SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin ketat
sehingga mengharuskan para pelaku usaha berusaha keras meningkatkan kinerja
perusahaan agar tujuan dapat tercapai.Perusahaan yang mampu bertahan dalam
ketatnya dunia bisnis harus memiliki kinerja yang baik, baik dalam segi manajemen,
keuangan, dan lainnya. Perusahaan yang telah go public bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pemilik atau pemegang saham (shareholder) melalui peningkatan nilai
perusahaan. Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, para pemilik atau
pemegang saham menunjuk seorang profesional untuk bekerja atas nama pemegang
saham dengan harapan bahwa para manajer tersebut dapat meningkatkan profitabilitas
dan nilai perusahaan.
Penggunaan dana yang tepat sangat berperan penting dalam menunjang kelangsungan
perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam memenuhi kebutuhan dana yang
dibutuhkan untuk menunjang kelancaran aktivititas perusahaan, maka terdapat
berbagai alternatif yang dapat ditempuh dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan
yaitu dengan sumber dana eksternal yang meliputi hutang jangka pendek dan hutang
jangka panjang dan sumber dana internal yaitu modal sendiri.
Menurut Sari (2014) modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
lamanya.Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha
adalah tidak adanya beban biaya bunga maupun biaya administrasi, tidak tergantung
pada pihak lain, tanpa memerlukan persyaratan yang rumit, serta tidak ada keharusan
dalam pengembalian modal, namun penggunaan modal sendiri jumlahnya sangat
terbatas. Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya
dengan hanya menggunakan sumber dana internal, namun karena adanya peningkatan
operasional yang mengakibatkan kebutuhan dana semakin besar, maka untuk
memenuhi kebutuhan dananya perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar
perusahaan berupa hutang untuk kegiatan investasi perusahaan.
Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang maka dari itu, salah satu
bentuk perusahaan yang lebih cenderung untuk menggunakan modal sendiri adalah
Koperasi. Koperasi dikatakan sehat apabila setiap tahun dapat menyelenggarakan
Rapat Anggota Tahunan (RAT). Suatu koperasi tidak bisa menyelenggarakan RAT
maka perlu dipertanyakan kesehatan keuangannya. Menurut Undang-undang Nomor
12 Tahun 1967 : “Koperasi merupakan perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai
kepentingan yang sama, bukan merupakan kumpulan modal”. Sedangkan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian : “Koperasi
Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar azas kekeluargaan”. Jika kita telah
mengerti mengenai pengertian Koperasi menurut undang-undang di atas, terkesan
bahwa kedudukan modal dalam koperasi tidak terlalu dipentingkan, padahal koperasi
merupakan salah satu bentuk kegiatan usaha yang berbasis kerakyatan. Sebagai
badan usaha, koperasi sebenarnya membutuhkan dana untuk menunjang kegiatan
ekonominya, karena biar bagaimanapun untuk dapat bersaing dalam persaingan bisnis,
koperasi membutuh dukungan modal yang besar untuk kelacaran aktivitas ekonominya
seperti peningkatan pelayanan khususnya terhadap anggota, pengembangan usaha
koperasi, dan lain-lain. Sebagai badan usaha yang berbasis kerakyatan, maka sumber
utama modal koperasi adalah berasal dari anggota yaitu simpanan pokok dan
simpanan wajib, dana hibah atau modal sumbangan, dan cadangan. Sedangkan
sumber tambahan berasal dari modal pinjaman dan modal penyertaan (Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992).
Mengingat pentingnya modal sendiri bagi koperasi, maka pada umumnya koperasi
selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah anggotanya, karena semakin banyak
anggota koperasi tersebut maka jumlah modal sendiri yang berhasil dihimpun oleh
koperasi akan semakin meningkat pula. Demikian juga halnya dengan koperasi kredit
atau koperasi simpan pinjam.
Partadiredja (1995:2) menjelaskan bahwa ”Koperasi merupakan salah satu badan
usaha yang sekaligus merupakan pranata ekonomi Indonesia yang umumnya didirikan
dengan harapan dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha,
karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang sedikit banyak berkecimpung
dalam lapangan ekonomi maka dalam mencari pemecahan suatu persoalan
manajemen akan dibutuhkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip ekonomi”. Dalam
menyelenggarakan usaha sebagai organisasi ekonomi, koperasi memerlukan adanya
modal. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai konstribusi yang
sangat penting karena tanpa modal yang cukup maka usaha koperasi tidak akan
berjalan lancar. Schwiedland dalam Pieter Lienenpun (2002) memberikan pengertian
”Modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi dalam bentuk uang maupun bentuk
barang”. Sedangkan menurut Hadiwidajaja (2001:7) menjelaskan bahwa ”dalam
pembagiannya modal usaha koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan
hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggotanya, koperasi lain, bank
dan lembaga keuangan lainya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainya”. Modal
koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, sehingga koperasi harus dapat
memanfaatkan modalnya dengan sebaik-baiknya yang artinya dalam pengelolaan
modal tersebut koperasi harus memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk
pemenuhan kebutuhan anggotanya. Dalam pengelolaan modal atau keuangan, maka
pihak koperasi harus mampu mengalokasikan sumber daya keuangan yang dimilikinya
secara efisien untuk meningkatkan laba atau yang sering disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). Jadi setiap modal koperasi yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan koperasi
harus diarahkan untuk memperoleh laba, terutama modal pinjaman harus
diperhitungkan dengan benar antara beban bunga yang harus dibayar dengan
perolehan keuntungan dari pinjaman tersebut. Pemanfaatan modal sendiri dan modal
pinjaman salah satunya yaitu pembiayaan operasional usaha untuk memperoleh profit
(keuntungan). Hal ini dapat dilihat secara langsung dalam laporan keuangan koperasi.
Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan pada saat
tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya.
Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media untuk
mengkomunikasikan performance keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai laporan keuangan diharapkan dapat
digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi koperasi diperlukan beberapa tolak ukur,
salah satunya yaitu analisis rasio keuangan yang menghubungkan data-data keuangan
yang satu dengan lainnya. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis
prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan kondisi keuangan atau prestasi koperasi
di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk
kemudian menunjukkan peluang dan risiko yang akan terjadi. Makna dan kegunaan
rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung
kepada dan untuk apa suatu analisis dilakukan serta dalam konteks apa analisis
tersebut diaplikasikan. Rasio yang digunakan pada dasarnya adalah untuk mempelajari
bagian relatif antara modal pinjaman yang diberikan kreditor dan modal sendiri dari
pemegang saham. Rasio yang digunakan untuk mengukur profit yang diperoleh dari
modal- modal yang digunakan dalam koperasi disebut rasio rentabilitas. Munawir
(1993) menjelaskan bahwa ”besar kecilnya nilai rentabilitas tergantung dari keuntungan
yang diperoleh dan modal yang dimiliki dalam menjalankan usaha koperasi”.
Amidipradja (2005:117) menyatakan bahwa ”perolehan nilai rentabilitas, besarnya
modal sendiri sangat berpengaruh terhadap besarnya keuntungan yang akan diperoleh
dengan semakin besar keuntungan yang diperoleh maka didapat nilai rentabilitas
semakin besar”. Dengan memanfaatkan modal sendiri secara baik dalam menjalankan
usaha koperasi berarti keuntungan yang diperoleh koperasi cenderung meningkat,
dikarenakan dengan penggunaan modal sendiri tidak terdapat beban bunga yang harus
ditanggung seperti halnya dalam modal pinjaman. Dengan diperoleh keuntungan
setelah pajak yang tinggi maka nilai rentabilitas yang dihasilkan juga semakin tinggi, ini
menunjukkan bahwa koperasi semakin efektif dalam memanfaatkan modal untuk
menghasilkan laba bersih setelah pajak. Ang dalam Lienenpun (2002) menjelaskan
bahwa ”semakin tinggi rentabilitas maka kinerja perusahaan semakin efektif”. Tetapi
dalam pengamatan Lienenpun (2002) yang dituliskan dalam Jurnal Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Maluku di kota Ambon koperasi diklasifikasikan
menurut kemandirianya, terlihat hasil perolehan rata-rata sisa hasil usaha KUD mandiri
sebesar 94,40%, sedangkan KUD calon mandiri sebesar 83,79 %. Pada sisi lain modal
sendiri yang digunakan dalam usaha KUD mandiri sebesar 30,4%, dan KUD calon
mandiri sebesar 36,96%. Indikasi yang diperoleh dari kondisi seperti ini bahwa dalam
penggunaan modal sendiri yang besar tidak selalu menjamin akan perolehan
keutungan atau sisa hasil usaha yang besar. Kabupaten Blora terdapat koperasi yang
beranggotakan beberapa masyarakat yang menjalankan aneka usaha dalam suatu
lingkungan sesuai dengan keperluan masyarakat dan lingkungan, koperasi ini disebut
dengan Koperasi Serba Usaha (KSU). Kabupaten Blora mempunyai 50 Koperasi yang
tersebar di berbagai kecamatan, umumnya koperasi ini beranggotakan penduduk desa
yang mempunyai kepentingan sama. Koperasi Serba Usaha ini menjalankan berbagai
macam usaha untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dari kebutuhan primer, simpan-
pinjam, kebutuhan pertanian, dan lain-lain. Dengan melihat banyaknya usaha yang
dijalankan oleh Koperasi Serba Usaha, maka koperasi tersebut membutuhkan banyak
modal untuk menjalankan usahanya. Dengan adanya modal yang tinggi diharapkan
pencapaian laba (profit) tinggi serta dicapainya tingkat rentabilitas yang efisien.
Umumya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba
yang besar saja belum merupakan ukuran telah bekerja secara efisien dalam
menggunakan modal (Riyanto, 1995 :37).
Berdasarkan uraian tersebut, maka diadakan penelitian tentang ”PENGARUH MODAL
SENDIRI TERHADAP KEUNTUNGAN PADA KOPERASI SEHATI”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Analisa Modal Sendiri
2. Analisa Keuntungan
3. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Keuntungan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini
adalah :
1. Memberikan bukti empiris mengenai analisa modal sendiri
2. Memberikan bukti empiris mengenai analisa keuntungan
3. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh modal sendiri terhadap keuntungan
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat berkontribusi terhadap pengembangan
literature penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi modal sendiri pada
koperasi.
2. Bagi koperasi, penelitian ini dapat memberikan saran terkait pengambilan keputusan
pendanaan yang baik dengan melihat beberapa faktor yang berkaitan agar diperoleh
keputusan yang efektif terkait struktur modal sehingga dapat memaksimalkan nilai
saha.
3.Bagi investor dan kreditor, penelitian ini bermanfaat sebagai dasar pertimbangan
untuk berinvestasi ataupun memberikan kredit terhadap perusahaan atau suatu badan
usaha yang memiliki prospek yang baik.
Sistematika Penulisan
Sistematika dibuat untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai struktur
penulisan yang terdiri atas lima bab. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang
penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori yang menjadi landasan dalam penulisan, konsep
yang terkait dengan variabel penelitian, beberapa penelitian dengan tema serupa yang
telah dilakukan sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis dari penelitian.
BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi variabel penelitian yang digunakan, definisi operasional dari masing-
masing variabel, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian,
metode pengumpulan data yang digunakan, serta metode analisis untuk melakukan
penelitian
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan gambaran mengenai deskripsi objek penelitian, pembahasan hasil
analisis, dan interpretasi data hasil penelitian yang telah dilakukan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi dan berisi kesimpulan hasil
analisis, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

