SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Riau Pos 
Minggu, 29 Juli 2007 
Ini Anak Aku, Bukan Anak Kau 
Cerpen: Hang Kafrawi 
Cu Man selalu memegang prisip bahwa anak merupakan loyang atau wadah segala tingkah-laku 
orang tua. Anak seperti mutiara yang belum diketahui oleh orang banyak: ia 
memancarkan kilauan suci kepolosan, kejujuran, yang bisa berubah menjadi cahaya suram 
di masa akan datang: tergantung tingkah-laku atau etika yang dicurahkan orang tua 
kepadanya. 
Entah mengapa, perasaan sebagai anak muncul seketika di benak Cu Man. Padahal usianya 
sudah mencapai 60 tahun. Tentu saja angka 60 tahun terlalu over untuk disebut sebagai 
anak, dan kalaupun diri mau mengaku 60 tahun sebagai anak, itu namanya buang tebiat 
alias nak mati. Tapi bukan itu yang menjadi alasan Cu Man: pandangan atau penglihatan 
terhadap sesuatu objek menciptakan tasik pemikiran di benak manusia, termasuk Cu Man, 
dan hal inilah yang sedang dialami Cu Man. 
Empat hari yang lalu, Sulaiman bin Abdul Rahman dan orang kampungnya lebih senang 
memanggilnya Cu Man, baru saja sampai di Kota Pekanbaru dan menginap di rumah anak 
saudara atau lebih keren keponakannya. Cu Man baru pertama kali datang di Kota Bertuah 
ini (kata orang bertuah, tapi entahlah). Kedatangan Cu Man ke kota ini tidak mempunyai 
misi politik atau pun misi kebudayaan. Sebagai orang yang dilahirkan, dibesarkan dan 
mungkin saja dikuburkan di provinsi ini, rasanya janggal kalau tidak melihat langsung ibu 
kota provinsi yang dibangga-banggakan selama ini. Cu Man memang beruntung 
dibandingkan dengan orang-orang di kampungnya. Walaupun tidak menjadi PNS, Cu Man 
mempunyai banyak tanah pusaka dari abahnya. Dan dari penjualan sebidang tanah itu, Cu 
Man berangkat ke ibu kota Provinsi Riau ini untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri. 
Anak saudara alias keponakan Cu Man kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota ini. 
Dari pagi, sejak Cu Man menyejakkan kaki di rumah kosnya jam 8 tadi, sampai Mahgrib 
ini, batang hidung anak saudaranya itu tak nampak. Untung saja Cu Man orangnya cepat 
akrab dengan siapa pun juga, sehingga kawan-kawan satu kos anak saudaranya suka 
berbual dengan Cu Man dan hasilnya, Cu Man dah pulak diajak berjalan-jalan di sebagian 
kota ini. 
Azan Maghrib berkumandang ke angkasa bersaut-sautan dari masjid-masjid. Kebiasaan Cu 
Man bersembahyang berjamaah di masjid, dikurungnya di dalam hati, sebab Cu Man takut 
kalau anak saudaranya balik, ia tidak ada di kos. Tentu saja pikiran anak saudaranya 
bermacam-macam. Cu Man selalu menjaga perasaan orang, termasuk orang muda bahkan 
anaknya sekali pun. Bagi Cu Man, tingkah-laku baik itu harus datang dari orang tua dan 
anak muda diwajibkan mengikutnya. Kalaulah orang tua tidak semengah kelakuannya, 
apatah lagi anak muda. 
Apa yang direncanakan, kadang kala tidak sesuai dengan hasilnya. Dan hal itulah yang 
terjadi pada diri Cu Man. Anak saudara yang ditunggu-tunggu, sampai selesai Cu Man 
mengerjakan sembahyang Maghrib tidak juga balik. Cu Man teringat buku yang ia baca 
sebulan yang lalu, karangan Albert Camus tentang ketidakpastian di dunia ini, yang pasti 
hanya kematian, itupun tidak dapat dipastikan datangnya. Semuanya absurd, termasuk 
pikiran Cu Man terhadap anak saudaranya yang tak balik-balik. 
Padahal Cu Man telah membuat rencana: sampai saja anak saudaranya di kos, Cu Man akan 
