SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR 
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan 
segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Investasi Obligasi dan Reksadana” ini 
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. 
Dengan lahirnya makalah Investasi Obligasi dan Reksadana ini semoga dapat memberikan 
manfaat kepada para pembaca nantinya. Sehingga dapat membuka wawasan yang luas 
tentang apa itu obligasi dan reksadana serta cara menginvestasikannya. Karena dua hal 
tersebut sudah tidak asing lagi dan semakin marak seiring dengan perkembangan 
perekonomian terutama di dalam perbankan Indonesia. 
Tak ada gading yang tak retak, adalah ungkapan yang tepat demi kesempurnaan makalah ini. 
Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun, terima kasih.
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
1.2. Rumusan Masalah 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1. Latar Belakang 
2.1.1. Pengertian Investasi 
2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi 
2.1.3. Faktor-faktor Pertimbangan Investasi 
2.2. Obligasi 
2.2.1. Macam-macam Obligasi 
2.2.2. Manfaat Obligasi 
2.2.3. Kelemahan Obligasi 
2.2.4. Persyaratan Pencatatan Obligasi di Indonesia 
2.2.5. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi di 
indonesia 
BAB III KESIMPULAN 
DAFTAR PUSTAKA
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Selama berabad-abad lamanya kita mengenal bahwa Bank Umum atau Bank Konvensional 
telah memegang peranan yang amat penting dalam membantu dan mendorong kemajuan 
ekonomi suatu negara. Bahkan posisinya amat strategis dalam menggerakkan roda 
perekonomian. Di Indonesia, sejak awal kemerdekaannya, Bank telah memainkan peranan 
yang amat menentukan bagi pengaturan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat 
termasuk produksi dan perdagangan di semua sektor ekonomi. Salah satu upaya bank 
konvensional dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara adalah berupa investasi-investasi 
yang dilakukannya, baik di pasar modal maupun di segala bentuk usaha yang 
dianggap berkompeten di bidangnya. 
Pasar modal di Indonesia, sementara ini mempunyai obyek investasi yang diperdagangkan 
berupa surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan sertifikat PT. Danareksa. Sama halnya 
dengan investasi di bidang lain, untuk melakukan investasi di pasar modal selain diperlukan 
dana, diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk 
menganalisis efek atau surat berharga mana yang akan dibeli, yang mana yang akan dijual, 
dan efek mana yang tetap dipegang (hold). Bagi calon investor yang tidak mempunyai 
keterampilan untuk melakukan hal itu, mereka dapat meminta pendapat kepada lembaga 
penunjang pasar modal, seperti pedagang efek (dealer) atau perantara perdagangan efek 
(broker). Kedua lembaga ini, di samping melakukan jual beli efek, juga melakukan investasi 
yang baik dan akan menunjukkan efek-efek yang dapat dipilih untuk dibeli. 
1.2. Rumusan Masalah 
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, antara lain : 
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan investasi ? 
1.2.2. Bagaimanakah bentuk dari investasi obligasi ? 
1.2.3. Bagaimanakah bentuk dari investasi reksadana ?
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Latar Belakang 
2.1.1. Pengertian Investasi 
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya 
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan 
datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu 
entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian 
utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk 
surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil 
adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. 
Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim 
atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas. 
2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi 
Bank mempunyai tujuan ganda dalam menempatkan dananya dalam investasi yaitu sebagai 
supplementary liquidity dan supplementary income (sebagai tambahan likuiditas dan 
tambahan pendapatan). 
a. Supplementary liquidity 
Penempatan dana dalam bentuk saham-saham atau sertifikat saham, obligasi pemerintah atau 
badan usaha milik negara obligasi lembaga lainnya, digunakan juga oleh Bank sebagai 
cadangan penyangga likuiditas. 
b. Supplementary income 
Tambahan pendapatan melalui saham dan obligasi adalah dalam bentuk pendapatan lain 
Bank yang tidak berbentuk uang, yaitu pengaruh Bank dalam perusahaan itu karena 
fungsinya selaku pemegang saham. 
2.1.3. Faktor-faktor Pertimbangan Investasi 
Sebelum Bank melaksanakan program investasi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. 
Pertimbangan ini dilakukan melalui analisa yang mendalam tentang beberapa hal, terutama 
perpaduan antara aspek profitability dan safety (aspek keuntungan dan keamanan). Faktor-faktor 
pertimbangan tersebut antara lain :
a. Tingkat bunga 
Pilihan penempatan dana dalam investasi akan sangat banyak dipengaruhi oleh tingkat bunga 
yang menarik. Namun resiko harus minimum. Banyak contoh yang terjadi, di saat seperti ini 
banyak Bank yang mencari saham atau obligasi yang mendekati jatuh tempo dan masih 
menawarkan bunga tinggi dengan harga (per value) yang relatif turun. 
