Implementasi coaching dalam kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui proses pembinaan. Kegiatan pelatihan meliputi diskusi mengenai model coaching dan strategi GROW serta praktik merencanakan program supervisi dan pelaksanaan coaching.
2. Kompetensi
•Meningkatnya ketrampilan peserta dalam
membuat perencanaan supervisi di sekolah
• Meningkatnya pemahaman peserta tentang
karakteristik warga sekolah dan cara membinanya.
• Berkembangnya ketrampilan peserta dalam
meningkatkan kompetensi pendidik,dan tenaga
kependidikan di sekolah terutama melalui proses
coaching
• Meningkatnya kemampuan peserta dalam
melakukan kegiatan tindak lanjut hasil supervisi
3. Pengalaman Belajar
1. Brain storming tentang pelaksanaan supervisi di sekolah
(perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut)
2. Brain storming tentang praktik coaching yang biasa dilakukan di
sekolah
3. Berdiskusi tentang efektivitas dari model coaching seperti yang
diperagakan tersebut dalam pengembangan sekolah.
4. Penjelasan singkat tentang supervisi maupun coaching dan strategi
GROW oleh fasilitator
5. Praktik menyusun program supervisi
6. Praktik mengadakan pemetaan profesionalitas pegawai dan
menentukan pendekatan supervisi yang sesuai
7. Praktik menjadi pendengar aktif & bertanya berkualitas
8. Bermain peran tentang implementasi GROW
9. Kegiatan refleksi
5. Latar belakang
•Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki
tugas dan tanggung jawab yang cukup berat yaitu
terwujudnya proses pembelajaran dan output siswa
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional (Undang-undang Sistem pendidikan nasional
no. 20 tahun 2003)
•Untuk dapat terjadi proses pembelajaran dan output
yang berkualitas dipersyaratkan adanya guru
profesional yaitu guru yang memiliki komitmen dan
kemampuan yang tinggi dalam mengelola proses
pembelajaran di kelas.
•Guru profesional tidak terjadi secara otomatis tanpa
sentuhan kepala sekolah profesional melalui suatu
kegiatan yang disebut supervisi.
6. •Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun
2005 khususnya yang terkait dengan pasal-pasal yang
mengatur kompetensi kepala sekolah; kompetensi
kepala sekolah meliputi : kompetensi profesional,
kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Salah
satu sub kompetensi dari kompetensi profesional
adalah melakukan supervisi yang meliputi kegiatan
merencanakan supervisi, melaksanakan supervisi, dan
menindaklanjuti hasil supervisi.
•Karena itu selayaknyalah apabila persoalan supervisi
pengajaran menjadi salah satu komponen penting
yang perlu dikuasai oleh setiap kepala sekolah.
7. Pengertian supervisi
•Ada beberapa definisi supervisi. Salah
satu diantaranya adalah definisi dari
Kimball Wiles, yang mengatakan bahwa
supervisi adalah bantuan dalam
mengembangan kemampuan belajar
mengajar yang lebih baik.
8. Tujuan supervisi
Membantu guru agar dapat :
• Melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
• Membimbing pengalaman belajar murid-murid
• Menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar
• Menggunakan metode-metode dan alat pelajaran modern
• Memenuhi kebutuhan belajar murid-murid
• Menilai kemajuan murid & hasil pekerjaan guru itu sendiri
• Mengembangkan reaksi mental atau moral kerja dalam rangka
pertumbuhan pribadi & jabatan
• Merasa gembira dengan tugas yang baru diperolehnya
• Lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat
• Mencurahkan waktu dan tenaga sepenuhnya dalam pengembangan
sekolahnya.