mengajak anak saudaranya itu makan di kedai makan yang paling sedap. Tapi itulah,
rencana tinggal rencana, kini perut Cu Man dah pun terasa perih karena lapar. 
Cu Man tak mampu menahan laparnya. Sarung dibuka dan diganti dengan celana panjang 
dan Cu Man bergegas meninggalkan kamar kos anak saudaranya. Terulang kembali, 
rencana dikalahkan oleh hasilnya: Cu Man tidak melihat kawan-kawan satu kos anak 
saudaranya, semuanya dah pergi. Padahal terlintas dalam pikirannya mengajak satu-dua 
kawan kos anak saudaranya pergi makan. Tinggalah Cu Man sendiri dan Cu Man membuat 
keputusan berjalan kaki ke kadai makan. Kebetulan ketika masuk gang menuju kos anak 
saudaranya tadi, Cu Man nampak kedai makan tak jauh dari gang, kira-kira 200 meter 
jaraknya. 
Cu Man dengan langkah tegap, menuju rumah makan itu. Cu Man selambe alias tidak 
kelihatan bingung, sebab kata orang-orang kampung yang pernah pergi ke kota, berjalan di 
kota tak usah nampak bingung, kalau nampak bingung banyak penjagak alias penjahat 
mendatangi kita. Kalau sudah datang penjagak, apalagi tumpou kelelat apa yang kita punya. 
Berpedoman pijakan inilah, Cu Man terus melangkah dan akhirnya Cu Man sampai di 
rumah makan. Rasa bingung yang dipendam jauh-jauh tadi, muncul secara tiba-tiba pada 
diri Cu Man. Cu Man bingung, bagaimana cara memesan makanan. Lama juga Cu Man 
tertegun, berdiri seperti patung dekat pintu rumah makan, dan akhirnya seorang pelayan 
menyapa Cu Man. 
“Masuk saja, Pak.” 
Macam tersembar petir tunggal, Cu Man tergagau dan melangkah masuk ke rumah makan 
itu. 
“Silakan duduk, Pak.” 
Seperti kerbau ditarik hidungnya, Cu Man mengikuti perintah pelayan tersebut. Wajah Cu 
Man kelihatan pucat, tapi perlahan-lahan normal kembali, setelah keyakinan mengembang 
seperti balon dalam hati Cu Man. “Aku manusia, dia manusia, kenapa harus takut,” bisik 
Cu Man dalam hati. 
“Bapak mau makan pakai hidang atau nasi ramas?” pelayan bertanya. 
Mendengar nasi ramas, muka Cu Man memerah. Cu Man terasa terhina. 
“Kau pikir aku tidak punya duit?” tanya Cu Man dengan marah. Cu Man tidak peduli 
orang-orang di rumah makan itu melihat dirinya. Penghinaan bagi Cu Man adalah sesuatu 
yang sangat menyakitkan. 
“Maksud Bapak?” 
“Kenapa kau menawarkan aku nasi yang sudah kau ramas?” 
Pelayan tersenyum mengerti, sementara orang-orang yang melihat Cu Man juga ikut 
tersenyum geli, sambil melanjutkan aktivitas mereka kembali. 
“Kau menghina aku lagi, ya?” Cu Man mau berdiri. 
“Sabar Pak. Saya tidak menghina Bapak, sama sekali tidak. Nasi ramas itu, sepering nasi 
lengkap ada sambal dan sayurnya, Pak.”
“Oooo, aku pikir nasi ramas itu diramas terlebih dahulu, seperti aku memberi kucing 
makan. Maafkan aku ya Nak.” Cu Man mengulur tangannya untuk bersalaman dan palayan 
tersebut mengulurkan juga tangan. 
“Mana mahal, nasi ramas atau hidangan?” Cu Man bertanya dengan suara agak pelan. 
“Hidangan sedikit lebih mahal, Pak,” kata pelayan itu dengan senyum. 
Cu Man berpikir sejenak. Ia seakan ingin melunaskan tindakan bodoh tadi dengan 
memesan yang agak mahal. 
“Kalau begitu, aku pesan yang pakai hidangan,” kata Cu Man sembil menganggukkan 
kepala. 
Pelayan rumah makan tersebut dengan kepala juga ikut mengangguk, meninggalkan Cu 
Man. Untuk menguasai diri Cu Man melihat sekelilingnya. Kalau ada orang melihat ke arah 
dirinya, Cu Man tersenyum pada orang tersebut, dan orang tersebut membalas senyuman 
Cu Man. 
