Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar KKPI siswa SMK Negeri 1 Jakarta melalui model pemecahan masalah dan penilaian portofolio. Penelitian dilakukan selama empat siklus dengan menggunakan metode pemecahan masalah dan penilaian portofolio berupa jobsheet dan tugas. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan penilaian berbasis portofolio dan pemecahan masalah.
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Peningkatan Hasil Belajar KKPI SMK Melalui Pemecahan Masalah & Penilaian Portofolio
1. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KKPI (KETERAMPILAN
KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI) SISWA MELALUI MODEL
PEMECAHAN MASALAH DAN PENILAIAN PORTOFOLIO
(Suatau Penelitian Tindakan Kelas di SMK Negeri 1 Jakarta Kelas X)
Farida
Alumni Angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Bambang Dharmaputra
Dosen Teknik Elektro FT-UNJ
Dina Amalia (Editor)
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2009)
This study aims to increase the activity of the teachers, learners, and the process by implementing portfolio
assessment methods and problems in the learning KKPI (Computer Skill and Information Processing).
Objective research is XO2 class learners (one automotive two) SMK Negeri 1 Jakarta in the second
semester of the 2008/2009 school year. Data collected through observation, interviews, and document
review, and analysis of qualitative manner. To give meaning to the success of the action then use relative
criteria, namely the action and declared successful if there was an increase learning outcomes of previous
learning. This study conducted over fourtimes round (cycle) and improvements in each cycle strategy.
Kata kunci :metode pemecahan masalah dan penilaian portofolio bagi siswa SMK, pembelajaran Mata
Pelajaran KKPI, peningkatan hasil belajar siswa SMK.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar memiliki dasar pengetahuan yang luas
merupakan suatu pencermatan terhadap dan kuat untuk menyelesaikan diri atau
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
yang disengaja simulasikan terjadi di lingkungan social, lingkungan kerja
didalam sebuah kelas secara bersama yang serta mampu mengembangkan diri sesuai
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
professional guru, khususnya kualitas teknologi dan seni. Program adaptif terdiri
pembelajaran.Ciri dari kemampuan profesi dari kelompok mata diklat yang berlaku
guru bias dilihat permendiknas No.16 sama bagi semua program keahlian dan
Tahun 2007 tentang standar kualifikasi kelompok mata pelajaran adaptif terdiri
akademik dan kompetensi guru. atas Bahasa Inggris, Matematika, IPA,
IPS, Keterampilan Komputer dan
Untuk mencapai standar kompetensi yang Pengelolaaan Informasi, dan
telah ditetapkan oleh industry atau dunia Kewirausahaan.
usaha atau asosiasi profesi, substansi diklat
dikemas dalam berbagai mata diklat yang Dan observasi awal SMKN 1 Jakarta
dikelompokkan dan diorganisasikan peneliti melihat adanya perbedaan ketika
menjadi program normative, adaptif dan peserta didik diberikan teori dengan
produktif. praktik, tes yang dilaksanakan nilainya
terlalu rendah karena keputusan peserta
KKPI merupakan program adaptif yang didik tidak diperhatikan oleh guru
mempunyai durasi waktu 202 jam, alokasi menyebabkan hasil prestasi peserta didik
waktu satu jam pelajran tatap muka adalah tidak sesuai yang diharapkan.
45 menit. Program adaptif adalah
kelompok mata diklat yang berfungsi Untuk mengetahui informasi tentang
membentuk peserta didik sebagai individu sejauh mana hasil peserta didik atau
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar KKPI Siswa Melalui Model Pemecahan Masalah & Penilaian Portofolio di SMKN 1 Jkt
(Farida, Bambang D.P) 1
2. ketercapaian kopetensi (rangkaian Kajian Teoritik
kemampuan) peserta didik, dibutuhkanlah
sebuah penilaian. Pada penelitian di Belajar
SMKN 1 Jakata guru menggunakan
Gagne dalam ngalim Purwanto,
penilaian potofolio (jobsheet) dalam setiap
menyatakan bahwa belajar terjadi apabila
praktikum dan di tambah tugas peserta
suatu situasi stimulus bersama isi ingatan
didik yang berkenaan degan kebutuhan
mempengaruhi peserta didik sedemikian
sekolah dan kenaikan grafiknya.
rupa sehingga pembuatannya
Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio (performance-nya) berubah dari waktu
Based Assesment) adalah suatu usaha sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu
untuk memperoleh berbagai informasi sesudah ia mengalami situasi tadi.
