SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
PENGEMBANGAN MODEL PRAKTEK MSDM DAN
BUDAYA ORGANISASI YANG BERORIENTASI PADA
KINERJA UNGGULAN TQM
Pengujian Empirik pada Perusahaan-Perusahaan
Industri Pengolahan di Jawa Tengah
Bima Hermastho, PhD
BIMA HERMASTHOProfessional Experience & Education:
 CEO & Senior Consultant PT. Freemind Management Consulting – A Business Performance Improvement
Consulting, more than 2000 HR & Manufacturing Professionals in Indonesia have been certified by PT. Freemind
Management Consulting.
 Owner & Founder: PT. Sha Kha Ganesha, PT. Indo Sigma Rekatama, PT. Saka Ganesha Yuda, PT. Tridaya Abadi Manunggal
Jaya.
 Founder Indonesian Balanced Scorecard School (http://www.bsc-indonesia.com) & Indonesian Six Sigma School
(http://www.sixsigma-indonesian.com) - both are free online course in Balanced Scorecard and Six Sigma.
 Founder Indonesian Human Capital Institute, an HRM School in Indonesia (http://www.sdm-indonesia.net)
 Visiting Lecturer : Graduate School of Management – UI, ITS, ITB, UNAIR, UNIKA SOEPRA, Master Program in Psychology -
UNIKA SOEPRA & UBAYA.
 CAREER: start from Management Trainee (MT), HR Manager, TPM (Total Productive Management) Manager, Organization
Development (OD) General Manager, Human Capital & OD Director in local and global companies. (PT. Teleperformance
Indonesia, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk Heineken Indonesia, PT. Coats Indonesia, PT. Polysindo Eka Perkasa – Asia Pacific
Fibre, etc).
 Active & registered member: SHRM (American Society for HRM), ATD (American Association for Talent Development), ASQ
(American Society for Quality) & ISSP (International Six Sigma Professional Society).
 EDUCATION: Diploma in HRM (ALISON, UK), Bachelor Degree in Pharmaceutical Technology (ITB), Master of Management
(UNDIP) & PhD in HRM & TQM (UNDIP).
 SCHOLARSHIP: Master Program in Corporate Human Resources Development by InWent, Magdeburg, Germany.
 INTERNATIONAL COURSE in various topics of management at Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT),
Macquarie Graduate School of Management (MGSM), International College of Management Sydney (ICMS), Polytechnic West
- Australia, Massey University - New Zealand.
 GLOBAL CERTIFICATION: Certified Balanced Scorecard Professional, Certified Lean Management Professional, Certified Professional in
HRM, Certified Six Sigma Black Belt, Certified Process Kaizen Engineer Professional.
Agenda
1. Latar Belakang Penelitian
2. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
3. Manfaat Penelitian
4. Pengembangan Model Penelitian
5. Hasil Penelitian
6. Kesimpulan
3
PRAKTEK MSDM DAN
BUDAYA ORGANISASI YANG
BERORIENTASI PADA
KINERJA UNGGULAN TQM
Praktek MSDM yang baik mendukung implementasi
TQM dalam mencapai kinerja kelas dunia, dan TQM
menjadi alat utama di dalam pengembangan
organisasi dan manajemen perubahan untuk
menciptakan daya saing perusahaan
Keunggulan kompetitif perusahaan
diyakini memiliki kontribusi secara
organisasi dan sukar ditiru oleh
kompetitor adalah budaya organisasi
yang dibangun dan dikembangkan selaras
dengan produktivitas
Melalui TQM sesungguhnya dapat meningkatkan
daya saing industri baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
Lemahnya daya saing industri
manufaktur di Jateng dimana belum
memiliki kapabilitas kualitas proses yang
menyangkut teknologi, SDM dan standard
produksi
Latar Belakang Penelitian
4
Latar Belakang Penelitian
 Hansson (2003), TQM telah menjadi filosofi
manajemen dan menjadi kunci dalam persaingan global,
sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif
jangka panjang.
 Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengembangkan
model terpadu bagaimana peran strategis praktek
MSDM, budaya perusahaan dalam menunjang suksesnya
implementasi TQM.
5
Latar Belakang Penelitian
Fenomena Bisnis
Laporan evaluasi pelaksanaan RPJM-N 2004-2009 di
Provinsi Jawa Tengah.
Tim Independen UNDIP melakukan penelitian
terhadap 764 industri besar dan sebanyak 644.134
industri kecil, permasalahan utama hingga saat ini
adalah lemahnya daya saing industri.
Sebagian besar industri belum memiliki kapabilitas
kualitas proses yang menyangkut teknologi, SDM dan
standard produksi.
6
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
• Bagaimana praktek MSDM dan bentuk budaya
organisasi yang dapat mendukung tercapainya
kinerja unggulan TQM yang bermuara pada kinerja
organisasional ?
7
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Research Questions
1. Bagaimanakah praktek-praktek MSDM yang
mampu mendukung suksesnya organisasi perusahaan
dalam implementasi TQM dan pencapaian kinerja
unggulan TQM ?
