SlideShare a Scribd company logo
GELOMBA
NG
CAHAYA
INTERFRE
NSI
DIFRAK
SI
CELAH GANDA
CELAH
TIPIS
CELAH
TUNGGAL
DIFRAKSI KISI
A. INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang
atau lebih yang koheren.
Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua gelombang
mempunyai frekuensi dan amplitudo sama serta beda fasenya
tetap.
Interferensi cahaya akan menghasilkan pola Interferensi yaitu
 pola garis terang
 pola garis gelap
 Terjadi dan tidak terjadinya interferensi
dapat digambarkan seperti pada Gambar
2.3.
 Gambar 2.3. (a) tidak terjadi interferensi,
(b) terjadi interferensi
Pola hasil interferensi
1. Garis terang,
merupakan hasil
interferensi
maksimum (saling
memperkuat atau
konstruktif)
2. Garis gelap,
merupakan hasil
interferensi minimum
(saling memprlemah
atau destruktif)
Interferensi Cahaya
A. INTERFERENSI CELAH GANDA
Percobaan interferensi dilakukan oleh Thomas Young, seorang ahli fisika membuat
dua sumber cahaya koheren dari satu sumber cahaya monokromatik yang
dilewatkan melalui dua buah celah sempit.
Interferensi maksimum atau
minimum dapat terjadi karena
panjang lintasan yang ditempuh
gelombang S1 tidak sama dengan
gelombang S2, kedua gelombang
tersebut memiliki beda lintasan
sebesar :
Δs = d sin θ …. (1)
Interferensi dapat terjadi karena adanya
beda lintasan berkas cahaya dari S1 dan
S2.
Jika jarak antara kedua celah (d ), jauh
lebih kecil daripada jarak celah terhadap
layar, l (d << l ),
maka beda lintasan pada titik sembarang P
adalah S2P – S1P = d sin θ .
 Interferensi Maksimum pada Percobaan Young
Interferensi maksimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang sama atau beda lintasan yang
ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang
(λ, 2λ, 3λ, ...) seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut.
ΔS = mλ ….(2)
Sehingga dari persamaan (1) dan (2), Interferensi maksimum dapat dirumuskan:
Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ ≈ tan θ =p/L (dalam satuan radian).
dimana :
d = jarak antara kedua celah
p = jarak dari pita terang pusat ke pita terang ke-m
λ = panjang gelombang
m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita terang ke-1
m = 2 untuk pita terang ke-2, dst
INTERFERENSI MINIMUM PADA PERCOBAAN YOUNG
Interferensi minimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah bertemu
pada suatu titik memiliki beda fase yang berlawanan atau beda lintasan yang
ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan dari setengah panjang gelombang
seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut.
Sehingga dari persamaan (2) dan (4), Interferensi minimum dapat dirumuskan:
Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ ≈ tan θ =p/L (dalam satuan radian).
dimana :
d = jarak antara kedua celah
p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m
λ = panjang gelombang
m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita gelap ke-1
m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst
Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan:
Contoh soal :
1.Suatu berkas cahaya monokromatis setelah melewati celah ganda yang jaraknya 0,3 mm
membentuk pola interferensi pada layar yang jaraknya 0,9 m dari celah tersebut. Jika jarak antara
garis gelap kedua ke terang pusat pola sebesar 3 mm. Berapakah panjang gelombang cahaya
tersebut ?
Diketahui :
d = 0,3 mm = 3 x 10-4 m
L = 0,9 m
p = 3 mm= 3 x 10-3 m
m = 2 (interferensi minimum)
Ditanya : λ ... ?
Jawab : Untuk interferensi minimum
2. Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang
gelombang 6,5 x 10-7 m. Garis gelap terang diamati pada layar yang berjarak 1 m
dari celah. Berapakah jarak antara gelap ketiga dan terang ke lima ?
Diketahui :
d = 1mm = 1 x 10-3 m
λ = 6,5 x 10-7 m
L = 1 m
Ditanya : Δp G3 -->T5
Jawab : Jarak antara dua pita terang/gelap yang berurutan :
Δp G3 -->T5 = 2,5 Δp (perhatikan gambar disamping)
Δp G3 -->T5 = 2,5 x 6,5 . 10-1mm = 1,625 mm
B. INTERFERENSI PADA LAPISAN TIPIS
Pita-pita berwarna seperti pelangi bila cahaya terefleksikan
dari sebuah gelembung sabun atau dari lapisan minyak
tipis yang mengapung pada permukaan air merupakan
salah satu contoh interferensi lapisan tipis.
Gelombang cahaya direfleksikan (dipantulkan) dari
permukaan-permukaan yang berlawanan dari film
tipis seperti gambar di samping. Interferensi
konstruktif di antara kedua gelombang yang
direfleksikan itu (dengan panjang lintasan yang
berbeda) terjadi di tempat yang berbeda untuk
panjang gelombang yang berbeda.
Dua faktor yang mempengaruhi
interferensi pada lapisan tipis,
yaitu:
1. Perbedaan panjang
lintasan optik
2. Perubahan fase sinar
pantul
A E F
D
C
B
Lapisan
tipis
udara
udara
i i
r r Indeks
Bias= n
d
Sinar datang dengan sudut datang i pada lapisan
tipis dengan ketebalan d dan indeks bias n, sehingga
sinar mengalami pemantulan dan pembiasan dengan
sudut bias r. Dengan mempertimbangkan kedua faktor di
atas, dapat ditentukan syarat-syarat terjadinya interferensi
berikut ini.
1. Syarat terjadinya interferensi maksimum (terang)
2n.d.cos r = (m – 2
1 ) λ ; m = 1, 2, 3, ............ (2.33)
2. Syarat terjadinya interferensi minimum (gelap)
2n.d.cos r = mλ ; m = 0, 1, 2, ....................... (2.34)
a. Interfrensi maksimum garis terang
2 n d Cos r = (2 m – 1) ½ λ
m = 1,2,3...
b. Interfrensi minimum garis gelap
2 n d Cos r = m λ
i
r
O
A
B
C
n
d
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut sinar bias
CONTOH SOAL
Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan
panjang gelombang
6,5 × 10-7 m. Garis gelap terang dapat diamati pada layar yang
berjarak 1 m dari
celah. Hitunglah jarak antara gelap ketiga dan terang pusat,
serta jarak antara
terang kedua dengan garis terang keempat!
Diketahui: d = 1mm = 10-3 m
λ = 6,5 × 10-7 m
l = 1 m
Ditanya: a. p = ... ?
b. Δp = ... ?
Tentukan tebal lapisan
minimum yang dibutuhkan
agar terjadi interferensi
maksimum pada sebuah lapisan
tipis yang memiliki indeks bias
4/3 dengan menggunakan
panjang gelombang 5.600 Å
CONTOH SOAL
jawab:
diket:
n = 4/3
 = 5.600 Å
agar tebal lapisan
minimum, maka:
m = 1
cos r = 1
ditanya: d
 