9. Fungsi Supervisi
Mengkoordinasikan semua usaha sekolah
Melengkapi kepemimpinan sekolah
Memperluas pengalaman para guru
Menstimuli usaha-usaha yang kreatif
Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus-
menerus
Menganalisis situasi belajar mengajar
Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap
anggota staf
Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu
meningkatkan kemampuan mengajar
10. Teknik-teknik Supervisi
Teknik yang bersifat individual
• Kunjungan kelas
• Observasi kelas
• Percakapan pribadi
• Saling kunjung kelas
• Menilai diri sendiri
11. Teknik yang bersifat kelompok
• Pertemuan orientasi bagi guru baru
• Kegiatan kepanitiaan
• Rapat guru
• Studi kelompok antar guru
• Diskusi sebagai proses kelompok
• Tukar menukar pengalaman
• Lokakarya
• Diskusi panel
12. • Seminar
• Simposium
• Demonstrasi mengajar
• Perpustakaan jabatan
• Buletin supervisi
• Membaca langsung
• Mengikuti kursus
• Organisasi jabatan
• Curriculum laboratory
• Perjalanan sekolah untuk anggota staf
14. Supervisi ilmiah
• Dilaksanakan secara berencana dan kontinu
• Sistematis dan menggunakan prosedur serta
teknik tertentu
• Menggunakan instrumen pengumpulan data
• Ada data objektif yang diperoleh dari keadaan
yang riil
• Dengan menggunakan skala penilaian atau
checklist lalu para siswa menilai proses kegiatan
pembelajaran guru di kelas.
• Hasil penelitian diberikan kepada guru-guru
sebagai balikan terhadap penampilan mengajar
guru.
15. Supervisi klinis
•Proses membantu guru-guru
memperkecil kesenjangan antara
tingkah laku mengajar yang nyata
dengan tingkah laku mengajar
yang ideal
16. Ciri supervisi klinis
• Bantuan yang diberikan bukan bersifat instruksi atau
memerintah tetapi tercipta hubungan manusiawi.
• Hal-hal yang akan disupervisi itu timbul dari harapan guru
sendiri karena dia memang membutuhkan bantuan itu.
• Suasana dalam pemberian supervisi adalah suasana yang
penuh dengan kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan.
• Supervisi yang diberikan idak saja pada ketrampilan mengajar
tapi juga mengenai aspek-aspek kepribadian guru misalnya
motivasi terhadap gairah mengajar.
• Instrumen yang digunakan untuk observasi disusun atas dasar
kesepakatan antara supervisor dan guru.
• Balikan yang diberikan harus secepat mungkin dan sifatnya
obyektif.
18. Supervisi artistik
•Adalah supervisi yang membangun relasi
dengan guru-guru yang dibimbing sedemikian
baiknya sehingga para guru merasa diterima.
Adanya perasaan aman dan dorongan positif
untuk berusaha lebih maju. Sikap seperti mau
belajar mendengarkan perasaan orang lain,
mengerti orang lain dengan problema-
problema yang dikemukakan, menerima orang
lain sebagaimana adanya, sehingga orang
dapat menjadi dirinya sendiri.
19. Ciri khas supervisi artistik
Memerlukan perhatian agar lebih banyak mendengarkan
daripada banyak berbicara.
Memerlukan tingkat pengetahuan yang cukup/keahlian khusus,
untuk memahami apa yang dibutuhkan seseorang
Menuntut perhatian lebih banyak terhadap proses kehidupan
kelas dan proses itu diobservasi sepanjang waktu tertentu,
sehingga diperoleh peristiwa-peristiwa yang signifikan.
Memerlukan suatu kemampuan berbahasa dalam cara
pengungkapan agar orang lain dapat menangkap dengan jelas
ekspresi yang diungkapkan.
Menunjukkan fakta bahwa supervisi ini bersifat individual
dengan kekhasannya. Sensitivitas dan pengalaman merupakan
instrumen utama yang digunakan.
20. Supervisi Pengembangan
Menurut Glickman
• ada dua aspek pada guru yang harus
dipertimbangkan oleh supervisor
sebelum menentukan orientasinya,
yaitu :
• Komitmen dan Kemampuan berfikir
abstrak.
