Materi Induksi Matematis, meliputi peta konsep Induksi matematis, prinsip induksi matematis, definisi dan penjelasan induksi matematis, contoh soal dan pembahasan induksi matematis dari buku kemendikbud kurikulum 13
Materi Induksi Matematis, meliputi peta konsep Induksi matematis, prinsip induksi matematis, definisi dan penjelasan induksi matematis, contoh soal dan pembahasan induksi matematis dari buku kemendikbud kurikulum 13
induksi matematika kelas 11 SMA, jadi disini dijelaskan cara dari awal hingga akhir penjelasan yang memudahkan kita dalam mempelajari matematika tentang linear.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Induksi matematika
1. INDUKSI MATEMATIKA
A. BUKTI LANGSUNG DAN TAK
LANGSUNG
1. Bukti Langsung
Untuk menunjukkan pernyataan (p q) benar
dapat dikakukan dengan menggunakan premis p
untuk mendapatkan konklusi q dengan metode
modus ponens, tollens, dan silogisme
Contoh: Buktikan bahwa “untuk semua bilangan
bulat n , jika n adalah bilangan ganjil, maka n2
adalah bilangan ganjil”
2. Bukti Tak langsung
Pembuktiaan secara taklangsung dilakukan secara
kontradiksi dan kontraposisi
(a) Kontradiksi
Untuk membuktikan (p q) benar, dapat
dilakukan dengan mengandaikan ~q benar lalu
tunjukkan suatu kontradiksi dengan p benar atau
pernyataan benar lainnya
Contoh: Buktikan bahwa “jika n2
adalah bilangan
ganjil, maka n adalah bilangan ganjil”
(b) Kontraposisi
Untuk membuktikan (p q) benar, dapat
dilakukan dengan mengandaikan ~q benar dan
tunjukkan ~p benar
Contoh: Buktikan bahwa “untuk semua bilanga
bulat n, jika n2
adalah bilangan ganjil, maka n
adalah bilangan ganjil”
2. B. INDUKSI MATEMATIKA
Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.
Induksi matematik merupakan teknik pembuktian yang baku di dalam matematika.
Melalui induksi matematik kita dapat mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa semua bilangan
bulat termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas.
Prinsip Induksi Sederhana
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin membuktikan bahwa p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu
menunjukkan bahwa:
1. Untuk n = 1 terbukti P(n) benar, dan
2. Andaikan P(n) benar untuk n = k, maka akan dibuktikan P(n) benar untuk n = k + 1 juga benar.
Langkah 1 dinamakan basis induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan langkah induksi.
Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut
dinamakan hipotesis induksi.
Bila kita sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Gambar 4.1 Efek domino
Contoh 1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa
1(1!) + 2(2!) + … + n(n!) = (n + 1)! – 1
Penyelesaian:
(i) Basis induksi: Untuk n = 1,
1(1!) + 2(2!) + … + n(n!) = (n + 1)! – 1
1(1!) = (n + 1)! – 1
11 = (1 + 1)! – 1
1 = 2! – 1
1 = 2 – 1
1 = 1
Benar
(ii) Langkah induksi:
Andaikan P(n) benar untuk n = k maka pernyataan
1(1!) + 2(2!) + … + k(k!) = (k + 1)! – 1 bernilai benar
Akan dibuktikan P(n) benar untuk n = k + 1
n = k + 1 k = n – 1
1(1!) + 2(2!) + … + n(n!) = (n + 1)! – 1
1(1!) + 2(2!) + … + (n – 1)((n – 1)!) + n(n!) = (n + 1)! – 1
Subtitusikan n = k + 1dan (n – 1) = k
1(1!) + 2(2!) + … + k(k!) + (k + 1)((k + 1)!) = ((k + 1)+ 1)! – 1
(k + 1)! – 1
(k + 1)! – 1 + (k + 1)((k + 1)!) = (k + 2)! – 1
3. (k + 1)! + (k + 1)((k + 1)!) – 1 = (k + 2)! – 1
(k + 1)! [1 + (k + 1)] – 1 = (k + 2)! – 1
(k + 1)! (k + 2) – 1 = (k + 2)! – 1
(k + 2)!
(k + 2)! – 1 = (k + 2)! – 1
adalah benar (hipotesis induksi)
Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkann benar, maka 1(1!) + 2(2!) + … +
n(n!) = (n + 1)! – 1 terbukti benar
Soal
1. Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan induksi matematik bahwa
20
+ 21
+ 22
+ … + 2n
= 2n+1
– 1
2. Buktikan bahwa 1(2) + 2(3) + … + n(n + 1) = untuk semua n
3. Buktikan bahwa untuk semuan n ≥ 1
4. Buktikan bahsa 12
+ 32
+ 52
+ … + (2n – 1)2
=