 
 
 
0
3
4
2
1
2
1
2
1
050
.
1
1
2
600
.
5
1
cos
2
cos
2
A
d
d
r
n
m
d
m
r
nd









C. DIFRAKSI
Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan
gelombang oleh celah sempit sebagai penghalang.
Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu
sama lain sehingga menghasilkan daerah penguatan dan
pelemahan.
1. Difraksi celah tunggal
jika muka gelombang melalui celah sempit, maka gelombang ini akan
mengalami lenturan (difraksi).
Pembelokan cahaya(difraksi) dapat terjadi ketika cahaya melewati suatu celah
tunggal dan akan menghasilkan pola garis terang dan gelap.
terjadinya difraksi diperlihatkan pada animasi berikut
A. DIFRAKSI CELAH TUNGGAL
 Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens, tiap
bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.
 Bagaimana garis/pita gelap dan terang pada peristiwa difraksi bisa terjadi?
Analisis Pola Terang/Gelap pada Difraksi Celah
Tunggal;
(a) Cahaya monokromatis yang melewati celah
sempit akan menghasilkan pola terang/gelap; (b)
Interferensi minimum terjadi jika gelombang 1 dan 3
atau 2 dan 4 memiliki beda lintasan sebesar d/2 sin
θ dan beda fase kedua gelombang sebesar ½
panjang gelombang.
Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang
dihasilkan oleh celah tunggal. Salah satu jenis difraksi
Fraunhofer, yaitu difraksi dengan sumber cahaya dan layar
penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda
penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak
lagidiperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan
sebagaibidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan
berkas cahaya sejajar.
Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
,...
3
,
2
,
1
;
sin 
 m
m
d 


m
l
pd

,...
2
,
1
,
0
;
)
(
sin 2
1


 m
m
d 


)
( 2
1

 m
l
pd
1. Pola difraksi minimum
(gelap)
dirumuskan:
d sin θ = n
2. Pola difraksi maksimum (terang)
dirumuskan:
d sin θ = (n-½)
dengan:
n = 1,2,3,……
1
2
3
4
5
½ d sin θ
d
d/2
d/2
Dengan menggunakan celah tunggal,
pada layar tampak pola difraksi.
Garis terang pusat dan garis gelap ke
empat membentuk sudut 30o
terhadap garis normal. Jika cahaya
yang digunakan memiliki panjang
gelombang 6.000 Å, tentukanlah
lebar celah yang digunakan.
Contoh soal
Jawab:
d sin θ = n
Diket:
θ =30o
n = 4
 = 6.000 Å
Ditanya: d
Penyelesaian
 
