
Dari Gambar 13 terlihat, bahwa kalau saat ini dengan satelit Blok II/IIA/IIR, GPS mem-
punyai 3 sinyal kode GPS dengan dua gelombang pembawa, yaitu L1 C/A, L1 P(Y) dan
L2 P(Y); maka dalam waktu dekat dengan semakin banyaknya satelit Blok IIR-M, GPS
akan mempunyai 6 sinyal kode GPS, yaitu dengan tambahan sinyal L2C (L2 Civil), L1 M
(Military) dan L2 M. Selanjutnya dengan Blok II F, GPS akan mempunyai gelombang
pembawa baru yaitu L5 serta satu sinyal kode L5C (L5 Civil).
Dalam konteks sistem kontrol GPS, modernisasi GPS juga akan menambah seban-
yak 11 stasion pengontrol GPS baru seperti yang diilustrasikan pada Gambar 14 berikut.
Pada Gambar ini stasion-stasion sistem kontrol GPS yang ada saat ini digambarkan seba-
gai USA sites, yaitu seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 4 sebelumnya.
Gambar 14. Rencana modernisasi lokasi stasion sistem kontrol GPS
setelah program modernisasi; diadaptasi dari [Fisher, 2005].
1.5. Kemampuan GPS
GPS dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat,
teliti, dan murah dimana saja di bumi ini pada setiap waktu, siang maupun malam tanpa
tergantung pada kondisi cuaca. Sampai saat ini, GPS adalah satu-satunya sistem navigasi
9
atau sistem penentuan posisi yang mempunyai karakteristik prima seperti itu. Disamp-
ing produk dasar tersebut (posisi, kecepatan, dan waktu), sebenarnya ada beberapa pa-
rameter turunan lainnya yang dapat ditentukan dengan teknologi GPS ini. Parameter-
parameter tersebut ditunjukkan pada Gambar 15.
Posisi
Kecepatan
Waktu
Percepatan
Frekuensi
Asimut Geodetik
Attitude parameters
TEC (Total Electron Content)
WVC (Water Vapour Content)
Parameter Orientasi Bumi
Tinggi orthometrik
Undulasi Geoid
Defleksi Vertikal
Perlu dikombinasikan
dengan informasi
eksternal dari
sistem lainnya
Parameter Dasar
Beragam Aplikasi
Parameter
Turunan
Posisi
Kecepatan
Waktu
Tinggi orthometrik
Undulasi Geoid
Defleksi Vertikal
Perlu dikombinasikan
dengan informasi
eksternal dari
sistem lainnya
Parameter Dasar
Beragam Aplikasi
Percepatan
Frekuensi
Asimut Geodetik
Attitude parameters
TEC (Total Electron Content)
WVC (Water Vapour Content)
Parameter Orientasi Bumi
Parameter
Turunan
Gambar 15. Contoh parameter yang dapat diestimasi dengan GPS.
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya
cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde milimiter, relatif) sampai yang biasa-biasa saja
(orde beberapa meter, absolut). Ketelitian posisi yang diperoleh secara umum akan ter-
gantung pada empat faktor, yaitu : metode penentuan posisi yang digunakan, geometri
dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang digunakan, dan
strategi/ metode pengolahan data yang diterapkan.
Kecepatan wahana yang bergerak juga dapat ditentukan oleh GPS seandainya wa-
hana tersebut diperlengkapi dengan alat penerima sinyal GPS. Ketelitian berorde
mm/detik sampai cm/detik dapat diperoleh dalam hal ini. Selain memberikan informasi
tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk mentransfer waktu dari satu tempat ke
tempat lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk
transfer waktu antar benua.
GPS juga telah banyak digunakan untuk mengestimasi parameter-parameter lain-
nya seperti asimut geodetik, attitude parameters (e.g. sudut pitch, roll dan yaw) dari
obyek yang bergerak, TEC (Total Electron Content) di dalam lapisan ionosfir, WVC (Wa-
ter Vapour Content) dalam lapisan troposfir, parameter orientasi Bumi (e.g. presesi, nu-
tasi dan pergerakan kutub), tinggi orthometrik, undulasi geoid dan defleksi vertikal.
2. SISTEM SATELIT GLONASS
Pada saat ini kalau kita berbicara tentang sistem satelit navigasi, umumnya orang akan
langsung teringat pada GPS. Harus diakui GPS memang merupakan sistem satelit navi-
gasi yang paling baik dan paling banyak digunakan orang saat ini. Meskipun begitu se-
benarnya ada satu sistem satelit navigasi lainnya yang juga cukup menjanjikan untuk
digunakan, yaitu sistem milik Rusia yang bernama GLONASS (Global Navigation Satellite
System). Disamping itu dalam waktu dekan Eropa (European Community) juga akan me-
luncurkan sistem satelit navigasi baru yang dinamakan Galileo.
10
Seperti halnya GPS, GLONASS pun didesain untuk dapat memberikan posisi, ke-
cepatan, dan waktu, di mana saja permukaan bumi ini pada setiap saat dan waktu tanpa
tergantung cuaca. Prinsip penentuan posisi menggunakan sistem-sistem ini juga pada
dasarnya sama, yaitu dengan mengukur jarak ke beberapa satelit sekaligus. Seperti hal-
nya GPS, sistem GLONASS ini didesain untuk operasional dengan 24 satelit.
Sistem GLONASS ini mulai dibangun sejak tahun 1970-an, meskipun secara resmi
baru diumumkan oleh Uni Soviet pada Februari 1982. Satelit yang pertama diluncurkan
pada 12 Oktober 1982. Dan per April 2006 ada 12 satelit yang operasional. Bentuk fisik
dari satelit ini ditunjukkan pada Gambar 16 berikut.
Satelit GLONASS
Gambar 16. Bentuk tipikal satelit GLONASS, diadaptasi dari [GLONASS, 2006] dan [Seeber, 1993].
Perkembangan sistem GLONASS tidak sebaik sistem GPS. Jumlah satelit dalam kon-
stelasi GLONASS naik turun (lihat Gambar 17) seiring dengan kondisi ekonomi Rusia.
Menurut [Revnivykh, 2004] kemampuan operasional minimal GLONASS dengan 18
satelit akan dicapai pada tahun 2008, dan kemampuan operasional penuh dengan 24
satelit akan dicapai pada tahun 2010. Status satelit GLONASS yang operasional saat ini
diberikan pada Tabel 3.
Sejarah dan Perkembangan Konstelasi satelit GLONASS
26
24
21
20
1818
14
111010
8
7
11
1213
16
22
26
16
1212
12
14
12
10
9
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011
Jumlah Satelit GLONASS-M Flight Test
(7 years life-time)
GLONASS-K Flight Test
(10 years life-time)
Planned GLONASS deployment program
according to the Federal GLONASS ProgramGLONASS Initial
Operation Capability
(12 Satelit, Rencana
Usia 3 Tahun)
Sejarah dan Perkembangan Konstelasi satelit GLONASS
26
24
21
20
1818
14
111010
8
7
11
1213
16
22
26
16
1212
12
14
12
10
9
0
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011
Jumlah Satelit GLONASS-M Flight Test
(7 years life-time)
GLONASS-K Flight Test
(10 years life-time)
Planned GLONASS deployment program
according to the Federal GLONASS ProgramGLONASS Initial
Operation Capability
(12 Satelit, Rencana
Usia 3 Tahun)
Gambar 17. Perkembangan konstelasi satelit GLONAS [Revnivykh, 2004].
11
Tabel 3. Status satelit GLONASS yang operasional per April 2006 [GLONASS, 2006].
No.
No.
GLONASS
No.
Cosmos
Bidang/Slot
Orbit
Kanal
Frekeunsi
Tanggal
Peluncuran
Tanggal
Operasional
1 796 2411 1/01 07 26.12.2004 06.02.2005
2 794 2402 1/02 01 10.12.2003 02.02.2004
3 789 2381 1/03 12 01.12.2001 04.01.2002
4 795 2403 1/04 06 10.12.2003 30.01.2004
5 711 2382 1/05 07 01.12.2001 15.04.2003
6 712 2413 1/07 04 26.12.2004 22-122005
7 797 2412 1/08 06 26.12.2004 06.02.2005
8 787 2375 3/17 05 13.10.2000 04.11.2000
9 798 2417 3/19 03 26.12.2005 22.01.2006
10 793 2396 3/20 11 25.12.2002 31.01.2003
11 792 2395 3/21 05 25.12.2002 31.01.2003
12 791 2394 3/22 10 25.12.2002 10.02.2003
13 714 2419 3/23 - 25.12.2005 -
14 713 2418 3/24 - 25.12.2005 -
Karakteristik orbit, sinyal serta sistem dan kerangka referensi dari GLONASS diberikan
pada Tabel 4, dan dibandingkan dengan sistem GPS. Pada sistem nominal GLONASS, ke
24 satelitnya ditempatkan dalam tiga bidang orbit berinklinasi sekitar 650, masing-
masing 8 satelit untuk setiap orbitnya. Orbit satelit sekitar 1000 km lebih rendah dari or-
bit GPS, sehingga periode orbitnya juga lebih pendek sekitar 43 menit.
Tabel 4. Perbandingan antara GPS dan GLONASS [Seeber, 2003].
GPS GLONASS
Parameter Nominal dari Orbit Satelit
Bidang Orbit 6 buah, dengan spasi 600 3 buah, dengan spasi 1200
Jumlah satelit per
orbit
4 buah, dengan spasi tidak sama 8 buah, dengan spasi sama
Inklinasi Orbit 550 64.80
Radius Orbit 26560 km 25510 km
Ketinggian Orbit 20180 km 19100 km
Periode Orbit
1/2 hari bintang
≈ 11 jam 58 menit
8/17 hari bintang
≈ 11 jam 16 menit
Eksentrisitas Orbit 0 (lingkaran) 0 (lingkaran)
Parameter Nominal dari Sinyal Satelit
Gelombang
pembawa
L1 = 1575.42 Mhz
L2 = 1227.60 MHz
L1 = (1602 + 9k/16) MHz
L2 = (1246 + 7k/16) Mhz
k = nomor kanal (channel)
Kode (code)
Berbeda untuk setiap satelit
Kode-C/A pada L1
Kode-P pada L1 dan L2
Sama untuk seluruh satelit
Kode-C/A pada L1
Kode-P pada L1 dan L2
Frekuensi kode
Kode-C/A = 1.023 MHz
Kode-P = 10.23 MHz
Kode-C/A = 0.511 MHz
Kode-P = 5.11 MHz
Data jam (clock)
Clock Offset, Frequency Offset, dan
Frequency Rate.
Clock dan Frequency Offset
Data Orbital
Elemen-elemen orbital
Keplerian dan parameter per-
turbasinya.
Koordinat, kecepatan, dan perce-
patan satelit (9 parameter).
12
Tabel 4. (lanjutan).
Sistem dan Kerangka Referensi
Sistem Koordinat
Earth-Centered Earth-Fixed
(ECEF)
Earth-Centered Earth-Fixed
(ECEF)
Datum Geodetik
World Geodetic System 1984
(WGS – 84)
Earth Parameter System 1990
(PZ-90)
Referensi Waktu UTC (USNO) UTC (SU)
Pada saat ini ada kecenderungan dari pihak pengguna, seperti halnya dunia penerban-
gan sipil, untuk menggunakan kedua sistem, GPS dan GLONASS, secara bersama-sama.
Alat penerima (receiver) yang bisa mengamati sinyal-sinyal GPS dan GLONASS seka-
ligus juga sudah ada di pasaran. Saat konstelasi satelit GLONASS lengkap, maka kita
akan mempunyai 48 satelit navigasi di angkasa kita (24 satelit GPS dan 24 satelit GLON-
ASS). Dengan 48 satelit ini, jumlah satelit yang dapat teramati akan menjadi lebih ban-
yak, geometri satelit akan menjadi lebih baik dan lebih kuat, dan ketelitian dari parame-
ter yang diestimasi (baik itu posisi, kecepatan, percepatan, maupun waktu) akan menjadi
lebih baik. Dengan kata lain navigasi dan penentuan posisi yang bersifat global, andal,
dan akurat akan menjadi lebih mudah untuk direalisir.
3. KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS DAN GLONASS
Seandainya pada saat yang sama pengguna dapat mengamati sekaligus satelit GPS dan
GLONASS, maka akan ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 18.
Dengan mengamati satelit
GPS dan GLONASS, maka jum-
lah satelit yang dapat diamati
akan bertambah. Saat ini (Mei
2006), dengan 29 satelit GPS dan
12 satelit yang operasional, maka
pengguna yang menggunakan
receiver (GPS+GLONASS) akan
dapat mengamati satelit lebih
banyak dibandingkan pengguna
yang menggunakan receiver GPS
atau GLONASS saja, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 19.
Dengan semakin banyaknya jum-
lah satelit yang teramati, maka
• Jumlah satelit yang diamati bertambah
• Geometri semakin kuat
• Reinisialisasi semakin cepat
• Mempercepat resolusi ambiguitas fase
Ketelitian posisi &
parameter lainnya
semakin baik
Availabilitas
(temporal & spasial)
meningkat
KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS+GLONASS
• Jumlah satelit yang diamati bertambah
• Geometri semakin kuat
• Reinisialisasi semakin cepat
• Mempercepat resolusi ambiguitas fase
Ketelitian posisi &
parameter lainnya
semakin baik
Availabilitas
(temporal & spasial)
meningkat
KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS+GLONASS
Gambar 18. Keuntungan integrasi GPS dan GLONASS.
geometri pengamatan juga akan menguat. Dengan menguatnya geometri pengamatan
maka ketelitian dan kepresisian posisi yang diperoleh juga akan meningkat. Seandainya
digunakan data fase, maka proses resolusi ambiguitas fase juga umumnya akan menjadi
lebih cepat dan lebih andal dengan semakin banyaknya data yang digunakan.
Disamping meningkatkan ketelitian posisi, meningkatnya jumlah satelit yang dapat
diamati juga akan meningkatkan ketersediaan (availabilitas) pelayanan penentuan posisi,
baik secara temporal maupun spasial. Disamping itu masalah obstruksi sinyal yang dise-
babkan oleh bangunan, pepohonan maupun obyek-obyek lainnya juga akan dapat dire-
duksi dampaknya. Penentuan posisi yang lebih fleksibel dan lebih efisien karenanya
akan lebih mudah direalisasikan.
13
Gambar 19. Perbandingan jumlah satelit yang dapat diamati, antara GPS dengan GPS+GLONASS;
dari Topcon-Europe (2006)
Untuk dapat mengamati sekaligus satelit GPS dan GLONASS maka diperlukan receiver
