Karya ilmiah ini membahas pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah daun sirih dapat melindungi gigi dari demineralisasi akibat minuman ringan, mengetahui manfaat daun sirih untuk kesehatan gigi dan mulut, serta dampak minuman ringan terhadap email gigi.
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Karya ilmiah
1. PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DI SEBABKAN
1
OLEH MINUMAN RINGAN
KARYA ILMIAH
MUTHIA KHANZA AMINUDDIN
Nomor Induk Siswa : 2011368
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 5 MAKASSAR
2013
2. 2
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT. Kepadan-Nya kita memanjatkan puja-puji, memohon
pertolongan dan meminta ampunan-Nya, dan kepada-Nya pula kita berlindungdari segala
kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa mendapatkan petunjuk-Nya,
niscaya Dia tak akan menyesatkan-Nya. Dan barangsiapa tersesat, niscaya ia tak mendapat
petunjuk kepada-Nya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, serta tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan juga utusan-Nya. Semoga ampunan dan
rahmat Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan seluruh
sahabatnya serta semua kaum muslimin yang senantiasa mengikutinya.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada orang-orang
yang telah mampu memberikan arti kehidupan bagi penulis. Sembah sujud kepada Ayahanda
Aminuddin dan ibunda Hariyani yang telah banyak mendoakan kebaikan penulis, memberikan
kesempatan untuk mencari ilmu, terlebih lagi untuk kasih saying yang tak mungkin terbalaskan.
Terima kasih banyak penulis haturkan kepada :
1. Wahab, S.Pd., M.pd selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penyusun.
2. Dan semua teman-teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat banyak
kekurangan, namun harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca,
khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
Makassar, April 2013
PENULIS
3. 3
ABSTRAK
MUTHIA KHANZA AMINUDDIN, 2013
“PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DISEBEBKAN
OLEH MINUMAN RINGAN”
karya ilmiah yang berjudul pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email
gigi yang disebabkan oleh minuman ringan membahas tentang penjelasan singkat daun sirih
sebagai alternatif untuk beberapa penyakit khususnya daerah mulut.
Tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengatahui pengaruh daun sirih
terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga
dapat berguna dalam bidang kesehatan Indonesia
4. 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………. ii
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………….................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………….. 2
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………………………………………………………………………….. 3
1.3.1 Maksud………………………………………………………………………………………………….. 4
1.3.2 Tujuan…………………………………………………………………………………………………….
1.4 Manfaat penelitian…………………………………………………………………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Daun sirih…………………………………………………………………………………………………………..
2.2 Proses Demineralisasi………………………………………………………………………………………..
2.3 Email Gigi…………………………………………………………………………………………………………..
2.4 Minuman ringan………………………………………………………………………………………………..
2.5 Plak…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………………………………………………..
3.2 Sitting Penelitian………………………………………………………………………………………………..
3.3 Teknik dan prosedur pengumpulan data……………………………………………………………
5. 5
3.4 Teknik analisis data……………………………………………………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Peranan daun sirih dalam membasmi bakteri pada gigi
4.2 Kandungan daun sirih
4.3 Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi
4.4 Manfaat daun sirih
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
6. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat konsumsi minuman ringan yang tinggi di Negara-negara industri,
khususnya di antara kelompok remaja merupakan alasan yang cukup untuk
mempertimbangkan potensi kariogenik pada minuman ringan tersebut. Minuman
ringan sudah menjadi gaya hidup penduduk di jaman modern sekarang ini, yang dari
tahun ke tahunsemakin meningkat.
Pada tahun 1997, presentase konsumen minuman ringan di amerika serikat
adalah 74 persen dari populasi anak laki-laki dan 64 persen anak perempuan. Disisi lain,
peningkatan konsumsi minuman ringan di seluruh dunia telah menimbulkan kecemasan
yang luar biasa di kalangan dunia kesehatan. Banyak penelitian yang telah membuktikan
dampak negative minuman ringan bagi kesehatan tubuh manusia.
Penelitian yang dilakukan di Birmingham University, menemukan fakta,
mengkonsumsi minuman cola berlebihan, akan menyebabkan erosi pada gigi. Ini
disebabkan karna umumnya minuman cola dibuat dengan kadar asam yang tinggi,
dengan maksud supaya minuman tersebut lebih awet (tidak terkena bakteri) selama
7. 7
masa penyimpanan. Biasanya dibuat di bawah pH 4,5. Sifat asam inilah yang membuat
gigi menjadi keropos.
