SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Investasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penanaman uang atau
modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dalam
sektor pemerintahan terkadang ada suatu jumlah dari anggaran yang menjadi surplus bagi
pemerintah itu sendiri. Saat ini pemerintah pusat maupun daerah sudah banyak yang
berfikir dan bertindak untuk memanfaatkan dana tersebut baik dengan menyisihkan
dananya, memanfaatkan surplus anggaran, maupun memanfaatkan dana yang belum
digunakan atau dalam rangka manajemen kas sehingga tidak hanya digunakan untuk
operasional semata tetapi juga untuk mulai menginvestasikan sejumlah dana guna
kepentingan yang lebih jauh ke depannya.
Anggaran ataupun dana tersebut pada saat ini sudah banyak yang beredar di
daerah dan tidak lagi beredar hanya di pusat atau di jakarta. Namun demikian, pemerintah
daerah harus berhati-hati dan bijaksana dalam memutuskan untuk investasi. Hal ini agar
penggunaan dana benar-benar dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan
kesejahteraan masyarakat. Secara umum terdapat dua jenis pengelompokan berkaitan
dengan pengertian investasi yang dipahami kebanyakan orang, yaitu investasi dalam
sekuritas utang (debt securities) dan investasi dalam saham (equity securities). Debt
securities adalah instrumen investasi yang mewakili hubungan kreditor dengan suatu
perusahaan, seperti obligasi ORI, Obligasi perusahaan, commercial paper (CP), dan
sebagainya.
2
Sedangkan equity securities merupakan instrumen investasi yang mencerminkan
kepemilikan modal dalam suatu perusahaan, yang berupa saham biasa, saham preferen,
atau capital stock lainnya. Kedua jenis investasi tersebut bisa bersifat temporer (jangka
pendek) maupun jangka panjang. Investasi yang didefinisikan menurut akuntansi
pemerintahan sesuai dengan PSAP 6 adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomis berupa bunga,dividen, dan royalti; dan juga manfaat sosial, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Investasi?
2. Apa saja klasifikasi dari Investasi?
3. Bagaimana pengakuan dan pengukuran investasi?
4. Metode apa yang digunakan untuk penilaian Invetasi?
5. Bagaimana perolehan,hasil investasi, dan pelepasan investasi?
6. Bagaimkana penyajian dan pengungkapan investasi dalam laporan keuangan?
I.3 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan,
dengan membaca dan menelaah pustaka untuk mendapatkan informasi-informasi dalam
menyelesaikan makalah ini agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca
mengenai Keuangan dan Anggaran Negara. Selain itu, kami juga memperoleh data dari
internet
3
I.4 Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian investasi.
2. Untuk mengetahui klasifikasi investasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengakuan dan pengukuran investasi oleh
Pemerintah.
4. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam penilaian investasi oleh
Pemerintah.
5. Untuk mengetahui perolehan, hasil investasi, dan pelepasan investasi oleh
Pemerintah.
6. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan investasi dalam laporan
keuangan Pemerintah.
4
BAB II
Pembahasan
II.1 Pengertian Investasi
Salah satu cara memanfaatkan surplus anggaran adalah dengan melakukan
investasi. Dari investasi tersebut pemerintah akan memperoleh pendapatan dalam jangka
panjang. Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau
dokumen lain yang serupa.
Pada dasarnya investasi merupakan asset yang digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kekayaannya. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 13 tahun 1994, investasi adalah:
“Suatu asset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi
nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hhubungan perdagangan.”
Sedangkan menurut PSAP 6, mendefinisikan investasi adalah:
“Asset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis, seperti bunga, deviden,
dan royalti, atau manfaat social, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat”
Umumnya terdapat dua jenis investasi, yaitu investasi dalam sekuritas utang (debt
securities) dan investasi dalam saham (equity securities). Debt securities adalah
instrument investasi yang mewakili hubungan kreditor dengan suatu perusahaan, seperti
obligasi RI, obligasi perusahaan, commercial paper (CP). Sedangkan equity securities
merupakan instrument investasi yang mencerminkan kepemilikkan modal saham suatu
5
perusahaan, yang berupa saham biasa atau saham prefern. Kedua jenis investasi tersebut
bisa jangka panjang ataupun jangka pendek.
Berbeda dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, investasi yang
dilakukan oleh pemerintahan (baik investasi dalam sekuritas hutang maupun dalam
bentuk saham) juga bertujuan untuk memperoleh manfaat sosial yang diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
II.2 Klasifikasi Investasi
Sebuah perusahaan yang membedakan antara asset lancar dan tak lancar dalam
laporan keuangannya harus menyajikan investasi lancar sebagai asset lancar dan investasi
jangka panjang sebagai asset tak lancar.
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 tahun 2005, SAP Pernyataan No.06
tentang Akuntansi untuk Investasi mengatur klasifikasi investasi sebagai berikut:
Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar
sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
3. Berisiko rendah.
6
Dengan memperhatikan kriteria tersebut pada paragraf 10, maka pembelian surat-
surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah, karena dipengaruhi oleh fluktuasi
harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek. Jenis investasi
yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah:
1. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu
badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah
kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
2. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun
luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
3. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas:
1. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);
2. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh
pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu
permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen
adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan.
7
Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus
menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan
pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih
dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat
untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.
Investasi permanen investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
berkelanjutan, yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan
dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga
hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa:
1. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan
internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;
2. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk
menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi nonpermanent adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen yang dilakukan oleh
pemerintah, antara lain dapat berupa:
1. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
2. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga;
3. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti
bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
4. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk
dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang
dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu
perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk
saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
8
II.3 Pengakuan dan Pengukuran Investasi
Pengakuan Investasi
Perusahaan atau entitas ekonomi lainnya dapat mengakui suatu asset jika besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan akan diperoleh dan asset
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Suatu pengeluaran kas atau asset dapat diakui sebagai investasi oleh pemerintah
apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
1) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi dapat diperoleh pemerintah
2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable)
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran
kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran,
sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan.
Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi criteria
pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya
manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial dimasa yang akan datang
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi
dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau jasa potensial
yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh
manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin timbul.
Kriteria pengakuan investasi sebagaimana dinyatakan sebelumnya, biasanya dapat
dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti
yang menyatakan/mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu
investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya atau berdasarkan
9
nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai
estimasi yang layak dapat digunakan.
Secara umum, invetasi yang diperoleh pemerintah diukur berdasarkan nilai
perolehannya. Jika investasi tersebut tidak memiliki nilai perolehan, maka yang
digunakan adalah nilai wajarnya. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif
yang dapat membentuk nilai pasar. Dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar
dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar, sedangkan untuk investasi yang tidak
memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai
wajar lainnya
Pengukuran Investasi
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasar, dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar
penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif
dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan
obligasi jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi
meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa
bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan,
maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan
nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
10
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan
investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai
perolehannya.
Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan
perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Investasi
nonpermanen untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian misalnya dana talangan
dalam rangka penyehatan perbankan.
Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah (seperti Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan
dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka
nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar dengan mata uang
asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs
tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.
Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari
pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau didebetkan
pada pendapatan bunga, sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai
tercatat investasi (carrying value) tersebut.
11
II.4 Metode Penilaian Investasi
Investasi pada umumnya memerlukan jangka waktu yang panjang, untuk itu perlu
dinilai apakah investasi tersebut dapat memberikan seberapa besar
kelayakannya.Penilaian investasi jangka panjang pemerintah sendiri dipengaruhi oleh
porsi kepemilikan dalam usaha investee.Berikut adalah beberapa metode yang digunakan
dalam melakukan penilaan atas investasi pemerintah :
 Metode Biaya
Dengan menggunakan metode biaya, Investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan
tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.
 Metode Ekuitas
Dalam metode ini,pemerintah mencata investasi awal sebesar biaya perolehan
kemudian ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah
setelah tanggal perolehan.Bagian laba, kecuali deviden, dalam bentuk saham yang
diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak
dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhdap nlai investasi juga diperlukan
untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
 Metode Nilai Bersih yang Dapat direalisasikan
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode-metode diatas didasrkan pada kriteria berikut :
 Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
 Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetap memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.
 Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
 Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
12
Namun dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya presentase kepemilikan saham
bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi,
tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau
pengendalian terhadap perusahaan investee.
II.5 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka
Pendek
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran
kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan Realisasi anggaran.
Dengan kata lain, pengeuaran untuk investasi ajngka pendek hanya meruakan
reklasifikasi dari akun kas menjadi akun investasi jangka oendek. Nilai investasi ajngka
oendek dicata sebesar nilai peolehan atau nilai nominalnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicata sebagai biaya
perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga transaksi investasi itu sendiri.
Ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut.
Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain diserahkan untuk memeperoleh
investasi tersebut. Sebagai contoh pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot Harapan
memeutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia. Atas
pembelian ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200 ribu.
Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah :
7/3 2007 Investasi Jangka pendek 200.200.000
Kas 200.200.000
Investasi jangka pendek dalam bentuk nonsaham (deposito jangka pendek) dicatat
sebesar nilai nominal deposito tersebut.
13
Selain untuk memenfaatkan dana yang ada (manajemen kas), investasi jangka
pendek juga dilakukan dengan tujuan memeperoleh manfaat ekonomis, seperti benga
deposito dicatat pendapatan. Contoh jurnalnya adalah
