Dokumen tersebut membahas tentang etiologi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan sindrom koroner akut, termasuk infark miokard akut. Beberapa poin kuncinya adalah ruptur plak aterosklerotik yang menyebabkan trombosis arteri koroner, diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil pemeriksaan seperti EKG, dan penatalaksanaan meliputi tatalaksana awal, terapi reperfusi seperti fibrinolitik atau

1. NYERI DADA Muhammad Sobri Maulana

2. ETIOLOGI NYERI DADA

3. ETIOLOGI NYERI DADA

4. ETIOLOGI NYERI DADA

7. PATOFISIOLOGI SINDROM KORONER AKUT
Plak aterosklerotik
Ruptur
Aktivasi trombosit
Epinefrin
ADPKolagen Serotonin Tromboksan A2
(vasokonstriktor)
Agregasi trombosit
Oklusi arteriIskemia
Mengubah
konformasi reseptor
glikoprotein Iib/IIIa
Meningkatkan
afinitas vWF dan
fibrinogen
Aktivasi kaskade
koagulasi

8. PATOFISIOLOGI SINDROM KORONER
Oklusi total  STEMI
Oklusi parsial  NSTEMI atau UAP
Penyebab obstruksi selain trombus
 Spasme arteri koroner (angina Prinzmetal)
 Resistensi pembuluh darah koroner
 Vasokonstriktor lokal (tromboksan A2)
 Disfungsi endotel koroner
 Stimulasi adrenergik (suhu dingin dan kokain)

9. DIAGNOSIS SINDROM KORONER AKUT
Anamnesis: angina tipikal, atipikal, non-kardiak
Angina tipikal:
 Nyeri retrosternal
 Dipicu aktivitas fisik atau stress emosional
 Berkurang dengan istirahat atau pemberian nitrat
Angina atipikal: 2 dari 3 karakterisik angina tipikal
Angina non-kardiak: 0-1 karakteristik angina tipikal
Riwayat penyakit dahulu: penyakit aterosklerosis non-koroner, riwayat PJK
Faktor risiko: usia, hipertensi, merokok, dislipidemia, DM tipe 2, riwayat PJK dini
dalam keluarga

10. DIAGNOSIS SINDROM KORONER AKUT
Pemeriksaan fisis:
Regurgitasi katup mitral
Bunyi jantung S3
Ronki basah halus
Hipotensi akibat iskemia

11. DIAGNOSIS SINDROM KORONER AKUT
Pemeriksaan EKG
 Terdapat ST elevasi  STEMI
 Tidak terdapat ST elevasi  NSTEMI atau UAP  dibedakan dengan pemeriksaan marka jantung (CK-MB
atau Troponin I/T)
Pemeriksaan lain
 Foto polos toraks
 DPL
 GDS
 Elektrolit
 Koagulasi darah
 Ureum-kreatinin
 Profil lipid

12. PENENTUAN LOKASI INFARK BERDASARKAN SADAPAN EKG

13. ALGORITMA
PENATALAKSANAAN
SINDROM KORONER
AKUT

14. DIAGNOSIS AWAL

15. TATALAKSANA AWAL

16. GOLDEN PERIOD

17. TERAPI REPERFUSI
PCI FIBRINOLITIK
Di indikasikan pada seluruh pasien dengan gelaja iskemik
dalam durasi < 12 jam denan elevasi ST segmen yang persisten

18. PRIMARY PCI

19. MEDIKAMENTOSA PERIPROSEDUR PCI

20. MEKANISME KERJA
OBAT ANTITROMBOTIK

22. TERAPIFIBRINOLITIK

23. TERAPI FIBRINOLITIK

25. KONTRAINDIKASI

26. CABG

28. POST-MI
PENYEKAT
BETA
ACE-
I/ARB MRA
STATIN NITRAT

29. PENYEKAT BETA

30. ACE-I/ARB DAN MRA

31. STATIN

32. NON-MEDIKAMENTOSA
• Menghentikan rokok
• Mengontrol tekanan darah optimal
• Diet dan kontrol berat badan ideal
• Aktivitas fisik yang sesuai

33. DAFTAR PUSTAKA
Kasper DL, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th edition. New York: Mc-Graw Hill. 2015. p. 87-98.
Handerson MC, Tierney LM, Smetana GW : The patient history: An evidence based approach to differential diagnosis.
Philadelphia: The McGraw-Hill.
WILLIAM E. CAYLEY, JR. Diagnosing the cause of chest pain. Am Fam Physician. 2005;72(10):2012-21
Lilly LS, editor. Pathophysiology of Heart Disease. 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2016.
Bagian I: Pedoman tatalaksana sindrom koroner akut. Dalam: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
Pedoman tatalaksana sindrom koroner akut. Edisi 3. Jakarta: Centra Communications; 2014 (h. 1-13)
Trisnohadi HB, Muhadi. Bab 190: Angina pektoris tak stabil/Infark miokard akut tanpa elevasi ST; Alwi I. Bab 191: Infark
miokard akut dengan elevasi ST. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014 (h. 1450, 1457-8)
Antman EM, Braunwald E. Braunwald’s heart diases: a textbook of cardiovascular. 9th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;
2012.
Ibanez B, James S, Agewell S, Antunes MJ, et al. 2017 ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in
patients presenting with ST-segment elevation. European Heart Journal. 2017:00;1-8