SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Media Indonesia 
Minggu, 27 Mei 2007 
Ilusi Musim Gugur 
Cerpen: Nugroho Sukmanto 
"Hallo Mrs Conchita. How are you?" 
"Fine. And how are you?" 
"Pretty good, today." 
Selesai sapa menyapa, lembaran US$100 kuserahkan kepada Mrs Conchita, kasir kafetaria 
di basement Commons Building, seberang perpustakaan sentral USC, Doheny. Kemudian 
dengan memencet-mencet tombol cash register, terlihat ia bersiap menentukan berapa yang 
harus kubayar atas makanan, minuman, dan hidangan penutup pilihanku. Uang itu, tentu 
lebih dari cukup untuk membayar makan siang sekenyangnya buat dua orang. 
Sambil kulirik gadis berada di ujung yang sedang bersiap mengambil baki, kukatakan 
perlahan, "Mrs Conchita, tolong masukkan tagihan gadis itu ke beban saya. Kembaliannya 
biar di sini dulu. Selesai makan akan saya ambil." 
Nancy seketika menoleh menatapku, setelah kasir memberitahukan dan mengarahkan 
telunjuknya, bahwa seseorang telah menyelesaikan pembayaran makanan dan minuman 
yang baru ia pungut. Saat bertemu pandang, kemudian kulambaikan tangan dan 
mengundangnya untuk duduk bersebelahan. 
Waktu mendekat, kusambut ia dengan sedikit mengundurkan kursi, hingga ia merasa lebih 
nyaman ketika merebahkan pantat. Dengan basa-basi, kubantu menyangga dan meletakkan 
baki makanan yang dipenuhi lasagna, selada, buah anggur, dan botol minuman pink 
lemonade. 
Segera setelah ia menanyakan, "Kamu siapa ya?" kujulurkan tangan memperkenalkan diri, 
lalu kutambahkan, "Aku mahasiswa IBEAR-Program Business School, murid Dr Allonso. 
Anda Nancy, sekretarisnya kan?" 
"Oh, kamu ternyata mengenaliku." Ia sedikit terkejut. 
"Pasti dong, masak membayari seseorang yang tak dikenal. Bisa-bisa tersinggung lalu aku 
kena tampar," kujawab dengan berseloroh dan melanjutkan, "saat memasukkan tugas, aku 
pernah menitipkan kepada kamu. Mungkin kamu lupa atau tak lagi mengingat wajahku." 
"Oh, maaf. Mungkin aku sedang sibuk saat itu. Banyak sekali mahasiswa yang datang sih. 
Biasanya iseng menggoda atau mengajak bercanda. Di kantor aku tak ingin melayani," 
Nancy memberikan alasan. 
"Jaga image, begitu?" 
"Bukan. Pekerjaanku setumpuk. Harus kuselesaikan sebelum pulang supaya tidak lembur." 
"Pasti kamu tidak ingin kehilangan waktu bersama pacarmu. Iya kan?" 
"Aku enggak punya pacar!" 
"Ah, masak. Orang secantik kamu, yang ingin memacari pasti antre!"
"Baru kehilangan dan belum minat cari lagi." Nancy terlihat menyembunyikan senyumnya 
saat menerangkan. 
"Ooo... Lalu, apa saja yang kamu lakukan setelah pulang kantor?" 
"Aku lebih suka membaca buku dan kadang nonton TV atau film." 
"Ke disko? Aku dengar cewek-cewek Meksiko senang dansa?" 
"Oh iya tentu, tetapi aku tidak terlalu mencandu" 
*** 
Nancy, nama lengkapnya Nancy Flamingo Lopez. Umurnya 24 tahun. Wajahnya mirip Jane 
Fonda. Badannya atletis dan kulitnya kecokelatan seperti gadis Brasil yang disebut mulata. 
Ia tidak terlalu tinggi, tetapi bentuk tubuhnya proporsional. Mungkin karena kakinya 
panjang dan lehernya jenjang. Di tangannya tumbuh bulu-bulu halus berwarna pirang. 
Begitu pula di tengkuknya, yang menganga saat rambutnya tersibak tangan yang berkali-kali 
menyeka. 
Yang lebih menarik perhatianku adalah punggungnya yang bungkuk udang. Pasti bila aku 
sempat dekat dengannya, ia tak akan mau ditinggal barang semalam. Selalu bergairah ingin 
bercinta dan berada dalam pelukan. 
"Melihat kamu makan, aku jadi lapar. Begitu nikmat." Ia terlihat heran dan kagum, melihat 
gayaku yang urakan. Aku merasa sedikit malu tapi kuacuhkan saja. Siapa tahu ia benar-benar 
suka gaya seorang preman. 
"Ngledek ya?" 
"Enggak! Benar, sumpah! Jarang kujumpai laki-laki yang apa adanya, tanpa pura-pura. Aku 
jadi ingat pacarku dulu. Ia orangnya cuek banget, tapi menyenangkan karena senang 
bercanda." 
"Kenapa putus?" 
"Ia meninggal, belum lama. Baru setahun." 
"Oh, maaf. Turut berduka cita sedalam-dalamnya." Kuulurkan tanganku. Dan ia sambut 
dengan hangat. Belum semua buah anggur pencuci mulut tertelan dan minuman habis 