m
A
d
d
n
d



8
,
4
48000
30
sin
6000
4
sin
0
0




Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan
4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.
Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2.
ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2λ
Berdasarkan penurunan persamaan di atas maka Interferensi Minimum (destruktif) yang menghasilkan pita
gelap dirumuskan dengan :
.... (1)
dengan:
d = lebar celah
λ = panjang gelombang
m = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita gelap ke–1
m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst
untuk sudut θ yang kecil nilai sin θ » tan θ (dalam satuan radian).
Berdasarkan gambar, tan θ = p/L. Sehingga persamaan (1) di atas menjadi:
Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan :
dimana :
p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m
Δp = jarak pita terang/gelap yang berurutan
L = jarak dari celah ke layar
Contoh soal:
1.Seberkas sinar sejajar monokromatis dengan panjang gelombang 6000 melewati celah sempit sehingga
dihasilkan pola difraksi orde gelap ke-3 yang terjadi pada sudut 30°. Berapakah lebar celah sempit tersebut?
Ingat!
1 nm = 10-9 m
= 10-10 m
Diketahui : λ = 6000 = 6.10-7 m
m = 3
q = 30°
Ditanya : d ... ?
Jawab :
Dalam percobaan difraksi sebuah celah lebarnya 1 mm
disinari oleh cahaya monokromatik. Sebuah layar
diletakkan sejauh 2 m di belakang celah. Pita gelap ke-2
berjarak 0,96 mm dari terang pusat. Berapakah panjang
gelombang yang digunakan dalam percobaan tersebut ?
Diketahui :
d = 1 mm = 10-3 m
L = 2 m
p = 0,96 mm = 9,6 x 10-4m
m = 2
Ditanya : λ ...?
Jawab :
Celah tunggal yang lebarnya 0,1 mm disinari berkas cahaya dengan panjang
gelombang 4.000 Å. Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang jaraknya 20 cm
dari celah, tentukan jarak antara garis gelap ketiga dan garis pusat terang!
B. DIFRAKSI KISI
 Kisi adalah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar yang lebar dan jarak antar
celahnya sama. Kisi-kisi dapat dibuat dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk
menggoreskan banyak alur yang berjarak sama (presisi tinggi) pada sebuah kaca atau
permukaan logam. Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yang
dihasilkan pada layar berupa garis terang dan garis gelap secara bergantian. Pola difraksi yang
dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam dibandingkan dengan interferensi celah ganda. Semakin
banyak celah pada sebuah kisi yang memiliki lebar yang sama, semakin tajam pola difraksi yang
dihasilkan pada layar.
 Perhatikan gambar berikut ini.
Interferensi maksimum terjadi bila beda lintasan cahaya datang dari dua celah yang berdekatan
sebesar kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang.
Δs = d sin θ dan Δs = λ, 2λ, 3λ, ...
Sehingga interferensi maksimum yang terjadi pada kisi difraksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
dengan:
d = jarak antar celah atau tetapan kisi
N = jumlah garis per satuan panjang
λ = panjang gelombang
m = orde dari difraksi = 1, 2, 3, . . .
m = 1 untuk pita terang ke–1
m = 2 untuk pita terang ke-2, dst
Contoh soal :
DIFRAKSI CELAH BANYAK
(KISI)
DIFRAKSI CELAH BANYAK
(KISI)
θ= sudut belok=sudut difraksi
λ = panjang gelombang, l= jarak
celah ke layar, p = jarak antara dua
terang atau gelap
Sebuah kisi memiliki 10.000 celah
garis per cm. Pada kisi dilewatkan
cahaya tegak lurus dengan panjang
gelombang . Garis terang difraksi
maksimum orde pertama
membentuk sudut 30o terhadap
garis normal. Tentukan 
Contoh soal
Jawab:
Diket:
N = 10.000 garis/cm
d = 1/N = 1/10.000
= 10-4 cm
θ = 30o
n = 1
Ditanya: 
Penyelesian
0
4
4
0
4
5000
10
5
,
0
1
5
,
0
10
1
30
sin
10
sin
sin
A
cm
x
x
n
d
n
d

