Kas xxxx
Lain – lain PAD yang sah xxx
Pelepasan investasi terpisah dapat terjadi karena penjualan, dan atau pelepasan
hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan
investasi ajngka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah dan tidak dilaporkan
sebagai pendapatan dalam LRA
Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai
menggunakan nilai rata – rata, yaitu dengan cara memebagi nilai investasi terhadap total
jumlah saham yang dimilki pemerintah.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal11 Mei 2007 Pemkot Harapan memutuskan untuk
mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp 300 juta. Jurnal yang dibuat untuk
mencatat pelepasan investasi jangka pendek adalah:
11 Mei 2007 Kas 300.000.000
Investasi Jangka pendek 300.000.000
14
II.6 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka
Panjang
Pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh investasi jangka panjang dicatat
sebagai pengeluaran pembiayaan. Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya
permanen, digunakan biaya perolehan sebagai dasar pencatatannya. Biaya perolehan
meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam
rangka perolehan investasi tersebut.
Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanen, ada beberapa nilai yang
dapat digunakan, yaitu:
1.Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk
dimiliki berkelanjutan yang dicatat sebesar nilai perolehannya
2.Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan
segera dicairkan dan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
3.Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga
Jurnal yang dibuat untuk mencatat perolehan investasi jangka panjang melibatkan
setidaknya empat kode rekening, yaitu kas, pengeluaran, pembiayaan, dan jurnal
corollary.
Adapun jurnal yang biasa muncul dalam pencatatan perolehan investasi yaitu:
Pembiayaan-Penyertaan Modal ... Rp xxx -
Kas - Rp xxx
Penyertaan Modal ... Rp xxx -
Diinvestasikan dlm invest. Jk. Panjang - Rp xxx
(Penyertaan modal .... pada ....- Investasi Jangka Panjang Permanen)
15
Pembiayaan-Pemberian Pinjaman kepada ... Rp xxx -
Kas - Rp xxx
Pinjaman kepada ... Rp xxx -
Diinvestasikan dlm invest. Jk. Panjang - Rp xxx
(Pemberian pinjaman kepada ....- Investasi Jangka Panjang Nonpermanen)
Pencatatan tersebut merupakan contoh jurnal untuk mencatat perolehan investasi,
baik menggunakan metode biaya (cost method) maupun metode ekuitas (equity method)
berdasarkan kas modifikasi. Jika menggunakan basis akrual maka jurnalnya adalah
sebagai berikut:
Hasil investasi bunga deposito, atau bunga obligasi yang diperoleh dari
penyertaan modal pemerintah atau bentuk investasi jangka panjang lainnya, dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi (Lain-lain pendapatan yang sah), contoh jurnalnya
seperti berikut:
Untuk investasi berupa kepemilikan (pembelian saham), hasil investasi berupa
dividen dicatat sebagai :
1. Pendapatan hasil investasi (Lain-lain pendapatan yang sah) apabila menggunakan
metode biaya
2. Pengurang nilai investasi apabila investasi dicatat menggunakan metode ekuitas,
namun laba dari perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai penambah
nilai investasi sebesar persentase kepemilikan saham
Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak
karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Perbedaan antara hasil pelepasan
investasi dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan kepada
keuntungan/rugi pelepasan investasi. Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan
dalam laporan operasional. Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui
Investasi Jangka Panjang Rp xxx -
Kas - Rp xxx
Kas Rp xxx -
Lain-lain pendapatan yang sah - Rp xxx
16
sebagai penerimaan pembiayaan. Dalam hal terdapat perbedaan nilai buku dengan hasil
divestasi selisih tersebut tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian, hasil divestasi
dicatat sebesar kas atau aset yang diterima sebagai penerimaan pembiayaan, dan investasi
dikurangi sebesar nilai buku.
Contoh:
Pemda A mempunyai investasi dalam bentuk saham pada BPD X sebanyak 1.000 lembar
dengan nilai tercatat Rp 1 miliar. Pada tanggal 10 Januari 2007, 500 lembar saham BPD
X dijual kepada Pemda B dengan harga Rp700 juta. Jurnal untuk pelepasan saham
tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
10 Jan
’07
Kas di Kas Daerah Rp 700 juta -
Penerimaan
Divestasi/Pembiayaan
- Rp 700 juta
EDI-Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang
Rp 500 juta -
Penyertaan Modal Pemda - Rp 500 juta
II.7 Penyajian dan Pengungkapan
Investasi disajikan sesuai dengan klasifikasi Investasi. Investasi jangka pendek
disajikan pada pos aset lancar di neraca sedangkan investasi jangka panjang disajikan
pada pos investasi jangka panjang sesuai dengan sifatnya, baik yang bersifat permanen
maupun yang nonpermanen.
17
Dalam akuntansi pemerintah digunakan pendekatan ”self balancing group of
account” sehingga setiap akun di neraca mempunyai akun pasangan masing-masing.
Investasi Jangka Pendek yang berasal dari manajemen kas mempunyai pasangan akun
SILPA dan Investasi Jangka Panjang mempunyai pasangan Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka Panjang. Investasi jangka pendek yang disajikan pada aset lancar
disajikan pula dengan jumlah yang sama pada pos ekuitas dana lancar pada akun SILPA.
Investasi jangka panjang yang disajikan pada pos Investasi jangka panjang disajikan pula
dengan jumlah yang sama pada pada akun Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
Panjang pada kelompok Ekuitas Dana Investasi.
PEMDA ABC
NECARA
Per 31 Desember 2005
ASET
ASET LANCAR
....
Investasi Jangka Pendek Rp XXX
....
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Nonpermanen Rp
YYY
Investasi Permanen Rp YYY
Jumlah Investasi Permanen Rp YYYY
.......
KEWAJIBAN
....
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar
SILPA Rp
ZZZZ
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka Panjang Rp YYYY
18
Investasi yang dimiliki oleh pemerintah harus disajikan dan diungkapkan dalam
neraca serta mencantumkan beberapa hal yang yang harus diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi.
2. Jenis-jenis investasi, investasi pemanen dan non permanen.
3. Perubahan harga pasar, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka
panjang.
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut.
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya.
6. Perubahan pos investasi.
19
BAB III
PENUTUP
Tujuan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah (baik dalam debt securities
maupun equity securities salah satunya dalah untuk memperoleh manfaat social yang
diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Setelah mempelajari
makalh ini pembaca diharapkan mampu dalam melakukan identifikasi terhadap definisi
invetasi, melakuakn klasifikasi terhadap investasi, melakukan identifikasi terhadap
pengakuan dan pengukuran investasi.
Secara umum, investasi yang dilakukan Pemerintah diukur berdasarkan nilai
perolehannya. Jika investasi tersebut tidak memilikki nilai perolehan, maka yang
digunakan adalah nilai wajarnya. Dan yang terakhir diharapkan pembaca dapat
mengetahui metode penilaian investasi.