ditenggak, tiba-tiba Nancy berdiri, setelah mengeluarkan pager yang berbunyi dari dalam 
tasnya. Kemudian ia meminta izin pergi. 
Sambil berbenah, ia bicara beruntun? Maaf aku harus segera kembali ke kantor. Dr Allonso 
memanggil. Ia harus segera ke bandara. 
Selain mengajar di USC, ia salah satu nara sumber bagi tim penasihat Presiden Reagan, 
untuk masalah perdagangan internasional. Kamu tahu 'kan transfer pricing. Itu yang 
menjadi isu kritis kepresidenan saat ini, setelah Amerika menderita defisit perdagangan 
tinggi sekali dengan Jepang. 
"Hampir dua minggu sekali ia terbang ke Washington DC." 
"Tinggalkan saja. Biar aku yang membereskan." Kularang mengangkat sampah, Nancy
menolak. Mungkin kurang enak. Sudah dibayari masih menyusahkan. 
"Terima kasih ya, makan siangnya. Lain kali aku yang bayar, kalau kita ketemu lagi di 
sini." 
"Di sini biar aku saja yang bayar. Kamu traktir saat kita nonton film nanti, oke?" 
"Oh, boleh juga, kalau kamu mau." 
"Tentu mau dong. Nanti aku telepon, ya." 
"Baik, sampai ketemu," Nancy melambaikan tangan sambil berjalan cepat menuju ke kotak 
sampah dan lalu meninggalkan kafetaria. 
Setelah Nancy pergi, teman-temanku yang juga sedang makan di meja yang tidak 
berjauhan, mengerubutiku dan menyerbu dengan berbagai pertanyaan yang dipenuhi 
prasangka. Terutama tentang apakah aku tahu tentang soal-soal ujian. Ralph hanya 
melempar pertanyaan yang kutangkap sebagai kecurigaan. Menyangka aku sudah pernah 
bercinta, "Hebat enggak mainnya di atas ranjang?" Kujawab saja, "Kalian semua memang 
sudah gila!" Lalu kutinggal pergi dan mereka tentu saja menggerutu. 
*** 
Pertemuan dengan Nancy di kafetaria, berlanjut menjadi pertemanan yang menyenangkan. 
Hanya sekali ia kuizinkan untuk membayari saat nonton film. Karena ia memaksa, untuk 
memenuhi janjinya. Yang kedua, saat ia kuajak nonton di Chinese Theatre, aku 
memintanya tak melakukan lagi. Aku ingin seterusnya yang mentraktirnya. 
Sepulang nonton film ET, kuajak ia makan malam di China Town. Di restoran Won Kok, 
yang buka hingga menjelang pagi. Karena malam minggu, walaupun telah larut, meja-mejanya 
masih terlihat padat terisi. 
Ternyata, dulu ia sering diajak pacarnya makan di situ. Sepertinya Won Kok selain pilihan 
mahasiswa Indonesia, merupakan restoran favorit para anggota Pasukan Pemadam 
Kebakaran dan Polisi dari LAPD. Mereka banyak terlihat berseragam, duduk-duduk makan 
sambil ngobrol di pojok ruang belakang. 
Saat berdua sedang menentukan pilihan dari menu yang disodorkan pelayan, beberapa 
orang menghampiri Nancy. Seperti sudah kenal lama, bergantian mereka menyapa dan 
mendekapnya. Nancy kemudian memperkenalkan aku kepada mereka satu-persatu. Saat 
kutanya siapa mereka, Nancy menerangkan, "Mereka rekan sekerja almarhum pacarku. 
Anggota Pasukan Pemadam Kebakaran kota Los Angeles." 
"Pacarmu meninggal dalam tugas?" 
"Iya. Karena itu ia dinobatkan sebagai pahlawan. Ia banyak sekali menerima tanda 
penghargaan." 
Di Amerika Pasukan Pemadam Kebakaran dihargai sangat tinggi, dan kematian 
menjalankan tugas, menjadi impian, daripada mati karena penyakit atau karena tua. 
"Dalam menjalankan tugas, mereka seolah-olah terpanggil jiwanya untuk keselamatan harta 
dan nyawa orang lain yang sedang tertimpa musibah."
"Aku sangat mengagumi mereka." Nancy terlihat bersemangat saat menceritakan hal-hal 
yang terkait dengan sepak terjang almarhum pacarnya. 
"Aku juga. Saat menonton film Towering Inferno, walaupun hanya fiksi, aku yakin 
terinspirasi dari pengalaman sejati. Benar-benar aku menyaksikan jiwa patriotik dan 
kepahlawanan mereka." Aku pertegas apresiasiku. 
Mungkin pujian-pujianku menyentuh perasaannya. Atau barangkali juga, kehadiran 
anggota Pasukan Pemadam Kebakaran di restoran memunculkan kembali bayang-bayang 
kekasihnya yang telah tiada. Tiba-tiba Nancy terlihat sangat bersedih seraya mengatakan, 
"Aku menyesali setengah mati. Serasa akulah penyebab kematiannya." 
Mendengarnya, aku pun terharu. Sejenak ia menyeka matanya yang sempat tergenang 
cairan sebening embun. Kemudian melanjutkan, "Ketika kucurigai ia berselingkuh dan 
