SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
Download to read offline
1
Gangguan Otot
Tulang-rangka Akibat
Kerja (GOTRAK)
2
Pokok Bahasan
• Pengertian Gangguan Otot Tulang-Rangka
Akibat Kerja (GOTRAK)
• Permasalahan Gangguan Otot Tulang-
Rangka Akibat Kerja (GOTRAK)
• Faktor Risiko GOTRAK di tempat kerja
• Contoh dan gejala GOTRAK
• Pencegahan GOTRAK
• Manajemen pengendalian GOTRAK
3
Pendahuluan (1)
• Setiap hari pekerja menggunakan otot, ligament,
tulang dan sendi mereka untuk bergerak,
bekerja, berjalan, duduk, mengangkat,
menurunkan, menjinjing, menarik dan
mendorong barang-barang sesuai tugas
kerjanya masing-masing.
4
(2)
• Jenis pekerjaan dan cara kerja terlalu
membebani tubuh pekerja tersebut hingga
menyebabkan pegal linu dan nyeri otot yg pada
akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya
cedera/Gangguan Otot Tulang-Rangka Akibat
Kerja (GOTRAK)/atau Work-related Musculo
Sceletal Disorders (WMSDs).
5
Pengertian
• Semua ggn kesehatan dan cedera yg mengenai
sistem gerak tubuh (otot, tendon, selaput tendon,
ligamen, tulang-rangka, sendi, tulang rawan,
bursa, spinal discs, pembuluh darah dan syaraf)
yg disebabkan atau diperberat oleh berbagai
faktor risiko pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.
• Tidak termasuk dampak langsung dari jatuh,
terpukul, tabrakan, perkelahian dll.
6
7
MENGAPA GOTR
MERUPAKAN MASALAH ? (1)
• Merupakan penyebab paling tinggi hilangnya
waktu kerja karena cedera dan sakit pada tiap
industri (Lost-time injury and illness)
8
(2)
• Merupakan masalah kesehatan kerja yg paling mahal.
– Satu kasus GOTR/MSDs : $12.000
– Biaya rata-rata untuk satu kasus tindakan operasi,
GOTR/MSDs : $43.000.
– Total biaya utk kompensasi pekerja yg menderita
GOTR/MSDs: $ 45 - $ 60M/thn
• Ada di hampir setiap tempat kerja.
• Menyebabkan penderitaan dan nyeri pada para pekerja.
• Menurunkan produktivitas dan kualitas produk maupun
kualitas pelayanan.
9
Gejala umum GOTR:
• Nyeri otot/ tulang rangka saat digerakkan atau tanpa
digerakkan
• Pembengkakkan dan perabaan lunak disertai nyeri
didaerah yg terkena
• Penurunan jangkauan dari gerakan persendian (ROM=
Range of Movement)
• Kesemutan dan atau mati rasa pada daerah yg terkena
gangguan)
• Penurunan kekuatan otot : gengaman tangan
• Perubahan bentuk/deformitas dari otot/ Tulang-Rangka
10
Faktor Risiko GOTRAK
• Sikap posisi kerja tidak alamiah/ janggal (body
position)
• Aktivitas berulang-ulang (repetition)
• Kerja otot berat/berlebihan (force)
• Posisi kerja statis (static posture)
• Aktivitas kerja di tempat/dg suhu dingin
(temperature)
• Getaran (vibration)
11
(1)
• Postur kerja yg janggal /tidak netral (awkward
posture), contohnya membungkukkan badan,
menekuk atau dan memutar pinggang,
persendian lengan bawah, lengan atas, tangan
atau kaki.
12
13
(2)
• Repetitive movement
– Adalah melakukan kegiatan yg berulang ulang
dlm waktu yg cukup lama.
– Menyebabkan otot-otot berkontraksi berulang-
ulang dan pendeknya recovery time
– Gerakan berulang 2-4 kali permenit / dalam
waktu kurang dari 30 detik
14
(3)
• Kerja fisik berat
– Mengangkat/ menarik/ mendorong beban
berat
– Kerja Otot Tulang-rangka akan bertambah
berat bila kegiatan tersebut dilakukan
dengan postur kerja yg janggal/tidak netral.
• Temperatur dingin
– Suhu dingin menyebabkan fleksibilitas otot
dan sendi berkurang
– Meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera
otot dan sendi
15
• Vibrasi
– Getaran menyebabkan kelelahan otot dan
sirkulasi pembuluh darah terkena raynaud’s
phenomenon
• Bekerja secara statis
– Posisi kerja dimana tungkai kaki / tangan dan
persendian tidak bergerak/ bertahan dlm
posisi yg tetap dlm waktu lama.
(4)
16
• Tingkatan atau besarnya risiko yg dialami
pekerja tergantung dari intensitas, frekuensi,
dan durasi/lamanya dari pemaparan pekerja
tersebut terhadap faktor risiko ditempat kerjanya
serta kemampuan fungsional dari kondisi fisik
pekerja tersebut dlm melaksanakan beban
tugasnya.
17
Faktor risiko lainnya
• Adanya faktor predisposisi untuk GOTRAK/
WMSDs lain:
– Merokok
– Riwayat penyakit spt : DM, obesitas, defisiensi
vitamin B6, dan rheumatoid arthritis
pada pekerja dapat mempercepat timbulnya atau
memperberat kejadian GOTRAK.
18
• Kegiatan lain diluar pekerjaan rutin seperti:
– Hobi dan aktivitas fisik di rumah
– Merajut
– Bermain alat musik dll
yang menggunakan otot yg sama dengan otot yg
digunakannya pada saat bekerja di tempat kerja
dapat memperberat atau memberikan kontribusi
untuk terjadinya GOTRAK/WMSDs.
Bagaimana Mekanisme GOTRAK terjadi ?
•Muscle injury
•Tendon injury