Pada prinsipnya berlubangnya gigi melalui 4 faktor yaitu gigi sebagai tuan rumah,
substrat seperti makanan, plak/kuman dan waktu. Gigi yang emailnya tidak kuat, akan
mudah berlubang, makanan yang manis-manis dan lengket juga memperbesar
kemungkinan gigi berlubang. Plak yang tidak dibersihkan akan membuat kuman-kuman
berkumpul bersama, kuman itu akan mengeluarkan asam, sehingga terjadi proses
demineralisasi gigi (pelepasan kalsium dalam gigi).
Penelitian yang dilakukan oleh idham (2006) menemukan bahwa coca-cola dapat
menyebabkan demineralisasi terhadap email gigi.
Daun sirih (Piper Betle) sejak lama dikenal oleh nenek moyang kita sebagai daun
multi khasiat. Selain untuk obat sakit gigi, batuk asma dan sebagainya. Tapi yang paling
banyak dipakai adalah untuk nyirih. Daun sirih dicampur dengan pinang dan kapur lalu
dikunyah. Kebiasaan nyirih ini ternyata bisa memperkuat gigi dan menjauhkan mulut
dari berbagai macam penyakit mulut seperti sariawan, gusi pecah dan sakit radang
tenggorokan.
Bertolak dari hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai
Pengaruh Daun Sirih dan Kapur Terhadap Proses Demineralisasi Email Gigi Yang
Disebabkan Oleh minuman ringan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah daun sirih bisa melindungi gigi dari demineralisasi yang disebabkan
oleh minuman ringan?
2. Apakah Khasiat Daun Sirih untuk Kesehatan Gigi dan Mulut?
3. Apakah Dampak minuman ringan terhadap email gigi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang
disebabkan oleh minuman ringan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah agar penulis dapat
mengatahui pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email
gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga dapat berguna
dalam bidang kesehatan Indonesia. Penulis juga sangat mengharapkan
8. 8
karya ilmiah ini, dapat menjadi salah satu referensi yang terpercaya bagi
pemerintah agar dapat menyadarkan masyarakat akan dampak dari
minuman ringan bagi kesehatan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh daun sirih terhadap proses
demineralisasi email gigi (karies gigi) yang disebabkan oleh minuman ringan.
2. Penelitian ini diharapkan untuk mengetahui kelayakan mengkonsumsi minuman
ringan.
3. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia kesehatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Daun Sirih
1.1
9. 9
Gambar 1. Daun Sirih
Regnum : Plantae
Divisi : Magnolicphyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper Betle
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada
batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah
bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit
kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan
berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang
tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
10. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik
tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
10
Kandungan dan manfaat
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen,
pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman,
antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang
ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle,
dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan
aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk
mengendalikan hama penghisap.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih)
(Mursito, B. dan Heru P)
Proses Demineralisasi
11. 11
Gambar 3. Proses Demineralisasi
Dalam kebiasaan sehari-hari banyak jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi
mengandung tingkat PH yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi PH mulut
seseorang. PH yang asam (<7) tentu dapat merusak enamel gigi yang dapat menyebabkan
terjadinya demineralisasi. Walaupun begitu,kita tidak perlu khawatir karena berkat saliva (air
ludah) asam yang ada di mulut bisa netral menjadi PH normal(=7) yang disebut dengan
remineralisasi.
Secara defenisi, demineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam
mineral yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi. Faktor yang terbesar
penyebabnya adalah makanan dan minuman yang asam. Suasana yang asam dapat melarutkan
enamel sehingga merusak mineral-mineral pendukung gigi. Tidak hanya asam, karbohidrat
(gula) juga menyebabkan hal ini karena bakteri (streptococcus mutans) memfermentasikan gula
menjadi asam laktat dalam mulut. Proses demineralisasi terjadi bahwa enamel bereaksi dengan
ion asam asam (H+) akan melarutkan hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 menjadi ion kalsium (Ca2+),
air (H2O) dan ion phospat (PO4)3+. Proses ini terjadi jika pH saliva dibawah 5,5. Proses ini
berlangsung hanya dalam waktu setengah jam.