More Related Content

What's hot

HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...sucimeidianapratiwi
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmdianakholifah
 
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8Johan Setiawan
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAszenkey Permana
 
Bentuk dan peran badan usaha
Bentuk dan peran badan usahaBentuk dan peran badan usaha
Bentuk dan peran badan usahaNenengYuyuRohana
 
membangun server sederhana dengan debian
membangun server sederhana dengan debianmembangun server sederhana dengan debian
membangun server sederhana dengan debianSie Bintang Taurus
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...megiirianti083
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaRajabul Gufron
 
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiDefinis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiRivai Anas Amirul Huda
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Aprilini Khaterin Johan
 
Akuntansi koperasi1
Akuntansi koperasi1Akuntansi koperasi1
Akuntansi koperasi1Kusman Dima
 
Badan usaha milik swasta (bums)
Badan usaha milik swasta (bums)Badan usaha milik swasta (bums)
Badan usaha milik swasta (bums)Angellia Putry
 
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomi
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomiUNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomi
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomiJohan Setiawan
 

What's hot (18)

Jenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan UsahaJenis dan Bentuk Badan Usaha
Jenis dan Bentuk Badan Usaha
 
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
HBL 3, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, BENTUK BADAN USAHA, PERSEROAN TERBAT...
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
 
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
BUMN BUMS BUMD KOPERASI ekonomi KELAS XI bab UNIT 8
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
 
Bentuk dan peran badan usaha
Bentuk dan peran badan usahaBentuk dan peran badan usaha
Bentuk dan peran badan usaha
 
Bab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ipsBab 8 badan usaha xii ips
Bab 8 badan usaha xii ips
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
membangun server sederhana dengan debian
membangun server sederhana dengan debianmembangun server sederhana dengan debian
membangun server sederhana dengan debian
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, univer...
 
