Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia. Perilaku merupakan respons individu terhadap stimulus lingkungan yang bisa diamati dan memiliki tujuan. Faktor lingkungan, kebutuhan, dan pengalaman mempengaruhi perilaku manusia. Ada tiga pendekatan untuk memahami perilaku yaitu kognitif, penguatan, dan psikoanalitis.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Teori perkembangan karir Ginzberg menyatakan bahwa proses pemilihan karir terdiri dari tiga tahap: fantasi, tentatif, dan realistik. Tahap tentatif terbagi menjadi empat tahap berdasarkan minat, kapasitas, nilai, dan transisi. Tahap realistik terdiri dari eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Teori ini menjelaskan proses pemilihan karir seseorang sejak masa kanak-kanak hingga
Dokumen ini membahas pengalaman penulis sebagai mahasiswa kesehatan di UI. Penulis belajar tentang pentingnya kerja sama tim kesehatan setelah mengikuti modul kolaborasi tim kesehatan di semester dua. Modul ini mengajarkan konsep kerja sama antar profesi kesehatan dan peran masing-masing dalam tim. Penulis belajar bahwa pelayanan kesehatan dilaksanakan secara tim untuk meningkatkan layanan pasien.
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut menyajikan beberapa contoh tabel data yang berbeda jenis, yaitu tabel data interval, nominal, ordinal dan distribusi frekuensi. Tabel-tabel tersebut berisi data hasil penelitian tentang kepuasan kerja pegawai, komposisi pendidikan pegawai, kualitas kinerja aparatur, dan nilai mahasiswa pada mata kuliah statistik.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia. Perilaku merupakan respons individu terhadap stimulus lingkungan yang bisa diamati dan memiliki tujuan. Faktor lingkungan, kebutuhan, dan pengalaman mempengaruhi perilaku manusia. Ada tiga pendekatan untuk memahami perilaku yaitu kognitif, penguatan, dan psikoanalitis.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Teori perkembangan karir Ginzberg menyatakan bahwa proses pemilihan karir terdiri dari tiga tahap: fantasi, tentatif, dan realistik. Tahap tentatif terbagi menjadi empat tahap berdasarkan minat, kapasitas, nilai, dan transisi. Tahap realistik terdiri dari eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Teori ini menjelaskan proses pemilihan karir seseorang sejak masa kanak-kanak hingga
Dokumen ini membahas pengalaman penulis sebagai mahasiswa kesehatan di UI. Penulis belajar tentang pentingnya kerja sama tim kesehatan setelah mengikuti modul kolaborasi tim kesehatan di semester dua. Modul ini mengajarkan konsep kerja sama antar profesi kesehatan dan peran masing-masing dalam tim. Penulis belajar bahwa pelayanan kesehatan dilaksanakan secara tim untuk meningkatkan layanan pasien.
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut menyajikan beberapa contoh tabel data yang berbeda jenis, yaitu tabel data interval, nominal, ordinal dan distribusi frekuensi. Tabel-tabel tersebut berisi data hasil penelitian tentang kepuasan kerja pegawai, komposisi pendidikan pegawai, kualitas kinerja aparatur, dan nilai mahasiswa pada mata kuliah statistik.
Dokumen ini membahas delapan fungsi utama bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran, penyesuaian, dan adaptasi. Fungsi-fungsi tersebut berkaitan dengan membantu peserta didik memahami diri dan lingkungan, mencegah masalah, mengatasi masalah, menjaga perilaku yang baik, mengembangkan potensi, memilih karier, menemukan penyesuaian
Dokumen tersebut membahas tentang etika penelitian kuantitatif dalam bidang kesehatan masyarakat. Terdapat 15 prinsip etika penelitian yang dijelaskan seperti kejujuran, objektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan, penghargaan hak kekayaan intelektual, kerahasiaan responden, publikasi yang terpercaya, pembinaan konstruktif, penghargaan terhadap rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak
Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi diri dari kecemasan dan menjaga citra diri. Terdapat berbagai mekanisme seperti represi, sublimasi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, dan regresi. Mekanisme ini berfungsi untuk mengalihkan atau menekan dorongan yang menimbulkan kecemasan.
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
Makalah ini membahas tentang peran layanan konseling terhadap kesehatan mental peserta didik. Ia menjelaskan tentang pengertian bimbingan konseling dan layanannya, kesehatan mental, serta hubungan antara layanan konseling dengan kesehatan mental peserta didik.
Eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan manipulasi variabel independen dan pengukuran variabel dependen. Terdapat tujuh tahapan pelaksanaan eksperimen yaitu mengenal masalah, memilih variabel, desain, pelaksanaan, analisis data, kesimpulan, dan etika untuk melindungi subjek. Validitas internal penting untuk memastikan hasil penelitian hanya dipengaruhi variabel independen.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik yang dapat digunakan berdasarkan tipe data dan tujuan uji, meliputi:
1. Uji deskriptif dan normalitas untuk mengetahui distribusi data
2. Uji komparabilitas antara dua atau lebih kelompok baik berpasangan maupun tidak berpasangan
3. Uji hubungan antara dua variabel
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dalam penelitian, termasuk pengertian skala pengukuran, macam-macam skala pengukuran seperti skala nominal, ordinal, interval dan rasio, serta contoh-contoh penggunaan skala tersebut dalam penelitian."
Modul 4 ini mengulas tentang Asesmen Non Tes II yang terdiri dari beberapa materi dengan urutan sebagai berikut:
1. Pengertian dan Keguanaan Angket dan Skala Psikologis
2. Tahap – tahap Penyusuanan Item Angket dan Skala Psikologis
3. Bentuk – bentuk Item
4. Kelemahan dan Kelebihan angket
5. Sosiometri
6. Invetori Tugas Perkembangan (ITP)
Dokumen ini membahas delapan fungsi utama bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran, penyesuaian, dan adaptasi. Fungsi-fungsi tersebut berkaitan dengan membantu peserta didik memahami diri dan lingkungan, mencegah masalah, mengatasi masalah, menjaga perilaku yang baik, mengembangkan potensi, memilih karier, menemukan penyesuaian
Dokumen tersebut membahas tentang etika penelitian kuantitatif dalam bidang kesehatan masyarakat. Terdapat 15 prinsip etika penelitian yang dijelaskan seperti kejujuran, objektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan, penghargaan hak kekayaan intelektual, kerahasiaan responden, publikasi yang terpercaya, pembinaan konstruktif, penghargaan terhadap rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak
Mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi diri dari kecemasan dan menjaga citra diri. Terdapat berbagai mekanisme seperti represi, sublimasi, proyeksi, displacement, rasionalisasi, reaksi formasi, dan regresi. Mekanisme ini berfungsi untuk mengalihkan atau menekan dorongan yang menimbulkan kecemasan.
