SlideShare a Scribd company logo
1



             PENDAHULUAN                        dampak, unit percobaan, namun tidak
                                                menggunakan pengacakan untuk menciptakan
               Latar Belakang                   pembandingan dalam rangka menyimpulkan
    Salah satu metode pengumpulan data          perubahan yang disebabkan oleh perlakuan.
dalam penelitian adalah melalui percobaan.          Rancangan percobaan semu diterapkan
Percobaan yang dikenal selama ini secara        jika tidak ada pengacakan dalam pemilihan
umum memerlukan beberapa kaidah atau            objek dan digunakan kelompok pembanding
prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu      sebagai kontrol. Rancangan ini biasanya
pengulangan,     proses    pengacakan     dan   digunakan pada bidang sosial, khususnya
pengendalian lokal. Prinsip-prinsip tersebut    bidang pendidikan. Ada beberapa jenis
relatif mudah dipenuhi dalam suatu percobaan    rancangan percobaan semu yaitu Rancangan
di bidang ilmu eksakta. Sedangkan untuk         Deret Waktu (Time Series Design),
percobaan di bidang ilmu sosial termasuk        Rancangan Contoh Waktu Setara (Equivalent
percobaan di bidang pendidikan, seringkali      Time-Sample Design), Rancangan Materi
prinsip-prinsip tersebut tidak secara murni     Setara (Equivalent Materials Design),
dapat dipenuhi.                                 Rancangan      Kelompok        Tidak    Setara
    Rancangan Percobaan Semu (Quasi             (Nonequivalent Control Group Design),
Experimental Design) merupakan salah satu       Rancangan Berimbang (Counterbalanced
metode yang sering diterapkan dalam             Design), Rancangan Pra-Pasca Pengujian
penelitian sosial. Metode ini disebut quasi     Terbagi (Separate-Sample Pretest-Posttest
(semu) karena prinsip-prinsip pengacakan dan    Design), Rancangan Kelompok Kontrol Pra-
kontrol lokal tidak dapat dilakukan secara      Pasca Pengujian Terbagi (Separate-Sample
ketat sebagaimana dalam ilmu eksakta.           Pretest-Posttes Control Group Design),
    Pada penelitian ini akan diterapkan         Rancangan Deret Waktu Berulang (The
Rancangan Kelompok Tidak Setara (Non-           Multiple Time-Series Design), Rancangan
Equivalent Group Design). Rancangan ini         Siklus     Berulang     Institusi   (Recurrent
merupakan salah satu teknik dalam rancangan     Institutional Cycle Design) dan Rancangan
percobaan semu yang digunakan dalam             Regresi Diskontinyu (Regression Discon-
kegiatan evaluasi. Pada rancangan ini diambil   tinuity Design). Namun, rancangan yang
dua kelompok yang dianggap setara dimana        sering kali digunakan adalah Rancangan
salah satu kelompok akan dikenai program        Kelompok Tidak Setara dan Rancangan
(intervensi) dan kelompok lainnya sebagai       Regresi Diskontinuitas.
pembanding (kontrol).
    Rancangan ini akan difokuskan pada                            Validitas
bidang pendidikan dalam evaluasi pengaruh           Validitas menunjukkan perkiraan terbaik
tutorial untuk mengetahui apakah pemberian      yang ada terhadap kebenaran atau kesalahan
tutorial bermanfaat meningkatkan kualitas       proposisi, termasuk proposisi mengenai sebab.
peserta didiknya                                Campbell dan Stanley (1963) membagi
                                                validitas eksperimen menjadi dua yakni
                    Tujuan                      validitas internal dan eksternal. Validitas
   Tujuan dari penelitian ini adalah :          internal adalah kebenaran perkiraan tentang
1. Mengaplikasikan Rancangan Kelompok           kesimpulan mengenai sebab-akibat atau
   Tidak      Setara    untuk    mengevaluasi   hubungan kausal, menunjukkan apakah ada
   pemberian tutorial pada mahasiswa            hubungan kausal antara dua variabel, apakah
   semester pendek mata kuliah Metode           hubungan kausal itu berasal dari variabel yang
   Statistika tahun ajaran 2010-2011            dimanipulasi (perlakuan) ke variabel yang
2. Menganalisis efektivitas tutorial mata       diukur. Ancaman untuk validitas internal
   kuliah metode statistika terhadap nilai      adalah variabel ekstra dan interaksi sosial.
   ujian akhir semester (UAS)                   Variabel ekstra adalah faktor-faktor lain selain
3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor lain     program yang mempengaruhi keadaan
   yang mempengaruhi nilai Ujian Akhir          kelompok pengamatan sehingga dapat
   Semester mata kuliah Metode Statistika.      mempengaruhi hasil pada pengamatan akhir.
                                                Variabel ekstra dapat dikategorikan sebagai
          TINJAUAN PUSTAKA                      berikut :
                                                1. Sejarah (history)
       Rancangan Percobaan Semu                     Menunjukkan perubahan perilaku karena
   Cook dan Campbell (1979) merumuskan              peristiwa yang terjadi diantara selang
rancangan percobaan semu sebagai percobaan          pengamatan (pretest dan posttest), bukan
yang memiliki perlakuan, pengukuran                 karena perlakuan.
2



2. Maturasi                                        simpulan. Ancaman bagi validitas eksternal
   Menunjukkan perubahan perilaku karena           adalah penjelasan yang mungkin salah dalam
   subjek penelitian bertambah dewasa, bijak,      membuat generalisasi. Ada tiga ancaman
   kuat dan lebih berpengalaman diantara           utama bagi validitas eksternal yaitu orang,
   selang pengamatan.                              tempat dan waktu. (Trochim 2006, diacu
3. Efek pengujian (Testing)                        dalam Web Center for Social Research
   Menunjukkan efek karena pengulangan             Methods 2006)
   pengukuran tertentu. Pengulangan akan
   membuat subjek penelitian lebih mengenal            Rancangan Kelompok Tidak Setara
   tesnya     sehingga      performans     akan                        (RKTS)
   meningkat.                                         Rancangan Kelompok Tidak Setara
4. Instrumentasi                                   adalah desain yang paling sering digunakan
   Menunjukkan perubahan perilaku karena           dalam       penelitian   sosial   (Trochim
   perubahan yang dialami instrumen (alat          2006). Strukturnya seperti pada percobaan
   ukur) dalam selang pengamatan. Misalnya,        acak, dengan pengamatan sebelum dan
   peneliti menjadi lebih berpengalaman.           sesudah perlakuan. Notasinya biasa ditulis
5. Efek statistik                                  seperti berikut:
   Menunjukkan efek yang terjadi jika                            N O1 X O2
   kelompok diberi alat ukur yang tidak                          N O1   O2
   reliabel, sehingga adanya perubahan             dengan O1 adalah pretest, O2 adalah posttest,
   seolah-oleh karena adanya suatu perlakuan       X adalah         perlakuan dan N adalah
   tertentu, skor pretest tinggi dapat menjadi     ketidaksetaraan.
   skor posttest lebih rendah dan sebaliknya.
6. Seleksi                                         Tabel 1 Penerapan RKTS
   Menunjukkan efek yang disebabkan
                                                   Kelas A    Pre-test  Tutorial      Post-test
   karena perbedaan jenis subjek antara
                                                   Kelas B    Pre-test                Post-test
   kelompok percobaan. Dalam rancangan
   percobaan semu, ancaman seleksi sering
                                                       Dalam RKTS, kita paling sering
   terjadi, karena kelompok yang berbeda
                                                   menggunakan grup utuh yang dianggap sama
   akan mendapat perlakuan yang berbeda,
                                                   sebagai kelompok perlakuan dan kelompok
   dan pemilihan subjek dalam kelompok
                                                   kontrol. Dalam penelitian berbasis komunitas,
   tidak mempunyai peluang yang sama
                                                   digunakan dua komunitas yang sama. Dalam
   seperti pada percobaan acak.
                                                   RKTS diusahakan untuk memilih kelompok
7. Mortalitas
                                                   yang serupa mungkin sehingga dapat
   Menunjukkan efek yang disebabkan oleh
                                                   membandingkan kelompok perlakuan dan
   jenis subjek yang berbeda yang
                                                   kelompok kontrol. Tapi kita tidak pernah bisa
   mengundurkan diri dari perlakuan selama
                                                   memastikan kelompok yang diperbandingkan
   penelitian dilakukan.
                                                   itu sama persis, karena memang tidak ada
   Selain variabel ekstra, interaksi sosial juga
                                                   pengacakan di dalamnya. Setiap perbedaan
dapat mempengaruhi validitas internal.
                                                   sebelumnya       antara     kelompok    dapat
Berikut adalah interaksi sosial yang terjadi
                                                   mempengaruhi hasil penelitian. Dalam ke-
pada percobaan semu :
                                                   adaan     terburuk,     dapat   mempengaruhi
1. Difusi atau imitasi perlakuan
                                                   kesimpulan. Oleh karena itu, ancaman
   Adanya hubungan sosial antara kelompok-
                                                   validitas internal yang paling mempengaruhi
   kelompok pengamatan sehingga kemung-
                                                   adalah seleksi.
   kinan akan ada pertukaran informasi dan
   pengalaman.
                                                                      Tutorial
2. Persaingan kompensatoris
                                                       Tutorial adalah suatu pertemuan antara
   Motivasi untuk mengembangkan diri yang
                                                   tutor dan seorang atau sekelompok peserta
   terjadi pada kelompok pembanding
                                                   didik. Tutorial biasanya diadakan setelah
3. Demoralisasi responden
                                                   kegiatan belajar utama, untuk menyem-
   Jatuhnya mental kelompok pembanding
                                                   purnakan pengajaran. Tutorial bukan kelas
   karena merasa diabaikan.
                                                   atau kuliah, hanya pelengkap kuliah dan lebih
4. Persamaan kompensasi perlakuan
                                                   membahas soal-soal. Dengan tutorial dapat
   Adanya kecenderungan untuk memberikan
                                                   dilihat lebih dekat sejauh mana peserta didik
   perlakuan pada suatu kelompok tertentu.
                                                   menerima dan paham akan materi (Nor 2002).
   Validitas eksternal berkaitan dengan
generalisasi, validitas yang mengacu pada
perkiraan kebenaran preposisi dan ke-
3



