SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
STUDI KASUS 1
■ Bayi Ny. Mawar lahir tanggal 5 Mei 2023 jam 10.00 WIB
melalui persalinan normal dengan kondisi sehat. Tanggal 8
Mei 2023 jam 06.00 WIB, Ny. Mawar datang ke
Puskesmas dan membawa bayinya untuk dilakukan
pemeriksakan SHK. Pada tanggal 14 Mei 2023, hasil SHK
Bayi Ny. Mawar keluar dengan hasil TSH 30 mU/mL.
■ Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini?
■ Apakah konsep pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital?
■ Bagaimana pemantauan kasus tersebut
1
TINDAK LANJUT
Karena TSH > 20
harus di terapi segera,
Bila kadar FT4 normal
dan TSH ≥ 20 𝝁U/mL
(tinggi) maka
bayi didiagnosis
sebagai hipotiroid
kongenital primer dan
perlu segera diterapi.
■ Nilai TSH yang menunjukkan hasil yang
tinggi, sehingga perlu pengambilan
spesimen ulang (resample) atau
dilakukan pemeriksaan DUPLO
(diperiksa dua kali dengan spesimen
yang sama, kemudian diambil nilai rata-
rata). Bila pada hasil pengambilan ulang
didapatkan: kadar TSH ≥ 20 µU/mL,
maka harus dilakukan pemeriksaan
TSH dan FT4 serum, melalui tes
konfirmasi
■ Hasil pemeriksaan disampaikan kepada koordinator fasilitas kesehatan sesegera
mungkin oleh laboratorium SHK.
■ Dokumentasi harus menggambarkan proses kegiatan penelusuran pasien (tempat
tinggal pasien, tempat dilahirkan), hasil skrining dan tes diagnostik, tanggal
dimulainya pengobatan, dosis, dokter penanggung jawab, dan sebagainya. Harus
diupayakan agar hasil uji saring dicantumkan di dalam rekam medis bayi.
■ Bila hasil pemeriksaan tidak dapat dimasukkan ke dalam rekam medis bayi,
sebaiknya dilakukan pencatatan dalam register di ruang bayi atau buku KIA.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78
TAHUN 2014 TENTANG
SKRINNING HIPOTIROID
KONGENITAL
Pelacakan Kasus
-Sesegera mungkin menghubungi orang tua bayi yang
bersangkutan. Tugas dari tim tindak lanjut bayi dengan hasil tes
tinggi ialah mencari tempat tinggal bayi tersebut dan memfasilitasi
pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis.
• pemberitahuan segera hanya diberikan bila hasil tinggi. Bila
tidak ada pemberitahuan, menunjukkan bahwa hasil
pemeriksaan normal.
• hasil pemeriksaan tiap pasien dari laboratorium SHK
disampaikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan pengirim
spesimen. Hasil ini akan disampaikan ke pasien yang
bersangkutan.
Tes Konfirmasi
-Tes konfirmasi sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat
pemeriksaan skrining. Bila hal ini tidak memungkinkan, tes konfirmasi
dapat dilakukan di
laboratorium klinik untuk memeriksa TSH atau FT4 serum dengan
metode ELISA/FEIA kuantitatif.
TATALAKSANA HIPOTIROID KONGENITAL DAN PEMANTAUAN
Konsep pengobatan menjamin bahwa bayi yang menderita hipotiroid
kongenital secepatnya didiagnosis dan mendapatkan pengobatan yang
optimal.
Pemberian tiroksin dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak
konsultan endokrin.
• Bila kadar FT4 di bawah normal (nilai rujukan menurut umur),
segera berikan terapi, tanpa melihat kadar TSH
• Bila kadar FT4 normal, tetapi kadar TSH dalam minimal 2 kali
pemeriksaan ≥20 µU/mL, dianjurkan untuk mulai terapi.
Hasil pemeriksaan konfirmasi dikomunikasikan kepada keluarga,
dokter penanggung jawab petugas kesehatan atau bidan. Penjelasan
diberikan oleh petugas yang berpengalaman.
Setelah diagnosis ditegakan, tindakan selanjutnya adalah melakukan:
1. Re-anamnesis
Re-anamnesis pada ibu untuk penilaian ulang dan mencoba
mencari latar belakang penyebab, antara lain :
• Ada/tidak penyakit tiroid pada ibu atau keluarga
• Ibu mengonsumsi obat antitiroid selama hamil atau tidak
• Ibu bertempat tinggal di daerah defisiensi iodium atau tidak
• Paparan preparat iodium (kompres iodium untuk tali pusat) pada