CONTOH SOAL
1.Cahaya monokromatik dilewatkan pada kisi dengan 1000 garis tiap cm. Jarak antara garis terang pusat dan
garis terang ke-5 yang teramati pada layar adalah 20 cm. Jika layar berada pada jarak 100 cm dibelakang kisi,
berapakah panjang gelombang cahaya tersebut?
Diketahui :
N = 1000 garis/cm
m = 5
p = 20 cm
L = 100 cm
Ditanya : λ ...?
Jawab :
2.Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 jatuh tegak lurus pada kisi. Jika spektrum
orde ke-2 membentuk sudut deviasi 30°. Berapakah jumlah garis per cm kisi?
Diketahui :
λ = 5000 = 5.10-7 m = 5.10-5 cm
m = 2
q = 30°
Ditanya : N ... ?
Jawab :
= garis/cm
PERBEDAAN INTERFERENSI DAN DIFRAKSI
 Sejauh ini kita telah membahas difraksi dan interferensi. Beberapa perbedaan antara difraksi dan
interferensi antara lain:
 Difraksi adalah pelenturan muka gelombang ketika melewati celah sempit, sedangkan interferensi
adalah efek gabungan (superposisi) dari beberapa gelombang.
 Difraksi membutuhkan hambatan (celah) tetapi interferensi tidak.
 Jalur gelombang tetap utuh setelah interferensi, tetapi difraksi mengubah jalur gelombang datang.
 Namun, dari perbedaan dua fenomena gelombang itu, baik difraksi maupun interferensi
menghasilkan pola yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan
mendasar antara difraksi dan interferensi. Kita menggunakan istilah interferensi untuk efek yang
melibatkan gelombang-gelombang dari sejumlah kecil sumber, biasanya dua sumber. Sedangkan
difraksi biasanya melibatkan sebuah distribusi kontinu dari gelombang-gelombang kecil Huygens
yang menyeberang area sebuah celah, atau yang melibatkan sejumlah besar sumber atau celah.
Tetapi kedua kategori fenomena itu diatur oleh prinsip fisika dasar superposisi dan prinsip
Huygens yang sama.
Aplikasi Gelombang
Cahaya dalam Bidang
Teknologi
Laser
▪ Laser (Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation) adalah salah satu sumber cahaya
yang memancarkan berkas cahaya yang
koheren. Laser masuk dalam kelompok cahaya
monokromatik. Selain itu, laser juga mempunyai
intensitas dan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi, sehingga laser sering digunakan dalam
berbagai peralatan.
Laser
▪ Dalam kehidupan sehari-hari, laser
diterapkan antara lain untuk alat pemutar
CD atau DVD, pemindai barcode di
supermarket, laser printer, dan dioda laser.
Laser
▪ Dalam bidang kedokteran, laser
dimanfaatkan untuk pisau bedah
dan untuk menyembuhkan
gangguan akomodasi mata,
khitanan, dan lain-lain.
Mesin Foto Kop
▪ Mesin photo copy adalah peralatan
kantor yang membuat salinan ke atas
kertas dari dokumen, buku, maupun
sumber lain. Mesin photo copy zaman
sekarang menggunakan xerografi, proses
kering yang bekerja dengan bantuan listrik
maupun panas. Mesin photo copy lainnya
dapat menggunakan tinta.
Mesin Scanner
▪ Mesin scanner adalah alat yang membantu
komputer mengubah gambar atau objek grafis ke
dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan
digunakan pada komputer. Mesin scanner dapat
dipadukan dengan suatu software komputer untuk
mengenali karakter yang discan namanya Optical
Character Recognition (OCR).
Night vision camera
▪ Kamera ini digunakan manusia untuk melihat
pada malam hari tanpa menggunakan lampu
atau alat penerang.
Karena kamera ini menangkap sinar
inframerah dan merubahnya menjadi sinar
tampak ( sinar yang dapat dilihat oleh mata
manusia ).
Sinar X
▪ Dalam Bidag kedokteran
Karena panjang gelombangnya sangat pendek (10-9 cm -
10-6 cm), sinar-X mempunyai daya tembus yang kuat.
Sinar-X dapat menembus benda-benda lunak seperti
daging dan kulit, tetapi tidak dapat menembus benda-
benda keras seperti hidung, gigi, dan logam. Contohnya
adalah Rotngen yang digunakan untuk mengetahui
bagian dalam tubuh tanpa pembedahan.
Sinar X
▪ Bidang Lain
Sinar-X juga digunakan di bandara, hotel, dan pusat
perbelanjaan untuk memeriksa barang-barang yang
dibawa oleh pengujung atau penumpang.
Sinar-X juga digunakan dalam teknik radiografi untuk
menguji sebuah benda dan memeriksa kerusakan atau
cacat pada mesin. Sinar-X juga sering dimanfaatkan
untuk memeriksa struktur kristal.
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx

More Related Content

What's hot

Interferensi
InterferensiInterferensi
Interferensi
fanda_eka
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
eko_dp
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
Widya arsy
 
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNOTugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
irwansyah budiman
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
Marina Natsir
 
4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan
Simon Patabang
 
Diktat fisika 12 bunyi
Diktat fisika 12   bunyiDiktat fisika 12   bunyi
Diktat fisika 12 bunyi
SMANEGERIWOLULAS
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
Raful Al Khawarizmi
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Universitas Gadjah Mada
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
Fauzul Aziz
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
Simon Patabang
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataYudha Pangestu
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASI
Ong Lukman
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitasIkmaliva
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
Puput Hadi Nugraheni
 