Manajemen Koperasi 2
Manajemen Koperasi 2Manajemen Koperasi 2
Manajemen Koperasi 2
 
Perusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan UsahaPerusahaan dan Badan Usaha
Perusahaan dan Badan Usaha
 
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, KoperasiDefinis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
Definis, Peran, Fungsi BUMN, BUMS, Koperasi
 
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, penerapan good corporate governa...
 
Akuntansi koperasi1
Akuntansi koperasi1Akuntansi koperasi1
Akuntansi koperasi1
 
Badan usaha milik swasta (bums)
Badan usaha milik swasta (bums)Badan usaha milik swasta (bums)
Badan usaha milik swasta (bums)
 
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomi
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomiUNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomi
UNIT 8 BUMN BUMD BUMS Kelas 11 ppt ekonomi
 

Similar to Skripsi

ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docx
ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docxASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docx
ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docxahriantosaputra
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasivikingsyara
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasivikingsyara
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasivikingsyara
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasivikingsyara
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxAaReza1
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasianditaeka
 
Perencanaan modal koperasi
Perencanaan modal koperasiPerencanaan modal koperasi
Perencanaan modal koperasisabat hermawan
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahRizal Fahmi
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetapnananggiu
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanhasman mahfud
 
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan TujuanPerangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan33NURILHAFIDZOH
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...SukrasnoSukrasno
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kaspadlah1984
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiahmad riadi
 
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomipengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomiahmad_omedi
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasCak Qur
 

Similar to Skripsi (20)

ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docx
ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docxASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docx
ASPEK PERMODALAN KOPERASI kelompok 5.docx
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Perencanaan modal koperasi
Perencanaan modal koperasiPerencanaan modal koperasi
Perencanaan modal koperasi
 
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengahMakalah koperasi & usaha kecil menengah
Makalah koperasi & usaha kecil menengah
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Skripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapmanSkripsi arif stie yapman
Skripsi arif stie yapman
 
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan TujuanPerangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
 
Manajemen arus kas
Manajemen arus kasManajemen arus kas
Manajemen arus kas
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
 
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomipengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi
pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uas
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 