                                                                                 k j −1
     Faktor-faktor yang Mempengaruhi
                                                     Y = β 0 + β 1 X 1 + ... +   ∑        β jl D jl + β p X
              Prestasi Belajar                                                   i =1
                                                                                                              p

    Menurut Munthe (1983), faktor-faktor         dengan kj adalah kategori peubah bebas ke-j,
yang mempengaruhi keberhasilan mahasiwa          Djl melambangkan kj – 1 peubah boneka dan
dalam proses pendidikan adalah faktor            βjl adalah koefisien peubah boneka, l =
intelektual (kapasitas belajar, bakat dan        1,2,….kj – 1.
kecerdasan) dan faktor nonintelektual                Dalam analisis regresi linear berganda ada
(masalah belajar, karier, sosial, emosional,     beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu
jenis    kelamin,    kesehatan,    keuangan,     bebas multikolinearitas, homoskedastisitas,
pengembangan pribadi, keluarga, pemanfaatan      bebas autokorelasi dan kenormalan sisaan.
waktu luang, agama dan akhlak).                      Pada RKTS, pendekatan untuk melihat
                                                 pengaruh perlakuan dapat dilakukan dengan
                Statistika Deskriptif            menggunakan model regresi linear berganda.
    Proses analisis data pada dasarnya           Model yang digunakan adalah
meliputi       upaya       penelusuran     dan               Yi = β 0 + β 1 X i + β 2 Z i + ei
pengungkapan informasi yang relevan yang
                                                 Dengan Yi adalah skor posttest pada unit
terkandung dalam data dan penyajian hasilnya
dalam bentuk yang lebih ringkas dan              pengamatan ke-i, β0 adalah koefisien intersep,
sederhana yang pada akhirnya mengarah pada       β1 adalah koefisien pretest, Xi adalah skor
perlunya adanya penjelasan dan penafsiran        pretest pada unit pengamatan ke-i, Zi adalah
(Aunuddin 1989).                                 peubah boneka untuk perlakuan ( 0 =kontrol,
    Statistika deskriptif adalah metode-metode   1=perlakuan) dan ei merupakan sisaan dari
yang berkaitan dengan pengumpulan dan            unit pengamatan ke-i.
penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan        informasi     yang   berguna                   METODOLOGI
(Walpole 1992). Statistika deskriptif belum
sampai pada upaya penarikan kesimpulan,                               Data
tetapi hanya pada tingkat memberikan suatu           Populasi dalam penelitian ini adalah 165
ringkasan data sehingga setiap orang dapat       mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
memahami informasi yang terkandung               Metode Statistika pada semester pendek tahun
didalamnya.                                      ajaran 2010-2011 yang tersebar dari 27
                                                 departemen di IPB dan dibagi dalam 5 kelas
      Analisis Regresi Linear Berganda           paralel. Dari populasi dipilih mahasiswa yang
    Analisis regresi linear berganda adalah      memenuhi kriteria Indeks Prestasi Kumulatif
salah satu alat statistika untuk mengevaluasi    (IPK) ≤ 3.00 sebagai objek penelitian. Pada
hubungan antara peubah respon (Y) dengan         awalnya, kriteria pemilihan objek penelitian
beberapa peubah penjelas (X). Model regresi      yang akan digunakan adalah nilai Ujian
linear berganda yang melibatkan p peubah         Tengah Semester (UTS), namun karena sulit
penjelas adalah                                  mendapatkannya, maka digunakan kriteria
        ܻ ൌ ߚ଴ ൅ ߚଵ ܺଵ +…+ߚ௣ ܺ௣ ൅ ߝ              IPK, dengan asumsi ada korelasi positif antara
    Salah satu metode yang digunakan untuk       nilai UTS dan IPK.
menduga parameter regresi dalam regresi              Data yang digunakan dalam penelitian ini
linear berganda adalah Metode Kuadrat            adalah data nilai UTS dan Ujian Akhir
Terkecil (MKT). Konsep dasar dari MKT            Semester (UAS) mata kuliah Metode
untuk menduga parameter regresi adalah           Statistika pada Semester Pendek Tahun
dengan meminimumkan jumlah kuadrat               Ajaran 2010-2011. Selain itu diamati pula
simpangan nilai pengamatan dengan garis          faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi
dugaan (Aunuddin 2005), yaitu                    nilai UAS. Faktor-faktor tersebut antara lain :
              n                  n               X1 = Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
         min ∑( yi −yi )2 = min ∑ei 2
                    ˆ                            X2 = Jenis Kelamin
             i =1               i =1             X3 = Asal Daerah
   Untuk peubah bebas yang berskala              X4 = Pengeluaran per bulan
kategorik diperlukan peubah boneka (dummy        X5 = Status Beasiswa
variable). Jika sebuah peubah bebas dengan       X6 = Keikutsertaan dalam bimbingan belajar
skala nominal atau ordinal mempunyai k           X7 = Kegiatan non-akademik
kategori maka sebanyak k-1 peubah boneka         X8 = Nilai Mutu Pengantar Matematika
akan dibentuk, sehingga model regresi linear     X9 = Nilai Mutu Kalkulus
berganda menjadi :                               Peubah boneka beserta kode dari peubah
                                                 kategorik dapat dilihat pada Lampiran 2.
4




                      Metode
     Tahapan penelitian yang dilakukan adalah:
1.   Penyusunan kuesioner
                   kuesioner.                                     15.76%             8.48%
2.   Pengumpulan data yang dilakukan pada                                                            35.76%
     bulan Juli-Agustus 2010
                 Agustus 2010.                                  40.0%
3.   Pembagian kelompok dari objek penelitian
     yang masuk kriteria IPK. Objek penelitian
     dibagi menjadi 2 kelompok yaitu                                                        2.5<IPK≤3
                                                                 2<IPK<2.5
                                                                 2<IPK≤2.5                  2.5<IPK<3
     kelompok perlakuan dan kontrol.
                                                                 3<IPK≤3.5
                                                                 3<IPK<3.5                  >3.5
4.   Pemberian perlakuan berupa tutorial yang
     dilaksanakan pada tangg 8-14 Agustus
                           tanggal                    Gambar 1 Sebaran persentase IPK mahasiswa
                                                                            ntase
     2010 dan dilakukan sebanyak 2        2-3 kali
     dimana tiap pertemuan sekitar 2 jam. 2-3            Pemilihan mahasiswa dalam kelompok
     Tutorial dilaksanakan seminggu sebelum           percobaan dilakukan secara merata di semua
     Ujian Akhir Semeter (UAS), dimana                kelas paralel. Berdasarkan G
                                                                               an Gambar 2, sampel
     mahasiswa dalam kelompok perlakuan               pada paralel 1 terwakili 75.67% dengan
     dibagi menjadi grup kecil yang terdiri dari      27.03% masuk kelompok perlakuan, paralel 2
     5-6 orang. Materi tutorial lebih difokuskan
                   ateri                              terwakili 14.28% dengan 4.78% masuk
     pada review materi dan pembahasan soal   soal-   kelompok perlakuan, paralel 3 terwakili
     soal ujian.                                      35.71% dengan 14.29% masuk kelompok
5.   Analisis Data                                    perlakuan, paralel 4 terwakili 50% dengan
     a. Analisis statistika deskriptif untuk          22.86% masuk kelompok perlakuan, dan
                                                          6%
         melihat karakteristik objek penelitian       paralel 5 terwakili 31.8% dengan 18.18%
         secara umum.                                 masuk kelompok perlakuan. Pemilihan sampel
     b. Mengevaluasi pengaruh pemberian               secara menyebar dilakukan agar sampel yang
         tutorial dan nilai UTS terhadap nilai        diambil representatif. Pembagian sampel pada
         UAS menggunakan analisis regresi             dua kelompok diusahakan setara.
         linear berganda. Untuk analisis ini,
                          .
         nilai UTS dan UAS dibakukan terlebih            100%
         dahulu     terhadap      rata-rata
                                  rata         dan
                                                                 24.32
         simpangan baku di tiap kelas. Hal ini           80%
                                                                                                   48.57
         dilakukan       untuk      menyetarakan                                      64.29                68.18
         keheterogenan ya yang terjadi di antara         60%                85.71
         kelas paralel.                                          48.65
     c. Analisis regresi berganda untuk                  40%                                       28.57
         melihat faktor-faktor lain yang
                            faktor                                                    21.43                13.64
         mempengaruhi nilai UAS.                         20%
                                                                 27.03      9.52                   22.86
                                                                                      14.29                18.18
                                                          0%                4.76
        HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                   1         2          3           4         5
        Deskripsi Populasi Penelitian
                                                                Perlakuan           Kontrol          Total
                                                                                                     Lainnya (IPK>3.00)
   Pada penelitian ini diperoleh nilai korelasi
IPK dan UTS adalah 0.576 dengan nilai p               Gambar 2 Persentase mahasiswa yang masuk
sebesar 0.000, sehingga kriteria IPK untuk
              ,                                               dalam penelitian berdasarkan kelas
                                                                            an
pemilihan objek penelitian dapat digunakan.                   paralel.
Dari 165 mahasiswa, hanya 73 ma    mahasiswa
yang memiliki IPK ≤ 3.00 sehingga hanya
                        3.00,                                Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan
44.24% mahasiswa yang menjad objek
                              menjadi                                  Kelompok
penelitian. Pada penelitian ini, tidak ada               Mahasiswa yang terpilih menjadi objek
mahasiswa yang memiliki IPK ≤ 2.00,                   penelitian terbagi menjadi dua kelompok,
sehingga hanya digunkana mahasiswa dengan             yakni 42.47% (31 orang) masuk kelompok
IPK 2.00-≤3.00.                                       perlakuan dan 57.53% (42 orang) masuk
   Berdasarkan Gambar 1, sebagian besar
                   ambar                              kelompok kontrol. Tutorial hanya diberikan
mahasiswa mempunyai IPK  IPK-nya antara 3.00-         pada kelompok perlakuan. Gambar 3 mem-
≤3.50 (40%). Selanjutnya diikuti oleh                 perlihatkan persentase jenis kelamin pada
kelompok IPK 2.5-≤3.00 (35.7%), IPK>3.5
                       .00                            kelompok percobaan. Pada kelompok kontrol
(15.76%), serta IPK 2-≤2.5 (8.48%).
                        2.5                           persentase laki-laki lebih tinggi dib
                                                                      laki              dibanding
5



persentase perempuan, sedangkan pada
                                                                80%             71.43
kelompok perlakuan persentase perempuan                                                               64.52
yang lebih tinggi.                                              60%