kupaksa mengaku, ia membantah, aku mengutuk. Aku menyumpahi, ia akan celaka bila 
benar-benar telah berselingkuh. Dan kematian itulah ujungnya." 
"Tetapi bukan berarti, kamu yakin ia telah mengkhianatimu, kan?" 
"Sebenarnya aku tidak berhak menuntut kesetiaan sebegitu jauh sebelum kawin. 
Seharusnya aku pura-pura tak tahu, selama ia tidak menyakiti dengan berselingkuh di 
depan mataku. Toh aku juga sudah tidak perawan sebelum berpacaran dengannya." Nancy 
tersendat, hingga terdengar parau suaranya, lendir yang terasa mengganjal tenggorok, ia 
singkirkan dengan ledakan-ledakan kecil. 
"Agar tak kecewa, mestinya lebih baik aku hanya mengharap kasih sayangnya. Dan aku 
merasakan telah ia tumpahkan untukku semua. Aku terlalu egois meminta lebih dari itu." 
Tak terasa, percakapan sambil menyantap mi goreng, bebek panggang dan kailan saus 
tiram, telah menembus batas lelap malam. Setelah pembayaran kuselesaikan, kukenakan 
jaketnya dan erat berpelukan saat berjalan berdampingan, menuju mobil yang kuparkir di 
seberang jalan. 
Angin musim gugur, menghadirkan kedinginan. Hembusan yang menukik rendah, 
menyingkirkan daun-daun yang rebah di pelataran, seakan memberi kesempatan 
menerabas. Melangkah berdua, terasa nyaman saat lebih dekat merapat. 
Nancy duduk terdiam di mobil yang mesinnya baru kuhidupkan. Ia terlihat masih tersentuh 
oleh kenangan silam. Sebelum mobilku melaju, saat mengenakan ikat pinggang, kusibak 
angannya dengan kata-kata, memperkuat nostalgia yang sedang menyelimuti perasaan. 
"Rupanya kenangan akan pacarmu meninggalkan bekas yang indah dan dalam di hatimu." 
"Sangat," ia membalas 
"Boleh aku menggantikan sebagian kenikmatan yang ia tinggalkan." 
"Emm, apa maksudmu?" 
Aku tak perlu menjawab pertanyaan itu. Saat jemari tanganku meraba punggungnya dan 
yang satu mengungkit dagunya, ia telah menduga, kemudian mulutku akan meredam 
bibirnya yang tengadah setengah terbuka. 
"Rasanya sayang, bila malam yang indah ini kita lewatkan tanpa meraih puncak
kenikmatan." Aku memberikan tawaran, semacam ajakan. Saat ia terdiam dan tidak terlihat 
menolak, kutancap gas agar cepat sampai ke apartemen. Serasa tak lagi kumiliki kesabaran. 
Sampai di apartemen aku seperti hilang kesadaran. Tetapi masih mampu memeluknya saat 
berjalan. Tahu-tahu berdua di kamar sudah dalam keadaan tanpa pakaian, dengan tangan 
meremas apa saja yang terpegang. Mata berdua nanar seperti sedang kesetanan. Ketika 
tangan lebih erat mendekap, gairah terasa makin mencekam sekujur badan. 
Ingatanku baru menyembul kembali, setelah mendengar Nancy berteriak-teriak seperti 
sedang menjalani hukum rajam. Dan kadang menjerit seperti sedang dioperasi tanpa 
anestesi. 
Aku bertambah yakin itu bukan teriak kesakitan, saat punggungnya melengkung terungkit 
dan tangannya memeluk lebih kuat, meminta tubuhku makin menindas. Tentu kutanggapi 
dengan hentakan dan tindihan, memaksa bersama segera menggapai puncak kepuasan. 
Saat rintih dan jerit berganti desah panjang, baru terasa peluh mengguyur sekujur badan. 
Tangan serasa tak ingin lepas bergenggaman, walaupun badan telah terpisah dari 
persetubuhan. Kembali berangkulan, setelah mencuci badan, berdua lelap ketiduran. 
Selesai mandi, sedikit kubuka jendela dan menyiapkan tempat abu, ketika Nancy meminta 
diizinkan mengisap rokok. 
Muncul dari persembunyian, matahari terlihat ceria dengan sinarnya. Seakan kepulan asap 
dari sela-sela bibir renyah yang tak lagi bergincu, berbisik kepada awan. Membuat benda-benda 
di angkasa lainnya tertawa mendengar cerita pergumulan semalam. 
"Maaf aku tadi malam berteriak-teriak keras." 
"Oh, that's fine. Aku sangat menikmatinya." 
"Dulu aku pemalu, saat mula-mula bercinta dengan pacarku. Ia yang mengajari dan 
memintaku berlaku seperti itu. Ternyata dengan begitu membuatnya terpuaskan. Mungkin 
karena ia sering mendengar rintihan dan jeritan histeris para korban kebakaran, hingga 
selesai bercinta, ia seperti telah berhasil menjalankan tugas dengan sempurna." 
"Sangat masuk akal dan dapat dimengerti." 
"Ternyata dengan berlaku seperti itu, aku juga menjadi benar-benar merasakan puncak 