khusus untuk itu. Saat ini ada beberapa receiver yang dapat mengamati sekaligus kedua
sistem satelit tersebut, seperti dari Topcon [Topcon-Europe, 2006] dan Leica.
4. PERKEMBANGAN APLIKASI
Saat ini GPS telah banyak diaplikasikan, terutama di Amerika Utara, Eropa, Australia
dan Jepang, untuk aktivitas dan kegiatan yang khususnya memerlukan informasi men-
genai posisi, kecepatan maupun waktu. GPS juga mulai banyak digunakan di Asia,
Amerika Latin dan Afrika, termasuk juga di Indonesia.
Dalam hal penentuan posisi, metode-metode penentuan posisi dengan GPS
(GLONASS) pada dasarnya dapat dibagi atas dua kategori utama, yaitu survei dan navi-
gasi, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 20. Secara umum integrasi GPS dan
GLONASS akan meningkatkan ketelitian dan keandalan dari metode-metode penentuan
posisi tersebut, dan akhirnya akan memperluas spektrum aplikasinya.
Survei
Post-processing Real-Time
Statik
Pseudo-kinematik
Kinematik
Stop-and-Go
Statik Singkat
Penentuan Posisi Dengan GPS
Absolut Diferensial
Navigasi
AbsolutDiferensial
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Survei
Post-processing Real-Time
Statik
Pseudo-kinematik
Kinematik
Stop-and-Go
Statik Singkat
Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS
Absolut DiferensialAbsolut Diferensial
NavigasiNavigasi
AbsolutDiferensial
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Survei
Post-processing Real-Time
Statik
Pseudo-kinematik
Kinematik
Stop-and-Go
Statik Singkat
Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS
Absolut DiferensialAbsolut Diferensial
NavigasiNavigasi
AbsolutDiferensial
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Survei
Post-processing Real-Time
Statik
Pseudo-kinematik
Kinematik
Stop-and-Go
Statik Singkat
Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS
Absolut DiferensialAbsolut Diferensial
NavigasiNavigasi
AbsolutDiferensial
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Jarak Fase
(RTK)
Pseudorange
(DGPS)
Gambar 20. Metode Penentuan Posisi Dengan GPS [Langley, 1998].
14
Dalam konteks penentuan posisi pada saat ini perkembangan yang perlu dicatat adalah
berkembangnya integrasi antara sistem GPS dengan sistem-sistem lainnya, seperti :
• integrasi GPS dengan Total Station;
• integrasi GPS dengan LPS (Laser Positioning System),
• integrasi GPS dengan peralatan LaserZone,
• integrasi GPS dengan kamera udara dan video,
• integrasi GPS dengan echosunder,
• integrasi GPS dengan untuk penentuan posisi dalam ruang (indoor positioning).
Pada saat ini pasar (aplikasi) GPS saat ini sudah tumbuh secara pesat, seperti yang diilus-
trasikan pada Gambar 21 berikut. Meskipun GPS awalnya direncanakan untuk melayani
kebutuhan militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, justru pada saat ini aplikasi
GPS lebih luas dan lebih banyak di kalangan sipil dibandingkan di lingkungan militer.
Aplikasi GPS di kalangan sipil bervariasi dari navigasi, penentuan posisi, survei dan pe-
metaan, studi geodinamika dan deformasi, penjejakan wahana transportasi sampai ap-
likasi-aplikasi rekreatif dan keolahragaan. Penjelasan yang lebih detil tentang aplikasi
GPS dapat dilihat di [Abidin, 2000].
0
2
4
6
8
10
12
14
Aviation Maritime Surveying
& Scientific
Land
Transport.
Recreation Timing
US$Billion
1995
2000
2005
0
2
4
6
8
10
12
14
Aviation Maritime Surveying
& Scientific
Land
Transport.
Recreation Timing
US$Billion
1995
2000
2005
Gambar 21. Pertumbuhan pasar/apliaksi GPS secara global;
[sumber : NAPA 1995 Industry Survey].
Info-info lebih lanjut tentang aplikasi-aplikasi GPS juga banyak terdapat di situs-situs
internet yang alamatnya diberikan pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5. Beberapa situs aplikasi GPS.
Aplikasi Alamat Situs
Vehicle tracking http://www.ravengps.com/
Vehicle tracking http://www.traceme.tv/
Vehicle tracking http://www.indogps.com/index.php
Vehicle tracking http://www.nusa.co.id/
Vehicle tracking www.gpsvehicletracking.co.uk
Geodinamika http://www.unavco.org/PBO/PBO.html
Geodinamika http://www.geodesy.cwu.edu
Geodinamika http://www.harvard.edu/space_geodesy/BARGEN/
Geodinamika http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/index.html
Geodinamika http://www.geologie.ens.fr/~vigny.
15
Tabel 5. (Lanjutan)
Geodinamika http://www.unavco.org/
Deformasi http://fairweather.giseis.alaska.edu/akda/
Deformasi http://lvo.wr.usgs.gov/
Deformasi http://gsc.nrcan.gc.ca/geodyn/index_e.php
Gunungapi http://hvo.wr.usgs.gov/
Gunungapi http://vulcan.wr.usgs.gov/
Gunungapi http://volcanoes.usgs.gov
Jaring kontinyu http://www.ngs.noaa.gov/CORS/
Jaring kontinyu http://epncb.oma.be
Jaring kontinyu http://www.gps.gov.uk/
Jaring kontinyu http ://sopac.ucsd.edu/.
Jaring kontinyu http://mekira.gsi.go.jp/ENGLISH/.
Geodesi http://god.tksc.nasda.go.jp/gpssystem/index.html
Geodesi http://www.geoscience.scar.org/geodesy/
Geodesi http://www.geodesy.miami.edu/
Geodesi http://www.geod.nrcan.gc.ca/
Geodesi http://www.auslig.gov.au/
Geodesi http://geoweb.mit.edu/
Survei pemetaan http://www.osi.ie/gps/
Survei pemetaan http://www.sapos.de
Survei pemetaan www.gps-mapping.com/Mapping-Surveying.html
Studi ionosfir http://science.nasa.gov/ssl/pad/solar/sunspots.htm.
Studi ionosfir http://igscb.jpl.nasa.gov/
Meteorologi http://www.gpsmet.noaa.gov/jsp/index.jsp
Meteorologi http://www.cosmic.ucar.edu/gpsmet/
Penerbangan http://waas.stanford.edu/index.html
Penerbangan http://www.castnav.com/
Kelautan http://www.gpsandmarineworld.com/
Telpon http://www.royaltek.com/
Telpon www.gps-practice-and-fun.com
SIG http://www.esri.com/arcpadgps
SIG www.gisdevelopment.net
SIG http://www.tatukgis.com/Home/home.aspx
SIG http://www.gisdynamics.com/gps/
Pertanian http://www.precisionag.com/
Pertanian www.montana.edu/places/gps/3Applications/slide12.html
Kehutanan www.fs.fed.us/database/gps
Kehutanan www.forestry.about.com
Keolahragaan http://www.scg.ulaval.ca/gps-rs/fr/Galerie/SportGPS.htm
GPS Altimetri http://centauri.larc.nasa.gov/gps/index.htm
GPS Altimetri http://www.etl.noaa.gov/et1/wave/gps/
GPS Altimetri http://gps.csr.utexas.edu/reflect/
5. CATATAN PENUTUP
GPS adalah sistem satelit navigasi yang punya kemampuan sangat baik yang sudah ter-
bukti sekitar 25 tahun ini, dengan aplikasi yang beragam baik di lingkungan sipil mau-
pun militer. Dengan semakin menguatnya sistem satelit navigasi GLONASS serta dimu-
lai nya program satelit navigasi GALILEO, maka masa depan aplikasi sistem satelit navi-
gasi (GPS+GLONASS) maupun (GPS+GLONASS+GALILEO) akan sangat menjanjikan.
Keberadaan dari tiga sistem ini, disamping akan meningkatkan ketelitian posisi maupun
parameter yang ditentukan lainnya, juga akan meningkatkan availibilitas dan integritas
dari banyak aplikasi berbasiskan satelit navigasi. Disamping itu kemunculan aplikasi-
aplikasi baru yang bersifat innovatif juga semakin terbuka lebar.
Meskipun begitu disamping banyaknya keunggulan dari sistem satelit navigasi
tersebut, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Dengan
mengambil kasus GPS, ada beberapa permasalahan (tantangan) yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan sistem satelit navigasi, yaitu antara lain :
16
1. Tanpa dibantu oleh sistem lainnya, pada prinsipnya GPS tidak akan bisa digunakan
di tempat-tempat dimana sinyal dari satelit tidak dapat mencapai receiver GPS,
seperti di dalam ruangan, di dalamterowongan, di bawah air, di dalam hutan yang
lebat, dan tempat-tempat sejenisnya.
2. Secara langsung GPS hanya dapat memberikan tinggi ellipsoid, dan bukan tinggi or-
thometrik yang umum digunakan sehari-hari.
3. Untuk keperluan penentuan posisi secara kinematik yang menuntut ketelitian yang
tinggi serta integritas sistem yang andal, seperti untuk sistem pendaratan pesawat,
meskipun GPS mampu melayaninya dalam hal ketelitian, tetapi dalam hal integritas
dari sistem, GPS perlu diperkuat dengan beberapa sistem eksternal serta mekanisme
dan metode peningkatan integritas yang andal.
4. Pada prinsipnya pemakai tidak punya kontrol dan wewenang dalam pengoperasian
sistem GPS, sehingga semua kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Amerika
Serikat terhadap sistem GPS mau tidak mau harus diterima oleh para pengguna.
5. Datum geodetik dari posisi yang diberikan oleh GPS, dalam hal ini WGS-84, ditentu-
kan oleh pemilik dan pengelola sistem GPS yaitu pemerintah AS. Pemakai yang
menggunakan datum yang lain harus memikirkan sendiri cara pentransformasian
koordinat dari WGS-84 ke datumnya masing-masing.
6. Meskipun pengumpulan datanya relatif mudah, pengolahan data
GPS yang baik relatif lebih sulit dan menuntut kompetensi tersendiri. Tingkat kesuli-
tan umumnya meningkat dengan meningkatnya level ketelitian koordinat yang di-
inginkan.
7. Di Indonesia, GPS adalah teknologi yang relatif baru, sehingga sumber daya manusia
yang mengerti tentang GPS dan metode pengaplikasiannya, terutama untuk aplikasi-
aplikasi yang menuntut ketelitian tinggi, relatif masih belum terlalu banyak.
8. Sinyal GPS umumnya punya kekuatan yang relatif lemah sehingga relatif rentan ter-
hadap gangguan (interference), baik yang disengaja maupun tidak, sehingga menye-
babkan pengguna dalam bidang tertentu (contohnya aplikasi berdinamika tinggi atau
aplikasi di kawasan yang lalu lintas gelombang EM nya padat) pada kemungkinan
kehilangan pelayanan dari GPS secara episodik.
Perlu dicatat di sini bahwa permasalahan dan tantangan tersebut di atas dapat ditangani
dan ditanggulangi dengan menggunakan beberapa metode pendekatan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H.Z. (2000). Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. P.T. Pradnya Paramita,
Jakarta. Second edition. ISBN 979-408-377-1. 268 pp.
Bagley, L.C. and J.W. Lamons (1992). " NAVSTAR Joint Program Office and a status re-
port on the GPS Program ." Proceedings of Sixth International Geodetic Symposium on
Satellite Positioning, Columbus, Ohio, 17-20 March, Volume I, pp. 21-30.
Bell, W. (2005). “GPS Program Update”, Paper presented at the 45th CGSIC Meeting, Long
Beach, CA, September 12, 2005.
Divlis, D.A. (1999). “Finally, A Second Signal Decision.” GPS World, Vol. 10, No. 2, Feb-
ruary, pp. 16-20.
17
FAA (2005). Website dari Federal Aviation Adminisntration (FAA), Satellite Navigation
Product Teams. Alamat situs: http://gps.faa.gov/ GPSbasics/ index.htm.
Fisher, Adam (2005). “Navstar GPS Constellation Summary and Performance”, Paper pre-
sented at the 45th CGSIC Meeting, Long Beach, CA, September 12, 2005.
Fontana, R.D., W. Cheung and T. Stansell (2001). “The Modernized L2 Civil Signal Leap-
ing Forward in the 21st Century”. GPS World. September, pp. 28-34.
GLONASS (2006). Situs internet dari Global Navigation Satellite System (GLONASS).
Alamat situs: http://www.glonass-center.ru/
Green, G.B., P.D. Massatt and N.W. Rhodus (1989). "The GPS 21 primary satellite constel-
lation." Navigation, Journal of the Institute of Navigation, Vol. 36, No.1, Spring, pp.
9-24.
Langley, R.B. (1998). “RTK GPS”, GPS World, Vol. 9, No. 9, September, pp. 70 – 76.
Leica (2006). Situs internet dari Leica Geosystems. Alamat situs: http://www.leica-
geosystems.com/.
NAVTECHGPS (2005). Situs internet dari Navtech GPS Seminar and Supply Ltd. Coast
Guard, Alamat situs: http://www.navtechgps.com/ .
Revnivykh, S.G. (2004). “Developments of the GLONASS system and GLONASS Service”. Pa-
per presented at UN/US GNSS International Meeting, 13-17 December, 2004. Vi-
enna.
Seeber, G. (1993). Satellite Geodesy, Foundations, Methods, and Applications. Walter de
Gruyter, Berlin 1993.
Topcon-Europe (2006). Situs internet dari Topcon Europe. Alamat situs :
http://www.topconeurope.com/.
USNO (2006). Situs internet dari United States Naval Observatory. Alamat situs :
http://tycho.usno.navy.mil/.
Wells, D.E., N. Beck, D. Delikaraoglou, A. Kleusberg, E.J. Krakiwsky, G. Lachapelle, R.B.
Langley, M. Nakiboglu, K.P. Schwarz, J.M. Tranquilla, P. Vanicek (1986). "Guide to
GPS positioning." Canadian GPS Associates, Fredericton, N.B., Canada.
18