               52.38                            54.84           40%     28.57
     60%                47.62                                                                                 22.58
                                        45.16
     50%                                                        20%                           12.90
                                                                                        0
     40%
                                                                 0%
     30%
                                                                              Kontrol          Perlakuan
     20%                                                           <=500000      500000-1000000
                                                                                        1000000     >1000000
     10%                                                      Gambar 5 Persentase mahasiswa berdasarkan
      0%                                                      tingkat pengeluaran.
                    Kontrol              Perlakuan
               Laki-laki               Perempuan                  Untuk status memperoleh beasiswa kedua
                                                                                            beasiswa,
                                                              kelompok memiliki kesamaa
                                                                                    kesamaan. Gambar 6
Gambar 3 Persentase mahasiswa berdasarkan                     memperlihatkan persentase mahasiswa yang
         jenis kelamin.                                       tidak memperoleh beasiswa jauh lebih tinggi
                                                              dibanding yang memperoleh beasiswa untuk
    Pengelompokan mahasiswa berdasarkan                       kedua kelompok. Pada kelompok kontrol
asal daerah dibedakan menjadi tiga wilayah,                   61.9%     mahasiswa     tidak     memperoleh
yaitu DKI Jakarta dan Banten Jawa Barat,
                        Banten,                               beasiswa,    sedangkan     pada     kelompok
dan lainnya yang meliputi Jawa Tengah, Jawa                   perlakuan ada 58.06%.
Timur, Sumatera, Sulawesi se  serta Maluku.
Dapat dilihat dari Gambar 4, dari kedua
                      ambar                                      70%               61.90                  58.06
                                                                 60%
kelompok, persentase mahasiswa dari Jawa                                                         41.94
                                                                 50%     38.10
Barat yang paling tinggi. Masa perkuliahan                       40%
semester pendek yang mengambil masa libur                        30%
lebih banyak diikuti mahasiswa yang tempat                       20%
tinggalnya di wilayah sekitar Jawa Barat
         a                                                       10%
khususnya Bogor, karena jangkaua
                          jangkauannya lebih                      0%
mudah ke kampus.                                                            Kontrol               Perlakuan
                                                                         Beasiswa           Non-Beasiswa
                                                                                            Non
  50%              42.86                                      Gambar 6 Persentase mahasiswa berdasarkan
                                              38.71                    status beasiswa.
  40%                      33.33      32.26
                                                      29.03
  30%      23.81                                                 Pada semester pendek tahun ajaran 2010
                                                                                                     2010-
  20%
                                                              2011 banyak kegiatan organisasi yang
                                                              menyita waktu mahasiswa. Pada G    Gambar 7
  10%                                                         dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa
   0%                                                         dalam penelitian ini mengikuti kegiatan
                   Kontrol                Perlakuan
                                                              organisasi. Pada kelompok kontrol 66.67%
                                                              mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi,
   DKI Jakarta dan Banten          Jawa Barat    Lainnya      sedangkan pada kelompok perlakuan ada
                                                              67.74%.
Gambar 4 Persentase mahasiswa berdasarkan
         asal daerah.                                            80%                                      67.74
                                                                                   66.67

    Untuk pengelompokan berdasarkan tingkat                      60%
pengeluaran, dibedakan menjadi 3 tingkat,                        40%     33.33                  32.26
yaitu ≤Rp500.000, >Rp1.000.000, serta
Rp 500.000 - ≤Rp 1.000.000 Pada Gambar 5,
                         000.                                    20%
dapat dilihat bahwa persentase tingkat                            0%
pengeluaran paling tinggi untuk kedua
                                                                           Kontrol                Perlakuan
kelompok, masing-masing 71.43% untuk
                     masing                                             Non-organisasi          Organisasi
kelompok kontrol dan 64.52% untuk
                                                              Gambar 7 Persentase mahasiswa berdasarkan
kelompok perlakuan. Untuk kelompok
                                                                       status organisasi.
kontrol, tidak ada satu pun mahasiswa dengan
tingkat pengeluaran lebih dari Rp 1.000.000.
6



                                                  93.55            kemiripan dalam tiap karakteristik yang
   100%                   83.33
                                                                   diamati yaitu jenis kelamin, asal daerah,
    80%                                                            tingkat pengeluaran per bulan, status
    60%                                                            beasiswa, status organisasi, keikutsertaan
    40%       16.67                                                dalam bimbingan belajar, serta nilai ujian
    20%                                 6.45                       pengantar matematika dan kalkulus. Hal ini
                                                                                   atika
     0%                                                            semakin mendukung kesetaraan diantara dua
                 Kontrol                  Perlakuan                kelompok.

                      Les         Tidak Les                                       Evaluasi Tutorial
Gambar 8 Persentase mahasiswa berdasarkan                              Pada Tabel 2, dapat dilihat statistika
         keikutsertaan bimbingan belajar.                          deskriptif dari nilai UTS dan UAS untuk
                                                                   seluruh kelas paralel. Dapat dilihat bahwa
    Selain variabel jenis kelamin, asal daerah,                    rata-rata nilai UTS untuk kelompok kontrol
                                                                        rata
status beasiswa, status organisasi, identifikasi                   lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan,
mahasiswa       juga     dilihat   berdasarkan                     namun rata-rata nilai UAS lebih tinggi pada
                                                                                rata
keiikutsertaannya pada suatu bimbingan
     utsertaannya                                                  kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol
belajar. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa                         terjadi penurunan nilai rata
                                                                                           rata-rata UTS ke UAS
sebagian besar mahasiswa tidak mengikuti                           yaitu dari 60.13 menjadi 58.74. Sedangkan
bimbingan belajar (les). Pada kelompok                             pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan
kontrol 83.33% tidak mengikuti bimbingan                           nilai rata-rata dari 56.83 menjadi 65.47.
belajar, sedangkan kelompok perlakuan lebih                        Peningkatan ini dapat mengindikasikan
tinggi yaitu 93.55%. Hal ini disebabkan                            adanya pengaruh tutorial pada peningkatan
karena pada masa perkuliahan semester                              nilai ujian mahasiswa.
pendek hanya ada satu atau dua mata kuliah
yang diikuti, sehingga mahasiswa lebih                             Tabel 2 Deskripsi nilai pretest
                                                                                           pretest-posttest
memilih belajar sendiri.                                            Statistika             Pretest (UTS)                      Posttest (UAS)
                                                                   Deskriptif            Kontrol Perlakuan                 Kontrol Perlakuan
                                                                   Rata-rata              60.13       58.74                 56.83         65.47
  80%                                     71.43                    Simpangan              15.94       19.06                 17.87         17.78
             66.67          64.52                                  baku
  70%
  60%                                                     54.84    Q1                          45.83                41        44.75                  49
                                                                   Q2                          62.45                60        55.23               65.71
  50%
                                                                   Q3                          72.33                75        69.25                  83
  40%                                                      29.03   Min                            25                28        22.86                  36
  30%                         22.58                                Max                         93.33             91.43         100                96.36
          16.67 16.67 12.9              9.52 14.3 12.9
  20%
  10%                                4.76       3.23
                                                                       Namun ada keragaman antar kelas paralel,
   0%
                                                                   sehingga dilakukan pembakuan nilai UTS dan
           Kontrol     Perlakuan        Kontrol     Perlakuan      UAS untuk menyetarakan keheterogenan
                                                                   tersebut. Penyebaran nilai UTS dan UAS baku
                     PM                        Kalkulus            dapat dilihat melalui boxplot pada Gambar 10.
                   A B C D                                             Pada Gambar 10, dapat dilihat ada
Gambar 9 Persentase mahasiswa berdasarkan                          kemiripan penyebaran nilai UTS dan UAS
         nilai mutu PM dan Kalkulus.                               baku dengan penyebaran nilai UTS dan UAS
                                                                   yang sesungguhnya. Begitu pula dengan
    Pada Gambar 9 terlihat bahwa sebagian                          besaran nilai rata-ratanya pada kelompok
                                                                                        ratanya
besar mahasiswa memiliki nilai mutu mata                           kontrol dan perlakuan.
kuliah Pengantar Matematika (PM) dan
Kalkulus adalah C. Pada mata kuliah PM                                      2


persentase nilai mutu PM adalah 66.67%
                                                                            1
untuk kelompok kontrol dan 64.52%
perlakuan. Sama halnya dengan mata kuliah
          .                                                                 0

Kalkulus, untuk kelompok kontrol sebesar
                                                                     Data




71.43% dan kelompok perlakuan sebesar                                       -1


54.84%. Pada mata kuliah PM, tidak ada
                                                                            -2
satupun mahasiswa dalam penelitian ini yang
memiliki nilai mutu A.                                                      -3

    Dari statistika deskriptif di atas, dapat                                    UTS Kontrol       UAS Kontrol     UT Perlakuan
                                                                                                                    TS            UAS Perlakuan
dilihat bahwa kelompok penelitian memiliki
                                                                   Gambar 10 Boxplot UTS dan UAS baku.
7



    Pada RKTS, kelompok kontrol diharapkan        multikolinearitas juga terpenuhi dengan nilai
memiliki kestabilan nilai antara pretest dan      VIF kurang dari 10. Untuk asumsi
posttest sehingga dapat menjadi pembanding        homokedastisitas dapat dilihat pada Lampiran
untuk kelompok perlakuan. Pada Gambar 10,         4, bahwa sisaan menyebar dengan pita lurus
terjadi penurunan pada nilai kelompok             sehingga dapat dikatakan sisaan homogen.
kontrol, hal ini disebabkan adanya faktor-        Selain itu juga, sisaan tidak membentuk suatu
faktor eksternal yang tidak terkontrol. Faktor    trend tertentu, sehingga saling bebas
eksternal dan interaksi sosial dapat
mempengaruhi validitas internal. Faktor-                2

faktor eksternal sangat sulit dikontrol pada            1
penelitian ini, karena pengamatan terhadap
objek penelitian yang tidak menyeluruh.                 0