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
Makalah ini membahas tentang peran layanan konseling terhadap kesehatan mental peserta didik. Ia menjelaskan tentang pengertian bimbingan konseling dan layanannya, kesehatan mental, serta hubungan antara layanan konseling dengan kesehatan mental peserta didik.
Eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan manipulasi variabel independen dan pengukuran variabel dependen. Terdapat tujuh tahapan pelaksanaan eksperimen yaitu mengenal masalah, memilih variabel, desain, pelaksanaan, analisis data, kesimpulan, dan etika untuk melindungi subjek. Validitas internal penting untuk memastikan hasil penelitian hanya dipengaruhi variabel independen.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik yang dapat digunakan berdasarkan tipe data dan tujuan uji, meliputi:
1. Uji deskriptif dan normalitas untuk mengetahui distribusi data
2. Uji komparabilitas antara dua atau lebih kelompok baik berpasangan maupun tidak berpasangan
3. Uji hubungan antara dua variabel
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dalam penelitian, termasuk pengertian skala pengukuran, macam-macam skala pengukuran seperti skala nominal, ordinal, interval dan rasio, serta contoh-contoh penggunaan skala tersebut dalam penelitian."
Modul 4 ini mengulas tentang Asesmen Non Tes II yang terdiri dari beberapa materi dengan urutan sebagai berikut:
1. Pengertian dan Keguanaan Angket dan Skala Psikologis
2. Tahap – tahap Penyusuanan Item Angket dan Skala Psikologis
3. Bentuk – bentuk Item
4. Kelemahan dan Kelebihan angket
5. Sosiometri
6. Invetori Tugas Perkembangan (ITP)
This document discusses English affixes. It begins by providing examples of English words that can be divided into an affix and root word, such as untrue, foretell, and coldness. It then defines prefixes and suffixes, noting that English uses both to change a word's meaning or part of speech. The document proceeds to list common English prefixes and suffixes, providing examples to illustrate how they modify words. It categorizes suffixes according to the part of speech they typically form, such as nouns, adjectives, verbs, and adverbs.
Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
Dokumen tersebut membahas strategi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam mengembangkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Pelindo berfokus pada peningkatan infrastruktur dan layanan logistik, serta integrasi jaringan pelabuhan untuk mendukung mobilitas barang dan ekonomi. Pelindo juga berupaya mengembangkan beberapa pelabuhan utama sebagai pusat logistik kawasan dan hub internasional.
Teks tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian terapan yang dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK dilakukan secara siklik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk memecahkan masalah pembelajaran. Teks tersebut juga membedakan PTK dengan penelitian formal dan menjelaskan karakteristik serta jen
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen, ex post facto, deskriptif, sejarah, dan survey. Jenis-jenis penelitian tersebut memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing dalam menjawab masalah penelitian.
The introduction to SPSS version 22 lecture, given to undergraduate students in School of Health Sciences, Health Campus, Universiti Sains Malaysia for their Biostatistics course.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis desain penelitian eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian pendidikan, termasuk pre-experimental design, true experimental design, quasi-eksperimen design, serta contoh-contoh penerapannya.
Makalah ini membahas penelitian pre-eksperimen dan eksperimen sejati beserta contoh permasalahan yang dapat dipecahkan. Penelitian pre-eksperimen belum sepenuhnya memperhatikan prinsip eksperimen seperti kelompok kontrol, sedangkan eksperimen sejati melibatkan randomisasi subjek ke kelompok eksperimen dan kontrol."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian eksperimen, termasuk pengertian, karakteristik, syarat desain, langkah-langkah, dan jenis-jenis desain eksperimen.
2. Ada beberapa jenis desain eksperimen yang dibahas seperti desain variabel tunggal dan true experimental design.
3. Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi satu variabel bebas unt
Studi ini membahas desain penelitian pra-eksperimental dengan rancangan satu kelompok pra-tes dan pasca-tes. Rancangan ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui perbedaan variabel terikat sebelum dan sesudah perlakuan dengan hanya menggunakan satu kelompok sampel. Metode ini memiliki kelemahan seperti dampak pengetesan dan regresi ke rata-rata.
Dokumen tersebut membahas berbagai prinsip dan desain penelitian eksperimen dan studi kasus, termasuk kuasi eksperimen, desain faktorial, eksperimen tunggal kasus, manipulasi variabel independen, penugasan partisipan ke berbagai perlakuan, pengukuran berulang, deskripsi kondisi eksperimental, panjang fase dasar dan perlakuan, serta desain ABA, ABAB, dan garis dasar ganda.
Dokumen ini membahas tentang penelitian eksperimen, yang merupakan metode sistematis untuk membangun hubungan sebab akibat dengan membagi subjek menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel, kontrol kondisi, dan observasi hasil.
Prinsip dasar jenis penelitian ini adalah apabila dua situasi sama dalam segala hal, kecuali faktor yang ditambahkan atau dibuang dari salah satu situasi itu, maka setiap perbedaan yang muncul di antara kedua situasi tersebut dapat dikaitkan dengan faktor itu.
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian eksperimen dan jenis-jenisnya, yaitu penelitian eksperimen murni dan kuasi. Penelitian eksperimen murni memiliki kontrol yang ketat terhadap variabel luar, sedangkan penelitian kuasi memiliki kontrol yang kurang ketat. Dokumen juga membahas langkah-langkah penelitian eksperimen serta keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis penelitian.