More Related Content

What's hot

Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiLuhur Moekti Prayogo
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiAvrilina Hadi
 
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)elpidiaagatha
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Japanese geodetic datum
Japanese geodetic datumJapanese geodetic datum
Japanese geodetic datumDanial Abid
 
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAV
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAVFoto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAV
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAVAnton Suprojo
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbifebrina11
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit surveyAbdul Jalil
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemGaurav Raj
 
Introduction to LiDAR presentation.
Introduction to LiDAR presentation.Introduction to LiDAR presentation.
Introduction to LiDAR presentation.Bob Champoux
 
RP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten ManokwariRP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten ManokwariAchrie Tekture
 
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFI
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFIPERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFI
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFIarsa faiz
 

What's hot (20)

Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan TroposferKesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
 
pci geomatica
pci geomaticapci geomatica
pci geomatica
 
Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Japanese geodetic datum
Japanese geodetic datumJapanese geodetic datum
Japanese geodetic datum
 
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAV
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAVFoto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAV
Foto Udara menggunakan Pesawat tanpa awak - UAV
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS)Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS)
 
Introduction to LiDAR presentation.
Introduction to LiDAR presentation.Introduction to LiDAR presentation.
Introduction to LiDAR presentation.
 
pengenalan GPS
pengenalan GPSpengenalan GPS
pengenalan GPS
 
RP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten ManokwariRP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten Manokwari
 
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFI
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFIPERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFI
PERBEDAAN PETA LAUT DAN PETA TOPOGRAFI
 