b. Safety and quality (keamanan dan kualitas) 
Credit standing dari penerbit saham dan obligasi akan sangat berperan disini. Jika penerbit 
obligasi adalah pemerintah pusat atau BI maka obligasi itu “risk free”. Kualitas surat 
berharga (baik saham maupun obligasi) akan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan 
keuangan (financial standing) dan tentu saja kepercayaan masyarakat seperti halnya terhadap 
BI. 
c. Marketability 
Adalah kemampuan efek-efek untuk dijual kembali. Artinya bila suatu saat Bank sangat 
membutuhkan uang dan pimpinan Bank memutuskan untuk menjual sebagian atau seluruh 
surat berharga yang dimiliki, maka baik saham maupun obligasi akan mudah ditawarkan atau 
dibeli. 
d. Maturity date (jangka waktu efek-efek) 
Pertimbangan terhadap jangka waktu dikaitkan dengan resiko yang mungkin timbul 
sehubungan dengan credit rating dari penerbit. Bila jangka waktu melebihi 10 tahun dan 
lembaga penerbit kurang bonafide, tentu resiko akan tinggi. 
e. Expectation 
Harapan masa depan memegang peranan yang sangat penting dalam penilaian Bank, baik 
dikaitkan dengan keamanan maupun dengan capital gain (keuntungan dari modal yang 
ditanam) atau dividend yang tinggi. Perkembangan nilai efek-efek dalam pasar modal akan 
memberikan harapan yang cerah bagi penanaman dana Bank. 
f. Tax (pajak) 
Bank akan cenderung untuk membeli surat-surat berharga jangka menengah – panjang yang 
pajaknya minimum. Pajak atas dividend memang salah satu bagian dari sistem pajak 
progresif yang terus-menerus dikembangkan di Indonesia.
g. Diversifikasi 
Pertimbangan terakhir adalah usaha dari Manager Bank untuk diversifikasi dari investasinya 
pada berbagai bidang, misalnya pembelian saham perusahaan industri, usaha perdagangan, 
lembaga keuangan bukan bank atau pembelian saham/obligasi bank-bank lain yang beredar 
di pasar modal. Usaha diversifikasi ini dihubungkan dengan sistem konversi atas 
kemungkinan timbulnya kerugian pada sektor usaha yang satu yang akan ditutup oleh 
keuntungan pada sektor usaha lainnya. 
2.2. Obligasi 
Di dalam pasar modal ada berbagai macam sekuritas, pemodal diberi kesempatan untuk 
memilih di antara berbagai sekuritas tersebut. Sebelum membuat keputusan investasi, 
pemodal harus mempertimbangkan return, risiko dan tujuan. Obligasi adalah efek utang 
pendapatan tetap di mana penerbit (emiten) setuju untuk membayar sejumlah bunga tetap 
untuk jangka waktu tertentu dan akan membayar kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh 
tempo. Jadi, Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang 
diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. 
Suatu obligasi sebelum ditawarkan kepada masyarakat pemodal, terlebih dahulu diperingkat 
(rating) oleh lembaga pemeringkat (rating agency). Proses pemeringkatan berguna untuk 
menilai kinerja perusahaan dari berbagai faktor yang secara langsung maupun tidak langsung 
berhubungan dengan keuangan perusahaan. Karena obligasi merupakan surat utang sehingga 
rating sangat diperlukan untuk menilai apakah penerbit nantinya dapat membayar kembali 
seluruh utangnya atau tidak, sesuai dengan penilaian rating agency. 
Lembaga pemeringkat (rating agency) di dunia yang terbesar adalah Moody’s dan Standards 
& Poor’s. Di Indonesia, lembaga pemeringkat efek dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek 
Indonesia (PT PEFINDO) yang bekerja sama dengan Standards & Poor’s. PT. PEFINDO 
mengukur tingkat risiko wanprestasi (default) dari suatu emisi obligasi, tetapi tidak 
mempertimbangkan faktor eksternal seperti risiko pasar, misalnya. Pemeringkatan suatu 
obligasi ini sangat berguna bagi para investor obligasi karena dengan adanya rating maka 
para investor tidak perlu lagi melakukan proses evaluasi terhadap kinerja suatu emiten 
obligasi.
Macam-macam Obligasi 
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi (bond 
indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan oleh kontrak 
perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain : 
A. Berdasarkan penerbit obligasi (issuer) 
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu : 
1) Obligasi pemerintah 
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. 
2) Obligasi perusahaan milik negara (state owned company) 
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian, Pelabuhan 
Indonesia, dan lain-lain. 
3) Obligasi perusahaan swasta 
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra 
Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra 
development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain. 
B. Berdasarkan sistem pembayaran bunga 
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu : 
1) Obligasi Kupon (Coupon Bond) 
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada 
yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang 
dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon 
obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang 
mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang 
dapat diambil. 
2) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond) 
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga 
investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga langsung dibayarkan
sekaligus pada saat pembelian. Misalnya investor membeli obligasi zero coupon dengan nilai 
nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar dengan harga Rp 700.000. Pada saat 
jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan penuh sebesar Rp 1.000.000. 
C. Berdasarkan tingkat bunganya 
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu : 
1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond) 
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah sampai 
dengan jatuh tempo. 
2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond) 
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama, sedangkan 
pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon 
berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini 
ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta 
Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate). 
3) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond) 
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga mengambang. 
Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode awal, dan periode 
selanjutnya bunganya mengambang. 
D. Berdasarkan jaminannya 
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu : 
1) Collateral 
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi perusahaan 
penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan penerbit 
menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut akan memperkuat 
tingkat kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami 
kerugian.
2) Debenture 
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva tertentu, 
tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat 
mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi. 
3) Subordinate debenture 
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan berdasarkan siapa 
yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat 
prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe subordinate debenture dibayar setelah debenture. 
Oleh karena itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi. 
4) Obligasi pendapatan (Income bonds) 
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit 
tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi. 
Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk 
membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang 
berlalu tidak mampu membayar bunga. 
5) Obligasi Hipotek (Mortgage) 
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan disebutkan 
secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung. 
Apabila perusahaan melalaikan janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi 
kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara 
langsung menjadi agunan. 
E. Dari segi tempat penerbitannya 
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya dapat dibagi 
atas 3 jenis : 
1) Obligasi domestik (Domestic Bond) 
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di 
dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam negeri (Indonesia).
2) Obligasi asing (Foreign Bond) 
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu negara 
tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee Bond diterbitkan dan 
dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang, Dragon 
Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan sebagainya. 
3) Obligasi Global (Global Bond) 
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya keterbatasan 
tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu. 
F. Dari segi pemeringkat 
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis, yaitu : 
1) Grade Bond 
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk 
investasi (investment grade). Yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA, AA, 
dan A menurut Standards & Poor’s atau peringkat Aaaa, Aa dan A menurut Moody’s. 
2) Non-grade Bond 
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk 
investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan B 
menurut Standards & Poor’s atau Bbb, Bb dan B menurut Moody’s. 
G. Berdasarkan call feature 
Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli kembali. Hak untuk 
membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi tersebut jatuh tempo disebut call 
feature. 
Dari segi call feature, obligasi dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu : 
1) Freely Callable Bond 
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit dapat memanggil 
(menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai kesempatan untuk memanggil 
obligasi apabila tingkat bunga turun dan menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga 
yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan refunding. Perusahaan penerbit dapat
memanggil obligasi yang beredar apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi 
perusahaan. 
2) Non Callable Bond 
Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum 
obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli melalui mekanisme pasar. 
3) Deferred Callable Bond 
Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara freely callable bond dengan non 
callable bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu dimana obligasi tersebut tidak 
dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada tahun pertama, kemudian sesudahnya 
penerbit dapat membeli kembali (freely callable). 
H. Berdasarkan segi konversi 
Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 
1) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond) 
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham 
penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain yang dimiliki oleh 
penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang akan digunakan sebagai konversi 
obligasi akan dijadikan jaminan pada wali amanat dan disimpan di bank kustodian. 
2) Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond) 
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham 
tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo sebagaimana pada 
obligasi lainnya.
2.2.1. Manfaat Obligasi 
Obligasi memiliki beberapa manfaat, diantaranya : 
a. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar 
obligasi. 
b. Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam 
kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang 
obligasi. 
c. Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan 
terjadinya inflasi. 
d. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen aktiva 
lain. 
2.2.2. Kelemahan Obligasi 
Berbagai bentuk kelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada stabilitas suatu 
perekonomian negara. Beberapa ini adalah kelemahan obligasi : 
a. Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai 
hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan sebaliknya. 
b. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga menghasilkan 
yield yang cukup baik, dengan resiko rendah. 
c. Tingkat likuiditas obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi, 
khususnya apabila harga obligasi menurun. 
d. Resiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan 
obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah 
premi. 
e. Resiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak 
mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang obligasi 
akan menderita kerugian. 
2.2.3. Persyaratan Pencatatan Obligasi di Indonesia 
Obligasi merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia, 
Bapepam sebagai lembaga yang diberi wewenang oleh pemerintah mewajibkan beberapa 
persyaratan kepada calon emiten (perusahaan penerbit) yang melakukan penawaran obligasi. 
Persyaratan pencatatan obligasi tersebut adalah sebagai berikut : 
a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam
b. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam dengan pendapat wajar 
tanpa kualifikasi (WTK) untuk tahun buku terakhir 
c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp. 25 milyar 
d. Rentang waktu efektif dengan permohonan perncatatan tidak lebih dari enam bulan dan 
sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-kurangnya empat tahun 
e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun berturut-turut 
f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi tahun terakhir 
g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik 
2.2.4. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi di Indonesia 
Di Indonesia, masa berlakunya obligasi ditentukan dalam perjanjian antara perusahaan yang 
menerbitkan obligasi dengan wali amanat, yang mewakili kepentingan pemodal sebagai 
pemegang obligasi. Pada umumnya, umur obligasi yang diterbitkan dan dicatatkan di Bursa 
Efek Jakarta umumnya adalah 5 tahun. Sedangkan konsekuensi penawaran umum obligasi 
adalah sebagai berikut : 
a. Menunjuk wali amanat yang akan mewakili kepentingan pihak pemegang obligasi 
b. Menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking fund) 
c. Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu yang telah 
ditentukan bersama antara perusahaan penerbit dengan wali amanat 
d. Memberitahukan kepada wali amanat setiap perusahaan yang terjadi yang dapat 
mempengaruhi perkembangan perusahaan penerbit obligasi
BAB III 
KESIMPULAN 
Obligasi merupakan salah satu alternatif bagi pemodal untuk menanam modalnya dalam 
pasar modal. Untuk melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal perlu memahami 
sifat-sifat atau karakteristik obligasi. 
Dibandingkan dengan saham, bisa dikatakan bahwa obligasi mempunyai risiko yang relatif 
rendah. Apakah hal tersebut benar atau tidak, tergantung kepada stabilitas sistem 
perekonomian negara. Hal tersebut merupakan tantangan bagi pemodal, manajer, dan 
pemerintah. Akan tetapi, para pemodal harus melakukan seleksi portofolio secara optimal 
dengan melakukan analisis obligasi. Hal itu bisa dihubungkan dengan kematangan hasil 
(yield to maturity) atau holding periode, oleh karena itu harus dipahami bab sebelumnya 
untuk dapat menganalisis obligasi dengan baik. Meskipun demikian, ada beberapa faktor lain 
yang mempengaruhi return obligasi, selain tingkat bunga dan nilai nominal obligasi, misalnya 
pajak, dan persyaratan perlindungan.
DAFTAR PUSTAKA 
Ali Arifin, Membaca Saham, Yogyakarta : ANDI, 2002. 
Gunawan Widjaja, Seri Aspek Hukum dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif, Jakarta : PT. 
Raja Grafindo Persada, 2007. 
Komaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta : Rineka Cipta, 1996. 
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta : Rineka Cipta, 1992. 
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2006. 
google.2009.”makalah investasi dan obligasi”. 
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/06/makalah- investasi-obligasi-dan.html