More Related Content

What's hot

Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAKURASTRA
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
dyna septiani
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
Riki Ardoni
 
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
fadhly arsani
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
2nd Social
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
ahmad aniq azharoni
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
Tobagus Makmun
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
Annisa Khoerunnisya
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
Sri Apriyanti Husain
 
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Kanaidi ken
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
sripardede
 
Buku besar pembantu dan jurnal khusus
Buku besar pembantu dan jurnal khususBuku besar pembantu dan jurnal khusus
Buku besar pembantu dan jurnal khususfredy890
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
alif radix
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Fair Nurfachrizi
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Jiantari Marthen
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
puspa
 

What's hot (20)

Akuntansi yayasan
Akuntansi yayasanAkuntansi yayasan
Akuntansi yayasan
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
 
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi metode harga perolehan
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi-metode ekuitas
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Ch11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi asetCh11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi aset
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Financial Statement Analysis  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 
Buku besar pembantu dan jurnal khusus
Buku besar pembantu dan jurnal khususBuku besar pembantu dan jurnal khusus
Buku besar pembantu dan jurnal khusus
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
 

Viewers also liked

Psap06 akuntansi investasi dalam saham
Psap06 akuntansi investasi dalam sahamPsap06 akuntansi investasi dalam saham
Psap06 akuntansi investasi dalam sahamSidik Abdullah
 
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiPertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiKementerian Dalam Negeri
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)A-ttiitudEd Kuu
 
Resiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dheaResiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dhea
Dhea Pahlewi
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasiUsman Fadholy
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaan
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaanPsap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaan
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaanAmin Wastinah
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
rusdiman1
 
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTAAset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
Ruth J. Silaban
 
Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt
Harisno Al-anshori
 
Investasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointInvestasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointfatria30
 

Viewers also liked (16)

Definisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantarDefinisi investasi-pengantar
Definisi investasi-pengantar
 
Psap06 akuntansi investasi dalam saham
Psap06 akuntansi investasi dalam sahamPsap06 akuntansi investasi dalam saham
Psap06 akuntansi investasi dalam saham
 
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiPertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
 
penanaman modal
penanaman modalpenanaman modal
penanaman modal
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
Resiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dheaResiko investasi ppt dhea
Resiko investasi ppt dhea
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaan
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaanPsap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaan
Psap 05 akuntansi pemerintahan akuntansi persediaan
 
Makalah investasi
Makalah investasiMakalah investasi
Makalah investasi
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)Manajemen investasi (softskill)
Manajemen investasi (softskill)
 
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTAAset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
Aset Lainnya: Basis Akrual vs Basis CTA
 
Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt Analisis investasi dan portofolio ppt
Analisis investasi dan portofolio ppt
 
MindMaps
MindMapsMindMaps
MindMaps
 
Investasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointInvestasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power point
 

Similar to Investasi

Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaOperator Warnet Vast Raha
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi PemerintahMata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Magdalena Palma Renia
 
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
Rachardy Andriyanto
 
INVESTASI
INVESTASIINVESTASI
INVESTASI
Ahmad Sholeh
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Yudha Haqqi
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modal
zaenuri123
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modal
mutiariyb
 
Investasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangInvestasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara Berkembang
Ima Sumadir
 
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptxPSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
MasSuntari
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalTri Ajeng
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
padlah1984
 
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
Bakhrul Ulum
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
rosita puspa
 
MANAJEMEN INVESTASI.pptx
MANAJEMEN INVESTASI.pptxMANAJEMEN INVESTASI.pptx
MANAJEMEN INVESTASI.pptx
DebiCarolina2
 

Similar to Investasi (20)

Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
 
Bi zzzzz
Bi zzzzzBi zzzzz
Bi zzzzz
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi PemerintahMata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan judul Investasi Pemerintah
 
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
 
Akuntansi Inventori
Akuntansi InventoriAkuntansi Inventori
Akuntansi Inventori
 
Manajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi PemerintahManajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi Pemerintah
 
INVESTASI
INVESTASIINVESTASI
INVESTASI
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
makalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modalmakalah Investasi dan pasar modal
makalah Investasi dan pasar modal
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modal
 
Investasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangInvestasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara Berkembang
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptxPSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
 
Makalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasionalMakalah keuangan internasional
Makalah keuangan internasional
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
 
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
(13) MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
 