Similar to GPS GLONASS

Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Andi Anriansyah
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSSirfanade1
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemLaili Aidi
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gpsssuserf8e577
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internetpiusedi
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internetpiusedi
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxDaudWahyu
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR Boriza steva andra
 

Similar to GPS GLONASS (20)

Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)Ihtisar GPS (Global Positioning System)
Ihtisar GPS (Global Positioning System)
 
Gps dan bias
Gps dan biasGps dan bias
Gps dan bias
 
Modul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelitModul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelit
 
pengenalan GNSS
pengenalan GNSSpengenalan GNSS
pengenalan GNSS
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps
 
Global positioning system
Global  positioning systemGlobal  positioning system
Global positioning system
 
makalah-gps 1
makalah-gps 1makalah-gps 1
makalah-gps 1
 
Pertemuan 81
Pertemuan 81Pertemuan 81
Pertemuan 81
 
Project gps navigation
Project gps navigationProject gps navigation
Project gps navigation
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Gps internet
Gps internetGps internet
Gps internet
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
1649 1615-1-sm
1649 1615-1-sm1649 1615-1-sm
1649 1615-1-sm
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptx
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Makalah gps
Makalah gpsMakalah gps
Makalah gps
 
Gps network satellite
Gps network satelliteGps network satellite
Gps network satellite
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 

More from andy jaya

Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182
Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182
Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182andy jaya
 
topcon Es 105 pdf
topcon Es 105 pdftopcon Es 105 pdf
topcon Es 105 pdfandy jaya
 
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328andy jaya
 
Gps geodetic hi target v30-rtk
Gps geodetic hi target v30-rtkGps geodetic hi target v30-rtk
Gps geodetic hi target v30-rtkandy jaya
 
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182andy jaya
 
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648andy jaya
 
Sokkia dt740 series
Sokkia dt740 seriesSokkia dt740 series
Sokkia dt740 seriesandy jaya
 
Pro mark3rtk reference manual
Pro mark3rtk reference manualPro mark3rtk reference manual
Pro mark3rtk reference manualandy jaya
 
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648andy jaya
 
087876262648 ...jual total station sokkia cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105 ...
087876262648 ...jual total station sokkia  cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105  ...087876262648 ...jual total station sokkia  cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105  ...
087876262648 ...jual total station sokkia cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105 ...andy jaya
 

More from andy jaya (15)

Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182
Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182
Jual Total Station Sokkia set 65==082123568182
 
topcon Es 105 pdf
topcon Es 105 pdftopcon Es 105 pdf
topcon Es 105 pdf
 
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328
Jual Garmin gps map 64S Phone 021-22542328
 
Gps geodetic hi target v30-rtk
Gps geodetic hi target v30-rtkGps geodetic hi target v30-rtk
Gps geodetic hi target v30-rtk
 
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182
Jual Echosounder HD-370/380/390 manual Call 082123568182
 
Cx brochure
Cx brochureCx brochure
Cx brochure
 
HARGA
HARGAHARGA
HARGA
 
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648
SALE##TOTAL STATION TOPCON ES105/ES103 HUB 087876262648
 
Es e 105
Es e 105Es e 105
Es e 105
 
Sokkia dt740 series
Sokkia dt740 seriesSokkia dt740 series
Sokkia dt740 series
 
Pro mark3rtk reference manual
Pro mark3rtk reference manualPro mark3rtk reference manual
Pro mark3rtk reference manual
 
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648
Catalogo proceq hub dirtajayasurvey 087876262648
 
087876262648 ...jual total station sokkia cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105 ...
087876262648 ...jual total station sokkia  cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105  ...087876262648 ...jual total station sokkia  cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105  ...
087876262648 ...jual total station sokkia cx 101 , cx 102 , cx103 , cx 105 ...
 
Es e 105
Es e 105Es e 105
Es e 105
 
cEs e 105
cEs e 105cEs e 105
cEs e 105
 

Recently uploaded

IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdfTikaCahyaningrum1
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 

Recently uploaded (15)

IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
644401128-Soal-Siswa-Berprestasi-SD-Tahun-2022.pdf
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 