kepuasan. Seolah melepas perasaan nikmat secara total, yang tak pernah kudapatkan dari 
pacar-pacarku sebelumnya." 
Sejenak ia seperti berpikir saat akan menyampaikan sesuatu. "Kamu enggak marah kan, 
kalau aku berkata jujur?" 
"Ah enggak. Katakan saja semuanya, aku cukup dewasa kok, untuk menerima keluhan, 
kritik atau saran." 
Akhirnya terlepas juga kata-kata dari mulutnya, yang semula seperti tak tega untuk 
dilontarkan. 
"Setelah kematiannya, saat bercinta dengan siapa saja, aku selalu membayangkan bercinta 
dengannya."
"Bisa dimaklumi. Kenangan yang dalam pasti sulit terhapus. Biarkan waktu yang 
menghadirkan perubahan." Aku mencoba memahami, walaupun egoku terasa ia singkirkan. 
"Aku takut, itu tidak bisa. Ia selalu muncul di wajah dan tubuh seorang yang mengajakku 
bermain cinta. Selama ini, hanya itu yang dapat membuatku tergugah untuk melayani 
seseorang yang menawarkan untuk bermesraan. Ketika bayangan itu tidak muncul, aku 
menjadi dingin tak ada gairah." 
Sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama. Tetapi aku pendam. Takut 
menyinggung perasaannya dan kemudian kelak ia tak mau lagi diajak kencan. Timbul juga 
kekhawatiran, jangan-jangan bila kukatakan, ia akan bersikap seperti istriku. Karena suatu 
saat aku pernah terlepas menyebut nama Secunda saat merasakan nikmat bercinta, mungkin 
istriku kemudian merasakan apa yang ada dalam benakku saat itu. Istriku kemudian 
memutuskan lebih baik mencintai laki-laki lain yang mencintainya juga dan hanya 
menghadirkan sosoknya saat bermesraan. 
Berbeda dengan Nancy, tanpa membayangkan wajah gadis yang selalu kuimpikan suatu 
saat akan menjadi istriku, aku masih bisa terangsang saat menatap perempuan 
berpenampilan menggoda. Mungkin karena aku laki-laki yang mudah tergugah berahinya 
hanya karena pandangan mata. Lain dengan wanita, yang lebih dibalut halusnya perasaan. 
Rangsangan harus dibangkitkan melalui sentuhan-sentuhan sentimentil. 
Hanya dengan membayangkan wajah Secunda saat bercinta, kenikmatan benar-benar 
menghadirkan puncak kepuasan. Seakan aku telah menaklukkan tantangan terbesar 
kehidupan, yakni memiliki seorang yang sangat dicintai.*** 
Bintaro Jaya, 7 April 2007. 
Catatan: 
USC : University Of Southern California 
IBEAR : International Business Education and Research
"Bisa dimaklumi. Kenangan yang dalam pasti sulit terhapus. Biarkan waktu yang 
menghadirkan perubahan." Aku mencoba memahami, walaupun egoku terasa ia singkirkan. 
"Aku takut, itu tidak bisa. Ia selalu muncul di wajah dan tubuh seorang yang mengajakku 
bermain cinta. Selama ini, hanya itu yang dapat membuatku tergugah untuk melayani 
seseorang yang menawarkan untuk bermesraan. Ketika bayangan itu tidak muncul, aku 
menjadi dingin tak ada gairah." 
Sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama. Tetapi aku pendam. Takut 
menyinggung perasaannya dan kemudian kelak ia tak mau lagi diajak kencan. Timbul juga 
kekhawatiran, jangan-jangan bila kukatakan, ia akan bersikap seperti istriku. Karena suatu 
saat aku pernah terlepas menyebut nama Secunda saat merasakan nikmat bercinta, mungkin 
istriku kemudian merasakan apa yang ada dalam benakku saat itu. Istriku kemudian 
memutuskan lebih baik mencintai laki-laki lain yang mencintainya juga dan hanya 
menghadirkan sosoknya saat bermesraan. 
Berbeda dengan Nancy, tanpa membayangkan wajah gadis yang selalu kuimpikan suatu 
saat akan menjadi istriku, aku masih bisa terangsang saat menatap perempuan 
berpenampilan menggoda. Mungkin karena aku laki-laki yang mudah tergugah berahinya 
hanya karena pandangan mata. Lain dengan wanita, yang lebih dibalut halusnya perasaan. 
Rangsangan harus dibangkitkan melalui sentuhan-sentuhan sentimentil. 
Hanya dengan membayangkan wajah Secunda saat bercinta, kenikmatan benar-benar 
menghadirkan puncak kepuasan. Seakan aku telah menaklukkan tantangan terbesar 
kehidupan, yakni memiliki seorang yang sangat dicintai.*** 
Bintaro Jaya, 7 April 2007. 
Catatan: 
USC : University Of Southern California 
IBEAR : International Business Education and Research