bayi
• Ada/tidak kelainan bawaan lain pada bayi
2. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tanda dan gejala HK,
yang bertujuan untuk mengetahui berat ringannya penyakit,
dengan menggunakan alat bantu berupa tabel di bawah ini serta
untuk mengetahui efektifitas pengobatan.
3. Pemeriksaan Penunjang
Bila memungkinkan, lakukan pemeriksaan penunjang:
• Sidik tiroid (menggunakan 131I atau 99mTc)
• USG tiroid
• Pemeriksaan radiologi (pencitraan), pemeriksaan pertumbuhan
tulang (sendi lutut). Tidak tampaknya epifisis pada lutut
menunjukkan derajat hipotiroid dalam kandungan
• Pemeriksaan anti tiroid antibodi bayi dan ibu, bila ada riwayat
penyakit autoimun tiroid.
• Pemeriksaan kadar thyroglobulin serum
• Konsultasikan kepada tim ahli (dokter spesialis anak konsultan
endokrin) di Kelompok Kerja (pokja) SHK tingkat provinsi, jika
diperlukan.
PENGOBATAN
Pengobatan dengan L-T4 diberikan segera setelah hasil tes konfirmasi.
Bayi dengan HK berat diberi dosis tinggi, sedangkan bayi dengan HK
ringan atau sedang diberi dosis lebih rendah. Bayi yang menderita
kelainan jantung, mulai pemberian 50% dari dosis, kemudian
dinaikkan setelah 2 minggu.
Obat diberikan secara teratur pada pagi hari. Pemberian obat jangan
bersamaan (diberi jeda minimal 3 jam) dengan senyawa di bawah ini
karena akan mengganggu penyerapan obat :
• Vitamin D
• Produk kacang kedelai (tahu, tempe, kecap, susu kedelai)
• Zat besi konsentrat
• Kalsium
• Aluminium hydroxide
• Cholestyramine dan resin lain
• Suplemen tinggi serat
• Sucralfate
• Singkong
• Tiosianat (banyak terdapat pada asap rokok)
Orang tua bayi harus diberi instruksi tertulis mengenai pemberian obat
L-T4.
PEMANTAUAN KASUS HIPOTIROID KONGENITAL
1. Jadwal Pemantauan TSH dan T4/FT4,
Dalam rangka penyesuaian dosis, perlu dilakukan pemeriksaan
ulang kadar TSH dan T4/FT4 dengan jadwal sebagai berikut :
• Pemantauan pertama setelah 2 minggu sejak pengobatan
tiroksin
• Selanjutnya tiap 4 minggu sampai kadar TSH normal
• Tiap 2 bulan sampai umur 12 bulan
• Dari umur 1 – 3 tahun, pemantauan klinis dan laboratorium
tiap 4 bulan
• Selanjutnya tiap 6 bulan sampai selesai masa pertumbuhan.
• Setelah umur 18 tahun, dialihrawatkan pada ahli penyakit
dalam.
• Pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering bila kepatuhan
minum obat meragukan, atau ada perubahan dosis (4 – 6
minggu setelah perubahan dosis.
Target Nilai TSH, T4 dan FT4
Target nilai TSH, T4 dan FT4 selama pengobatan tahun pertama:
• Nilai T4 serum,130 – 206 nmol/L (10 – 16 µg/dl )
• FT4 18 – 30 pmol/L (1,4 - 2,3 µg/dl) kadar FT4 ini
dipertahankan pada nilai di atas 1,7 µg/dl (75% dari kisaran
nilai normal). Kadar ini merupakan kadar optimal.
• Kadar TSH serum, sebaiknya dipertahankan di bawah 5 µU/mL
3. Pemantauan Lainnya
Selain pemantauan TSH dan T4/FT4, dilakukan pemantauan:
• Pertumbuhan/antropometri, perkembangan, perilaku,
psikomotor, fungsi mental dan kognitif, tes pendengaran dan
penglihatan sesuai dengan petunjuk pedoman stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK).
• Umur tulang (tiap tahun).
• Konseling genetika dilakukan hanya bila diperlukan.
Apabila diagnosis etiologik belum ditegakkan, maka pada umur 3
tahun dilakukan evaluasi ulang untuk menentukan apakah
pengobatan harus seumur hidup (pada kelainan disgenesis tiroid)
atau dihentikan (kelainan tiroid karena antibodi antitiroid). Jika
perlu evaluasi ulang : konsul dokter spesialis anak konsultan
endokrin.
Tindak lanjut jangka pendek dimulai dari hasil laboratorium (hasil
tinggi) dan berakhir dengan pemberian terapi hormon tiroid
(tiroksin). Tindak lanjut jangka panjang diawali sejak pemberian
obat dan berlangsung seumur hidup pada kelainan yang
permanen.
THANK YOU

