1. Pengertian dan Fungsi Kajian Teori Penelitian
Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah
satu tahapan yang penting untuk diperhatikan oleh
para peneliti. Para ahli memberikan banyak definisi
teori dalam penelitian. Setelah masalah dirumuskan,
maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep, generalisasi yang dapat dijadikan
landasan teoretis bagi penelitian yang akan dilakukan.
Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian itu
mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba (trial and error)
2. Salah satu tahapan proses penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah
menyusun kajian teori. Kajian teori dalam laporan penelitian dimaksudkan untuk
mengungkapkan kerangka acuan komperhensif mengenai konsep, prinsip, atau
teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi atau dalam mengembangkan topik yang diharapkan (UM, 2010:50).
Proses menyusun kajian teori merupakan proses yang sangat menentukan
langkah penelitian berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki
perhatian yang tinggi terhadap masalah kajian teori. Banyak peneliti yang
terhenti proses penelitiannya hanya karena tidak memahami cara mendapatkan
teori yang relevan dengan topik penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki
referensi yang cukup memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya,
sehingga dasar pijakan dalam penelitianya rapuh.
kajian pustaka merupakan segala informasi tertulis (teori)
yang relevan dengan masalah penelitian, digunakan sebagai
rujukan dalam menentukan masalah dan kerangka berfikir,
yang diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, kerangan
ilmiah, skripsi/tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-
sumber yang lain. Proses pemilihan teori yang relevan
dengan topik penelitian merupakan proses yang
memerlukan kecapakan dan strategi tertentu.
3. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian
teori manakala ia paham betul topik masalah
yang hendak ditelitinya, kemudia ia memiliki
kemampuan untuk menemukan referensi yang
dibutuhkanya.
Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan
masalah yang akan ditelitinya, bersamaan dengan
pencarian dan penemuan masalah itulah para peneliti
mencari dan menemukan referensi yang relevan dengan
topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan
bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah
awal dari proses penelitian. Untuk membuat proposal
penelitian pengembangan yang berkualitas selain
kemampuan menemukan masalah yang urgent dan
pemilihan metode penelitian yang relevan, bagian yang
tidak kalah pentingnya adalah menyusun kajian teori.
4. KAJIAN TEORI
..dapat menjadi bahan pisau analisis untuk menjawab
permasalahan dan fokus (pertanyaan) penelitian. Hal ini berarti
bahwa teori yang dibangun pada bagian (Bab) kajian teori
akan dibahas, dibandingkan, serta disentesiskan dengan
“temuan penelitian” yang diuraikan pada bagian (Bab)
pembahasan, setelah data dipaparkan dan diabstrak menjadi
temuan penelitian.
Dengan adanya kajian teori peneliti akan memperoleh
wawasan secara lebih mendalam tentang permasalahan
penelitian. Kajian teori juga dapat memudahkan peneliti
dalam proses penyusunan instrumen penelitian yang akan
digunakan dalam kegiatan pengumpulan data. Instrumen
penelitian yang dimaksud, meliputi: kisi-kisi penelitian,
pedoman wawancara (studi lapangan), pedoma observasi
(studi lapangan), dan lain sebagainya.
5. Kajian TEORI
Jika dalam penelitian kuantitatif teori berwujud hipotesis atau definisi,
maka dalam penelitian kualitatif teori berbentuk pola (pattern) atau
generalisasi naturalistik (naturalistic generalization). Oleh karena itu,
uraian dalam kajian teori dapat memuat beberapa hal pokok sebagai
berikut,
Konsep (pengertian, landasan, tujuan, dsb);
Teori-teori pokok yang dapat membantu peneliti untuk
menjawab fokus penelitian yang dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan penelitian;
Teori-teori pendukung yang sejalan dengan teori-teori pokok;
dan
Pemaknaan peneliti terhadap teori-teori yang telah dikutip,
yakni dengan membuat penjelasan atau kesimpulan yang
sesuai dengan pemahaman peneliti.
6. Tujuan dan Isi Kajian Teori
1
Kajian pustaka yang dilakukan sebelum penelitian mempunyai tujuan-tujuan berikut:
Mencari informasi yang relevan dengan
masalah yang akan diteliti
2
Memperdalam pengetahuan peneliti
mengenai hal-hal yang menyangkut
masalah dan bidang yang sedang diteliti
maupun mengenai berbagai metode
penelitian, termasuk rancangan
penelitian, pengembangan instrumen,
penarikan sampel maupun teknik analisis
data
3
Mengkaji teori-teori yang relevan
denganmasalah yang akan diteliti sebagai
landasan dan acuan teoritis yang tepat
4
Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu
yang ada kaitannya dengan penelitian
yang akan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui apa saja yang sudah diteliti, apa
saja temuan-temuannya, dan bagian-
bagian mana yang belum diteliti
5
Mendapat informasi mengenai aspek-
aspek mana dari topik yang sama yang
sudah pernah diteliti, agar dapat dihindari
duplikasi
7. Sumber Kajian Teori atau
Kepustakaan
Primer:
Berasal dari karangan asli yang ditulis oleh orang yang mengalami,
mengamati atau mengerjakan sendiri. Bahan pustaka seprti itu bisa berupa
buku harian (autobiography), tesis/disertasi, laporan penelitian, dan hasil
wawancara, selain itu sumber primer dapat juga berupa laporan
pandangan mata atau reportase dan statistik sensus penduduk.
Sekunder:
adalah tulisan-tulisan yang berupa laporan penelitian orang lain,
tinjauan, ringkasan, kritik, dan tulisan-tulisan mengenai hal-hal
tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis.
Kepustakaan sekunder juga terdapat dalam ensiklopedia, kamus,
buku pegangan, laporan indeks, text-books, dan abstrak.
Tersier:
dapat digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelusuran
lebih lanjut. Sumber tersier terutama berupa indeks, abstrak, dan
biografi.
8. Langkah Penyusunan Kajian Teori
Sugiyono (2015:90-91) mengatakan bahwa secara umum langkah-
langkah untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut:
(1) Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya,
(2) Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-
banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti,
(3) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan
penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan,
tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data,
analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan),
(4) Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan
pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan,
(5) Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang
akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan
dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca,
(6) Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber-
sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-
sumber bacaan yang dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk men
deskripsikan teori harus dicantumkan.