Desain eksperimental yang sebenarnya adalah metode penelitian yang paling tepat untuk mengukur hubungan sebab akibat karena mampu mengontrol variabel-variabel lain dan hanya mempengaruhi variabel yang diteliti. Terdapat beberapa jenis desain seperti desain kelompok kontrol prates-postes, posttesst-only control group design, dan desain Solomon empat kelompok. Desain mana yang paling baik tergantung pada sifat penelitian dan kondisi lapangan
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Quasi Experimental Design
1. 1
PENDAHULUAN dampak, unit percobaan, namun tidak
menggunakan pengacakan untuk menciptakan
Latar Belakang pembandingan dalam rangka menyimpulkan
Salah satu metode pengumpulan data perubahan yang disebabkan oleh perlakuan.
dalam penelitian adalah melalui percobaan. Rancangan percobaan semu diterapkan
Percobaan yang dikenal selama ini secara jika tidak ada pengacakan dalam pemilihan
umum memerlukan beberapa kaidah atau objek dan digunakan kelompok pembanding
prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu sebagai kontrol. Rancangan ini biasanya
pengulangan, proses pengacakan dan digunakan pada bidang sosial, khususnya
pengendalian lokal. Prinsip-prinsip tersebut bidang pendidikan. Ada beberapa jenis
relatif mudah dipenuhi dalam suatu percobaan rancangan percobaan semu yaitu Rancangan
di bidang ilmu eksakta. Sedangkan untuk Deret Waktu (Time Series Design),
percobaan di bidang ilmu sosial termasuk Rancangan Contoh Waktu Setara (Equivalent
percobaan di bidang pendidikan, seringkali Time-Sample Design), Rancangan Materi
prinsip-prinsip tersebut tidak secara murni Setara (Equivalent Materials Design),
dapat dipenuhi. Rancangan Kelompok Tidak Setara
Rancangan Percobaan Semu (Quasi (Nonequivalent Control Group Design),
Experimental Design) merupakan salah satu Rancangan Berimbang (Counterbalanced
metode yang sering diterapkan dalam Design), Rancangan Pra-Pasca Pengujian
penelitian sosial. Metode ini disebut quasi Terbagi (Separate-Sample Pretest-Posttest
(semu) karena prinsip-prinsip pengacakan dan Design), Rancangan Kelompok Kontrol Pra-
kontrol lokal tidak dapat dilakukan secara Pasca Pengujian Terbagi (Separate-Sample
ketat sebagaimana dalam ilmu eksakta. Pretest-Posttes Control Group Design),
Pada penelitian ini akan diterapkan Rancangan Deret Waktu Berulang (The
Rancangan Kelompok Tidak Setara (Non- Multiple Time-Series Design), Rancangan
Equivalent Group Design). Rancangan ini Siklus Berulang Institusi (Recurrent
merupakan salah satu teknik dalam rancangan Institutional Cycle Design) dan Rancangan
percobaan semu yang digunakan dalam Regresi Diskontinyu (Regression Discon-
kegiatan evaluasi. Pada rancangan ini diambil tinuity Design). Namun, rancangan yang
dua kelompok yang dianggap setara dimana sering kali digunakan adalah Rancangan
salah satu kelompok akan dikenai program Kelompok Tidak Setara dan Rancangan
(intervensi) dan kelompok lainnya sebagai Regresi Diskontinuitas.
pembanding (kontrol).
Rancangan ini akan difokuskan pada Validitas
bidang pendidikan dalam evaluasi pengaruh Validitas menunjukkan perkiraan terbaik
tutorial untuk mengetahui apakah pemberian yang ada terhadap kebenaran atau kesalahan
tutorial bermanfaat meningkatkan kualitas proposisi, termasuk proposisi mengenai sebab.
peserta didiknya Campbell dan Stanley (1963) membagi
validitas eksperimen menjadi dua yakni
Tujuan validitas internal dan eksternal. Validitas
Tujuan dari penelitian ini adalah : internal adalah kebenaran perkiraan tentang
1. Mengaplikasikan Rancangan Kelompok kesimpulan mengenai sebab-akibat atau
Tidak Setara untuk mengevaluasi hubungan kausal, menunjukkan apakah ada
pemberian tutorial pada mahasiswa hubungan kausal antara dua variabel, apakah
semester pendek mata kuliah Metode hubungan kausal itu berasal dari variabel yang
Statistika tahun ajaran 2010-2011 dimanipulasi (perlakuan) ke variabel yang
2. Menganalisis efektivitas tutorial mata diukur. Ancaman untuk validitas internal
kuliah metode statistika terhadap nilai adalah variabel ekstra dan interaksi sosial.
ujian akhir semester (UAS) Variabel ekstra adalah faktor-faktor lain selain
3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor lain program yang mempengaruhi keadaan
yang mempengaruhi nilai Ujian Akhir kelompok pengamatan sehingga dapat
Semester mata kuliah Metode Statistika. mempengaruhi hasil pada pengamatan akhir.
Variabel ekstra dapat dikategorikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA berikut :
1. Sejarah (history)
Rancangan Percobaan Semu Menunjukkan perubahan perilaku karena
Cook dan Campbell (1979) merumuskan peristiwa yang terjadi diantara selang
rancangan percobaan semu sebagai percobaan pengamatan (pretest dan posttest), bukan
yang memiliki perlakuan, pengukuran karena perlakuan.
2. 2
2. Maturasi simpulan. Ancaman bagi validitas eksternal
Menunjukkan perubahan perilaku karena adalah penjelasan yang mungkin salah dalam
subjek penelitian bertambah dewasa, bijak, membuat generalisasi. Ada tiga ancaman
kuat dan lebih berpengalaman diantara utama bagi validitas eksternal yaitu orang,
selang pengamatan. tempat dan waktu. (Trochim 2006, diacu
3. Efek pengujian (Testing) dalam Web Center for Social Research
Menunjukkan efek karena pengulangan Methods 2006)
pengukuran tertentu. Pengulangan akan
membuat subjek penelitian lebih mengenal Rancangan Kelompok Tidak Setara
tesnya sehingga performans akan (RKTS)
meningkat. Rancangan Kelompok Tidak Setara
4. Instrumentasi adalah desain yang paling sering digunakan
Menunjukkan perubahan perilaku karena dalam penelitian sosial (Trochim
perubahan yang dialami instrumen (alat 2006). Strukturnya seperti pada percobaan
ukur) dalam selang pengamatan. Misalnya, acak, dengan pengamatan sebelum dan
peneliti menjadi lebih berpengalaman. sesudah perlakuan. Notasinya biasa ditulis
5. Efek statistik seperti berikut:
Menunjukkan efek yang terjadi jika N O1 X O2
kelompok diberi alat ukur yang tidak N O1 O2
reliabel, sehingga adanya perubahan dengan O1 adalah pretest, O2 adalah posttest,
seolah-oleh karena adanya suatu perlakuan X adalah perlakuan dan N adalah
tertentu, skor pretest tinggi dapat menjadi ketidaksetaraan.
skor posttest lebih rendah dan sebaliknya.