Dalam semboyan kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan sampai
demineralisasi yang berlebihan menyebabkan rusaknya enamel gigi. Bila itu terjadi tentu kita
akan rugi baik dalam segala aspek biaya, waktu, dan kesehatan. Pencegahan dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti:
• Penggunaan fluorida. Fluorida berasal dari buatan ataupun alami. Contoh florida dari buatan
yaitu pasta gigi berfluorida. Contoh fluorida alami yaitu daging, buah, sayur, biji -bijian, dan
12. daun teh.
• Makanan yang mengandung kalsium tinggi. Kalsium berfungsi untuk membantu mineralisasi
gigi terutama pada bagian enamel dan dentin, dan pencegahan pendarahan pada akar.
• Tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu asam.
• Setelah makan, terutama yang mengandung karbohidrat, membersihkan gigi dari sisa
makanan yang menyelip. Seminimal mungkin berkumur-kumur. Fungsinya untuk menghindari
proses fermentasi oleh bakteri rongga mulut yang menimbulkan sifat asam.
12
(http://www.morphostlab.com/artikel/gigi-dan-mulut/demineralisasi-dan-remineralisasi.
htm)
(Yosua Alexander Sibarani)
Email Gigi
13. 13
Email adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan
bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast.
Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan
atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan
menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi.
Demikian juga pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu
memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan
tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif bagi gigi.
Gambar 4. Email Gigi
Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan yang
terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila terjadi kerusakan pada email, tidak
dapat mengadakan pemulihan diri dengan sendirinya seperti halnya pada tulang atau
jaringan dentin.
Warnanya putih, namun email memiliki sifat translusen dan memungkinkan warna dentin
yangkuning sedikit terlihat, sehingga member tampilan gigi terlihat kuning.
Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material
organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip
seperti keramik.
14. 14
Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang merupakan kristal
hidroksiapatit dengan pola orientasi yang khas. Meski strukturnya keras dan padat, email
mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan atau
minuman tertentu.
Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-beda di daerah-daerah
tertentu, email paling tebal di daerah permukaan kunyah gigi (di insisal gigi insisif
dan oklusal gigi molar), dan semakin kebawah makin menipis. Ketebalan juga berbeda-beda
pada jenis gigi yang berbeda, yaitu:
- Incisal ridge insisif = ± 2 mm
- Cusp premolar = 2.3 – 2.5 mm
- Cusp molar = 2.5 – 3 mm
Jaringan Dentin
Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak
dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan
email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen.
Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %.
Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin terletak di bawah email. Tapi di bagian akar
dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh sementum. Di bagian bawahnya, dentin
menjadi atap bagi rongga pulpa. Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah
dan persyarafan bagi gigi. Oleh karena itu secara anatomis , dentin sangat berhubungan
erat dengan jaringan pulpa. Kebanyakan ilmuwan menganggap dentin dan pulpa adalah
satu jaringan dan membentuk pulp-dentin complex.
Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan
berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari
dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun
serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin
yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai
jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun
patologis.
15. 15
Gambar 5
Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin atau karena
gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap perubahan suhu (misalnya pada
saat berkontak dengan makanan panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan
karena tubuli dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan
ekstraseluler pada jaringan pulpa. Dengan tereksposnya tubuli dentin, cairan dalam
tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu perbatasan email dengan dentin,
sehingga mempengaruhi ujung syaraf gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan
mengirimkan sinyal ke otak dan terasa sakit.
(http://www.klikdokter.com/gigimulut/read/2010/07/05/50/email-gigi)
(drg. Martha Mozartha)
17. 17
Menurut National Soft Drinks Association (2002), komposisi minuman ringan yang
umum terdapat pada semua jenis minuman ringan adalah:
1. Air
Produksi minuman ringan dimulai dari air murni. Minuman ringan regular mengandung
90% air, sementara minuman ringan untuk diet mengandung 99% air.
2. Karbondioksida
Sebuah gas yang tidak berwarna dan tidak berasa, karbondioksida adalah komposis i
yang merupakan karakteristik utama di dalam semua minuman berkarbonasi ketika
dicampur dalam air, karbondioksida menghasilkan rasa yang unik. Pada tahap awal
produksi minuman ringan karbondioksida dihasilkan dari garam sodium.
3. Cita Rasa
Salah satu komposisi yang paling penting dalam minuman ringan adalah cita rasa.
