SlideShare a Scribd company logo
PENYULUHAN PERTANIAN
SEP (310/3(2-3)R
Oleh:
Ir. Ita Novita, MS
FAKULTAS AGRIBISNIS DAN
TEKNOLOGI PANGAN
PENDAHULUAN
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Keberhasilan pembangunan pertanian
dicapai berkat usaha penyuluhan
pertanian yaitu tercapainya swasembada
ekspor beberapa produk pertanian dan
devisa yang cukup besar. Namun harus
diakui pertanian dan penyuluhan
pertanian sedang menghadapi sejumlah
persoalan serius yang tidak mudah
dipecahkan.
1.1. Perspektif Global Tentang
Penyuluhan di Indonesia
Persoalan tersebut antara lain:
• Terdapat beberapa produk
pertanian yang masih diimpor
(kedelai, tepung tapioka, dll).
• Kuantitas dan kualitas produk
yang masih perlu ditingkatkan.
• Sebagian besar dari petani kita
merupakan golongan yang tingkat
kesejahteraannya masih rendah, dengan
demikian penyuluhan terhadap mereka
tetap diperlukan bahkan harus lebih
ditingkatkan.
• Produksi pangan per kapita mengalami
penurunan di sejumlah negara di Afrika
dan banyak dari negara itu yang tidak
memiliki cukup devisa untuk mengimpor
barang-barang lebih banyak lagi.
• Sebagian lahan mengalami
penurunan produktivitas akibat erosi.
• Permintaan bahan pangan meningkat
dengan cepat (akibat penduduk
meningkat), sedang hasil panen tidak
lagi meningkat. (India harus
menambah produksi serealnya
hingga 30% atau lebih dari 50 juta
ton/ tahun).
• Pertanian menghadapi bahkan
mengakibatkan masalah lingkungan yang
serius.(penggunaan pupuk yang
berlebihan, pestisida, dll).
• Kecenderungan ke arah persaingan yang
semakin ketat di pasar dunia dan hanya
petani2 yang lebih efisien saja yang
mampu bertahan.
• Dari beberapa kajian bulan-bulan
terakhir terakhir ini, adanya gejala
yang mengarah kepada krisis pangan
2008 semakin menguat. Krisis global
yang akan terjadi bukan karena harga
minyak bumi yang meroket diatas 100
dolar AS per barrel (111 dolar
AS),melainkan ketersediaan pangan
(Financial Post7/1/2008, Financial
Time 14/2/2008, Time-CNN,
27/2/2008).
• Krisis pangan itu akan menjadi krisis
global terbesar abad 21, dimana akan
menimpa 36 negara di dunia, termasuk
Indonesia.
• Akibat stok yang terbatas, harga berbagai
komoditas pangan tahun 2008 akan
menembus level yang mengkhawatirkan.
Harga jagung akan mencapai rekor
tertinggi dalam 11 tahun terakhir, kedelai
dalam 35 tahun terakhir, dan gandum
sepanjang sejarah (Kompas, 24/1/2007).
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Stok beras dunia akan mencapai titik
terendah yang mendorong harga
mencapai level tertinggi selama 20
tahun terakhir, sedang stok gandum
mencapai titik terendah selama 50
tahun terakhir.
• Harga seluruh pangan meningkat
pada angka fantastis 75% dibanding
dengan tahun 2000, beberapa
komoditas bahkan lebih dari 200%.
• Krisis pangan ini pemenangnya bukan
petani negara berkembang, tetapi petani
kaya di negara maju, investor dan pemain
di bursa saham serta perusahaan
multinasional.
• Namun tidak ada dasar yang kuat untuk
menyatakan, lonjakan harga pangan
seperti saat ini akan menguntungkan
petani di negara berkembang, khususnya
Indonesia.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Sebagian besar petani kita memiliki lahan
kurang dari 0,25 Ha (rata-rata nasional
0,36 Ha dengan jumlah petani 48% dari
total penduduk) dan proporsi yang cukup
besar diantaranya adalah buruh tani yang
tidak berlahan.
• Kelompok petani berlahan sempit dan
buruh tani itu justru akan menderita
dampak terbesar karena sekitar 60%
pendapatan mereka dibelanjakan untuk
pangan.
• Tetapi jangankan melindungi petani,