•Nerve injury
19
Muscle injury
Kontraksi otot yang terus menerus
dan recovery time yang sempit
menyebabkan produksi asam laktat
meningkat dan terjadi penurunan
aliran darah  menurunkan eliminasi
asam laktat  penumpukan asam
laktat  iritasi  inflamasi  pain
20
Tendon injury
Gangguan tendon yang diakibatkan
oleh repetitive atau awkward postures
tergantung 2 jenis tendon:
- Tendon dengan sheath (sarung) ,
ditemukan pada tangan dan jari
- Tendon tanpa sheath, umumnya pada
bahu, siku dan lengan.
21
Tendon dengan sheath
• Bagian dalam sheath memproduksi cairan pelumas
tendon
• Gerakan repetitif dan berlebihan menyebabkan produksi
cairan pelumas terganggu.
• Kegagalan pelumasan semakin menyebabkan gesekan
antara tendon dan sheath yang pada akhirnya
menimbulkan inflamasi, pembengkakan dan penebalan
tendon, ini menghambat gerakan tendon.
• Inflamasi tendon sheath ini dikenal dengan
tenosynovitis
22
Tendon tanpa sheath
• Tendon tanpa sheath rentan terhadap
gerakan repetitif dan postur janggal.
• Tendon menjadi menebal dan bergelombang
menyebabkan inflamasi yang dikenal
dengan tendonitis .
.
23
Nerve injury
• Syaraf berada di sekitar otot, tendon dan
ligamen.
• Dengan gerakan repetitif dan postur janggal ,
jaringan otot, tendon dan ligamen yang menebal
akan menekan syaraf.
24
25
REGIO GOTRAK
LEHER Tension Neck Syndrom
BAHU Rotator Cuff Syndrom
Thoracic Outlet Syndrom
SIKU Medial Epicondilitis
Lateral Tendinitis
TANGAN DAN
PERGELANGAN
De Quervain Diseiase
Triger finger Syndrom
Raynaud’s Syndrome
PUNGGUNG Low back pain
HNP
Contoh GOTRAK
26
GOTRAK Bahu & Ekstrimitas Atas
Rotator Cuff Tendinitis
Bicipital Tenosynovitis
Carpal Tunnel Syndrome
Median Nerve
Lateral Epicondylitis
Radial Nerve
Thoracic Outlet Syndrome
Cubital Tunnel
Syndrome
Gaylon Tunnel Syndrome
Ulnar Nerve
Tension Neck Syndrom
Nyeri yang berasal dari otot otot tengkuk akibat dari kontraksi yang
terjadi secara tidak disadari sebagai reaksi otot terhadap posisi
leher saat bekerja yang tidak ergonomis.
Gejala :
- Nyeri / pegal di leher
- Ketegangan otot leher /stifness
- Pusing
Faktor risiko pekerjaan :
• bekerja di depan komputer dalam waktu yang lama
• bekerja di depan meja dengan posisi menunduk dalam waktu lama
• Stress psikososial
Contoh : pengemudi angkutan umum, penjahit, operator telephone
27
28
Rotator Cuff Syndrom
29
• Otot Rotator cuff adalah 4 otot yang mengelilingi
caput humerus :
- otot subskapularis,
- otot supraspinatus,
- otot infraspinatus,
- otor teres minor
• Rotator cuff syndrom atau Shoulder Impingement Syndrome adalah
sindrom nyeri bahu yang terjadi akibat tendon
otot otot rotator cuff terjepit diantara caput humerus
dan acromion karena inflamasi dan penebalan tendon otot rotator cuff
akibat gerakan bahu yang tidak ergonomis
Rotator cuff syndrom
30
GEJALA :
- Nyeri sekitar bahu
- Nyeri bertambah bila bahu digerakkan terutama mengangat
lengan ke atas atau mengangkat beban.
- Nyeri tekan sekitar sendi bahu
- Kekuatan lengan berkurang
- Gerakan bahu terbatas, khususnya ke belakang (spt saat
menggaruk punggung, memasukan dompet ke saku belakang)
- Ada bunyi krepitasi saat menggerakan lengan
31
Rotator tendinitis
32
Rotator cuff syndrom
33
Faktor risiko pekerjaan :
-Gerakan bahu memutar berulang ulang
-Gerakan mengangkat beban berat berulang
-Gerakan lengan menjangkau ke atas berulang ulang
Contoh :
• Perenang
•Tukang cat
• Pemetik buah / kelapa sawit
• Kuli panggul
•dll
Thoracic Outlet Syndrom
(TOS)
34
Adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh
penekanan pleksus brachialis oleh otot scaleneus, otot
pectoralis minor, ligament costocoracoid, otot
subclavius, membrane costoclavicula pada outlet
thorax superior.
Thoracic Outlet Syndrom
(TOS)
35
GEJALA :
- Nyeri dan kesemutan pada leher dan bahu, lengan dan jari
- Tanda tanda memburuknya sirkulasi pada lengan bawah
atau tangan (kebiruan, dingin, bengkak)
- Kelemahan pada otot otot tangan
Faktor risiko pekerjaan :
• Penekanan berulang pada leher dan bahu
• Posisi janggal pada leher
Contoh : kuli panggul, pekerja yang menggunakan keyboard
Thoracic Outlet Syndrom
(TOS)
36
Addson’s manuver +
penurunan pulsasi nadi saat menarik nafas pada posisi
lengan ekstensi
Thoracic Outlet Syndrom
(TOS)
37
pada saat hyperabduksi terjadi penurunan
kekuatan genggaman
LATERAL EPICONDILITIS
(Tenis Elbow)
38
Adalah nyeri pada bagian
lateral siku yang disebabkan
gerakan ekstensi berulang
ulang pada sendi siku yang
menyebabkan inflamasi tendon
extensor carpi radialis brevis
LATERAL EPICONDILITIS
(Tenis Elbow)
39
GEJALA :
-Nyeri di lateral siku