MANAJEMEN INVESTASI.pptx
MANAJEMEN INVESTASI.pptxMANAJEMEN INVESTASI.pptx
MANAJEMEN INVESTASI.pptx
 

Investasi

  • 1. 1 BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Investasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penanaman uang atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dalam sektor pemerintahan terkadang ada suatu jumlah dari anggaran yang menjadi surplus bagi pemerintah itu sendiri. Saat ini pemerintah pusat maupun daerah sudah banyak yang berfikir dan bertindak untuk memanfaatkan dana tersebut baik dengan menyisihkan dananya, memanfaatkan surplus anggaran, maupun memanfaatkan dana yang belum digunakan atau dalam rangka manajemen kas sehingga tidak hanya digunakan untuk operasional semata tetapi juga untuk mulai menginvestasikan sejumlah dana guna kepentingan yang lebih jauh ke depannya. Anggaran ataupun dana tersebut pada saat ini sudah banyak yang beredar di daerah dan tidak lagi beredar hanya di pusat atau di jakarta. Namun demikian, pemerintah daerah harus berhati-hati dan bijaksana dalam memutuskan untuk investasi. Hal ini agar penggunaan dana benar-benar dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Secara umum terdapat dua jenis pengelompokan berkaitan dengan pengertian investasi yang dipahami kebanyakan orang, yaitu investasi dalam sekuritas utang (debt securities) dan investasi dalam saham (equity securities). Debt securities adalah instrumen investasi yang mewakili hubungan kreditor dengan suatu perusahaan, seperti obligasi ORI, Obligasi perusahaan, commercial paper (CP), dan sebagainya.
  • 2. 2 Sedangkan equity securities merupakan instrumen investasi yang mencerminkan kepemilikan modal dalam suatu perusahaan, yang berupa saham biasa, saham preferen, atau capital stock lainnya. Kedua jenis investasi tersebut bisa bersifat temporer (jangka pendek) maupun jangka panjang. Investasi yang didefinisikan menurut akuntansi pemerintahan sesuai dengan PSAP 6 adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis berupa bunga,dividen, dan royalti; dan juga manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. I.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari Investasi? 2. Apa saja klasifikasi dari Investasi? 3. Bagaimana pengakuan dan pengukuran investasi? 4. Metode apa yang digunakan untuk penilaian Invetasi? 5. Bagaimana perolehan,hasil investasi, dan pelepasan investasi? 6. Bagaimkana penyajian dan pengungkapan investasi dalam laporan keuangan? I.3 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode studi kepustakaan, dengan membaca dan menelaah pustaka untuk mendapatkan informasi-informasi dalam menyelesaikan makalah ini agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Keuangan dan Anggaran Negara. Selain itu, kami juga memperoleh data dari internet
  • 3. 3 I.4 Tujuan Penulisan Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian investasi. 2. Untuk mengetahui klasifikasi investasi. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengakuan dan pengukuran investasi oleh Pemerintah. 4. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam penilaian investasi oleh Pemerintah. 5. Untuk mengetahui perolehan, hasil investasi, dan pelepasan investasi oleh Pemerintah. 6. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan investasi dalam laporan keuangan Pemerintah.
  • 4. 4 BAB II Pembahasan II.1 Pengertian Investasi Salah satu cara memanfaatkan surplus anggaran adalah dengan melakukan investasi. Dari investasi tersebut pemerintah akan memperoleh pendapatan dalam jangka panjang. Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Pada dasarnya investasi merupakan asset yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 13 tahun 1994, investasi adalah: “Suatu asset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hhubungan perdagangan.” Sedangkan menurut PSAP 6, mendefinisikan investasi adalah: “Asset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis, seperti bunga, deviden, dan royalti, atau manfaat social, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat” Umumnya terdapat dua jenis investasi, yaitu investasi dalam sekuritas utang (debt securities) dan investasi dalam saham (equity securities). Debt securities adalah instrument investasi yang mewakili hubungan kreditor dengan suatu perusahaan, seperti obligasi RI, obligasi perusahaan, commercial paper (CP). Sedangkan equity securities merupakan instrument investasi yang mencerminkan kepemilikkan modal saham suatu
  • 5. 5 perusahaan, yang berupa saham biasa atau saham prefern. Kedua jenis investasi tersebut bisa jangka panjang ataupun jangka pendek. Berbeda dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, investasi yang dilakukan oleh pemerintahan (baik investasi dalam sekuritas hutang maupun dalam bentuk saham) juga bertujuan untuk memperoleh manfaat sosial yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. II.2 Klasifikasi Investasi Sebuah perusahaan yang membedakan antara asset lancar dan tak lancar dalam laporan keuangannya harus menyajikan investasi lancar sebagai asset lancar dan investasi jangka panjang sebagai asset tak lancar. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 tahun 2005, SAP Pernyataan No.06 tentang Akuntansi untuk Investasi mengatur klasifikasi investasi sebagai berikut: Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: 1. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan; 2. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; 3. Berisiko rendah.
  • 6. 6 Dengan memperhatikan kriteria tersebut pada paragraf 10, maka pembelian surat- surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah, karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah: 1. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha; 2. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau 3. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas: 1. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits); 2. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