More Related Content

What's hot

Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+iburadikalzen
 
Cintaku bukan drakula
Cintaku bukan drakulaCintaku bukan drakula
Cintaku bukan drakulaTeuku Asrul
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanErman Hidayat
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiriNovi Indah
 
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlapCerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlaptaufikku
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Arvinoor Siregar SH MH
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 

What's hot (19)

Aku mencintaimu
Aku mencintaimuAku mencintaimu
Aku mencintaimu
 
Cerpen + analisa
Cerpen + analisaCerpen + analisa
Cerpen + analisa
 
Ccccc
CccccCcccc
Ccccc
 
Df
DfDf
Df
 
Cerita
CeritaCerita
Cerita
 
Aku tersesat
Aku tersesatAku tersesat
Aku tersesat
 
Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibu
 
Cintaku bukan drakula
Cintaku bukan drakulaCintaku bukan drakula
Cintaku bukan drakula
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukan
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlapCerita ceweksma dalamduniagemerlap
Cerita ceweksma dalamduniagemerlap
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
 
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
 
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)
 
Anak inkubator (yonathan rahardjo)
Anak inkubator (yonathan rahardjo)Anak inkubator (yonathan rahardjo)
Anak inkubator (yonathan rahardjo)
 
Ini anak aku, bukan anak kau (hang kafrawi)
Ini anak aku, bukan anak kau (hang kafrawi)Ini anak aku, bukan anak kau (hang kafrawi)
Ini anak aku, bukan anak kau (hang kafrawi)
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
 
Sungai yang tenang (hudan hidayat)
Sungai yang tenang (hudan hidayat)Sungai yang tenang (hudan hidayat)
Sungai yang tenang (hudan hidayat)
 
Rahasia kumari (agus dermawan t)
Rahasia kumari (agus dermawan t)Rahasia kumari (agus dermawan t)
Rahasia kumari (agus dermawan t)
 
Tanah merah (dwicipta)
Tanah merah (dwicipta)Tanah merah (dwicipta)
Tanah merah (dwicipta)
 

Similar to Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)

Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_adaAmir Haruna
 
Bunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaBunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaNur Agustinus
 
My last love
My last love My last love
My last love PT. SASA
 
Menebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di JalankuMenebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di JalankuNaashirMubarok
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiTito Aloysius
 
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat IstrikuCerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istrikuchristineong2212
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 

Similar to Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto) (20)

Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_ada
 
Hyrftu
HyrftuHyrftu
Hyrftu
 
Bunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning TercintaBunga Mawar Kuning Tercinta
Bunga Mawar Kuning Tercinta
 
My last love
My last love My last love
My last love
 
Menebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di JalankuMenebus Dosa Di Jalanku
Menebus Dosa Di Jalanku
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Teror via email part 4
Teror via email part 4Teror via email part 4
Teror via email part 4
 
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat IstrikuCerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...Neta
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 

Recently uploaded (14)

Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 

Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)