secara berkala, berkesinambungan, dan Menurut Writing dalam Muhibbin Syah,
menyeluruh, tentang proses dan hasil belajar adalah perubahan yang relative
pertumbuhan dan berkembangan wawasan menetapterjadi dalam segala macam atau
pengetahuan, sikap, dan keterampilan keseluruhan tigkah laku suatu organism
peserta didik yang bersumber dari catatan sebagai hasil pengalaman. Menurut W.S
dan dokumentasi pengalaman belajarnya. Wingkel, belajar adalah suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam
Konsep penilaian portofolio dalam interkasi aktif dengan lingkungan yang
pembelajaran KPPI pada penelitian kali ini menghasilkan perubahan-perubahan dalam
berbeda dengan penilaian tradisional yang pengetahuan-pemahaman, keterampilan
mengacu kepada teks book saja, akan dan nilai-nilai sikap yang bersifat relative
tetapi bagaimana peserta didik bisa konstan dan berbekas.
mencari informasi tentang materi pelajaran Berdasarkan pendapat-pendapat di atas
yang tidak hanya didapatkan dari guru dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
tetapi bagaimana peserta didik bisa aktivitas mental atau psikis yang terjadi
mencari informasi tentang materi pelajaran melaui usaha (latihan atau pengalaman)
yang tidak hanya didapatkan dari guru yang menghasilkan perubahan-perubahan
tetapi dari media informasi lainnya seperti yang relative kosntan dan berbekas dalam
internet atau mencari sendiri lewat diri seseorang yang dapat memperngaruhi
perpustakaan sekolah. tingkah laku orang tersebut.
Metode penilaian portofolio merupakan Konstruktivisme
satu bentuk praktik belajar, yaitu suatu
inovasi pembelajaran yang dirancang Menurut teori konstruktivisme,
untuk membantu peserta didik memahami pengetahuan tidak dapat dipindahkan
teori secara mendalam melalui begitu saja dari pikiran guru ke pikiran
pengetahuan belajar praktik. peserta didik.Artiya, bahwa peserta didik
harus aktif secara mental membangun
Permasalahan struktur berdasarkan pengetahuannya
kematangan kognitif yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang masalah Piaget (Dahar, 1989:159) menegaskan
tersebut, maka perumusan masalah dapat bahwa konstrtuktivisme merupakan
disimpulkan yaitu: Apakah peserta didik pengetahuan dibangun dalam pikiran anak
dapat mengusai materi dengan baik melalui asimilasi dan akomodasi.Asililasi
setelah mengikuti praktik dengan metode adalah penyerapan informasi baru dalam
pemecahan masalah dan penilaian pikiran.Sedangkan, akomodasi adalah
portofolio? menyusun kembali struktur pikiran karena
adanya informasi baru, sehingga informasi
2 Pevote, Vol. 4, No. 7, September 2009 : 1-8
3. tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi a. Active, memungkinkan peserta didik
1988: 133). dapat telibat lebih aktif.
Tasker (1992 : 30) mengemukakan tiga b. Constructive; memungkinkan peserta
penekanan dalam teor belajar didik dapat lebih menggabungkan ide-
konstruktivisme sebagai berikut: ide baru ke dalam pengetahuan yang
telah dimiliki sebelumnya.
1. Peranan aktif peserta didik dalam c. Collaborative; memungkinkan peserta
mengkontruksi pengetahuan secara didik dalam suatu kelompok atau
bermakna. komunitas yang saling bekerja sama.
2. Pentingnya membuat kaitan antara Bebagi ide, saran atau pengalaman.
gagasan dalam pengkonstruksian d. Intentional; memungkinkan peserta
secara bermakna. didik dapat secara aktif dan antusias
3. Mengaitkan antara gagasan dengan berusaha untuk mencapai tujuan yang
informasi yang diterima. dinginkan.
e. Conversational; memungkinkan siswa
Ciri utama pembelajaran konstruktivisme
memperoleh keuntungan dari proses
adalah adanya partisipasi aktif peserta
komunikasi baik di dalam maupun luar
didik misalnya dalam memecahkan
kelas.
masalah, berpkir kritis, dan lain-lain terkait
f. Contextualized; memungkinkan situasi
dengan aktifitas belajar yang relevan,
belajar diarahkan pada proses belajar
konstektual dan otentik serta menarik buat
yang bermakna melalui
dirinya.
pendekatan”problem-based atau case
Hasil belajar KKPI based learning”
g. Reflective; memungkinkan siswa dapat
Hasil belajar adalah kemampun-kemapuan menyadari apa yang telah ia pelajari.
yang dimiliki peserta didik setelah ia
mengalami pengalaman belajar.