Skripsi

  • 1. Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin ketat sehingga mengharuskan para pelaku usaha berusaha keras meningkatkan kinerja perusahaan agar tujuan dapat tercapai.Perusahaan yang mampu bertahan dalam ketatnya dunia bisnis harus memiliki kinerja yang baik, baik dalam segi manajemen, keuangan, dan lainnya. Perusahaan yang telah go public bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham (shareholder) melalui peningkatan nilai perusahaan. Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, para pemilik atau pemegang saham menunjuk seorang profesional untuk bekerja atas nama pemegang saham dengan harapan bahwa para manajer tersebut dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. Penggunaan dana yang tepat sangat berperan penting dalam menunjang kelangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam memenuhi kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran aktivititas perusahaan, maka terdapat berbagai alternatif yang dapat ditempuh dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan yaitu dengan sumber dana eksternal yang meliputi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dan sumber dana internal yaitu modal sendiri. Menurut Sari (2014) modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga maupun biaya administrasi, tidak tergantung pada pihak lain, tanpa memerlukan persyaratan yang rumit, serta tidak ada keharusan dalam pengembalian modal, namun penggunaan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dengan hanya menggunakan sumber dana internal, namun karena adanya peningkatan operasional yang mengakibatkan kebutuhan dana semakin besar, maka untuk memenuhi kebutuhan dananya perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar perusahaan berupa hutang untuk kegiatan investasi perusahaan.
  • 2. Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang maka dari itu, salah satu bentuk perusahaan yang lebih cenderung untuk menggunakan modal sendiri adalah Koperasi. Koperasi dikatakan sehat apabila setiap tahun dapat menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Suatu koperasi tidak bisa menyelenggarakan RAT maka perlu dipertanyakan kesehatan keuangannya. Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 : “Koperasi merupakan perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, bukan merupakan kumpulan modal”. Sedangkan Undang- Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian : “Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar azas kekeluargaan”. Jika kita telah mengerti mengenai pengertian Koperasi menurut undang-undang di atas, terkesan bahwa kedudukan modal dalam koperasi tidak terlalu dipentingkan, padahal koperasi merupakan salah satu bentuk kegiatan usaha yang berbasis kerakyatan. Sebagai badan usaha, koperasi sebenarnya membutuhkan dana untuk menunjang kegiatan ekonominya, karena biar bagaimanapun untuk dapat bersaing dalam persaingan bisnis, koperasi membutuh dukungan modal yang besar untuk kelacaran aktivitas ekonominya seperti peningkatan pelayanan khususnya terhadap anggota, pengembangan usaha koperasi, dan lain-lain. Sebagai badan usaha yang berbasis kerakyatan, maka sumber utama modal koperasi adalah berasal dari anggota yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib, dana hibah atau modal sumbangan, dan cadangan. Sedangkan sumber tambahan berasal dari modal pinjaman dan modal penyertaan (Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992). Mengingat pentingnya modal sendiri bagi koperasi, maka pada umumnya koperasi selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah anggotanya, karena semakin banyak anggota koperasi tersebut maka jumlah modal sendiri yang berhasil dihimpun oleh koperasi akan semakin meningkat pula. Demikian juga halnya dengan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam. Partadiredja (1995:2) menjelaskan bahwa ”Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang sekaligus merupakan pranata ekonomi Indonesia yang umumnya didirikan
  • 3. dengan harapan dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang sedikit banyak berkecimpung dalam lapangan ekonomi maka dalam mencari pemecahan suatu persoalan manajemen akan dibutuhkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip ekonomi”. Dalam menyelenggarakan usaha sebagai organisasi ekonomi, koperasi memerlukan adanya modal. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai konstribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup maka usaha koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland dalam Pieter Lienenpun (2002) memberikan pengertian ”Modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi dalam bentuk uang maupun bentuk barang”. Sedangkan menurut Hadiwidajaja (2001:7) menjelaskan bahwa ”dalam pembagiannya modal usaha koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggotanya, koperasi lain, bank dan lembaga keuangan lainya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainya”. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, sehingga koperasi harus dapat memanfaatkan modalnya dengan sebaik-baiknya yang artinya dalam pengelolaan modal tersebut koperasi harus memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk pemenuhan kebutuhan anggotanya. Dalam pengelolaan modal atau keuangan, maka pihak koperasi harus mampu mengalokasikan sumber daya keuangan yang dimilikinya secara efisien untuk meningkatkan laba atau yang sering disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Jadi setiap modal koperasi yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan koperasi harus diarahkan untuk memperoleh laba, terutama modal pinjaman harus diperhitungkan dengan benar antara beban bunga yang harus dibayar dengan perolehan keuntungan dari pinjaman tersebut. Pemanfaatan modal sendiri dan modal pinjaman salah satunya yaitu pembiayaan operasional usaha untuk memperoleh profit (keuntungan). Hal ini dapat dilihat secara langsung dalam laporan keuangan koperasi. Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media untuk mengkomunikasikan performance keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai laporan keuangan diharapkan dapat