6. Seleksi Tabel 1 Penerapan RKTS
Menunjukkan efek yang disebabkan
Kelas A Pre-test Tutorial Post-test
karena perbedaan jenis subjek antara
Kelas B Pre-test Post-test
kelompok percobaan. Dalam rancangan
percobaan semu, ancaman seleksi sering
Dalam RKTS, kita paling sering
terjadi, karena kelompok yang berbeda
menggunakan grup utuh yang dianggap sama
akan mendapat perlakuan yang berbeda,
sebagai kelompok perlakuan dan kelompok
dan pemilihan subjek dalam kelompok
kontrol. Dalam penelitian berbasis komunitas,
tidak mempunyai peluang yang sama
digunakan dua komunitas yang sama. Dalam
seperti pada percobaan acak.
RKTS diusahakan untuk memilih kelompok
7. Mortalitas
yang serupa mungkin sehingga dapat
Menunjukkan efek yang disebabkan oleh
membandingkan kelompok perlakuan dan
jenis subjek yang berbeda yang
kelompok kontrol. Tapi kita tidak pernah bisa
mengundurkan diri dari perlakuan selama
memastikan kelompok yang diperbandingkan
penelitian dilakukan.
itu sama persis, karena memang tidak ada
Selain variabel ekstra, interaksi sosial juga
pengacakan di dalamnya. Setiap perbedaan
dapat mempengaruhi validitas internal.
sebelumnya antara kelompok dapat
Berikut adalah interaksi sosial yang terjadi
mempengaruhi hasil penelitian. Dalam ke-
pada percobaan semu :
adaan terburuk, dapat mempengaruhi
1. Difusi atau imitasi perlakuan
kesimpulan. Oleh karena itu, ancaman
Adanya hubungan sosial antara kelompok-
validitas internal yang paling mempengaruhi
kelompok pengamatan sehingga kemung-
adalah seleksi.
kinan akan ada pertukaran informasi dan
pengalaman.
Tutorial
2. Persaingan kompensatoris
Tutorial adalah suatu pertemuan antara
Motivasi untuk mengembangkan diri yang
tutor dan seorang atau sekelompok peserta
terjadi pada kelompok pembanding
didik. Tutorial biasanya diadakan setelah
3. Demoralisasi responden
kegiatan belajar utama, untuk menyem-
Jatuhnya mental kelompok pembanding
purnakan pengajaran. Tutorial bukan kelas
karena merasa diabaikan.
atau kuliah, hanya pelengkap kuliah dan lebih
4. Persamaan kompensasi perlakuan
membahas soal-soal. Dengan tutorial dapat
Adanya kecenderungan untuk memberikan
dilihat lebih dekat sejauh mana peserta didik
perlakuan pada suatu kelompok tertentu.
menerima dan paham akan materi (Nor 2002).
Validitas eksternal berkaitan dengan
generalisasi, validitas yang mengacu pada
perkiraan kebenaran preposisi dan ke-
3. 3
k j −1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Y = β 0 + β 1 X 1 + ... + ∑ β jl D jl + β p X
Prestasi Belajar i =1
p
Menurut Munthe (1983), faktor-faktor dengan kj adalah kategori peubah bebas ke-j,
yang mempengaruhi keberhasilan mahasiwa Djl melambangkan kj – 1 peubah boneka dan
dalam proses pendidikan adalah faktor βjl adalah koefisien peubah boneka, l =
intelektual (kapasitas belajar, bakat dan 1,2,….kj – 1.
kecerdasan) dan faktor nonintelektual Dalam analisis regresi linear berganda ada
(masalah belajar, karier, sosial, emosional, beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu
jenis kelamin, kesehatan, keuangan, bebas multikolinearitas, homoskedastisitas,
pengembangan pribadi, keluarga, pemanfaatan bebas autokorelasi dan kenormalan sisaan.
waktu luang, agama dan akhlak). Pada RKTS, pendekatan untuk melihat
pengaruh perlakuan dapat dilakukan dengan
Statistika Deskriptif menggunakan model regresi linear berganda.
Proses analisis data pada dasarnya Model yang digunakan adalah
meliputi upaya penelusuran dan Yi = β 0 + β 1 X i + β 2 Z i + ei
pengungkapan informasi yang relevan yang
Dengan Yi adalah skor posttest pada unit
terkandung dalam data dan penyajian hasilnya
dalam bentuk yang lebih ringkas dan pengamatan ke-i, β0 adalah koefisien intersep,
sederhana yang pada akhirnya mengarah pada β1 adalah koefisien pretest, Xi adalah skor
perlunya adanya penjelasan dan penafsiran pretest pada unit pengamatan ke-i, Zi adalah
(Aunuddin 1989). peubah boneka untuk perlakuan ( 0 =kontrol,
Statistika deskriptif adalah metode-metode 1=perlakuan) dan ei merupakan sisaan dari
yang berkaitan dengan pengumpulan dan unit pengamatan ke-i.
penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna METODOLOGI
(Walpole 1992). Statistika deskriptif belum
sampai pada upaya penarikan kesimpulan, Data
tetapi hanya pada tingkat memberikan suatu Populasi dalam penelitian ini adalah 165
ringkasan data sehingga setiap orang dapat mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
memahami informasi yang terkandung Metode Statistika pada semester pendek tahun
didalamnya. ajaran 2010-2011 yang tersebar dari 27
departemen di IPB dan dibagi dalam 5 kelas
Analisis Regresi Linear Berganda paralel. Dari populasi dipilih mahasiswa yang
Analisis regresi linear berganda adalah memenuhi kriteria Indeks Prestasi Kumulatif
salah satu alat statistika untuk mengevaluasi (IPK) ≤ 3.00 sebagai objek penelitian. Pada
hubungan antara peubah respon (Y) dengan awalnya, kriteria pemilihan objek penelitian
beberapa peubah penjelas (X). Model regresi yang akan digunakan adalah nilai Ujian
linear berganda yang melibatkan p peubah Tengah Semester (UTS), namun karena sulit
penjelas adalah mendapatkannya, maka digunakan kriteria
ܻ ൌ ߚ ߚଵ ܺଵ +…+ߚ ܺ ߝ IPK, dengan asumsi ada korelasi positif antara
Salah satu metode yang digunakan untuk nilai UTS dan IPK.