  • 7. 7 Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi permanen investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa: 1. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara; 2. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Investasi nonpermanent adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa: 1. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah; 2. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga; 3. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat; 4. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian. Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
  • 8. 8 II.3 Pengakuan dan Pengukuran Investasi Pengakuan Investasi Perusahaan atau entitas ekonomi lainnya dapat mengakui suatu asset jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan akan diperoleh dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Suatu pengeluaran kas atau asset dapat diakui sebagai investasi oleh pemerintah apabila memenuhi salah satu dari kriteria berikut: 1) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi dapat diperoleh pemerintah 2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable) Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan. Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi criteria pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial dimasa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau jasa potensial yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin timbul. Kriteria pengakuan investasi sebagaimana dinyatakan sebelumnya, biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti yang menyatakan/mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya atau berdasarkan
  • 9. 9 nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan. Secara umum, invetasi yang diperoleh pemerintah diukur berdasarkan nilai perolehannya. Jika investasi tersebut tidak memiliki nilai perolehan, maka yang digunakan adalah nilai wajarnya. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar. Dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar, sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya Pengukuran Investasi Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
  • 10. 10 Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya. Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Investasi nonpermanen untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan perbankan. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah (seperti Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar dengan mata uang asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi. Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau didebetkan pada pendapatan bunga, sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai tercatat investasi (carrying value) tersebut.
  • 11. 11 II.4 Metode Penilaian Investasi Investasi pada umumnya memerlukan jangka waktu yang panjang, untuk itu perlu dinilai apakah investasi tersebut dapat memberikan seberapa besar kelayakannya.Penilaian investasi jangka panjang pemerintah sendiri dipengaruhi oleh porsi kepemilikan dalam usaha investee.Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam melakukan penilaan atas investasi pemerintah :  Metode Biaya Dengan menggunakan metode biaya, Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.  Metode Ekuitas Dalam metode ini,pemerintah mencata investasi awal sebesar biaya perolehan kemudian ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.Bagian laba, kecuali deviden, dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhdap nlai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.  Metode Nilai Bersih yang Dapat direalisasikan Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat. Penggunaan metode-metode diatas didasrkan pada kriteria berikut :  Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.  Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetap memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas.  Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.  Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
  • 12. 12 Namun dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya presentase kepemilikan saham bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap perusahaan investee. II.5 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Pendek Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan Realisasi anggaran. Dengan kata lain, pengeuaran untuk investasi ajngka pendek hanya meruakan reklasifikasi dari akun kas menjadi akun investasi jangka oendek. Nilai investasi ajngka oendek dicata sebesar nilai peolehan atau nilai nominalnya. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicata sebagai biaya perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga transaksi investasi itu sendiri. Ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain diserahkan untuk memeperoleh investasi tersebut. Sebagai contoh pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot Harapan memeutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia. Atas pembelian ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200 ribu. Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah : 7/3 2007 Investasi Jangka pendek 200.200.000 Kas 200.200.000 Investasi jangka pendek dalam bentuk nonsaham (deposito jangka pendek) dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
  • 13. 13 Selain untuk memenfaatkan dana yang ada (manajemen kas), investasi jangka pendek juga dilakukan dengan tujuan memeperoleh manfaat ekonomis, seperti benga deposito dicatat pendapatan. Contoh jurnalnya adalah Kas xxxx Lain – lain PAD yang sah xxx Pelepasan investasi terpisah dapat terjadi karena penjualan, dan atau pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan investasi ajngka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan dalam LRA Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai menggunakan nilai rata – rata, yaitu dengan cara memebagi nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimilki pemerintah. Sebagai ilustrasi, pada tanggal11 Mei 2007 Pemkot Harapan memutuskan untuk mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp 300 juta. Jurnal yang dibuat untuk mencatat pelepasan investasi jangka pendek adalah: 11 Mei 2007 Kas 300.000.000 Investasi Jangka pendek 300.000.000