GPS GLONASS

  • 1. Perkembangan Sistem dan Aplikasi GPS dan GLONASS HASANUDDIN Z. ABIDIN Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, E-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id 1. SISTEM SATELIT GPS GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari "NAVi- gation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). Sistem yang dapat diguna- kan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, se- cara kontinyu di seluruh dunia. Penjelasan yang lebih komprehensif dan mendetil dari teknologi GPS ini dapat dilihat di Abidin (2000). Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control sys- tem segment) yang terdiri dari stasion-stasion pemonitor dan pengontrol satelit, dan seg- men pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS. Ketiga segmen GPS ini digambarkan secara skematik di Gambar 1. SATELIT . 21 + 3 satelit . periode orbit : 12 jam . altitude orbit : 20200 km SISTEM KONTROL . Sinkronisasi waktu . Prediksi orbit . Injeksi data . Monitor kesehatan satelit PENGGUNA . Mengamati sinyal GPS . Hitung posisi dan kecepatan . Dapatkan informasi mengenai waktu Gambar 1. Sistem Penetuan Posisi Global, GPS [Wells et al., 1986]. 1.1. Segmen Satelit GPS Satelit GPS bisa dianalogikan sebagai stasion radio di angkasa, yang diperlengkapi den- gan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang. Sinyal- sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, waktu serta parameter- parameter turunan lainnya. Tergantung pada periode operasionalisasinya, pada dasarnya satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu [Kaplan, 1996; NAVCEN, 2005] : BLOK – I (Ini- 1
  • 2. tial Concept Validation Satellites), BLOK – II (Initial Production Satellites), BLOK - IIA (Up- graded Production Satellites), BLOK – IIR (Replenishment Satellites), BLOK - IIF (Follow-On “Suistainment” Satellites), dan BLOK – III. Pada saat ini (Oktober 2006), ada 29 satelit GPS yang operasional, masing-masing 1 satelit Blok-II, 15 satelit Blok II-A, 12 satelit Blok-IIR dan 1 satelit Blok-IIRM, sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Status Konstelasi Satelit GPS per Maret 2006 [USNO, 2006] NAVSTAR SVN PRN Waktu Peluncuran Mulai Operasional Jam Bidang Orbit II - 9 15 15 01-Okt-1990 15-Okt-1990 Cs D-2 IIA - 11 24 24 04-Jul-1991 30-Agt-1991 Rb D-1 IIA - 12 25 25 23-Feb-1992 24-Mar-1992 Cs A-2 IIA - 14 26 26 07-Jul-1992 23-Jul-1992 Rb F-2 IIA - 15 27 27 09-Sep-1992 30-Sep-1992 Cs A-3 IIA - 16 32 01 22-Nov-1992 11-Des-1992 Cs F-1 IIA - 17 29 29 18-Des-1992 05-Jan-1993 Rb F-4 IIA - 19 31 31 30-Mar-1993 13-Apr-1993 Cs C-3 IIA - 21 39 09 26-Jun-1993 20-Jul-1993 Cs A-1 IIA - 22 35 05 30-Agt-1993 28-Sep-1993 Cs B-4 IIA - 23 34 04 26-Okt-1993 22-Nov-1993 Rb D-4 IIA - 24 36 06 10-Mar-1994 28-Mar-1994 Cs C-1 IIA - 25 33 03 28-Mar-1996 09-Apr-1996 Cs C-2 IIA - 26 40 10 16-Jul-1996 15-Agt-1996 Cs E-3 IIA - 27 30 30 12-Sep-1996 01-Okt-1996 Cs B-2 IIA - 28 38 08 06-Nov-1997 18-Des-1997 Rb A-5 IIR-2 43 13 23-Jul-1997 31-Jan-1998 Rb F3 IIR-3 46 11 07-Okt-1999 03-Jan-2000 Rb D2 IIR-4 51 20 11-Mei-2000 01-Juni-2000 Rb E1 IIR-5 44 28 16-Juli-2000 15-Agt-2000 Rb B3 IIR-6 41 14 10-Nov-2000 10-Des-2000 Rb F1 IIR-7 54 18 30-Jan-2001 15-Feb-2001 Rb E4 IIR-8 56 16 29-Jan-2003 18-Feb-2003 Rb B1 IIR-9 45 21 31-Maret-2003 12-April-2003 Rb D3 IIR-10 47 22 21-Des-2003 12-Jan-2004 Rb E2 IIR-11 59 19 20-Maret-2004 05-April-2004 Rb C3 IIR-12 60 23 23-Juni-2004 09-Juli-2004 Rb F4 IIR-13 61 02 06-Nov-2004 22-Nov-2004 Rb D7 IIRM-1 53 17 26-Sept-2005 Rb C4 Cs = Cesium, Rb = Rubidium. Konstelasi standar dari satelit GPS terdiri dari 24 satelit yang menempati 6 (enam) bidang orbit yang bentuknya sangat mendekati lingkaran, dengan eksentrisitas orbit umumnya lebih kecil dari 0.02, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3. Keenam bidang orbit satelit GPS mempunyai spasi sudut yang sama antar sesamanya. Meskipun begitu setiap orbit ditempati oleh 4 satelit dengan interval antaranya yang tidak sama. Jarak antar satelit diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan probabilitas kenam- pakan setidaknya 4 satelit yang bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi pada setiap saat [Bagley and Lamons, 1992; Green, 1989]. 2
  • 3. 1.2. Segmen Sistem Kontrol GPS Segmen sistem kontrol GPS berfungsi mengontrol dan memantau operasional semua satelit GPS dan memastikan bahwa semua satelit berfungsi sebagaimana mes- tinya. Kelaik-gunaan satelit-satelit GPS tersebut dimonitor dan dikontrol oleh segmen sistem kontrol yang terdiri dari beberapa station pemonitor dan pengon- trol yang tersebar di seluruh dunia, yaitu di pulau Ascension (Samudera Atlantik bagian selatan), Diego Garcia (Samudera Hindia), Kwajalein (Samudera Pasifik bagian utara), Hawaii, dan Colorado Springs. Gambar 3. Konfigurasi Orbit Satelit GPS. Disamping memonitor dan mengontrol kesehatan seluruh satelit beserta seluruh komponennya, segmen kontrol ini juga berfungsi menentukan orbit dari seluruh satelit GPS yang merupakan informasi vital untuk penentuan posisi dengan satelit. Secara spesifik, segmen sistem kontrol terdiri dari Ground Antenna Stations (GAS), Monitor Stations (MS), Prelaunch Compatibility Station (PCS), dan Master Control Station (MCS) [Bagley and Lamons, 1992]. GAS berlokasi di Ascension, Diego Garcia, dan Kwajal- ein. Lima stasion MS terdiri dari stasion GCS ditambah stasion di Colorado Springs dan Hawaii. Stasion PCS berlokasi di Cape Caneveral, dan stasion ini juga berfungsi sebagai backup dari GAS. Sedangkan stasion MCS berlokasi di Colorado Springs. Lokasi dari stasion-stasion segmen kontrol GPS tersebut, yang umum dinamakan OCS (Operational Control Segment) ditunjukkan pada Gambar 4. Hawaii Ascension Diego Garcia Kwajalein Master Control Station + Monitor Station: Colorado Springs (USA) Monitor Station Ground Antenna Station Cape CanavaralHawaii Ascension Diego Garcia Kwajalein Master Control Station + Monitor Station: Colorado Springs (USA) Monitor Station Ground Antenna Station Cape Canavaral Gambar 4. Lokasi stasion-stasion sistem kontrol GPS. 1.3. Segmen Pengguna GPS Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS, baik di darat, laut, udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) diperlukan untuk menerima dan memroses sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penen- 3
  • 4. tuan posisi, kecepatan, waktu maupun parameter turunan lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan receiver GPS [Seeber, 1993], yaitu antara lain berdasarkan fungsinya, data yang direkamnya, jumlah kanalnya, ataupun penggunanya. Dilihat dari fungsinya, secara umum receiver GPS da- pat diklasifikasikan secara skematik seperti di Gambar 5 berikut. Receiver GPS Penentuan Posisi Penentuan Waktu Tipe Navigasi Tipe Pemetaan Tipe Geodetik Tipe Sipil Tipe Militer Tipe Satu-Frekuensi Tipe Dua-Frekuensi Timing Receiver Gambar 5. Klasifikasi receiver GPS. Receiver GPS untuk penentuan posisi pada dasarnya dapat dibagi atas receiver tipe navi- gasi, tipe pemetaan, dan tipe geodetik. Receiver tipe navigasi (navigation type) yang kadang disebut tipe genggam (handheld receiver) umumnya digunakan untuk penentuan posisi absolut secara instan yang tidak menuntut ketelitian terlalu tinggi. Receiver navi- gasi tipe sipil dapat memberikan ketelitian posisi sekitar 5 - 10 m, dan tipe militer sekitar 3 - 5 m. Harga dari receiver tipe navigasi ini umumnya juga relatif murah. Sebagai con- toh pada saat ini (Juni 2005), receiver navigasi tipe sipil umumnya berkisar sekitar 125 sampai 900 USD per unit tergantung karakteristik yang dipunyainya serta tingkat ke- canggihannya. Saat ini terdapat cukup banyak receiver GPS tipe navigasi dari berbagai merek yang beredar di pasaran yang ditujukan untuk berbagai aplikasi. Contoh dari re- ceiver GPS navigasi tipe sipil dan militer ditunjukkan pada Gambar 6. Tipe Sipil Tipe Sipil Tipe Militer Tipe Sipil Tipe Sipil Tipe Sipil Gambar 6. Contoh Receiver GPS Navigasi [NAVTECHGPS, 2005]. 4
  • 5. Harga receiver GPS navigasi tipe militer relatif lebih mahal, dan umumnya di atas USD.1000. Perlu dicatat di sini bahwa saat ini receiver GPS navigasi tipe sipil juga sudah banyak diintegrasikan dengan beberapa peralatan sehari-hari, seperti jam tangan, telpon genggam, kamera, dan kamera video, sebagaimana dicontohkan pada Gambar 7. Casio GPS Watch Garmin GPS PhoneRicoh Pro G3 Casio GPS Watch Garmin GPS PhoneRicoh Pro G3 Gambar 7. Contoh Receiver GPS Navigasi Tipe Sipil yang telah diintegrasikan dengan jam tangan, kamera dan telpon genggam. Seperti halnya receiver tipe navigasi, receiver GPS tipe pemetaan juga memberikan data pseudorange (kode-C/A). Hanya bedanya, pada receiver tipe pemetaan, data tersebut direkam dan dapat kemudian di pindahkan (down-load) ke komputer untuk diproses le- bih lanjut. Oleh sebab itu tidak seperti halnya receiver tipe navigasi, receiver tipe pe- metaan ini dapat digunakan untuk penentuan posisi secara diferensial, dan dalam hal ini ketelitian yang dapat diperoleh adalah sekitar 1 - 2 meter. Contoh aplikasi yang dapat dilayani oleh receiver tipe pemetaan ini antara lain adalah survei dan pemetaan geologi dan pertambangan, peremajaan peta, serta pembangunan dan peremajaan basis data SIG (Sistem Informasi geografis). Contoh dari receiver tipe pemetaan ini ditunjukkan pada Gambar 8 berikut. Dari ketiga tipe receiver GPS untuk penentuan posisi, tipe geodetik adalah tipe re- ceiver yang relatif paling canggih, paling mahal, dan juga memberikan data yang paling presisi. Oleh sebab itu receiver tipe geodetik umumnya digunakan untuk aplikasi- aplikasi yang menuntut ketelitian yang relatif tinggi (dari orde mm sampai cm), seperti untuk pengadaan titik-titik kontrol geodesi, pemantauan deformasi, dan studi geodi- namika. Tergantung pada jumlah data yang dapat diamati, dikenal tipe geodetik satu dan dua-frekuensi. Tipe geodetik satu-frekuensi hanya merekam data pseudorange dan fase dari sinyal L1, dan tipe dua-frekuensi juga merekam data dari sinyal L2. Pada saat ini cukup banyak receiver GPS tipe geodetik yang beredar di pasaran. Contoh dari re- ceiver tipe geodetik ini ditunjukkan pada Gambar 9 berikut. 5