Penilaian Autentik pada Portofolio
Hasil belajar tercapai tidak hanya dengan menggunakan Metode
dorongan dari guru tapi juga dari motivasi Pemecahan Masalah (Problem Solving)
peserta didik itu sendiri.Menurut
Mc.Donald adalah perubahan energy 1. Penelitian Autentik
dalam diri seseorang yang ditandai dengan Penelitian autentik merupakan
munculnya “feeling” dan didahului penilaian yang berusaha mengukur
tanggapan terhadap adanya tujuan. atau menunjukkan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik dengan cara
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menerapkan pengetahuan dan
KKPI merupakan salah satu mata pelajaran keterampilan itu pada kehidupan nyata.
kelompok adaptif.KKPI adalah singkatan Penilaian autentik mendorong peserta
dari Keterampilan Komputer dan didik dan merupakan refleksi kegiatan
Pengelolaan Informasi.KKPI mulai yang baik. Penilian autentik
dimplimentasikan pada kurikulum edisi merupakan penggunaan berbagai
2004 sampai diterapkannya Kurikulum strategi penalarannya yang akan
Tingkat Satuan Pendidikan Nasional mereflesikan hasil belajar
Republik Indonesia. sesungguhnya. Keuntungan penilaian
autentik bagi peserta didik, antara lain:
Secara teoritis KKPI memainkan peran
Mengungkapkan secara total
yang sangat luar biasa untuk mendukung seberapa baik pemahaman matri
terjadinya proses belajar yang: dan akademik mereka.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar KKPI Siswa Melalui Model Pemecahan Masalah & Penilaian Portofolio di SMKN 1 Jkt
(Farida, Bambang D.P) 3
4. Menghubungkan pembelajaran b. Metode kegiatan pemecahan
dengan pengalaman mereka masalah
sendiri, dunia mereka dan
masyarakat luas. Metode pemecahan masalah adalah
Mengungkapkan dan memperkuat metode yang menekankan pada keaktifan
penguasaan kompetensi mereka dan kreaktifitas peserta didik dalam usaha
seperti mengumpulkan informasi, menemukan jawaban belajar, sesuai
menggunakan sumber daya, dengan yang dikemukakan oleh
menangani teknologi, dan berfikir S.Nasution bahwa : Pemecahan masalah
secara sistematis. adalah metode belajar yang mengharuskan
pelajar untuk menemukan jawabannya
Berhubungan dan bekerja sama
(discovery) tanpa bantuan khusus.
dengan orang lain dalam
mengerjakan tes. Proses belajar mengajar dengan
Biasakan para siswa dengan rubric menggunakan metode pemecahan masalah
tertentu, ajak para siswa untuk dilakukan melalui komunikasi timbal balik
terus-menerus melakukan penilaian antara guru dan peserta didik, bukan
diri saat mereka menilai kerja semata-mata pemberian searah dari guru
mereka sendiri. mengembangkan gagasan-gagasan dari
kreatifitas peserta didik.
2. Portofolio
Aspek yang diukur dalam penilaian
Portofolio adalah kumpulan kerja peserta portofolio adalah tiga ranah perkembangan
didik yang berarti untuk member suatu psikologi anak yaitu kognitik, afektif dan
gambaran yang lengkap tentang apa yang psikomotorik.
telah dicapai peserta didik. Adapun alasan
penggunaan model pembelajaran Metodologi Penelitian
portofolio, yang mendasari kegiatan serta
proses pembelajaran KKPI mengacu pada Penelitian kelas XO2 di SMK Negeri 1
pendekatan system : Jakarta melalui penilaian dengan
menggunakanportofoliodalam pemecahan
Contextual Teaching Learning (CTL): masalah dengan sumber belajar jobsheet
a. CTL adalah suatu bentuk dan penugasan. Tujuan dari penelitian ini
pembelajaran yang memiliki adalah untuk mengkaji seberapa besar
karakteristik: pengaruh penilaian portofolio terhadap
1. Keadaan yang mempengaruhi minat dan prestasi belajar peserta didik.
langsung kehidupan peserta didik Terdapat empat tahapan Penelitian
dan pembelajarannya. Tindakan Kelas, yaitu tahap : (1)
2. Lawan dari textbook centered. perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
3. Dengan menggunakan waktu, yaitu pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu
masa yang lalu, sekarang, dan yang diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan
akan datang. pengamatan sesungguhnya dilakukan
4. Belajar tidak menggunakan ruang secara bersamaan. Adapun model dan
kelas, bisa dilakukan di dalam penjelasan untuk masing-masing tahap
kegidupan keluarga, masyarakat, adalah sebagai berikut.
bangsa dan Negara.
