SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DI SEBABKAN 
1 
OLEH MINUMAN RINGAN 
KARYA ILMIAH 
MUTHIA KHANZA AMINUDDIN 
Nomor Induk Siswa : 2011368 
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM 
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 5 MAKASSAR 
2013
2 
KATA PENGANTAR 
Bismillahhirrahmanirrahim, 
Segala puji bagi Allah SWT. Kepadan-Nya kita memanjatkan puja-puji, memohon 
pertolongan dan meminta ampunan-Nya, dan kepada-Nya pula kita berlindungdari segala 
kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa mendapatkan petunjuk-Nya, 
niscaya Dia tak akan menyesatkan-Nya. Dan barangsiapa tersesat, niscaya ia tak mendapat 
petunjuk kepada-Nya. 
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, serta tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku 
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan juga utusan-Nya. Semoga ampunan dan 
rahmat Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan seluruh 
sahabatnya serta semua kaum muslimin yang senantiasa mengikutinya. 
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada orang-orang 
yang telah mampu memberikan arti kehidupan bagi penulis. Sembah sujud kepada Ayahanda 
Aminuddin dan ibunda Hariyani yang telah banyak mendoakan kebaikan penulis, memberikan 
kesempatan untuk mencari ilmu, terlebih lagi untuk kasih saying yang tak mungkin terbalaskan. 
Terima kasih banyak penulis haturkan kepada : 
1. Wahab, S.Pd., M.pd selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan 
bimbingan kepada penyusun. 
2. Dan semua teman-teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak 
langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu. 
Akhir kata penulis sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat banyak 
kekurangan, namun harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca, 
khususnya bagi penulis sendiri. Amin. 
Makassar, April 2013 
PENULIS
3 
ABSTRAK 
MUTHIA KHANZA AMINUDDIN, 2013 
“PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DISEBEBKAN 
OLEH MINUMAN RINGAN” 
karya ilmiah yang berjudul pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email 
gigi yang disebabkan oleh minuman ringan membahas tentang penjelasan singkat daun sirih 
sebagai alternatif untuk beberapa penyakit khususnya daerah mulut. 
Tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengatahui pengaruh daun sirih 
terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga 
dapat berguna dalam bidang kesehatan Indonesia
4 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………….. i 
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………. ii 
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………………………….. iii 
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….. v 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang………………………………….................................................................... 1 
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………….. 2 
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………………………………………………………………………….. 3 
1.3.1 Maksud………………………………………………………………………………………………….. 4 
1.3.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………. 
1.4 Manfaat penelitian……………………………………………………………………………………………. 
BAB II KAJIAN PUSTAKA 
2.1 Daun sirih………………………………………………………………………………………………………….. 
2.2 Proses Demineralisasi……………………………………………………………………………………….. 
2.3 Email Gigi………………………………………………………………………………………………………….. 
2.4 Minuman ringan……………………………………………………………………………………………….. 
2.5 Plak……………………………………………………………………………………………………………………. 
BAB III METODE PENELITIAN 
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………………………………………………….. 
3.2 Sitting Penelitian……………………………………………………………………………………………….. 
3.3 Teknik dan prosedur pengumpulan data……………………………………………………………
5 
3.4 Teknik analisis data…………………………………………………………………………………………… 
BAB IV HASIL PENELITIAN 
4.1 Peranan daun sirih dalam membasmi bakteri pada gigi 
4.2 Kandungan daun sirih 
4.3 Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi 
4.4 Manfaat daun sirih 
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 
5.1 Kesimpulan 
5.2 Saran 
DAFTAR PUSTAKA
6 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Tingkat konsumsi minuman ringan yang tinggi di Negara-negara industri, 
khususnya di antara kelompok remaja merupakan alasan yang cukup untuk 
mempertimbangkan potensi kariogenik pada minuman ringan tersebut. Minuman 
ringan sudah menjadi gaya hidup penduduk di jaman modern sekarang ini, yang dari 
tahun ke tahunsemakin meningkat. 
Pada tahun 1997, presentase konsumen minuman ringan di amerika serikat 
adalah 74 persen dari populasi anak laki-laki dan 64 persen anak perempuan. Disisi lain, 
peningkatan konsumsi minuman ringan di seluruh dunia telah menimbulkan kecemasan 
yang luar biasa di kalangan dunia kesehatan. Banyak penelitian yang telah membuktikan 
dampak negative minuman ringan bagi kesehatan tubuh manusia. 
Penelitian yang dilakukan di Birmingham University, menemukan fakta, 
mengkonsumsi minuman cola berlebihan, akan menyebabkan erosi pada gigi. Ini 
disebabkan karna umumnya minuman cola dibuat dengan kadar asam yang tinggi, 
dengan maksud supaya minuman tersebut lebih awet (tidak terkena bakteri) selama
7 
masa penyimpanan. Biasanya dibuat di bawah pH 4,5. Sifat asam inilah yang membuat 
gigi menjadi keropos. 
Pada prinsipnya berlubangnya gigi melalui 4 faktor yaitu gigi sebagai tuan rumah, 
substrat seperti makanan, plak/kuman dan waktu. Gigi yang emailnya tidak kuat, akan 
mudah berlubang, makanan yang manis-manis dan lengket juga memperbesar 
kemungkinan gigi berlubang. Plak yang tidak dibersihkan akan membuat kuman-kuman 
berkumpul bersama, kuman itu akan mengeluarkan asam, sehingga terjadi proses 
demineralisasi gigi (pelepasan kalsium dalam gigi). 
Penelitian yang dilakukan oleh idham (2006) menemukan bahwa coca-cola dapat 
menyebabkan demineralisasi terhadap email gigi. 
Daun sirih (Piper Betle) sejak lama dikenal oleh nenek moyang kita sebagai daun 
multi khasiat. Selain untuk obat sakit gigi, batuk asma dan sebagainya. Tapi yang paling 
banyak dipakai adalah untuk nyirih. Daun sirih dicampur dengan pinang dan kapur lalu 
dikunyah. Kebiasaan nyirih ini ternyata bisa memperkuat gigi dan menjauhkan mulut 
dari berbagai macam penyakit mulut seperti sariawan, gusi pecah dan sakit radang 
tenggorokan. 
Bertolak dari hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai 
Pengaruh Daun Sirih dan Kapur Terhadap Proses Demineralisasi Email Gigi Yang 
Disebabkan Oleh minuman ringan. 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apakah daun sirih bisa melindungi gigi dari demineralisasi yang disebabkan 
oleh minuman ringan? 
2. Apakah Khasiat Daun Sirih untuk Kesehatan Gigi dan Mulut? 
3. Apakah Dampak minuman ringan terhadap email gigi? 
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 
1.3.1 Maksud Penelitian 
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang 
pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang 
disebabkan oleh minuman ringan. 
1.3.2 Tujuan Penelitian 
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah agar penulis dapat 
mengatahui pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email 
gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga dapat berguna 
dalam bidang kesehatan Indonesia. Penulis juga sangat mengharapkan
8 
karya ilmiah ini, dapat menjadi salah satu referensi yang terpercaya bagi 
pemerintah agar dapat menyadarkan masyarakat akan dampak dari 
minuman ringan bagi kesehatan. 
1.4 Manfaat Penelitian 
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh daun sirih terhadap proses 
demineralisasi email gigi (karies gigi) yang disebabkan oleh minuman ringan. 
2. Penelitian ini diharapkan untuk mengetahui kelayakan mengkonsumsi minuman 
ringan. 
3. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia kesehatan. 
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
 Daun Sirih 
1.1
9 
Gambar 1. Daun Sirih 
Regnum : Plantae 
Divisi : Magnolicphyta 
Classis : Magnoliopsida 
Ordo : Piperales 
Familia : Piperaceae 
Genus : Piper 
Species : Piper Betle 
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada 
batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah 
bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit 
kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. 
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan 
berbagai upacara adat rumpun Melayu. 
 Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah 
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat 
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang 
tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan 
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat 
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang 
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik 
tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk 
bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. 
10 
 Kandungan dan manfaat 
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, 
pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, 
antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang 
ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, 