                                                  UAS
Pengamatan objek penelitian hanya difokus-              -1
kan pada kelompok perlakuan, sedangkan
                                                        -2
tidak dilakukan pengamatan pada kelompok
kontrol.                                                -3
    Pengaruh faktor eksternal tidak dapat                      -2            -1           0            1      2
dihindari. Pada saat penelitian, objek                           Kontrol            UTS
                                                               Perlakuan
penelitian mengalami ospek kampus, hal ini
merupakan salah satu peristiwa yang dapat         Gambar 11 Plot nilai UTS dan UAS.
menjadi faktor eksternal, yang dapat
memberikan efek berbeda pada objek                    Pada Gambar 11 dapat dilihat selisih
penelitian. Demikian pula, adanya faktor dari     perbedaan antara kelompok kontrol dan
segi instrumentasi dimana standar alat ukur       perlakuan. Sesuai dengan persamaan regresi
untuk pretest dan posttest berbeda. Selain itu,   di atas, pengaruh pemberian perlakuan
adanya      interaksi   sosial   juga    dapat    (tutorial) dapat menambah intersep dari
mempengaruhi objek penelitian. Ancaman            persamaan. Untuk kelompok kontrol, saat
validitas internal tidak dapat diukur, namun      nilai baku UTS sebesar 0 maka nilai UAS
dapat dijadikan sebagai pertimbangan.             yang diperoleh -0.4611 yang artinya nilai
    Untuk melihat pengaruh pemberian              UAS yang diperoleh berada di bawah rata-
tutorial maka dilakukan analisis regresi yang     rata. Sedangkan pada kelompok perlakuan,
memodelkan nilai UAS (posttest) dengan nilai      saat nilai baku UTS sebesar 0, maka nilai
UTS (pretest) dan kelompok. Pada RKTS,            UAS yang diperoleh 0.225 yang artinya nilai
nilai UTS dijadikan faktor yang tidak dapat       berada di atas rata-rata.
disetarakan di antara objek penelitian dan            Pada Tabel 3 dapat dilihat nilai R2 adj yang
diasumsikan akan mempengaruhi nilai UAS           dihasilkan hanya 22.9%, dengan kata lain
selain perlakuan yang diberikan.                  77.1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
                                                  model. Oleh karena itu dilakukan analisis
Tabel 3 Persamaan regresi                         untuk melihat faktor-faktor lain yang
   variabel          b        SE(b)       P       mempengaruhi nilai UAS (posttest) dengan
Konstanta        -0.4611      0.1475    0.003
                                                  menggunakan regresi bertatar (stepwise
UTS(Pretest)      0.4701      0.1097    0.000     regression). Faktor-faktor tersebut antara lain
Perlakuan         0.6863      0.2251    0.003     jenis     kelamin,    asal   daerah,     tingkat
   S=0.931      R2=25.0%     R2 (adj)=22.9%       pengeluaran per bulan, IPK, status beasiswa,
                                                  status organisasi, keikutsertaan dalam
    Pada persamaan regresi di atas, dapat         bimbingan belajar, serta nilai ujian pengantar
dilihat bahwa nilai UTS (pretest) dan             matematika dan kalkulus. Hasil analisis
perbedaan kelompok mempengaruhi nilai             regresi dengan semua faktor dapat dilihat pada
UAS (posttest) pada taraf nyata 5%.               Lampiran 7.
Perbedaan kelompok memberikan pengaruh
positif sebesar 0.6863 dengan nilai p sebesar     Tabel 4 Persamaan regresi dengan IPK
0.003. Hal ini dapat diartikan bahwa tutorial       variabel                  b               SE(b)          P
memberi kenaikan nilai pada kelompok              Konstanta                -5.676             1.223        0.000
perlakuan.                                        Pretest                  0.3339             0.1032       0.002
    Asumsi pada analisis regresi pada Tabel 3     Perlakuan                0.6485             0.2017       0.002
sudah terpenuhi. Untuk asumsi kenormalan,         IPK                      1.9406             0.4526       0.000
diperoleh nilai p lebih dari 0.10, sehingga        S=0.833            R2=40.8%            R2 (adj)=38.2%
sisaan     normal.   Asumsi      bebas   dari
8



    Dengan menggunakan regresi bertatar,           IPK) yang dihasilkan hanya 38.2%, dengan
dari faktor-faktor yang dimasukkan dalam           kata lain 61.8% keragaman nlai UAS
persamaan, hanya faktor IPK yang                   dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang
mempengaruhi nilai UAS (posttest) selain           tidak diamati pada penelitian ini. Pengaruh
kelompok dan nilai UTS (pretest). Pada Tabel       pemberian tutorial pada penelitian ini masih
4 dapat dilihat bahwa IPK berpengaruh positif      tergolong kecil. Hal ini disebabkan karena
dengan nilai statistik uji t sebesar 4.29 dengan   pelaksanaan tutorial tidak sesuai rencana yaitu
nilai p 0.000. Pengaruh IPK sebesar 1.9406,        hanya seminggu sebelum dilaksanakannya
dan lebih besar dibanding pengaruh                 UAS. Pelaksanaan tutorial terhambat karena
kelompok. Terlihat juga dengan penambahan          sulitnya mendapatkan nilai mahasiswa untuk
faktor IPK terjadi peningkatan nilai R2            UTS yang pada awalnya akan dijadikan
Adjusted sebesar 38.2%.                            kriteria pembagian kelompok. Selain itu,
    Asumsi pada persamaan Tabel 4 sudah            frekuensi pemberian tutorial yang terlalu
terpenuhi. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran     sedikit dan tidak secara reguler dapat
4. Asumsi tidak ada multikolinearitas ter-         mengurangi pengaruh pemberian tutorial.
penuhi dengan nilai VIF kecil, sedangkan
asumsi kenormalan, homokedastisitas dan                     SIMPULAN DAN SARAN
kebebasan sisaan dapat dilihat melalui plot
sisaan.                                                              Simpulan
    Untuk melihat pengaruh IPK lebih                   Tutorial mata kuliah Metode Statistika
mendalam, dilakukan pemisahan untuk                Semester Pendek 2010-2011 pada penelitian
kelompok berdasarkan IPK yaitu IPK rendah          ini memberikan pengaruh positif. Dari rata-
(2.00<IPK≤2.50)         dan      IPK      sedang   rata yang diperoleh, pada kelompok perlakuan
(2.50<IPK≤3.00). Pada Tabel 5 dapat dilihat        terjadi peningkatan nilai dari UTS ke UAS,
bahwa perlakuan dan nilai UTS berpengaruh          sedangkan pada kelompok kontrol terjadi
pada kelompok IPK rendah dengan nilai R2           penurunan nilai. Nilai R2 Adjusted yang
adjusted sebesar 53.1%. Uji asumsi untuk           diperoleh sebesar 22.9%. Penambahan peubah
persamaan regresi pada Tabel 5 dapat dilihat       IPK ke dalam model menghasilkan nilai R2
pada Lampiran 5, dimana semua asumsi               Adjusted sebesar 38.2%. Dari pemisahan IPK
regresi sudah terpenuhi.                           diperoleh bahwa persamaan regresi untuk IPK
                                                   rendah dengan R2 Adjusted sebesar 53.1%
Tabel 5 Persamaan Regresi untuk IPK rendah         lebih baik dibanding IPK sedang dengan R2
                                                   Adjusted sebesar 14.6%.
  variabel         b             SE(b)       P
                                                       Pengaruh tutorial masih dianggap kecil
Konstanta       -0.2832          0.1588    0.080
UTS(Pretest)    0.2982           0.1196    0.016
                                                   karena pelaksanaan tutorial yang tidak sesuai
Perlakuan       0.6194           0.2397    0.013   rencana dan frekuensi dilakukannya tutorial
  S=0.646      R2=59.0%    R2(adj)=53.1%
                                                   yang terlalu sedikit dan tidak secara reguler.
                                                   Penelitian ini tidak cukup kuat untuk
Tabel 6 Persamaan Regresi untuk IPK sedang         digeneralisasikan pada semester genap atau
                                                   ganjil karena dilaksanakan pada semester
  variabel         b             SE(b)       P     pendek.
Konstanta       -1.0505          0.2169    0.000
UTS(Pretest)    0.7684           0.1742    0.001
                                                                        Saran
Perlakuan       0.9981           0.3590    0.015
                2            2
                                                       Pada penelitian ini, sebaiknya pemberian
  S=0.880      R =17.7%    R (adj)=14.6%
                                                   tutorial dilakukan secara terencana dan secara
                                                   reguler sehingga pengaruh dari pemberian
    Berbeda halnya bila persamaan regresi
                                                   tutorial lebih terlihat. Metode pemberian
dilakukan pada kelompok IPK sedang. Pada
                                                   tutorial harus bersifat latihan dan pemahaman
kelompok ini nilai UTS dan perlakuan juga
                                                   soal dengan jelas. Tutorial sebaiknya
berpengaruh terhadap nilai UAS. Namun
                                                   dilakukan pada kelompok belajar kecil yang
dengan nilai R2 adjusted yang lebih kecil yaitu
                                                   terdiri dari 5-7 orang selama 2 jam tiap
hanya sebesar 14.6 %. Sehingga persamaan
                                                   pertemuan.
regresi untuk IPK rendah lebih baik dibanding
IPK sedang. Persamaan regresi dapat untuk
IPK sedang dilihat pada Tabel 6. Asumsi pada
persamaan regresi ini juga sudah terpenuhi,
dapat dilihat dari plot sisaan pada Lampiran 6.
    Pada penelitian ini, R2 adjusted untuk data
lengkap (tidak dipisahkan oleh kelompok
9



            DAFTAR PUSTAKA

Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor : Pusat
      Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut
      Pertanian Bogor.
Aunuddin. 2005. Statistika : Rancangan dan
      Analisis Data.Bogor : IPB Press.
Campbell DT, Julian TS. 1963. Experimental
      and Quasi-Experimental Design For
      Research. London : Houston Mifflin
      Company Boston.
Cook TD, Donald TC. 1979. Quasi
      Experimentation : Design & Analysis
      Issues For Field Settings. London :
      Houghton Mifflin Company Boston.
Munthe J. 1983. Studi Komparatif Tentang
      Problem yang dihadapi Mahasiswa
      Terhambat dan Berhasil. Tesis.
      Bandung. IKIP.
Nor KM. 2002. Belajar Teknik Belajar. Kuala
      Lumpur : PTS Litera Utama.
Simamora B. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta :
      PT Gramedia Pustaka Utama
Trochim WM. The Research Methods
      Knowledge        Base,   2nd  Edition.
      http://www.socialresearchmethods.net/
      kb[20 Oktober 2006].
Walpole RE. 1992. Pengantar Statistika
      Edition ke-3. Sumantri B, penerjemah;
      Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
      Terjemahan dari : Introduction to
      Statistics, 3rd Edition.