-Nyeri tekan di sekitar siku lateral
-Nyeri saat mengenggam dan menggerakan siku
MEDIAL EPICONDILITIS
(Golfer’s Elbow)
40
Adalah nyeri pada bagian medial siku yang disebabkan
gerakan fleksor atau pronasi berulang ulang dengan
kekuatan pada sendi siku yang menyebabkan inflamasi
tendon flexor carpi ulnaris dan pronator teres
MEDIAL EPICONDILITIS
(Golfer’s Elbow)
41
GEJALA :
-Nyeri di siku medial saat bergerak fleksi dan
pronasi
-Nyerti tekan di siku medial
Faktor risiko pekerjaan :
Pekerjaan yang menggunakan gerakan tangan ke arah
medial secara berulang ulang dengan kekuatan.
Contoh :
-Penebang / pemotong pohon
-Pekerjaan dengan gerakan melempar, mendayung
-Tukang kebun
42
Carpal Tunnel Syndrome
• Adalah sindrom yang terjadi akibat penekanan
N.Medianus di dalam terowongan karpal
• Terowongan karpal merupakan suatu
terowongan di pergelangan tangan yang ditutupi
oleh serabut tendon, tendon sheath dan tulang-
tulang yang mengelilinginya
• Terjadi akibat Tenosynovium membengkak dan
penebalan fleksor retinakulum
43
44
The tunnel contains the median nerve and nine flexor tendons. The transverse carpal
ligament forms the palmar surface of the carpal tunnel and the dorsal boundary of
the distal ulnar tunnel. The palmar carpal ligament forms the volar boundary of the
distal ulnar tunnel. (Based on von Schroeder H P, Botte M J 1996 Carpal tunnel
syndrome. Hans Clinics 12(4): 643 – 655; Fig. 1, p. 645.)
Cross-sectional anatomy of the carpal tunnel
45
46
Faktor predisposisi
• Pekerjaan  forceful repetitive hand movement, vibration
• Usia
• Jenis kelamin
• Diabetes mellitus
• Amiloidosis (Collagen disease)
• Kehamilan
• Deformitas tulang
47
Jenis pekerjaan berisiko
• Garmen  penjahit
• Petugas pengemasan, pengepakan
• Pekerja manufaktur
• Juru tulis, juru ketik, penyortir surat
• Tukang kayu
• Tukang cuci pakaian
• Pengecor logam
• Operator komputer
• dll
48
GEJALA KLINIS
• Gangguan sensasi rasa (parestesia, numbness,
tingling pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan
sebagian jari manis).
• Nyeri bertambah pada malam hari ( Nocturnal
pain).
• Pergelangan tangan terasa ketat (tightness)
• Kaku gerak (clumsiness)
• Atrofi tenar
49
Cont’d (lanjutan…)
• Px neurologis
–Phalen
–Tinnel
–Finkelstein
–Luthy
–Motorik dan sensorik
• Elektrodiagnostik Test (EMG)
50
Phalen’s test :
The patient’s wrist is flexed to its maximum & held for at least one
minute.
51
Tinel’s test
52
Finkelstein’s test.
Pain is when the extensor policis longus is on the
strecth when tenosynovitis is present
53
Tanda dari Luthy (Lüthy’s sign)
/ tanda Botol (Bottle’s sign)
De’ QUERVAIN DISEASE
(Triger Tumb)
Adalah suatu tenosinovitis pada otot ibu
jari dimana terjadi inflamasi tendon dan
sinovial kedua otot ibu jari (abductor
pollicis longus dan abductor pollicis brevis)
akibat abduksi dan ekstensi serta fleksi
dari ibu jari berulang dalam waktu yang
lama serta menggenggam dengan
kekuatan.
54
55
De’ Quervain Disease
GEJALA
• Nyeri tajam pada pangkal ibu jari. Nyeri dapat menjalar
sampai ke lengan bawah atau ke ujung ibu jari
• Terjadi kelemahan otot dan kemampuan menggenggam
dengan ibu jari berkurang.
• Pembengkakan pada pangkal ibu jari
Tes finkelstain (+) positif
56
De’ Quervain Disease
Faktor risiko pekerjaan :
- Pekerjaan yang menggunakan ibu jari
berulang ulang
- Penekanan dengan ibu jari berulang ulang
Contoh : pekerja penghitung kertas, pekerja
yang menekan tombol berulang
57
TRIGER FINGER
Adalah suatu tenosinovitis pada otot jari
tangan yang terjadi akibat dari
penggunaan jari tangan dengan kekuatan
yang terus menerus dan berulang
sehingga menyebabkan pelumas yang
terdapat dalam selaput sinovial tendon
semakin berkurang dan menyebabkan
gesekan yang menimbulkan inflamasi
tendon dan sinovial.
58
59
Gejala
– Awalnya terasa baal dan kesemutan pada jari tangan
– Nyeri pada pangkal jari tangan yang bertambah saat digerakan
– Pada lokasi inflamasi terasa panas , ada pembengkakan dan
nyeri tekan
– Nyeri dapat menjalar sampai ke pergelangan tangan dan siku
– Selanjutnya dapat meyebabkan kelemahan otot jari yang terkena
Faktor risiko pekerjaan :
- Pekerjaan yang menggunakan jari berulang ulang
Contoh : penghitung uang/kertas, pekerja komponen
elektronik 60
TRIGER FINGER
61
Nyeri punggung bawah
• Definisi:
–Nyeri daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai
lumbo sakral (sekitar tulang ekor)
dengan atau tanpa penjalaran ke
punggung atas atau pangkal paha.
62
Klasifikasi NPB
• Akut: ada perbaikan dan sembuh dengan
pengobatan, istirahat kerja dan latihan otot
punggung bawah dalam waktu kurang dari 6
