Praktikum Penginderaan Jauh Spatial Subsetting (ENVI 5.0)
1. Praktikum Spasial Subsetting | 1
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGINDERAAN JAUH
SPASIAL SUBSETTING PADA CITRA SATELIT MODIS DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI
Oleh:
Nama : Elpidia Agatha Crysta
NRP : 3513100071
Dosen Pembimbing:
Nama : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DES
NIP : 19530527 198303 1 001
LABORATORIUM GEOSPASIAL-JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
2. Praktikum Spasial Subsetting | 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
II. METODE .................................................................................................................... 5
2.1 ALAT DAN BAHAN ......................................................................................... 5
2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM ............................................................................... 5
III. HASIL ................................................................................................................. 21
IV. KESIMPULAN ................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
3. Praktikum Spasial Subsetting | 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum “SPASIAL
SUBSETTING PADA CITRA SATELIT MODIS DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE ENVI” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pembuatan laporan ini tentunya untuk memenuhi mata kuliah Penginderaan Jauh.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DES selaku dosen mata kuliah
Penginderaan Jauh yang telah memberikan ilmu
2. Bapak Husnul Hidayat, ST, MT dan Ibu Cherie Bhekti Pribadi, ST, MT selaku asisten
dosen mata kuliah Penginderaan Jauh yang telah memberikan arahan hingga
terwujudnya praktikum dan laporan ini
3. Teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu dalam proses hingga
terselesaikannya praktikum dan laporan ini.
Saya juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam isi
maupun sistematiknya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untu
penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, saya mengharapkan semoga laporan ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Terima kasih.
Surabaya, Desember 2015
Penulis,
4. Praktikum Spasial Subsetting | 4
I.PENDAHULUAN
Penginderaan jauh (Remote Sensing), pada pengertian yang lebih luas, didefinisikan
sebagai suatu pengukuran atau pemerolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena
dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau
bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji. Sistem penginderaan jauh dilengkapi
dengan sensor dan kamera yang merekam objek dialam.
Dalam praktikum kali ini, akan dilakukan pemotongan atau yang biasa disebut spasial
subset citra hasil satelit agar mudah untuk di analisa dan dapat membatasi ruang kerja sehingga
menjadi lebih sederhana. Maka dari itu dalam pengolahan data kali ini software yang
digunakan adalah adalah ENVI 5.0 yang merupakan software yang digunakan untuk
pengolahan data citra satelit karena dalam pengoperasiannya cukup sederhana.
Pada Praktikum kali ini ada dua metode untuk melakukan spasial subset yaitu,
dilakukan secara manual dan otomatis. Untuk cara manual dapat dilakukan hanya dengan
digitasi pada image yang telah bergeoreferensi dan telah dilakukan koreksi geometrik,
sedangkan untuk cara otomatis dapat dilakukan dengan bantuan tools-tools pada software envi
dengan menggunakan peta vektor dan image yang telah bergeoreferensi dan telah dilakukan
koreksi geometrik.
5. Praktikum Spasial Subsetting | 5
II. METODE
2.1. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Laptop / Komputer
2. Mouse
3. Software ENVI 5.0
Bahan
1. Image yang telah bergeoreferensi dan telah dilakukan koreksi geometrik
2. Peta vektor provinsi Indonesia (indo_prop_)
2.2. PROSEDUR PRAKTIKUM
Untuk melakukan georeferencing dan resizing data dapat dilakukan seperti pada
langkah-langkah di bawah ini.
Buka terlebih dahulu software ENVI Classic pada komputer.
Maka akan muncul tampilan ENVI Classic seperti contoh gambar di bawah ini.
A. Spasial Subsetting Secara Manual
1. Buka image yang telah bergeoreferensi dan telah dilakukan koreksi geometrik pada
praktikum sebelumnya, dengan cara pilih menu File > open image raster >
kemudian pilih file yang akan digunakan (file yang digunakan : registrasi image to
image) > klik open.
6. Praktikum Spasial Subsetting | 6
2. Kemudian lakukan kombinasi band (band 1 untuk B, band 2 untuk G dan band 3
untuk R) seperti pada gambar diatas > klik Load RGB pada display baru > maka
akan muncul image kombinasi seperti pada gambar di bawah ini.
3. Kemudian buka ROI Tool untuk melakukan digitasi dengan cara : pilih menu Tools
> region of interest > ROI Tools > maka akan muncul jendela seperti pada gambar
di bawah ini.