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat 
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan 
perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, 
dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan 
aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk 
mengendalikan hama penghisap. 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih) 
(Mursito, B. dan Heru P) 
 Proses Demineralisasi
11 
Gambar 3. Proses Demineralisasi 
Dalam kebiasaan sehari-hari banyak jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi 
mengandung tingkat PH yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi PH mulut 
seseorang. PH yang asam (<7) tentu dapat merusak enamel gigi yang dapat menyebabkan 
terjadinya demineralisasi. Walaupun begitu,kita tidak perlu khawatir karena berkat saliva (air 
ludah) asam yang ada di mulut bisa netral menjadi PH normal(=7) yang disebut dengan 
remineralisasi. 
Secara defenisi, demineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam 
mineral yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi. Faktor yang terbesar 
penyebabnya adalah makanan dan minuman yang asam. Suasana yang asam dapat melarutkan 
enamel sehingga merusak mineral-mineral pendukung gigi. Tidak hanya asam, karbohidrat 
(gula) juga menyebabkan hal ini karena bakteri (streptococcus mutans) memfermentasikan gula 
menjadi asam laktat dalam mulut. Proses demineralisasi terjadi bahwa enamel bereaksi dengan 
ion asam asam (H+) akan melarutkan hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 menjadi ion kalsium (Ca2+), 
air (H2O) dan ion phospat (PO4)3+. Proses ini terjadi jika pH saliva dibawah 5,5. Proses ini 
berlangsung hanya dalam waktu setengah jam. 
Dalam semboyan kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan sampai 
demineralisasi yang berlebihan menyebabkan rusaknya enamel gigi. Bila itu terjadi tentu kita 
akan rugi baik dalam segala aspek biaya, waktu, dan kesehatan. Pencegahan dapat dilakukan 
dengan berbagai cara seperti: 
• Penggunaan fluorida. Fluorida berasal dari buatan ataupun alami. Contoh florida dari buatan 
yaitu pasta gigi berfluorida. Contoh fluorida alami yaitu daging, buah, sayur, biji -bijian, dan
daun teh. 
• Makanan yang mengandung kalsium tinggi. Kalsium berfungsi untuk membantu mineralisasi 
gigi terutama pada bagian enamel dan dentin, dan pencegahan pendarahan pada akar. 
• Tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu asam. 
• Setelah makan, terutama yang mengandung karbohidrat, membersihkan gigi dari sisa 
makanan yang menyelip. Seminimal mungkin berkumur-kumur. Fungsinya untuk menghindari 
proses fermentasi oleh bakteri rongga mulut yang menimbulkan sifat asam. 
12 
(http://www.morphostlab.com/artikel/gigi-dan-mulut/demineralisasi-dan-remineralisasi. 
htm) 
(Yosua Alexander Sibarani) 
 Email Gigi
13 
Email adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan 
bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. 
Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan 
atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan 
menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. 
Demikian juga pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu 
memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan 
tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif bagi gigi. 
Gambar 4. Email Gigi 
Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan yang 
terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila terjadi kerusakan pada email, tidak 
dapat mengadakan pemulihan diri dengan sendirinya seperti halnya pada tulang atau 
jaringan dentin. 
Warnanya putih, namun email memiliki sifat translusen dan memungkinkan warna dentin 
yangkuning sedikit terlihat, sehingga member tampilan gigi terlihat kuning. 
Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material 
organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip 
seperti keramik.
14 
Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang merupakan kristal 
hidroksiapatit dengan pola orientasi yang khas. Meski strukturnya keras dan padat, email 
mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan atau 
minuman tertentu. 
Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-beda di daerah-daerah 
tertentu, email paling tebal di daerah permukaan kunyah gigi (di insisal gigi insisif 
dan oklusal gigi molar), dan semakin kebawah makin menipis. Ketebalan juga berbeda-beda 
pada jenis gigi yang berbeda, yaitu: 
- Incisal ridge insisif = ± 2 mm 
- Cusp premolar = 2.3 – 2.5 mm 
- Cusp molar = 2.5 – 3 mm 
Jaringan Dentin 
 Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak 
dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan 
email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. 
Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %. 
 Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin terletak di bawah email. Tapi di bagian akar 
dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh sementum. Di bagian bawahnya, dentin 
menjadi atap bagi rongga pulpa. Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah 
dan persyarafan bagi gigi. Oleh karena itu secara anatomis , dentin sangat berhubungan 
erat dengan jaringan pulpa. Kebanyakan ilmuwan menganggap dentin dan pulpa adalah 
satu jaringan dan membentuk pulp-dentin complex. 
 Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan 
berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari 
dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun 
serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin 
yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai 
jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun 
patologis.
15 
Gambar 5 
 Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin atau karena 
gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap perubahan suhu (misalnya pada 
saat berkontak dengan makanan panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan 
karena tubuli dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan 
ekstraseluler pada jaringan pulpa. Dengan tereksposnya tubuli dentin, cairan dalam 
tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu perbatasan email dengan dentin, 
sehingga mempengaruhi ujung syaraf gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan 
mengirimkan sinyal ke otak dan terasa sakit. 
(http://www.klikdokter.com/gigimulut/read/2010/07/05/50/email-gigi) 
(drg. Martha Mozartha)
16 
 Komposisi minuman ringan 
Gambar 6. 
Gambar 7.
17 
Menurut National Soft Drinks Association (2002), komposisi minuman ringan yang 
umum terdapat pada semua jenis minuman ringan adalah: 
1. Air 
Produksi minuman ringan dimulai dari air murni. Minuman ringan regular mengandung 
90% air, sementara minuman ringan untuk diet mengandung 99% air. 
2. Karbondioksida 
Sebuah gas yang tidak berwarna dan tidak berasa, karbondioksida adalah komposis i 
yang merupakan karakteristik utama di dalam semua minuman berkarbonasi ketika 
dicampur dalam air, karbondioksida menghasilkan rasa yang unik. Pada tahap awal 
produksi minuman ringan karbondioksida dihasilkan dari garam sodium. 
3. Cita Rasa 
Salah satu komposisi yang paling penting dalam minuman ringan adalah cita rasa. 
Kebanyakan produsen minuman ringan mencampurkan cita rasa yang berbeda untuk 
menghasilkan sebuah rasa yang khusus. Rasa alami dalam minuman ringan berasal dari 
bumbu, ekstrak alami yang bercita rasa buah. 
4. Warna 
Banyak orang tidak menyadari bahwa warna sangat mempengaruhi persepsi pada rasa. 
Warna yang digunakan dalam minuman ringan berasal dari sumber alami dan bahan 
sintetik. 
5. Kafein
18 
Kafein adalah subtansi yang terdapat secara alami pada lebih dari 60 tanaman termasuk 
pada tanaman kopi, the. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil kafein ditambahkan 
pada minuman ringan sebagai bagian dari profil rasa, karena mempunyai rasa pahit yang 
dapat meningkatkan rasa lainnya. 
6. Acidulant 
Sama seperi jus buah, dalam beberapa produk makanan lainnya, kebanyakan minuman 
ringan juga mempunyai rasa asam. Acidulant menambahkan rasa asm yang 
mengenakkan pada minuman ringan dan berfungsi pula sebangai pengawet. Beberapa 
minuman ringan terdiri dari satu atau dua acidulant yang umum yaitu asam sitrus dan 
asam fosfor. 
7. Pengawet 
Minuman ringan biasanya tidak mengalami kerusakankarena sifat asam dan karbonasi 
mereka. Tetapi rasa terkadang dapat dipengaruhi kondisi dan lamanya waktu dan 
penyimpanan untuk alas an ini beberapa minuman ringan terdiri atas sejumlah kecil 
bahan pengawet yang digunakan pada beberapa jenis makanan. 
8. Potassium 
Seperti sodium, potassium terdapat secara alami pada air minum dan oleh karena itu 
terdapat pula pada minuman ringan. Potassium juga terdapat pada beberapa komposisi 
lainnya dari minuman ringan. 
9. Sodium 
Sodium berbentuk dalam garam yang bervariasi, terdapat pada beberapa bahan 
campuran alami dan buatan manusia
19 
10. Pemanis 
Pemanis pada minuman ringan terbagi menjadi dua yaitu : 
a. Pemanis yang digunakan pada minuman ringan non diet (minuman ringan regular) yaitu 
sukrosa dan sirup jagung berfruktosa tinggi. 
b. Pemanis pada minuman ringan diet yaitu aspartate, sakarin. 