malah sebaliknya ada upaya untuk
“mengindustrialisasi” pertanian.
• Pemerintah mengimpor benih dari luar
negeri dan mengundang pengusaha
besar, baik nasional maupun
internasional, untuk masuk ke bidang
pertanian pangan yang selama ini menjadi
wilayah “kaum tani”.
• Istilah rice estate, hibrida, agrotek,
bioteknologi, dan transgenik
diasumsikan oleh banyak pihak
sebagai jawaban atas krisis pangan.
Pemupukan lebih banyak, mesin
pertanian yang lebih canggih, dan
teknologi (pestisida dan herbisida).
(Kompas, Sabtu 15 Maret 2008).
• Persoalan2 di atas dapat
dipecahkan dengan terlebih
dahulu melakukan
perubahan2 mendasar
dalam pertanian dunia.
• Sebagian besar perubahan ini
memerlukan petani2 yang kompeten yang
dapat meningkatkan produktivitas mereka,
dapat mempertahankan kelestarian sistem
pertanian mereka dengan memanfaatkan
secara efektif pengetahuan dan informasi
yang tersedia dari beberapa sumber yang
berbeda, seperti lembaga2 penelitian,
petani2 yang berhasil, dan pasar.
• Untuk menjadikan petani2 yang
kompeten (maju), maka peranan
penyuluh (agen penyuluhan
pertanian) sangat penting.
• Peranan penyuluh pertanian yaitu
antara lain memperkenalkan
pertanian yang berkelanjutan yang
menuntut ketrampilan2 baru.
• Kegiatan penyuluhan pertanian yang
sejak dulu didominasi pemerintah,
telah berkembang menjadi kegiatan
promosi pelaku bisnis pertanian.
• Kegiatan yang awalnya merupakan
kewajiban lembaga publik untuk
pelayanan masyarakat berubah
menjadi bisnis jasa informasi
(Kompas, Jumat 29 Jan 2006).
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Dalam lokakarya pembahasan
RUU Sistem Penyuluhan
Pertanian di Universitas Sebelas
Maret di Solo, dikatakan bahwa
sejak dasawarsa 1980-an para
pelaku bisnis pertanian mulai dari
pupuk, pestisida, benih, dan
mesin pertanian, memasuki dunia
penyuluhan di Indonesia.
• Kegiatan penyuluhan oleh
pemerintah tidak diminati masyarakat,
disebabkan karena: (1) lemahnya
profesionalisme penyuluh, (2) karena
kebijakan pemerintah yang berubah-
ubah, (3) kian beragamnya kegiatan
penyuluhan oleh berbagai pihak.
• Perusahaan swasta menyediakan
tenaga penyuluh yang turun langsung
ke lapangan sekaligus menjual
produknya, sedang peran penyuluh
pertanian pemerintah mulai memudar
dan mencapai titik terparah saat
penyuluhan pertanian diserahkan ke
daerah karena desentralisasi.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Namun hal ini tidak perlu dirisaukan,
karena kegiatan penyuluhan bukan
lagi berisi kebijakan pemerintah,
tetapi lebih mengarah kepada
kebutuhan petani,
• Maka materi penyuluhan tidak lagi
ditentukan oleh pemerintah tetapi
oleh kebutuhan petani setempat.
• Meskipun demikian, harus tetap
ada sinergi antara pemerintah,
swasta, dan kalangan LSM.
Namun yang dikhawatirkan, bila
peran swasta menonjol
kepentingan bisnis akan
diutamakan, demikian pula bila
LSM yang berperan, kepentingan
pemberi dana lebih menonjol.
• Peran penyuluhan pertanian harus
dibangkitkan lagi, dimana penyuluhan
yang benar tergantung dari petani.
• Kegiatan penyuluhan pertanian,
memang mati suri, keadaan ini
diperparah saat kegiatan ini diserahkan
kepada PEMDA, ini terlihat dari 340
Balai Informasi Penyuluh Pertanian
(BIPP) kini hanya tinggal sekitar 30
BIPP.
• Kondisi BIPP saat ini dimana sebelum ada
kebijakan otonomi daerah, terdapat 340
BIPP, tetapi saat ini hanya tinggal 30
BIPP. Tenaga Penyuluh pertanian juga
merosot dari 37.000 orang menjadi 26.000
orang.
• Penyuluhan pertanian juga
terbentur usia petani yang saat ini
rata-rata diatas 50 th. Idealnya
tenaga pp adalah satu penyuluh
untuk satu desa.