21. Tingkat komitmen
•Komitmen lebih luas daripada “concern” sebab
komitmen mencakup waktu dan usaha. Tingkat
komitmen guru terbentang dalam satu garis
kontinum, bergerak dari yang paling rendah ke
yang paling tinggi. Seorang guru yang tidak
atau kurang memiliki komitmen biasanya
bekerja semata-mata memandang dirinya
sindiri, kurang mau berusaha mengembangkan
diri
22. Tingkat komitmen guru
Komitmen rendah Komitmen tinggi
Sedikit perhatian
terhadap murid
Sedikit waktu dan
tenaga yang
dikeluarkan
Perhatian utama adalah
mempertahankan job
Tinggi perhatian
terhadap murid dan
guru lain
Banyak waktu dan
tenaga yang
dikeluarkan
Bekerja sebanyak
mungkin untuk orang
lain
23. Tingkat Abstraksi
•Tingkat kemampuan guru mengelola
pengajaran, mengklasifikasi masalah-
masalah pengajaran, menentukan
alternatif pemecahan masalah, dan
kemudian merencanakan tindakan-
tindakannya
24. Tingkat berfikir abstrak
Rendah Sedang Tinggi
Bingung mengenai
masalah
Bisa mendefinisikan
masalah
Bisa memikirkan
masalah dari berbagai
perspektif
Tidak tahu tentang
apa yang bisa
dilakukan
Bisa memikirkan satu
atau dua
kemungkinan
pemecahan masalah
Bisa mengumpulkan
banyak alternatif
perencanaan
Mempunyai satu atau
dua respons biasa
terhadap masalah
Mempunyai kesulitan
membuat perencanaan
yang komprehensif
Bisa memilih satu
perencanaan dan
memikirkan langkah-
langkah
25. Perpaduan Tingkat komitmen dan
Tingkat abstraksi
No
Tk
Komitmen
Tk Abstraksi Kategori guru
Orientasi
supervisi
1 + + Professionals
Tidak
langsung
2 + -
Unfocused
worker
Kolaboratif
-presentasi
3 - +
Analytical
observers
Kolaboratif
- negosiasi
4 - - Dropouts Langsung
26. Orientasi langsung
Supervisor mengklarifikasi permasalahan guru
Supervisor mempresentasikan ide apa dan
bagaimana informasi akan dikumpulkan
Supervisor memastikan apa yang harus dikerjakan
guru
Supervisor mendemonstrasikan kemungkinan
perilaku guru
Supervisor menetapkan standar keberhasilan
pelaksanaan tugas guru
Supervisor menggunakan penguatan, berupa
insentif sosial maupun material
27. Orientasi kolaborasi
Supervisor mempresentasikan persepsi
bidang pembinaan guru
Supervisor bertanya kepada guru (klarifikasi)
apa yang belum jelas
Supervisor mendengarkan guru
Supervisor dan guru mengajukan alternatif
pemecahan masalah
Supervisor dan guru bernegosiasi apa yang
akan dikerjakan
28. Orientasi tidak langsung
Supervisor mendengarkan dan mendiskusikan
aspek pengajaran yang menjadi perhatian
guru
Supervisor mendorong guru agar
mengemukakan permasalahannya
Supervisor mengklarifikasi dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Apabila guru bertanya pemecahannya, maka
supervisor mempresentasikan
Supervisor bertanya kepada guru mengenai
pemecahan yang akan dilakukan oleh guru
29. STRATEGI COACHING /
PEMBIMBINGAN SPESIALIS
•proses terstruktur dan berkelanjutan untuk
memungkinkan pengembangan sebuah aspek
tertentu dari bidang yang ditekuni oleh
pembelajar professional.