  • 6. Gambar 8. Contoh Receiver GPS Tipe Pemetaan. Gambar 9. Contoh Receiver GPS Tipe Geodetik. Berbeda dengan receiver untuk penentuan posisi, receiver GPS untuk penentuan waktu (timing receiver) didesain hanya untuk memberikan informasi tentang waktu ataupun frekuensi yang teliti. Receiver ini umumnya dilengkapi dengan keluaran 1 pps (pulse-per- second). Beberapa receiver tipe ini juga dilengkapi dengan receiver Loran-C, dalam rangka untuk meningkatkan keandalannya. Beberapa yang lain juga dilengkapi dengan jam atom Rubidium atau Cesium, dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas jangka pendek (short term) maupun jangka panjangnya (long term). Disamping untuk penentuan waktu dan frekuensi secara teliti, receiver tipe ini juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi seperti transfer waktu antar benua, sink- ronisasi jaringan telekomunikasi dijital, maupun sinkronisasi jaringan pembangkit tenaga listrik. Beberapa receiver penentuan waktu telah beredar di pasaran saat ini. Contoh dari suatu receiver GPS jenis ini ditunjukkan pada Gambar 10 berikut. 6
  • 7. Gambar 10. Contoh Receiver GPS untuk Penentuan Waktu. Berdasarkan tujuan ataupun fungsi penggunaannya yang relatif lebih spesifik, juga dike- nal beberapa pengklasifikasian lain dari receiver GPS. Beberapa contoh dalam hal ini diberikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Beberapa tipe receiver GPS yang lebih spesifik. Tipe Karakteristik Spesifik Penerbangan (Aviation) • Umumnya digunakan untuk navigasi dan penentuan parameter attitude. • Umumnya dapat diintegrasikan dengan basis data Jeppson. • Receiver yang lebih canggih sedang dibangun dan diuji untuk keperluan pendaratan (landing). Laut (Marine) • Umumnya digunakan untuk navigasi • Umumnya mengakomodir format data NMEA-183 sehingga dapat diintegrasikan dengan peralatan elektronik kapal lainnya. • Beberapa dilengkapi dengan layar tampilan yang cukup lebar untuk menampilkan peta navigasi laut. Luar Angkasa (Spaceborne) • Digunakan untuk navigasi satelit dan penentuan parameter attitude nya. • Mempunyai daya tahan terhadap radiasi yang lebih baik dibandingkan receiver yang umum digunakan di permukaan Bumi. GPS Card • Hanya berupa electronic board (lihat contohnya di Gambar 11). • Dimaksudkan untuk dintegrasikan dengan instrumen lain, seperti kom- puter PC, kamera, video, dll.nya. • Ada yang dapat menerima koreksi diferensial. Gambar. 11. Contoh suatu GPS Card. 7
  • 8. Akhirnya perlu dicatat bahwa kalau kita pelajari perkembangan dunia receiver GPS dari waktu ke waktu, ada beberapa pola kecenderungan dari receiver GPS yang da- pat disimpulkan pada saat ini, yaitu : • Ukuran semakin kecil, • Harga semakin murah, • Keandalan semakin tinggi, • Ketelitian data yang diberikan semakin baik, • Lebih ‘user-oriented’, • Dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya seperti SIG (Sistem Informasi Geografis), Video, Kamera Dijital, dll, • Jenisnya dalam bentuk GPS Card semakin populer. 1.4. Modernisasi GPS Pada Januari 1999, Wakil Preseiden Amerika Serikat Al Gore mengumumkan program modernisasi GPS, dalam rangka memperluas dan meningkatkan kemampuan GPS dalam melayani aplikasi-aplikasi sipil maupun militer secara global [FAA, 2005]. Modernisasi GPS dilaksanakan antara lain dengan memodernisasi segmen satelit GPS (lihat Gambar 12) yang telah dijelaskan sebelumnya, menambahkan sinyal baru yang akan dipancarkan oleh satelit GPS, baik berupa sinyal sipil maupun sinyal militer, serta meningkatkan kemampuan dari segmen sistem kontrol GPS. Satelit yang pertama dari Blok-IIR yang telah dimodernisasi (Blok-IIRM) telah diluncurkan pada 26 September 2005. Blok IIA/IIR Blok IIIBlok IIR-M, IIF Peningkatan Kapabilitas Sistem Peningkatan Manfaat Sipil/Militer Gambar 12. Tahapan modernisasi segmen satelit GPS [Bell, 2005]. Sebagai bagian dari program modernisasi GPS ini, daya dari sinyal GPS juga akan ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan proteksi diri dari sinyal terhadap gang- guan luar. Penambahan sinyal-sinyal baru ini secara umum akan meningkatkan kualitas ketelitian dari posisi, kecepatan maupun parameter-parameter lainnya yang ditentukan dengan menggunakan data pengamatan GPS. Disamping itu penambahan sinyal baru ini juga akan meningkatkan integritas (integrity) sistem GPS serta kontinyuitas pelayanan GPS baik secara spasial maupun temporal. Sebagai bagian dari proses modernisasi sistem GPS, pemerintah Amerika Serikat sudah memutuskan untuk menambah 2 (dua) sinyal sipil yang baru; yang pertama pada frekuensi L2 yang sekarang dan yang kedua pada frekuensi 1176 MHz [Divlis, 1999; Fontana et al., 2001]. Sinyal sipil baru pada frekuensi L2 akan mulai diimplementasikan mulai satelit Blok-IIR yang ke 14 sampai 21 (Blok IIR-M), dan sinyal sipil L5 pada fre- kuensi 1176 MHz (115 x 10.23 MHz) direncanakan mulai satelit Blok-IIF. Rencana mod- ernisasi sinyal GPS diilustrasikan pada Gambar 13 berikut. 8
  • 9. P(Y) C/A C/A P(Y) P(Y) P(Y) ML2C M Sinyal saat ini (Blok II/IIA/IIR) Sinyal generasi berikutnya (Blok IIR-M) Sinyal setelah modernisasi penuh (Blok IIF) C/A P(Y) M P(Y) L2CM 1176 MHz (L5) 1227 MHz (L2) 1575 MHz (L1) P(Y) C/A C/A P(Y) P(Y) P(Y) ML2C M Sinyal saat ini (Blok II/IIA/IIR) Sinyal generasi berikutnya (Blok IIR-M) Sinyal setelah modernisasi penuh (Blok IIF) C/A P(Y) M P(Y) L2CM 1176 MHz (L5) 1227 MHz (L2) 1575 MHz (L1) Gambar 13. Rencana modernisasi sinyal GPS. Dari Gambar 13 terlihat, bahwa kalau saat ini dengan satelit Blok II/IIA/IIR, GPS mem- punyai 3 sinyal kode GPS dengan dua gelombang pembawa, yaitu L1 C/A, L1 P(Y) dan L2 P(Y); maka dalam waktu dekat dengan semakin banyaknya satelit Blok IIR-M, GPS akan mempunyai 6 sinyal kode GPS, yaitu dengan tambahan sinyal L2C (L2 Civil), L1 M (Military) dan L2 M. Selanjutnya dengan Blok II F, GPS akan mempunyai gelombang pembawa baru yaitu L5 serta satu sinyal kode L5C (L5 Civil). Dalam konteks sistem kontrol GPS, modernisasi GPS juga akan menambah seban- yak 11 stasion pengontrol GPS baru seperti yang diilustrasikan pada Gambar 14 berikut. Pada Gambar ini stasion-stasion sistem kontrol GPS yang ada saat ini digambarkan seba- gai USA sites, yaitu seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 4 sebelumnya. Gambar 14. Rencana modernisasi lokasi stasion sistem kontrol GPS setelah program modernisasi; diadaptasi dari [Fisher, 2005]. 1.5. Kemampuan GPS GPS dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, teliti, dan murah dimana saja di bumi ini pada setiap waktu, siang maupun malam tanpa tergantung pada kondisi cuaca. Sampai saat ini, GPS adalah satu-satunya sistem navigasi 9
  • 10. atau sistem penentuan posisi yang mempunyai karakteristik prima seperti itu. Disamp- ing produk dasar tersebut (posisi, kecepatan, dan waktu), sebenarnya ada beberapa pa- rameter turunan lainnya yang dapat ditentukan dengan teknologi GPS ini. Parameter- parameter tersebut ditunjukkan pada Gambar 15. Posisi Kecepatan Waktu Percepatan Frekuensi Asimut Geodetik Attitude parameters TEC (Total Electron Content) WVC (Water Vapour Content) Parameter Orientasi Bumi Tinggi orthometrik Undulasi Geoid Defleksi Vertikal Perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lainnya Parameter Dasar Beragam Aplikasi Parameter Turunan Posisi Kecepatan Waktu Tinggi orthometrik Undulasi Geoid Defleksi Vertikal Perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lainnya Parameter Dasar Beragam Aplikasi Percepatan Frekuensi Asimut Geodetik Attitude parameters TEC (Total Electron Content) WVC (Water Vapour Content) Parameter Orientasi Bumi Parameter Turunan Gambar 15. Contoh parameter yang dapat diestimasi dengan GPS. Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde milimiter, relatif) sampai yang biasa-biasa saja (orde beberapa meter, absolut). Ketelitian posisi yang diperoleh secara umum akan ter- gantung pada empat faktor, yaitu : metode penentuan posisi yang digunakan, geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang digunakan, dan strategi/ metode pengolahan data yang diterapkan. Kecepatan wahana yang bergerak juga dapat ditentukan oleh GPS seandainya wa- hana tersebut diperlengkapi dengan alat penerima sinyal GPS. Ketelitian berorde mm/detik sampai cm/detik dapat diperoleh dalam hal ini. Selain memberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar benua. GPS juga telah banyak digunakan untuk mengestimasi parameter-parameter lain- nya seperti asimut geodetik, attitude parameters (e.g. sudut pitch, roll dan yaw) dari obyek yang bergerak, TEC (Total Electron Content) di dalam lapisan ionosfir, WVC (Wa- ter Vapour Content) dalam lapisan troposfir, parameter orientasi Bumi (e.g. presesi, nu- tasi dan pergerakan kutub), tinggi orthometrik, undulasi geoid dan defleksi vertikal. 2. SISTEM SATELIT GLONASS Pada saat ini kalau kita berbicara tentang sistem satelit navigasi, umumnya orang akan langsung teringat pada GPS. Harus diakui GPS memang merupakan sistem satelit navi- gasi yang paling baik dan paling banyak digunakan orang saat ini. Meskipun begitu se- benarnya ada satu sistem satelit navigasi lainnya yang juga cukup menjanjikan untuk digunakan, yaitu sistem milik Rusia yang bernama GLONASS (Global Navigation Satellite System). Disamping itu dalam waktu dekan Eropa (European Community) juga akan me- luncurkan sistem satelit navigasi baru yang dinamakan Galileo. 10