Sesaat kemudian pelayan tadi datang membawa hidangan dengan menggunakan tangannya. 
Cu Man heran, melihat piring-piring tersusun rapi mulai dari jari-jari sampai ke pangkal 
lengan. Cu Man mengeleng-ngelengkan kepalanya tanda salut. Dengan cekatan pelayan itu 
meletakkan piring-piring di atas meja di hadapan Cu Man. Cu Man heran lagi, karena 
banyak betul lauk-pauk yang dihidangkan. Cu Man berdiri dan ia berbisik ke telinga 
pelayan. 
“Tidak harus dihabiskan semua lauk-pauknya, kan?” 
“Tidak Pak. Tergantung Bapak mau makan yang mana,” balas pelayan dengan senyum. 
“Kalau begitu, terima kasih ya,” Cu Man duduk kembali, sementara pelayan pergi 
meninggalkan Cu Man. 
Cu Man menyuap makanan tersebut dengan senang hati. Tiba-tiba saja, ketika sedang 
menyuap makanan yang entah berapa kalinya, Cu Man teringat almarhumah emaknya. 
Waktu Cu Man kecil-kecil dahulu, maknya selalu berpesan agar kalau makan tidak boleh 
telojuk atau buru-buru dan berlebihan. Makan seadanya. Mak bagi Cu Man adalah pelita 
yang selalu menerangi dalam melapah kehidupan ini. Dari emaknya juga, Cu Man selalu 
memahami hidup ini dengan kesabaran dan tawakal. Selain itu, emaknya juga selalu 
menanam rasa kasih sayang kepada siapa pun juga, walaupun hati kita terluka. 
Mengerjakan sembahyang lima waktu yang tidak pernah Cu Man tinggalkan selama ini, 
juga berasal dari nasehat emaknya. Kata mak Cu Man, “Bukan lama mengerjakan 
sembahyang, untuk mengingat Allah, paling lama 5 menit. Coba kau bayangkan berapa 
banyak waktu yang telah diberikan Allah kepada dikau?” 
Cu Man menangis. Ia berhenti makan, mengingat emaknya perutnya terasa kenyang. Tapi 
tiba-tiba, hati Cu Man terhenyak, ketika suara seorang anak keras menghardik orang 
tuanya. 
“Mama ni, Ryan terus yang disalahkan. Padahal Mama yang memaksa Ryan makan!” Suara 
anak itu membuat Cu Man mengalihkan pandangan ke arah meja anak tersebut. Cu Man 
melihat seorang anak lelaki sedang cemberut di hadapan kedua orang tuanya. Kedua orang 
tua tersebut masih muda, sang suami kira-kira berusia 30-an, sang istri 20-an dan anaknya 
kira-kira berusia 10 tahun.
“Ryan harus makan, agar Ryan tidak sakit,” suara ibu anak itu lembut memujuk. 
“Ah! Kalau Mama mau makan, makan saja sendiri!” anak itu membanting piringnya. 
Cu Man berdiri dan melangkahkan kaki ke arah meja tersebut. Ia melihat anak itu seperti 
cucunya. Dan tanpa ragu Cu Man memiat alias menjewer telinga anak tersebut. 
“Sama orang orang tua tidak boleh berkata kasar!” kata Cu man geram. 
Anak itu menangis keras. Tiba-tiba sebuah pukulan (buku tinju) keras mendarat ke muka 
Cu Man. Cu Man terduduk, bapak sang anak menghampiri Cu Man dan ingin melayangkan 
kembali tinju yang kedua, namun orang-orang yang dekat di meja itu menahannya. Ibu 
sang anak tidak tinggal diam. Dia menghampiri Cu Man. 
“Ini anak aku, bukan anak kau!” kata ibu sang anak. 
Cu Man tidak dapat berkata apa-apa. Ia berdiri dan melihat satu-persatu keluarga itu. 
Dengan air mata bercucuran Cu Man meninggalkan rumah makan itu. Baru tiga langkah 
meninggalkan pintu rumah makan tersebut, pelayan tadi berlari menghampiri Cu Man. 
“Maaf Pak, Bapak belum bayar,” di wajah pelayan itu terlihat kesedihan berhadapan 
dengan Cu Man. 
“Oh, maafkan saya, saya lupa,” Cu Man mengeluarkan uang 50 ribu rupiah dan kemudian 
melangkah dengan menundukan kepala. 
“Pak, kembaliannya...” ujar pelayan. 
“Sudah, ambil saja,” Cu Man terus melangkah masih tetap menundukan kepala.***