5. Mengaitkan isi pelajaran dengan Tahap 1: Perencanaan Tindakan
dunia nyata dan memotivasi peserta
didik membuat hubungan antara Dalam tahap ini peneliti membuat
pengetahuan dengan penerapannya perencanakan tindakan meliputi
dalam kehidupan mereka. perencanaan tindakan umum dan tindakan
khusus. Perencanaan umum merupakan
4 Pevote, Vol. 4, No. 7, September 2009 : 1-8
5. perencanaan yang disusun untuk portofolio, penilaian portofolio diambil
keseluruhan aspek, sedangkan perencanaan dari jobsheet yang sudah dirancang oleh
khusus merupakan perencanaan yang peneliti. Pelaksanaan tindakan
disusun untuk masing-masing siklus. direncanakan selama 4 siklus yang
Keseluruhan perencanaan disusun dilakukan selama 4 siklus yang dilakukan
berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dalam 4 pertemuan, setiap pertemuan
dan rekan sejawat sebagai kolabolator. dilakukan 2 jam pelajaran (90 menit) yang
disesuaikan dengan waktu belajar yang
Perencanaan umum disusun berdasarkan telah dijadwalkan pihak sekolah.
permasalahan peneiti sebagaiman
dipaparkan pada BAB I, yakni terkait Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan
dengan upaya meningkatkan hasil belajar
KKPI kelas X(satu) dengan menggunakan Peneliti melaksanakan tahap pengamatan
metode pemecahan masalah dan penilaian terhadap pelaksanaan tindakan, Kegiatan
portofolio di SMK Negeri 1 pengamatansekaligus melaksanakan
Jakarta.Peneliti merancang kegiatan tindakan. Peneliti mengumpulkan data
belajar berdasarkan Silabus dan RPP yang dengan menggunakan lembar pengamatan
telah dirancang menurut permasalahan tindakan kelasdan dokumentasi dalam
yang ada dalam kelas tersebut. Silabus bentuk portofolio.
adalah suatu rencana yang mengatur
Pendekatan pengamatan tindakan
kegiatan pembelajaran dan pengelolaan
(observing yang digunakan adalah
kelas, serta penilaian hasil belajar dari
observasi peer (pengamatan sejawat),
suatu mata pelajaran.
yakni observasi yang dilakukan oleh guru
Silabus merupakan bagian dari kurikulum kolabolator terhadap pelaksanaan
sebagai penjabaran Standar Kompetensi pembelajaran.
dan Kompetensi Dasar ke dalam materi
Tahap 4: Refleksi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk Setelah melakukan observasi, peneliti
penilaian hasil belajar. melakukan evaluasi dengan cara
memproses data yang telah diperoleh,
Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini
mendiskusikannya dengan guru
dirancang berdasarkan matrik yang
kolaborator, apakah tindakan yang
diambil dari acuan Permendiknas No. 41
dilakukan sesuai dengan rencana yang
tahun 2007. Silabus akan sangat
telah dibuat, apa kelebihan dan apa
bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar
kekurangan perencanaan serta tindakan
karena berisi petunjuk secara keseluruhan
yang telah dilakukan, serta bagaimana
mengenai tujuan dan ruang lingkup materi
rata-rata hasil belajar KKPI siswa setelah
yang harus dipelajari oleh peserta didik.
diberikan tindakan pada siklus I.