Penelitian yang dilakukan oleh Tezel (2005), yang bertujuan untuk menentukan kebiasaan 
salah satu kelompok mahasiswa yang mengkonsumsi makanan siap saji dan minuman ringan 
dan untuk menentukan pengaruhnya pada kesehatan mulut. Penelitian membuktikan bahwa 
mengkonsumsi sedikit atau banyak minuman ringan (kurang dari 9 ons per hari) akan 
menyebabkan kesehatan mulut yang buruk, keropos tulang dan masalah-masalah gusi. 
Presentase tertinggi terlihat pada mahasiswa yang mengonsumsi minuman ringan dan makanan 
ringan, makanan ringan dan minuman ringan dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara 
negative. 
Banyak faktor yang bersifat signifikan dan berperan terhadap kerusakan gigi seperti enzim, 
bakteri, pengaruh biologis, pH, makanan ringan, minuman ringan, yang secara terus menerus 
saling mempengaruhi. Data dari departemen pertanian Amerika tahun 1977 sampai tahun 1994 
(National Soft Drinks Association, 2002), menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman-minuman 
ringan secara dramatis di antara kalangan anak-anak maupun orang dewasa semakin meningkat, 
dari data menunjukkan bahwa pengaruh dari meminum minuman ringan tersebut sangat tidak 
baik.
20 
Gambar 8.
21 
 Plak 
Plak adalah lapisan tipis dari mikroorganisme, sisa makanan dan bahan organik yang 
terbentuk di gigi, kadang-kadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Plak merupakan agregat 
sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme pada permukaan gigi mulai erupsi dengan 
cepat akan dilindungi lapisan tipis glikoprotein yang disebut aequired pellicle. Glikoprotein di 
dalam air ludah akan diserap dengan spesifik pada hidroksiaptit dan melekat erat pada 
permukaan gigi. 
Menurut Depkes (1995) plak adalah lapisan tipis yang tak berwarna (transparan) tidak dapat 
dilihat dengan mata biasa, melekat pada gigi dan membentuk koloni atau kumpulan yang terdiri 
dari air liur, sisa-sisa makanan, jaringan mati, fibrinogen, mikroorganisme dan lain sebagainya. 
Untuk melihat plak digunakan zat pewarna yaitu disclosing solution. 
Komponen Plak 
Menurut Roeslan (2002) plak gigi bakterial mengandung 3 komponen fungsional yaitu : 
a. Organisme kariogenik, terutama s.mutans, L.Acidophillus dan A. Viscocus. 
b. Organisme penyebab kelainan periodontal khususnya bacteroides asaccha rolyticus 
(gingivitis) dan Actinobacillus. 
c. Bahan adjuvan dan supresif adalah lipopolisakarisa, dekstan dan asam l ipoteikoat. 
Plak juga terdiri dari mutans dan streptokokus sanguis yang ditandai oleh 
kemampuannya mensintesis sukrosa menjadi polisakarida ekstraseluler dan asam. 
Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan terhadap 
asam (asidurik). 
Menurut Houwink dkk (1993) plak supra dan sub gingival hampir tiga perempat bagian 
terdiri dari bakteri. Terbukti bahwa 1 mg plak mengandung kurang lebih 3 X 108 bakteri. Di 
samping bakteri plak mengandung glikoprotein dan polisakarida esktraseluler (PSE) yang 
bersama-sama membentuk matriks plak. Tambahan sisa-sisa sel epitel, granulosat, dan sisa-sisa 
makanan. Keadaan lingkungan seperti susunan ludah, substrat yang disediakan, konsentrasi zat 
asam, dan efektifitas pembersihan buatan dan fisiologis sangat mempengaruhi susunan flora. 
Oleh karena itu susunan plak berbeda dari tempat ke tempat. Kebanyakan bakteri pada plak 
gigi adalah streptokokus dan aktinimisetes. Terutama dalam fisure terdapat streptokokus dalam 
presentase yang relatif tinggi daripada dalam plak aproksimal, dimana justru species 
actinomyces merupakan jumlah flora yang lebih besar.
Faktor Penyebab Terjadinya Plak 
22 
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya plak oleh Carlson dalam Sriyono (2005) 
dibagi menjadi 2: 
a. Lingkungan fisik meliputi : 
1). Anatomi gigi dan posisi gigi 
2). Anatomi jaringan sekitar gigi 
3). Struktur permukaan gigi 
4). Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar 
5). Tindakan kebersihan mulut 
b. Hadirnya nutrien yang meliputi : 
1). Makanan atau diet 
2). Cairan gusi 
3). Sisa epitel dan leukosit 
4). Saliva 
Dari faktor tersebut salah satu faktor terpenting adalah tindakan kebersihan mulut (Dally,1996 
dalam Sriyono, 2005). 
Mekanisme Pembentukan Plak 
Pada permukaan gigi yang sudah dibersihkan segera akan tumbuh lapisan tipis yang 
menutupi permukaan email, lapisan ini tumbuh karena adsorbsi zat putih telur dan glikoprotein 
dari ludah. Lapisan tipis ini, tembus cahaya dan tidak mengandung bakteri serta tidak 
mempunyai struktur tertentu dan disebut aquired pillikel. Setelah equired pellikel trbentuk, 
bakteri mulai berproliferasi di atas permukaan pellikel. Pellikel yang telah diduduki oleh bakteri 
akan menjadi bagian dari plak (Ircham dkk,1993). 
Pembentukan plak tidak terjadi secara acak tetapi terjadi secara teratur. Pelikel yang 
berasal dari saliva atau cairan gingiva akan terbentuk terlebih dahulu oleh gigi. Pelikel 
merupakan kutikel yang tipis, bening dan terdiri dari glikoprotein. Segera setelah pembentukan 
kutikel, bakteri tipe kokus (terutama streptokokus) akan melekat ke permukaan kutikel, yang 
lengket, misalnya permukaan yang memungkinkan terjadinya perlekatan dari koloni bakteri.
Organisme ini akan membelah dan membentuk koloni. Perlekatan mikroorganisme akan 
bertambah erat dengan adanya produksi desktran dari bakteri sebagai produk sampingan dari 
aktivitas metabolisme. Baru kemudian, tipe organisme yang lain akan melekat pada masa dan 
flora gabungan yang padat, kemudian mengandung bentuk organisme filamen. Plak dapat 
melekat pada gigi secara supragingiva atau subgingiva, pada servik gingiva atau pada poket 
periodontal. Kedua tipe plak tersebut bervariasi karena menyerap substansi yang berbeda dari 
ludah dan diet pada plak supragingiva, dan eksudat gingiva pada daerah subgingiva. Bentuk 
awal dari plak lebih kariogenik sedang bentuk akhir dapat merangsang terjadinya penyakit 
periodontal (Forrest, 1991). 
Waktu Pertumbuhan Plak 
23 
Waktu yang cukup untuk perkembangan plak didapatkan bila seseorang mengabaikan 
tindakan kebersihan mulut. Plak dapat dihilangkan dengan menggosok gigi, tetapi hanya 
bersifat sementara. Lapisan ini akan ditemukan kembali segera setelah menggosok gigi. Dalam 
waktu relatif cukup singkat, permukaan email gigi tertutup oleh bakteri jenis coccus. Setelah + 
10 menit coccus mulai berkembangbiak, bila kita makan sukrosa maka kuman dalam plak akan 
merubah sukrosa menjadi asam yang dapat melarutkan email, sehingga terjadi karies. Apabila 
plak dibiarkan tumbuh maka pada hari kedua menetaplah kuman bentuk filament dan setelah 
hari ketuju muncullah jenis kuman spiril dan spirochaeta. Sesudah hari ketuju plak mengandung 
bermacam-macam kuman yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut (Nio, 
1987). 
Menurut Caranza (1990) dalam Sriyono (2005), plak dapat terbentuk segera setelah gigi 
dibersihkan. Plak terbentuk 1jam setelah gigi dibersihkan dan mencapai maksimum setelah 
30hari. 
Pencegahan Plak 
Menurut Besford (1996) pencegahan plak gigi dapat dilakukan : 
a. Secara mekanik yaitu dengan menyikat gigi dan pembersihan interdental dengan 
menggunakan benang gigi (dental floss) . 
b. Secara kimiawi yaitu kumur-kumur dengan cairan antiseptis. 
c. Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket. 
d. Memperbanyak konsumsi buah-buahan yang berair dan sayuran berserat. 
e. Pemeriksaan gigi secara berkala. 
Menurut Srigupta (2004) kekuatan fisiologis alami yang membersihkan rongga mulut 
tidak mampu menghilangkan plak gigi. Sehingga mengontrol plak merupakan cara untuk
menghilangkan plak dan mencegah akumulasinya. Inilah tingkatan utama dalam pencegahan 
penyakit gusi dan karies. 
24 
(http://inforahma.wordpress.com/2012/01/12/pengertian-plak/) 
(Roeslan, B.O., 2002)
25 
BAB III 
METODE PENELITIAN 
A. Jenis Penelitian 
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini berberntuk dalam jenis penelitian, yakni dalam 
kajian pustaka. 
B. Setting Penelitian 
Pengumpulan data dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dengan cara penelitian 
kepustakaan (library research), yang dilakukan setiap hari dalam kurun waktu dua bulan dan 
dilakukan di rumah narasumber, serta tempat-tempat yang memiliki refrensi yang relevan 
tentang masalah. 
C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 
Dalam penuliasan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui metode 
penelitian kepustakaan (library research), yakni buku-buku, media massa, dan situs internet. 
Data yang diperoleh biasa disebut data sekunder kemudian diolah dengan teknik content 
analysis untuk menghasilkan kesimpulan. 
D. Teknik Analisis Data 
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif dalam 
menganalisis data dengan maksud menjelaskan Pengaruh Daun Sirih Terhadap Proses 
Demineralisasi Email Gigi yang disebabkan oleh minuman ringan.
26 
BAB IV 
HASIL PENELITIAN 
A. Peranan Daun Sirih Dalam Membasmi Bakteri Pada Gigi 
Pada jaman dahulu, dalam tradisi jawa kuno mengunyah daun sirih hijau wajib 
hukumnya, terutama bagi kaum perempuan. “Nginang” istilah mereka dalam mengungkapkan 
ritual wajib ini. Nginang merupakan ritual mengunyah daun sirih hijau yang ditambahkan 