2. Bagaimanakah praktek-praktek MSDM yang dapat
mendorong terciptanya budaya organisasi
spesifik yang mendukung organisasi dalam implementasi
TQM ?
3. Apakah manfaat secara spesifik yang
dicapai oleh perusahaan-perusahaan yang sukses dalam
implementasi TQM?
8
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
• Inkonsistensi dalam pengukuran variabel
praktek MSDM yang dapat berkontribusi
pada kinerja organisasi di temukan dalam
berbagai penelitian MSDM. Seperti yang
dilakukan oleh Cho & Mayer (2003), Cho
(2004).
Research Gap #1
9
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
• Rekomendasi penelitian menunjukan adanya keterkaitan
budaya organisasi (nilai-nilai organisasi) sangat
menentukan sukses atau kegagalan implementasi TQM.
• Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami
fenomena ini dengan menggunakan model penelitian
yang lebih reliabel, Corbett dan Rastrick (2000).
Research Gap #2
10
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Research Gap #3
Sebagian peneliti menunjukan adanya manfaat
dari implementasi TQM, Shetty (1993).
Sedangkan Terziovski dan Samson (1999) Hendricks
& Singhal (1997), menyebut beberapa perusahaan
yang sukses tanpa TQM, meskipun dalam
beberapa hal TQM membantu dalam pencapaian
kinerja perusahaan.
11
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Research Gap #3
• Perlu riset lebih lanjut untuk memahami
implementasi TQM yang efektif berdasarkan
praktek SDM dan budaya organisasi yang
tepat untuk meningkatkan daya saing
organisasi.
12
Kinerja
MSDM
TQM
Kinerja
Organisasi
Kinerja
Finansial
Budaya
Perusahaan
(Adhocracy &
Market)
Penelitian
Praktek MSDM --
-
Sudah banyak,
Arthur’s
(1994), Huselid
(1995),
MacDuffie
(1995), Guest
(1997), Dyer &
Reeves (1995,
Becker &
Gerhard (1996)
Terbatas,
Hanson
(2003)
Sudah banyak,
Huselid (1995) &
Pfeffer (1994),
(Arthur, 1994;
Ichniowski dkk.,
1994), Wright &
McMahan (1992)
Terbatas,
Huselid and
Becker (1995),
Becker &
Gerhardt,
(1996),
MacDuffie
(1995), Guest
(1997),
Belum ada,
Pierce (2004)
Penggunaan
Analisa Statitistik
SEM : Penelitian
Praktek MSDM --
-
Terbatas,
Ehrnrooth
(2002)
Belum ada
Terbatas,
Guthrie, Datta,
Wright (2004)
Belum ada Belum ada
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Orisinalitas Penelitian
13
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
1. Untuk membangun model hubungan
praktek MSDM, budaya perusahaan dan
kinerja organisasi berdasarkan kriteria
Baldrige (TQM).
2. Untuk mendapatkan bukti-bukti empiris
model hubungan praktek MSDM, budaya
perusahaan dan kinerja organisasi
berdasarkan kriteria Baldrige (TQM).
14
Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus
1. Untuk menemukan bukti empiris bahwa praktek staffing
(rekruitmen dan penempatan tenaga kerja), program pelatihan
dan pengembangan SDM, performance appraisal (penilaian
kinerja), rewards (sistem imbalan), employee relations (hubungan
kekaryawanan), internal communication (komunikasi internal)
berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi dan
pencapaian kinerja unggulan TQM.
2. Untuk menemukan bukti empiris bahwa praktek staffing
(rekruitmen dan penempatan tenaga kerja), program pelatihan
dan pengembangan SDM, performance appraisal (penilaian
kinerja), rewards (sistem imbalan), employee relations (hubungan
kekaryawanan), internal communication (komunikasi internal)
berpengaruh pada terbentuknya budaya adhocracy dan market.
15
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
 Bagi dunia akademik diharapkan dapat mengambil manfaat sebagai
literatur baru bagi penelitian yang berhubungan dengan praktek
MSDM, budaya perusahaan dan analisis kinerja TQM.
 Diharapkan saran-saran, kesimpulan dan rekomendasi penelitian ini
akan dapat mendorong penelitian lebih lanjut dan
memperkaya riset dibidang MSDM Stratejik.
16
Manfaat Penelitian (lanjutan)
Manfaat Praktis
– Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan salah
satu referensi bagi Manajemen Perusahaan dalam
meningkatkan kinerja organisasi melalui standar praktek
MSDM yang baik, membangun budaya perusahaan dan
suksesnya implementasi TQM.
17
Manfaat Penelitian (lanjutan)
Manfaat Bagi Kebijakan Pemerintah
 Memberikan masukan bagi pemerintah dalam mendukung perusahaan-
perusahaan di Indonesia, khususnya swasta untuk semakin progresif di
dalam meningkatkan daya saing industri melalui cara-cara yang sistematis
dan berfokus jangka panjang.