Selain itu, Silabus juga menerangkan
tentang kegiatan belajar mengajar, media, Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah
dan evaluasi yang harus digunakan dalam mengingat dan merenungkan kembali
proses pembelajaran kepada peserta didik. suatu tindakan persis sama seperti yang
telah dicatat dalam observasi. Refleksi
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan
yang sudah dilakukan berguna untuk siklus
Peneliti melaksanakan proses berikutnya, agar bisa menyusun
pembelajaran sesuai dengan perencanaan perencanaan tindakan dari kekurangan
yang telah dibuat dengan menggunakan siklus yang sebelumnya.
pendekatan masalah dan penilaian
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar KKPI Siswa Melalui Model Pemecahan Masalah & Penilaian Portofolio di SMKN 1 Jkt
(Farida, Bambang D.P) 5
6. Siswa juga diberikan kuesioner setelah 1
indikator selesai untuk mengetahui
kepuasan siswa dalam praktikum Hasil Penelitian dan Pembahasan
komponen dasar elektronika, dan
Siklus I :
pengamatan terhadap cara guru mengajar,
bila hasil koesioner tidak memuaskan Pada siklus ini guru masih belum terbiasa
maka guru harus merenungkan metode apa menghadapi situawsai dalam kelas
yang tepat untuk agar dapat digunakan sehingga dalam pembelajaran pada saat
pada siklus berikutnya. Dan jika ada siswa praktikum masih kurang merespon siswa-
yang mendapatkan nilai kurang dari siswa yang bermasalah dalam
ketentuan KKM maka guru harus pembelajaran.
memberikan remedial diluar jam pelajaran
yaitu berupa penugasan. Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator
untuk merancang tindakan siklus II, hal-
Data dan Cara Pengambilan Data hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
antara lain:
Pengambilan Data merupakan suatu cara
atau jalan yang ditempuh untuk 1. Merancang rencanaprogram
mendapatkan data. Pengambilan data yang pembelajaran, mempertimbangkan
dilakukan dalam penelitian ini adalah dan menetapkan sikap dan
sebagai berikut : keterampilan yang diharapkan
dapat dikembangkan oleh peserta
a. Data aktivitas kelas diambil
didik selama berlangsungnya
melalui observasi pada saat
pembelajaran.
pelaksanaan tindakan berlangsung
2. Membiasakan peserta didik untuk
dengan menggunakan lembar
belajar secara bersama-sama dalam
observasi.
kelompok untuk menggali motivasi
b. Data hasil belajar siswa diambil
belajar siswa tentang materi dengan
ketika praktik siklus berlangsung.
mengurangi bantuan guru.
c. Data tentang kepuasaan siswa
3. Mengajar dengan metode yang lain
dalam praktikum dan cara guru
agar peserta didik tidak bosan
mengajar diambil melalui
dalam kelas.
kuesioner setelah KBM
berlangsung. Siklus II :
Analisis Data Pada pelaksanaan siklus II peneliti
memperbaiki kekurangan yang ada pada
Analisis data penelitian dilakukan melihat
siklus, Berdasarkan silabus dan Rencana
peningkatan nilai rata-rata kelas dan Job
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
Sheet hasil praktik belajar KKPI setiap
telah dibuat, peneliti merancang slide
siklusnya. Adapun untuk melihat
power point, bahan ajar dan jobsheet.
signifikan motivasi dan ketertarikan hasil
belajar KKPI makadigunakan koesioner, Guru sudah terbiasa dalam mengahadapi
untuk mengetahui kepuasan pesertadidik situasi dalam kelas, sudah bisa melihat
dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa siswa-siswa yang mengalami kesliatan
dalam penelitian dianggap berhasil apabila dalam pembelajaran. Untuk merancang
terjadi kenaikan nilai rata- rata dan tindakan siklus II, hal-hal yang perlu
kepuasan peserta didik pada hasil belajar dilakukan oleh peneliti antara lain:
KKPI kelas X(satu) di SMK Negeri 1
Jakarta, dibandingkan dengan kondisi 1. Merancang rencanaprogram
sebelumnya terdahulu. pembelajaran, agar peserta didik
lebih tertarik pada pembelajaran
6 Pevote, Vol. 4, No. 7, September 2009 : 1-8
7. yaitu menghubungkan dengan perbaikan nilai dan minat peserta didik
dunia kerja. untuk memperlajari materi-materi yang
2. Memperluas kesempatan bagi telah diberikan pengajar dibandingkan
peserta didik untuk aktif mencari dengan nilai pada semester sebelumnya.