menduga parameter regresi dalam regresi Data yang digunakan dalam penelitian ini
linear berganda adalah Metode Kuadrat adalah data nilai UTS dan Ujian Akhir
Terkecil (MKT). Konsep dasar dari MKT Semester (UAS) mata kuliah Metode
untuk menduga parameter regresi adalah Statistika pada Semester Pendek Tahun
dengan meminimumkan jumlah kuadrat Ajaran 2010-2011. Selain itu diamati pula
simpangan nilai pengamatan dengan garis faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi
dugaan (Aunuddin 2005), yaitu nilai UAS. Faktor-faktor tersebut antara lain :
n n X1 = Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
min ∑( yi −yi )2 = min ∑ei 2
ˆ X2 = Jenis Kelamin
i =1 i =1 X3 = Asal Daerah
Untuk peubah bebas yang berskala X4 = Pengeluaran per bulan
kategorik diperlukan peubah boneka (dummy X5 = Status Beasiswa
variable). Jika sebuah peubah bebas dengan X6 = Keikutsertaan dalam bimbingan belajar
skala nominal atau ordinal mempunyai k X7 = Kegiatan non-akademik
kategori maka sebanyak k-1 peubah boneka X8 = Nilai Mutu Pengantar Matematika
akan dibentuk, sehingga model regresi linear X9 = Nilai Mutu Kalkulus
berganda menjadi : Peubah boneka beserta kode dari peubah
kategorik dapat dilihat pada Lampiran 2.
4. 4
Metode
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah:
1. Penyusunan kuesioner
kuesioner. 15.76% 8.48%
2. Pengumpulan data yang dilakukan pada 35.76%
bulan Juli-Agustus 2010
Agustus 2010. 40.0%
3. Pembagian kelompok dari objek penelitian
yang masuk kriteria IPK. Objek penelitian
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 2.5<IPK≤3
2<IPK<2.5
2<IPK≤2.5 2.5<IPK<3
kelompok perlakuan dan kontrol.
3<IPK≤3.5
3<IPK<3.5 >3.5
4. Pemberian perlakuan berupa tutorial yang
dilaksanakan pada tangg 8-14 Agustus
tanggal Gambar 1 Sebaran persentase IPK mahasiswa
ntase
2010 dan dilakukan sebanyak 2 2-3 kali
dimana tiap pertemuan sekitar 2 jam. 2-3 Pemilihan mahasiswa dalam kelompok
Tutorial dilaksanakan seminggu sebelum percobaan dilakukan secara merata di semua
Ujian Akhir Semeter (UAS), dimana kelas paralel. Berdasarkan G
an Gambar 2, sampel
mahasiswa dalam kelompok perlakuan pada paralel 1 terwakili 75.67% dengan
dibagi menjadi grup kecil yang terdiri dari 27.03% masuk kelompok perlakuan, paralel 2
5-6 orang. Materi tutorial lebih difokuskan
ateri terwakili 14.28% dengan 4.78% masuk
pada review materi dan pembahasan soal soal- kelompok perlakuan, paralel 3 terwakili
soal ujian. 35.71% dengan 14.29% masuk kelompok
5. Analisis Data perlakuan, paralel 4 terwakili 50% dengan
a. Analisis statistika deskriptif untuk 22.86% masuk kelompok perlakuan, dan
6%
melihat karakteristik objek penelitian paralel 5 terwakili 31.8% dengan 18.18%
secara umum. masuk kelompok perlakuan. Pemilihan sampel
b. Mengevaluasi pengaruh pemberian secara menyebar dilakukan agar sampel yang
tutorial dan nilai UTS terhadap nilai diambil representatif. Pembagian sampel pada
UAS menggunakan analisis regresi dua kelompok diusahakan setara.
linear berganda. Untuk analisis ini,
.
nilai UTS dan UAS dibakukan terlebih 100%
dahulu terhadap rata-rata
rata dan
24.32
simpangan baku di tiap kelas. Hal ini 80%
48.57
dilakukan untuk menyetarakan 64.29 68.18
keheterogenan ya yang terjadi di antara 60% 85.71
kelas paralel. 48.65
c. Analisis regresi berganda untuk 40% 28.57
melihat faktor-faktor lain yang
faktor 21.43 13.64
mempengaruhi nilai UAS. 20%
27.03 9.52 22.86
14.29 18.18
0% 4.76
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 2 3 4 5
Deskripsi Populasi Penelitian
Perlakuan Kontrol Total
Lainnya (IPK>3.00)
Pada penelitian ini diperoleh nilai korelasi
IPK dan UTS adalah 0.576 dengan nilai p Gambar 2 Persentase mahasiswa yang masuk
sebesar 0.000, sehingga kriteria IPK untuk
, dalam penelitian berdasarkan kelas
an
pemilihan objek penelitian dapat digunakan. paralel.
Dari 165 mahasiswa, hanya 73 ma mahasiswa
yang memiliki IPK ≤ 3.00 sehingga hanya
3.00, Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan
44.24% mahasiswa yang menjad objek
menjadi Kelompok
penelitian. Pada penelitian ini, tidak ada Mahasiswa yang terpilih menjadi objek
mahasiswa yang memiliki IPK ≤ 2.00, penelitian terbagi menjadi dua kelompok,
sehingga hanya digunkana mahasiswa dengan yakni 42.47% (31 orang) masuk kelompok
IPK 2.00-≤3.00. perlakuan dan 57.53% (42 orang) masuk
Berdasarkan Gambar 1, sebagian besar
ambar kelompok kontrol. Tutorial hanya diberikan
mahasiswa mempunyai IPK IPK-nya antara 3.00- pada kelompok perlakuan. Gambar 3 mem-
≤3.50 (40%). Selanjutnya diikuti oleh perlihatkan persentase jenis kelamin pada
kelompok IPK 2.5-≤3.00 (35.7%), IPK>3.5
.00 kelompok percobaan. Pada kelompok kontrol
(15.76%), serta IPK 2-≤2.5 (8.48%).