More Related Content

What's hot

4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
komisariatimmbpp
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
KuliahMandiri.org
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
Antary Yuniar Widi
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Rahmadi Pribadi Muclis
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiazizyzy09
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
Subdit Kreativitas Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
Nona Zesifa
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
wiyadnya
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
Agung Agung
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
Wira Kusuma
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Indah Widi
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
Fergieta Prahasdhika
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
Modul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologisModul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologis
BINTI ISROFIN
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
Husna Sholihah
 
Sidang skripsi ppt
Sidang skripsi pptSidang skripsi ppt
Sidang skripsi ppt
Miharnuti urip
 

What's hot (20)

4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
285 Proposal PKM 5 Bidang Mahasiswa UGM yang Didanai 2015/2016
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
 
Kuasi eksperimen
Kuasi eksperimenKuasi eksperimen
Kuasi eksperimen
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Modul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologisModul 4 angket dan skala psikologis
Modul 4 angket dan skala psikologis
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
Sidang skripsi ppt
Sidang skripsi pptSidang skripsi ppt
Sidang skripsi ppt
 

Viewers also liked

Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
Endi Nugroho
 
Makalah vocabulary
Makalah vocabularyMakalah vocabulary
Makalah vocabulary
echan_vega
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
Yelfy Yazid
 
3. tesis pelabuhan murhum
3. tesis pelabuhan murhum3. tesis pelabuhan murhum
3. tesis pelabuhan murhum
kamushal142
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
Ainur
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Larasati Sunarto
 
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Hida II
 
Pelatihan singkat olah data dengan software spss
Pelatihan singkat olah data dengan software spssPelatihan singkat olah data dengan software spss
Pelatihan singkat olah data dengan software spss
prana gio
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
zmeffendi
 
Introduction to SPSS 22 - step by steps
Introduction to SPSS 22 - step by stepsIntroduction to SPSS 22 - step by steps
Introduction to SPSS 22 - step by steps
Wan Amir N Wan Ahmad
 
Ppb pendidikan desain eksperimen
Ppb pendidikan desain eksperimenPpb pendidikan desain eksperimen
Ppb pendidikan desain eksperimen
Irwin Septian
 

Viewers also liked (12)

Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Makalah vocabulary
Makalah vocabularyMakalah vocabulary
Makalah vocabulary
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
 
3. tesis pelabuhan murhum
3. tesis pelabuhan murhum3. tesis pelabuhan murhum
3. tesis pelabuhan murhum
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Pelatihan singkat olah data dengan software spss
Pelatihan singkat olah data dengan software spssPelatihan singkat olah data dengan software spss
Pelatihan singkat olah data dengan software spss
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Introduction to SPSS 22 - step by steps
Introduction to SPSS 22 - step by stepsIntroduction to SPSS 22 - step by steps
Introduction to SPSS 22 - step by steps
 
Ppb pendidikan desain eksperimen
Ppb pendidikan desain eksperimenPpb pendidikan desain eksperimen
Ppb pendidikan desain eksperimen
 

Similar to Quasi Experimental Design

Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hRoby Frank
 
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptxhijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
fajarajiauobi
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
AinulUyuni1
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
Nurfaini Nurfaini
 
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptxKelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
nurlailamarasabessy3
 
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptxSTUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
DediAlamsyah4
 
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AHDESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
MuhammadFadhilFaisal
 
Experimental research
Experimental researchExperimental research
Experimental research
Riandyyayanparatama
 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
AzizSulaiman7
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
Suaidin -Dompu
 
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
drgRachmawaty
 
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.pptdesain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
SunYono
 
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
UMRATUNHAYATI
 
Desain eksperimental sebenarnya
Desain eksperimental sebenarnyaDesain eksperimental sebenarnya
Desain eksperimental sebenarnya
M. Ryum Salumpu
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoMurni Tau Konjona Bulukumba
 
P3 metode penelitian
P3 metode penelitianP3 metode penelitian
P3 metode penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
Lutfi Alibi
 

Similar to Quasi Experimental Design (20)

Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby h
 
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptxhijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
hijau Estetik Presentasi Tugas Penelitian metopen kel 3.pptx
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptxKelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
Kelompok 2_Penyanggah_Quasi-Experimental Design.pptx
 
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptxSTUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
STUDI PRA EXPERIMENTAL.pptx
 
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AHDESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
DESAIN PENELITIAN oleh DR RifQATUSSAD'AH
 
Experimental research
Experimental researchExperimental research
Experimental research
 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
04_RACHMAWATY_J012231003_STUDI EKSPERIMENTAL.pptx
 
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.pptdesain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
desain penelitian_eksperimental_Faktorial.ppt
 
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
2015_Penelitian_Eksperimental.pptx
 
Desain eksperimental sebenarnya
Desain eksperimental sebenarnyaDesain eksperimental sebenarnya
Desain eksperimental sebenarnya
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
 
P3 metode penelitian
P3 metode penelitianP3 metode penelitian
P3 metode penelitian
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
 
4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif4.metode penelitian kuantitatif
4.metode penelitian kuantitatif
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 