  • 11. Seperti halnya GPS, GLONASS pun didesain untuk dapat memberikan posisi, ke- cepatan, dan waktu, di mana saja permukaan bumi ini pada setiap saat dan waktu tanpa tergantung cuaca. Prinsip penentuan posisi menggunakan sistem-sistem ini juga pada dasarnya sama, yaitu dengan mengukur jarak ke beberapa satelit sekaligus. Seperti hal- nya GPS, sistem GLONASS ini didesain untuk operasional dengan 24 satelit. Sistem GLONASS ini mulai dibangun sejak tahun 1970-an, meskipun secara resmi baru diumumkan oleh Uni Soviet pada Februari 1982. Satelit yang pertama diluncurkan pada 12 Oktober 1982. Dan per April 2006 ada 12 satelit yang operasional. Bentuk fisik dari satelit ini ditunjukkan pada Gambar 16 berikut. Satelit GLONASS Gambar 16. Bentuk tipikal satelit GLONASS, diadaptasi dari [GLONASS, 2006] dan [Seeber, 1993]. Perkembangan sistem GLONASS tidak sebaik sistem GPS. Jumlah satelit dalam kon- stelasi GLONASS naik turun (lihat Gambar 17) seiring dengan kondisi ekonomi Rusia. Menurut [Revnivykh, 2004] kemampuan operasional minimal GLONASS dengan 18 satelit akan dicapai pada tahun 2008, dan kemampuan operasional penuh dengan 24 satelit akan dicapai pada tahun 2010. Status satelit GLONASS yang operasional saat ini diberikan pada Tabel 3. Sejarah dan Perkembangan Konstelasi satelit GLONASS 26 24 21 20 1818 14 111010 8 7 11 1213 16 22 26 16 1212 12 14 12 10 9 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 Jumlah Satelit GLONASS-M Flight Test (7 years life-time) GLONASS-K Flight Test (10 years life-time) Planned GLONASS deployment program according to the Federal GLONASS ProgramGLONASS Initial Operation Capability (12 Satelit, Rencana Usia 3 Tahun) Sejarah dan Perkembangan Konstelasi satelit GLONASS 26 24 21 20 1818 14 111010 8 7 11 1213 16 22 26 16 1212 12 14 12 10 9 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 Jumlah Satelit GLONASS-M Flight Test (7 years life-time) GLONASS-K Flight Test (10 years life-time) Planned GLONASS deployment program according to the Federal GLONASS ProgramGLONASS Initial Operation Capability (12 Satelit, Rencana Usia 3 Tahun) Gambar 17. Perkembangan konstelasi satelit GLONAS [Revnivykh, 2004]. 11
  • 12. Tabel 3. Status satelit GLONASS yang operasional per April 2006 [GLONASS, 2006]. No. No. GLONASS No. Cosmos Bidang/Slot Orbit Kanal Frekeunsi Tanggal Peluncuran Tanggal Operasional 1 796 2411 1/01 07 26.12.2004 06.02.2005 2 794 2402 1/02 01 10.12.2003 02.02.2004 3 789 2381 1/03 12 01.12.2001 04.01.2002 4 795 2403 1/04 06 10.12.2003 30.01.2004 5 711 2382 1/05 07 01.12.2001 15.04.2003 6 712 2413 1/07 04 26.12.2004 22-122005 7 797 2412 1/08 06 26.12.2004 06.02.2005 8 787 2375 3/17 05 13.10.2000 04.11.2000 9 798 2417 3/19 03 26.12.2005 22.01.2006 10 793 2396 3/20 11 25.12.2002 31.01.2003 11 792 2395 3/21 05 25.12.2002 31.01.2003 12 791 2394 3/22 10 25.12.2002 10.02.2003 13 714 2419 3/23 - 25.12.2005 - 14 713 2418 3/24 - 25.12.2005 - Karakteristik orbit, sinyal serta sistem dan kerangka referensi dari GLONASS diberikan pada Tabel 4, dan dibandingkan dengan sistem GPS. Pada sistem nominal GLONASS, ke 24 satelitnya ditempatkan dalam tiga bidang orbit berinklinasi sekitar 650, masing- masing 8 satelit untuk setiap orbitnya. Orbit satelit sekitar 1000 km lebih rendah dari or- bit GPS, sehingga periode orbitnya juga lebih pendek sekitar 43 menit. Tabel 4. Perbandingan antara GPS dan GLONASS [Seeber, 2003]. GPS GLONASS Parameter Nominal dari Orbit Satelit Bidang Orbit 6 buah, dengan spasi 600 3 buah, dengan spasi 1200 Jumlah satelit per orbit 4 buah, dengan spasi tidak sama 8 buah, dengan spasi sama Inklinasi Orbit 550 64.80 Radius Orbit 26560 km 25510 km Ketinggian Orbit 20180 km 19100 km Periode Orbit 1/2 hari bintang ≈ 11 jam 58 menit 8/17 hari bintang ≈ 11 jam 16 menit Eksentrisitas Orbit 0 (lingkaran) 0 (lingkaran) Parameter Nominal dari Sinyal Satelit Gelombang pembawa L1 = 1575.42 Mhz L2 = 1227.60 MHz L1 = (1602 + 9k/16) MHz L2 = (1246 + 7k/16) Mhz k = nomor kanal (channel) Kode (code) Berbeda untuk setiap satelit Kode-C/A pada L1 Kode-P pada L1 dan L2 Sama untuk seluruh satelit Kode-C/A pada L1 Kode-P pada L1 dan L2 Frekuensi kode Kode-C/A = 1.023 MHz Kode-P = 10.23 MHz Kode-C/A = 0.511 MHz Kode-P = 5.11 MHz Data jam (clock) Clock Offset, Frequency Offset, dan Frequency Rate. Clock dan Frequency Offset Data Orbital Elemen-elemen orbital Keplerian dan parameter per- turbasinya. Koordinat, kecepatan, dan perce- patan satelit (9 parameter). 12
  • 13. Tabel 4. (lanjutan). Sistem dan Kerangka Referensi Sistem Koordinat Earth-Centered Earth-Fixed (ECEF) Earth-Centered Earth-Fixed (ECEF) Datum Geodetik World Geodetic System 1984 (WGS – 84) Earth Parameter System 1990 (PZ-90) Referensi Waktu UTC (USNO) UTC (SU) Pada saat ini ada kecenderungan dari pihak pengguna, seperti halnya dunia penerban- gan sipil, untuk menggunakan kedua sistem, GPS dan GLONASS, secara bersama-sama. Alat penerima (receiver) yang bisa mengamati sinyal-sinyal GPS dan GLONASS seka- ligus juga sudah ada di pasaran. Saat konstelasi satelit GLONASS lengkap, maka kita akan mempunyai 48 satelit navigasi di angkasa kita (24 satelit GPS dan 24 satelit GLON- ASS). Dengan 48 satelit ini, jumlah satelit yang dapat teramati akan menjadi lebih ban- yak, geometri satelit akan menjadi lebih baik dan lebih kuat, dan ketelitian dari parame- ter yang diestimasi (baik itu posisi, kecepatan, percepatan, maupun waktu) akan menjadi lebih baik. Dengan kata lain navigasi dan penentuan posisi yang bersifat global, andal, dan akurat akan menjadi lebih mudah untuk direalisir. 3. KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS DAN GLONASS Seandainya pada saat yang sama pengguna dapat mengamati sekaligus satelit GPS dan GLONASS, maka akan ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 18. Dengan mengamati satelit GPS dan GLONASS, maka jum- lah satelit yang dapat diamati akan bertambah. Saat ini (Mei 2006), dengan 29 satelit GPS dan 12 satelit yang operasional, maka pengguna yang menggunakan receiver (GPS+GLONASS) akan dapat mengamati satelit lebih banyak dibandingkan pengguna yang menggunakan receiver GPS atau GLONASS saja, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19. Dengan semakin banyaknya jum- lah satelit yang teramati, maka • Jumlah satelit yang diamati bertambah • Geometri semakin kuat • Reinisialisasi semakin cepat • Mempercepat resolusi ambiguitas fase Ketelitian posisi & parameter lainnya semakin baik Availabilitas (temporal & spasial) meningkat KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS+GLONASS • Jumlah satelit yang diamati bertambah • Geometri semakin kuat • Reinisialisasi semakin cepat • Mempercepat resolusi ambiguitas fase Ketelitian posisi & parameter lainnya semakin baik Availabilitas (temporal & spasial) meningkat KEUNTUNGAN INTEGRASI GPS+GLONASS Gambar 18. Keuntungan integrasi GPS dan GLONASS. geometri pengamatan juga akan menguat. Dengan menguatnya geometri pengamatan maka ketelitian dan kepresisian posisi yang diperoleh juga akan meningkat. Seandainya digunakan data fase, maka proses resolusi ambiguitas fase juga umumnya akan menjadi lebih cepat dan lebih andal dengan semakin banyaknya data yang digunakan. Disamping meningkatkan ketelitian posisi, meningkatnya jumlah satelit yang dapat diamati juga akan meningkatkan ketersediaan (availabilitas) pelayanan penentuan posisi, baik secara temporal maupun spasial. Disamping itu masalah obstruksi sinyal yang dise- babkan oleh bangunan, pepohonan maupun obyek-obyek lainnya juga akan dapat dire- duksi dampaknya. Penentuan posisi yang lebih fleksibel dan lebih efisien karenanya akan lebih mudah direalisasikan. 13
  • 14. Gambar 19. Perbandingan jumlah satelit yang dapat diamati, antara GPS dengan GPS+GLONASS; dari Topcon-Europe (2006) Untuk dapat mengamati sekaligus satelit GPS dan GLONASS maka diperlukan receiver khusus untuk itu. Saat ini ada beberapa receiver yang dapat mengamati sekaligus kedua sistem satelit tersebut, seperti dari Topcon [Topcon-Europe, 2006] dan Leica. 4. PERKEMBANGAN APLIKASI Saat ini GPS telah banyak diaplikasikan, terutama di Amerika Utara, Eropa, Australia dan Jepang, untuk aktivitas dan kegiatan yang khususnya memerlukan informasi men- genai posisi, kecepatan maupun waktu. GPS juga mulai banyak digunakan di Asia, Amerika Latin dan Afrika, termasuk juga di Indonesia. Dalam hal penentuan posisi, metode-metode penentuan posisi dengan GPS (GLONASS) pada dasarnya dapat dibagi atas dua kategori utama, yaitu survei dan navi- gasi, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 20. Secara umum integrasi GPS dan GLONASS akan meningkatkan ketelitian dan keandalan dari metode-metode penentuan posisi tersebut, dan akhirnya akan memperluas spektrum aplikasinya. Survei Post-processing Real-Time Statik Pseudo-kinematik Kinematik Stop-and-Go Statik Singkat Penentuan Posisi Dengan GPS Absolut Diferensial Navigasi AbsolutDiferensial Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Survei Post-processing Real-Time Statik Pseudo-kinematik Kinematik Stop-and-Go Statik Singkat Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS Absolut DiferensialAbsolut Diferensial NavigasiNavigasi AbsolutDiferensial Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Survei Post-processing Real-Time Statik Pseudo-kinematik Kinematik Stop-and-Go Statik Singkat Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS Absolut DiferensialAbsolut Diferensial NavigasiNavigasi AbsolutDiferensial Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Survei Post-processing Real-Time Statik Pseudo-kinematik Kinematik Stop-and-Go Statik Singkat Penentuan Posisi Dengan GPSPenentuan Posisi Dengan GPS Absolut DiferensialAbsolut Diferensial NavigasiNavigasi AbsolutDiferensial Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Jarak Fase (RTK) Pseudorange (DGPS) Gambar 20. Metode Penentuan Posisi Dengan GPS [Langley, 1998]. 14