2.5 persentase laki-laki lebih tinggi dib
laki dibanding
5. 5
persentase perempuan, sedangkan pada
80% 71.43
kelompok perlakuan persentase perempuan 64.52
yang lebih tinggi. 60%
52.38 54.84 40% 28.57
60% 47.62 22.58
45.16
50% 20% 12.90
0
40%
0%
30%
Kontrol Perlakuan
20% <=500000 500000-1000000
1000000 >1000000
10% Gambar 5 Persentase mahasiswa berdasarkan
0% tingkat pengeluaran.
Kontrol Perlakuan
Laki-laki Perempuan Untuk status memperoleh beasiswa kedua
beasiswa,
kelompok memiliki kesamaa
kesamaan. Gambar 6
Gambar 3 Persentase mahasiswa berdasarkan memperlihatkan persentase mahasiswa yang
jenis kelamin. tidak memperoleh beasiswa jauh lebih tinggi
dibanding yang memperoleh beasiswa untuk
Pengelompokan mahasiswa berdasarkan kedua kelompok. Pada kelompok kontrol
asal daerah dibedakan menjadi tiga wilayah, 61.9% mahasiswa tidak memperoleh
yaitu DKI Jakarta dan Banten Jawa Barat,
Banten, beasiswa, sedangkan pada kelompok
dan lainnya yang meliputi Jawa Tengah, Jawa perlakuan ada 58.06%.
Timur, Sumatera, Sulawesi se serta Maluku.
Dapat dilihat dari Gambar 4, dari kedua
ambar 70% 61.90 58.06
60%
kelompok, persentase mahasiswa dari Jawa 41.94
50% 38.10
Barat yang paling tinggi. Masa perkuliahan 40%
semester pendek yang mengambil masa libur 30%
lebih banyak diikuti mahasiswa yang tempat 20%
tinggalnya di wilayah sekitar Jawa Barat
a 10%
khususnya Bogor, karena jangkaua
jangkauannya lebih 0%
mudah ke kampus. Kontrol Perlakuan
Beasiswa Non-Beasiswa
Non
50% 42.86 Gambar 6 Persentase mahasiswa berdasarkan
38.71 status beasiswa.
40% 33.33 32.26
29.03
30% 23.81 Pada semester pendek tahun ajaran 2010
2010-
20%
2011 banyak kegiatan organisasi yang
menyita waktu mahasiswa. Pada G Gambar 7
10% dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa
0% dalam penelitian ini mengikuti kegiatan
Kontrol Perlakuan
organisasi. Pada kelompok kontrol 66.67%
mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi,
DKI Jakarta dan Banten Jawa Barat Lainnya sedangkan pada kelompok perlakuan ada
67.74%.
Gambar 4 Persentase mahasiswa berdasarkan
asal daerah. 80% 67.74
66.67
Untuk pengelompokan berdasarkan tingkat 60%
pengeluaran, dibedakan menjadi 3 tingkat, 40% 33.33 32.26
yaitu ≤Rp500.000, >Rp1.000.000, serta
Rp 500.000 - ≤Rp 1.000.000 Pada Gambar 5,
000. 20%
dapat dilihat bahwa persentase tingkat 0%
pengeluaran paling tinggi untuk kedua
Kontrol Perlakuan
kelompok, masing-masing 71.43% untuk
masing Non-organisasi Organisasi
kelompok kontrol dan 64.52% untuk
Gambar 7 Persentase mahasiswa berdasarkan
kelompok perlakuan. Untuk kelompok
status organisasi.
kontrol, tidak ada satu pun mahasiswa dengan
tingkat pengeluaran lebih dari Rp 1.000.000.
6. 6
93.55 kemiripan dalam tiap karakteristik yang
100% 83.33
diamati yaitu jenis kelamin, asal daerah,
80% tingkat pengeluaran per bulan, status
60% beasiswa, status organisasi, keikutsertaan
40% 16.67 dalam bimbingan belajar, serta nilai ujian
20% 6.45 pengantar matematika dan kalkulus. Hal ini
atika
0% semakin mendukung kesetaraan diantara dua
Kontrol Perlakuan kelompok.
Les Tidak Les Evaluasi Tutorial
Gambar 8 Persentase mahasiswa berdasarkan Pada Tabel 2, dapat dilihat statistika
keikutsertaan bimbingan belajar. deskriptif dari nilai UTS dan UAS untuk
seluruh kelas paralel. Dapat dilihat bahwa
Selain variabel jenis kelamin, asal daerah, rata-rata nilai UTS untuk kelompok kontrol
rata
status beasiswa, status organisasi, identifikasi lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan,
mahasiswa juga dilihat berdasarkan namun rata-rata nilai UAS lebih tinggi pada
rata
keiikutsertaannya pada suatu bimbingan
utsertaannya kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol
belajar. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai rata
rata-rata UTS ke UAS
sebagian besar mahasiswa tidak mengikuti yaitu dari 60.13 menjadi 58.74. Sedangkan
bimbingan belajar (les). Pada kelompok pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan
kontrol 83.33% tidak mengikuti bimbingan nilai rata-rata dari 56.83 menjadi 65.47.
belajar, sedangkan kelompok perlakuan lebih Peningkatan ini dapat mengindikasikan
tinggi yaitu 93.55%. Hal ini disebabkan adanya pengaruh tutorial pada peningkatan
karena pada masa perkuliahan semester nilai ujian mahasiswa.
pendek hanya ada satu atau dua mata kuliah
yang diikuti, sehingga mahasiswa lebih Tabel 2 Deskripsi nilai pretest
pretest-posttest
memilih belajar sendiri. Statistika Pretest (UTS) Posttest (UAS)
Deskriptif Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan
Rata-rata 60.13 58.74 56.83 65.47
80% 71.43 Simpangan 15.94 19.06 17.87 17.78
66.67 64.52 baku
70%
60% 54.84 Q1 45.83 41 44.75 49
Q2 62.45 60 55.23 65.71
50%
Q3 72.33 75 69.25 83
40% 29.03 Min 25 28 22.86 36
30% 22.58 Max 93.33 91.43 100 96.36
16.67 16.67 12.9 9.52 14.3 12.9
20%
10% 4.76 3.23
Namun ada keragaman antar kelas paralel,
0%
sehingga dilakukan pembakuan nilai UTS dan
Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan UAS untuk menyetarakan keheterogenan
tersebut. Penyebaran nilai UTS dan UAS baku
PM Kalkulus dapat dilihat melalui boxplot pada Gambar 10.