More Related Content

What's hot

Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
Eva Andini
 
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
Indra Andhika Putra
 
Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditFirman Bachtiar
 
Materi Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKMateri Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKYUdha Pratama
 
Kredit
KreditKredit
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
M Abdul Aziz
 
Kredit, Debit, Ekonomi,
Kredit, Debit, Ekonomi,Kredit, Debit, Ekonomi,
Kredit, Debit, Ekonomi,Johanez Diaz
 
K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank
siti nurlaeli
 
PRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAANPRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAAN
heckaathaya
 
Manajemen Kredit Bank
Manajemen Kredit BankManajemen Kredit Bank
Manajemen Kredit Bank
Dwi Purbo
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Sumber Dana Perbankan
Sumber Dana PerbankanSumber Dana Perbankan
Sumber Dana Perbankan
Reza Baskoro
 
Manajemen kredit
Manajemen kreditManajemen kredit
Manajemen kredit
yy rahmat
 
KREDIT
KREDIT KREDIT
KREDIT
Taa Thaa
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber danagustiratna
 
P-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptxP-5-6 Kredit.pptx
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
M Abdul Aziz
 

What's hot (19)

Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
Slide Presentasi Kewirausahaan Kelompok 3 "Mencari Sumber - Sumber Pendanaan ...
 
Sumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kreditSumber dana bank dan managemen kredit
Sumber dana bank dan managemen kredit
 
22
2222
22
 
Materi Perbankan SMK
Materi Perbankan SMKMateri Perbankan SMK
Materi Perbankan SMK
 
Kredit
KreditKredit
Kredit
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Kredit, Debit, Ekonomi,
Kredit, Debit, Ekonomi,Kredit, Debit, Ekonomi,
Kredit, Debit, Ekonomi,
 
K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank K. 4 sumber sumber dana bank
K. 4 sumber sumber dana bank
 
PRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAANPRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAAN
 
Manajemen Kredit Bank
Manajemen Kredit BankManajemen Kredit Bank
Manajemen Kredit Bank
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 
Sumber Dana Perbankan
Sumber Dana PerbankanSumber Dana Perbankan
Sumber Dana Perbankan
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 
Manajemen kredit
Manajemen kreditManajemen kredit
Manajemen kredit
 
KREDIT
KREDIT KREDIT
KREDIT
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber dana
 
P-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptxP-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptx
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 

Similar to INVESTASI

Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
Venti Eka Satya
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
RevaYuliani2
 
MAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTSMAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTS
lindaauli29
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
roslinais
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
TitinSantiarini
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
EndangSupandi
 
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptxManajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
muhamadnursyahid46
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
wardahmega
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
reidjen raden
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
reidjen raden
 
Modul Reksa Dana
Modul Reksa DanaModul Reksa Dana
Modul Reksa Dana
Dani Setiawan
 
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptxPerilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modalPelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
Muhammad Afif Rifna
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
Firman Bachtiar
 

Similar to INVESTASI (20)

Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptxPert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
Pert. 1- Pasar Modal Indonesia).pptx
 
MAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTSMAKALAH SEBELUM UTS
MAKALAH SEBELUM UTS
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Bi zzzzz
Bi zzzzzBi zzzzz
Bi zzzzz
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptxManajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
Manajerial Keuangan _magister manajem_Kuliah_2_kirim.pptx
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Modul Reksa Dana
Modul Reksa DanaModul Reksa Dana
Modul Reksa Dana
 
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptxPerilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
Perilaku keuangan PERTEMuan 3.pptx
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modalPelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