7. Praktikum Spasial Subsetting | 7
4. Pilih pada window ROI untuk jendela mana yang akan dilakukan digitasi. Agar
dapat melakukan digitasi secara detail pilih jendela zoom untuk dilakukan digitasi.
5. Gambar di bawah ini merupakan proses digitasi yang dilakukan melalui jendela
zoom.
6. Lakukan digitasi sepanjang Pulau Sulawesi. Setelah digitasi, pastikan titik awal
menutup pada titik akhir kemudian klik kanan untuk mengakhiri proses digitasi dan
klik kanan lagi, maka secara otomatis wilayah Pulau Sulawesi akan terblok merah
hal ini menandakan daerah yang dipilih seperti gambar berikut.
8. Praktikum Spasial Subsetting | 8
7. Kemudian export image hasil digitasi untuk dijadikan peta vektor. Dapat dilakukan
dengan cara : pada jendela ROI tool pilih menu File > Export ROIs to EVF > maka
akan muncul tampilan jendela export seperti di bawah ini.
8. Pada jendela export pilih file yang akan diexport > berikan nama untuk layer output
yang akan dihasilkan > pilih tempat penyimpanan (choose) > klik OK.
9. Kemudian pilih file vektor > load selected.
9. Praktikum Spasial Subsetting | 9
10. Load pada New Vektor Window > OK.
11. Maka akan muncul tampilan pada jendela vektor hasil digitasi yang telah dilakukan
12. Kemudian lakukan export lagi dari peta vektor yang dihasilkan dengan cara : pada
jendela peta vektor pilih menu File > Export Active Layers to ROIs > maka akan
muncul tampilan jendela seperti di bawah ini. Pilih file yang akan diexport > OK.
10. Praktikum Spasial Subsetting | 10
13. Pada jendela untuk pemilihan metode konfigurasi yang akan dilakukan pilih
“convert all records of an EVF layer to one ROI”
14. Maka tampilan image citra akan terblok warna putih seperti pada gambar di bawah
ini, menunjukkan area yang dipilih.
11. Praktikum Spasial Subsetting | 11
15. Lakukan spasial subsetting untuk pemotongan citra dari wilayah yang dipilih
dengan cara : pilih menu Basic Tools > Subset Data via ROIs > pilih file yang akan
dilakukan spasial subset > OK.
16. Isikan parameter pada jendela Spasial Subset via ROI Parameter. Pilih file “ROI
Region #1, pada mask pixels outside of ROI pilih YES dan pilih tempat untuk
penyimpanan (choose) hasil output > OK.
17. Lalu akan muncul band-band baru yang telah dilakukan spasial subset. Lakukan
kombinasi band (band 1 untuk B, band 2 untuk G dan band 3 untuk R) seperti pada
gambar diatas > klik Load RGB pada display baru > maka akan muncul image
kombinasi seperti pada gambar di bawah ini.
12. Praktikum Spasial Subsetting | 12
B. Spasial Subsetting Secara Otomatis
1. Masih tetap menggunakan image yang telah dilakukan goeferencing dan koreksi
geometrik dengan membuka file melalui open image raster (image yang digunakan
: registrasi image to image).
2. Kemudian lakukan kombinasi band (band 1 untuk B, band 2 untuk G dan band 3
untuk R) seperti pada gambar diatas > klik Load RGB pada display baru > maka
akan muncul image kombinasi seperti pada gambar di bawah ini.
13. Praktikum Spasial Subsetting | 13
3. Kemudian buka peta vektor Provinsi Indonesia dengan cara : pilih menu File >
open vektor file > pilih file vektor yang akan dibuka.
4. Buka file vektor dengan pilih format shp seperti pada gambar diatas > open.
Kemudian lakukan penamaan untuk output file vektor dengan nama yang berbeda
(contoh : indo_prop_0) > open.
14. Praktikum Spasial Subsetting | 14
5. Pilih file vektor yang akan dibuka > load selected
6. Pilih layer yang akan digunakan untuk membuka file vektor. Buka file vektor pada
new vector window > OK.
7. Maka akan muncul peta vektor Indonesia seperti pada gambar di bawah ini.
15. Praktikum Spasial Subsetting | 15
8. Kemudian pilih daerah yang akan digunakan untuk spasial subsetting dengan cara :
pada jendela peta vektor pilih menu Edit > view/edit/wuery attributes > maka akan
muncul file-file provinsi yang telah terbagi-bagi di dalam peta vektor.