• Saat ini satu penyuluh untuk satu
kecamatan atau untuk beberapa
desa.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Dalam perkembangan saat ini
diperlukan suatu pertanian yang
mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat, yaitu pertanian yang
bersifat komersial atau suatu
pertanian yang modern, yang
mempunyai ciri2 dinamis, fleksibel,
dan produktivitas tinggi.
• Untuk suatu pertanian yang modern,
diperlukan (A.T Mosher) :
1.Manusia yang lebih maju
2.Manajemen dan teknologi yang lebih baik.
3.Bahan, alat, dan biaya produksi yang
selalu tersedia.
4.Prasarana yang berfungsi lancar.
5.Suasana kegiatan yang menguntungkan.
6.Petani yang kompeten yang dapat
meningkatkan produktivitas mereka.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Petani yang modern memerlukan
pengetahuan, ketrampilan, dan
teknologi yang selalu berkembang
serta sarana produksi dan biaya yang
tersedia dengan mudah.
• Dengan perkataan lain, usahataninya
harus menguntungkan secara teknis
maupun ekonomis.
• Kesemuanya ini akan dapat terpenuhi
oleh petani bila mereka bersedia untuk
berusaha membangun, yaitu:
1.Mereka perlu menerapkan teknologi baru
untuk hasil yang lebih tinggi dan
berkualitas,
2.Mereka perlu mengorganisasikan dan
mengelola usahataninya secara lebih
efisien untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Menurut Rukmono Markam
(1978), faktor manusia (seperti
organisasi, profesionalitas, skill,
pengetahuan teknis) yang
dianggap faktor non ekonomis,
ternyata yang sering mengambil
peranan yang penting dalam
produksi.
• Aukrust (1971) menunjukkan bahwa hasil
yang dapat dicapai dari kebijaksanaan
meningkatkan volume investasi dalam
rangka usaha untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi tidak berhasil
memenuhi harapan semula seperti yang
pernah dialami oleh Swedia dan Norwegia
(1910-1955).
• Kenaikan 1% dalam jumlah real
capital tanpa adanya perubahan
tenaga kerja dan organisasi akan
mengakibatkan kenaikan produksi
nasional 0,2%.
• Jika tenaga kerja naik 1%,
sedang modal dan organisasi
tetap, produksi nasional naik
0,7%.
• Sedang jika modal dan tenaga
kerja tetap, produksi naik 1,8 %
akibat “human factor” yang
berupa teknik dan kualitas
organisasi yang berangsur-angsur
terus diperbaiki.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Dalam mengembangkan diri petani
untuk mau berusaha ke arah yang
lebih baik, adalah melalui
“pendidikan”, yang dalam konteks ini
kegiatan pendidikan bagi petani
adalah kegiatan untuk menggugah
keinginan, menimbulkan swadaya,
dan menyebarkan/ mengajarkan
pengetahuan dan ketrampilan.
• Schumacher (1972): “small is
beautiful”. Manusialah yang
merupakan sumberdaya utama
(bukan alam) untuk pembangunan
ekonomi, dimana “pendidikan”
merupakan sumberdaya yang
terpenting.
• Dengan pendidikan akal budi manusia
terus dipertajam dan dipelihara sehingga
dapat menimbulkan gagasan yang berani,
adanya penemuan2 dan berbagai
kegiatan membangun.
1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di
Indonesia
• Sesuai keadaan petani, maka
diperlukan sistem pendidikan
tersendiri yang lengkap dengan
filosofi, prinsip, tujuan, metoda,
dan teknik tertentu, serta
diselenggarakan oleh organisasi
dan personalia yang khusus pula.
• Sistem pendidikan inilah yang disebut
“Penyuluhan Pertanian”, yang
merupakan sistem pendidikan di luar
sekolah untuk petani dan keluarganya
agar mereka mampu meningkatkan
kesejahteraan sendiri serta
masyarakat umumnya.
• Berhasilnya pembangunan sangat
dipengaruhi oleh sistem penyuluhan.
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)