INVESTASI

  • 1. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Investasi Obligasi dan Reksadana” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dengan lahirnya makalah Investasi Obligasi dan Reksadana ini semoga dapat memberikan manfaat kepada para pembaca nantinya. Sehingga dapat membuka wawasan yang luas tentang apa itu obligasi dan reksadana serta cara menginvestasikannya. Karena dua hal tersebut sudah tidak asing lagi dan semakin marak seiring dengan perkembangan perekonomian terutama di dalam perbankan Indonesia. Tak ada gading yang tak retak, adalah ungkapan yang tepat demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun, terima kasih.
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN 2.1. Latar Belakang 2.1.1. Pengertian Investasi 2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi 2.1.3. Faktor-faktor Pertimbangan Investasi 2.2. Obligasi 2.2.1. Macam-macam Obligasi 2.2.2. Manfaat Obligasi 2.2.3. Kelemahan Obligasi 2.2.4. Persyaratan Pencatatan Obligasi di Indonesia 2.2.5. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi di indonesia BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama berabad-abad lamanya kita mengenal bahwa Bank Umum atau Bank Konvensional telah memegang peranan yang amat penting dalam membantu dan mendorong kemajuan ekonomi suatu negara. Bahkan posisinya amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian. Di Indonesia, sejak awal kemerdekaannya, Bank telah memainkan peranan yang amat menentukan bagi pengaturan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat termasuk produksi dan perdagangan di semua sektor ekonomi. Salah satu upaya bank konvensional dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara adalah berupa investasi-investasi yang dilakukannya, baik di pasar modal maupun di segala bentuk usaha yang dianggap berkompeten di bidangnya. Pasar modal di Indonesia, sementara ini mempunyai obyek investasi yang diperdagangkan berupa surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan sertifikat PT. Danareksa. Sama halnya dengan investasi di bidang lain, untuk melakukan investasi di pasar modal selain diperlukan dana, diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek atau surat berharga mana yang akan dibeli, yang mana yang akan dijual, dan efek mana yang tetap dipegang (hold). Bagi calon investor yang tidak mempunyai keterampilan untuk melakukan hal itu, mereka dapat meminta pendapat kepada lembaga penunjang pasar modal, seperti pedagang efek (dealer) atau perantara perdagangan efek (broker). Kedua lembaga ini, di samping melakukan jual beli efek, juga melakukan investasi yang baik dan akan menunjukkan efek-efek yang dapat dipilih untuk dibeli. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, antara lain : 1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan investasi ? 1.2.2. Bagaimanakah bentuk dari investasi obligasi ? 1.2.3. Bagaimanakah bentuk dari investasi reksadana ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Latar Belakang 2.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas. 2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi Bank mempunyai tujuan ganda dalam menempatkan dananya dalam investasi yaitu sebagai supplementary liquidity dan supplementary income (sebagai tambahan likuiditas dan tambahan pendapatan). a. Supplementary liquidity Penempatan dana dalam bentuk saham-saham atau sertifikat saham, obligasi pemerintah atau badan usaha milik negara obligasi lembaga lainnya, digunakan juga oleh Bank sebagai cadangan penyangga likuiditas. b. Supplementary income Tambahan pendapatan melalui saham dan obligasi adalah dalam bentuk pendapatan lain Bank yang tidak berbentuk uang, yaitu pengaruh Bank dalam perusahaan itu karena fungsinya selaku pemegang saham. 2.1.3. Faktor-faktor Pertimbangan Investasi Sebelum Bank melaksanakan program investasi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Pertimbangan ini dilakukan melalui analisa yang mendalam tentang beberapa hal, terutama perpaduan antara aspek profitability dan safety (aspek keuntungan dan keamanan). Faktor-faktor pertimbangan tersebut antara lain :
  • 5. a. Tingkat bunga Pilihan penempatan dana dalam investasi akan sangat banyak dipengaruhi oleh tingkat bunga yang menarik. Namun resiko harus minimum. Banyak contoh yang terjadi, di saat seperti ini banyak Bank yang mencari saham atau obligasi yang mendekati jatuh tempo dan masih menawarkan bunga tinggi dengan harga (per value) yang relatif turun. b. Safety and quality (keamanan dan kualitas) Credit standing dari penerbit saham dan obligasi akan sangat berperan disini. Jika penerbit obligasi adalah pemerintah pusat atau BI maka obligasi itu “risk free”. Kualitas surat berharga (baik saham maupun obligasi) akan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan keuangan (financial standing) dan tentu saja kepercayaan masyarakat seperti halnya terhadap BI. c. Marketability Adalah kemampuan efek-efek untuk dijual kembali. Artinya bila suatu saat Bank sangat membutuhkan uang dan pimpinan Bank memutuskan untuk menjual sebagian atau seluruh surat berharga yang dimiliki, maka baik saham maupun obligasi akan mudah ditawarkan atau dibeli. d. Maturity date (jangka waktu efek-efek) Pertimbangan terhadap jangka waktu dikaitkan dengan resiko yang mungkin timbul sehubungan dengan credit rating dari penerbit. Bila jangka waktu melebihi 10 tahun dan lembaga penerbit kurang bonafide, tentu resiko akan tinggi. e. Expectation Harapan masa depan memegang peranan yang sangat penting dalam penilaian Bank, baik dikaitkan dengan keamanan maupun dengan capital gain (keuntungan dari modal yang ditanam) atau dividend yang tinggi. Perkembangan nilai efek-efek dalam pasar modal akan memberikan harapan yang cerah bagi penanaman dana Bank. f. Tax (pajak) Bank akan cenderung untuk membeli surat-surat berharga jangka menengah – panjang yang pajaknya minimum. Pajak atas dividend memang salah satu bagian dari sistem pajak progresif yang terus-menerus dikembangkan di Indonesia.
