Strategi mengembangkan mutu pendidikan melalui pendekatan paikem
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
1. Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Dosen : Akhmad Sudrajat, M.Pd
Nama : Santi Ratnasari
Nim : 2011031127
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Semester : IV ( empat )
2.
3. Kedudukan
Kurikulum
Fungsi Kurikulum
Kurikulum
Hubungan
Kurikulum dengan
Fungsi Pendidikan
Organisasi
Kurikulum
4. kurikulum merupakan komponen utama dalam sistem
pendidikan yang dilaksanakan oleh guru bersama siswa
untuk mencapai pendidikan. Guru menjadi tokoh kunci
dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum juga menjadi
suatu fungsi bagi seluruh tatanan baik itu bagi
guru, sekolah, masyarakat, maupun siswa, hubungan
kurikulum dengan teori pendidikan memiliki keterkaitan
yang sangat erat dengan teori pendidikan, suatu kurikulum
disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori
kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori
pendidikan tertentu. Kurikulum juga harus mempunyai
organisasi kurikulum, karena organisasi kurikulum
merupakan struktur program kurikulum berupa kerangka
umum.
5. Refleksi
Kurikulum tidak lagi di disusun oleh pemerintah
sebagaimana yang terjadi pada penyusunan
kurikulum terdahulu, akan tetapi kurikulum dibuat
oleh masing-masing kesatuan pendidikan yang
sekarang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Sebagai entry point untuk
mempelajari lebih mendalam tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kurikulum dan
pembelajaran, pertanyaan yang dapat diajukan
apakah dengan adanya perubahan paradigma
membawa implikasi pada perubahan konsep dasar
kurikulum?
6. Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Filosofis Landasan
Sosiologis
Landasan Landasan Ilmu
Psikologis Pengetahuan dan
Ilmu Teknologi
(IPTEK)
Progresivisme
Perenialisme
Rekonstruktivisme
Essensialisme Eksistensialisme
7. dalam setiap kegiatan pengembangan
kurikulum, baik pada level makro maupun
mikro, selalu membutuhkan landasan-landasan yang
kuat dan didasarkan atas hasil-hasil penilaian
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan
posisi yang penting itu, maka penyusunan dan
pengembangan kurikulum diperlukan berbaggai
landasan yang kokoh dan kuat. Landasan-landasan
tersebut pda hakikatnya adalha faktor-faktor yang
harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para
pengembangan kurikulum pada saat pengembangan
kurikulum.
8.
9. BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Komponen Komponen
Tujuan Materi
Tujuan Pendidikan
Nasional
Komponen Kurikulum
Tujuan
Institusional Komponen
Metode
Tujuan Kurikuler
Komponen
Evaluasi
Tujuan
Pembelajaran
10. Deskripsi Singkat
Tujuan memegang peranan penting dan strategis
yang akan mewarnai keseluruhan komponen-
komponen lainnya. Secara umum, pendidikan
bertujuan agar siswa dapat mencapai
kedewasaan. Dalam arti, menjadi manusia yang
mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri
tanpa menggantungkan pada orang lain, manusia
yang bertanggungjawab, dapat
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya
dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatannya.
11. Refleksi
Perumusan tujuan pendidikan sangat terkait
erat dengan filsafat yang melandasinya. Jika
kurikulum yang dikembangkan menggunakan
dasar filsafat klasik
(perenialisme, essensialisme) sebagai pijakan
utamanya maka tujuan pendidikan lebih
banyak diarahkan pada pencapaian
penguasaan materi dan cenderung
menekankan pada upaya pengembanan aspek
iteletual atau aspek kognitif.
12. BAB IV
BELAJAR : KONSEP DAN TEORI
Belajar
Hakikat Teori-teori Pokok
Belajar Belajar
Pilar Belajar
Teori Belajar Teori Belajar
Gestalt Behaviorisme
Teori Belajar
Kognitivisme
13. Diskripsi Singkat
Belajar memiliki cakupan yang sangat
kompleks, meliputi berbagai aspek kehidupan.
Belajar dilakukan secara terus menerus, baik
dalam suasana formal maupun
informal, denan setting yang berbeda, di
lingkungan keluarga, organisasi, mengisi waktu
senggang, melalui kegiatan-kegiatan
masyarakat, dan setiap aktivitas yang bersifat
praktis lainnya.
14. Refleksi
Dalam konteks pebelajaran paradigma baru, teori
belajar yang dianjurkan untuk digunakan adalah
dua teori terakhir, yakni teori belajar kognitivisme
dan teori belajar gestlat. Kedua teori ini
berorientasi pada pengembangan yang
humanistik, bukan pembentukan yang mekanistik
sebagaimana banyak dikembangkan oleh alangan
behavioristik. Kendati demikian, dalam hal-hal
tertentu, beberapa prinsip dari pemikiran
behaviorisme masih bisa digunakan.