  • 15. Dalam konteks penentuan posisi pada saat ini perkembangan yang perlu dicatat adalah berkembangnya integrasi antara sistem GPS dengan sistem-sistem lainnya, seperti : • integrasi GPS dengan Total Station; • integrasi GPS dengan LPS (Laser Positioning System), • integrasi GPS dengan peralatan LaserZone, • integrasi GPS dengan kamera udara dan video, • integrasi GPS dengan echosunder, • integrasi GPS dengan untuk penentuan posisi dalam ruang (indoor positioning). Pada saat ini pasar (aplikasi) GPS saat ini sudah tumbuh secara pesat, seperti yang diilus- trasikan pada Gambar 21 berikut. Meskipun GPS awalnya direncanakan untuk melayani kebutuhan militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, justru pada saat ini aplikasi GPS lebih luas dan lebih banyak di kalangan sipil dibandingkan di lingkungan militer. Aplikasi GPS di kalangan sipil bervariasi dari navigasi, penentuan posisi, survei dan pe- metaan, studi geodinamika dan deformasi, penjejakan wahana transportasi sampai ap- likasi-aplikasi rekreatif dan keolahragaan. Penjelasan yang lebih detil tentang aplikasi GPS dapat dilihat di [Abidin, 2000]. 0 2 4 6 8 10 12 14 Aviation Maritime Surveying & Scientific Land Transport. Recreation Timing US$Billion 1995 2000 2005 0 2 4 6 8 10 12 14 Aviation Maritime Surveying & Scientific Land Transport. Recreation Timing US$Billion 1995 2000 2005 Gambar 21. Pertumbuhan pasar/apliaksi GPS secara global; [sumber : NAPA 1995 Industry Survey]. Info-info lebih lanjut tentang aplikasi-aplikasi GPS juga banyak terdapat di situs-situs internet yang alamatnya diberikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Beberapa situs aplikasi GPS. Aplikasi Alamat Situs Vehicle tracking http://www.ravengps.com/ Vehicle tracking http://www.traceme.tv/ Vehicle tracking http://www.indogps.com/index.php Vehicle tracking http://www.nusa.co.id/ Vehicle tracking www.gpsvehicletracking.co.uk Geodinamika http://www.unavco.org/PBO/PBO.html Geodinamika http://www.geodesy.cwu.edu Geodinamika http://www.harvard.edu/space_geodesy/BARGEN/ Geodinamika http://www.tectonics.caltech.edu/sumatra/index.html Geodinamika http://www.geologie.ens.fr/~vigny. 15
  • 16. Tabel 5. (Lanjutan) Geodinamika http://www.unavco.org/ Deformasi http://fairweather.giseis.alaska.edu/akda/ Deformasi http://lvo.wr.usgs.gov/ Deformasi http://gsc.nrcan.gc.ca/geodyn/index_e.php Gunungapi http://hvo.wr.usgs.gov/ Gunungapi http://vulcan.wr.usgs.gov/ Gunungapi http://volcanoes.usgs.gov Jaring kontinyu http://www.ngs.noaa.gov/CORS/ Jaring kontinyu http://epncb.oma.be Jaring kontinyu http://www.gps.gov.uk/ Jaring kontinyu http ://sopac.ucsd.edu/. Jaring kontinyu http://mekira.gsi.go.jp/ENGLISH/. Geodesi http://god.tksc.nasda.go.jp/gpssystem/index.html Geodesi http://www.geoscience.scar.org/geodesy/ Geodesi http://www.geodesy.miami.edu/ Geodesi http://www.geod.nrcan.gc.ca/ Geodesi http://www.auslig.gov.au/ Geodesi http://geoweb.mit.edu/ Survei pemetaan http://www.osi.ie/gps/ Survei pemetaan http://www.sapos.de Survei pemetaan www.gps-mapping.com/Mapping-Surveying.html Studi ionosfir http://science.nasa.gov/ssl/pad/solar/sunspots.htm. Studi ionosfir http://igscb.jpl.nasa.gov/ Meteorologi http://www.gpsmet.noaa.gov/jsp/index.jsp Meteorologi http://www.cosmic.ucar.edu/gpsmet/ Penerbangan http://waas.stanford.edu/index.html Penerbangan http://www.castnav.com/ Kelautan http://www.gpsandmarineworld.com/ Telpon http://www.royaltek.com/ Telpon www.gps-practice-and-fun.com SIG http://www.esri.com/arcpadgps SIG www.gisdevelopment.net SIG http://www.tatukgis.com/Home/home.aspx SIG http://www.gisdynamics.com/gps/ Pertanian http://www.precisionag.com/ Pertanian www.montana.edu/places/gps/3Applications/slide12.html Kehutanan www.fs.fed.us/database/gps Kehutanan www.forestry.about.com Keolahragaan http://www.scg.ulaval.ca/gps-rs/fr/Galerie/SportGPS.htm GPS Altimetri http://centauri.larc.nasa.gov/gps/index.htm GPS Altimetri http://www.etl.noaa.gov/et1/wave/gps/ GPS Altimetri http://gps.csr.utexas.edu/reflect/ 5. CATATAN PENUTUP GPS adalah sistem satelit navigasi yang punya kemampuan sangat baik yang sudah ter- bukti sekitar 25 tahun ini, dengan aplikasi yang beragam baik di lingkungan sipil mau- pun militer. Dengan semakin menguatnya sistem satelit navigasi GLONASS serta dimu- lai nya program satelit navigasi GALILEO, maka masa depan aplikasi sistem satelit navi- gasi (GPS+GLONASS) maupun (GPS+GLONASS+GALILEO) akan sangat menjanjikan. Keberadaan dari tiga sistem ini, disamping akan meningkatkan ketelitian posisi maupun parameter yang ditentukan lainnya, juga akan meningkatkan availibilitas dan integritas dari banyak aplikasi berbasiskan satelit navigasi. Disamping itu kemunculan aplikasi- aplikasi baru yang bersifat innovatif juga semakin terbuka lebar. Meskipun begitu disamping banyaknya keunggulan dari sistem satelit navigasi tersebut, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Dengan mengambil kasus GPS, ada beberapa permasalahan (tantangan) yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem satelit navigasi, yaitu antara lain : 16
  • 17. 1. Tanpa dibantu oleh sistem lainnya, pada prinsipnya GPS tidak akan bisa digunakan di tempat-tempat dimana sinyal dari satelit tidak dapat mencapai receiver GPS, seperti di dalam ruangan, di dalamterowongan, di bawah air, di dalam hutan yang lebat, dan tempat-tempat sejenisnya. 2. Secara langsung GPS hanya dapat memberikan tinggi ellipsoid, dan bukan tinggi or- thometrik yang umum digunakan sehari-hari. 3. Untuk keperluan penentuan posisi secara kinematik yang menuntut ketelitian yang tinggi serta integritas sistem yang andal, seperti untuk sistem pendaratan pesawat, meskipun GPS mampu melayaninya dalam hal ketelitian, tetapi dalam hal integritas dari sistem, GPS perlu diperkuat dengan beberapa sistem eksternal serta mekanisme dan metode peningkatan integritas yang andal. 4. Pada prinsipnya pemakai tidak punya kontrol dan wewenang dalam pengoperasian sistem GPS, sehingga semua kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap sistem GPS mau tidak mau harus diterima oleh para pengguna. 5. Datum geodetik dari posisi yang diberikan oleh GPS, dalam hal ini WGS-84, ditentu- kan oleh pemilik dan pengelola sistem GPS yaitu pemerintah AS. Pemakai yang menggunakan datum yang lain harus memikirkan sendiri cara pentransformasian koordinat dari WGS-84 ke datumnya masing-masing. 6. Meskipun pengumpulan datanya relatif mudah, pengolahan data GPS yang baik relatif lebih sulit dan menuntut kompetensi tersendiri. Tingkat kesuli- tan umumnya meningkat dengan meningkatnya level ketelitian koordinat yang di- inginkan. 7. Di Indonesia, GPS adalah teknologi yang relatif baru, sehingga sumber daya manusia yang mengerti tentang GPS dan metode pengaplikasiannya, terutama untuk aplikasi- aplikasi yang menuntut ketelitian tinggi, relatif masih belum terlalu banyak. 8. Sinyal GPS umumnya punya kekuatan yang relatif lemah sehingga relatif rentan ter- hadap gangguan (interference), baik yang disengaja maupun tidak, sehingga menye- babkan pengguna dalam bidang tertentu (contohnya aplikasi berdinamika tinggi atau aplikasi di kawasan yang lalu lintas gelombang EM nya padat) pada kemungkinan kehilangan pelayanan dari GPS secara episodik. Perlu dicatat di sini bahwa permasalahan dan tantangan tersebut di atas dapat ditangani dan ditanggulangi dengan menggunakan beberapa metode pendekatan tertentu. DAFTAR PUSTAKA Abidin, H.Z. (2000). Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. P.T. Pradnya Paramita, Jakarta. Second edition. ISBN 979-408-377-1. 268 pp. Bagley, L.C. and J.W. Lamons (1992). " NAVSTAR Joint Program Office and a status re- port on the GPS Program ." Proceedings of Sixth International Geodetic Symposium on Satellite Positioning, Columbus, Ohio, 17-20 March, Volume I, pp. 21-30. Bell, W. (2005). “GPS Program Update”, Paper presented at the 45th CGSIC Meeting, Long Beach, CA, September 12, 2005. Divlis, D.A. (1999). “Finally, A Second Signal Decision.” GPS World, Vol. 10, No. 2, Feb- ruary, pp. 16-20. 17
  • 18. FAA (2005). Website dari Federal Aviation Adminisntration (FAA), Satellite Navigation Product Teams. Alamat situs: http://gps.faa.gov/ GPSbasics/ index.htm. Fisher, Adam (2005). “Navstar GPS Constellation Summary and Performance”, Paper pre- sented at the 45th CGSIC Meeting, Long Beach, CA, September 12, 2005. Fontana, R.D., W. Cheung and T. Stansell (2001). “The Modernized L2 Civil Signal Leap- ing Forward in the 21st Century”. GPS World. September, pp. 28-34. GLONASS (2006). Situs internet dari Global Navigation Satellite System (GLONASS). Alamat situs: http://www.glonass-center.ru/ Green, G.B., P.D. Massatt and N.W. Rhodus (1989). "The GPS 21 primary satellite constel- lation." Navigation, Journal of the Institute of Navigation, Vol. 36, No.1, Spring, pp. 9-24. Langley, R.B. (1998). “RTK GPS”, GPS World, Vol. 9, No. 9, September, pp. 70 – 76. Leica (2006). Situs internet dari Leica Geosystems. Alamat situs: http://www.leica- geosystems.com/. NAVTECHGPS (2005). Situs internet dari Navtech GPS Seminar and Supply Ltd. Coast Guard, Alamat situs: http://www.navtechgps.com/ . Revnivykh, S.G. (2004). “Developments of the GLONASS system and GLONASS Service”. Pa- per presented at UN/US GNSS International Meeting, 13-17 December, 2004. Vi- enna. Seeber, G. (1993). Satellite Geodesy, Foundations, Methods, and Applications. Walter de Gruyter, Berlin 1993. Topcon-Europe (2006). Situs internet dari Topcon Europe. Alamat situs : http://www.topconeurope.com/. USNO (2006). Situs internet dari United States Naval Observatory. Alamat situs : http://tycho.usno.navy.mil/. Wells, D.E., N. Beck, D. Delikaraoglou, A. Kleusberg, E.J. Krakiwsky, G. Lachapelle, R.B. Langley, M. Nakiboglu, K.P. Schwarz, J.M. Tranquilla, P. Vanicek (1986). "Guide to GPS positioning." Canadian GPS Associates, Fredericton, N.B., Canada. 18