 Organisasi yang memiliki praktek-praktek MSDM yang baik, berfokus pada
pengembangan budaya perusahaan dan pencapaian kinerja TQM pada
akhirnya akan dapat memberikan manfaat signifikan bagi para
stakeholders.
18
Teori Utama (1)
 Pendekatan Perspektif Stratejik (Strategic Perspective),
MSDM berkontribusi terhadap kinerja melalui keselarasan
MSDM dengan strategi bisnis. Selain itu akan dijelaskan,
Schuler & Jakson (1987). Di dasarkan teori keunggulan
kompetitif Porter (1980, 1987, 1990) dan Miles & Snow
(1984).
 Pendekatan Resource Based View of the firm, (Barney 1991;
Conner 1991; Penrose 1959; Wernerfelt, 1984) -- SDM dapat
menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi Wright,
McMahan dan McWilliams (1992).
Pengembangan Model Penelitian
19
Pengembangan Model Penelitian
• Identifikasi praktek MSDM yang dapat dijadikan ukuran standar untuk melihat
kontribusinya dalam mendukung pencapaian target bisnis yang lebih cepat,
mendukung kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan dalam lingkungan yang
sukar diprediksi (Cho, 2004)
• Riset ini akan mengembangkan model dan pengukuran domain generic MSDM yang
merupakan ‘best practices’ praktek MSDM
Pengukuran
Praktek
MSDM
• Terdapat perbedaan pendekatan penelitian dalam budaya organisasi, dimana secara
konseptual terdapat perbedaan antara perspektif fungsionalis dan perspektif
semiotik (Burrel & Morgan, 1979; Smircich, 1983; Schein, 1985; Cameron & Ettington,
1988; Cameron & Quinn, 1999; Martin, 2002, Pierce 2004)
• Riset yang dilakukan pada disertasi ini untuk memperkuat justifikasi pada level
praktis, dimana pendekatan fungsionalis dengan menggunakan instumen penelitian
akan lebih memudahkan dalam identifikasi dan intervensi budaya pada level
organisasi dibandingkan menggunakan pendekatan semiotik
Pendekatan Riset
Budaya Organisasi
• Terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai manfaat implementasi TQM dan
kaitanya dengan kinerja organisasi
• Diperlukan investigasi lebih lanjut terkait kinerja unggulan TQM
Manfaat Kinerja
Unggulan TQM
20
Pendekatan Teori Strategic Perspective
Strategic
Management
Defender Prospector Analyser Reactor
Cost Differentiation Focus Innovation
Matching Model
HR Strategy
Universalistic
Contingency
Configurational
HR Design
HRM Practices
Architecture Policies Practices
Quality Enhancement
Innovation Strategies
Cost Reduction Strategies
Pengembangan Model Penelitian
21
Perspektif MSDM berbasis Sumber Daya (RBV)
SWOT
ANALYSIS
Resource
Based View of
the firm
High Value
Unique
In-imitable
Scarcity
Competitive
HRM
Firm
Strategy
Good HR
Practices
Institutional
Human Capital
(Source of
Competitive
Advantage)
Employee Social
Capital
Employee Knowledge,
Experience, Skill,
Commitment
Org & Social System,
Culture
HR Outcomes
Organizational
Performance
Operational
Outcomes
Financial
Outcome
Pengembangan Model Penelitian
22
Strategi Bisnis dan Prilaku SDM
Cost Leadership
Differentiation
Strategy
BUSINESS
STRATEGY
Employee
Behaviour
Strategic HRM
Practices
Employee Profile
HRM System
Design
Generalism
Segmentation
HR Outcomes
Organizational
Performance
Pengembangan Model Penelitian
23
Proposisi Satu
Proposisi Satu
Strategi Binis, Strategi
SDM dan praktek
MSDM
(1) Praktek manajemen sumber ddaya manusia perusahaan
sangat dipengaruhi oleh strategi manajemen sumberdaya manusia
yang dipilih. Selanjutnya setiap strategi bisnis yang diambil sangat
berpengaruh pada pilihan-pilihan strategi SDM yang akan
diterapkan. Dengan demikian strategi MSDM dan praktek MSDM
yang dijalankan harus konsisten dengan strategi bisnis yang
diaplikasikan. Ketidak-sesuaian antara strategi bisnis, strategi
MSDM dan praktek MSDM akan dapat berakibat pada kurang
efektifnya roda organisasi.
Pengembangan Model Penelitian
24
Proposisi Satu
Pengembangan Model Penelitian
25
Teori Utama (2)
Praktek SDM stratejik dengan melihat faktor dominan
yang paling berpengaruh untuk membentuk strategi-
strategi SDM yang berbasis sumber daya yang mampu
menghasilkan kinerja SDM dalam mencapai sasaran
bisnis perusahaan. Faktor-faktor dominan yang berkaitan
dengan PMT (product/market/technology dimension),
Konfiguarsi
(organizational/administrative/cultural/heritage) maupun
mekanisme institusional (social/cultural/legal dimensions)
akan mempengaruhi pilihan strategi yang diambil
perusahaan. Paauwe (2002, 1998 dan 1994)
Pengembangan Model Penelitian
26
Teori Utama (2)
Total Quality Management (TQM) merupakan kebutuhan
mutlak dan dapat berperan di dalam mendorong
pencapaian efisiensi, efektivitas, fleksibilitas, kualitas,
inovasi dan kecepatan yang akan mendorong kinerja
organisasi unggulan. Dimensi MSDM memiliki peranan
yang sangat penting dalam pencapaian kinerja unggulan
TQM dengan berfokus pada aspek-aspek yang ”soft”
(Wilkinson dkk, 1996).
