2. Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat melaksanakan kerja sama Joint Crediting Mechanism yang
merupakan skema perdagangan karbon bilateral. Esensi dari kerja sama ini adalah usaha
pembangunan rendah karbon.
Dokumen kesepakatan ditandatangani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di
Jakarta per 26 Agustus 2013. Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menandatangani secara
terpisah di Tokyo per 7 Agustus 2013.
Keterangan pers tentang kerja sama tersebut dilakukan Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi
Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman dan Duta Besar
Jepang untuk Indonesia, Yoshinori Katori.
”Jepang mempunyai teknologi canggih yang dapat memberikan kontribusi dalam mendukung
proyek-proyek rendah emisi karbon. Melalui perusahaan swastanya yang memiliki pengalaman
dalam implementasi teknologi pengurangan emisi, Jepang dapat memfasilitasi investasi dan kerja
sama kepada Indonesia melalui proyek ini,” kata Katori.
Dari proyek ini, Jepang akan mengklaim sebagian dari usaha pengurangan karbon yang ditimbulkan.
Demikian pula dengan Indonesia.
3. Sebagai bagian dari Plan of Action Kemitraan Komprehensif RI – AS khususnya di bidang food
security, pada 6 – 7 Oktober 2010 telah berlangsung Indonesia – United States Agricultural
Technology and Investment Forum di Jakarta. Salah satu hasil dari forum tersebut adalah
kesepakatan bahwa dalam mengatasi keadaan ekonomi diperlukan partisipasi Public Private
Partnership dengan melibatkan pihak akademis, sehingga kebijakan dan tindakan yang diambil
berdasarkan pada riset dan penelitian yang credibel.
Selain itu Pemerintah Indonesia dan the United States Agency for International Development
(USAID) telah menyepakati hibah USAID melalui Strategic Plan periode 2009-2014 yang meliputi lima
bidang program, yaitu pendidikan, pemerintahan dan demokrasi, pertumbuhan ekonomi, kesehatan,
dan lingkungan. Implementasi hibah bagi tiap program tersebut selanjutnya dikuatkan melalui
penandatanganan Assistance Agreement (AA).