15. Prinsip
Konsep Dasar Pembelajaran
Pembelajaran
Komponen
Pembelajaran
Konsep dasar
Pembelajaran Pembelajaran
dan ragam
Konstruktivisme Konstektual
pembelajaran
Pembelajaran
Aktif
Ragam Pembelajaran
Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Pengayaan Remedial Tuntas
16. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran (teaching) tetapi dengan konoitasi
yang berbeda. Pengajaran lebih memberi kesan
sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru
untuk menyampaikan materi pelajaran kepada
siswanya dan menjadikan siswa sebagai objek
belajar, serta menempatkan mereka sebagai
organisme yang pasif, yang belum memahami apa
yang harus di pahami. Jenis informaasi dan
pengetahuan yang harus dipelajari kadang-kadang
tidak berpijak pada kebutuhan siswa, baik dari segi
pengembangan bakat maupun dari minat siswa akan
tetapi berangkat dari pandangan apa yang menurut
guru dianggap baik dan bermanfaat.
17. Pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber
balajar, dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang tejadi tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta ingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
18. Peran guru dalam pembelajaran
Peran Guru Peran Guru
sebagai Fasilitator sebagai
Pembimbing
Peran Guru Peran Guru
sebagai Manager sebagai Motivator
Pembelajaran
Perencana Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran
Pelaksana
Pembelajaran
19. Kompetensi Guru
Kompetensi Kompetensi
Kepribadian Sosial
Kompetensi Kompetensi
Pedagoik Profesional
Keterampilan Keterampilan
Keterampilan
memberikan Variasi Bertanya
membuka pelajaran
stimulus
Keterampilan
memberi isyarat
Keterampilan dasar
Mengajar Keterampilan memberikan
ilustrasi / penggunaan contoh
Keterampilan Menutup
Keterampilan Keterampilan pembelajaran
Mengelola Kelas Berkomunikasi
20. Deskripsi Singkat
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan belajar di sekolah. Guru sangat
berperan dalam membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan
kehidupan secara optimal. Keyakinan ini muncul
karena manusia adalh makhluk yang lemah, yang
dalam perkembangannya senantiasa
membeutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan
pada saat meninggal. Semua itu menunjukan
bahwa setiap orang membutuhkan orang lain
dalam perkembangannya, demikian peserta didik.
21. Melaksanakan embelajaran merupakan kegiatan
interaksi edukatif antara siswa dengan guru
dalam kegiatan tatap muka kelas, sekaligus
kegiatan implementasi perencanaan
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya.
Dalam perencanaan pembelajaran harus jelas
kompetensi dasar yang akan dimiliki siswa, apa
yang harus dilakukan, serta bagaimana guru
mengetahui bahwa siswa telah menguasai
kompetensi tertentu.
22. Diskusi Diskusi
Kelas Panel Simposium BAB VII
PROSES PEMBELAJARAN
Diskusi
Kelompok Metode Problem
Diskusi Sosiodarma
Kecil Solving
Pendekatan,strategi, Metode Kerja
model,metode,dan Psikodarma
Kelompok
skill pembelajaran
Metode Metode Rote
Pembelajaran Simulasi Playing
Metode Peer
Strategi
Karyawisata Teaching
Proses Pembelajaran
Pembelajaran Inkuiri
Simulasi
Metode Penugasan
Game
Media
Pembelajaran Metode Proyek
Sumber Belajar Metode Eksperimen
23. Proses belajar mengajar tidak terlepas dari tujuan
pembelajarannya. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
akan membawa siswa belajar sesuia dengan cara gaya belajar
mereka. Sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
optimal. Ada berbagai model pembelajaran. Dalam
prakteknya, pengajar harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan
kondisi. Oleh karena itu dalam model pembelajaran yang
tepat, harus memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan
ajar, fasilitas media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Agar tujuan pengajaran dapat tercapai sesuai dengan yang
telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu
mengetahui, mempelajarinmodel mengajar yang efektif, serta
di praaktekan saat mengajar.
24. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual
dan untuk mengimplementasikannya digunakan
berbagai metode pembelajaran tertentu. Degan
kata lain strategi merupakan “a lan of operation
ochieving something” sedangkan metode adalah
“a way in achivieng something”. Jadi metode
pembelajaran dapat di artikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
25. Landasan dan Prinsip Pembelajaran:
Pengembangan Konsep Dasar dan
Kurikulum Ragam
Konsep Dasar Proses
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
Peran dan
Komponen- Belajar:
Konsep
Komponen Konsep dan
Kompetensi
Kurikulum Teori
Guru
26. Deskripsi Keseluruhan
Laju perkembangan IPTEK yang sangat pessat dan
perubahan dramatis dalam tatanan kehidupan global
dewasa ini telah memicu negara-negara di hampir
seluruh belahan muka bumi ini unrtuk meninjau ulang
sistem kurikulum dan pembelajaran yang diterapkan.
Sistem kurikulum dan pembelajaran
konvensional, tampaknya kurang diandalkan untuk
mampu merespons berbagai tantangan perubahan
yang sedang dan akan terus berlangsung. Berbagai
gagasan untuk merombak sistem kurikulum dan
pembeajaran pun bermunculan, tidak hanya pada
tataran teknis tetapi juga menyentuh hal-hal yang
bersifat filosofis.
27. Kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi
konstruktivisme dianggap oleh sebagian besar para ahli
pemegang kebijakan sebagai sebuuah keniscayaan. Di
beberapa negara, termasuk di Indonesia saat
ini, kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi
konstruktivisme ini sedang dikembangkan atau
mungkin masih dalam taraf sedang percobaan. Upaya
percobaan kurikulum dan pembelajaran yang
berorientasi konstruktivisme ini tentu membawa
konsekuensi dan implikasi yang luas dan mendasar
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan praksis
pembelajaran.