minggu
• Sub-akut: ada perbaikan dan sembuh dalam 6-
12 minggu
• Kronis: tidak ada perbaikan lebih dari 12 minggu
63
FAKTOR RISIKO PEKERJAAN :
• Posisi statis (prolong standing, sitting)
• Postur janggal (bending, twisting)
• Repetitif
FAKTOR RISIKO LAIN :
• Usia
• Jenis kelamin
• Status antropometri
• Olahraga
• Kebiasaan merokok
• Riwayat episode NPB sebelumnya
NPB
64
Cont’d (lanjutan….)
• Px neurologis  mengetahui adakah
kelainan neurologis yang berperan dalam
kejadian NPB
–Tanda rangsangan saraf
• SLR, walking on the toes, walking on the
heels, Squatting
–Pemeriksaan motorik dan sensorik
–Pemeriksaan refleks
65
Pemeriksaan SLR
66
FKKUI, 22-11-08
Fabere test
(Patrick test) :
a. normal,
b. abnormal findings
with painful
restriction of
abduction
67
Intepretasi hasil pemeriksaan
• Penegakan D/ NPB:
– NPB sederhana
• Nyeri tanpa penjalaran
• Derajat nyeri bervariasi, tergantung aktivitas fisik
– NPB dengan keterlibatan neurologis
• Adanya 1 atau lebih tanda atau gejala
keterlibatan neurologis
– Gejala: penjalaran nyeri
– Tanda: tanda iritasi radiks, gangguan
motorik/sensorik/refleks
– Red Flags
• Kecurigaan cedera atau kondisi patologis yang berat pada
spinal
68
69
Penegakan Diagnosis GOTRAK
• Anamnesis
– Saat timbulnya nyeri, sifat nyeri, lokalisasi,
serta penjalarannya
– Anamnesis pekerjaan
– Body discomfort map
– Riwayat penyakit dahulu
– Riwayat penyakit keluarga
– Riwayat kebiasaan
BODY DISCOMFORT
MAP
70
71
Pemeriksaan Fisik
• Perhatikan cara berjalan / sikap saat masuk ruang
periksa
• Posisi berdiri
• Posisi duduk
• Posisi berbaring
• Pemeriksaan ROM & neurologis
– SLR
– Patrick Test
– Tinnel sign
– Phalen test
– Finkelstein test
72
Pemeriksaan penunjang
• Tidak spesifik
• X-ray, atau pemeriksaan imaging lainnya dapat
dilakukan sesuai dengan indikasi
• Tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala
pada pasien
73
TUJUH LANGKAH DIAGNOSIS
PAK (Diagnosis Okupasi)
1. Tentukan Diagnosis Klinis
2. Menentukan Pajanan di Tempat Kerja
3. Menentukan Adanya Hubungan Pajanan
dengan Diagnosis Klinis
4. Besaran Pajanan
5. Peranan Faktor Individu
6. Faktor Risiko di Luar Pekerjaan
7. Diagnosis PAK
74
Prinsip utama tatalaksana
• Istirahat yang cukup / pembatasan gerak
sementara
• Pengobatan simptomatis untuk mengatasi nyeri
• Aktifitas normal secepat mungkin
• Konseling
75
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
• Analgetik
• Anti inflamasi
• Vitamin neurotropik
76
Tatalaksana non medis
• Mengontrol proses nyeri dan inflamasi
– Konpres dingin pada fase akut
– Istirahat yang cukup
• Pemulihan kembali jangkauan atau ROM
– Latihan fleksi dan ekstensi otot
• Pemulihan kekuatan otot dan daya tahan otot
– Latihan isometrik
• Latihan koordinasi
• Latihan cara mengangkat beban
77
78
79
80
81
Modifikasi di tempat kerja
82
GOOD AND BAD DESIGNS FOR CONTAINERS
83
84
85
I. Pengendalian Melalui Perundang-undangan
(Legislative Control) antara lain :
– UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan tentang higiene dan
sanitasi lingkungan
• Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit
• Kebijakan, dll
Pengendalian GOTRAK
86
II. Pengendalian melalui Administrasi
Organisasi (Administrative Control)
• Adanya Persyaratan penerimaan pekerja yg meliputi batas
umur, jenis kelamin, syarat kesehatan,dll
• Rotasi pekerja dari pekerjaan yg membutuhkan kerja
fisik/tenaga yg berat ke tempat kerja yg tidak/kurang berat.
• Pengaturan jam kerja, lembur dan shift
• Memperpendek jam kerja atau menambah jumlah istirahat
pendek.
• Melatih pekerja untuk mengenali faktor-faktor risiko
ditempat kerja dan mencegahnya bila memungkinkan.
• dll
(2)
87
C. Pengendalian Secara Teknis (Engineering
Control):
Bertujuan agar pekerja dapat bekerja dg nyaman,
aman & effisien dg cara Modifikasi dari pekerjaan yg
meliputi a.l.:
– Substitusi peralatan kesehatan yg digunakan di
tempat kerja dengan alat alat yg ergonomis
– Mendesign tinggi meja kerja agar sesuai dg tinggi
rata-rata pekerja.
– Penanggulangan gerakan berulang-ulang melalui
alat bantu mekanik, rotasi kerja dan standard
produksi.
(3)
88
• Survey keluhan pegal linu dan nyeri otot pada pekerja.
Surveilans hendaknya menggunakan instrumen yg
baku, untuk identifikasi pekerjaan / tugas yg berisiko
• Kemudahan akses pekerja ke petugas klinik
perusahaan/puskesmas untuk setiap shift kerja.
• Pengobatan konservative dan restriksi kerja ditempat
tugas tertentu (bila diperlukan)
• Memberi nasihat dan menyiapkan pekerja untuk
kembali bekerja.
(6)
D. Pengendalian Melalui Jalur kesehatan
(Medical Control)
89