dengan racikan gambir, kapur putih dan buah pinang muda yang di-mix dalam porsi sedikit-sedikit. 
Setelah dikunyah-kunyah dalam mulut sampai lumat, ludahnya kemudian menjadi 
berwarna merah dan daun yang telah dilumatnya itu tidak ditelan, melainkan diludahkan 
kembali biasanya ke dalam wadah dari kuningan yang disebut bokor. Lalu ia akan mengunyah 
lagi, dan begitu seterusnya. Sering kita menjumpai nenek-nenek yang masih mempertahankan 
ritual nginang dijaman modern seperti sekarang, memiliki gigi yang utuh dan sehat. Mengapa 
hal tersebut bisa terjadi ? 
Seperti yang telah kita ketahui, gigi berlubang adalah masalah utama pada gigi. Namun, 
masih banyak yang belum mengetahui bahwa lubang pada gigi umumnya terjadi karena adanya 
penularan bakteri Steptococcus. Streptococcus biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia 
yang luka dan menjadi bakteri yang paling kondisif kondusif menyebabkan karies untuk email 
gigi. Bakteri Streptococcus ini bertahan hidup dari suatu kelompok karbohidrat berbeda. Gula 
pada senyawa karbohidrat ini akan dimanfaatkan bakteri sebagai sumber energinya dan 
menghasilkan asam sebagai hasil sampingan dari metabolismenya. Selain itu, sisa makanan di 
rongga mulut yang mengalami fermentasi akan menghasilkan asam sehingga keasaman rongga 
mulut meningkat. Asam fermentasi bisa melarutkan mineral email gigi sehingga bakteri akan 
semakin mudah merusak gigi semakin dalam. Asam yang berada di mulut akan mengikis email, 
sehingga menghasilkan permukaan email yang buram dan kasar. Selanjutnya permukaan email 
yang kasar akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang bersifat kariogenik 
(penyebab karies), salah satunya streptococcus.
27 
Gigi sehat dan kuat dimiliki oleh orang tua yang memiliki kebiasaan nginang, terjadi 
karena kandungan daun sirih dalam racikan nginang-nya itu. Daun sirih memiliki kemampuan 
sebagai antiseptic, antioksidan, dan fungisida. Menurut Hariana didalam bukunya yang berjudul 
Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, daun sirih mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa 
fenil propanoid dan tannin. Senyawa-senyawa ini bersifat antimikroba dan antijamur yang kuat 
dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri diantaranya Escherichia coli, 
Salmonella sp, Staphylococcus, dan dapat mematikan Candida albicans. 
Berdasarkan hasil uji fitokimia daun sirih, menunjukan adanya golongan senyawa 
glikosida, steroid/ triterpenoid, flavonoid, tanin, dan antrakinon didalam duan sirih. Adanya 
kandungan senyawa senyawa triterpenoid, flavonoid, dan tanin menunjukan bahwa tumbuhan 
sirih mempunyai Aktivitas sebagai antimikroba, yang mampu melawan beberapa bakteri gram 
positif dan negative. Senyawa tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas antibakteri untuk 
melawan Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan jamur Candida albicans. Adapun ketiga 
bakteri tersebut merupakan bakteri penyebab berbagai penyakit pada gigi dan gusi serta 
menimbulkan bau yang tidak sedap di mulut. Ini didukung oleh Ditjen POM (1980) yang 
menyebutkan bahwa pada daun sirih dijumpai senyawa flavonoid dan tanin yang bersifat anti 
mikroba dan senyawa kavikol yang memiliki daya membunuh bakteri lima kali lebih kuat dari 
fenol biasa. Berarti daun sirih mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh ketiga 
bakteri tersebut. 
Menurut Pelczar dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Mikrobiologi, 
Staphylococcus merupakan bakteri gram positif yang terdapat pada sel kulit mati, hidung, 
mulut, dan luka. Eschericia coli merupakan bakteri gram negative yang terdapat dalam saluran 
cerna sebagai flora normal. Sedangkan Candida albicans adalah jamur yang terdapat di dalam 
mulut, usus duabelas jari, usus halus, dan usus besar.
28 
B. Kandungan dauh sirih 
Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yang dapat 
memberikan beberapa manfaat bagi manusia. 
Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan 
aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam 
daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur 
tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun. 
Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia 
seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan 
allipyrocatechol. 
Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, 
tannin, patin dan asam amino. 
C. Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi 
Komposisi minuman berkarbonasi pada umumnya sangat sederhana. Sebagian besar 
terdiri dari air, gula, gas karbondioksida, perisa makanan, asam fosfat dan beberapa mineral 
terutama alumunium. 
Tahukah anda dalam sekaleng minuman ringan berkarbonasi terkandung gula setara 
dengan 7 sendok teh gula pasir? gula akan berkaitan erat dengan kalori tinggi dan potensi 
kerusakan gigi. Gula adalah salah satu faktor dalam trias karies. Trias karies adalah faktor-faktor 
yang terlibat untuk terjadinya karies atau gigi berlubang. Gula atau sukrosa akan menjadi 
sumber energi bagi aktifitas bakteri karies di dalam plak. Jika tidak diperhatikan, konsumsi gula 
berlebihan dapat mempercepat pembentukan lubang gigi. 
Apakah tidak boleh minum minuman bersoda yang manis? Tentu maksudnya tidak 
demikian. Dengan mengetahui kandungan gula yang tinggi di dalam minuman ringan maka 
perlu untuk diperhatikan pola konsumsinya. selain dapat memperlambat proses gigi berlubang, 
membatasi asupan gula lewat minuman bersoda juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara 
umum. 
Dalam salah satu trias karies terdapat faktor agen. Agen yang dimaksud adalah bakteri 
karies. Bakteri tersebut berkembang biak dalam suatu wahana bernama "Plak". Suatu lapisan 
tipis dan lengket, melekat di permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Maka kebersihan gigi perlu 
lebih diperhatikan. Menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur wajib dilakukan. Terutama 
setelah mengkonsumsi makanan atau minuman manis seperti minuman berkarbonasi. 
Perbanyak konsumsi air putih setelah minum minuman manis juga sangat bermanfaat.
Jadi tentu anda tetap dapat menikmati sensasi segarnya minuman bersoda. Namun penting 
juga untuk memperhatikan frekuensi asupan dan upaya kebersihan yang diperlukan. 
29 
D. Manfaat Daun Sirih 
1. Obat mimisan 
Kadang secara tidak sengaja kita terbentur dan itu membuat kita mimisan, dengan 
menggunakan daun sirih mimisan akan cepat sembuh caranya gampang dengan meremas daun 
sirih sampai mengeluarkan air dan sumbatlah pada hidung yang kena mimisan, dengan daun sirih 
akan mencegah keluarnya banyak darah dari hidung dan terbuka efektif bisa sembuh. 
2. Mengobati Bau Nafas Tak Sedap 
Memiliki nafas naga sangatlah membuat orang disekitar kita terganggu dan itu juga 
membuat kita tidak percaya diri, Dauh sirih bisa membuat nafas anda menjadi segar kembali 
caranya ambillah beberapa helai daun sirih bilaslah dengan air hangat, dan daun sirih dapat 
dikunyah lansung, lalukan hal demikian secara berulang setiap pagi selama seminggu dengan 
demikian bau mulut anda akan segera hilang. 
3. Obat Batuk 
Bila batuk telah datang dan obat tidak punya cara paling efektif dan murah adalah 
menggunakan daun sirih caranya siapka 10 lembar daun sirih dan campurkan dengan biji 
cengkeh kering sebanyak 20 biji, bilaslah sampai bersih lalu rebus diatas panci sampai mendidih 
dan tapislah air rebusan daun sirih yang telah dicampur dengan cengkeh, masukkan keadlam 
gelas dan siap untuk diminum, bila anda gak terlalu senang dengan oroma daun sirih dapat juga 
ditambakan madu untuk menetralisir aroma daun sirih, lalukan secara rutin minum satu gelas 
sehari Insyah Allah niscaya anda akan terbebas dari penyakit batuk 
4. Obat Keputihan 
Bagi wanita keputihan menjadi masalah yang sensitif dan sangat menggangu sehigga 
membuat tidak percaya diricaranya ambilah beberapa daun siri lalu rebuslah nah setelah direbus 
tunggulah hinggah air daun sirih sampai hangat, dan pakailah untuk membersihkan miss v anda 
lakukan hal ini secara rutin hinggah keputihan anda hilang. 
5. Untuk Sakit gigi 
Siapa yang mau sakit gigi, nyanyian yang bilang lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati 
itu salah. Karena bila kita sakit gigi akan sangat menggangu sekali mau melakukan apapun 
susah, daun sirih bisa mengobati penyakit sakit gigi caranya di kumur daun sirih direbus dengan 
2 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan air rebusan tersebut.Gunakan air rebusan untuk 
berkumur. Diulang secara teratur sampai sembuh.atau bisa Ambil 2 lembar daun sirih yang telah
diremas, garam secukupnya.Caranya, bahan tersebut diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, 
kemudian aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk 
berkumur. 
6. Untuk Diare 
30 
Perut anda mules dan selalu ingin kebelakang, itu sangat menyiksa apalagi bila saat 
kondisi sangat penting. Gunakan daun sirih untuk mengatasinya caranya ambil 4 – 6 lembar daun 
sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.Tumbuk semua bahan bersama-sama sampai 
halus, lalu gosokkan pada bagian perut. Ulangi sampai sembuh