  • 6. g. Diversifikasi Pertimbangan terakhir adalah usaha dari Manager Bank untuk diversifikasi dari investasinya pada berbagai bidang, misalnya pembelian saham perusahaan industri, usaha perdagangan, lembaga keuangan bukan bank atau pembelian saham/obligasi bank-bank lain yang beredar di pasar modal. Usaha diversifikasi ini dihubungkan dengan sistem konversi atas kemungkinan timbulnya kerugian pada sektor usaha yang satu yang akan ditutup oleh keuntungan pada sektor usaha lainnya. 2.2. Obligasi Di dalam pasar modal ada berbagai macam sekuritas, pemodal diberi kesempatan untuk memilih di antara berbagai sekuritas tersebut. Sebelum membuat keputusan investasi, pemodal harus mempertimbangkan return, risiko dan tujuan. Obligasi adalah efek utang pendapatan tetap di mana penerbit (emiten) setuju untuk membayar sejumlah bunga tetap untuk jangka waktu tertentu dan akan membayar kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo. Jadi, Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Suatu obligasi sebelum ditawarkan kepada masyarakat pemodal, terlebih dahulu diperingkat (rating) oleh lembaga pemeringkat (rating agency). Proses pemeringkatan berguna untuk menilai kinerja perusahaan dari berbagai faktor yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan keuangan perusahaan. Karena obligasi merupakan surat utang sehingga rating sangat diperlukan untuk menilai apakah penerbit nantinya dapat membayar kembali seluruh utangnya atau tidak, sesuai dengan penilaian rating agency. Lembaga pemeringkat (rating agency) di dunia yang terbesar adalah Moody’s dan Standards & Poor’s. Di Indonesia, lembaga pemeringkat efek dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO) yang bekerja sama dengan Standards & Poor’s. PT. PEFINDO mengukur tingkat risiko wanprestasi (default) dari suatu emisi obligasi, tetapi tidak mempertimbangkan faktor eksternal seperti risiko pasar, misalnya. Pemeringkatan suatu obligasi ini sangat berguna bagi para investor obligasi karena dengan adanya rating maka para investor tidak perlu lagi melakukan proses evaluasi terhadap kinerja suatu emiten obligasi.
  • 7. Macam-macam Obligasi Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi (bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan oleh kontrak perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain : A. Berdasarkan penerbit obligasi (issuer) Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu : 1) Obligasi pemerintah Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. 2) Obligasi perusahaan milik negara (state owned company) Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain. 3) Obligasi perusahaan swasta Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain. B. Berdasarkan sistem pembayaran bunga Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu : 1) Obligasi Kupon (Coupon Bond) Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil. 2) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond) Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga langsung dibayarkan
  • 8. sekaligus pada saat pembelian. Misalnya investor membeli obligasi zero coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar dengan harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan penuh sebesar Rp 1.000.000. C. Berdasarkan tingkat bunganya Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu : 1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond) Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah sampai dengan jatuh tempo. 2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond) Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate). 3) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond) Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang. D. Berdasarkan jaminannya Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu : 1) Collateral Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
  • 9. 2) Debenture Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi. 3) Subordinate debenture Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe subordinate debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi. 4) Obligasi pendapatan (Income bonds) Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu membayar bunga. 5) Obligasi Hipotek (Mortgage) Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara langsung menjadi agunan. E. Dari segi tempat penerbitannya Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya dapat dibagi atas 3 jenis : 1) Obligasi domestik (Domestic Bond) Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam negeri (Indonesia).
  • 10. 2) Obligasi asing (Foreign Bond) Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu negara tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee Bond diterbitkan dan dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan sebagainya. 3) Obligasi Global (Global Bond) Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu. F. Dari segi pemeringkat Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis, yaitu : 1) Grade Bond Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi (investment grade). Yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA, AA, dan A menurut Standards & Poor’s atau peringkat Aaaa, Aa dan A menurut Moody’s. 2) Non-grade Bond Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan B menurut Standards & Poor’s atau Bbb, Bb dan B menurut Moody’s. G. Berdasarkan call feature Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli kembali. Hak untuk membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi tersebut jatuh tempo disebut call feature. Dari segi call feature, obligasi dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1) Freely Callable Bond Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit dapat memanggil (menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai kesempatan untuk memanggil obligasi apabila tingkat bunga turun dan menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan refunding. Perusahaan penerbit dapat