Pengembangan Model Penelitian
27
Teori Utama (2)
Product/Market/Technology
Dimension (PMT)
Competitive Mechanism
Organizational/Administra
tive/Cultural Heritage
Configurational
Social/Cultural/Legal
Dimensions (SCL)
Institutional Mechanism
Room to maneuver :
Dominant Coalition
Strategic Choice
HR Strategies
Aimed at resources that are :
-valuable
-inimitable
-rare
-and non substitutable
H
R
M
O
T
C
O
M
E
S
P
E
R
F
O
R
M
A
N
C
E
Fairenss & Legitimacy with
regard to work, time, money,
know-how & participation
Efficiency
Effectiveness
Flexibility
Quality
Innovativeness
Speed
TQM
Pengembangan Model Penelitian
28
Teori Utama (2)
Oakland (1989) menyatakan bahwa dengan
mengintegrasikan TQM kedalam strategi bisnis,
organisasi akan menghindari permasalahan
program perubahan yang akan dilakukan, dengan
berkonsentrasi pada penyelarasan proses dan
melakukan identifikasi peran tanggung jawab
orang terhadap proses yang dilakukannya.
 Implementasi TQM menekankan pada komitmen
(self-reinforcing cycle of commitment),
komunikasi (communication) dan perubahan
budaya (culture change).
Pengembangan Model Penelitian
29
Teori Utama (2)
People &
Culture
Structure &
System
Organisation
Organisational change by
means of TQM
Organisational
Performance
Strategies & Involved Performers
Recommendations
& Best Practices
Management &
employee related
factor
TQM Concept
Pengembangan Model Penelitian
30
Proposisi Dua
Proposisi Dua
Keunggulan Kinerja
Berbasis TQM, Strategi
Bisnis dan Praktek
MSDM
(2) Kebutuhan Total Quality Management merupakan prasyarat
untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan menjadi pilihan
strategi binis perusahaan-perusahaan kelas dunia. Praktek MSDM
yang selaras dengan spirit TQM akan dapat menjamin suksesnya
manajemen perusahaan menuju keunggulan kinerja berbasis
TQM. Praktek MSDM yang sejalan dengan manajemen perubahan
akan menjadi titik awal suksesnya impelemtasi TQM
Pengembangan Model Penelitian
31
Proposisi Dua
Pengembangan Model Penelitian
32
Teori Utama (3)
Artefak, nilai dan basic underlying assumptions melekat
pada orang (SDM) yang dibangun melalui praktek-
praktek SDM yang ada. Selanjutnya untuk memahami
pengukuran dan analisis budaya organisasi, Quinn &
Rohrbaugh (1983), Cameron & Quinn (1999)
melakukan ekplorasi dan pemetaan budaya
perusahaan dengan mengembangkan model yang
disebut sebagai Competing Values Framework.
Pengembangan Model Penelitian
33
Teori Utama (3)
Tidak adanya perhatian pada budaya organisasi dapat
berimplikasi pada gagalnya inisiatif strategis
(Jones& Redman, 2000). Bahkan menurut Barney
(1986), Fiol (1991) suksesnya implementasi inisiatif
strategis memerlukan kecocokan yang kuat antara
strategi dan budaya organisasi.
Pengembangan Model Penelitian
34
Teori Utama (3)
• Implementasi TQM membutuhkan spirit perubahan yang
relevan dengan budaya adhocracy karena perubahan
mendasar dan transformasi harus dilakukan untuk
membangun tatanan baru yang berfokus pada pelanggan.
• Membangun budaya yang berorientasi pada pasar (market)
mengarahkan praktek MSDM sebagai mitra stratejik
organisasi selaras dengan visi dan misi organisasi.
• Secara keseluruhan, kerangka perubahan organisasi dan
peningkatan kinerja (improvement) sangat erat kaitannya
dengan fungsi dan praktek MSDM. Meletakkan praktek
MSDM dalam kerangka CVF akan menjadikan fungsi MSDM
menjadi lebih strategis, lebih inklusif, dan lebih masuk akal
(Cameron& Quinn, 1999).