•Pembimbingan spesialis meliputi aktivitas yang
mendorong dan meningkatkan pengembangan
sebuah aspek tertentu dari pengajaran dan
pembelajaran atau praktik kepemimpinan
30. Aspek yang dikembangkan
• Membantu untuk mengklarifikasi tujuan pembelajaran
• Memperkuat kontrol pembelajar atas pembelajaran
mereka
• Mendengarkan secara aktif
• Memberi contoh, mengamati, menyuarakan dan
mendiskusikan praktik untuk meningkatkan kesadaran
pengalaman belajar bersama, misalnya lewat
pengalaman atau video
• Perencanaan bersama dari pembelajaran dan pengajaran
atau kepemimpinan, dibantu dengan mengajukan
pertanyaan
• Membantu peninjauan dan rencana tindakan
• Perenungan dan penyimpulan pengalaman bersama
31. Di mana Pembimbingan dilakukan?
•Biasanya dilakukan di tempat kerja
pembelajar dan di ruangan-ruangan sepi
yang memungkinkan refleksi secara
konfidensial, untuk memfasilitasi
pengamatan tentang dan atau refleksi
tentang praktiknya sendiri dan uji coba
pendekatan-pendekatan baru
32. Kapan pembimbingan dilakukan?
•Pembimbingan berguna bagi praktisi
pada saat apapun dalam karirnya,
dalam mengembangkan pemahaman
yang lebih mendalam dan lebih
canggih atas pendekatan-pendekatan
yang ada dan yang baru.
33. Ketrampilan-ketrampilan untuk
pembimbingan
• Membentuk hubungan secara sensitif dengan pembelajar dan
bekerja melalui proses yang telah disepakati untuk membangun
kepercayaan dan keyakinan diri
• Memberi contoh keahlian dalam praktik atau melalui pembicaraan
• Menjadi fasilitator akses terhadap sejumlah peluang untuk
menangani tujuan-tujuan yang berbeda dari pembelajar
profesional
• Menyesuaikan kegiatan dalam kemitraan dengan pembelajar
professional
• Mengamati, menganalisis, dan merefleksikan praktik prefsional
dan membuat hal ini tampak dengan jelas
34. •Menyediakan informasi dan umpan balik
yang memungkinkan pembelajaran dari
kesalahan dan keberhasilan
•Memfasilitasi kemandirian yang semakin
besar pembelajaran profesional sejak
awal
•Menggunakan pertanyaan terbuka untuk
meningkatkan kesadaran, menggali
keyakinan, mendorong pembelajar
profesional untuk membuat rencana
sendiri, memahami konsekuensi, dan
menggali dan mengembangkan solusi
•Mendengar secara aktif :
35. Mendengar secara aktif
•Mengakomodasi dan menghargai saat-saat diam
•Berkonsentrasi pada apa yang benar-benar dikatakan
•Menggunakan bahasa tubuh yang memberikan
penegasan untuk memberi tanda memperhatikan
•Mengulangi hal-hal yang telah dikatakan dengan
menggunakan kata-kata yang sama untuk
memperkuat, menghargai dan membingkai ulang
pembelajaran.
•Membentuk zona penyangga antara pembimbing
dan hubungan formal lainnya
38. Mengilhami
•Bekerja untuk meningkatkan motivasi. Di sini
pembimbing perlu menjelajahi alasan-alasan
dibalik ketidak puasan. Mereka dibangun atas
dasar hal-hal positif, mendorong tindakan-
tindakan jangka pendek yang akan memberikan
keberhasilan. Melakukan hubungan secara
teratur dan menekankan pada hal-hal positif.
39. Mendelegasikan
•Mempertahankan tingkat ketrampilan dan
motivasi yang tinggi. Mendorong kebebasan
untuk mencoba dan melakukan kesalahan.
Memberikan kesempatan dan tantangan lebih
jauh, berhatihati untuk tidak mengelola secara
berlebihan. Memungkinkan orang untuk saling
berbagi pembelajaran mereka melalui
pembimbingan terhadap anggota-anggota tim
yang lain.
40. Memandu
•Bekerja menuju peningkatan ketrampilan.
Membantu seseorang untuk memberikan
komitmen terhadap sebuah visi masa depan.