A B C D Pada Gambar 10, dapat dilihat ada
Gambar 9 Persentase mahasiswa berdasarkan kemiripan penyebaran nilai UTS dan UAS
nilai mutu PM dan Kalkulus. baku dengan penyebaran nilai UTS dan UAS
yang sesungguhnya. Begitu pula dengan
Pada Gambar 9 terlihat bahwa sebagian besaran nilai rata-ratanya pada kelompok
ratanya
besar mahasiswa memiliki nilai mutu mata kontrol dan perlakuan.
kuliah Pengantar Matematika (PM) dan
Kalkulus adalah C. Pada mata kuliah PM 2
persentase nilai mutu PM adalah 66.67%
1
untuk kelompok kontrol dan 64.52%
perlakuan. Sama halnya dengan mata kuliah
. 0
Kalkulus, untuk kelompok kontrol sebesar
Data
71.43% dan kelompok perlakuan sebesar -1
54.84%. Pada mata kuliah PM, tidak ada
-2
satupun mahasiswa dalam penelitian ini yang
memiliki nilai mutu A. -3
Dari statistika deskriptif di atas, dapat UTS Kontrol UAS Kontrol UT Perlakuan
TS UAS Perlakuan
dilihat bahwa kelompok penelitian memiliki
Gambar 10 Boxplot UTS dan UAS baku.
7. 7
Pada RKTS, kelompok kontrol diharapkan multikolinearitas juga terpenuhi dengan nilai
memiliki kestabilan nilai antara pretest dan VIF kurang dari 10. Untuk asumsi
posttest sehingga dapat menjadi pembanding homokedastisitas dapat dilihat pada Lampiran
untuk kelompok perlakuan. Pada Gambar 10, 4, bahwa sisaan menyebar dengan pita lurus
terjadi penurunan pada nilai kelompok sehingga dapat dikatakan sisaan homogen.
kontrol, hal ini disebabkan adanya faktor- Selain itu juga, sisaan tidak membentuk suatu
faktor eksternal yang tidak terkontrol. Faktor trend tertentu, sehingga saling bebas
eksternal dan interaksi sosial dapat
mempengaruhi validitas internal. Faktor- 2
faktor eksternal sangat sulit dikontrol pada 1
penelitian ini, karena pengamatan terhadap
objek penelitian yang tidak menyeluruh. 0
UAS
Pengamatan objek penelitian hanya difokus- -1
kan pada kelompok perlakuan, sedangkan
-2
tidak dilakukan pengamatan pada kelompok
kontrol. -3
Pengaruh faktor eksternal tidak dapat -2 -1 0 1 2
dihindari. Pada saat penelitian, objek Kontrol UTS
Perlakuan
penelitian mengalami ospek kampus, hal ini
merupakan salah satu peristiwa yang dapat Gambar 11 Plot nilai UTS dan UAS.
menjadi faktor eksternal, yang dapat
memberikan efek berbeda pada objek Pada Gambar 11 dapat dilihat selisih
penelitian. Demikian pula, adanya faktor dari perbedaan antara kelompok kontrol dan
segi instrumentasi dimana standar alat ukur perlakuan. Sesuai dengan persamaan regresi
untuk pretest dan posttest berbeda. Selain itu, di atas, pengaruh pemberian perlakuan
adanya interaksi sosial juga dapat (tutorial) dapat menambah intersep dari
mempengaruhi objek penelitian. Ancaman persamaan. Untuk kelompok kontrol, saat
validitas internal tidak dapat diukur, namun nilai baku UTS sebesar 0 maka nilai UAS
dapat dijadikan sebagai pertimbangan. yang diperoleh -0.4611 yang artinya nilai
Untuk melihat pengaruh pemberian UAS yang diperoleh berada di bawah rata-
tutorial maka dilakukan analisis regresi yang rata. Sedangkan pada kelompok perlakuan,
memodelkan nilai UAS (posttest) dengan nilai saat nilai baku UTS sebesar 0, maka nilai
UTS (pretest) dan kelompok. Pada RKTS, UAS yang diperoleh 0.225 yang artinya nilai
nilai UTS dijadikan faktor yang tidak dapat berada di atas rata-rata.
disetarakan di antara objek penelitian dan Pada Tabel 3 dapat dilihat nilai R2 adj yang
diasumsikan akan mempengaruhi nilai UAS dihasilkan hanya 22.9%, dengan kata lain
selain perlakuan yang diberikan. 77.1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
model. Oleh karena itu dilakukan analisis
Tabel 3 Persamaan regresi untuk melihat faktor-faktor lain yang
variabel b SE(b) P mempengaruhi nilai UAS (posttest) dengan
Konstanta -0.4611 0.1475 0.003
menggunakan regresi bertatar (stepwise
UTS(Pretest) 0.4701 0.1097 0.000 regression). Faktor-faktor tersebut antara lain
Perlakuan 0.6863 0.2251 0.003 jenis kelamin, asal daerah, tingkat
S=0.931 R2=25.0% R2 (adj)=22.9% pengeluaran per bulan, IPK, status beasiswa,
status organisasi, keikutsertaan dalam
Pada persamaan regresi di atas, dapat bimbingan belajar, serta nilai ujian pengantar
dilihat bahwa nilai UTS (pretest) dan matematika dan kalkulus. Hasil analisis
perbedaan kelompok mempengaruhi nilai regresi dengan semua faktor dapat dilihat pada
UAS (posttest) pada taraf nyata 5%. Lampiran 7.