More Related Content

What's hot

Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianPeranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianJoel mabes
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiasarianputra
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanianElisabeth Marina
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIANBakhrul Ulum
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianJoel mabes
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanLisa Wijayanti
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026adhi nugraha
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianJin Kazama
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianJoel mabes
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
strategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanianstrategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanianArismansyah Aris
 

What's hot (20)

Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianPeranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
 
Ekonomi pertanian
Ekonomi pertanianEkonomi pertanian
Ekonomi pertanian
 
Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012Ekonomi pertanian 2012
Ekonomi pertanian 2012
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN
(8) PERANAN SEKTOR PERTANIAN
 
Investasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanianInvestasi sektor pertanian
Investasi sektor pertanian
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi Pembangunan
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
Makalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah iiMakalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah ii
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
 
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanianKebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
Kebijakan pemerintah dalam pengolahan produksi hasil pertanian
 
Ekspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor PertanianEkspor dan impor Pertanian
Ekspor dan impor Pertanian
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
strategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanianstrategi akselerasi transformasi pertanian
strategi akselerasi transformasi pertanian
 
143
143143
143
 

Viewers also liked

Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...Hananto Maryan Wiguna
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaNenengPadriah
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 

Viewers also liked (6)

Konsep belajar petani
Konsep belajar petaniKonsep belajar petani
Konsep belajar petani
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...
Produktivitas getah karet (hevea brasiliensis muell. arg) pada pola pertanama...
 
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesiaContoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
Contoh bahan penyuluhan pertanian indonesia
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 

Similar to Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)

Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalHikmat Hikmatullah
 
tugas 2 Perekonomian indonesia.docx
tugas 2 Perekonomian indonesia.docxtugas 2 Perekonomian indonesia.docx
tugas 2 Perekonomian indonesia.docxNuriyanah2
 
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptxRosmalahUMK
 
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxbudiresno
 
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGSUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGHasanuddin University
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianmariam Iam
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaFebrilidia
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaTogar Simatupang
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIlatifahyunifa
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIlatifahyunifa
 
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomianvia ultuflia
 
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganJeffri Argon
 

Similar to Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian) (20)

Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
 
tugas 2 Perekonomian indonesia.docx
tugas 2 Perekonomian indonesia.docxtugas 2 Perekonomian indonesia.docx
tugas 2 Perekonomian indonesia.docx
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
1-paradigma-baru-penyuluhan-pertanian.pptx
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
 
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANGSUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
SUMBERDAYA ALAM DALAM EKONOMI BERKEMBANG
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanian
 
1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
 
Kepentingan sektor pertanian
Kepentingan sektor pertanianKepentingan sektor pertanian
Kepentingan sektor pertanian
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
 
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
 
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
 

More from Herry Mulyadie

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialHerry Mulyadie
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonHerry Mulyadie
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalHerry Mulyadie
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanHerry Mulyadie
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanHerry Mulyadie
 

More from Herry Mulyadie (8)

Auto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorialAuto cad20042d tutorial
Auto cad20042d tutorial
 
Siklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmonSiklus hidup ikan salmon
Siklus hidup ikan salmon
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhan
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 

Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)