informasi diluar tentang pelajaran Akan tetapi nilai peserta didik akan
yang akan dipelajari untuk sillus kembali menurun jika guru tidak konsisten
III. dalam menjalankan cara mengajar, guru
kembali dengan cara lama yaitu dengan
Siklus III ceramah dan mencatat yang membuat para
siswa menjadi bosan. Penelitian ini tidak
Pada pelaksanaan siklus III peneliti
akan berguna jika guru hanya mengajar
memperbaiki kekurangan yang ada pada
seenaknya tidak menngunakan metode
siklus II, sebelum masuk pelajaran
yang benar dalam pembelajaran. Untuk itu
selanjutnya, guru mengadakan kuis untuk
kekonsistenan cara mengajar guru harus
siklus III ini, setiap peserta didik yang bias
dipertahankan untuk menjaga kualitas
menjawab akan diberikan nilai tambahan,
keterampilan dan nilai peserta didik.
peneliti merancang agar peserta didik bias
berfikir spontan dari pertanyaan- Kesimpulan
pertanyaan yang dilontarkan pengajar dan
utnuk mengetahui apakah peserta didik Pengembangan kurikulum KKPI adalah
masih mengingat pelajaran sebelumnya. pembelajaran menggunakan metode
Setelah itu pengajar membagikan jobsheet pemecahan masalah dan penilaian
Hlookup dan didiskusikan menurut portofolio mendorong tumbuhnya
kelompok yang sudah dibentuk. keaktifan, kreatifitas, dan produktifitas,
dan mementingkan kerja sama serta
Dengan demikian untuk merancang siklus ketercapaian kurikulum. Pembelajaran
IV hal-hal yang perlu dilakukan oleh menggunakan metode pemecahan
peneliti antara lain : masalah dan penilaian portofolio
menunjukkan kreatifitas bagi perolehan
1. Merancang rencana program
hasil belajar siswa, baik dilihat dari
pembelajaran, agar siswa mencari
pengaruhnya terhadap penguasaan materi
informasi untuk pelajaran yang
pelajaran tentang fungsi if, grafik, fungsi
berikutnya.
hlookup, dan fungsi vlookup pada
2. Membiasakan siswa untuk belajar
Microsoft excel akan sangat bermanfaat
secara bersama-sama dalam
untuk digunakan dalam dunia kerja
kelompok untuk menggali motivasi
nantinya.
belajar siswa tentang materi dan
guru hanya sebagai memonitoring. Penerapan penilaian portofolio di kelas
XO2 (satu otomotif dua) SMK Negeri 1
Siklus IV
Jakarta selama pelaksanaan dari sikus I
Terjadinya peningkatan cara mengajar sampai siklus IV memperlihatkan adanya
guru dari siklus I,II, III sampai IV. LPGK peningkatan hasil belajar KKPI peserta
yang diamati oleh pengamat mendapat didik.
nilai 90% dan total KKM pada kompetensi
dasar pada penelitian ini adalah 77,KKM Saran
pada kompernsi dasar ini tercapai itu bias 1. Sebelum diadakannya pembelajaran
dilihat dari nilai kenaikan peserta didik. harus diperhatikan dahulu silabus dan
Hasil penelitian tindakan kelas ini di RPP karena itu merupakan patokan
nyatakan berhasil karena terjadinya
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar KKPI Siswa Melalui Model Pemecahan Masalah & Penilaian Portofolio di SMKN 1 Jkt
(Farida, Bambang D.P) 7
8. untuk proses pembelajaran agar tidak
menyimpang dari jalur.
2. Dalam proses pembelajaran
khususnya KKPI, guru hendaknya
menggunakan metode pemecahan
masalah dan penilaian portofoio,
karena dapat menciptakan situasi dan
kondisi yang yang mendorong
keinginan belajar siswa terhadap
suatu materi pelajaran.
Kepustakaan
Afcariono, Muhamad,
"PenerapanPembelajaran Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Siswa Pada
Mata Pelajaran Biologi", Jurnal
Pendidikan Inovatif,JPI vol.3, No.2,
(Jakarta, 2 Januari 2009).
Alwasilah, Chaidar, “Contextual
Teaching Learning Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikkan dan Bermakna,”
(Jakarta: Mizan Learning Center).
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan
Kelas, Yogyakarta: Bumi Aksara,
2007.
Budimansyah, Dasim, Model
Pembelajaran dan Penilaian
Portofolio, Bandung: PT. Genesindo,
2002.
Busnawir dan Suhaena, “Pengaruh
Penilaian Berbasis portofolio,”
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Edisi Khusus (Desember 2006).
8 Pevote, Vol. 4, No. 7, September 2009 : 1-8