9. Pilih salah satu provinsi yang ada dalam Pulau Sulawesi (contoh : Sulawesi Tengah)
> klik pada nomor wilayahnya > pilih menu File > save selected records to new
layer seperti pada gambar berikut. Setelah dilakukan pemilihan wilayah, secara
otomatis wilayah provinsi yang terpilih akan tertandai warna merah pada peta
vektor Indonesia.
16. Praktikum Spasial Subsetting | 16
10. Kemudian akan muncul jendela untuk penyimpanan hasil output. Pilih tempat
penyimpanan (choose).
11. Simpan dengan nama sulawesi_tengah > open > OK.
12. Pilih file yang akan diproses. Pada jendela available vectors list pilih file “subset...”
> load selected.
17. Praktikum Spasial Subsetting | 17
13. Kemudian pilih layer yang akan digunakan untuk menampilkan peta vektor provinsi
yang telah dipilih. Pilih “new vector window” > klik OK.
14. Maka akan muncul peta vektor Provinsi Sulawesi Tengah seperti gambar berikut.
15. Kemudian buka jendela ROI Tool dengan cara : pilih menu basic tools > region of
interest > ROI Tool > maka akan muncul jendela ROI Tool seperti pada gambar
berikut.
18. Praktikum Spasial Subsetting | 18
16. Kembali pada jendela peta vektor provinsi yang telah dihasilkan, lakukan export
dengan cara : pilih menu File > export active layer to ROIs. Kemudian pilih file
yang akan di export (registrasi image to image) > klik OK.
17. Pilih metode yang akan dilakukan untuk melakukan konversi. Pilih “convert each
record of an EVF layer to a new ROI” > untuk attribute column to use for name
pilih “NAMA_PROP” > OK.
18. Lalu secara otomatis akan terblok wilayah Provinsi yang telah dipilih seperti pada
gambar di bawah ini.
19. Praktikum Spasial Subsetting | 19
19. Lakukan spasial subsetting untuk pemotongan citra dari wilayah yang dipilih
dengan cara : pilih menu Basic Tools > Subset Data via ROIs > pilih file yang akan
dilakukan spasial subset > OK.
20. Isikan parameter pada jendela Spasial Subset via ROI Parameter. Pilih file “ROI
EVF”, pada mask pixels outside of ROI pilih YES dan pilih tempat untuk
penyimpanan (choose) hasil output > OK.
20. Praktikum Spasial Subsetting | 20
21. Lalu akan muncul band-band baru yang telah dilakukan spasial subset. Lakukan
kombinasi band (band 1 untuk B, band 2 untuk G dan band 3 untuk R) seperti pada
gambar diatas > klik Load RGB pada display baru > maka akan muncul image
kombinasi seperti pada gambar di bawah ini.
21. Praktikum Spasial Subsetting | 21
III.HASIL
Dari praktikum spasial subsetting pada citra satelit modis, dihasilkan beberapa image
seperti pada gambar-gambar di bawah ini dari kedua metode yang dilakukan yaitu :
Spasial Subsetting Secara Manual
Peta Vektor Pulau Sulawesi
22. Praktikum Spasial Subsetting | 22
Area yang dipilih untuk spasial subset Image Raster hasil spasial subsetting
Spasial Subsetting Secara Otomatis
Peta Vektor Provinsi Sulawesi Tengah
24. Praktikum Spasial Subsetting | 24
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum spasial subset ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada beberapa Metode dalam melakukan spasial subsetting dalam software ENVI
diantaranya yaitu dilakukan secara manual dengan melakukan digitasi pada image yang
telah bergeoreferensi dan telah dilakukan koreksi geometrik, sedangkan untuk cara
otomatis dapat dilakukan dengan menggunakan peta vektor dan image yang telah
bergeoreferensi dan telah dilakukan koreksi geometrik.
2. Spasial subset dengan menggunakan metode manual sangat menguntungkan untuk
pemilihan wilayah yang cukup sempit karena kita dapat memilih wilayah sendiri
dengan melakukan digitasi, sedangkan untuk metode manual cukup menguntungkan
untuk pemilihan wilayah yang luas karena lebih cepat dan efisien, namun ketersediaan
wilayah bergantung dari data peta vektor yang ada.
3. Spasial subsetting dapat digunakan untuk pembatasan area kerja dengan tujuan agar
lebih terfokus dan citra yang dikerjakan tidak terlalu luas
25. Praktikum Spasial Subsetting | 25
DAFTAR PUSTAKA
Sukojo, Bangun Muljo. 2012. Penginderaan Jauh (Dasar Teori dan Terapan). ITSPRESS :
Surabaya.