Pengembangan Model Penelitian
35
Teori Utama (3)
Culture Type:
Leader Type: Facilitator, Mentor,
Parent
Effectiveness Criteria:
Cohesion, Morale, Human
Resource Development
Management Theory:
Participation fosters
commitment
Culture Type:
Leader Type: Coordinator,
Monitor, Organizer
Effectiveness Criteria:
Efficiency, Timeliness, Smooth
Functioning
Management Theory:
Control fosters efficiency
Culture Type:
Leader Type: Hard-driver,
Competitor, Producer
Effectiveness Criteria:
Market share, Goal achievement,
Beating competitors
Management Theory:
Competition fosters productivity
Culture Type:
Leader Type: Innovator,
Entrepreneur, Visionary
Effectiveness Criteria:
Cutting-edge output, Creativity,
Growth
Management Theory:
Innovativeness fosters new
resources
CLAN
InternalFocus&Integration
ExternalFocusandDifferentiation
Flexibility and Discretion
Stability and Control
HIERARCHY MARKET
ADHOCRACY
Pengembangan Model Penelitian
36
Proposisi Tiga
Proposisi Tiga
TQM, Budaya Organisasi
dan Praktek MSDM
(3) Salah satu indikator pendukung keberhasilan jangka panjang
penerapan TQM adalah terbentuknya budaya perusahaan yang
relevan dengan spirit TQM. Budaya perusahaan yang selaras dengan
“budaya TQM” hanya dapat dicapai melalui praktek-praktek MSDM
yang mendukung terciptanya budaya organisasi “TQM”. Kesesuaian
budaya “adhocaracy & market” terhadap terciptanya budaya TQM
harus didukung dengan pengembangan SDM dan penciptaan policy-
policy SDM yang merangsang pada pembentukan budaya tersebut.
Pengembangan Model Penelitian
37
Proposisi Tiga
Pengembangan Model Penelitian
38
Teori Utama (4)
Implementasi TQM harus memiliki keterkaitan erat dengan
prioritas stratejik, target organisasi dan hal tersebut harus
direncanakan dengan tepat (Kanji & Asher, 1993; Shin
dkk., 1998; Allen dan Kilmann, 2001).
Implementasi yang terencana akan terlihat dalam segala
aspek inisiatif yang dilakukan, dalam aspek yang tak
terlihat, misalnya kerja tim, budaya dan keterlibatan
karyawan yang akan mendukung pada perubahan yang
dijalankan (Samson & Terziovski, 1999; Reed dkk., 2000).
Terdapat peran yang sangat signifikan praktek MSDM
dalam menunjang suksesnya implementasi TQM baik dari
sisi perencanaan maupun eksekusi.
Pengembangan Model Penelitian
39
Pengembangan Model Penelitian
40
Proposisi Empat
Kinerja SDM, TQM
dan Budaya
Organisasi
(4) Kinerja MSDM adalah salah satu prasyarat mutak
tercapainya kinerja organisasi. Adanya keselarasan
aplikasi TQM, praktek MSDM yang sejalan dengan
pembentukan budaya organisasi “TQM” akan dapat
mendorong terciptanya “intagible outcomes” yang
merupakan bagian dari pencapaian kinerja MSDM.
Proposisi Empat
Proposisi Empat
Pengembangan Model Penelitian
41
HRM Practices
Organizational
Culture
TQM
Implementation
HRM
Performance
(Outcomes)
Pengembangan Model Penelitian
• Deming (1988), Juran (1989), Oakland (1989), Ehresman
(1995) dan Hodgetss (1996) membahas tentang pentingnya
konsep TQM, implementasi dan beberapa strategi yang
harus dijalankan oleh organisasi.
• Perlunya isu stratejik dalam perencanaan bisnis dalam
agenda top manajemen demi suksesnya implementasi
TQM, Shin dkk (1998).
• Implementasi TQM harus memiliki keterkaitan erat dengan
prioritas stratejik, target organisasi dan hal tersebut harus
direncanakan dengan tepat (Kanji & Asher, 1993; Shin dkk.,
1998; Allen dan Kilmann, 2001). Implementasi yang
terencana akan terlihat dalam segala aspek inisiatif yang
dilakukan, dalam aspek yang tak terlihat
42
Proposisi Lima
Proposisi Lima
Kinerja Organisasi,
Aplikasi TQM dan
Kinerja MSDM
(5) Tercapainya kinerja organisasi yang maksimal sangat
dipengaruhi suksesnya implementasi TQM. Selain itu
keberhasilan TQM juga merupakan indikator kinerja
MSDM yang akhirnya bermuara pada kinerja organisasi
secara keseluruhan. Harus dipahami bahwa keunggulan
organisasi jangka panjang yang berkelanjutan sangat
dipengaruhi oleh “intangibles HR outcomes”, hal ini hanya
bisa dicapai dengan praktek MSDM yang maju dan
terciptanya budaya perusahaan yang “embeded’ dengan
suksesnya implementasi TQM
Pengembangan Model Penelitian
43
Proposisi Lima
TQM
Implementation
HRM
Performance
(Outcomes)
Organizational
Performance
Pengembangan Model Penelitian
44
Grand Theoretical Model
Business
Strategy
HR Strategy
TQM Standard of
Performance
Excellence
HRM Practices
Organizational
Culture
HR Outcomes
Firm
PerformanceFokus Penelitian
Pengembangan Model Penelitian
45
Staffing Training
Perf.