What's hot (20)

Interferensi
InterferensiInterferensi
Interferensi
 
Rumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMARumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMA
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNOTugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
Tugas embedded system membuat lampu LED dengan ARDUINO UNO
 
Interferensi cahaya
Interferensi cahayaInterferensi cahaya
Interferensi cahaya
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan4 Intensitas Penerangan
4 Intensitas Penerangan
 
Diktat fisika 12 bunyi
Diktat fisika 12   bunyiDiktat fisika 12   bunyi
Diktat fisika 12 bunyi
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi data
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASI
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitas
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 

Similar to Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx

interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
Hstirskyannd Hstirskyannd
 
Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisNanda Reda
 
Gej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya okGej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya ok
Lilis Sartika
 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
eli priyatna laidan
 
Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11
Diva Syachrani
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
CVLK2
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Erni Listyowati
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Rizky Hutami
 
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptxELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
KhairulBariyyah4
 
Bab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptxBab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptx
nurazulfia1
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahaya
Yoga Pratama
 
Home
HomeHome
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
Fitri Kurniawati
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
Hokiman Kurniawan
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Harizaldo1
 

Similar to Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx (20)

Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Fitri tugas
Fitri tugasFitri tugas
Fitri tugas
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisis
 
Gej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya okGej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya ok
 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
 
Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahaya
 
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptxELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
ELDIN DIFRAKSI GEM KELOMPOK 2.pptx
 
Bab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptxBab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptx
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahaya
 
Home
HomeHome
Home
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
 
Osn 2004 eksperimen (soal)
Osn 2004 eksperimen (soal)Osn 2004 eksperimen (soal)
Osn 2004 eksperimen (soal)
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 

Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx

  • 2. A. INTERFERENSI CAHAYA Interferensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang koheren. Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua gelombang mempunyai frekuensi dan amplitudo sama serta beda fasenya tetap. Interferensi cahaya akan menghasilkan pola Interferensi yaitu  pola garis terang  pola garis gelap
  • 3.  Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.3.  Gambar 2.3. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi
  • 4. Pola hasil interferensi 1. Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif) 2. Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif) Interferensi Cahaya
  • 5. A. INTERFERENSI CELAH GANDA Percobaan interferensi dilakukan oleh Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya koheren dari satu sumber cahaya monokromatik yang dilewatkan melalui dua buah celah sempit. Interferensi maksimum atau minimum dapat terjadi karena panjang lintasan yang ditempuh gelombang S1 tidak sama dengan gelombang S2, kedua gelombang tersebut memiliki beda lintasan sebesar : Δs = d sin θ …. (1)
  • 6. Interferensi dapat terjadi karena adanya beda lintasan berkas cahaya dari S1 dan S2. Jika jarak antara kedua celah (d ), jauh lebih kecil daripada jarak celah terhadap layar, l (d << l ), maka beda lintasan pada titik sembarang P adalah S2P – S1P = d sin θ .
  • 7.  Interferensi Maksimum pada Percobaan Young Interferensi maksimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang sama atau beda lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang (λ, 2λ, 3λ, ...) seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut. ΔS = mλ ….(2)
  • 8. Sehingga dari persamaan (1) dan (2), Interferensi maksimum dapat dirumuskan: Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ ≈ tan θ =p/L (dalam satuan radian). dimana : d = jarak antara kedua celah p = jarak dari pita terang pusat ke pita terang ke-m λ = panjang gelombang m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . . m = 1 untuk pita terang ke-1 m = 2 untuk pita terang ke-2, dst
  • 9. INTERFERENSI MINIMUM PADA PERCOBAAN YOUNG Interferensi minimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang berlawanan atau beda lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan dari setengah panjang gelombang seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut.
  • 10. Sehingga dari persamaan (2) dan (4), Interferensi minimum dapat dirumuskan: Untuk sudut θ yang kecil, berlaku nilai sin θ ≈ tan θ =p/L (dalam satuan radian). dimana : d = jarak antara kedua celah p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m λ = panjang gelombang m = orde interferensi = 1, 2, 3, . . . m = 1 untuk pita gelap ke-1 m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan:
  • 11. Contoh soal : 1.Suatu berkas cahaya monokromatis setelah melewati celah ganda yang jaraknya 0,3 mm membentuk pola interferensi pada layar yang jaraknya 0,9 m dari celah tersebut. Jika jarak antara garis gelap kedua ke terang pusat pola sebesar 3 mm. Berapakah panjang gelombang cahaya tersebut ? Diketahui : d = 0,3 mm = 3 x 10-4 m L = 0,9 m p = 3 mm= 3 x 10-3 m m = 2 (interferensi minimum) Ditanya : λ ... ? Jawab : Untuk interferensi minimum
  • 12. 2. Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5 x 10-7 m. Garis gelap terang diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah. Berapakah jarak antara gelap ketiga dan terang ke lima ? Diketahui : d = 1mm = 1 x 10-3 m λ = 6,5 x 10-7 m L = 1 m Ditanya : Δp G3 -->T5 Jawab : Jarak antara dua pita terang/gelap yang berurutan : Δp G3 -->T5 = 2,5 Δp (perhatikan gambar disamping) Δp G3 -->T5 = 2,5 x 6,5 . 10-1mm = 1,625 mm
  • 13. B. INTERFERENSI PADA LAPISAN TIPIS Pita-pita berwarna seperti pelangi bila cahaya terefleksikan dari sebuah gelembung sabun atau dari lapisan minyak tipis yang mengapung pada permukaan air merupakan salah satu contoh interferensi lapisan tipis. Gelombang cahaya direfleksikan (dipantulkan) dari permukaan-permukaan yang berlawanan dari film tipis seperti gambar di samping. Interferensi konstruktif di antara kedua gelombang yang direfleksikan itu (dengan panjang lintasan yang berbeda) terjadi di tempat yang berbeda untuk panjang gelombang yang berbeda.
  • 14. Dua faktor yang mempengaruhi interferensi pada lapisan tipis, yaitu: 1. Perbedaan panjang lintasan optik 2. Perubahan fase sinar pantul A E F D C B Lapisan tipis udara udara i i r r Indeks Bias= n d
  • 15. Sinar datang dengan sudut datang i pada lapisan tipis dengan ketebalan d dan indeks bias n, sehingga sinar mengalami pemantulan dan pembiasan dengan sudut bias r. Dengan mempertimbangkan kedua faktor di atas, dapat ditentukan syarat-syarat terjadinya interferensi berikut ini. 1. Syarat terjadinya interferensi maksimum (terang) 2n.d.cos r = (m – 2 1 ) λ ; m = 1, 2, 3, ............ (2.33) 2. Syarat terjadinya interferensi minimum (gelap) 2n.d.cos r = mλ ; m = 0, 1, 2, ....................... (2.34)
  • 16. a. Interfrensi maksimum garis terang 2 n d Cos r = (2 m – 1) ½ λ m = 1,2,3... b. Interfrensi minimum garis gelap 2 n d Cos r = m λ i r O A B C n d n = indeks bias lapisan tipis d = tebal lapisan r = sudut sinar bias