More Related Content

What's hot

Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 

What's hot (19)

Karangan cerpen sendiri
Karangan cerpen sendiriKarangan cerpen sendiri
Karangan cerpen sendiri
 
tugas hilman snd
tugas hilman sndtugas hilman snd
tugas hilman snd
 
Saat sayang bertaut
Saat sayang bertautSaat sayang bertaut
Saat sayang bertaut
 
Enam prajurit ciliwung
Enam prajurit ciliwungEnam prajurit ciliwung
Enam prajurit ciliwung
 
[Ficlet] rain sound
[Ficlet] rain sound[Ficlet] rain sound
[Ficlet] rain sound
 
Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"Cerpen "Meraih Mimpi"
Cerpen "Meraih Mimpi"
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Rahasia kumari (agus dermawan t)
Rahasia kumari (agus dermawan t)Rahasia kumari (agus dermawan t)
Rahasia kumari (agus dermawan t)
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Sungai yang tenang (hudan hidayat)
Sungai yang tenang (hudan hidayat)Sungai yang tenang (hudan hidayat)
Sungai yang tenang (hudan hidayat)
 
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
Mimpi berwarna kelabu (rama dira j)
 
Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)
Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)
Ilusi musim gugur (nugroho sukmanto)
 
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
Gajah di pelupuk mata (sunaryono basuki ks)
 
Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
 
Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
Tuan hillario dan taman magdalena (dwicipta)
 
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
 
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
Orang orang berpayung hitam (iyut fitra)
 
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
Hujan mulai deras, malam! (palti r. tamba)
 
Anak inkubator (yonathan rahardjo)
Anak inkubator (yonathan rahardjo)Anak inkubator (yonathan rahardjo)
Anak inkubator (yonathan rahardjo)
 
Tanah merah (dwicipta)
Tanah merah (dwicipta)Tanah merah (dwicipta)
Tanah merah (dwicipta)
 

Similar to SEOAnakBukanKau

cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasiHendryPutrihijau
 
Bangau menenun songket
Bangau menenun songketBangau menenun songket
Bangau menenun songketRohana Mazelan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 
Trip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisTrip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisPP. Inayatullah
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Izhan Nassuha
 

Similar to SEOAnakBukanKau (13)

8 kebohongan ibu
8 kebohongan ibu8 kebohongan ibu
8 kebohongan ibu
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Bangau menenun songket
Bangau menenun songketBangau menenun songket
Bangau menenun songket
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Bhg c
Bhg cBhg c
Bhg c
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Likaliku hati
Likaliku hatiLikaliku hati
Likaliku hati
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 
Trip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manisTrip to prambanan berbuah manis
Trip to prambanan berbuah manis
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024idmpo grup
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 

Recently uploaded (14)

Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 

SEOAnakBukanKau

  • 1. Riau Pos Minggu, 29 Juli 2007 Ini Anak Aku, Bukan Anak Kau Cerpen: Hang Kafrawi Cu Man selalu memegang prisip bahwa anak merupakan loyang atau wadah segala tingkah-laku orang tua. Anak seperti mutiara yang belum diketahui oleh orang banyak: ia memancarkan kilauan suci kepolosan, kejujuran, yang bisa berubah menjadi cahaya suram di masa akan datang: tergantung tingkah-laku atau etika yang dicurahkan orang tua kepadanya. Entah mengapa, perasaan sebagai anak muncul seketika di benak Cu Man. Padahal usianya sudah mencapai 60 tahun. Tentu saja angka 60 tahun terlalu over untuk disebut sebagai anak, dan kalaupun diri mau mengaku 60 tahun sebagai anak, itu namanya buang tebiat alias nak mati. Tapi bukan itu yang menjadi alasan Cu Man: pandangan atau penglihatan terhadap sesuatu objek menciptakan tasik pemikiran di benak manusia, termasuk Cu Man, dan hal inilah yang sedang dialami Cu Man. Empat hari yang lalu, Sulaiman bin Abdul Rahman dan orang kampungnya lebih senang memanggilnya Cu Man, baru saja sampai di Kota Pekanbaru dan menginap di rumah anak saudara atau lebih keren keponakannya. Cu Man baru pertama kali datang di Kota Bertuah ini (kata orang bertuah, tapi entahlah). Kedatangan Cu Man ke kota ini tidak mempunyai misi politik atau pun misi kebudayaan. Sebagai orang yang dilahirkan, dibesarkan dan mungkin saja dikuburkan di provinsi ini, rasanya janggal kalau tidak melihat langsung ibu kota provinsi yang dibangga-banggakan selama ini. Cu Man memang beruntung dibandingkan dengan orang-orang di kampungnya. Walaupun tidak menjadi PNS, Cu Man mempunyai banyak tanah pusaka dari abahnya. Dan dari penjualan sebidang tanah itu, Cu Man berangkat ke ibu kota Provinsi Riau ini untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri. Anak saudara alias keponakan Cu Man kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota ini. Dari pagi, sejak Cu Man menyejakkan kaki di rumah kosnya jam 8 tadi, sampai Mahgrib ini, batang hidung anak saudaranya itu tak nampak. Untung saja Cu Man orangnya cepat akrab dengan siapa pun juga, sehingga kawan-kawan satu kos anak saudaranya suka berbual dengan Cu Man dan hasilnya, Cu Man dah pulak diajak berjalan-jalan di sebagian kota ini. Azan Maghrib berkumandang ke angkasa bersaut-sautan dari masjid-masjid. Kebiasaan Cu Man bersembahyang berjamaah di masjid, dikurungnya di dalam hati, sebab Cu Man takut kalau anak saudaranya balik, ia tidak ada di kos. Tentu saja pikiran anak saudaranya bermacam-macam. Cu Man selalu menjaga perasaan orang, termasuk orang muda bahkan anaknya sekali pun. Bagi Cu Man, tingkah-laku baik itu harus datang dari orang tua dan anak muda diwajibkan mengikutnya. Kalaulah orang tua tidak semengah kelakuannya, apatah lagi anak muda. Apa yang direncanakan, kadang kala tidak sesuai dengan hasilnya. Dan hal itulah yang terjadi pada diri Cu Man. Anak saudara yang ditunggu-tunggu, sampai selesai Cu Man mengerjakan sembahyang Maghrib tidak juga balik. Cu Man teringat buku yang ia baca sebulan yang lalu, karangan Albert Camus tentang ketidakpastian di dunia ini, yang pasti hanya kematian, itupun tidak dapat dipastikan datangnya. Semuanya absurd, termasuk pikiran Cu Man terhadap anak saudaranya yang tak balik-balik. Padahal Cu Man telah membuat rencana: sampai saja anak saudaranya di kos, Cu Man akan mengajak anak saudaranya itu makan di kedai makan yang paling sedap. Tapi itulah,