Kebanyakan produsen minuman ringan mencampurkan cita rasa yang berbeda untuk
menghasilkan sebuah rasa yang khusus. Rasa alami dalam minuman ringan berasal dari
bumbu, ekstrak alami yang bercita rasa buah.
4. Warna
Banyak orang tidak menyadari bahwa warna sangat mempengaruhi persepsi pada rasa.
Warna yang digunakan dalam minuman ringan berasal dari sumber alami dan bahan
sintetik.
5. Kafein
18. 18
Kafein adalah subtansi yang terdapat secara alami pada lebih dari 60 tanaman termasuk
pada tanaman kopi, the. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil kafein ditambahkan
pada minuman ringan sebagai bagian dari profil rasa, karena mempunyai rasa pahit yang
dapat meningkatkan rasa lainnya.
6. Acidulant
Sama seperi jus buah, dalam beberapa produk makanan lainnya, kebanyakan minuman
ringan juga mempunyai rasa asam. Acidulant menambahkan rasa asm yang
mengenakkan pada minuman ringan dan berfungsi pula sebangai pengawet. Beberapa
minuman ringan terdiri dari satu atau dua acidulant yang umum yaitu asam sitrus dan
asam fosfor.
7. Pengawet
Minuman ringan biasanya tidak mengalami kerusakankarena sifat asam dan karbonasi
mereka. Tetapi rasa terkadang dapat dipengaruhi kondisi dan lamanya waktu dan
penyimpanan untuk alas an ini beberapa minuman ringan terdiri atas sejumlah kecil
bahan pengawet yang digunakan pada beberapa jenis makanan.
8. Potassium
Seperti sodium, potassium terdapat secara alami pada air minum dan oleh karena itu
terdapat pula pada minuman ringan. Potassium juga terdapat pada beberapa komposisi
lainnya dari minuman ringan.
9. Sodium
Sodium berbentuk dalam garam yang bervariasi, terdapat pada beberapa bahan
campuran alami dan buatan manusia
19. 19
10. Pemanis
Pemanis pada minuman ringan terbagi menjadi dua yaitu :
a. Pemanis yang digunakan pada minuman ringan non diet (minuman ringan regular) yaitu
sukrosa dan sirup jagung berfruktosa tinggi.
b. Pemanis pada minuman ringan diet yaitu aspartate, sakarin.
Penelitian yang dilakukan oleh Tezel (2005), yang bertujuan untuk menentukan kebiasaan
salah satu kelompok mahasiswa yang mengkonsumsi makanan siap saji dan minuman ringan
dan untuk menentukan pengaruhnya pada kesehatan mulut. Penelitian membuktikan bahwa
mengkonsumsi sedikit atau banyak minuman ringan (kurang dari 9 ons per hari) akan
menyebabkan kesehatan mulut yang buruk, keropos tulang dan masalah-masalah gusi.
Presentase tertinggi terlihat pada mahasiswa yang mengonsumsi minuman ringan dan makanan
ringan, makanan ringan dan minuman ringan dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara
negative.
Banyak faktor yang bersifat signifikan dan berperan terhadap kerusakan gigi seperti enzim,
bakteri, pengaruh biologis, pH, makanan ringan, minuman ringan, yang secara terus menerus
saling mempengaruhi. Data dari departemen pertanian Amerika tahun 1977 sampai tahun 1994
(National Soft Drinks Association, 2002), menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman-minuman
ringan secara dramatis di antara kalangan anak-anak maupun orang dewasa semakin meningkat,
dari data menunjukkan bahwa pengaruh dari meminum minuman ringan tersebut sangat tidak
baik.
21. 21
Plak
Plak adalah lapisan tipis dari mikroorganisme, sisa makanan dan bahan organik yang
terbentuk di gigi, kadang-kadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Plak merupakan agregat
sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme pada permukaan gigi mulai erupsi dengan
cepat akan dilindungi lapisan tipis glikoprotein yang disebut aequired pellicle. Glikoprotein di
dalam air ludah akan diserap dengan spesifik pada hidroksiaptit dan melekat erat pada
permukaan gigi.
Menurut Depkes (1995) plak adalah lapisan tipis yang tak berwarna (transparan) tidak dapat
dilihat dengan mata biasa, melekat pada gigi dan membentuk koloni atau kumpulan yang terdiri
dari air liur, sisa-sisa makanan, jaringan mati, fibrinogen, mikroorganisme dan lain sebagainya.