  • 1. PENYULUHAN PERTANIAN SEP (310/3(2-3)R Oleh: Ir. Ita Novita, MS FAKULTAS AGRIBISNIS DAN TEKNOLOGI PANGAN
  • 2. PENDAHULUAN 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Keberhasilan pembangunan pertanian dicapai berkat usaha penyuluhan pertanian yaitu tercapainya swasembada ekspor beberapa produk pertanian dan devisa yang cukup besar. Namun harus diakui pertanian dan penyuluhan pertanian sedang menghadapi sejumlah persoalan serius yang tidak mudah dipecahkan.
  • 3. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia Persoalan tersebut antara lain: • Terdapat beberapa produk pertanian yang masih diimpor (kedelai, tepung tapioka, dll). • Kuantitas dan kualitas produk yang masih perlu ditingkatkan.
  • 4. • Sebagian besar dari petani kita merupakan golongan yang tingkat kesejahteraannya masih rendah, dengan demikian penyuluhan terhadap mereka tetap diperlukan bahkan harus lebih ditingkatkan. • Produksi pangan per kapita mengalami penurunan di sejumlah negara di Afrika dan banyak dari negara itu yang tidak memiliki cukup devisa untuk mengimpor barang-barang lebih banyak lagi.
  • 5. • Sebagian lahan mengalami penurunan produktivitas akibat erosi. • Permintaan bahan pangan meningkat dengan cepat (akibat penduduk meningkat), sedang hasil panen tidak lagi meningkat. (India harus menambah produksi serealnya hingga 30% atau lebih dari 50 juta ton/ tahun).
  • 6. • Pertanian menghadapi bahkan mengakibatkan masalah lingkungan yang serius.(penggunaan pupuk yang berlebihan, pestisida, dll). • Kecenderungan ke arah persaingan yang semakin ketat di pasar dunia dan hanya petani2 yang lebih efisien saja yang mampu bertahan.
  • 7. • Dari beberapa kajian bulan-bulan terakhir terakhir ini, adanya gejala yang mengarah kepada krisis pangan 2008 semakin menguat. Krisis global yang akan terjadi bukan karena harga minyak bumi yang meroket diatas 100 dolar AS per barrel (111 dolar AS),melainkan ketersediaan pangan (Financial Post7/1/2008, Financial Time 14/2/2008, Time-CNN, 27/2/2008).
  • 8. • Krisis pangan itu akan menjadi krisis global terbesar abad 21, dimana akan menimpa 36 negara di dunia, termasuk Indonesia. • Akibat stok yang terbatas, harga berbagai komoditas pangan tahun 2008 akan menembus level yang mengkhawatirkan. Harga jagung akan mencapai rekor tertinggi dalam 11 tahun terakhir, kedelai dalam 35 tahun terakhir, dan gandum sepanjang sejarah (Kompas, 24/1/2007).
  • 9. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Stok beras dunia akan mencapai titik terendah yang mendorong harga mencapai level tertinggi selama 20 tahun terakhir, sedang stok gandum mencapai titik terendah selama 50 tahun terakhir. • Harga seluruh pangan meningkat pada angka fantastis 75% dibanding dengan tahun 2000, beberapa komoditas bahkan lebih dari 200%.
  • 10. • Krisis pangan ini pemenangnya bukan petani negara berkembang, tetapi petani kaya di negara maju, investor dan pemain di bursa saham serta perusahaan multinasional. • Namun tidak ada dasar yang kuat untuk menyatakan, lonjakan harga pangan seperti saat ini akan menguntungkan petani di negara berkembang, khususnya Indonesia.
  • 11. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Sebagian besar petani kita memiliki lahan kurang dari 0,25 Ha (rata-rata nasional 0,36 Ha dengan jumlah petani 48% dari total penduduk) dan proporsi yang cukup besar diantaranya adalah buruh tani yang tidak berlahan. • Kelompok petani berlahan sempit dan buruh tani itu justru akan menderita dampak terbesar karena sekitar 60% pendapatan mereka dibelanjakan untuk pangan.