  • 2. rencana tinggal rencana, kini perut Cu Man dah pun terasa perih karena lapar. Cu Man tak mampu menahan laparnya. Sarung dibuka dan diganti dengan celana panjang dan Cu Man bergegas meninggalkan kamar kos anak saudaranya. Terulang kembali, rencana dikalahkan oleh hasilnya: Cu Man tidak melihat kawan-kawan satu kos anak saudaranya, semuanya dah pergi. Padahal terlintas dalam pikirannya mengajak satu-dua kawan kos anak saudaranya pergi makan. Tinggalah Cu Man sendiri dan Cu Man membuat keputusan berjalan kaki ke kadai makan. Kebetulan ketika masuk gang menuju kos anak saudaranya tadi, Cu Man nampak kedai makan tak jauh dari gang, kira-kira 200 meter jaraknya. Cu Man dengan langkah tegap, menuju rumah makan itu. Cu Man selambe alias tidak kelihatan bingung, sebab kata orang-orang kampung yang pernah pergi ke kota, berjalan di kota tak usah nampak bingung, kalau nampak bingung banyak penjagak alias penjahat mendatangi kita. Kalau sudah datang penjagak, apalagi tumpou kelelat apa yang kita punya. Berpedoman pijakan inilah, Cu Man terus melangkah dan akhirnya Cu Man sampai di rumah makan. Rasa bingung yang dipendam jauh-jauh tadi, muncul secara tiba-tiba pada diri Cu Man. Cu Man bingung, bagaimana cara memesan makanan. Lama juga Cu Man tertegun, berdiri seperti patung dekat pintu rumah makan, dan akhirnya seorang pelayan menyapa Cu Man. “Masuk saja, Pak.” Macam tersembar petir tunggal, Cu Man tergagau dan melangkah masuk ke rumah makan itu. “Silakan duduk, Pak.” Seperti kerbau ditarik hidungnya, Cu Man mengikuti perintah pelayan tersebut. Wajah Cu Man kelihatan pucat, tapi perlahan-lahan normal kembali, setelah keyakinan mengembang seperti balon dalam hati Cu Man. “Aku manusia, dia manusia, kenapa harus takut,” bisik Cu Man dalam hati. “Bapak mau makan pakai hidang atau nasi ramas?” pelayan bertanya. Mendengar nasi ramas, muka Cu Man memerah. Cu Man terasa terhina. “Kau pikir aku tidak punya duit?” tanya Cu Man dengan marah. Cu Man tidak peduli orang-orang di rumah makan itu melihat dirinya. Penghinaan bagi Cu Man adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. “Maksud Bapak?” “Kenapa kau menawarkan aku nasi yang sudah kau ramas?” Pelayan tersenyum mengerti, sementara orang-orang yang melihat Cu Man juga ikut tersenyum geli, sambil melanjutkan aktivitas mereka kembali. “Kau menghina aku lagi, ya?” Cu Man mau berdiri. “Sabar Pak. Saya tidak menghina Bapak, sama sekali tidak. Nasi ramas itu, sepering nasi lengkap ada sambal dan sayurnya, Pak.”
  • 3. “Oooo, aku pikir nasi ramas itu diramas terlebih dahulu, seperti aku memberi kucing makan. Maafkan aku ya Nak.” Cu Man mengulur tangannya untuk bersalaman dan palayan tersebut mengulurkan juga tangan. “Mana mahal, nasi ramas atau hidangan?” Cu Man bertanya dengan suara agak pelan. “Hidangan sedikit lebih mahal, Pak,” kata pelayan itu dengan senyum. Cu Man berpikir sejenak. Ia seakan ingin melunaskan tindakan bodoh tadi dengan memesan yang agak mahal. “Kalau begitu, aku pesan yang pakai hidangan,” kata Cu Man sembil menganggukkan kepala. Pelayan rumah makan tersebut dengan kepala juga ikut mengangguk, meninggalkan Cu Man. Untuk menguasai diri Cu Man melihat sekelilingnya. Kalau ada orang melihat ke arah dirinya, Cu Man tersenyum pada orang tersebut, dan orang tersebut membalas senyuman Cu Man. Sesaat kemudian