Untuk melihat plak digunakan zat pewarna yaitu disclosing solution.
Komponen Plak
Menurut Roeslan (2002) plak gigi bakterial mengandung 3 komponen fungsional yaitu :
a. Organisme kariogenik, terutama s.mutans, L.Acidophillus dan A. Viscocus.
b. Organisme penyebab kelainan periodontal khususnya bacteroides asaccha rolyticus
(gingivitis) dan Actinobacillus.
c. Bahan adjuvan dan supresif adalah lipopolisakarisa, dekstan dan asam l ipoteikoat.
Plak juga terdiri dari mutans dan streptokokus sanguis yang ditandai oleh
kemampuannya mensintesis sukrosa menjadi polisakarida ekstraseluler dan asam.
Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan terhadap
asam (asidurik).
Menurut Houwink dkk (1993) plak supra dan sub gingival hampir tiga perempat bagian
terdiri dari bakteri. Terbukti bahwa 1 mg plak mengandung kurang lebih 3 X 108 bakteri. Di
samping bakteri plak mengandung glikoprotein dan polisakarida esktraseluler (PSE) yang
bersama-sama membentuk matriks plak. Tambahan sisa-sisa sel epitel, granulosat, dan sisa-sisa
makanan. Keadaan lingkungan seperti susunan ludah, substrat yang disediakan, konsentrasi zat
asam, dan efektifitas pembersihan buatan dan fisiologis sangat mempengaruhi susunan flora.
Oleh karena itu susunan plak berbeda dari tempat ke tempat. Kebanyakan bakteri pada plak
gigi adalah streptokokus dan aktinimisetes. Terutama dalam fisure terdapat streptokokus dalam
presentase yang relatif tinggi daripada dalam plak aproksimal, dimana justru species
actinomyces merupakan jumlah flora yang lebih besar.
22. Faktor Penyebab Terjadinya Plak
22
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya plak oleh Carlson dalam Sriyono (2005)
dibagi menjadi 2:
a. Lingkungan fisik meliputi :
1). Anatomi gigi dan posisi gigi
2). Anatomi jaringan sekitar gigi
3). Struktur permukaan gigi
4). Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar
5). Tindakan kebersihan mulut
b. Hadirnya nutrien yang meliputi :
1). Makanan atau diet
2). Cairan gusi
3). Sisa epitel dan leukosit
4). Saliva
Dari faktor tersebut salah satu faktor terpenting adalah tindakan kebersihan mulut (Dally,1996
dalam Sriyono, 2005).
Mekanisme Pembentukan Plak
Pada permukaan gigi yang sudah dibersihkan segera akan tumbuh lapisan tipis yang
menutupi permukaan email, lapisan ini tumbuh karena adsorbsi zat putih telur dan glikoprotein
dari ludah. Lapisan tipis ini, tembus cahaya dan tidak mengandung bakteri serta tidak
mempunyai struktur tertentu dan disebut aquired pillikel. Setelah equired pellikel trbentuk,
bakteri mulai berproliferasi di atas permukaan pellikel. Pellikel yang telah diduduki oleh bakteri
akan menjadi bagian dari plak (Ircham dkk,1993).
Pembentukan plak tidak terjadi secara acak tetapi terjadi secara teratur. Pelikel yang
berasal dari saliva atau cairan gingiva akan terbentuk terlebih dahulu oleh gigi. Pelikel
merupakan kutikel yang tipis, bening dan terdiri dari glikoprotein. Segera setelah pembentukan
kutikel, bakteri tipe kokus (terutama streptokokus) akan melekat ke permukaan kutikel, yang
lengket, misalnya permukaan yang memungkinkan terjadinya perlekatan dari koloni bakteri.
23. Organisme ini akan membelah dan membentuk koloni. Perlekatan mikroorganisme akan
bertambah erat dengan adanya produksi desktran dari bakteri sebagai produk sampingan dari
aktivitas metabolisme. Baru kemudian, tipe organisme yang lain akan melekat pada masa dan
flora gabungan yang padat, kemudian mengandung bentuk organisme filamen. Plak dapat
melekat pada gigi secara supragingiva atau subgingiva, pada servik gingiva atau pada poket
periodontal. Kedua tipe plak tersebut bervariasi karena menyerap substansi yang berbeda dari
ludah dan diet pada plak supragingiva, dan eksudat gingiva pada daerah subgingiva. Bentuk
awal dari plak lebih kariogenik sedang bentuk akhir dapat merangsang terjadinya penyakit
periodontal (Forrest, 1991).
