Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...Santy Nurmalasari
Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan ini diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2012.
Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan disusun sebagai acuan bagi tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil dan balita, materi pendidikan kader kesehatan, materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil dan balita, serta materi untuk memberikan konsultasi kepada calon ibu hamil dalam merencanakan kehamilan maupun pada masa kehamilan dan mempunyai anak balita di Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik di rumah sakit dan puskesmas maupun di lapangan dalam kegiatan UKGS dan UKGM. Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil dan balita.
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannyadentalid
Dentist’s profession high risks to go through musculosceletal disorders covering the lower and upper
parts of backbone, shoulders and wrists. From various researches being done, pravalens of
musculosceletal disorders to dentists is high enough moving between 25—85%. The conditions may
happen because of the dentists position while handling patiens is not in ergonomics positions. To reduce
the early disorders happens, the dentists working position which is initially standing then improved by
sitting position, even now the four-handed treatment technics has been developed that is now largely
acceptable. Although the treatment technics with sitting position has been developed and other
measures of prevention, various reports state that the musculosceletal disorders experienced by dentists
still happens. Many factors concerned risk against the happening of this musculosceletal disorders. The
working way, the position while treating patient, the dental unit being used, and other factor such as life
style, risk factors agains the appearance of musculosceletal disorders to the dentists. In efforts to
prevent continuously the musculosceletal disorders to the dentists, it has been developed different kinds
of ergonomics. Instruments for dentists profession, starting from dental unit design, operation
instruments, up to the using visual aids, and the good and accurate working way training. In such a
manner, too. Some prevention efforts, not concerning with the instruments used, has important role to
reduce the appearance of musculosceletal disorders to the dentists.
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...Santy Nurmalasari
Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan ini diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2012.
Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan disusun sebagai acuan bagi tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil dan balita, materi pendidikan kader kesehatan, materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil dan balita, serta materi untuk memberikan konsultasi kepada calon ibu hamil dalam merencanakan kehamilan maupun pada masa kehamilan dan mempunyai anak balita di Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik di rumah sakit dan puskesmas maupun di lapangan dalam kegiatan UKGS dan UKGM. Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil dan balita.
Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi Dan Upaya Pencegahannyadentalid
Dentist’s profession high risks to go through musculosceletal disorders covering the lower and upper
parts of backbone, shoulders and wrists. From various researches being done, pravalens of
musculosceletal disorders to dentists is high enough moving between 25—85%. The conditions may
happen because of the dentists position while handling patiens is not in ergonomics positions. To reduce
the early disorders happens, the dentists working position which is initially standing then improved by
sitting position, even now the four-handed treatment technics has been developed that is now largely
acceptable. Although the treatment technics with sitting position has been developed and other
measures of prevention, various reports state that the musculosceletal disorders experienced by dentists
still happens. Many factors concerned risk against the happening of this musculosceletal disorders. The
working way, the position while treating patient, the dental unit being used, and other factor such as life
style, risk factors agains the appearance of musculosceletal disorders to the dentists. In efforts to
prevent continuously the musculosceletal disorders to the dentists, it has been developed different kinds
of ergonomics. Instruments for dentists profession, starting from dental unit design, operation
instruments, up to the using visual aids, and the good and accurate working way training. In such a
manner, too. Some prevention efforts, not concerning with the instruments used, has important role to
reduce the appearance of musculosceletal disorders to the dentists.
1. NAMA KELOMPOK :
1. RIMA SYURAYYA
(P27825014060)
2. IZATUL LAILIYA
(P27825014061)
3. ASTRI NOVIANA
(P27825014062)
4. FATMA WILUJENG RS
(P27825014063)
2. Menjaga kesehatan gigi anak merupakan salah satu hal yang
tidak dapat kita abaikan begitu saja. Memang tampak wajar
jika seorang anak mempunyai gigi yang rusak, namun
sebenarnya hal itu tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut
anak jika dibiarkan terlalu lama.Ada banyak dampak yang
dapat ditimbulkan oleh kerusakan pada gigi anak, salah satu
di antaranya ialah berubahnya bentuk mulut dan tatanan gigi
pada saat anak dewasa nanti. Maka dari itu, perlu adanya
pencegahan terhadap resiko kerusakan pada gigi anak-anak
kita agar kita tetap dapat menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya serta memberikan hasil yang terbaik bagi anak-anak
kita. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mereka terlebih saat
mereka dewasa karena pada umumnya, kesehatan dan
kebersihan mulut dan gigi adalah salah satu penunjang rasa
percaya diri yang paling utama pada mereka terlebih saat
masa remaja.