Appraisal
Rewards
Employee
Relations
Internal
Comm
Adhocracy
Culture
Market
Culture
TQM Standard of
Performance
Excellence
TQM-based HRM Practices
Pengembangan Model Penelitian
46
Proposisi & Hipotesis
ISU PENELITIAN NO HIPOTESIS
Praktek MSDM & Total
Quality Management,
diturunkan dari
Proposisi 2
H 1
Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga
kerja) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
H2
Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
SDM akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
H3
Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja)
akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
H4
Semakin baik pelaksanaan rewards (sistem imbalan) akan semakin
mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
H5
Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan)
akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
H6
Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal)
akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM
Pengembangan Model Penelitian
47
Praktek MSDM & Budaya
Perusahaan, diturunkan dari
Proposisi 3
H7
Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan
tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya
budaya adhocracy.
H8
Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya
budaya adhocracy.
H9
Semakin baik pelaksanaan performance appraisal
(penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya
budaya adhocracy.
Pengembangan Model Penelitian
Proposisi & Hipotesis
48
Praktek MSDM & Budaya
Perusahaan, diturunkan dari
Proposisi 3
H10
Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga
kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy.
H11
Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan)
akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy.
H12
Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal)
akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy.
H13
Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga
kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market.
H14
Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
SDM akan semakin mendukung tercapainya budaya market.
H15
Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja)
akan semakin mendukung tercapainya budaya market.
H16
Semakin baik pelaksanaan rewards (system imbalan berdasar kinerja)
akan semakin mendukung tercapainya budaya market.
H17
Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan)
akan semakin mendukung terbentuknya budaya market.
H18
Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal)
akan semakin mendukung terbentuknya budaya market.
Proposisi & Hipotesis
Pengembangan Model Penelitian
49
Budaya Organisasi & Total
Quality Management,
diturunkan dari Proposisi 3
H19
Budaya perusahaan adhocracy akan semakin mendukung
tercapainya kinerja unggulan TQM.
H20
Budaya perusahaan market akan semakin mendukung
tercapainya kinerja unggulan TQM.
Pengembangan Model Penelitian
Proposisi & Hipotesis
50
Variabel Justifikasi Konsep Definisi Operasional
Staffing
Konstruk staffing meliputi tiga variabel utama :
 Perencanaan SDM (PLN),
 Rekrutmen (REC)
 dan Seleksi (SEL)
Crowley, 1999 Staffing (STF) adalah praktek MSDM yang meliputi tiga
komponen utama : Perencanaan SDM (PLN), Rekrutmen (REC)
dan Seleksi (SEL). Suksesnya penempatan karyawan dimulai
dengan perencanaan dan perkiraan (forecasting) kebutuhan SDM
yang baik
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Pelatihan dan Pengembangan Konstruk pelatihan
dan pengembangan meliputi empat empat indikator
variabel, yaitu :
 Training Needs (TNS)
 Training Plan (TNP)
 Training Execution (TRE)
 Training Evaluation (TRV)
Swanson, (1995),
Barrett & O’
Connell, (2001)
Pelatihan dan Pengembangan (TND) adalah proses sistematis
untuk mengembangkan kompetensi individu yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja saat ini maupun pada masa yang
akan datang).
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan yang menggunakan
semantic differential scale 1 sampai
10, selengkapnya dalam lampiran
kuesioner penelitian.
Penilaian Kinerja
Praktek sistem imbalan diukur dengan
menggunakan tiga variabel, yaitu :
 Pemberian imbalan atas dasar kinerja individu
(IPR)
 Ppemberian imbalan atas profit yang diraih
perusahaan (PRT)
 Promosi yang didasarkan pada kinerja
individu (PRO)
Mathis dan
Jackson, (2003)
Penilaian kinerja (PAP) adalah proses komunikasi dan evaluasi
kinerja individu karyawan yang dikaitkan dengan standar dan
target yang telah ditetapkan (Mathis dan Jackson, 2003
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pengembangan Model Penelitian
51
Variabel Justifikasi Konsep Definisi Operasional
Sistem Imbalan Kinerja
Praktek sistem imbalan diukur dengan menggunakan
variabel, yaitu :
 Pemberian imbalan atas dasar kinerja individu
(IPR)
 Pemberian imbalan atas profit yang diraih
perusahaan (PRT)
 Promosi yang didasarkan pada kinerja
individu (PRO)
Banker dkk.
(2000)
Penghargaan atau sistem imbalan kinerja (RWD) didefinisikan
sebagai sistem imbalan bagi pekerja yang terdiri dari imbalan
finansial dan non finansial yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi, moral, komitmen, produktivitas dan teamwork.
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Hubungan Kekaryawanan Konstruk Hubungan
Kekaryawanan terdiri dari empat variabel, yaitu :
 Penyelesaian komplain (CPL)
 Partisipasi
 Keterlibatan karyawan (IVL)
 Survei Prilaku (SRV)
 Penyampaian Saran Improvement (IMP)
Gomez-Mejia dkk
(2001)
Hubungan kekaryawanan (ERL) merujuk pada praktek
organisasi yang mengakomodasi perlakukan yang adil dan
konsisten kepada karyawan. Hubungan kekeryawanan yang baik
memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memberikan
opini, masukan pada kebijakan dan pengambilan keputusan
manajemen.