Waktu Pertumbuhan Plak
23
Waktu yang cukup untuk perkembangan plak didapatkan bila seseorang mengabaikan
tindakan kebersihan mulut. Plak dapat dihilangkan dengan menggosok gigi, tetapi hanya
bersifat sementara. Lapisan ini akan ditemukan kembali segera setelah menggosok gigi. Dalam
waktu relatif cukup singkat, permukaan email gigi tertutup oleh bakteri jenis coccus. Setelah +
10 menit coccus mulai berkembangbiak, bila kita makan sukrosa maka kuman dalam plak akan
merubah sukrosa menjadi asam yang dapat melarutkan email, sehingga terjadi karies. Apabila
plak dibiarkan tumbuh maka pada hari kedua menetaplah kuman bentuk filament dan setelah
hari ketuju muncullah jenis kuman spiril dan spirochaeta. Sesudah hari ketuju plak mengandung
bermacam-macam kuman yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut (Nio,
1987).
Menurut Caranza (1990) dalam Sriyono (2005), plak dapat terbentuk segera setelah gigi
dibersihkan. Plak terbentuk 1jam setelah gigi dibersihkan dan mencapai maksimum setelah
30hari.
Pencegahan Plak
Menurut Besford (1996) pencegahan plak gigi dapat dilakukan :
a. Secara mekanik yaitu dengan menyikat gigi dan pembersihan interdental dengan
menggunakan benang gigi (dental floss) .
b. Secara kimiawi yaitu kumur-kumur dengan cairan antiseptis.
c. Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket.
d. Memperbanyak konsumsi buah-buahan yang berair dan sayuran berserat.
e. Pemeriksaan gigi secara berkala.
Menurut Srigupta (2004) kekuatan fisiologis alami yang membersihkan rongga mulut
tidak mampu menghilangkan plak gigi. Sehingga mengontrol plak merupakan cara untuk
24. menghilangkan plak dan mencegah akumulasinya. Inilah tingkatan utama dalam pencegahan
penyakit gusi dan karies.
24
(http://inforahma.wordpress.com/2012/01/12/pengertian-plak/)
(Roeslan, B.O., 2002)
25. 25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini berberntuk dalam jenis penelitian, yakni dalam
kajian pustaka.
B. Setting Penelitian
Pengumpulan data dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan (library research), yang dilakukan setiap hari dalam kurun waktu dua bulan dan
dilakukan di rumah narasumber, serta tempat-tempat yang memiliki refrensi yang relevan
tentang masalah.
C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penuliasan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui metode
penelitian kepustakaan (library research), yakni buku-buku, media massa, dan situs internet.
Data yang diperoleh biasa disebut data sekunder kemudian diolah dengan teknik content
analysis untuk menghasilkan kesimpulan.
D. Teknik Analisis Data
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif dalam
menganalisis data dengan maksud menjelaskan Pengaruh Daun Sirih Terhadap Proses
Demineralisasi Email Gigi yang disebabkan oleh minuman ringan.
26. 26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Peranan Daun Sirih Dalam Membasmi Bakteri Pada Gigi
Pada jaman dahulu, dalam tradisi jawa kuno mengunyah daun sirih hijau wajib
hukumnya, terutama bagi kaum perempuan. “Nginang” istilah mereka dalam mengungkapkan
ritual wajib ini. Nginang merupakan ritual mengunyah daun sirih hijau yang ditambahkan
dengan racikan gambir, kapur putih dan buah pinang muda yang di-mix dalam porsi sedikit-sedikit.
Setelah dikunyah-kunyah dalam mulut sampai lumat, ludahnya kemudian menjadi
berwarna merah dan daun yang telah dilumatnya itu tidak ditelan, melainkan diludahkan
kembali biasanya ke dalam wadah dari kuningan yang disebut bokor. Lalu ia akan mengunyah
lagi, dan begitu seterusnya. Sering kita menjumpai nenek-nenek yang masih mempertahankan
ritual nginang dijaman modern seperti sekarang, memiliki gigi yang utuh dan sehat. Mengapa
hal tersebut bisa terjadi ?