  • 12. • Tetapi jangankan melindungi petani, malah sebaliknya ada upaya untuk “mengindustrialisasi” pertanian. • Pemerintah mengimpor benih dari luar negeri dan mengundang pengusaha besar, baik nasional maupun internasional, untuk masuk ke bidang pertanian pangan yang selama ini menjadi wilayah “kaum tani”.
  • 13. • Istilah rice estate, hibrida, agrotek, bioteknologi, dan transgenik diasumsikan oleh banyak pihak sebagai jawaban atas krisis pangan. Pemupukan lebih banyak, mesin pertanian yang lebih canggih, dan teknologi (pestisida dan herbisida). (Kompas, Sabtu 15 Maret 2008).
  • 14. • Persoalan2 di atas dapat dipecahkan dengan terlebih dahulu melakukan perubahan2 mendasar dalam pertanian dunia.
  • 15. • Sebagian besar perubahan ini memerlukan petani2 yang kompeten yang dapat meningkatkan produktivitas mereka, dapat mempertahankan kelestarian sistem pertanian mereka dengan memanfaatkan secara efektif pengetahuan dan informasi yang tersedia dari beberapa sumber yang berbeda, seperti lembaga2 penelitian, petani2 yang berhasil, dan pasar.
  • 16. • Untuk menjadikan petani2 yang kompeten (maju), maka peranan penyuluh (agen penyuluhan pertanian) sangat penting. • Peranan penyuluh pertanian yaitu antara lain memperkenalkan pertanian yang berkelanjutan yang menuntut ketrampilan2 baru.
  • 17. • Kegiatan penyuluhan pertanian yang sejak dulu didominasi pemerintah, telah berkembang menjadi kegiatan promosi pelaku bisnis pertanian. • Kegiatan yang awalnya merupakan kewajiban lembaga publik untuk pelayanan masyarakat berubah menjadi bisnis jasa informasi (Kompas, Jumat 29 Jan 2006).
  • 18. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Dalam lokakarya pembahasan RUU Sistem Penyuluhan Pertanian di Universitas Sebelas Maret di Solo, dikatakan bahwa sejak dasawarsa 1980-an para pelaku bisnis pertanian mulai dari pupuk, pestisida, benih, dan mesin pertanian, memasuki dunia penyuluhan di Indonesia.
  • 19. • Kegiatan penyuluhan oleh pemerintah tidak diminati masyarakat, disebabkan karena: (1) lemahnya profesionalisme penyuluh, (2) karena kebijakan pemerintah yang berubah- ubah, (3) kian beragamnya kegiatan penyuluhan oleh berbagai pihak.
  • 20. • Perusahaan swasta menyediakan tenaga penyuluh yang turun langsung ke lapangan sekaligus menjual produknya, sedang peran penyuluh pertanian pemerintah mulai memudar dan mencapai titik terparah saat penyuluhan pertanian diserahkan ke daerah karena desentralisasi.
  • 21. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Namun hal ini tidak perlu dirisaukan, karena kegiatan penyuluhan bukan lagi berisi kebijakan pemerintah, tetapi lebih mengarah kepada kebutuhan petani, • Maka materi penyuluhan tidak lagi ditentukan oleh pemerintah tetapi oleh kebutuhan petani setempat.
  • 22. • Meskipun demikian, harus tetap ada sinergi antara pemerintah, swasta, dan kalangan LSM. Namun yang dikhawatirkan, bila peran swasta menonjol kepentingan bisnis akan diutamakan, demikian pula bila LSM yang berperan, kepentingan pemberi dana lebih menonjol.
  • 23. • Peran penyuluhan pertanian harus dibangkitkan lagi, dimana penyuluhan yang benar tergantung dari petani. • Kegiatan penyuluhan pertanian, memang mati suri, keadaan ini diperparah saat kegiatan ini diserahkan kepada PEMDA, ini terlihat dari 340 Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP) kini hanya tinggal sekitar 30 BIPP.
  • 24. • Kondisi BIPP saat ini dimana sebelum ada kebijakan otonomi daerah, terdapat 340 BIPP, tetapi saat ini hanya tinggal 30 BIPP. Tenaga Penyuluh pertanian juga merosot dari 37.000 orang menjadi 26.000 orang.
  • 25. • Penyuluhan pertanian juga terbentur usia petani yang saat ini rata-rata diatas 50 th. Idealnya tenaga pp adalah satu penyuluh untuk satu desa. • Saat ini satu penyuluh untuk satu kecamatan atau untuk beberapa desa.