3. Hingga saat ini, sudah terdapat banyak kasus mengenai
kerusakan gigi pada anak. Sampai-sampai hal ini seolah-olah
sudah menjadi hal yang wajar dan banyak orang tua yang
merasa bahwa mereka tidak perlu melakukan perubahan
apapun untuk menyikapi hal tersebut.kerusakan gigi pada
anak saat ini sudah menjadi salah satu ancaman terbesar
dalam kesehatan mereka setelah asma dan demam. Kejadian
seperti ini adalah sebagai akibat dari kelalaian orang tua
dalam menjaga kesehatan gigi anak. Padahal, kesehatan gigi
dan mulut yang baik pada orang dewasa juga tergantung
pada keadaan gigi dan mulut mereka saat masih kanak-
kanak. Mengingat efek jangka panjang yang dapat dirasakan
oleh anak-anak kita kelak terkait dengan gigi dan mulut
mereka, maka sebagai orang tua kita perlu mengantisipasi
resiko tersebut sedini mungkin. Ada beberapa cara yang
dapat kita lakukan untuk membantu buah hati kita menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya.
4. Cara yang pertama yang dapat kita lakukan untuk
menjaga kesehatan gigi anak adalah dengan
mengenalkan pentingnya perawatan gigi sejak dini,
yakni sejak anak memiliki gigi untuk pertama kali.Kita
dapat membiasakan menyikat gigi mereka dengan
baik dan benar setidaknya 2 kali sehari. Jika anak kita
baru mempunyai satu gigi, kita dapat memulainya
dengan menggunakan kain kasa untuk membersihkan
gigi mereka. Lalu, setelah tumbuh gigi-gigi berikutnya,
kita dapat mengajarkan mereka menggunakan sikat
gigi. Langkah berikutnya adalah dengan meminimalisir
sebisa mungkin penggunaan botol susu dan empeng
bayi, terutama saat mereka akan tidur agar sisa-sisa
susu tidak tertinggal di gigi dan gusi serta bentuk gigi
akan tetap terjaga dari sedotan mereka yang terlalu
kuat.
5. Kemudian, kurangi jumlah minuman-minuman
manis, termasuk obat sirup pada anak. Jika tidak
dapat dihindarkan, kita dapat memberi mereka
minum air mineral untuk menetralisir mulut dan
gig mereka dari sisa-sisa minuman tadi.Langkah
yang terakhir adalah dengan membiarkan
mereka memilih sikat dan pasta gigi mereka
sesuai selera mereka agar aktifitas menggosok
gigi menjadi lebih menyenangkan bagi mereka.
Demikianlah beberapa langkah yang dapat kita
lakukan untuk dapat menjaga kesehatan gigi
anak.
6. Cara Mudah Rawat Gigi Anak
Mengajarkan anak merawat kesehatan gigi harus dimulai sejak dini.
Hal itu karena jika ia mengalami masalah pada gigi, pertumbuhannya
bisa terhambat. Struktur gigi dewasanya kelak, juga bisa kurang baik.
Untuk itu, jangan abaikan kesehatan gigi anak.
Berikut cara merawat gigi anak dari American Dental
Association.
1. Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin. Sebaiknya
periksakan sebelum gigi pertamanya tumbuh atau selambat-
lambatnya pada ulang tahun pertamanya.
2. Periksakan gigi buah hati ke dokter gigi secara teratur, jangan
hanya saat merasa sakit. Jika Anda hanya mengajaknya saat sakit
gigi, ia bisa trauma ke dokter gigi hingga dewasa.
3. Saat masih bayi bersihkan gusinya dengan kain lembut atau kain
kassa setelah menyusui.
.
7. 4. Jangan biarkan bayi menyusu, terutama dari botol,
terlalu lama karena tidak baik untuk pertumbuhan
giginya. Hindari membiarkan botol atau dot menempel
pada mulutnya selama tidur
5. Latih anak mulai minum dari gelas saat usia satu
tahun.
6. Ajari sikat gigi secara teratur bukan hanya sebelum
tidur, tetapi juga setelah makan. Bentuklah kebiasaan ini,
karena sangat berpengaruh pada kebiasaannya saat
dewasa kelak
7. Saat gigi susu pertamanya sudah mulai goyang,
jangan langsung mencabutnya dengan tangan.
Periksakan ke dokter jika gigi yang goyang terasa sakit.
8. 8.Melindungi gigi bayi dengan fluoride
Fluoride umumnya hadir dalam air minum yang dapat melindungi
gigi dari kerusakan dan membantu menyembuhkan kerusakan dini.
Tanyakan pada dokter gigi atau dokter anak apakah air yang Anda
konsumsi mengandung fluoride. Dokter mungkin juga akan
meresepkan tetes fluoride untuk bayi.
9. Memberikan makanan bayi yang sehat
Pilih makanan yang tidak memiliki banyak gula di dalamnya.
Berikan anak Anda buah-buahan dan sayuran, hindarilah
memberikan permen dan cookies.
10. Memeriksakan kondisi anak ke dokter gigi
Periksakan gigi anak ke dokter gigi mulai dari usia satu tahun untuk
mendeteksi kerusakan gigi sejak dini. Membiasakan anak akrab
dengan dokter gigi sejak kecil juga dapat membuat anak tidak takut
untuk memeriksakan kondisi giginya hingga dewasa kelak. -