More Related Content

Similar to ilide.info-k3-gotrak-pr_97337038970414e87b9b4bf630b99e60.pdf

Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuhBab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuhkhairul azlan taib
 
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptxRian Alfajri
 
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptxPRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptxdiana661178
 
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.pptdokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.pptcobadulu007123
 
Latihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxLatihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxdyahuntari1
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalkhusnul huda
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahregiregene
 
Cedera olahraga dr hario tilarso
Cedera olahraga dr hario tilarsoCedera olahraga dr hario tilarso
Cedera olahraga dr hario tilarsoAnjang Kusuma Netra
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUjamaludin muhtar
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaaklinikanugerah2021
 

Similar to ilide.info-k3-gotrak-pr_97337038970414e87b9b4bf630b99e60.pdf (20)

Sprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptxSprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptx
 
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuhBab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
 
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx
554163086-8-Trauma-Tulang-Belakang-Dr-Hanrizal-Satria.pptx
 
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptxPRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
 
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.pptdokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
 
Cidera lutut pada pelari
Cidera lutut pada pelariCidera lutut pada pelari
Cidera lutut pada pelari
 
Latihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxLatihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptx
 
PPT SAKROILITIS.pptx
PPT SAKROILITIS.pptxPPT SAKROILITIS.pptx
PPT SAKROILITIS.pptx
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Cedera olahraga dr hario tilarso
Cedera olahraga dr hario tilarsoCedera olahraga dr hario tilarso
Cedera olahraga dr hario tilarso
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
PPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggungPPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggung
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
 
Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)
 
Askep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zenAskep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zen
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 

Recently uploaded

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandungjualobat34
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxFotocameraM10
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 

Recently uploaded (20)