Seperti yang telah kita ketahui, gigi berlubang adalah masalah utama pada gigi. Namun,
masih banyak yang belum mengetahui bahwa lubang pada gigi umumnya terjadi karena adanya
penularan bakteri Steptococcus. Streptococcus biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia
yang luka dan menjadi bakteri yang paling kondisif kondusif menyebabkan karies untuk email
gigi. Bakteri Streptococcus ini bertahan hidup dari suatu kelompok karbohidrat berbeda. Gula
pada senyawa karbohidrat ini akan dimanfaatkan bakteri sebagai sumber energinya dan
menghasilkan asam sebagai hasil sampingan dari metabolismenya. Selain itu, sisa makanan di
rongga mulut yang mengalami fermentasi akan menghasilkan asam sehingga keasaman rongga
mulut meningkat. Asam fermentasi bisa melarutkan mineral email gigi sehingga bakteri akan
semakin mudah merusak gigi semakin dalam. Asam yang berada di mulut akan mengikis email,
sehingga menghasilkan permukaan email yang buram dan kasar. Selanjutnya permukaan email
yang kasar akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang bersifat kariogenik
(penyebab karies), salah satunya streptococcus.
27. 27
Gigi sehat dan kuat dimiliki oleh orang tua yang memiliki kebiasaan nginang, terjadi
karena kandungan daun sirih dalam racikan nginang-nya itu. Daun sirih memiliki kemampuan
sebagai antiseptic, antioksidan, dan fungisida. Menurut Hariana didalam bukunya yang berjudul
Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, daun sirih mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa
fenil propanoid dan tannin. Senyawa-senyawa ini bersifat antimikroba dan antijamur yang kuat
dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri diantaranya Escherichia coli,
Salmonella sp, Staphylococcus, dan dapat mematikan Candida albicans.
Berdasarkan hasil uji fitokimia daun sirih, menunjukan adanya golongan senyawa
glikosida, steroid/ triterpenoid, flavonoid, tanin, dan antrakinon didalam duan sirih. Adanya
kandungan senyawa senyawa triterpenoid, flavonoid, dan tanin menunjukan bahwa tumbuhan
sirih mempunyai Aktivitas sebagai antimikroba, yang mampu melawan beberapa bakteri gram
positif dan negative. Senyawa tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas antibakteri untuk
melawan Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan jamur Candida albicans. Adapun ketiga
bakteri tersebut merupakan bakteri penyebab berbagai penyakit pada gigi dan gusi serta
menimbulkan bau yang tidak sedap di mulut. Ini didukung oleh Ditjen POM (1980) yang
menyebutkan bahwa pada daun sirih dijumpai senyawa flavonoid dan tanin yang bersifat anti
mikroba dan senyawa kavikol yang memiliki daya membunuh bakteri lima kali lebih kuat dari
fenol biasa. Berarti daun sirih mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh ketiga
bakteri tersebut.
Menurut Pelczar dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Mikrobiologi,
Staphylococcus merupakan bakteri gram positif yang terdapat pada sel kulit mati, hidung,
mulut, dan luka. Eschericia coli merupakan bakteri gram negative yang terdapat dalam saluran
cerna sebagai flora normal. Sedangkan Candida albicans adalah jamur yang terdapat di dalam
mulut, usus duabelas jari, usus halus, dan usus besar.
28. 28
B. Kandungan dauh sirih
Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yang dapat
memberikan beberapa manfaat bagi manusia.
Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan
aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam
daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur
tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun.
Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia
seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan
allipyrocatechol.
Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula,
tannin, patin dan asam amino.
C. Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi
Komposisi minuman berkarbonasi pada umumnya sangat sederhana. Sebagian besar
terdiri dari air, gula, gas karbondioksida, perisa makanan, asam fosfat dan beberapa mineral
terutama alumunium.
Tahukah anda dalam sekaleng minuman ringan berkarbonasi terkandung gula setara
dengan 7 sendok teh gula pasir? gula akan berkaitan erat dengan kalori tinggi dan potensi
kerusakan gigi. Gula adalah salah satu faktor dalam trias karies. Trias karies adalah faktor-faktor
yang terlibat untuk terjadinya karies atau gigi berlubang. Gula atau sukrosa akan menjadi
sumber energi bagi aktifitas bakteri karies di dalam plak. Jika tidak diperhatikan, konsumsi gula
berlebihan dapat mempercepat pembentukan lubang gigi.