Quasi Experimental Design

  • 1. 1 PENDAHULUAN dampak, unit percobaan, namun tidak menggunakan pengacakan untuk menciptakan Latar Belakang pembandingan dalam rangka menyimpulkan Salah satu metode pengumpulan data perubahan yang disebabkan oleh perlakuan. dalam penelitian adalah melalui percobaan. Rancangan percobaan semu diterapkan Percobaan yang dikenal selama ini secara jika tidak ada pengacakan dalam pemilihan umum memerlukan beberapa kaidah atau objek dan digunakan kelompok pembanding prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu sebagai kontrol. Rancangan ini biasanya pengulangan, proses pengacakan dan digunakan pada bidang sosial, khususnya pengendalian lokal. Prinsip-prinsip tersebut bidang pendidikan. Ada beberapa jenis relatif mudah dipenuhi dalam suatu percobaan rancangan percobaan semu yaitu Rancangan di bidang ilmu eksakta. Sedangkan untuk Deret Waktu (Time Series Design), percobaan di bidang ilmu sosial termasuk Rancangan Contoh Waktu Setara (Equivalent percobaan di bidang pendidikan, seringkali Time-Sample Design), Rancangan Materi prinsip-prinsip tersebut tidak secara murni Setara (Equivalent Materials Design), dapat dipenuhi. Rancangan Kelompok Tidak Setara Rancangan Percobaan Semu (Quasi (Nonequivalent Control Group Design), Experimental Design) merupakan salah satu Rancangan Berimbang (Counterbalanced metode yang sering diterapkan dalam Design), Rancangan Pra-Pasca Pengujian penelitian sosial. Metode ini disebut quasi Terbagi (Separate-Sample Pretest-Posttest (semu) karena prinsip-prinsip pengacakan dan Design), Rancangan Kelompok Kontrol Pra- kontrol lokal tidak dapat dilakukan secara Pasca Pengujian Terbagi (Separate-Sample ketat sebagaimana dalam ilmu eksakta. Pretest-Posttes Control Group Design), Pada penelitian ini akan diterapkan Rancangan Deret Waktu Berulang (The Rancangan Kelompok Tidak Setara (Non- Multiple Time-Series Design), Rancangan Equivalent Group Design). Rancangan ini Siklus Berulang Institusi (Recurrent merupakan salah satu teknik dalam rancangan Institutional Cycle Design) dan Rancangan percobaan semu yang digunakan dalam Regresi Diskontinyu (Regression Discon- kegiatan evaluasi. Pada rancangan ini diambil tinuity Design). Namun, rancangan yang dua kelompok yang dianggap setara dimana sering kali digunakan adalah Rancangan salah satu kelompok akan dikenai program Kelompok Tidak Setara dan Rancangan (intervensi) dan kelompok lainnya sebagai Regresi Diskontinuitas. pembanding (kontrol). Rancangan ini akan difokuskan pada Validitas bidang pendidikan dalam evaluasi pengaruh Validitas menunjukkan perkiraan terbaik tutorial untuk mengetahui apakah pemberian yang ada terhadap kebenaran atau kesalahan tutorial bermanfaat meningkatkan kualitas proposisi, termasuk proposisi mengenai sebab. peserta didiknya Campbell dan Stanley (1963) membagi validitas eksperimen menjadi dua yakni Tujuan validitas internal dan eksternal. Validitas Tujuan dari penelitian ini adalah : internal adalah kebenaran perkiraan tentang 1. Mengaplikasikan Rancangan Kelompok kesimpulan mengenai sebab-akibat atau Tidak Setara untuk mengevaluasi hubungan kausal, menunjukkan apakah ada pemberian tutorial pada mahasiswa hubungan kausal antara dua variabel, apakah semester pendek mata kuliah Metode hubungan kausal itu berasal dari variabel yang Statistika tahun ajaran 2010-2011 dimanipulasi (perlakuan) ke variabel yang 2. Menganalisis efektivitas tutorial mata diukur. Ancaman untuk validitas internal kuliah metode statistika terhadap nilai adalah variabel ekstra dan interaksi sosial. ujian akhir semester (UAS) Variabel ekstra adalah faktor-faktor lain selain 3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor lain program yang mempengaruhi keadaan yang mempengaruhi nilai Ujian Akhir kelompok pengamatan sehingga dapat Semester mata kuliah Metode Statistika. mempengaruhi hasil pada pengamatan akhir. Variabel ekstra dapat dikategorikan sebagai TINJAUAN PUSTAKA berikut : 1. Sejarah (history) Rancangan Percobaan Semu Menunjukkan perubahan perilaku karena Cook dan Campbell (1979) merumuskan peristiwa yang terjadi diantara selang rancangan percobaan semu sebagai percobaan pengamatan (pretest dan posttest), bukan yang memiliki perlakuan, pengukuran karena perlakuan.
  • 2. 2 2. Maturasi simpulan. Ancaman bagi validitas eksternal Menunjukkan perubahan perilaku karena adalah penjelasan yang mungkin salah dalam subjek penelitian bertambah dewasa, bijak, membuat generalisasi. Ada tiga ancaman kuat dan lebih berpengalaman diantara utama bagi validitas eksternal yaitu orang, selang pengamatan. tempat dan waktu. (Trochim 2006, diacu 3. Efek pengujian (Testing) dalam Web Center for Social Research Menunjukkan efek karena pengulangan Methods 2006) pengukuran tertentu. Pengulangan akan membuat subjek penelitian lebih mengenal Rancangan Kelompok Tidak Setara tesnya sehingga performans akan (RKTS) meningkat. Rancangan Kelompok Tidak Setara 4. Instrumentasi adalah desain yang paling sering digunakan Menunjukkan perubahan perilaku karena dalam penelitian sosial (Trochim perubahan yang dialami instrumen (alat 2006). Strukturnya seperti pada percobaan ukur) dalam selang pengamatan. Misalnya, acak, dengan pengamatan sebelum dan peneliti menjadi lebih berpengalaman. sesudah perlakuan. Notasinya biasa ditulis 5. Efek statistik seperti berikut: Menunjukkan efek yang terjadi jika N O1 X O2 kelompok diberi alat ukur yang tidak N O1 O2 reliabel, sehingga adanya perubahan dengan O1 adalah pretest, O2 adalah posttest, seolah-oleh karena adanya suatu perlakuan X adalah perlakuan dan N adalah tertentu, skor pretest tinggi dapat menjadi ketidaksetaraan. skor posttest lebih rendah dan sebaliknya. 6. Seleksi Tabel 1 Penerapan RKTS Menunjukkan efek yang disebabkan Kelas A Pre-test Tutorial Post-test karena perbedaan jenis subjek antara Kelas B Pre-test Post-test kelompok percobaan. Dalam rancangan percobaan semu, ancaman seleksi sering Dalam RKTS, kita paling sering terjadi, karena kelompok yang berbeda menggunakan grup utuh yang dianggap sama akan mendapat perlakuan yang berbeda, sebagai kelompok perlakuan dan kelompok dan pemilihan subjek dalam kelompok kontrol. Dalam penelitian berbasis komunitas, tidak mempunyai peluang yang sama digunakan dua komunitas yang sama. Dalam seperti pada percobaan acak. RKTS diusahakan untuk memilih kelompok 7. Mortalitas yang serupa mungkin sehingga dapat Menunjukkan efek yang disebabkan oleh membandingkan kelompok perlakuan dan jenis subjek yang berbeda yang kelompok kontrol. Tapi kita tidak pernah bisa mengundurkan diri dari perlakuan selama memastikan kelompok yang diperbandingkan penelitian dilakukan. itu sama persis, karena memang tidak ada Selain variabel ekstra, interaksi sosial juga pengacakan di dalamnya. Setiap perbedaan dapat mempengaruhi validitas internal. sebelumnya antara kelompok dapat Berikut adalah interaksi sosial yang terjadi mempengaruhi hasil penelitian. Dalam ke- pada percobaan semu : adaan terburuk, dapat mempengaruhi 1. Difusi atau imitasi perlakuan kesimpulan. Oleh karena itu, ancaman Adanya hubungan sosial antara kelompok- validitas internal yang paling mempengaruhi kelompok pengamatan sehingga kemung- adalah seleksi. kinan akan ada pertukaran informasi dan pengalaman. Tutorial 2. Persaingan kompensatoris Tutorial adalah suatu pertemuan antara Motivasi untuk mengembangkan diri yang tutor dan seorang atau sekelompok peserta terjadi pada kelompok pembanding didik. Tutorial biasanya diadakan setelah 3. Demoralisasi responden kegiatan belajar utama, untuk menyem- Jatuhnya mental kelompok pembanding purnakan pengajaran. Tutorial bukan kelas karena merasa diabaikan. atau kuliah, hanya pelengkap kuliah dan lebih 4. Persamaan kompensasi perlakuan membahas soal-soal. Dengan tutorial dapat Adanya kecenderungan untuk memberikan dilihat lebih dekat sejauh mana peserta didik perlakuan pada suatu kelompok tertentu. menerima dan paham akan materi (Nor 2002). Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi, validitas yang mengacu pada perkiraan kebenaran preposisi dan ke-
  • 3. 3 k j −1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Y = β 0 + β 1 X 1 + ... + ∑ β jl D jl + β p X Prestasi Belajar i =1 p Menurut Munthe (1983), faktor-faktor dengan kj adalah kategori peubah bebas ke-j, yang mempengaruhi keberhasilan mahasiwa Djl melambangkan kj – 1 peubah boneka dan dalam proses pendidikan adalah faktor βjl adalah koefisien peubah boneka, l = intelektual (kapasitas belajar, bakat dan 1,2,….kj – 1. kecerdasan) dan faktor nonintelektual Dalam analisis regresi linear berganda ada (masalah belajar, karier, sosial, emosional, beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu jenis kelamin, kesehatan, keuangan, bebas multikolinearitas, homoskedastisitas, pengembangan pribadi, keluarga, pemanfaatan bebas autokorelasi dan kenormalan sisaan. waktu luang, agama dan akhlak). Pada RKTS, pendekatan untuk melihat pengaruh perlakuan dapat dilakukan dengan Statistika Deskriptif menggunakan model regresi linear berganda. Proses analisis data pada dasarnya Model yang digunakan adalah meliputi upaya penelusuran dan Yi = β 0 + β 1 X i + β 2 Z i + ei pengungkapan informasi yang relevan yang Dengan Yi adalah skor posttest pada unit terkandung dalam data dan penyajian hasilnya dalam bentuk yang lebih ringkas dan pengamatan ke-i, β0 adalah koefisien intersep, sederhana yang pada akhirnya mengarah pada β1 adalah koefisien pretest, Xi adalah skor perlunya adanya penjelasan dan penafsiran pretest pada unit pengamatan ke-i, Zi adalah (Aunuddin 1989). peubah boneka untuk perlakuan ( 0 =kontrol, Statistika deskriptif adalah metode-metode 1=perlakuan) dan ei merupakan sisaan dari yang berkaitan dengan pengumpulan dan unit pengamatan ke-i. penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna METODOLOGI (Walpole 1992). Statistika deskriptif belum sampai pada upaya penarikan kesimpulan, Data tetapi hanya pada tingkat memberikan suatu Populasi dalam penelitian ini adalah 165 ringkasan data sehingga setiap orang dapat mahasiswa yang mengikuti mata kuliah memahami informasi yang terkandung Metode Statistika pada semester pendek tahun didalamnya. ajaran 