  • 4. digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi koperasi diperlukan beberapa tolak ukur, salah satunya yaitu analisis rasio keuangan yang menghubungkan data-data keuangan yang satu dengan lainnya. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan kondisi keuangan atau prestasi koperasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan peluang dan risiko yang akan terjadi. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada dan untuk apa suatu analisis dilakukan serta dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Rasio yang digunakan pada dasarnya adalah untuk mempelajari bagian relatif antara modal pinjaman yang diberikan kreditor dan modal sendiri dari pemegang saham. Rasio yang digunakan untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal- modal yang digunakan dalam koperasi disebut rasio rentabilitas. Munawir (1993) menjelaskan bahwa ”besar kecilnya nilai rentabilitas tergantung dari keuntungan yang diperoleh dan modal yang dimiliki dalam menjalankan usaha koperasi”. Amidipradja (2005:117) menyatakan bahwa ”perolehan nilai rentabilitas, besarnya modal sendiri sangat berpengaruh terhadap besarnya keuntungan yang akan diperoleh dengan semakin besar keuntungan yang diperoleh maka didapat nilai rentabilitas semakin besar”. Dengan memanfaatkan modal sendiri secara baik dalam menjalankan usaha koperasi berarti keuntungan yang diperoleh koperasi cenderung meningkat, dikarenakan dengan penggunaan modal sendiri tidak terdapat beban bunga yang harus ditanggung seperti halnya dalam modal pinjaman. Dengan diperoleh keuntungan setelah pajak yang tinggi maka nilai rentabilitas yang dihasilkan juga semakin tinggi, ini menunjukkan bahwa koperasi semakin efektif dalam memanfaatkan modal untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Ang dalam Lienenpun (2002) menjelaskan bahwa ”semakin tinggi rentabilitas maka kinerja perusahaan semakin efektif”. Tetapi dalam pengamatan Lienenpun (2002) yang dituliskan dalam Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Maluku di kota Ambon koperasi diklasifikasikan menurut kemandirianya, terlihat hasil perolehan rata-rata sisa hasil usaha KUD mandiri sebesar 94,40%, sedangkan KUD calon mandiri sebesar 83,79 %. Pada sisi lain modal
  • 5. sendiri yang digunakan dalam usaha KUD mandiri sebesar 30,4%, dan KUD calon mandiri sebesar 36,96%. Indikasi yang diperoleh dari kondisi seperti ini bahwa dalam penggunaan modal sendiri yang besar tidak selalu menjamin akan perolehan keutungan atau sisa hasil usaha yang besar. Kabupaten Blora terdapat koperasi yang beranggotakan beberapa masyarakat yang menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan sesuai dengan keperluan masyarakat dan lingkungan, koperasi ini disebut dengan Koperasi Serba Usaha (KSU). Kabupaten Blora mempunyai 50 Koperasi yang tersebar di berbagai kecamatan, umumnya koperasi ini beranggotakan penduduk desa yang mempunyai kepentingan sama. Koperasi Serba Usaha ini menjalankan berbagai macam usaha untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dari kebutuhan primer, simpan- pinjam, kebutuhan pertanian, dan lain-lain. Dengan melihat banyaknya usaha yang dijalankan oleh Koperasi Serba Usaha, maka koperasi tersebut membutuhkan banyak modal untuk menjalankan usahanya. Dengan adanya modal yang tinggi diharapkan pencapaian laba (profit) tinggi serta dicapainya tingkat rentabilitas yang efisien. Umumya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran telah bekerja secara efisien dalam menggunakan modal (Riyanto, 1995 :37). Berdasarkan uraian tersebut, maka diadakan penelitian tentang ”PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP KEUNTUNGAN PADA KOPERASI SEHATI” Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa Modal Sendiri 2. Analisa Keuntungan 3. Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Keuntungan
  • 6. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Memberikan bukti empiris mengenai analisa modal sendiri 2. Memberikan bukti empiris mengenai analisa keuntungan 3. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh modal sendiri terhadap keuntungan Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat berkontribusi terhadap pengembangan literature penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi modal sendiri pada koperasi. 2. Bagi koperasi, penelitian ini dapat memberikan saran terkait pengambilan keputusan pendanaan yang baik dengan melihat beberapa faktor yang berkaitan agar diperoleh keputusan yang efektif terkait struktur modal sehingga dapat memaksimalkan nilai saha. 3.Bagi investor dan kreditor, penelitian ini bermanfaat sebagai dasar pertimbangan untuk berinvestasi ataupun memberikan kredit terhadap perusahaan atau suatu badan usaha yang memiliki prospek yang baik.
  • 7. Sistematika Penulisan Sistematika dibuat untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai struktur penulisan yang terdiri atas lima bab. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori yang menjadi landasan dalam penulisan, konsep yang terkait dengan variabel penelitian, beberapa penelitian dengan tema serupa yang telah dilakukan sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis dari penelitian. BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini berisi variabel penelitian yang digunakan, definisi operasional dari masing- masing variabel, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan, serta metode analisis untuk melakukan penelitian BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan gambaran mengenai deskripsi objek penelitian, pembahasan hasil analisis, dan interpretasi data hasil penelitian yang telah dilakukan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi dan berisi kesimpulan hasil analisis, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.