  • 17. CONTOH SOAL Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya merah dengan panjang gelombang 6,5 × 10-7 m. Garis gelap terang dapat diamati pada layar yang berjarak 1 m dari celah. Hitunglah jarak antara gelap ketiga dan terang pusat, serta jarak antara terang kedua dengan garis terang keempat!
  • 18. Diketahui: d = 1mm = 10-3 m λ = 6,5 × 10-7 m l = 1 m Ditanya: a. p = ... ? b. Δp = ... ?
  • 19.
  • 20.
  • 21. Tentukan tebal lapisan minimum yang dibutuhkan agar terjadi interferensi maksimum pada sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 4/3 dengan menggunakan panjang gelombang 5.600 Å CONTOH SOAL
  • 22. jawab: diket: n = 4/3  = 5.600 Å agar tebal lapisan minimum, maka: m = 1 cos r = 1 ditanya: d         0 3 4 2 1 2 1 2 1 050 . 1 1 2 600 . 5 1 cos 2 cos 2 A d d r n m d m r nd         
  • 23. C. DIFRAKSI Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang oleh celah sempit sebagai penghalang. Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu sama lain sehingga menghasilkan daerah penguatan dan pelemahan. 1. Difraksi celah tunggal jika muka gelombang melalui celah sempit, maka gelombang ini akan mengalami lenturan (difraksi). Pembelokan cahaya(difraksi) dapat terjadi ketika cahaya melewati suatu celah tunggal dan akan menghasilkan pola garis terang dan gelap. terjadinya difraksi diperlihatkan pada animasi berikut
  • 24. A. DIFRAKSI CELAH TUNGGAL  Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.  Bagaimana garis/pita gelap dan terang pada peristiwa difraksi bisa terjadi? Analisis Pola Terang/Gelap pada Difraksi Celah Tunggal; (a) Cahaya monokromatis yang melewati celah sempit akan menghasilkan pola terang/gelap; (b) Interferensi minimum terjadi jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 memiliki beda lintasan sebesar d/2 sin θ dan beda fase kedua gelombang sebesar ½ panjang gelombang.
  • 25. Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh celah tunggal. Salah satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi dengan sumber cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagidiperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan sebagaibidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan berkas cahaya sejajar.
  • 26. Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah Untuk sudut θ yg kecil, berlaku Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah Untuk sudut θ yg kecil, berlaku ,... 3 , 2 , 1 ; sin   m m d    m l pd  ,... 2 , 1 , 0 ; ) ( sin 2 1    m m d    ) ( 2 1   m l pd
  • 27. 1. Pola difraksi minimum (gelap) dirumuskan: d sin θ = n 2. Pola difraksi maksimum (terang) dirumuskan: d sin θ = (n-½) dengan: n = 1,2,3,…… 1 2 3 4 5 ½ d sin θ d d/2 d/2
  • 28. Dengan menggunakan celah tunggal, pada layar tampak pola difraksi. Garis terang pusat dan garis gelap ke empat membentuk sudut 30o terhadap garis normal. Jika cahaya yang digunakan memiliki panjang gelombang 6.000 Å, tentukanlah lebar celah yang digunakan. Contoh soal
  • 29. Jawab: d sin θ = n Diket: θ =30o n = 4  = 6.000 Å Ditanya: d Penyelesaian   m A d d n d    8 , 4 48000 30 sin 6000 4 sin 0 0    
  • 30. Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang. Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin θ)/2. ΔS = (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi ΔS = (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2λ Berdasarkan penurunan persamaan di atas maka Interferensi Minimum (destruktif) yang menghasilkan pita gelap dirumuskan dengan : .... (1) dengan: d = lebar celah λ = panjang gelombang m = 1, 2, 3, . . . m = 1 untuk pita gelap ke–1 m = 2 untuk pita gelap ke-2, dst untuk sudut θ yang kecil nilai sin θ » tan θ (dalam satuan radian). Berdasarkan gambar, tan θ = p/L. Sehingga persamaan (1) di atas menjadi:
  • 31. Untuk Jarak pita terang/gelap yang berurutan (Δp) dirumuskan dengan : dimana : p = jarak dari pita terang pusat ke pita gelap ke-m Δp = jarak pita terang/gelap yang berurutan L = jarak dari celah ke layar Contoh soal: 1.Seberkas sinar sejajar monokromatis dengan panjang gelombang 6000 melewati celah sempit sehingga dihasilkan pola difraksi orde gelap ke-3 yang terjadi pada sudut 30°. Berapakah lebar celah sempit tersebut? Ingat! 1 nm = 10-9 m = 10-10 m Diketahui : λ = 6000 = 6.10-7 m m = 3 q = 30° Ditanya : d ... ? Jawab :
  • 32. Dalam percobaan difraksi sebuah celah lebarnya 1 mm disinari oleh cahaya monokromatik. Sebuah layar diletakkan sejauh 2 m di belakang celah. Pita gelap ke-2 berjarak 0,96 mm dari terang pusat. Berapakah panjang gelombang yang digunakan dalam percobaan tersebut ? Diketahui : d = 1 mm = 10-3 m L = 2 m p = 0,96 mm = 9,6 x 10-4m m = 2 Ditanya : λ ...? Jawab :
  • 33. Celah tunggal yang lebarnya 0,1 mm disinari berkas cahaya dengan panjang gelombang 4.000 Å. Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang jaraknya 20 cm dari celah, tentukan jarak antara garis gelap ketiga dan garis pusat terang!
  • 34. B. DIFRAKSI KISI  Kisi adalah sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar yang lebar dan jarak antar celahnya sama. Kisi-kisi dapat dibuat dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk menggoreskan banyak alur yang berjarak sama (presisi tinggi) pada sebuah kaca atau permukaan logam. Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yang dihasilkan pada layar berupa garis terang dan garis gelap secara bergantian. Pola difraksi yang dihasilkan oleh kisi jauh lebih tajam dibandingkan dengan interferensi celah ganda. Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang memiliki lebar yang sama, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.  Perhatikan gambar berikut ini.