Perbedaan kelompok memberikan pengaruh
positif sebesar 0.6863 dengan nilai p sebesar Tabel 4 Persamaan regresi dengan IPK
0.003. Hal ini dapat diartikan bahwa tutorial variabel b SE(b) P
memberi kenaikan nilai pada kelompok Konstanta -5.676 1.223 0.000
perlakuan. Pretest 0.3339 0.1032 0.002
Asumsi pada analisis regresi pada Tabel 3 Perlakuan 0.6485 0.2017 0.002
sudah terpenuhi. Untuk asumsi kenormalan, IPK 1.9406 0.4526 0.000
diperoleh nilai p lebih dari 0.10, sehingga S=0.833 R2=40.8% R2 (adj)=38.2%
sisaan normal. Asumsi bebas dari
8. 8
Dengan menggunakan regresi bertatar, IPK) yang dihasilkan hanya 38.2%, dengan
dari faktor-faktor yang dimasukkan dalam kata lain 61.8% keragaman nlai UAS
persamaan, hanya faktor IPK yang dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang
mempengaruhi nilai UAS (posttest) selain tidak diamati pada penelitian ini. Pengaruh
kelompok dan nilai UTS (pretest). Pada Tabel pemberian tutorial pada penelitian ini masih
4 dapat dilihat bahwa IPK berpengaruh positif tergolong kecil. Hal ini disebabkan karena
dengan nilai statistik uji t sebesar 4.29 dengan pelaksanaan tutorial tidak sesuai rencana yaitu
nilai p 0.000. Pengaruh IPK sebesar 1.9406, hanya seminggu sebelum dilaksanakannya
dan lebih besar dibanding pengaruh UAS. Pelaksanaan tutorial terhambat karena
kelompok. Terlihat juga dengan penambahan sulitnya mendapatkan nilai mahasiswa untuk
faktor IPK terjadi peningkatan nilai R2 UTS yang pada awalnya akan dijadikan
Adjusted sebesar 38.2%. kriteria pembagian kelompok. Selain itu,
Asumsi pada persamaan Tabel 4 sudah frekuensi pemberian tutorial yang terlalu
terpenuhi. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran sedikit dan tidak secara reguler dapat
4. Asumsi tidak ada multikolinearitas ter- mengurangi pengaruh pemberian tutorial.
penuhi dengan nilai VIF kecil, sedangkan
asumsi kenormalan, homokedastisitas dan SIMPULAN DAN SARAN
kebebasan sisaan dapat dilihat melalui plot
sisaan. Simpulan
Untuk melihat pengaruh IPK lebih Tutorial mata kuliah Metode Statistika
mendalam, dilakukan pemisahan untuk Semester Pendek 2010-2011 pada penelitian
kelompok berdasarkan IPK yaitu IPK rendah ini memberikan pengaruh positif. Dari rata-
(2.00<IPK≤2.50) dan IPK sedang rata yang diperoleh, pada kelompok perlakuan
(2.50<IPK≤3.00). Pada Tabel 5 dapat dilihat terjadi peningkatan nilai dari UTS ke UAS,
bahwa perlakuan dan nilai UTS berpengaruh sedangkan pada kelompok kontrol terjadi
pada kelompok IPK rendah dengan nilai R2 penurunan nilai. Nilai R2 Adjusted yang
adjusted sebesar 53.1%. Uji asumsi untuk diperoleh sebesar 22.9%. Penambahan peubah
persamaan regresi pada Tabel 5 dapat dilihat IPK ke dalam model menghasilkan nilai R2
pada Lampiran 5, dimana semua asumsi Adjusted sebesar 38.2%. Dari pemisahan IPK
regresi sudah terpenuhi. diperoleh bahwa persamaan regresi untuk IPK
rendah dengan R2 Adjusted sebesar 53.1%
Tabel 5 Persamaan Regresi untuk IPK rendah lebih baik dibanding IPK sedang dengan R2
Adjusted sebesar 14.6%.
variabel b SE(b) P
Pengaruh tutorial masih dianggap kecil
Konstanta -0.2832 0.1588 0.080
UTS(Pretest) 0.2982 0.1196 0.016
karena pelaksanaan tutorial yang tidak sesuai
Perlakuan 0.6194 0.2397 0.013 rencana dan frekuensi dilakukannya tutorial
S=0.646 R2=59.0% R2(adj)=53.1%
yang terlalu sedikit dan tidak secara reguler.
Penelitian ini tidak cukup kuat untuk
Tabel 6 Persamaan Regresi untuk IPK sedang digeneralisasikan pada semester genap atau
ganjil karena dilaksanakan pada semester
variabel b SE(b) P pendek.
Konstanta -1.0505 0.2169 0.000
UTS(Pretest) 0.7684 0.1742 0.001
Saran
Perlakuan 0.9981 0.3590 0.015
2 2
Pada penelitian ini, sebaiknya pemberian
S=0.880 R =17.7% R (adj)=14.6%
tutorial dilakukan secara terencana dan secara
reguler sehingga pengaruh dari pemberian
Berbeda halnya bila persamaan regresi
tutorial lebih terlihat. Metode pemberian
dilakukan pada kelompok IPK sedang. Pada
tutorial harus bersifat latihan dan pemahaman
kelompok ini nilai UTS dan perlakuan juga
soal dengan jelas. Tutorial sebaiknya
berpengaruh terhadap nilai UAS. Namun
dilakukan pada kelompok belajar kecil yang
dengan nilai R2 adjusted yang lebih kecil yaitu
terdiri dari 5-7 orang selama 2 jam tiap
hanya sebesar 14.6 %. Sehingga persamaan
pertemuan.
regresi untuk IPK rendah lebih baik dibanding
IPK sedang. Persamaan regresi dapat untuk
IPK sedang dilihat pada Tabel 6. Asumsi pada
persamaan regresi ini juga sudah terpenuhi,
dapat dilihat dari plot sisaan pada Lampiran 6.
Pada penelitian ini, R2 adjusted untuk data
lengkap (tidak dipisahkan oleh kelompok
9. 9
DAFTAR PUSTAKA
Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor : Pusat
Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut
Pertanian Bogor.
Aunuddin. 2005. Statistika : Rancangan dan
Analisis Data.Bogor : IPB Press.
Campbell DT, Julian TS. 1963. Experimental
and Quasi-Experimental Design For
Research. London : Houston Mifflin
Company Boston.
Cook TD, Donald TC. 1979. Quasi
Experimentation : Design & Analysis
Issues For Field Settings. London :
Houghton Mifflin Company Boston.
Munthe J. 1983. Studi Komparatif Tentang
Problem yang dihadapi Mahasiswa
Terhambat dan Berhasil. Tesis.
Bandung. IKIP.
Nor KM. 2002. Belajar Teknik Belajar. Kuala
Lumpur : PTS Litera Utama.
Simamora B. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Trochim WM. The Research Methods
Knowledge Base, 2nd Edition.
http://www.socialresearchmethods.net/
kb[20 Oktober 2006].
Walpole RE. 1992. Pengantar Statistika
Edition ke-3. Sumantri B, penerjemah;
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Terjemahan dari : Introduction to
Statistics, 3rd Edition.