More Related Content

Similar to jawaban soal no 1 shk.ppt

ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptxANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
erinagung
 
Kegawatdaruratan kebidanan satu
Kegawatdaruratan kebidanan satuKegawatdaruratan kebidanan satu
Kegawatdaruratan kebidanan satu
Anwar War
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
hasbi63
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
pie-pien
 

Similar to jawaban soal no 1 shk.ppt (20)

Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
 
Pengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANCPengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANC
 
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptxANTENATAL_CARE_ANC.pptx
ANTENATAL_CARE_ANC.pptx
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
Tata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.pptTata Laksana TB RO.ppt
Tata Laksana TB RO.ppt
 
Kegawatdaruratan kebidanan satu
Kegawatdaruratan kebidanan satuKegawatdaruratan kebidanan satu
Kegawatdaruratan kebidanan satu
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptxSosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
Sosialisasi TPT Kab Bogor 25-27 Jul 22.pptx
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Tugas kelopok 3 ppt shk.pptx
Tugas kelopok 3 ppt shk.pptxTugas kelopok 3 ppt shk.pptx
Tugas kelopok 3 ppt shk.pptx
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
TUGAS KELOMPOK 3 DR AAT_KASUS 3.pptx
TUGAS KELOMPOK 3 DR AAT_KASUS 3.pptxTUGAS KELOMPOK 3 DR AAT_KASUS 3.pptx
TUGAS KELOMPOK 3 DR AAT_KASUS 3.pptx
 
Asuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasAsuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitas
 
Update Asuhan Kehamilan dan Pasca Persalinan.pdf
Update Asuhan Kehamilan dan Pasca Persalinan.pdfUpdate Asuhan Kehamilan dan Pasca Persalinan.pdf
Update Asuhan Kehamilan dan Pasca Persalinan.pdf
 
Tbc pada anak
Tbc pada anak Tbc pada anak
Tbc pada anak
 
SOP PTRM Indonesia
SOP PTRM IndonesiaSOP PTRM Indonesia
SOP PTRM Indonesia
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
 