More Related Content

What's hot

Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulutpremaysari
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiPSPDG-UNUD
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Tentang Dental Unit
Tentang Dental UnitTentang Dental Unit
Tentang Dental UnitDzul Fiqri
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anakwahyuni majid
 
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawahhasril hasanuddin
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Audree Geraldine Jonathan
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusVina Widya Putri
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)Yolly Finolla
 

What's hot (20)

Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
 
Trauma thorax
Trauma thoraxTrauma thorax
Trauma thorax
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Tentang Dental Unit
Tentang Dental UnitTentang Dental Unit
Tentang Dental Unit
 
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anaksatpel penyakit gigi dan mulut pada anak
satpel penyakit gigi dan mulut pada anak
 
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah
7. anatomi gigi molar 1 atas &amp; bawah
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 

Viewers also liked

Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiIrma Ariany Syam
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Industri Berbasis Lingkungan di Korea Selatan
Industri Berbasis Lingkungan di Korea SelatanIndustri Berbasis Lingkungan di Korea Selatan
Industri Berbasis Lingkungan di Korea SelatanRae Anggraeni
 
Contoh kir daun anggur
Contoh kir daun anggurContoh kir daun anggur
Contoh kir daun anggurHana Isnaini
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasIrma Ariany Syam
 
Karya ilmiah pati'a jadi
Karya ilmiah pati'a jadiKarya ilmiah pati'a jadi
Karya ilmiah pati'a jadijoko21
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahIINMARSALENA
 
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIPRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIamrinarosada7x
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 

Viewers also liked (16)

Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Industri Berbasis Lingkungan di Korea Selatan
Industri Berbasis Lingkungan di Korea SelatanIndustri Berbasis Lingkungan di Korea Selatan
Industri Berbasis Lingkungan di Korea Selatan
 
Contoh kir daun anggur
Contoh kir daun anggurContoh kir daun anggur
Contoh kir daun anggur
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhas
 
Karya ilmiah pati'a jadi
Karya ilmiah pati'a jadiKarya ilmiah pati'a jadi
Karya ilmiah pati'a jadi
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
Makalah Jahe
Makalah JaheMakalah Jahe
Makalah Jahe
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIPRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARI
 
Karya ilmiah (hiv aids)
Karya ilmiah (hiv aids)Karya ilmiah (hiv aids)
Karya ilmiah (hiv aids)
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah
 
Makalah Kunyit
Makalah Kunyit Makalah Kunyit
Makalah Kunyit
 

Similar to Karya ilmiah

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan dery laskar/ kahadari
 
MAKALAH ELISABET.docx
MAKALAH ELISABET.docxMAKALAH ELISABET.docx
MAKALAH ELISABET.docxElisSabet4
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Norman Syarif
 
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...f' yagami
 
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)Togell Ginie
 
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia Afifah Khoirunnisa
 
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 YogyakartaLaporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 YogyakartaDhiarrafii Bintang Matahari
 
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017Tuisyen Geliga
 
Tugas bahasa indonesia mukhdar
Tugas bahasa indonesia mukhdarTugas bahasa indonesia mukhdar
Tugas bahasa indonesia mukhdarTeknikInformatika2
 
Rsps pmr + isbn corel x4
Rsps  pmr + isbn corel x4Rsps  pmr + isbn corel x4
Rsps pmr + isbn corel x4Eidellweist
 
Karya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisKarya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisGold Cent
 
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.doc
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.docKARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.doc
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.docopekbetz
 

Similar to Karya ilmiah (20)

Tugas tik dwi
Tugas tik dwiTugas tik dwi
Tugas tik dwi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
 
MAKALAH ELISABET.docx
MAKALAH ELISABET.docxMAKALAH ELISABET.docx
MAKALAH ELISABET.docx
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)
 
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
PKM-K Permen Men Men
PKM-K Permen Men MenPKM-K Permen Men Men
PKM-K Permen Men Men
 
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)
Pkmk um mgl-2014-mutiara fitrii-premen kawa (permen sehat, nikmat, kaya manfaat)
 
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia
Contoh proposal penelitian untuk tugas bahasa indonesia
 
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 YogyakartaLaporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
 
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017
Kertas Percubaan SPM BM Perlis 2017
 
Paper sainter
Paper sainterPaper sainter
Paper sainter
 
PKM
PKMPKM
PKM
 
Rempeyek herbal
Rempeyek herbalRempeyek herbal
Rempeyek herbal
 
Tugas bahasa indonesia mukhdar
Tugas bahasa indonesia mukhdarTugas bahasa indonesia mukhdar
Tugas bahasa indonesia mukhdar
 
cover bagus
cover baguscover bagus
cover bagus
 
Rsps pmr + isbn corel x4
Rsps  pmr + isbn corel x4Rsps  pmr + isbn corel x4
Rsps pmr + isbn corel x4
 
Karya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggisKarya ilmiah tentang kulit manggis
Karya ilmiah tentang kulit manggis
 
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.doc
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.docKARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.doc
KARYA TULIS ILMIAH. PEMANFAATAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI KERIPIK.doc
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Karya ilmiah