Apakah tidak boleh minum minuman bersoda yang manis? Tentu maksudnya tidak
demikian. Dengan mengetahui kandungan gula yang tinggi di dalam minuman ringan maka
perlu untuk diperhatikan pola konsumsinya. selain dapat memperlambat proses gigi berlubang,
membatasi asupan gula lewat minuman bersoda juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara
umum.
Dalam salah satu trias karies terdapat faktor agen. Agen yang dimaksud adalah bakteri
karies. Bakteri tersebut berkembang biak dalam suatu wahana bernama "Plak". Suatu lapisan
tipis dan lengket, melekat di permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Maka kebersihan gigi perlu
lebih diperhatikan. Menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur wajib dilakukan. Terutama
setelah mengkonsumsi makanan atau minuman manis seperti minuman berkarbonasi.
Perbanyak konsumsi air putih setelah minum minuman manis juga sangat bermanfaat.
29. Jadi tentu anda tetap dapat menikmati sensasi segarnya minuman bersoda. Namun penting
juga untuk memperhatikan frekuensi asupan dan upaya kebersihan yang diperlukan.
29
D. Manfaat Daun Sirih
1. Obat mimisan
Kadang secara tidak sengaja kita terbentur dan itu membuat kita mimisan, dengan
menggunakan daun sirih mimisan akan cepat sembuh caranya gampang dengan meremas daun
sirih sampai mengeluarkan air dan sumbatlah pada hidung yang kena mimisan, dengan daun sirih
akan mencegah keluarnya banyak darah dari hidung dan terbuka efektif bisa sembuh.
2. Mengobati Bau Nafas Tak Sedap
Memiliki nafas naga sangatlah membuat orang disekitar kita terganggu dan itu juga
membuat kita tidak percaya diri, Dauh sirih bisa membuat nafas anda menjadi segar kembali
caranya ambillah beberapa helai daun sirih bilaslah dengan air hangat, dan daun sirih dapat
dikunyah lansung, lalukan hal demikian secara berulang setiap pagi selama seminggu dengan
demikian bau mulut anda akan segera hilang.
3. Obat Batuk
Bila batuk telah datang dan obat tidak punya cara paling efektif dan murah adalah
menggunakan daun sirih caranya siapka 10 lembar daun sirih dan campurkan dengan biji
cengkeh kering sebanyak 20 biji, bilaslah sampai bersih lalu rebus diatas panci sampai mendidih
dan tapislah air rebusan daun sirih yang telah dicampur dengan cengkeh, masukkan keadlam
gelas dan siap untuk diminum, bila anda gak terlalu senang dengan oroma daun sirih dapat juga
ditambakan madu untuk menetralisir aroma daun sirih, lalukan secara rutin minum satu gelas
sehari Insyah Allah niscaya anda akan terbebas dari penyakit batuk
4. Obat Keputihan
Bagi wanita keputihan menjadi masalah yang sensitif dan sangat menggangu sehigga
membuat tidak percaya diricaranya ambilah beberapa daun siri lalu rebuslah nah setelah direbus
tunggulah hinggah air daun sirih sampai hangat, dan pakailah untuk membersihkan miss v anda
lakukan hal ini secara rutin hinggah keputihan anda hilang.
5. Untuk Sakit gigi
Siapa yang mau sakit gigi, nyanyian yang bilang lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati
itu salah. Karena bila kita sakit gigi akan sangat menggangu sekali mau melakukan apapun
susah, daun sirih bisa mengobati penyakit sakit gigi caranya di kumur daun sirih direbus dengan
2 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan air rebusan tersebut.Gunakan air rebusan untuk
berkumur. Diulang secara teratur sampai sembuh.atau bisa Ambil 2 lembar daun sirih yang telah
30. diremas, garam secukupnya.Caranya, bahan tersebut diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas,
kemudian aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk
berkumur.
6. Untuk Diare
30
Perut anda mules dan selalu ingin kebelakang, itu sangat menyiksa apalagi bila saat
kondisi sangat penting. Gunakan daun sirih untuk mengatasinya caranya ambil 4 – 6 lembar daun
sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.Tumbuk semua bahan bersama-sama sampai
halus, lalu gosokkan pada bagian perut. Ulangi sampai sembuh