  • 1. Media Indonesia Minggu, 27 Mei 2007 Ilusi Musim Gugur Cerpen: Nugroho Sukmanto "Hallo Mrs Conchita. How are you?" "Fine. And how are you?" "Pretty good, today." Selesai sapa menyapa, lembaran US$100 kuserahkan kepada Mrs Conchita, kasir kafetaria di basement Commons Building, seberang perpustakaan sentral USC, Doheny. Kemudian dengan memencet-mencet tombol cash register, terlihat ia bersiap menentukan berapa yang harus kubayar atas makanan, minuman, dan hidangan penutup pilihanku. Uang itu, tentu lebih dari cukup untuk membayar makan siang sekenyangnya buat dua orang. Sambil kulirik gadis berada di ujung yang sedang bersiap mengambil baki, kukatakan perlahan, "Mrs Conchita, tolong masukkan tagihan gadis itu ke beban saya. Kembaliannya biar di sini dulu. Selesai makan akan saya ambil." Nancy seketika menoleh menatapku, setelah kasir memberitahukan dan mengarahkan telunjuknya, bahwa seseorang telah menyelesaikan pembayaran makanan dan minuman yang baru ia pungut. Saat bertemu pandang, kemudian kulambaikan tangan dan mengundangnya untuk duduk bersebelahan. Waktu mendekat, kusambut ia dengan sedikit mengundurkan kursi, hingga ia merasa lebih nyaman ketika merebahkan pantat. Dengan basa-basi, kubantu menyangga dan meletakkan baki makanan yang dipenuhi lasagna, selada, buah anggur, dan botol minuman pink lemonade. Segera setelah ia menanyakan, "Kamu siapa ya?" kujulurkan tangan memperkenalkan diri, lalu kutambahkan, "Aku mahasiswa IBEAR-Program Business School, murid Dr Allonso. Anda Nancy, sekretarisnya kan?" "Oh, kamu ternyata mengenaliku." Ia sedikit terkejut. "Pasti dong, masak membayari seseorang yang tak dikenal. Bisa-bisa tersinggung lalu aku kena tampar," kujawab dengan berseloroh dan melanjutkan, "saat memasukkan tugas, aku pernah menitipkan kepada kamu. Mungkin kamu lupa atau tak lagi mengingat wajahku." "Oh, maaf. Mungkin aku sedang sibuk saat itu. Banyak sekali mahasiswa yang datang sih. Biasanya iseng menggoda atau mengajak bercanda. Di kantor aku tak ingin melayani," Nancy memberikan alasan. "Jaga image, begitu?" "Bukan. Pekerjaanku setumpuk. Harus kuselesaikan sebelum pulang supaya tidak lembur." "Pasti kamu tidak ingin kehilangan waktu bersama pacarmu. Iya kan?" "Aku enggak punya pacar!" "Ah, masak. Orang secantik kamu, yang ingin memacari pasti antre!"
  • 2. "Baru kehilangan dan belum minat cari lagi." Nancy terlihat menyembunyikan senyumnya saat menerangkan. "Ooo... Lalu, apa saja yang kamu lakukan setelah pulang kantor?" "Aku lebih suka membaca buku dan kadang nonton TV atau film." "Ke disko? Aku dengar cewek-cewek Meksiko senang dansa?" "Oh iya tentu, tetapi aku tidak terlalu mencandu" *** Nancy, nama lengkapnya Nancy Flamingo Lopez. Umurnya 24 tahun. Wajahnya mirip Jane Fonda. Badannya atletis dan kulitnya kecokelatan seperti gadis Brasil yang disebut mulata. Ia tidak terlalu tinggi, tetapi bentuk tubuhnya proporsional. Mungkin karena kakinya panjang dan lehernya jenjang. Di tangannya tumbuh bulu-bulu halus berwarna pirang. Begitu pula di tengkuknya, yang menganga saat rambutnya tersibak tangan yang berkali-kali menyeka. Yang lebih menarik perhatianku adalah punggungnya yang bungkuk udang. Pasti bila aku sempat dekat dengannya, ia tak akan mau ditinggal barang semalam. Selalu bergairah ingin bercinta dan berada dalam pelukan. "Melihat kamu makan, aku jadi lapar. Begitu nikmat." Ia terlihat heran dan kagum, melihat gayaku yang urakan. Aku merasa sedikit malu tapi kuacuhkan saja. Siapa tahu ia benar-benar suka gaya seorang preman. "Ngledek ya?" "Enggak! Benar, sumpah! Jarang kujumpai laki-laki yang apa adanya, tanpa pura-pura. Aku jadi ingat pacarku dulu. Ia orangnya cuek banget, tapi menyenangkan karena senang bercanda." "Kenapa putus?" "Ia meninggal, belum lama. Baru setahun." "Oh, maaf. Turut berduka cita sedalam-dalamnya." Kuulurkan tanganku. Dan ia sambut dengan hangat. Belum semua buah anggur pencuci mulut tertelan dan minuman habis ditenggak, tiba-tiba Nancy berdiri, setelah mengeluarkan pager yang berbunyi dari dalam tasnya. Kemudian ia meminta izin pergi. Sambil berbenah, ia bicara beruntun? Maaf aku harus segera kembali ke kantor. Dr Allonso memanggil. Ia harus segera ke bandara. Selain mengajar di USC, ia salah satu nara sumber bagi tim penasihat Presiden Reagan, untuk masalah perdagangan internasional. Kamu tahu 'kan transfer pricing. Itu yang menjadi isu kritis kepresidenan saat ini, setelah Amerika menderita defisit perdagangan tinggi sekali dengan Jepang. "Hampir dua minggu sekali ia terbang ke Washington DC." "Tinggalkan saja. Biar aku yang membereskan." Kularang mengangkat sampah, Nancy