  • 1. PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DI SEBABKAN 1 OLEH MINUMAN RINGAN KARYA ILMIAH MUTHIA KHANZA AMINUDDIN Nomor Induk Siswa : 2011368 PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 5 MAKASSAR 2013
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Bismillahhirrahmanirrahim, Segala puji bagi Allah SWT. Kepadan-Nya kita memanjatkan puja-puji, memohon pertolongan dan meminta ampunan-Nya, dan kepada-Nya pula kita berlindungdari segala kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa mendapatkan petunjuk-Nya, niscaya Dia tak akan menyesatkan-Nya. Dan barangsiapa tersesat, niscaya ia tak mendapat petunjuk kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, serta tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan juga utusan-Nya. Semoga ampunan dan rahmat Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan seluruh sahabatnya serta semua kaum muslimin yang senantiasa mengikutinya. Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah mampu memberikan arti kehidupan bagi penulis. Sembah sujud kepada Ayahanda Aminuddin dan ibunda Hariyani yang telah banyak mendoakan kebaikan penulis, memberikan kesempatan untuk mencari ilmu, terlebih lagi untuk kasih saying yang tak mungkin terbalaskan. Terima kasih banyak penulis haturkan kepada : 1. Wahab, S.Pd., M.pd selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penyusun. 2. Dan semua teman-teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata penulis sangat menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan, namun harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri. Amin. Makassar, April 2013 PENULIS
  • 3. 3 ABSTRAK MUTHIA KHANZA AMINUDDIN, 2013 “PENGARUH DAUN SIRIH TERHADAP PROSES DEMINERALISASI EMAIL GIGI YANG DISEBEBKAN OLEH MINUMAN RINGAN” karya ilmiah yang berjudul pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan membahas tentang penjelasan singkat daun sirih sebagai alternatif untuk beberapa penyakit khususnya daerah mulut. Tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengatahui pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga dapat berguna dalam bidang kesehatan Indonesia
  • 4. 4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………. ii ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………………………….. iii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….. v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………….................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………….. 2 1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………………………………………………………………………….. 3 1.3.1 Maksud………………………………………………………………………………………………….. 4 1.3.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………. 1.4 Manfaat penelitian……………………………………………………………………………………………. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Daun sirih………………………………………………………………………………………………………….. 2.2 Proses Demineralisasi……………………………………………………………………………………….. 2.3 Email Gigi………………………………………………………………………………………………………….. 2.4 Minuman ringan……………………………………………………………………………………………….. 2.5 Plak……………………………………………………………………………………………………………………. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………………………………………………….. 3.2 Sitting Penelitian……………………………………………………………………………………………….. 3.3 Teknik dan prosedur pengumpulan data……………………………………………………………
  • 5. 5 3.4 Teknik analisis data…………………………………………………………………………………………… BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Peranan daun sirih dalam membasmi bakteri pada gigi 4.2 Kandungan daun sirih 4.3 Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi 4.4 Manfaat daun sirih BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 6. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat konsumsi minuman ringan yang tinggi di Negara-negara industri, khususnya di antara kelompok remaja merupakan alasan yang cukup untuk mempertimbangkan potensi kariogenik pada minuman ringan tersebut. Minuman ringan sudah menjadi gaya hidup penduduk di jaman modern sekarang ini, yang dari tahun ke tahunsemakin meningkat. Pada tahun 1997, presentase konsumen minuman ringan di amerika serikat adalah 74 persen dari populasi anak laki-laki dan 64 persen anak perempuan. Disisi lain, peningkatan konsumsi minuman ringan di seluruh dunia telah menimbulkan kecemasan yang luar biasa di kalangan dunia kesehatan. Banyak penelitian yang telah membuktikan dampak negative minuman ringan bagi kesehatan tubuh manusia. Penelitian yang dilakukan di Birmingham University, menemukan fakta, mengkonsumsi minuman cola berlebihan, akan menyebabkan erosi pada gigi. Ini disebabkan karna umumnya minuman cola dibuat dengan kadar asam yang tinggi, dengan maksud supaya minuman tersebut lebih awet (tidak terkena bakteri) selama
  • 7. 7 masa penyimpanan. Biasanya dibuat di bawah pH 4,5. Sifat asam inilah yang membuat gigi menjadi keropos. Pada prinsipnya berlubangnya gigi melalui 4 faktor yaitu gigi sebagai tuan rumah, substrat seperti makanan, plak/kuman dan waktu. Gigi yang emailnya tidak kuat, akan mudah berlubang, makanan yang manis-manis dan lengket juga memperbesar kemungkinan gigi berlubang. Plak yang tidak dibersihkan akan membuat kuman-kuman berkumpul bersama, kuman itu akan mengeluarkan asam, sehingga terjadi proses demineralisasi gigi (pelepasan kalsium dalam gigi). Penelitian yang dilakukan oleh idham (2006) menemukan bahwa coca-cola dapat menyebabkan demineralisasi terhadap email gigi. Daun sirih (Piper Betle) sejak lama dikenal oleh nenek moyang kita sebagai daun multi khasiat. Selain untuk obat sakit gigi, batuk asma dan sebagainya. Tapi yang paling banyak dipakai adalah untuk nyirih. Daun sirih dicampur dengan pinang dan kapur lalu dikunyah. Kebiasaan nyirih ini ternyata bisa memperkuat gigi dan menjauhkan mulut dari berbagai macam penyakit mulut seperti sariawan, gusi pecah dan sakit radang tenggorokan. Bertolak dari hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Daun Sirih dan Kapur Terhadap Proses Demineralisasi Email Gigi Yang Disebabkan Oleh minuman ringan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah daun sirih bisa melindungi gigi dari demineralisasi yang disebabkan oleh minuman ringan? 2. Apakah Khasiat Daun Sirih untuk Kesehatan Gigi dan Mulut? 3. Apakah Dampak minuman ringan terhadap email gigi? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah agar penulis dapat mengatahui pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi yang disebabkan oleh minuman ringan sehingga dapat berguna dalam bidang kesehatan Indonesia. Penulis juga sangat mengharapkan
  • 8. 8 karya ilmiah ini, dapat menjadi salah satu referensi yang terpercaya bagi pemerintah agar dapat menyadarkan masyarakat akan dampak dari minuman ringan bagi kesehatan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh daun sirih terhadap proses demineralisasi email gigi (karies gigi) yang disebabkan oleh minuman ringan. 2. Penelitian ini diharapkan untuk mengetahui kelayakan mengkonsumsi minuman ringan. 3. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam dunia kesehatan. BAB II KAJIAN PUSTAKA  Daun Sirih 1.1
  • 9. 9 Gambar 1. Daun Sirih Regnum : Plantae Divisi : Magnolicphyta Classis : Magnoliopsida Ordo : Piperales Familia : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper Betle Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.  Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
  • 10. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. 10  Kandungan dan manfaat Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih) (Mursito, B. dan Heru P)  Proses Demineralisasi
  • 11. 11 Gambar 3. Proses Demineralisasi Dalam kebiasaan sehari-hari banyak jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung tingkat PH yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi PH mulut seseorang. PH yang asam (<7) tentu dapat merusak enamel gigi yang dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi. Walaupun begitu,kita tidak perlu khawatir karena berkat saliva (air ludah) asam yang ada di mulut bisa netral menjadi PH normal(=7) yang disebut dengan remineralisasi. Secara defenisi, demineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam mineral yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi. Faktor yang terbesar penyebabnya adalah makanan dan minuman yang asam. Suasana yang asam dapat melarutkan enamel sehingga merusak mineral-mineral pendukung gigi. Tidak hanya asam, karbohidrat (gula) juga menyebabkan hal ini karena bakteri (streptococcus mutans) memfermentasikan gula menjadi asam laktat dalam mulut. Proses demineralisasi terjadi bahwa enamel bereaksi dengan ion asam asam (H+) akan melarutkan hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 menjadi ion kalsium (Ca2+), air (H2O) dan ion phospat (PO4)3+. Proses ini terjadi jika pH saliva dibawah 5,5. Proses ini berlangsung hanya dalam waktu setengah jam. Dalam semboyan kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan sampai demineralisasi yang berlebihan menyebabkan rusaknya enamel gigi. Bila itu terjadi tentu kita akan rugi baik dalam segala aspek biaya, waktu, dan kesehatan. Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: • Penggunaan fluorida. Fluorida berasal dari buatan ataupun alami. Contoh florida dari buatan yaitu pasta gigi berfluorida. Contoh fluorida alami yaitu daging, buah, sayur, biji -bijian, dan
  • 12. daun teh. • Makanan yang mengandung kalsium tinggi. Kalsium berfungsi untuk membantu mineralisasi gigi terutama pada bagian enamel dan dentin, dan pencegahan pendarahan pada akar. • Tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu asam. • Setelah makan, terutama yang mengandung karbohidrat, membersihkan gigi dari sisa makanan yang menyelip. Seminimal mungkin berkumur-kumur. Fungsinya untuk menghindari proses fermentasi oleh bakteri rongga mulut yang menimbulkan sifat asam. 12 (http://www.morphostlab.com/artikel/gigi-dan-mulut/demineralisasi-dan-remineralisasi. htm) (Yosua Alexander Sibarani)  Email Gigi
  • 13. 13 Email adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. Demikian juga pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif bagi gigi. Gambar 4. Email Gigi Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan yang terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila terjadi kerusakan pada email, tidak dapat mengadakan pemulihan diri dengan sendirinya seperti halnya pada tulang atau jaringan dentin. Warnanya putih, namun email memiliki sifat translusen dan memungkinkan warna dentin yangkuning sedikit terlihat, sehingga member tampilan gigi terlihat kuning. Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip seperti keramik.