  • 26. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Dalam perkembangan saat ini diperlukan suatu pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu pertanian yang bersifat komersial atau suatu pertanian yang modern, yang mempunyai ciri2 dinamis, fleksibel, dan produktivitas tinggi.
  • 27. • Untuk suatu pertanian yang modern, diperlukan (A.T Mosher) : 1.Manusia yang lebih maju 2.Manajemen dan teknologi yang lebih baik. 3.Bahan, alat, dan biaya produksi yang selalu tersedia. 4.Prasarana yang berfungsi lancar. 5.Suasana kegiatan yang menguntungkan. 6.Petani yang kompeten yang dapat meningkatkan produktivitas mereka.
  • 28. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Petani yang modern memerlukan pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi yang selalu berkembang serta sarana produksi dan biaya yang tersedia dengan mudah. • Dengan perkataan lain, usahataninya harus menguntungkan secara teknis maupun ekonomis.
  • 29. • Kesemuanya ini akan dapat terpenuhi oleh petani bila mereka bersedia untuk berusaha membangun, yaitu: 1.Mereka perlu menerapkan teknologi baru untuk hasil yang lebih tinggi dan berkualitas, 2.Mereka perlu mengorganisasikan dan mengelola usahataninya secara lebih efisien untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
  • 30. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Menurut Rukmono Markam (1978), faktor manusia (seperti organisasi, profesionalitas, skill, pengetahuan teknis) yang dianggap faktor non ekonomis, ternyata yang sering mengambil peranan yang penting dalam produksi.
  • 31. • Aukrust (1971) menunjukkan bahwa hasil yang dapat dicapai dari kebijaksanaan meningkatkan volume investasi dalam rangka usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak berhasil memenuhi harapan semula seperti yang pernah dialami oleh Swedia dan Norwegia (1910-1955).
  • 32. • Kenaikan 1% dalam jumlah real capital tanpa adanya perubahan tenaga kerja dan organisasi akan mengakibatkan kenaikan produksi nasional 0,2%.
  • 33. • Jika tenaga kerja naik 1%, sedang modal dan organisasi tetap, produksi nasional naik 0,7%.
  • 34. • Sedang jika modal dan tenaga kerja tetap, produksi naik 1,8 % akibat “human factor” yang berupa teknik dan kualitas organisasi yang berangsur-angsur terus diperbaiki.
  • 35. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Dalam mengembangkan diri petani untuk mau berusaha ke arah yang lebih baik, adalah melalui “pendidikan”, yang dalam konteks ini kegiatan pendidikan bagi petani adalah kegiatan untuk menggugah keinginan, menimbulkan swadaya, dan menyebarkan/ mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan.
  • 36. • Schumacher (1972): “small is beautiful”. Manusialah yang merupakan sumberdaya utama (bukan alam) untuk pembangunan ekonomi, dimana “pendidikan” merupakan sumberdaya yang terpenting.
  • 37. • Dengan pendidikan akal budi manusia terus dipertajam dan dipelihara sehingga dapat menimbulkan gagasan yang berani, adanya penemuan2 dan berbagai kegiatan membangun.
  • 38. 1.1. Perspektif Global Tentang Penyuluhan di Indonesia • Sesuai keadaan petani, maka diperlukan sistem pendidikan tersendiri yang lengkap dengan filosofi, prinsip, tujuan, metoda, dan teknik tertentu, serta diselenggarakan oleh organisasi dan personalia yang khusus pula.
  • 39. • Sistem pendidikan inilah yang disebut “Penyuluhan Pertanian”, yang merupakan sistem pendidikan di luar sekolah untuk petani dan keluarganya agar mereka mampu meningkatkan kesejahteraan sendiri serta masyarakat umumnya. • Berhasilnya pembangunan sangat dipengaruhi oleh sistem penyuluhan.