  • 11. memanggil obligasi yang beredar apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan. 2) Non Callable Bond Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli melalui mekanisme pasar. 3) Deferred Callable Bond Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara freely callable bond dengan non callable bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu dimana obligasi tersebut tidak dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada tahun pertama, kemudian sesudahnya penerbit dapat membeli kembali (freely callable). H. Berdasarkan segi konversi Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond) Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang akan digunakan sebagai konversi obligasi akan dijadikan jaminan pada wali amanat dan disimpan di bank kustodian. 2) Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond) Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.
  • 12. 2.2.1. Manfaat Obligasi Obligasi memiliki beberapa manfaat, diantaranya : a. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar obligasi. b. Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang obligasi. c. Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi. d. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen aktiva lain. 2.2.2. Kelemahan Obligasi Berbagai bentuk kelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada stabilitas suatu perekonomian negara. Beberapa ini adalah kelemahan obligasi : a. Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan sebaliknya. b. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga menghasilkan yield yang cukup baik, dengan resiko rendah. c. Tingkat likuiditas obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi, khususnya apabila harga obligasi menurun. d. Resiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi. e. Resiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang obligasi akan menderita kerugian. 2.2.3. Persyaratan Pencatatan Obligasi di Indonesia Obligasi merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia, Bapepam sebagai lembaga yang diberi wewenang oleh pemerintah mewajibkan beberapa persyaratan kepada calon emiten (perusahaan penerbit) yang melakukan penawaran obligasi. Persyaratan pencatatan obligasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam
  • 13. b. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam dengan pendapat wajar tanpa kualifikasi (WTK) untuk tahun buku terakhir c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp. 25 milyar d. Rentang waktu efektif dengan permohonan perncatatan tidak lebih dari enam bulan dan sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-kurangnya empat tahun e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun berturut-turut f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi tahun terakhir g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik 2.2.4. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi di Indonesia Di Indonesia, masa berlakunya obligasi ditentukan dalam perjanjian antara perusahaan yang menerbitkan obligasi dengan wali amanat, yang mewakili kepentingan pemodal sebagai pemegang obligasi. Pada umumnya, umur obligasi yang diterbitkan dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta umumnya adalah 5 tahun. Sedangkan konsekuensi penawaran umum obligasi adalah sebagai berikut : a. Menunjuk wali amanat yang akan mewakili kepentingan pihak pemegang obligasi b. Menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking fund) c. Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu yang telah ditentukan bersama antara perusahaan penerbit dengan wali amanat d. Memberitahukan kepada wali amanat setiap perusahaan yang terjadi yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan penerbit obligasi
  • 14. BAB III KESIMPULAN Obligasi merupakan salah satu alternatif bagi pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk melakukan investasi yang baik dalam obligasi, pemodal perlu memahami sifat-sifat atau karakteristik obligasi. Dibandingkan dengan saham, bisa dikatakan bahwa obligasi mempunyai risiko yang relatif rendah. Apakah hal tersebut benar atau tidak, tergantung kepada stabilitas sistem perekonomian negara. Hal tersebut merupakan tantangan bagi pemodal, manajer, dan pemerintah. Akan tetapi, para pemodal harus melakukan seleksi portofolio secara optimal dengan melakukan analisis obligasi. Hal itu bisa dihubungkan dengan kematangan hasil (yield to maturity) atau holding periode, oleh karena itu harus dipahami bab sebelumnya untuk dapat menganalisis obligasi dengan baik. Meskipun demikian, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi return obligasi, selain tingkat bunga dan nilai nominal obligasi, misalnya pajak, dan persyaratan perlindungan.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Ali Arifin, Membaca Saham, Yogyakarta : ANDI, 2002. Gunawan Widjaja, Seri Aspek Hukum dalam Pasar Modal Penitipan Kolektif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Komaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta : Rineka Cipta, 1996. Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta : Rineka Cipta, 1992. Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2006. google.2009.”makalah investasi dan obligasi”. http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/06/makalah- investasi-obligasi-dan.html