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 

ilide.info-k3-gotrak-pr_97337038970414e87b9b4bf630b99e60.pdf

  • 2. 2 Pokok Bahasan • Pengertian Gangguan Otot Tulang-Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) • Permasalahan Gangguan Otot Tulang- Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) • Faktor Risiko GOTRAK di tempat kerja • Contoh dan gejala GOTRAK • Pencegahan GOTRAK • Manajemen pengendalian GOTRAK
  • 3. 3 Pendahuluan (1) • Setiap hari pekerja menggunakan otot, ligament, tulang dan sendi mereka untuk bergerak, bekerja, berjalan, duduk, mengangkat, menurunkan, menjinjing, menarik dan mendorong barang-barang sesuai tugas kerjanya masing-masing.
  • 4. 4 (2) • Jenis pekerjaan dan cara kerja terlalu membebani tubuh pekerja tersebut hingga menyebabkan pegal linu dan nyeri otot yg pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya cedera/Gangguan Otot Tulang-Rangka Akibat Kerja (GOTRAK)/atau Work-related Musculo Sceletal Disorders (WMSDs).
  • 5. 5 Pengertian • Semua ggn kesehatan dan cedera yg mengenai sistem gerak tubuh (otot, tendon, selaput tendon, ligamen, tulang-rangka, sendi, tulang rawan, bursa, spinal discs, pembuluh darah dan syaraf) yg disebabkan atau diperberat oleh berbagai faktor risiko pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. • Tidak termasuk dampak langsung dari jatuh, terpukul, tabrakan, perkelahian dll.
  • 6. 6
  • 7. 7 MENGAPA GOTR MERUPAKAN MASALAH ? (1) • Merupakan penyebab paling tinggi hilangnya waktu kerja karena cedera dan sakit pada tiap industri (Lost-time injury and illness)
  • 8. 8 (2) • Merupakan masalah kesehatan kerja yg paling mahal. – Satu kasus GOTR/MSDs : $12.000 – Biaya rata-rata untuk satu kasus tindakan operasi, GOTR/MSDs : $43.000. – Total biaya utk kompensasi pekerja yg menderita GOTR/MSDs: $ 45 - $ 60M/thn • Ada di hampir setiap tempat kerja. • Menyebabkan penderitaan dan nyeri pada para pekerja. • Menurunkan produktivitas dan kualitas produk maupun kualitas pelayanan.
  • 9. 9 Gejala umum GOTR: • Nyeri otot/ tulang rangka saat digerakkan atau tanpa digerakkan • Pembengkakkan dan perabaan lunak disertai nyeri didaerah yg terkena • Penurunan jangkauan dari gerakan persendian (ROM= Range of Movement) • Kesemutan dan atau mati rasa pada daerah yg terkena gangguan) • Penurunan kekuatan otot : gengaman tangan • Perubahan bentuk/deformitas dari otot/ Tulang-Rangka
  • 10. 10 Faktor Risiko GOTRAK • Sikap posisi kerja tidak alamiah/ janggal (body position) • Aktivitas berulang-ulang (repetition) • Kerja otot berat/berlebihan (force) • Posisi kerja statis (static posture) • Aktivitas kerja di tempat/dg suhu dingin (temperature) • Getaran (vibration)
  • 11. 11 (1) • Postur kerja yg janggal /tidak netral (awkward posture), contohnya membungkukkan badan, menekuk atau dan memutar pinggang, persendian lengan bawah, lengan atas, tangan atau kaki.
  • 12. 12
  • 13. 13 (2) • Repetitive movement – Adalah melakukan kegiatan yg berulang ulang dlm waktu yg cukup lama. – Menyebabkan otot-otot berkontraksi berulang- ulang dan pendeknya recovery time – Gerakan berulang 2-4 kali permenit / dalam waktu kurang dari 30 detik
  • 14. 14 (3) • Kerja fisik berat – Mengangkat/ menarik/ mendorong beban berat – Kerja Otot Tulang-rangka akan bertambah berat bila kegiatan tersebut dilakukan dengan postur kerja yg janggal/tidak netral. • Temperatur dingin – Suhu dingin menyebabkan fleksibilitas otot dan sendi berkurang – Meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera otot dan sendi
  • 15. 15 • Vibrasi – Getaran menyebabkan kelelahan otot dan sirkulasi pembuluh darah terkena raynaud’s phenomenon • Bekerja secara statis – Posisi kerja dimana tungkai kaki / tangan dan persendian tidak bergerak/ bertahan dlm posisi yg tetap dlm waktu lama. (4)
  • 16. 16 • Tingkatan atau besarnya risiko yg dialami pekerja tergantung dari intensitas, frekuensi, dan durasi/lamanya dari pemaparan pekerja tersebut terhadap faktor risiko ditempat kerjanya serta kemampuan fungsional dari kondisi fisik pekerja tersebut dlm melaksanakan beban tugasnya.
  • 17. 17 Faktor risiko lainnya • Adanya faktor predisposisi untuk GOTRAK/ WMSDs lain: – Merokok – Riwayat penyakit spt : DM, obesitas, defisiensi vitamin B6, dan rheumatoid arthritis pada pekerja dapat mempercepat timbulnya atau memperberat kejadian GOTRAK.
  • 18. 18 • Kegiatan lain diluar pekerjaan rutin seperti: – Hobi dan aktivitas fisik di rumah – Merajut – Bermain alat musik dll yang menggunakan otot yg sama dengan otot yg digunakannya pada saat bekerja di tempat kerja dapat memperberat atau memberikan kontribusi untuk terjadinya GOTRAK/WMSDs.
  • 19. Bagaimana Mekanisme GOTRAK terjadi ? •Muscle injury •Tendon injury •Nerve injury 19
  • 20. Muscle injury Kontraksi otot yang terus menerus dan recovery time yang sempit menyebabkan produksi asam laktat meningkat dan terjadi penurunan aliran darah  menurunkan eliminasi asam laktat  penumpukan asam laktat  iritasi  inflamasi  pain 20
  • 21. Tendon injury Gangguan tendon yang diakibatkan oleh repetitive atau awkward postures tergantung 2 jenis tendon: - Tendon dengan sheath (sarung) , ditemukan pada tangan dan jari - Tendon tanpa sheath, umumnya pada bahu, siku dan lengan. 21
  • 22. Tendon dengan sheath • Bagian dalam sheath memproduksi cairan pelumas tendon • Gerakan repetitif dan berlebihan menyebabkan produksi cairan pelumas terganggu. • Kegagalan pelumasan semakin menyebabkan gesekan antara tendon dan sheath yang pada akhirnya menimbulkan inflamasi, pembengkakan dan penebalan tendon, ini menghambat gerakan tendon. • Inflamasi tendon sheath ini dikenal dengan tenosynovitis 22
  • 23. Tendon tanpa sheath • Tendon tanpa sheath rentan terhadap gerakan repetitif dan postur janggal. • Tendon menjadi menebal dan bergelombang menyebabkan inflamasi yang dikenal dengan tendonitis . . 23
  • 24. Nerve injury • Syaraf berada di sekitar otot, tendon dan ligamen. • Dengan gerakan repetitif dan postur janggal , jaringan otot, tendon dan ligamen yang menebal akan menekan syaraf. 24
  • 25. 25 REGIO GOTRAK LEHER Tension Neck Syndrom BAHU Rotator Cuff Syndrom Thoracic Outlet Syndrom SIKU Medial Epicondilitis Lateral Tendinitis TANGAN DAN PERGELANGAN De Quervain Diseiase Triger finger Syndrom Raynaud’s Syndrome PUNGGUNG Low back pain HNP Contoh GOTRAK