Proses ini mengamankan peluang pelatihan
dan memberikan umpan balik reflektif dan
bantuan. Proses ini dihentikan saat
kepercayaan diri tumbuh.
41. Mengarahkan
•Bekerja untuk meningkatkan ketrampilan dan
motivasi. Membantu orang untuk
membayangkan masa depan, menetapkan
tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Membentuk struktur pembelajaran, tetap
menjaga hubungan erat, membantu kemajuan
dan memberikan pujian/ dorongan.
43. Goal (Tujuan)
Sasaran & panduan Contoh pertanyaan
Memungkinkan terbimbing untuk
merasa memiliki tujuan yang ingin
dicapai.
Tujuan keseluruhan dari proses
pembimbingan.
Tujuan akhir, sasaran utama (mungkin
tidak sepenuhnya ada dalam kendali
anda)
Sasaran kinerja, tingkat kinerja yang
ada di dalam kendali Anda dan akan
memberikan kemungkinan yang baik
untuk mencapai tujuan akhir.
Dapat ditentukan dengan cara memberi
skor pada sejumlah tujuan, nilai-nilai
dan lain-lain dan meminta terbimbing
untuk memilih salah satu yang akan
diolah lebih lanjut
Apa yang ingin Anda dapatkan dari sesi
ini?
Apa yang ingin anda dapatkan dari
proses seluruhnya?
Apakah hal ini dalam kendali pribadi
anda?
Apa yang ingin anda capai dan kapan?
Apakah hal itu bisa diukur?
Apa saja yang harus sudah
dilaksanakan pada akhir proses?
Apakah tujuan Anda cukup menantang
namun tetap realistis?
Apakah tujuan ini dinyatakan dalam
kalimat positif?
44. Reality (Realitas)
Sasaran & panduan Contoh pertanyaan
Untuk membentuk sebuah
gambaran jelas mengenai situasi
saat ini.
Bersikaplah obyektif dan lepaskan
ikatan dari situasi.
Uraikan, jangan mengevaluasi.
Uraikan secara spesifik. Pertanyaan
realitas; apa, kapan, di mana, siapa,
dan bagaimana?
Realitas juga memasukkan fakta-
fakta, angka-angka, uraian-uraian.
Gali juga emosi dan perasaan.
Ikuti jalur minat terbimbing.
Bagaimana keadaan berbagai hal saat ini?
Tindakan-tindakan apa yang telah Anda
Ambil sejauh ini?
Apa saja efek dari tindakan ini?
Siapa yang terlibat?
Apa yang terjadi di sekitar Anda / di dalam
diri Anda?
Apa hambatan utama untuk mencapai
kemajuan?
Apa yang paling banyak Anda rasakan
/perhatikan?
Kapan, dalam hal tindakan, Anda
perhatikan bahwa hal ini terjadi?
Seberapa yakin Anda, dalam skala 1
sampai 10 bahwa Anda akan berhasil?
Apa yang bisa menghambat keberhasilan?
45. Options(Pilihan)
Sasaran & panduan Contoh pertanyaan
Upaya untuk menghasilkan sejumlah
besar pilihan dan gagasan.
Jangan mengevaluasi saat sedang
membentuk gagasan, melakukan
evaluasi hanya pada saat terakhir.
Bentuk lingkungan kreatif, dorong
berpikir di luar kotak.
Pembimbing mencatat semua gagasan.
Pembimbing hanya akan memberikan
pilihan saat jalur pemikiran terbimbing
benar-benar telah habis.
Permudah proses untuk memilih pilihan
yang akan ditindaklanjuti.
Pilihan-pilihan apa yang Anda punyai?
Pilihan-pilihan lain apa yang Anda
punyai?
(teruslah diulangi)
Kalau Anda punya uang tidak terbatas,
banyak orang, sebuah tongkat ajaib,
akses terhadap pakar paling hebat di
dunia, maka apa yang akan anda
lakukan?
Apa yang menurut hati Anda dapat Anda
lakukan?
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda
yang menjadi bos?