  • 14. 14 Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang merupakan kristal hidroksiapatit dengan pola orientasi yang khas. Meski strukturnya keras dan padat, email mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan atau minuman tertentu. Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-beda di daerah-daerah tertentu, email paling tebal di daerah permukaan kunyah gigi (di insisal gigi insisif dan oklusal gigi molar), dan semakin kebawah makin menipis. Ketebalan juga berbeda-beda pada jenis gigi yang berbeda, yaitu: - Incisal ridge insisif = ± 2 mm - Cusp premolar = 2.3 – 2.5 mm - Cusp molar = 2.5 – 3 mm Jaringan Dentin  Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %.  Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin terletak di bawah email. Tapi di bagian akar dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh sementum. Di bagian bawahnya, dentin menjadi atap bagi rongga pulpa. Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan bagi gigi. Oleh karena itu secara anatomis , dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan pulpa. Kebanyakan ilmuwan menganggap dentin dan pulpa adalah satu jaringan dan membentuk pulp-dentin complex.  Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun patologis.
  • 15. 15 Gambar 5  Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin atau karena gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap perubahan suhu (misalnya pada saat berkontak dengan makanan panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan karena tubuli dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan ekstraseluler pada jaringan pulpa. Dengan tereksposnya tubuli dentin, cairan dalam tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu perbatasan email dengan dentin, sehingga mempengaruhi ujung syaraf gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan mengirimkan sinyal ke otak dan terasa sakit. (http://www.klikdokter.com/gigimulut/read/2010/07/05/50/email-gigi) (drg. Martha Mozartha)
  • 16. 16  Komposisi minuman ringan Gambar 6. Gambar 7.
  • 17. 17 Menurut National Soft Drinks Association (2002), komposisi minuman ringan yang umum terdapat pada semua jenis minuman ringan adalah: 1. Air Produksi minuman ringan dimulai dari air murni. Minuman ringan regular mengandung 90% air, sementara minuman ringan untuk diet mengandung 99% air. 2. Karbondioksida Sebuah gas yang tidak berwarna dan tidak berasa, karbondioksida adalah komposis i yang merupakan karakteristik utama di dalam semua minuman berkarbonasi ketika dicampur dalam air, karbondioksida menghasilkan rasa yang unik. Pada tahap awal produksi minuman ringan karbondioksida dihasilkan dari garam sodium. 3. Cita Rasa Salah satu komposisi yang paling penting dalam minuman ringan adalah cita rasa. Kebanyakan produsen minuman ringan mencampurkan cita rasa yang berbeda untuk menghasilkan sebuah rasa yang khusus. Rasa alami dalam minuman ringan berasal dari bumbu, ekstrak alami yang bercita rasa buah. 4. Warna Banyak orang tidak menyadari bahwa warna sangat mempengaruhi persepsi pada rasa. Warna yang digunakan dalam minuman ringan berasal dari sumber alami dan bahan sintetik. 5. Kafein
  • 18. 18 Kafein adalah subtansi yang terdapat secara alami pada lebih dari 60 tanaman termasuk pada tanaman kopi, the. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil kafein ditambahkan pada minuman ringan sebagai bagian dari profil rasa, karena mempunyai rasa pahit yang dapat meningkatkan rasa lainnya. 6. Acidulant Sama seperi jus buah, dalam beberapa produk makanan lainnya, kebanyakan minuman ringan juga mempunyai rasa asam. Acidulant menambahkan rasa asm yang mengenakkan pada minuman ringan dan berfungsi pula sebangai pengawet. Beberapa minuman ringan terdiri dari satu atau dua acidulant yang umum yaitu asam sitrus dan asam fosfor. 7. Pengawet Minuman ringan biasanya tidak mengalami kerusakankarena sifat asam dan karbonasi mereka. Tetapi rasa terkadang dapat dipengaruhi kondisi dan lamanya waktu dan penyimpanan untuk alas an ini beberapa minuman ringan terdiri atas sejumlah kecil bahan pengawet yang digunakan pada beberapa jenis makanan. 8. Potassium Seperti sodium, potassium terdapat secara alami pada air minum dan oleh karena itu terdapat pula pada minuman ringan. Potassium juga terdapat pada beberapa komposisi lainnya dari minuman ringan. 9. Sodium Sodium berbentuk dalam garam yang bervariasi, terdapat pada beberapa bahan campuran alami dan buatan manusia
  • 19. 19 10. Pemanis Pemanis pada minuman ringan terbagi menjadi dua yaitu : a. Pemanis yang digunakan pada minuman ringan non diet (minuman ringan regular) yaitu sukrosa dan sirup jagung berfruktosa tinggi. b. Pemanis pada minuman ringan diet yaitu aspartate, sakarin. Penelitian yang dilakukan oleh Tezel (2005), yang bertujuan untuk menentukan kebiasaan salah satu kelompok mahasiswa yang mengkonsumsi makanan siap saji dan minuman ringan dan untuk menentukan pengaruhnya pada kesehatan mulut. Penelitian membuktikan bahwa mengkonsumsi sedikit atau banyak minuman ringan (kurang dari 9 ons per hari) akan menyebabkan kesehatan mulut yang buruk, keropos tulang dan masalah-masalah gusi. Presentase tertinggi terlihat pada mahasiswa yang mengonsumsi minuman ringan dan makanan ringan, makanan ringan dan minuman ringan dapat mempengaruhi kesehatan mulut secara negative. Banyak faktor yang bersifat signifikan dan berperan terhadap kerusakan gigi seperti enzim, bakteri, pengaruh biologis, pH, makanan ringan, minuman ringan, yang secara terus menerus saling mempengaruhi. Data dari departemen pertanian Amerika tahun 1977 sampai tahun 1994 (National Soft Drinks Association, 2002), menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman-minuman ringan secara dramatis di antara kalangan anak-anak maupun orang dewasa semakin meningkat, dari data menunjukkan bahwa pengaruh dari meminum minuman ringan tersebut sangat tidak baik.
  • 21. 21  Plak Plak adalah lapisan tipis dari mikroorganisme, sisa makanan dan bahan organik yang terbentuk di gigi, kadang-kadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Plak merupakan agregat sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme pada permukaan gigi mulai erupsi dengan cepat akan dilindungi lapisan tipis glikoprotein yang disebut aequired pellicle. Glikoprotein di dalam air ludah akan diserap dengan spesifik pada hidroksiaptit dan melekat erat pada permukaan gigi. Menurut Depkes (1995) plak adalah lapisan tipis yang tak berwarna (transparan) tidak dapat dilihat dengan mata biasa, melekat pada gigi dan membentuk koloni atau kumpulan yang terdiri dari air liur, sisa-sisa makanan, jaringan mati, fibrinogen, mikroorganisme dan lain sebagainya. Untuk melihat plak digunakan zat pewarna yaitu disclosing solution. Komponen Plak Menurut Roeslan (2002) plak gigi bakterial mengandung 3 komponen fungsional yaitu : a. Organisme kariogenik, terutama s.mutans, L.Acidophillus dan A. Viscocus. b. Organisme penyebab kelainan periodontal khususnya bacteroides asaccha rolyticus (gingivitis) dan Actinobacillus. c. Bahan adjuvan dan supresif adalah lipopolisakarisa, dekstan dan asam l ipoteikoat. Plak juga terdiri dari mutans dan streptokokus sanguis yang ditandai oleh kemampuannya mensintesis sukrosa menjadi polisakarida ekstraseluler dan asam. Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan terhadap asam (asidurik). Menurut Houwink dkk (1993) plak supra dan sub gingival hampir tiga perempat bagian terdiri dari bakteri. Terbukti bahwa 1 mg plak mengandung kurang lebih 3 X 108 bakteri. Di samping bakteri plak mengandung glikoprotein dan polisakarida esktraseluler (PSE) yang bersama-sama membentuk matriks plak. Tambahan sisa-sisa sel epitel, granulosat, dan sisa-sisa makanan. Keadaan lingkungan seperti susunan ludah, substrat yang disediakan, konsentrasi zat asam, dan efektifitas pembersihan buatan dan fisiologis sangat mempengaruhi susunan flora. Oleh karena itu susunan plak berbeda dari tempat ke tempat. Kebanyakan bakteri pada plak gigi adalah streptokokus dan aktinimisetes. Terutama dalam fisure terdapat streptokokus dalam presentase yang relatif tinggi daripada dalam plak aproksimal, dimana justru species actinomyces merupakan jumlah flora yang lebih besar.
  • 22. Faktor Penyebab Terjadinya Plak 22 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya plak oleh Carlson dalam Sriyono (2005) dibagi menjadi 2: a. Lingkungan fisik meliputi : 1). Anatomi gigi dan posisi gigi 2). Anatomi jaringan sekitar gigi 3). Struktur permukaan gigi 4). Gesekan oleh makanan dan jaringan sekitar 5). Tindakan kebersihan mulut b. Hadirnya nutrien yang meliputi : 1). Makanan atau diet 2). Cairan gusi 3). Sisa epitel dan leukosit 4). Saliva Dari faktor tersebut salah satu faktor terpenting adalah tindakan kebersihan mulut (Dally,1996 dalam Sriyono, 2005). Mekanisme Pembentukan Plak Pada permukaan gigi yang sudah dibersihkan segera akan tumbuh lapisan tipis yang menutupi permukaan email, lapisan ini tumbuh karena adsorbsi zat putih telur dan glikoprotein dari ludah. Lapisan tipis ini, tembus cahaya dan tidak mengandung bakteri serta tidak mempunyai struktur tertentu dan disebut aquired pillikel. Setelah equired pellikel trbentuk, bakteri mulai berproliferasi di atas permukaan pellikel. Pellikel yang telah diduduki oleh bakteri akan menjadi bagian dari plak (Ircham dkk,1993). Pembentukan plak tidak terjadi secara acak tetapi terjadi secara teratur. Pelikel yang berasal dari saliva atau cairan gingiva akan terbentuk terlebih dahulu oleh gigi. Pelikel merupakan kutikel yang tipis, bening dan terdiri dari glikoprotein. Segera setelah pembentukan kutikel, bakteri tipe kokus (terutama streptokokus) akan melekat ke permukaan kutikel, yang lengket, misalnya permukaan yang memungkinkan terjadinya perlekatan dari koloni bakteri.
  • 23. Organisme ini akan membelah dan membentuk koloni. Perlekatan mikroorganisme akan bertambah erat dengan adanya produksi desktran dari bakteri sebagai produk sampingan dari aktivitas metabolisme. Baru kemudian, tipe organisme yang lain akan melekat pada masa dan flora gabungan yang padat, kemudian mengandung bentuk organisme filamen. Plak dapat melekat pada gigi secara supragingiva atau subgingiva, pada servik gingiva atau pada poket periodontal. Kedua tipe plak tersebut bervariasi karena menyerap substansi yang berbeda dari ludah dan diet pada plak supragingiva, dan eksudat gingiva pada daerah subgingiva. Bentuk awal dari plak lebih kariogenik sedang bentuk akhir dapat merangsang terjadinya penyakit periodontal (Forrest, 1991). Waktu Pertumbuhan Plak 23 Waktu yang cukup untuk perkembangan plak didapatkan bila seseorang mengabaikan tindakan kebersihan mulut. Plak dapat dihilangkan dengan menggosok gigi, tetapi hanya bersifat sementara. Lapisan ini akan ditemukan kembali segera setelah menggosok gigi. Dalam waktu relatif cukup singkat, permukaan email gigi tertutup oleh bakteri jenis coccus. Setelah + 10 menit coccus mulai berkembangbiak, bila kita makan sukrosa maka kuman dalam plak akan merubah sukrosa menjadi asam yang dapat melarutkan email, sehingga terjadi karies. Apabila plak dibiarkan tumbuh maka pada hari kedua menetaplah kuman bentuk filament dan setelah hari ketuju muncullah jenis kuman spiril dan spirochaeta. Sesudah hari ketuju plak mengandung bermacam-macam kuman yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut (Nio, 1987). Menurut Caranza (1990) dalam Sriyono (2005), plak dapat terbentuk segera setelah gigi dibersihkan. Plak terbentuk 1jam setelah gigi dibersihkan dan mencapai maksimum setelah 30hari. Pencegahan Plak Menurut Besford (1996) pencegahan plak gigi dapat dilakukan : a. Secara mekanik yaitu dengan menyikat gigi dan pembersihan interdental dengan menggunakan benang gigi (dental floss) . b. Secara kimiawi yaitu kumur-kumur dengan cairan antiseptis. c. Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket. d. Memperbanyak konsumsi buah-buahan yang berair dan sayuran berserat. e. Pemeriksaan gigi secara berkala. Menurut Srigupta (2004) kekuatan fisiologis alami yang membersihkan rongga mulut tidak mampu menghilangkan plak gigi. Sehingga mengontrol plak merupakan cara untuk