  • 26. 26 GOTRAK Bahu & Ekstrimitas Atas Rotator Cuff Tendinitis Bicipital Tenosynovitis Carpal Tunnel Syndrome Median Nerve Lateral Epicondylitis Radial Nerve Thoracic Outlet Syndrome Cubital Tunnel Syndrome Gaylon Tunnel Syndrome Ulnar Nerve
  • 27. Tension Neck Syndrom Nyeri yang berasal dari otot otot tengkuk akibat dari kontraksi yang terjadi secara tidak disadari sebagai reaksi otot terhadap posisi leher saat bekerja yang tidak ergonomis. Gejala : - Nyeri / pegal di leher - Ketegangan otot leher /stifness - Pusing Faktor risiko pekerjaan : • bekerja di depan komputer dalam waktu yang lama • bekerja di depan meja dengan posisi menunduk dalam waktu lama • Stress psikososial Contoh : pengemudi angkutan umum, penjahit, operator telephone 27
  • 28. 28
  • 29. Rotator Cuff Syndrom 29 • Otot Rotator cuff adalah 4 otot yang mengelilingi caput humerus : - otot subskapularis, - otot supraspinatus, - otot infraspinatus, - otor teres minor • Rotator cuff syndrom atau Shoulder Impingement Syndrome adalah sindrom nyeri bahu yang terjadi akibat tendon otot otot rotator cuff terjepit diantara caput humerus dan acromion karena inflamasi dan penebalan tendon otot rotator cuff akibat gerakan bahu yang tidak ergonomis
  • 30. Rotator cuff syndrom 30 GEJALA : - Nyeri sekitar bahu - Nyeri bertambah bila bahu digerakkan terutama mengangat lengan ke atas atau mengangkat beban. - Nyeri tekan sekitar sendi bahu - Kekuatan lengan berkurang - Gerakan bahu terbatas, khususnya ke belakang (spt saat menggaruk punggung, memasukan dompet ke saku belakang) - Ada bunyi krepitasi saat menggerakan lengan
  • 32. 32
  • 33. Rotator cuff syndrom 33 Faktor risiko pekerjaan : -Gerakan bahu memutar berulang ulang -Gerakan mengangkat beban berat berulang -Gerakan lengan menjangkau ke atas berulang ulang Contoh : • Perenang •Tukang cat • Pemetik buah / kelapa sawit • Kuli panggul •dll
  • 34. Thoracic Outlet Syndrom (TOS) 34 Adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh penekanan pleksus brachialis oleh otot scaleneus, otot pectoralis minor, ligament costocoracoid, otot subclavius, membrane costoclavicula pada outlet thorax superior.
  • 35. Thoracic Outlet Syndrom (TOS) 35 GEJALA : - Nyeri dan kesemutan pada leher dan bahu, lengan dan jari - Tanda tanda memburuknya sirkulasi pada lengan bawah atau tangan (kebiruan, dingin, bengkak) - Kelemahan pada otot otot tangan Faktor risiko pekerjaan : • Penekanan berulang pada leher dan bahu • Posisi janggal pada leher Contoh : kuli panggul, pekerja yang menggunakan keyboard
  • 36. Thoracic Outlet Syndrom (TOS) 36 Addson’s manuver + penurunan pulsasi nadi saat menarik nafas pada posisi lengan ekstensi
  • 37. Thoracic Outlet Syndrom (TOS) 37 pada saat hyperabduksi terjadi penurunan kekuatan genggaman
  • 38. LATERAL EPICONDILITIS (Tenis Elbow) 38 Adalah nyeri pada bagian lateral siku yang disebabkan gerakan ekstensi berulang ulang pada sendi siku yang menyebabkan inflamasi tendon extensor carpi radialis brevis
  • 39. LATERAL EPICONDILITIS (Tenis Elbow) 39 GEJALA : -Nyeri di lateral siku -Nyeri tekan di sekitar siku lateral -Nyeri saat mengenggam dan menggerakan siku
  • 40. MEDIAL EPICONDILITIS (Golfer’s Elbow) 40 Adalah nyeri pada bagian medial siku yang disebabkan gerakan fleksor atau pronasi berulang ulang dengan kekuatan pada sendi siku yang menyebabkan inflamasi tendon flexor carpi ulnaris dan pronator teres
  • 41. MEDIAL EPICONDILITIS (Golfer’s Elbow) 41 GEJALA : -Nyeri di siku medial saat bergerak fleksi dan pronasi -Nyerti tekan di siku medial Faktor risiko pekerjaan : Pekerjaan yang menggunakan gerakan tangan ke arah medial secara berulang ulang dengan kekuatan. Contoh : -Penebang / pemotong pohon -Pekerjaan dengan gerakan melempar, mendayung -Tukang kebun
  • 42. 42 Carpal Tunnel Syndrome • Adalah sindrom yang terjadi akibat penekanan N.Medianus di dalam terowongan karpal • Terowongan karpal merupakan suatu terowongan di pergelangan tangan yang ditutupi oleh serabut tendon, tendon sheath dan tulang- tulang yang mengelilinginya • Terjadi akibat Tenosynovium membengkak dan penebalan fleksor retinakulum
  • 43. 43
  • 44. 44 The tunnel contains the median nerve and nine flexor tendons. The transverse carpal ligament forms the palmar surface of the carpal tunnel and the dorsal boundary of the distal ulnar tunnel. The palmar carpal ligament forms the volar boundary of the distal ulnar tunnel. (Based on von Schroeder H P, Botte M J 1996 Carpal tunnel syndrome. Hans Clinics 12(4): 643 – 655; Fig. 1, p. 645.) Cross-sectional anatomy of the carpal tunnel
  • 45. 45
  • 46. 46 Faktor predisposisi • Pekerjaan  forceful repetitive hand movement, vibration • Usia • Jenis kelamin • Diabetes mellitus • Amiloidosis (Collagen disease) • Kehamilan • Deformitas tulang
  • 47. 47 Jenis pekerjaan berisiko • Garmen  penjahit • Petugas pengemasan, pengepakan • Pekerja manufaktur • Juru tulis, juru ketik, penyortir surat • Tukang kayu • Tukang cuci pakaian • Pengecor logam • Operator komputer • dll
  • 48. 48 GEJALA KLINIS • Gangguan sensasi rasa (parestesia, numbness, tingling pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan sebagian jari manis). • Nyeri bertambah pada malam hari ( Nocturnal pain). • Pergelangan tangan terasa ketat (tightness) • Kaku gerak (clumsiness) • Atrofi tenar
  • 49. 49 Cont’d (lanjutan…) • Px neurologis –Phalen –Tinnel –Finkelstein –Luthy –Motorik dan sensorik • Elektrodiagnostik Test (EMG)
  • 50. 50 Phalen’s test : The patient’s wrist is flexed to its maximum & held for at least one minute.
  • 52. 52 Finkelstein’s test. Pain is when the extensor policis longus is on the strecth when tenosynovitis is present
  • 53. 53 Tanda dari Luthy (Lüthy’s sign) / tanda Botol (Bottle’s sign)
  • 54. De’ QUERVAIN DISEASE (Triger Tumb) Adalah suatu tenosinovitis pada otot ibu jari dimana terjadi inflamasi tendon dan sinovial kedua otot ibu jari (abductor pollicis longus dan abductor pollicis brevis) akibat abduksi dan ekstensi serta fleksi dari ibu jari berulang dalam waktu yang lama serta menggenggam dengan kekuatan. 54
  • 55. 55
  • 56. De’ Quervain Disease GEJALA • Nyeri tajam pada pangkal ibu jari. Nyeri dapat menjalar sampai ke lengan bawah atau ke ujung ibu jari • Terjadi kelemahan otot dan kemampuan menggenggam dengan ibu jari berkurang. • Pembengkakan pada pangkal ibu jari Tes finkelstain (+) positif 56