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pengembangan Model Penelitian
52
Komunikasi internal (Internal Communication)
Komunikasi internal diukur dengan 5 variabel, yaitu
:
 Adanya Information sharing bersifat umum
secara reguler (INS)
 Komunikasi target perusahaan (GLS)
 Komunikasi kinerja operasi (OPS)
 Komunikasi kinerja keuangan (FIN)
 Komunikasi kinerja kompetitif (CPT)
Lievens dkk (1997), Sprague
& Brocco (2002).
Internal Communication (ICM) didefinisikan
sebagai sistem komunikasi dua arah untuk
menjelaskan visi, misi perusahaan, inisiatif-
inisiatif manajemen, pengembangan produk baru
maupun kondisi kinerja perusahaan (kinerja
keuangan maupun non-keuangan.
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Adhocracy Culture
Budaya Adhocracy yang akan diukur meliputi
variabel :
 Pengelolaan Inovasi – Managing innovation
(MIN)
 Pengelolaan Masa Depan, Managing the
Future (MFT)
 Pengelolaan Continuous Improvement
(MCI).
Cameron dan Quinn (1999) Adhocracy Culture (ADC) didefinisikan sebagai
budaya organisasi yang berorientasi pada
kemampuan beradaptasi, fleksibilitas dan
kreativitas (inovasi).
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Market Culture
Variabel yang digunakan untuk mengukurnya antara
lain :
 Pengelolaan Kompetisi - Managing
Competitiveness (MCT)
 Mendorong Karyawan - Energizing
Employees (EEM)
 Mengelola Layanan Pelanggan - Managing
Customer Service (MCS).
Cameron & Quinn (1999) Market Culture (MKC) didefinisikan sebagai
budaya perusahaan yang berorientasi pada output,
kompetisi, sasaran, dan tuntutan memenangkan
persaingan .
Diukur dengan menggunakan
pertanyaan- pertanyaan yang
menggunakan semantic differential
scale 1 sampai 10, selengkapnya
dalam lampiran kuesioner penelitian.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pengembangan Model Penelitian
53
STF
,93
X1
e1
,96
,39
ADC
,93
X7 e7
,97
,26
Z1
TND
,93
X2e2
,96
,79
PAP
,96
X3e3
,98
,74
-,31
,06
,82
RWD
,97
X4e4
,98
,22
,21
,20
,15
ERL
,97
X5e5
,99
,23
,44
,24
,16
,22
ICM
,90
X6
e6
,95
,55
,44
,27
,21
,28
,26
,16
MKC
,97
X8 e8
,98
-,05
,48
-,10
,03
,10
-,03
Z2
,57
BLD
,97
X9 e9
,99
,18
-,04
,01
,03
,06
,02
-,06
,69
Z3
Chi Square = 1,573
Probability = ,210
CMIN/DF = 1,573
GFI = ,998
AGFI = ,910
TLI = ,967
CFI =,999
RMSEA = ,057
Hasil Pengujian Model Penelitian
Hasil Penelitian
54
Hasil Penelitian
55
Populasi dan Sampel
Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar
dalam direktori industri manufaktur Jawa Tengah yang
diterbitkan oleh Dinas Perindustrian Provinsi Jawa
Tengah.
Target populasi merupakan spesifik atau complete
group, di-pilih dari direktori industri manufaktur Jawa
Tengah.
Responden dari penelitian ini diwakili oleh salah satu
manajer pabrik, yaitu Direktur Produksi, Manajer
produksi, Kepala Pabrik, Direktur SDM, Manajer SDM,
Manajer Manajemen Mutu ataupun manajer lini pada
ruang lingkup pabrik.
Hasil Penelitian
56
Teknik Pengumpulan Data
• Data penelitian yang akan dikumpulkan terdiri dari
data primer dan data sekunder.
• Data primer dikumpulkan dengan menggunakan
metode survai, kuesioner penelitian di isi oleh para
responden secara langsung (workshop) dan sebagian
melalui pos.
• Selain itu untuk beberapa perusahaan dilakukan
wawancara langsung kepada responden penelitian.
Hasil Penelitian
57
Pengolahan Data dan Analisis
• Analisis faktor konfirmatori (confirmatory
factor analysis) pada SEM yang digunakan
untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang
paling dominan dalam satu kelompok
variabel.
• Regression weight pada SEM yang digunakan
untuk meneliti seberapa besar variabel-
variabel yang di teliti di dalam model saling
memengaruhi satu sama lain.