  • 3. menolak. Mungkin kurang enak. Sudah dibayari masih menyusahkan. "Terima kasih ya, makan siangnya. Lain kali aku yang bayar, kalau kita ketemu lagi di sini." "Di sini biar aku saja yang bayar. Kamu traktir saat kita nonton film nanti, oke?" "Oh, boleh juga, kalau kamu mau." "Tentu mau dong. Nanti aku telepon, ya." "Baik, sampai ketemu," Nancy melambaikan tangan sambil berjalan cepat menuju ke kotak sampah dan lalu meninggalkan kafetaria. Setelah Nancy pergi, teman-temanku yang juga sedang makan di meja yang tidak berjauhan, mengerubutiku dan menyerbu dengan berbagai pertanyaan yang dipenuhi prasangka. Terutama tentang apakah aku tahu tentang soal-soal ujian. Ralph hanya melempar pertanyaan yang kutangkap sebagai kecurigaan. Menyangka aku sudah pernah bercinta, "Hebat enggak mainnya di atas ranjang?" Kujawab saja, "Kalian semua memang sudah gila!" Lalu kutinggal pergi dan mereka tentu saja menggerutu. *** Pertemuan dengan Nancy di kafetaria, berlanjut menjadi pertemanan yang menyenangkan. Hanya sekali ia kuizinkan untuk membayari saat nonton film. Karena ia memaksa, untuk memenuhi janjinya. Yang kedua, saat ia kuajak nonton di Chinese Theatre, aku memintanya tak melakukan lagi. Aku ingin seterusnya yang mentraktirnya. Sepulang nonton film ET, kuajak ia makan malam di China Town. Di restoran Won Kok, yang buka hingga menjelang pagi. Karena malam minggu, walaupun telah larut, meja-mejanya masih terlihat padat terisi. Ternyata, dulu ia sering diajak pacarnya makan di situ. Sepertinya Won Kok selain pilihan mahasiswa Indonesia, merupakan restoran favorit para anggota Pasukan Pemadam Kebakaran dan Polisi dari LAPD. Mereka banyak terlihat berseragam, duduk-duduk makan sambil ngobrol di pojok ruang belakang. Saat berdua sedang menentukan pilihan dari menu yang disodorkan pelayan, beberapa orang menghampiri Nancy. Seperti sudah kenal lama, bergantian mereka menyapa dan mendekapnya. Nancy kemudian memperkenalkan aku kepada mereka satu-persatu. Saat kutanya siapa mereka, Nancy menerangkan, "Mereka rekan sekerja almarhum pacarku. Anggota Pasukan Pemadam Kebakaran kota Los Angeles." "Pacarmu meninggal dalam tugas?" "Iya. Karena itu ia dinobatkan sebagai pahlawan. Ia banyak sekali menerima tanda penghargaan." Di Amerika Pasukan Pemadam Kebakaran dihargai sangat tinggi, dan kematian menjalankan tugas, menjadi impian, daripada mati karena penyakit atau karena tua. "Dalam menjalankan tugas, mereka seolah-olah terpanggil jiwanya untuk keselamatan harta dan nyawa orang lain yang sedang tertimpa musibah."
  • 4. "Aku sangat mengagumi mereka." Nancy terlihat bersemangat saat menceritakan hal-hal yang terkait dengan sepak terjang almarhum pacarnya. "Aku juga. Saat menonton film Towering Inferno, walaupun hanya fiksi, aku yakin terinspirasi dari pengalaman sejati. Benar-benar aku menyaksikan jiwa patriotik dan kepahlawanan mereka." Aku pertegas apresiasiku. Mungkin pujian-pujianku menyentuh perasaannya. Atau barangkali juga, kehadiran anggota Pasukan Pemadam Kebakaran di restoran memunculkan kembali bayang-bayang kekasihnya yang telah tiada. Tiba-tiba Nancy terlihat sangat bersedih seraya mengatakan, "Aku menyesali setengah mati. Serasa akulah penyebab kematiannya." Mendengarnya, aku pun terharu. Sejenak ia menyeka matanya yang sempat tergenang cairan sebening embun. Kemudian melanjutkan, "Ketika kucurigai ia berselingkuh dan kupaksa mengaku, ia membantah, aku mengutuk. Aku menyumpahi, ia akan celaka bila benar-benar telah berselingkuh. Dan kematian itulah ujungnya." "Tetapi bukan berarti, kamu yakin ia telah mengkhianatimu, kan?" "Sebenarnya aku tidak berhak menuntut kesetiaan sebegitu jauh sebelum kawin. Seharusnya aku pura-pura tak tahu, selama ia tidak menyakiti dengan berselingkuh di depan mataku. Toh aku juga sudah tidak perawan sebelum berpacaran dengannya." Nancy tersendat, hingga terdengar parau suaranya, lendir yang terasa mengganjal tenggorok, ia singkirkan dengan ledakan-ledakan kecil. "Agar tak kecewa, mestinya lebih baik aku hanya mengharap kasih sayangnya. Dan aku merasakan telah ia tumpahkan untukku semua. Aku terlalu egois meminta lebih dari itu." Tak terasa, percakapan sambil menyantap mi goreng, bebek panggang dan kailan saus tiram, telah menembus batas lelap malam. Setelah pembayaran kuselesaikan, kukenakan jaketnya dan erat berpelukan saat berjalan berdampingan, menuju mobil yang kuparkir di seberang jalan. Angin musim gugur, menghadirkan kedinginan. Hembusan yang menukik rendah, menyingkirkan daun-daun yang rebah di pelataran, seakan memberi kesempatan menerabas. Melangkah berdua, terasa nyaman saat lebih dekat merapat. Nancy duduk terdiam di mobil yang mesinnya baru kuhidupkan. Ia terlihat masih tersentuh oleh kenangan silam. Sebelum mobilku melaju, saat mengenakan ikat pinggang, kusibak angannya dengan kata-kata, memperkuat nostalgia yang sedang menyelimuti perasaan. "Rupanya kenangan akan pacarmu meninggalkan bekas yang indah dan dalam di hatimu." "Sangat," ia membalas "Boleh aku menggantikan sebagian kenikmatan yang ia tinggalkan." "Emm, apa maksudmu?" Aku tak perlu menjawab pertanyaan itu. Saat jemari tanganku meraba punggungnya dan yang satu mengungkit dagunya, ia telah menduga, kemudian mulutku akan meredam bibirnya yang tengadah setengah terbuka. "Rasanya sayang, bila malam yang indah ini kita lewatkan tanpa meraih puncak