  • 14. 14 II.6 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Panjang Pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh investasi jangka panjang dicatat sebagai pengeluaran pembiayaan. Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya permanen, digunakan biaya perolehan sebagai dasar pencatatannya. Biaya perolehan meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanen, ada beberapa nilai yang dapat digunakan, yaitu: 1.Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan yang dicatat sebesar nilai perolehannya 2.Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera dicairkan dan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan 3.Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga Jurnal yang dibuat untuk mencatat perolehan investasi jangka panjang melibatkan setidaknya empat kode rekening, yaitu kas, pengeluaran, pembiayaan, dan jurnal corollary. Adapun jurnal yang biasa muncul dalam pencatatan perolehan investasi yaitu: Pembiayaan-Penyertaan Modal ... Rp xxx - Kas - Rp xxx Penyertaan Modal ... Rp xxx - Diinvestasikan dlm invest. Jk. Panjang - Rp xxx (Penyertaan modal .... pada ....- Investasi Jangka Panjang Permanen)
  • 15. 15 Pembiayaan-Pemberian Pinjaman kepada ... Rp xxx - Kas - Rp xxx Pinjaman kepada ... Rp xxx - Diinvestasikan dlm invest. Jk. Panjang - Rp xxx (Pemberian pinjaman kepada ....- Investasi Jangka Panjang Nonpermanen) Pencatatan tersebut merupakan contoh jurnal untuk mencatat perolehan investasi, baik menggunakan metode biaya (cost method) maupun metode ekuitas (equity method) berdasarkan kas modifikasi. Jika menggunakan basis akrual maka jurnalnya adalah sebagai berikut: Hasil investasi bunga deposito, atau bunga obligasi yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah atau bentuk investasi jangka panjang lainnya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi (Lain-lain pendapatan yang sah), contoh jurnalnya seperti berikut: Untuk investasi berupa kepemilikan (pembelian saham), hasil investasi berupa dividen dicatat sebagai : 1. Pendapatan hasil investasi (Lain-lain pendapatan yang sah) apabila menggunakan metode biaya 2. Pengurang nilai investasi apabila investasi dicatat menggunakan metode ekuitas, namun laba dari perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai penambah nilai investasi sebesar persentase kepemilikan saham Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan kepada keuntungan/rugi pelepasan investasi. Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan dalam laporan operasional. Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui Investasi Jangka Panjang Rp xxx - Kas - Rp xxx Kas Rp xxx - Lain-lain pendapatan yang sah - Rp xxx
  • 16. 16 sebagai penerimaan pembiayaan. Dalam hal terdapat perbedaan nilai buku dengan hasil divestasi selisih tersebut tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian, hasil divestasi dicatat sebesar kas atau aset yang diterima sebagai penerimaan pembiayaan, dan investasi dikurangi sebesar nilai buku. Contoh: Pemda A mempunyai investasi dalam bentuk saham pada BPD X sebanyak 1.000 lembar dengan nilai tercatat Rp 1 miliar. Pada tanggal 10 Januari 2007, 500 lembar saham BPD X dijual kepada Pemda B dengan harga Rp700 juta. Jurnal untuk pelepasan saham tersebut adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan Debet Kredit 10 Jan ’07 Kas di Kas Daerah Rp 700 juta - Penerimaan Divestasi/Pembiayaan - Rp 700 juta EDI-Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Rp 500 juta - Penyertaan Modal Pemda - Rp 500 juta II.7 Penyajian dan Pengungkapan Investasi disajikan sesuai dengan klasifikasi Investasi. Investasi jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca sedangkan investasi jangka panjang disajikan pada pos investasi jangka panjang sesuai dengan sifatnya, baik yang bersifat permanen maupun yang nonpermanen.
  • 17. 17 Dalam akuntansi pemerintah digunakan pendekatan ”self balancing group of account” sehingga setiap akun di neraca mempunyai akun pasangan masing-masing. Investasi Jangka Pendek yang berasal dari manajemen kas mempunyai pasangan akun SILPA dan Investasi Jangka Panjang mempunyai pasangan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang. Investasi jangka pendek yang disajikan pada aset lancar disajikan pula dengan jumlah yang sama pada pos ekuitas dana lancar pada akun SILPA. Investasi jangka panjang yang disajikan pada pos Investasi jangka panjang disajikan pula dengan jumlah yang sama pada pada akun Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang pada kelompok Ekuitas Dana Investasi. PEMDA ABC NECARA Per 31 Desember 2005 ASET ASET LANCAR .... Investasi Jangka Pendek Rp XXX .... INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Rp YYY Investasi Permanen Rp YYY Jumlah Investasi Permanen Rp YYYY ....... KEWAJIBAN .... EKUITAS Ekuitas Dana Lancar SILPA Rp ZZZZ EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Rp YYYY
  • 18. 18 Investasi yang dimiliki oleh pemerintah harus disajikan dan diungkapkan dalam neraca serta mencantumkan beberapa hal yang yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi. 2. Jenis-jenis investasi, investasi pemanen dan non permanen. 3. Perubahan harga pasar, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. 4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut. 5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya. 6. Perubahan pos investasi.
  • 19. 19 BAB III PENUTUP Tujuan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah (baik dalam debt securities maupun equity securities salah satunya dalah untuk memperoleh manfaat social yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Setelah mempelajari makalh ini pembaca diharapkan mampu dalam melakukan identifikasi terhadap definisi invetasi, melakuakn klasifikasi terhadap investasi, melakukan identifikasi terhadap pengakuan dan pengukuran investasi. Secara umum, investasi yang dilakukan Pemerintah diukur berdasarkan nilai perolehannya. Jika investasi tersebut tidak memilikki nilai perolehan, maka yang digunakan adalah nilai wajarnya. Dan yang terakhir diharapkan pembaca dapat mengetahui metode penilaian investasi.