  • 57. De’ Quervain Disease Faktor risiko pekerjaan : - Pekerjaan yang menggunakan ibu jari berulang ulang - Penekanan dengan ibu jari berulang ulang Contoh : pekerja penghitung kertas, pekerja yang menekan tombol berulang 57
  • 58. TRIGER FINGER Adalah suatu tenosinovitis pada otot jari tangan yang terjadi akibat dari penggunaan jari tangan dengan kekuatan yang terus menerus dan berulang sehingga menyebabkan pelumas yang terdapat dalam selaput sinovial tendon semakin berkurang dan menyebabkan gesekan yang menimbulkan inflamasi tendon dan sinovial. 58
  • 59. 59
  • 60. Gejala – Awalnya terasa baal dan kesemutan pada jari tangan – Nyeri pada pangkal jari tangan yang bertambah saat digerakan – Pada lokasi inflamasi terasa panas , ada pembengkakan dan nyeri tekan – Nyeri dapat menjalar sampai ke pergelangan tangan dan siku – Selanjutnya dapat meyebabkan kelemahan otot jari yang terkena Faktor risiko pekerjaan : - Pekerjaan yang menggunakan jari berulang ulang Contoh : penghitung uang/kertas, pekerja komponen elektronik 60 TRIGER FINGER
  • 61. 61 Nyeri punggung bawah • Definisi: –Nyeri daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbo sakral (sekitar tulang ekor) dengan atau tanpa penjalaran ke punggung atas atau pangkal paha.
  • 62. 62 Klasifikasi NPB • Akut: ada perbaikan dan sembuh dengan pengobatan, istirahat kerja dan latihan otot punggung bawah dalam waktu kurang dari 6 minggu • Sub-akut: ada perbaikan dan sembuh dalam 6- 12 minggu • Kronis: tidak ada perbaikan lebih dari 12 minggu
  • 63. 63 FAKTOR RISIKO PEKERJAAN : • Posisi statis (prolong standing, sitting) • Postur janggal (bending, twisting) • Repetitif FAKTOR RISIKO LAIN : • Usia • Jenis kelamin • Status antropometri • Olahraga • Kebiasaan merokok • Riwayat episode NPB sebelumnya NPB
  • 64. 64 Cont’d (lanjutan….) • Px neurologis  mengetahui adakah kelainan neurologis yang berperan dalam kejadian NPB –Tanda rangsangan saraf • SLR, walking on the toes, walking on the heels, Squatting –Pemeriksaan motorik dan sensorik –Pemeriksaan refleks
  • 66. 66 FKKUI, 22-11-08 Fabere test (Patrick test) : a. normal, b. abnormal findings with painful restriction of abduction
  • 67. 67 Intepretasi hasil pemeriksaan • Penegakan D/ NPB: – NPB sederhana • Nyeri tanpa penjalaran • Derajat nyeri bervariasi, tergantung aktivitas fisik – NPB dengan keterlibatan neurologis • Adanya 1 atau lebih tanda atau gejala keterlibatan neurologis – Gejala: penjalaran nyeri – Tanda: tanda iritasi radiks, gangguan motorik/sensorik/refleks – Red Flags • Kecurigaan cedera atau kondisi patologis yang berat pada spinal
  • 68. 68
  • 69. 69 Penegakan Diagnosis GOTRAK • Anamnesis – Saat timbulnya nyeri, sifat nyeri, lokalisasi, serta penjalarannya – Anamnesis pekerjaan – Body discomfort map – Riwayat penyakit dahulu – Riwayat penyakit keluarga – Riwayat kebiasaan
  • 71. 71 Pemeriksaan Fisik • Perhatikan cara berjalan / sikap saat masuk ruang periksa • Posisi berdiri • Posisi duduk • Posisi berbaring • Pemeriksaan ROM & neurologis – SLR – Patrick Test – Tinnel sign – Phalen test – Finkelstein test
  • 72. 72 Pemeriksaan penunjang • Tidak spesifik • X-ray, atau pemeriksaan imaging lainnya dapat dilakukan sesuai dengan indikasi • Tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala pada pasien
  • 73. 73 TUJUH LANGKAH DIAGNOSIS PAK (Diagnosis Okupasi) 1. Tentukan Diagnosis Klinis 2. Menentukan Pajanan di Tempat Kerja 3. Menentukan Adanya Hubungan Pajanan dengan Diagnosis Klinis 4. Besaran Pajanan 5. Peranan Faktor Individu 6. Faktor Risiko di Luar Pekerjaan 7. Diagnosis PAK
  • 74. 74 Prinsip utama tatalaksana • Istirahat yang cukup / pembatasan gerak sementara • Pengobatan simptomatis untuk mengatasi nyeri • Aktifitas normal secepat mungkin • Konseling
  • 75. 75 PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA • Analgetik • Anti inflamasi • Vitamin neurotropik
  • 76. 76 Tatalaksana non medis • Mengontrol proses nyeri dan inflamasi – Konpres dingin pada fase akut – Istirahat yang cukup • Pemulihan kembali jangkauan atau ROM – Latihan fleksi dan ekstensi otot • Pemulihan kekuatan otot dan daya tahan otot – Latihan isometrik • Latihan koordinasi • Latihan cara mengangkat beban
  • 77. 77
  • 78. 78
  • 79. 79
  • 80. 80
  • 82. 82 GOOD AND BAD DESIGNS FOR CONTAINERS
  • 83. 83
  • 84. 84
  • 85. 85 I. Pengendalian Melalui Perundang-undangan (Legislative Control) antara lain : – UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja • UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan • Peraturan Menteri Kesehatan tentang higiene dan sanitasi lingkungan • Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit • Kebijakan, dll Pengendalian GOTRAK
  • 86. 86 II. Pengendalian melalui Administrasi Organisasi (Administrative Control) • Adanya Persyaratan penerimaan pekerja yg meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan,dll • Rotasi pekerja dari pekerjaan yg membutuhkan kerja fisik/tenaga yg berat ke tempat kerja yg tidak/kurang berat. • Pengaturan jam kerja, lembur dan shift • Memperpendek jam kerja atau menambah jumlah istirahat pendek. • Melatih pekerja untuk mengenali faktor-faktor risiko ditempat kerja dan mencegahnya bila memungkinkan. • dll (2)
  • 87. 87 C. Pengendalian Secara Teknis (Engineering Control): Bertujuan agar pekerja dapat bekerja dg nyaman, aman & effisien dg cara Modifikasi dari pekerjaan yg meliputi a.l.: – Substitusi peralatan kesehatan yg digunakan di tempat kerja dengan alat alat yg ergonomis – Mendesign tinggi meja kerja agar sesuai dg tinggi rata-rata pekerja. – Penanggulangan gerakan berulang-ulang melalui alat bantu mekanik, rotasi kerja dan standard produksi. (3)
  • 88. 88 • Survey keluhan pegal linu dan nyeri otot pada pekerja. Surveilans hendaknya menggunakan instrumen yg baku, untuk identifikasi pekerjaan / tugas yg berisiko • Kemudahan akses pekerja ke petugas klinik perusahaan/puskesmas untuk setiap shift kerja. • Pengobatan konservative dan restriksi kerja ditempat tugas tertentu (bila diperlukan) • Memberi nasihat dan menyiapkan pekerja untuk kembali bekerja. (6) D. Pengendalian Melalui Jalur kesehatan (Medical Control)
  • 89. 89