Recently uploaded

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 

jawaban soal no 1 shk.ppt

  • 1. STUDI KASUS 1 ■ Bayi Ny. Mawar lahir tanggal 5 Mei 2023 jam 10.00 WIB melalui persalinan normal dengan kondisi sehat. Tanggal 8 Mei 2023 jam 06.00 WIB, Ny. Mawar datang ke Puskesmas dan membawa bayinya untuk dilakukan pemeriksakan SHK. Pada tanggal 14 Mei 2023, hasil SHK Bayi Ny. Mawar keluar dengan hasil TSH 30 mU/mL. ■ Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini? ■ Apakah konsep pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital? ■ Bagaimana pemantauan kasus tersebut 1
  • 2. TINDAK LANJUT Karena TSH > 20 harus di terapi segera, Bila kadar FT4 normal dan TSH ≥ 20 𝝁U/mL (tinggi) maka bayi didiagnosis sebagai hipotiroid kongenital primer dan perlu segera diterapi. ■ Nilai TSH yang menunjukkan hasil yang tinggi, sehingga perlu pengambilan spesimen ulang (resample) atau dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali dengan spesimen yang sama, kemudian diambil nilai rata- rata). Bila pada hasil pengambilan ulang didapatkan: kadar TSH ≥ 20 µU/mL, maka harus dilakukan pemeriksaan TSH dan FT4 serum, melalui tes konfirmasi
  • 3. ■ Hasil pemeriksaan disampaikan kepada koordinator fasilitas kesehatan sesegera mungkin oleh laboratorium SHK. ■ Dokumentasi harus menggambarkan proses kegiatan penelusuran pasien (tempat tinggal pasien, tempat dilahirkan), hasil skrining dan tes diagnostik, tanggal dimulainya pengobatan, dosis, dokter penanggung jawab, dan sebagainya. Harus diupayakan agar hasil uji saring dicantumkan di dalam rekam medis bayi. ■ Bila hasil pemeriksaan tidak dapat dimasukkan ke dalam rekam medis bayi, sebaiknya dilakukan pencatatan dalam register di ruang bayi atau buku KIA. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG SKRINNING HIPOTIROID KONGENITAL
  • 4. Pelacakan Kasus -Sesegera mungkin menghubungi orang tua bayi yang bersangkutan. Tugas dari tim tindak lanjut bayi dengan hasil tes tinggi ialah mencari tempat tinggal bayi tersebut dan memfasilitasi pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis. • pemberitahuan segera hanya diberikan bila hasil tinggi. Bila tidak ada pemberitahuan, menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan normal. • hasil pemeriksaan tiap pasien dari laboratorium SHK disampaikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan pengirim spesimen. Hasil ini akan disampaikan ke pasien yang bersangkutan. Tes Konfirmasi -Tes konfirmasi sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat pemeriksaan skrining. Bila hal ini tidak memungkinkan, tes konfirmasi dapat dilakukan di laboratorium klinik untuk memeriksa TSH atau FT4 serum dengan metode ELISA/FEIA kuantitatif.
  • 5. TATALAKSANA HIPOTIROID KONGENITAL DAN PEMANTAUAN Konsep pengobatan menjamin bahwa bayi yang menderita hipotiroid kongenital secepatnya didiagnosis dan mendapatkan pengobatan yang optimal. Pemberian tiroksin dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak konsultan endokrin. • Bila kadar FT4 di bawah normal (nilai rujukan menurut umur), segera berikan terapi, tanpa melihat kadar TSH • Bila kadar FT4 normal, tetapi kadar TSH dalam minimal 2 kali pemeriksaan ≥20 µU/mL, dianjurkan untuk mulai terapi. Hasil pemeriksaan konfirmasi dikomunikasikan kepada keluarga, dokter penanggung jawab petugas kesehatan atau bidan. Penjelasan diberikan oleh petugas yang berpengalaman.
  • 6. Setelah diagnosis ditegakan, tindakan selanjutnya adalah melakukan: 1. Re-anamnesis Re-anamnesis pada ibu untuk penilaian ulang dan mencoba mencari latar belakang penyebab, antara lain : • Ada/tidak penyakit tiroid pada ibu atau keluarga • Ibu mengonsumsi obat antitiroid selama hamil atau tidak • Ibu bertempat tinggal di daerah defisiensi iodium atau tidak • Paparan preparat iodium (kompres iodium untuk tali pusat) pada bayi • Ada/tidak kelainan bawaan lain pada bayi 2. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tanda dan gejala HK, yang bertujuan untuk mengetahui berat ringannya penyakit, dengan menggunakan alat bantu berupa tabel di bawah ini serta untuk mengetahui efektifitas pengobatan.