Apakah Anda ingin pilihan/saran lain
dari saya?
46. Will/Wrap Up (kemauan/ Kesimpulan)
Sasaran & panduan Contoh pertanyaan
Untuk mengubah diskusi
menjadi keputusan.
Periksa komitmen
Simpulkan, ringkas rencana
tindakan dan berikan salinan
tertulis kepada terbimbing.
Tawarkan dukungan dan
hubungan untuk mencapai
rencana.
Jadwalkan keputusan selanjutnya
jika perlu
Buat terbimbing merasa optimis
mengenai diri sendiri dan
kemampuan mereka untuk
mencapai rencana mereka
Apa yang akan Anda pribadi lakukan?
Kapan tepatnya Anda akan melakukan hal itu?
Apakah tindakan-tindakan ini akan memenuhi
tujuan dan kebutuhan Anda semula?
Hambatan-hambatan apa yang mungkin Anda
temui saat melaksanakannya? Bagaimana cara
untuk mengatasinya?
Bantuan apa yang Anda perlukan dan bagaimana
serta kapan Anda mendapatkan bantuan ini?
Di mana posisi Anda dalam skala 1-10? (jika <8
maka bagi tugas ke dalam langkah-langkah yang
lebih kecil sampai 8+)
Apakah Anda berkomitmen untuk berhasil?
Seberapa paham Anda? Seberapa antusias Anda?
Seberapa besar keinginan Anda untuk
mewujudkan sampai berhasil?
48. Menyusun Program Supervisi
Program supervisi terdapat sekurang-kurangnya komponen
berikut :
• Latar belakang
• Tujuan supervisi
• Sasaran supervisi
• Teknik supervisi yang digunakan
• Jadwal supervisi akademik
• Rekapitulasi data supervisi
• Rencana tindak lanjut hasil supervisi
• Form penilaian keterampilan merencanakan kegiatan
pembelajaran
• Form penilaian keterampilan melaksanakan kegiatan
pembelajaran
• Form penilaian hubungan antar pribadi guru dan siswa
• Form penilaian kemampuan dan sikap profesional guru
49. Pengamatan Sesi Coaching
Petunjuk Pengamatan / Catatan
Apa yang dilakukan coach untuk membentuk hubungan yang baik
dengan coachee?
Bagaimana coach mengawali dengan sebuah komentar atau
pertanyaan?
Siapa yang paling banyak berbicara? Seimbang antara
berbibaca/mendengar?
Siapa yang mengendalikan pembicaraan?
Berapa banyak pertanyaan yang diajukan oleh coach?
Apa yang merupakan pertanyaan terbaik? Mengapa?
Berapa banyak saran yang dibuat oleh coach?
Apakah coach mendorong atau menarik?
Bagaimana keseimbangan antara tantangan dan dukungan?
Apakah gaya/pendekatan yang diambil sesuai untuk situasinya?
Aspek mana dari sesi coaching ini yang terkuat? Mengapa?
Aspek mana dari sesi coaching ini yang Anda soroti sebagai area
yang perlu ditingkatkan? Mengapa?
50. Tugas-tugas
•Carilah sebanyak mungkin permasalahan
yang ada di sekolah anda!
•Tentukan coach dan coachee dalam
kegiatan coaching yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada!
•Selesaikan permasalahan tersebut
dengan kegiatan coaching!
51. Refleksi
Nama : …………………………………………
Nama Sekolah : …………………………………………
Pembelajaran penting (dikaikan dengan pekerjaan hari ini dan sebelumnya)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Dampak Pembelajaran hari ini bagi pengemangan pembelajaran saya
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tindakan dimasa mendatang :
Apa yang perlu saya lakukan saat ini ? (Jangka pendek dan jangka panjang)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Pertanyaan-pertanyaan yang perlu saya ajukan dan kepada siapa ?
(Diri sendiri dan orang lain)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Sumber daya yang perlu saya akses. Misalnya buku, situs web dll.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………