  • 5. kenikmatan." Aku memberikan tawaran, semacam ajakan. Saat ia terdiam dan tidak terlihat menolak, kutancap gas agar cepat sampai ke apartemen. Serasa tak lagi kumiliki kesabaran. Sampai di apartemen aku seperti hilang kesadaran. Tetapi masih mampu memeluknya saat berjalan. Tahu-tahu berdua di kamar sudah dalam keadaan tanpa pakaian, dengan tangan meremas apa saja yang terpegang. Mata berdua nanar seperti sedang kesetanan. Ketika tangan lebih erat mendekap, gairah terasa makin mencekam sekujur badan. Ingatanku baru menyembul kembali, setelah mendengar Nancy berteriak-teriak seperti sedang menjalani hukum rajam. Dan kadang menjerit seperti sedang dioperasi tanpa anestesi. Aku bertambah yakin itu bukan teriak kesakitan, saat punggungnya melengkung terungkit dan tangannya memeluk lebih kuat, meminta tubuhku makin menindas. Tentu kutanggapi dengan hentakan dan tindihan, memaksa bersama segera menggapai puncak kepuasan. Saat rintih dan jerit berganti desah panjang, baru terasa peluh mengguyur sekujur badan. Tangan serasa tak ingin lepas bergenggaman, walaupun badan telah terpisah dari persetubuhan. Kembali berangkulan, setelah mencuci badan, berdua lelap ketiduran. Selesai mandi, sedikit kubuka jendela dan menyiapkan tempat abu, ketika Nancy meminta diizinkan mengisap rokok. Muncul dari persembunyian, matahari terlihat ceria dengan sinarnya. Seakan kepulan asap dari sela-sela bibir renyah yang tak lagi bergincu, berbisik kepada awan. Membuat benda-benda di angkasa lainnya tertawa mendengar cerita pergumulan semalam. "Maaf aku tadi malam berteriak-teriak keras." "Oh, that's fine. Aku sangat menikmatinya." "Dulu aku pemalu, saat mula-mula bercinta dengan pacarku. Ia yang mengajari dan memintaku berlaku seperti itu. Ternyata dengan begitu membuatnya terpuaskan. Mungkin karena ia sering mendengar rintihan dan jeritan histeris para korban kebakaran, hingga selesai bercinta, ia seperti telah berhasil menjalankan tugas dengan sempurna." "Sangat masuk akal dan dapat dimengerti." "Ternyata dengan berlaku seperti itu, aku juga menjadi benar-benar merasakan puncak kepuasan. Seolah melepas perasaan nikmat secara total, yang tak pernah kudapatkan dari pacar-pacarku sebelumnya." Sejenak ia seperti berpikir saat akan menyampaikan sesuatu. "Kamu enggak marah kan, kalau aku berkata jujur?" "Ah enggak. Katakan saja semuanya, aku cukup dewasa kok, untuk menerima keluhan, kritik atau saran." Akhirnya terlepas juga kata-kata dari mulutnya, yang semula seperti tak tega untuk dilontarkan. "Setelah kematiannya, saat bercinta dengan siapa saja, aku selalu membayangkan bercinta dengannya."
  • 6. "Bisa dimaklumi. Kenangan yang dalam pasti sulit terhapus. Biarkan waktu yang menghadirkan perubahan." Aku mencoba memahami, walaupun egoku terasa ia singkirkan. "Aku takut, itu tidak bisa. Ia selalu muncul di wajah dan tubuh seorang yang mengajakku bermain cinta. Selama ini, hanya itu yang dapat membuatku tergugah untuk melayani seseorang yang menawarkan untuk bermesraan. Ketika bayangan itu tidak muncul, aku menjadi dingin tak ada gairah." Sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama. Tetapi aku pendam. Takut menyinggung perasaannya dan kemudian kelak ia tak mau lagi diajak kencan. Timbul juga kekhawatiran, jangan-jangan bila kukatakan, ia akan bersikap seperti istriku. Karena suatu saat aku pernah terlepas menyebut nama Secunda saat merasakan nikmat bercinta, mungkin istriku kemudian merasakan apa yang ada dalam benakku saat itu. Istriku kemudian memutuskan lebih baik mencintai laki-laki lain yang mencintainya juga dan hanya menghadirkan sosoknya saat bermesraan. Berbeda dengan Nancy, tanpa membayangkan wajah gadis yang selalu kuimpikan suatu saat akan menjadi istriku, aku masih bisa terangsang saat menatap perempuan berpenampilan menggoda. Mungkin karena aku laki-laki yang mudah tergugah berahinya hanya karena pandangan mata. Lain dengan wanita, yang lebih dibalut halusnya perasaan. Rangsangan harus dibangkitkan melalui sentuhan-sentuhan sentimentil. Hanya dengan membayangkan wajah Secunda saat bercinta, kenikmatan benar-benar menghadirkan puncak kepuasan. Seakan aku telah menaklukkan tantangan terbesar kehidupan, yakni memiliki seorang yang sangat dicintai.*** Bintaro Jaya, 7 April 2007. Catatan: USC : University Of Southern California IBEAR : International Business Education and Research
  • 7. "Bisa dimaklumi. Kenangan yang dalam pasti sulit terhapus. Biarkan waktu yang menghadirkan perubahan." Aku mencoba memahami, walaupun egoku terasa ia singkirkan. "Aku takut, itu tidak bisa. Ia selalu muncul di wajah dan tubuh seorang yang mengajakku bermain cinta. Selama ini, hanya itu yang dapat membuatku tergugah untuk melayani seseorang yang menawarkan untuk bermesraan. Ketika bayangan itu tidak muncul, aku menjadi dingin tak ada gairah." Sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal yang sama. Tetapi aku pendam. Takut menyinggung perasaannya dan kemudian kelak ia tak mau lagi diajak kencan. Timbul juga kekhawatiran, jangan-jangan bila kukatakan, ia akan bersikap seperti istriku. Karena suatu saat aku pernah terlepas menyebut nama Secunda saat merasakan nikmat bercinta, mungkin istriku kemudian merasakan apa yang ada dalam benakku saat itu. Istriku kemudian memutuskan lebih baik mencintai laki-laki lain yang mencintainya juga dan hanya menghadirkan sosoknya saat bermesraan. Berbeda dengan Nancy, tanpa membayangkan wajah gadis yang selalu kuimpikan suatu saat akan menjadi istriku, aku masih bisa terangsang saat menatap perempuan berpenampilan menggoda. Mungkin karena aku laki-laki yang mudah tergugah berahinya hanya karena pandangan mata. Lain dengan wanita, yang lebih dibalut halusnya perasaan. Rangsangan harus dibangkitkan melalui sentuhan-sentuhan sentimentil. Hanya dengan membayangkan wajah Secunda saat bercinta, kenikmatan benar-benar menghadirkan puncak kepuasan. Seakan aku telah menaklukkan tantangan terbesar kehidupan, yakni memiliki seorang yang sangat dicintai.*** Bintaro Jaya, 7 April 2007. Catatan: USC : University Of Southern California IBEAR : International Business Education and Research