2010-2011 yang tersebar dari 27 departemen di IPB dan dibagi dalam 5 kelas Analisis Regresi Linear Berganda paralel. Dari populasi dipilih mahasiswa yang Analisis regresi linear berganda adalah memenuhi kriteria Indeks Prestasi Kumulatif salah satu alat statistika untuk mengevaluasi (IPK) ≤ 3.00 sebagai objek penelitian. Pada hubungan antara peubah respon (Y) dengan awalnya, kriteria pemilihan objek penelitian beberapa peubah penjelas (X). Model regresi yang akan digunakan adalah nilai Ujian linear berganda yang melibatkan p peubah Tengah Semester (UTS), namun karena sulit penjelas adalah mendapatkannya, maka digunakan kriteria ܻ ൌ ߚ଴ ൅ ߚଵ ܺଵ +…+ߚ௣ ܺ௣ ൅ ߝ IPK, dengan asumsi ada korelasi positif antara Salah satu metode yang digunakan untuk nilai UTS dan IPK. menduga parameter regresi dalam regresi Data yang digunakan dalam penelitian ini linear berganda adalah Metode Kuadrat adalah data nilai UTS dan Ujian Akhir Terkecil (MKT). Konsep dasar dari MKT Semester (UAS) mata kuliah Metode untuk menduga parameter regresi adalah Statistika pada Semester Pendek Tahun dengan meminimumkan jumlah kuadrat Ajaran 2010-2011. Selain itu diamati pula simpangan nilai pengamatan dengan garis faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi dugaan (Aunuddin 2005), yaitu nilai UAS. Faktor-faktor tersebut antara lain : n n X1 = Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) min ∑( yi −yi )2 = min ∑ei 2 ˆ X2 = Jenis Kelamin i =1 i =1 X3 = Asal Daerah Untuk peubah bebas yang berskala X4 = Pengeluaran per bulan kategorik diperlukan peubah boneka (dummy X5 = Status Beasiswa variable). Jika sebuah peubah bebas dengan X6 = Keikutsertaan dalam bimbingan belajar skala nominal atau ordinal mempunyai k X7 = Kegiatan non-akademik kategori maka sebanyak k-1 peubah boneka X8 = Nilai Mutu Pengantar Matematika akan dibentuk, sehingga model regresi linear X9 = Nilai Mutu Kalkulus berganda menjadi : Peubah boneka beserta kode dari peubah kategorik dapat dilihat pada Lampiran 2.
  • 4. 4 Metode Tahapan penelitian yang dilakukan adalah: 1. Penyusunan kuesioner kuesioner. 15.76% 8.48% 2. Pengumpulan data yang dilakukan pada 35.76% bulan Juli-Agustus 2010 Agustus 2010. 40.0% 3. Pembagian kelompok dari objek penelitian yang masuk kriteria IPK. Objek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 2.5<IPK≤3 2<IPK<2.5 2<IPK≤2.5 2.5<IPK<3 kelompok perlakuan dan kontrol. 3<IPK≤3.5 3<IPK<3.5 >3.5 4. Pemberian perlakuan berupa tutorial yang dilaksanakan pada tangg 8-14 Agustus tanggal Gambar 1 Sebaran persentase IPK mahasiswa ntase 2010 dan dilakukan sebanyak 2 2-3 kali dimana tiap pertemuan sekitar 2 jam. 2-3 Pemilihan mahasiswa dalam kelompok Tutorial dilaksanakan seminggu sebelum percobaan dilakukan secara merata di semua Ujian Akhir Semeter (UAS), dimana kelas paralel. Berdasarkan G an Gambar 2, sampel mahasiswa dalam kelompok perlakuan pada paralel 1 terwakili 75.67% dengan dibagi menjadi grup kecil yang terdiri dari 27.03% masuk kelompok perlakuan, paralel 2 5-6 orang. Materi tutorial lebih difokuskan ateri terwakili 14.28% dengan 4.78% masuk pada review materi dan pembahasan soal soal- kelompok perlakuan, paralel 3 terwakili soal ujian. 35.71% dengan 14.29% masuk kelompok 5. Analisis Data perlakuan, paralel 4 terwakili 50% dengan a. Analisis statistika deskriptif untuk 22.86% masuk kelompok perlakuan, dan 6% melihat karakteristik objek penelitian paralel 5 terwakili 31.8% dengan 18.18% secara umum. masuk kelompok perlakuan. Pemilihan sampel b. Mengevaluasi pengaruh pemberian secara menyebar dilakukan agar sampel yang tutorial dan nilai UTS terhadap nilai diambil representatif. Pembagian sampel pada UAS menggunakan analisis regresi dua kelompok diusahakan setara. linear berganda. Untuk analisis ini, . nilai UTS dan UAS dibakukan terlebih 100% dahulu terhadap rata-rata rata dan 24.32 simpangan baku di tiap kelas. Hal ini 80% 48.57 dilakukan untuk menyetarakan 64.29 68.18 keheterogenan ya yang terjadi di antara 60% 85.71 kelas paralel. 48.65 c. Analisis regresi berganda untuk 40% 28.57 melihat faktor-faktor lain yang faktor 21.43 13.64 mempengaruhi nilai UAS. 20% 27.03 9.52 22.86 14.29 18.18 0% 4.76 HASIL DAN PEMBAHASAN 1 2 3 4 5 Deskripsi Populasi Penelitian Perlakuan Kontrol Total Lainnya (IPK>3.00) Pada penelitian ini diperoleh nilai korelasi IPK dan UTS adalah 0.576 dengan nilai p Gambar 2 Persentase mahasiswa yang masuk sebesar 0.000, sehingga kriteria IPK untuk , dalam penelitian berdasarkan kelas an pemilihan objek penelitian dapat digunakan. paralel. Dari 165 mahasiswa, hanya 73 ma mahasiswa yang memiliki IPK ≤ 3.00 sehingga hanya 3.00, Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan 44.24% mahasiswa yang menjad objek menjadi Kelompok penelitian. Pada penelitian ini, tidak ada Mahasiswa yang terpilih menjadi objek mahasiswa yang memiliki IPK ≤ 2.00, penelitian terbagi menjadi dua kelompok, sehingga hanya digunkana mahasiswa dengan yakni 42.47% (31 orang) masuk kelompok IPK 2.00-≤3.00. perlakuan dan 57.53% (42 orang) masuk Berdasarkan Gambar 1, sebagian besar ambar kelompok kontrol. Tutorial hanya diberikan mahasiswa mempunyai IPK IPK-nya antara 3.00- pada kelompok perlakuan. Gambar 3 mem- ≤3.50 (40%). Selanjutnya diikuti oleh perlihatkan persentase jenis kelamin pada kelompok IPK 2.5-≤3.00 (35.7%), IPK>3.5 .00 kelompok percobaan. Pada kelompok kontrol (15.76%), serta IPK 2-≤2.5 (8.48%). 2.5 persentase laki-laki lebih tinggi dib laki dibanding
  • 5. 5 persentase perempuan, sedangkan pada 80% 71.43 kelompok perlakuan persentase perempuan 64.52 yang lebih tinggi. 60% 52.38 54.84 40% 28.57 60% 47.62 22.58 45.16 50% 20% 12.90 0 40% 0% 30% Kontrol Perlakuan 20% <=500000 500000-1000000 1000000 >1000000 10% Gambar 5 Persentase mahasiswa berdasarkan 0% tingkat pengeluaran. Kontrol Perlakuan Laki-laki Perempuan Untuk status memperoleh beasiswa kedua beasiswa, kelompok memiliki kesamaa kesamaan. Gambar 6 Gambar 3 Persentase mahasiswa berdasarkan memperlihatkan persentase mahasiswa yang jenis kelamin. tidak memperoleh beasiswa jauh lebih tinggi dibanding yang memperoleh beasiswa untuk Pengelompokan mahasiswa berdasarkan kedua kelompok. Pada kelompok kontrol asal daerah dibedakan menjadi tiga wilayah, 61.9% mahasiswa tidak memperoleh yaitu DKI Jakarta dan Banten Jawa Barat, Banten, beasiswa, sedangkan pada kelompok dan lainnya yang meliputi Jawa Tengah, Jawa perlakuan ada 58.06%. Timur, Sumatera, Sulawesi se serta Maluku. Dapat dilihat dari Gambar 4, dari kedua ambar 70% 61.90 58.06 60% kelompok, persentase mahasiswa dari Jawa 41.94 50% 38.10 Barat yang paling tinggi. Masa perkuliahan 40% semester pendek yang mengambil masa libur 30% lebih banyak diikuti mahasiswa yang tempat 20% tinggalnya di wilayah sekitar Jawa Barat a 10% khususnya Bogor, karena jangkaua jangkauannya lebih 0% mudah ke kampus. Kontrol Perlakuan Beasiswa Non-Beasiswa Non 50% 42.86 Gambar 6 Persentase mahasiswa berdasarkan 38.71 status beasiswa. 40% 33.33 32.26 29.03 30% 23.81 Pada semester pendek tahun ajaran 2010 2010- 20% 2011 banyak kegiatan organisasi yang menyita waktu mahasiswa. Pada G Gambar 7 10% dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa 0% dalam penelitian ini mengikuti kegiatan Kontrol Perlakuan organisasi. Pada kelompok kontrol 66.67% mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi, DKI Jakarta dan Banten Jawa Barat Lainnya sedangkan pada kelompok perlakuan ada 67.74%. Gambar 4 Persentase mahasiswa berdasarkan asal daerah. 80% 67.74 66.67 Untuk pengelompokan berdasarkan tingkat 60% pengeluaran, dibedakan menjadi 3 tingkat, 40% 33.33 32.26 yaitu ≤Rp500.000, >Rp1.000.000, serta Rp 500.000 - ≤Rp 1.000.000 Pada Gambar 5, 000. 20% dapat dilihat bahwa persentase tingkat 0% pengeluaran paling tinggi untuk kedua Kontrol Perlakuan kelompok, masing-masing 71.43% untuk masing Non-organisasi Organisasi kelompok kontrol dan 64.52% untuk Gambar 7 Persentase mahasiswa berdasarkan kelompok perlakuan. Untuk kelompok status organisasi. kontrol, tidak ada satu pun mahasiswa dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp 1.000.000.
  • 6. 6 93.55 kemiripan dalam tiap karakteristik yang 100% 83.33 diamati yaitu jenis kelamin, asal daerah, 80% tingkat pengeluaran per bulan, status 60% beasiswa, status organisasi, keikutsertaan 40% 16.67 dalam bimbingan belajar, serta nilai ujian 20% 6.45 pengantar matematika dan kalkulus. Hal ini atika 0% semakin mendukung kesetaraan diantara dua Kontrol Perlakuan kelompok. Les Tidak Les Evaluasi Tutorial Gambar 8 Persentase mahasiswa berdasarkan Pada Tabel 2, dapat dilihat statistika keikutsertaan bimbingan belajar. deskriptif dari nilai UTS dan UAS untuk seluruh kelas paralel. Dapat dilihat bahwa Selain variabel jenis kelamin, asal daerah, rata-rata nilai UTS untuk kelompok kontrol rata status beasiswa, status organisasi, identifikasi lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan, mahasiswa juga dilihat berdasarkan namun rata-rata nilai UAS lebih tinggi pada rata keiikutsertaannya pada suatu bimbingan utsertaannya kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol belajar. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai rata rata-rata UTS ke UAS sebagian besar mahasiswa tidak mengikuti yaitu dari 60.13 menjadi 58.74. Sedangkan bimbingan belajar (les). Pada kelompok pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kontrol 83.33% tidak mengikuti bimbingan nilai rata-rata dari 56.83 menjadi 65.47. belajar, sedangkan kelompok perlakuan lebih Peningkatan ini dapat mengindikasikan tinggi yaitu 93.55%. Hal ini disebabkan adanya pengaruh tutorial pada peningkatan karena pada masa perkuliahan semester nilai ujian mahasiswa. pendek hanya ada satu atau dua mata kuliah yang diikuti, sehingga mahasiswa lebih Tabel 2 Deskripsi nilai pretest pretest-posttest memilih belajar sendiri. Statistika Pretest (UTS) Posttest (UAS) Deskriptif Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Rata-rata 60.13 58.74 56.83 65.47 80% 71.43 Simpangan 15.94 19.06 17.87 17.78 66.67 64.52 baku 70% 60% 54.84 Q1 45.83 41 44.75 49 Q2 62.45 60 55.23 65.71 50% Q3 72.33 75 69.25 83 40% 29.03 Min 25 28 22.86 36 30% 22.58 Max 93.33 91.43 100 96.36 16.67 16.67 12.9 9.52 14.3 12.9 20% 10% 4.76 3.23 Namun ada keragaman antar kelas paralel, 0% sehingga dilakukan pembakuan nilai UTS dan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan UAS untuk menyetarakan keheterogenan tersebut. Penyebaran nilai UTS dan UAS baku PM Kalkulus dapat dilihat melalui boxplot pada Gambar 10. A B C D Pada Gambar 10, dapat dilihat ada Gambar 9 Persentase mahasiswa berdasarkan kemiripan penyebaran nilai UTS dan UAS nilai mutu PM dan Kalkulus. baku dengan penyebaran nilai UTS dan UAS yang sesungguhnya. Begitu pula dengan Pada Gambar 9 terlihat bahwa sebagian besaran nilai rata-ratanya pada kelompok ratanya besar mahasiswa memiliki nilai mutu mata kontrol dan perlakuan. kuliah Pengantar Matematika (PM) dan Kalkulus adalah C. Pada mata kuliah PM 2 persentase nilai mutu PM adalah 66.67% 1 untuk kelompok kontrol dan 64.52% perlakuan. Sama halnya dengan mata kuliah . 0 Kalkulus, untuk kelompok kontrol sebesar Data 71.43% dan kelompok perlakuan sebesar -1 54.84%. Pada mata kuliah PM, tidak ada -2 satupun mahasiswa dalam penelitian ini yang memiliki nilai mutu A. -3 Dari statistika deskriptif di atas, dapat UTS Kontrol UAS Kontrol UT Perlakuan TS UAS Perlakuan dilihat bahwa kelompok penelitian memiliki Gambar 10 Boxplot UTS dan UAS baku.