  • 35. Interferensi maksimum terjadi bila beda lintasan cahaya datang dari dua celah yang berdekatan sebesar kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang. Δs = d sin θ dan Δs = λ, 2λ, 3λ, ... Sehingga interferensi maksimum yang terjadi pada kisi difraksi dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : dengan: d = jarak antar celah atau tetapan kisi N = jumlah garis per satuan panjang λ = panjang gelombang m = orde dari difraksi = 1, 2, 3, . . . m = 1 untuk pita terang ke–1 m = 2 untuk pita terang ke-2, dst Contoh soal :
  • 36.
  • 38. DIFRAKSI CELAH BANYAK (KISI) θ= sudut belok=sudut difraksi λ = panjang gelombang, l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap
  • 39. Sebuah kisi memiliki 10.000 celah garis per cm. Pada kisi dilewatkan cahaya tegak lurus dengan panjang gelombang . Garis terang difraksi maksimum orde pertama membentuk sudut 30o terhadap garis normal. Tentukan  Contoh soal
  • 40. Jawab: Diket: N = 10.000 garis/cm d = 1/N = 1/10.000 = 10-4 cm θ = 30o n = 1 Ditanya:  Penyelesian 0 4 4 0 4 5000 10 5 , 0 1 5 , 0 10 1 30 sin 10 sin sin A cm x x n d n d                 
  • 41. CONTOH SOAL 1.Cahaya monokromatik dilewatkan pada kisi dengan 1000 garis tiap cm. Jarak antara garis terang pusat dan garis terang ke-5 yang teramati pada layar adalah 20 cm. Jika layar berada pada jarak 100 cm dibelakang kisi, berapakah panjang gelombang cahaya tersebut? Diketahui : N = 1000 garis/cm m = 5 p = 20 cm L = 100 cm Ditanya : λ ...? Jawab :
  • 42. 2.Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 5000 jatuh tegak lurus pada kisi. Jika spektrum orde ke-2 membentuk sudut deviasi 30°. Berapakah jumlah garis per cm kisi? Diketahui : λ = 5000 = 5.10-7 m = 5.10-5 cm m = 2 q = 30° Ditanya : N ... ? Jawab : = garis/cm
  • 43. PERBEDAAN INTERFERENSI DAN DIFRAKSI  Sejauh ini kita telah membahas difraksi dan interferensi. Beberapa perbedaan antara difraksi dan interferensi antara lain:  Difraksi adalah pelenturan muka gelombang ketika melewati celah sempit, sedangkan interferensi adalah efek gabungan (superposisi) dari beberapa gelombang.  Difraksi membutuhkan hambatan (celah) tetapi interferensi tidak.  Jalur gelombang tetap utuh setelah interferensi, tetapi difraksi mengubah jalur gelombang datang.  Namun, dari perbedaan dua fenomena gelombang itu, baik difraksi maupun interferensi menghasilkan pola yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara difraksi dan interferensi. Kita menggunakan istilah interferensi untuk efek yang melibatkan gelombang-gelombang dari sejumlah kecil sumber, biasanya dua sumber. Sedangkan difraksi biasanya melibatkan sebuah distribusi kontinu dari gelombang-gelombang kecil Huygens yang menyeberang area sebuah celah, atau yang melibatkan sejumlah besar sumber atau celah. Tetapi kedua kategori fenomena itu diatur oleh prinsip fisika dasar superposisi dan prinsip Huygens yang sama.
  • 45. Laser ▪ Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah salah satu sumber cahaya yang memancarkan berkas cahaya yang koheren. Laser masuk dalam kelompok cahaya monokromatik. Selain itu, laser juga mempunyai intensitas dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sehingga laser sering digunakan dalam berbagai peralatan.
  • 46. Laser ▪ Dalam kehidupan sehari-hari, laser diterapkan antara lain untuk alat pemutar CD atau DVD, pemindai barcode di supermarket, laser printer, dan dioda laser.
  • 47. Laser ▪ Dalam bidang kedokteran, laser dimanfaatkan untuk pisau bedah dan untuk menyembuhkan gangguan akomodasi mata, khitanan, dan lain-lain.
  • 48. Mesin Foto Kop ▪ Mesin photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas dari dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang menggunakan xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun panas. Mesin photo copy lainnya dapat menggunakan tinta.
  • 49. Mesin Scanner ▪ Mesin scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek grafis ke dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer. Mesin scanner dapat dipadukan dengan suatu software komputer untuk mengenali karakter yang discan namanya Optical Character Recognition (OCR).
  • 50. Night vision camera ▪ Kamera ini digunakan manusia untuk melihat pada malam hari tanpa menggunakan lampu atau alat penerang. Karena kamera ini menangkap sinar inframerah dan merubahnya menjadi sinar tampak ( sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia ).
  • 51. Sinar X ▪ Dalam Bidag kedokteran Karena panjang gelombangnya sangat pendek (10-9 cm - 10-6 cm), sinar-X mempunyai daya tembus yang kuat. Sinar-X dapat menembus benda-benda lunak seperti daging dan kulit, tetapi tidak dapat menembus benda- benda keras seperti hidung, gigi, dan logam. Contohnya adalah Rotngen yang digunakan untuk mengetahui bagian dalam tubuh tanpa pembedahan.
  • 52. Sinar X ▪ Bidang Lain Sinar-X juga digunakan di bandara, hotel, dan pusat perbelanjaan untuk memeriksa barang-barang yang dibawa oleh pengujung atau penumpang. Sinar-X juga digunakan dalam teknik radiografi untuk menguji sebuah benda dan memeriksa kerusakan atau cacat pada mesin. Sinar-X juga sering dimanfaatkan untuk memeriksa struktur kristal.