  • 7. 3. Pemeriksaan Penunjang Bila memungkinkan, lakukan pemeriksaan penunjang: • Sidik tiroid (menggunakan 131I atau 99mTc) • USG tiroid • Pemeriksaan radiologi (pencitraan), pemeriksaan pertumbuhan tulang (sendi lutut). Tidak tampaknya epifisis pada lutut menunjukkan derajat hipotiroid dalam kandungan • Pemeriksaan anti tiroid antibodi bayi dan ibu, bila ada riwayat penyakit autoimun tiroid. • Pemeriksaan kadar thyroglobulin serum • Konsultasikan kepada tim ahli (dokter spesialis anak konsultan endokrin) di Kelompok Kerja (pokja) SHK tingkat provinsi, jika diperlukan.
  • 8. PENGOBATAN Pengobatan dengan L-T4 diberikan segera setelah hasil tes konfirmasi. Bayi dengan HK berat diberi dosis tinggi, sedangkan bayi dengan HK ringan atau sedang diberi dosis lebih rendah. Bayi yang menderita kelainan jantung, mulai pemberian 50% dari dosis, kemudian dinaikkan setelah 2 minggu. Obat diberikan secara teratur pada pagi hari. Pemberian obat jangan bersamaan (diberi jeda minimal 3 jam) dengan senyawa di bawah ini karena akan mengganggu penyerapan obat : • Vitamin D • Produk kacang kedelai (tahu, tempe, kecap, susu kedelai) • Zat besi konsentrat • Kalsium • Aluminium hydroxide • Cholestyramine dan resin lain • Suplemen tinggi serat • Sucralfate • Singkong • Tiosianat (banyak terdapat pada asap rokok) Orang tua bayi harus diberi instruksi tertulis mengenai pemberian obat L-T4.
  • 9. PEMANTAUAN KASUS HIPOTIROID KONGENITAL 1. Jadwal Pemantauan TSH dan T4/FT4, Dalam rangka penyesuaian dosis, perlu dilakukan pemeriksaan ulang kadar TSH dan T4/FT4 dengan jadwal sebagai berikut : • Pemantauan pertama setelah 2 minggu sejak pengobatan tiroksin • Selanjutnya tiap 4 minggu sampai kadar TSH normal • Tiap 2 bulan sampai umur 12 bulan • Dari umur 1 – 3 tahun, pemantauan klinis dan laboratorium tiap 4 bulan • Selanjutnya tiap 6 bulan sampai selesai masa pertumbuhan. • Setelah umur 18 tahun, dialihrawatkan pada ahli penyakit dalam. • Pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering bila kepatuhan minum obat meragukan, atau ada perubahan dosis (4 – 6 minggu setelah perubahan dosis.
  • 10. Target Nilai TSH, T4 dan FT4 Target nilai TSH, T4 dan FT4 selama pengobatan tahun pertama: • Nilai T4 serum,130 – 206 nmol/L (10 – 16 µg/dl ) • FT4 18 – 30 pmol/L (1,4 - 2,3 µg/dl) kadar FT4 ini dipertahankan pada nilai di atas 1,7 µg/dl (75% dari kisaran nilai normal). Kadar ini merupakan kadar optimal. • Kadar TSH serum, sebaiknya dipertahankan di bawah 5 µU/mL 3. Pemantauan Lainnya Selain pemantauan TSH dan T4/FT4, dilakukan pemantauan: • Pertumbuhan/antropometri, perkembangan, perilaku, psikomotor, fungsi mental dan kognitif, tes pendengaran dan penglihatan sesuai dengan petunjuk pedoman stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK). • Umur tulang (tiap tahun). • Konseling genetika dilakukan hanya bila diperlukan. Apabila diagnosis etiologik belum ditegakkan, maka pada umur 3 tahun dilakukan evaluasi ulang untuk menentukan apakah pengobatan harus seumur hidup (pada kelainan disgenesis tiroid) atau dihentikan (kelainan tiroid karena antibodi antitiroid). Jika perlu evaluasi ulang : konsul dokter spesialis anak konsultan endokrin. Tindak lanjut jangka pendek dimulai dari hasil laboratorium (hasil tinggi) dan berakhir dengan pemberian terapi hormon tiroid (tiroksin). Tindak lanjut jangka panjang diawali sejak pemberian obat dan berlangsung seumur hidup pada kelainan yang permanen.