  • 7. 7 Pada RKTS, kelompok kontrol diharapkan multikolinearitas juga terpenuhi dengan nilai memiliki kestabilan nilai antara pretest dan VIF kurang dari 10. Untuk asumsi posttest sehingga dapat menjadi pembanding homokedastisitas dapat dilihat pada Lampiran untuk kelompok perlakuan. Pada Gambar 10, 4, bahwa sisaan menyebar dengan pita lurus terjadi penurunan pada nilai kelompok sehingga dapat dikatakan sisaan homogen. kontrol, hal ini disebabkan adanya faktor- Selain itu juga, sisaan tidak membentuk suatu faktor eksternal yang tidak terkontrol. Faktor trend tertentu, sehingga saling bebas eksternal dan interaksi sosial dapat mempengaruhi validitas internal. Faktor- 2 faktor eksternal sangat sulit dikontrol pada 1 penelitian ini, karena pengamatan terhadap objek penelitian yang tidak menyeluruh. 0 UAS Pengamatan objek penelitian hanya difokus- -1 kan pada kelompok perlakuan, sedangkan -2 tidak dilakukan pengamatan pada kelompok kontrol. -3 Pengaruh faktor eksternal tidak dapat -2 -1 0 1 2 dihindari. Pada saat penelitian, objek Kontrol UTS Perlakuan penelitian mengalami ospek kampus, hal ini merupakan salah satu peristiwa yang dapat Gambar 11 Plot nilai UTS dan UAS. menjadi faktor eksternal, yang dapat memberikan efek berbeda pada objek Pada Gambar 11 dapat dilihat selisih penelitian. Demikian pula, adanya faktor dari perbedaan antara kelompok kontrol dan segi instrumentasi dimana standar alat ukur perlakuan. Sesuai dengan persamaan regresi untuk pretest dan posttest berbeda. Selain itu, di atas, pengaruh pemberian perlakuan adanya interaksi sosial juga dapat (tutorial) dapat menambah intersep dari mempengaruhi objek penelitian. Ancaman persamaan. Untuk kelompok kontrol, saat validitas internal tidak dapat diukur, namun nilai baku UTS sebesar 0 maka nilai UAS dapat dijadikan sebagai pertimbangan. yang diperoleh -0.4611 yang artinya nilai Untuk melihat pengaruh pemberian UAS yang diperoleh berada di bawah rata- tutorial maka dilakukan analisis regresi yang rata. Sedangkan pada kelompok perlakuan, memodelkan nilai UAS (posttest) dengan nilai saat nilai baku UTS sebesar 0, maka nilai UTS (pretest) dan kelompok. Pada RKTS, UAS yang diperoleh 0.225 yang artinya nilai nilai UTS dijadikan faktor yang tidak dapat berada di atas rata-rata. disetarakan di antara objek penelitian dan Pada Tabel 3 dapat dilihat nilai R2 adj yang diasumsikan akan mempengaruhi nilai UAS dihasilkan hanya 22.9%, dengan kata lain selain perlakuan yang diberikan. 77.1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Oleh karena itu dilakukan analisis Tabel 3 Persamaan regresi untuk melihat faktor-faktor lain yang variabel b SE(b) P mempengaruhi nilai UAS (posttest) dengan Konstanta -0.4611 0.1475 0.003 menggunakan regresi bertatar (stepwise UTS(Pretest) 0.4701 0.1097 0.000 regression). Faktor-faktor tersebut antara lain Perlakuan 0.6863 0.2251 0.003 jenis kelamin, asal daerah, tingkat S=0.931 R2=25.0% R2 (adj)=22.9% pengeluaran per bulan, IPK, status beasiswa, status organisasi, keikutsertaan dalam Pada persamaan regresi di atas, dapat bimbingan belajar, serta nilai ujian pengantar dilihat bahwa nilai UTS (pretest) dan matematika dan kalkulus. Hasil analisis perbedaan kelompok mempengaruhi nilai regresi dengan semua faktor dapat dilihat pada UAS (posttest) pada taraf nyata 5%. Lampiran 7. Perbedaan kelompok memberikan pengaruh positif sebesar 0.6863 dengan nilai p sebesar Tabel 4 Persamaan regresi dengan IPK 0.003. Hal ini dapat diartikan bahwa tutorial variabel b SE(b) P memberi kenaikan nilai pada kelompok Konstanta -5.676 1.223 0.000 perlakuan. Pretest 0.3339 0.1032 0.002 Asumsi pada analisis regresi pada Tabel 3 Perlakuan 0.6485 0.2017 0.002 sudah terpenuhi. Untuk asumsi kenormalan, IPK 1.9406 0.4526 0.000 diperoleh nilai p lebih dari 0.10, sehingga S=0.833 R2=40.8% R2 (adj)=38.2% sisaan normal. Asumsi bebas dari
  • 8. 8 Dengan menggunakan regresi bertatar, IPK) yang dihasilkan hanya 38.2%, dengan dari faktor-faktor yang dimasukkan dalam kata lain 61.8% keragaman nlai UAS persamaan, hanya faktor IPK yang dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang mempengaruhi nilai UAS (posttest) selain tidak diamati pada penelitian ini. Pengaruh kelompok dan nilai UTS (pretest). Pada Tabel pemberian tutorial pada penelitian ini masih 4 dapat dilihat bahwa IPK berpengaruh positif tergolong kecil. Hal ini disebabkan karena dengan nilai statistik uji t sebesar 4.29 dengan pelaksanaan tutorial tidak sesuai rencana yaitu nilai p 0.000. Pengaruh IPK sebesar 1.9406, hanya seminggu sebelum dilaksanakannya dan lebih besar dibanding pengaruh UAS. Pelaksanaan tutorial terhambat karena kelompok. Terlihat juga dengan penambahan sulitnya mendapatkan nilai mahasiswa untuk faktor IPK terjadi peningkatan nilai R2 UTS yang pada awalnya akan dijadikan Adjusted sebesar 38.2%. kriteria pembagian kelompok. Selain itu, Asumsi pada persamaan Tabel 4 sudah frekuensi pemberian tutorial yang terlalu terpenuhi. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran sedikit dan tidak secara reguler dapat 4. Asumsi tidak ada multikolinearitas ter- mengurangi pengaruh pemberian tutorial. penuhi dengan nilai VIF kecil, sedangkan asumsi kenormalan, homokedastisitas dan SIMPULAN DAN SARAN kebebasan sisaan dapat dilihat melalui plot sisaan. Simpulan Untuk melihat pengaruh IPK lebih Tutorial mata kuliah Metode Statistika mendalam, dilakukan pemisahan untuk Semester Pendek 2010-2011 pada penelitian kelompok berdasarkan IPK yaitu IPK rendah ini memberikan pengaruh positif. Dari rata- (2.00<IPK≤2.50) dan IPK sedang rata yang diperoleh, pada kelompok perlakuan (2.50<IPK≤3.00). Pada Tabel 5 dapat dilihat terjadi peningkatan nilai dari UTS ke UAS, bahwa perlakuan dan nilai UTS berpengaruh sedangkan pada kelompok kontrol terjadi pada kelompok IPK rendah dengan nilai R2 penurunan nilai. Nilai R2 Adjusted yang adjusted sebesar 53.1%. Uji asumsi untuk diperoleh sebesar 22.9%. Penambahan peubah persamaan regresi pada Tabel 5 dapat dilihat IPK ke dalam model menghasilkan nilai R2 pada Lampiran 5, dimana semua asumsi Adjusted sebesar 38.2%. Dari pemisahan IPK regresi sudah terpenuhi. diperoleh bahwa persamaan regresi untuk IPK rendah dengan R2 Adjusted sebesar 53.1% Tabel 5 Persamaan Regresi untuk IPK rendah lebih baik dibanding IPK sedang dengan R2 Adjusted sebesar 14.6%. variabel b SE(b) P Pengaruh tutorial masih dianggap kecil Konstanta -0.2832 0.1588 0.080 UTS(Pretest) 0.2982 0.1196 0.016 karena pelaksanaan tutorial yang tidak sesuai Perlakuan 0.6194 0.2397 0.013 rencana dan frekuensi dilakukannya tutorial S=0.646 R2=59.0% R2(adj)=53.1% yang terlalu sedikit dan tidak secara reguler. Penelitian ini tidak cukup kuat untuk Tabel 6 Persamaan Regresi untuk IPK sedang digeneralisasikan pada semester genap atau ganjil karena dilaksanakan pada semester variabel b SE(b) P pendek. Konstanta -1.0505 0.2169 0.000 UTS(Pretest) 0.7684 0.1742 0.001 Saran Perlakuan 0.9981 0.3590 0.015 2 2 Pada penelitian ini, sebaiknya pemberian S=0.880 R =17.7% R (adj)=14.6% tutorial dilakukan secara terencana dan secara reguler sehingga pengaruh dari pemberian Berbeda halnya bila persamaan regresi tutorial lebih terlihat. Metode pemberian dilakukan pada kelompok IPK sedang. Pada tutorial harus bersifat latihan dan pemahaman kelompok ini nilai UTS dan perlakuan juga soal dengan jelas. Tutorial sebaiknya berpengaruh terhadap nilai UAS. Namun dilakukan pada kelompok belajar kecil yang dengan nilai R2 adjusted yang lebih kecil yaitu terdiri dari 5-7 orang selama 2 jam tiap hanya sebesar 14.6 %. Sehingga persamaan pertemuan. regresi untuk IPK rendah lebih baik dibanding IPK sedang. Persamaan regresi dapat untuk IPK sedang dilihat pada Tabel 6. Asumsi pada persamaan regresi ini juga sudah terpenuhi, dapat dilihat dari plot sisaan pada Lampiran 6. Pada penelitian ini, R2 adjusted untuk data lengkap (tidak dipisahkan oleh kelompok
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor : Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor. Aunuddin. 2005. Statistika : Rancangan dan Analisis Data.Bogor : IPB Press. Campbell DT, Julian TS. 1963. Experimental and Quasi-Experimental Design For Research. London : Houston Mifflin Company Boston. Cook TD, Donald TC. 1979. Quasi Experimentation : Design & Analysis Issues For Field Settings. London : Houghton Mifflin Company Boston. Munthe J. 1983. Studi Komparatif Tentang Problem yang dihadapi Mahasiswa Terhambat dan Berhasil. Tesis. Bandung. IKIP. Nor KM. 2002. Belajar Teknik Belajar. Kuala Lumpur : PTS Litera Utama. Simamora B. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Trochim WM. The Research Methods Knowledge Base, 2nd Edition. http://www.socialresearchmethods.net/ kb[20 Oktober 2006]. Walpole RE. 1992. Pengantar Statistika Edition ke-3. Sumantri B, penerjemah; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari : Introduction to Statistics, 3rd Edition.