pelayan tadi datang membawa hidangan dengan menggunakan tangannya. Cu Man heran, melihat piring-piring tersusun rapi mulai dari jari-jari sampai ke pangkal lengan. Cu Man mengeleng-ngelengkan kepalanya tanda salut. Dengan cekatan pelayan itu meletakkan piring-piring di atas meja di hadapan Cu Man. Cu Man heran lagi, karena banyak betul lauk-pauk yang dihidangkan. Cu Man berdiri dan ia berbisik ke telinga pelayan. “Tidak harus dihabiskan semua lauk-pauknya, kan?” “Tidak Pak. Tergantung Bapak mau makan yang mana,” balas pelayan dengan senyum. “Kalau begitu, terima kasih ya,” Cu Man duduk kembali, sementara pelayan pergi meninggalkan Cu Man. Cu Man menyuap makanan tersebut dengan senang hati. Tiba-tiba saja, ketika sedang menyuap makanan yang entah berapa kalinya, Cu Man teringat almarhumah emaknya. Waktu Cu Man kecil-kecil dahulu, maknya selalu berpesan agar kalau makan tidak boleh telojuk atau buru-buru dan berlebihan. Makan seadanya. Mak bagi Cu Man adalah pelita yang selalu menerangi dalam melapah kehidupan ini. Dari emaknya juga, Cu Man selalu memahami hidup ini dengan kesabaran dan tawakal. Selain itu, emaknya juga selalu menanam rasa kasih sayang kepada siapa pun juga, walaupun hati kita terluka. Mengerjakan sembahyang lima waktu yang tidak pernah Cu Man tinggalkan selama ini, juga berasal dari nasehat emaknya. Kata mak Cu Man, “Bukan lama mengerjakan sembahyang, untuk mengingat Allah, paling lama 5 menit. Coba kau bayangkan berapa banyak waktu yang telah diberikan Allah kepada dikau?” Cu Man menangis. Ia berhenti makan, mengingat emaknya perutnya terasa kenyang. Tapi tiba-tiba, hati Cu Man terhenyak, ketika suara seorang anak keras menghardik orang tuanya. “Mama ni, Ryan terus yang disalahkan. Padahal Mama yang memaksa Ryan makan!” Suara anak itu membuat Cu Man mengalihkan pandangan ke arah meja anak tersebut. Cu Man melihat seorang anak lelaki sedang cemberut di hadapan kedua orang tuanya. Kedua orang tua tersebut masih muda, sang suami kira-kira berusia 30-an, sang istri 20-an dan anaknya kira-kira berusia 10 tahun.
  • 4. “Ryan harus makan, agar Ryan tidak sakit,” suara ibu anak itu lembut memujuk. “Ah! Kalau Mama mau makan, makan saja sendiri!” anak itu membanting piringnya. Cu Man berdiri dan melangkahkan kaki ke arah meja tersebut. Ia melihat anak itu seperti cucunya. Dan tanpa ragu Cu Man memiat alias menjewer telinga anak tersebut. “Sama orang orang tua tidak boleh berkata kasar!” kata Cu man geram. Anak itu menangis keras. Tiba-tiba sebuah pukulan (buku tinju) keras mendarat ke muka Cu Man. Cu Man terduduk, bapak sang anak menghampiri Cu Man dan ingin melayangkan kembali tinju yang kedua, namun orang-orang yang dekat di meja itu menahannya. Ibu sang anak tidak tinggal diam. Dia menghampiri Cu Man. “Ini anak aku, bukan anak kau!” kata ibu sang anak. Cu Man tidak dapat berkata apa-apa. Ia berdiri dan melihat satu-persatu keluarga itu. Dengan air mata bercucuran Cu Man meninggalkan rumah makan itu. Baru tiga langkah meninggalkan pintu rumah makan tersebut, pelayan tadi berlari menghampiri Cu Man. “Maaf Pak, Bapak belum bayar,” di wajah pelayan itu terlihat kesedihan berhadapan dengan Cu Man. “Oh, maafkan saya, saya lupa,” Cu Man mengeluarkan uang 50 ribu rupiah dan kemudian melangkah dengan menundukan kepala. “Pak, kembaliannya...” ujar pelayan. “Sudah, ambil saja,” Cu Man terus melangkah masih tetap menundukan kepala.***