  • 24. menghilangkan plak dan mencegah akumulasinya. Inilah tingkatan utama dalam pencegahan penyakit gusi dan karies. 24 (http://inforahma.wordpress.com/2012/01/12/pengertian-plak/) (Roeslan, B.O., 2002)
  • 25. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini berberntuk dalam jenis penelitian, yakni dalam kajian pustaka. B. Setting Penelitian Pengumpulan data dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (library research), yang dilakukan setiap hari dalam kurun waktu dua bulan dan dilakukan di rumah narasumber, serta tempat-tempat yang memiliki refrensi yang relevan tentang masalah. C. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Dalam penuliasan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui metode penelitian kepustakaan (library research), yakni buku-buku, media massa, dan situs internet. Data yang diperoleh biasa disebut data sekunder kemudian diolah dengan teknik content analysis untuk menghasilkan kesimpulan. D. Teknik Analisis Data Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif dalam menganalisis data dengan maksud menjelaskan Pengaruh Daun Sirih Terhadap Proses Demineralisasi Email Gigi yang disebabkan oleh minuman ringan.
  • 26. 26 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Peranan Daun Sirih Dalam Membasmi Bakteri Pada Gigi Pada jaman dahulu, dalam tradisi jawa kuno mengunyah daun sirih hijau wajib hukumnya, terutama bagi kaum perempuan. “Nginang” istilah mereka dalam mengungkapkan ritual wajib ini. Nginang merupakan ritual mengunyah daun sirih hijau yang ditambahkan dengan racikan gambir, kapur putih dan buah pinang muda yang di-mix dalam porsi sedikit-sedikit. Setelah dikunyah-kunyah dalam mulut sampai lumat, ludahnya kemudian menjadi berwarna merah dan daun yang telah dilumatnya itu tidak ditelan, melainkan diludahkan kembali biasanya ke dalam wadah dari kuningan yang disebut bokor. Lalu ia akan mengunyah lagi, dan begitu seterusnya. Sering kita menjumpai nenek-nenek yang masih mempertahankan ritual nginang dijaman modern seperti sekarang, memiliki gigi yang utuh dan sehat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Seperti yang telah kita ketahui, gigi berlubang adalah masalah utama pada gigi. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bahwa lubang pada gigi umumnya terjadi karena adanya penularan bakteri Steptococcus. Streptococcus biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri yang paling kondisif kondusif menyebabkan karies untuk email gigi. Bakteri Streptococcus ini bertahan hidup dari suatu kelompok karbohidrat berbeda. Gula pada senyawa karbohidrat ini akan dimanfaatkan bakteri sebagai sumber energinya dan menghasilkan asam sebagai hasil sampingan dari metabolismenya. Selain itu, sisa makanan di rongga mulut yang mengalami fermentasi akan menghasilkan asam sehingga keasaman rongga mulut meningkat. Asam fermentasi bisa melarutkan mineral email gigi sehingga bakteri akan semakin mudah merusak gigi semakin dalam. Asam yang berada di mulut akan mengikis email, sehingga menghasilkan permukaan email yang buram dan kasar. Selanjutnya permukaan email yang kasar akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang bersifat kariogenik (penyebab karies), salah satunya streptococcus.
  • 27. 27 Gigi sehat dan kuat dimiliki oleh orang tua yang memiliki kebiasaan nginang, terjadi karena kandungan daun sirih dalam racikan nginang-nya itu. Daun sirih memiliki kemampuan sebagai antiseptic, antioksidan, dan fungisida. Menurut Hariana didalam bukunya yang berjudul Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, daun sirih mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa fenil propanoid dan tannin. Senyawa-senyawa ini bersifat antimikroba dan antijamur yang kuat dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri diantaranya Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus, dan dapat mematikan Candida albicans. Berdasarkan hasil uji fitokimia daun sirih, menunjukan adanya golongan senyawa glikosida, steroid/ triterpenoid, flavonoid, tanin, dan antrakinon didalam duan sirih. Adanya kandungan senyawa senyawa triterpenoid, flavonoid, dan tanin menunjukan bahwa tumbuhan sirih mempunyai Aktivitas sebagai antimikroba, yang mampu melawan beberapa bakteri gram positif dan negative. Senyawa tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas antibakteri untuk melawan Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan jamur Candida albicans. Adapun ketiga bakteri tersebut merupakan bakteri penyebab berbagai penyakit pada gigi dan gusi serta menimbulkan bau yang tidak sedap di mulut. Ini didukung oleh Ditjen POM (1980) yang menyebutkan bahwa pada daun sirih dijumpai senyawa flavonoid dan tanin yang bersifat anti mikroba dan senyawa kavikol yang memiliki daya membunuh bakteri lima kali lebih kuat dari fenol biasa. Berarti daun sirih mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh ketiga bakteri tersebut. Menurut Pelczar dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Mikrobiologi, Staphylococcus merupakan bakteri gram positif yang terdapat pada sel kulit mati, hidung, mulut, dan luka. Eschericia coli merupakan bakteri gram negative yang terdapat dalam saluran cerna sebagai flora normal. Sedangkan Candida albicans adalah jamur yang terdapat di dalam mulut, usus duabelas jari, usus halus, dan usus besar.
  • 28. 28 B. Kandungan dauh sirih Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yang dapat memberikan beberapa manfaat bagi manusia. Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun. Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol. Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino. C. Dampak minuman ringan bagi kesehatan gigi Komposisi minuman berkarbonasi pada umumnya sangat sederhana. Sebagian besar terdiri dari air, gula, gas karbondioksida, perisa makanan, asam fosfat dan beberapa mineral terutama alumunium. Tahukah anda dalam sekaleng minuman ringan berkarbonasi terkandung gula setara dengan 7 sendok teh gula pasir? gula akan berkaitan erat dengan kalori tinggi dan potensi kerusakan gigi. Gula adalah salah satu faktor dalam trias karies. Trias karies adalah faktor-faktor yang terlibat untuk terjadinya karies atau gigi berlubang. Gula atau sukrosa akan menjadi sumber energi bagi aktifitas bakteri karies di dalam plak. Jika tidak diperhatikan, konsumsi gula berlebihan dapat mempercepat pembentukan lubang gigi. Apakah tidak boleh minum minuman bersoda yang manis? Tentu maksudnya tidak demikian. Dengan mengetahui kandungan gula yang tinggi di dalam minuman ringan maka perlu untuk diperhatikan pola konsumsinya. selain dapat memperlambat proses gigi berlubang, membatasi asupan gula lewat minuman bersoda juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara umum. Dalam salah satu trias karies terdapat faktor agen. Agen yang dimaksud adalah bakteri karies. Bakteri tersebut berkembang biak dalam suatu wahana bernama "Plak". Suatu lapisan tipis dan lengket, melekat di permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Maka kebersihan gigi perlu lebih diperhatikan. Menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur wajib dilakukan. Terutama setelah mengkonsumsi makanan atau minuman manis seperti minuman berkarbonasi. Perbanyak konsumsi air putih setelah minum minuman manis juga sangat bermanfaat.
  • 29. Jadi tentu anda tetap dapat menikmati sensasi segarnya minuman bersoda. Namun penting juga untuk memperhatikan frekuensi asupan dan upaya kebersihan yang diperlukan. 29 D. Manfaat Daun Sirih 1. Obat mimisan Kadang secara tidak sengaja kita terbentur dan itu membuat kita mimisan, dengan menggunakan daun sirih mimisan akan cepat sembuh caranya gampang dengan meremas daun sirih sampai mengeluarkan air dan sumbatlah pada hidung yang kena mimisan, dengan daun sirih akan mencegah keluarnya banyak darah dari hidung dan terbuka efektif bisa sembuh. 2. Mengobati Bau Nafas Tak Sedap Memiliki nafas naga sangatlah membuat orang disekitar kita terganggu dan itu juga membuat kita tidak percaya diri, Dauh sirih bisa membuat nafas anda menjadi segar kembali caranya ambillah beberapa helai daun sirih bilaslah dengan air hangat, dan daun sirih dapat dikunyah lansung, lalukan hal demikian secara berulang setiap pagi selama seminggu dengan demikian bau mulut anda akan segera hilang. 3. Obat Batuk Bila batuk telah datang dan obat tidak punya cara paling efektif dan murah adalah menggunakan daun sirih caranya siapka 10 lembar daun sirih dan campurkan dengan biji cengkeh kering sebanyak 20 biji, bilaslah sampai bersih lalu rebus diatas panci sampai mendidih dan tapislah air rebusan daun sirih yang telah dicampur dengan cengkeh, masukkan keadlam gelas dan siap untuk diminum, bila anda gak terlalu senang dengan oroma daun sirih dapat juga ditambakan madu untuk menetralisir aroma daun sirih, lalukan secara rutin minum satu gelas sehari Insyah Allah niscaya anda akan terbebas dari penyakit batuk 4. Obat Keputihan Bagi wanita keputihan menjadi masalah yang sensitif dan sangat menggangu sehigga membuat tidak percaya diricaranya ambilah beberapa daun siri lalu rebuslah nah setelah direbus tunggulah hinggah air daun sirih sampai hangat, dan pakailah untuk membersihkan miss v anda lakukan hal ini secara rutin hinggah keputihan anda hilang. 5. Untuk Sakit gigi Siapa yang mau sakit gigi, nyanyian yang bilang lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati itu salah. Karena bila kita sakit gigi akan sangat menggangu sekali mau melakukan apapun susah, daun sirih bisa mengobati penyakit sakit gigi caranya di kumur daun sirih direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan air rebusan tersebut.Gunakan air rebusan untuk berkumur. Diulang secara teratur sampai sembuh.atau bisa Ambil 2 lembar daun sirih yang telah
  • 30. diremas, garam secukupnya.Caranya, bahan tersebut diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, kemudian aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk berkumur. 6. Untuk Diare 30 Perut anda mules dan selalu ingin kebelakang, itu sangat menyiksa apalagi bila saat kondisi sangat penting. Gunakan daun sirih untuk mengatasinya caranya ambil 4 – 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.Tumbuk semua bahan bersama-sama sampai halus, lalu gosokkan pada bagian perut. Ulangi sampai sembuh