Goodness of Fit Indeks Cut off Value Hasil Evaluasi Model
Chi-Square (df = 1) Kecil (< 3,841) 1,573 Baik
Probability  0,05 0,210 Baik
RMSEA  0,08 0,057 Baik
GFI  0,90 0,998 Baik
AGFI  0,90 0,910 Baik
CMIN/DF  2,00 1,573 Baik
TLI  0,95 0,967 Baik
CFI  0,95 0,999 Baik
Pengujian Kelayakan Model
Hasil Penelitian
58
Std.Estimate Estimate S.E. C.R. P
ADC  STF ,260 ,428 ,249 1,720 ,085
ADC  TND -,307 -,319 ,128 -2,485 ,013
ADC  PAP ,064 ,055 ,113 ,487 ,626
ADC  RWD ,216 ,125 ,044 2,845 ,004
ADC  ERL ,226 ,136 ,050 2,744 ,006
ADC  ICM ,258 ,353 ,120 2,949 ,003
MKC  STF -,046 -,108 ,399 -,271 ,786
MKC  TND ,478 ,712 ,207 3,446 ***
MKC  PAP -,096 -,118 ,181 -,654 ,513
MKC  RWD ,025 ,021 ,071 ,297 ,767
MKC  ERL ,100 ,087 ,080 1,086 ,278
MKC  ICM -,033 -,065 ,193 -,339 ,735
Statistik Pengujian Hipotesis
Hasil Penelitian
59
Std.Estimate Estimate S.E. C.R. P
BLD  STF ,177 ,323 ,233 1,391 ,164
BLD  TND -,041 -,047 ,129 -,362 ,717
BLD  PAP ,008 ,008 ,103 ,076 ,940
BLD  RWD ,027 ,017 ,041 ,418 ,676
BLD  ERL ,058 ,039 ,047 ,830 ,406
BLD  ICM ,018 ,027 ,114 ,238 ,812
BLD  ADC -,060 -,066 ,081 -,823 ,411
BLD  MKC ,690 ,535 ,046 11,578 ***
Statistik Pengujian Hipotesis (Lanjutan)
Hasil Penelitian
60
Keterangan Nilai Acuan Hasil Kesimpulan
Normalitas Data <  2.58 -0,959 Distribusi Normal
Univariate Outliers ≤  3
Terdapat
indikator > 3
Ada Univariate Outliers
Multivariate Outliers
2 (9, 0.001) =
27,877
Mahalanobis
maksimal
adalah 22,648
Tidak Ada Multivariate
Outliers
Multicollinearity dan
Singularity
Determinant of
sample covariance
matrix > 0
Determinant of
sample
covariance
matrix =
6935,162
TidakAda Masalah
Multicollinearity
Nilai Residual
Jumlah nilai > 2.58
adalah < 5% dari
jumlah sampel
kovarians
Tidak terdapat
3 nilai residual
> 2.58
Terpenuhi
Evaluasi Asumsi SEM
Hasil Penelitian
61
Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Kesimpulan
H1 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan
semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (STF  BLD)
Ditolak
H2 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan
semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (TND  BLD)
Ditolak
H3 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin
mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (PAP  BLD)
Ditolak
H4 Semakin baik pelaksanaan rewards (sistem imbalan) akan semakin mendukung
tercapainya kinerja unggulan TQM (RWD BLD)
Ditolak
H5 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin
mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (ERL  BLD)
Ditolak
H6 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin
mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (ICM  BLD)
Ditolak
H7 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan
semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy (STF ADC)
Ditolak
H8 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan
semakin mendukung tercapainya budaya adhocracy (TND  ADC)
Diterima
Hasil Penelitian
62
Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis (Lanjutan)
Hipotesis Kesimpulan
H9 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin
mendukung tercapainya budaya adhocracy (PAP  ADC)
Ditolak
H10 Semakin baik praktek rewards (sistem imbalan) akan semakin mendukung
terbentuknya budaya adhocracy (RWD ADC)
Diterima
H11 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin
mendukung terbentuknya budaya adhocracy (ERL  ADC)
Diterima
H12 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin
mendukung terbentuknya budaya adhocracy (ICM  ADC)
Diterima
H13 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan
semakin mendukung terbentuknya budaya market (STF  MKC)
Ditolak
H14 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan
semakin mendukung tercapainya budaya market (TND  MKC)
Diterima
H15 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin
mendukung tercapainya budaya market (PAP  MKC)
Ditolak
Hasil Penelitian
63
Hipotesis Kesimpulan
H16 Semakin baik pelaksanaan rewards (system imbalan berdasar kinerja) akan
semakin mendukung tercapainya budaya market (RWD  MKC)
Ditolak
H17 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan
semakin mendukung terbentuknya budaya market (ERL  MKC)
Ditolak
H18 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan
semakin mendukung terbentuknya budaya market (ICM  MKC)
Ditolak
H19 Budaya perusahaan adhocracy akan semakin mendukung tercapainya
kinerja unggulan TQM
(ADC  BLD)
Ditolak
H20 Budaya perusahaan market akan semakin mendukung tercapainya kinerja
unggulan TQM (MKC  BLD)
Diterima
Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis (Lanjutan)
Hasil Penelitian
64
Terdapat enam hipotesis yang terbukti memiliki
pengaruh signifikan:
1. Budaya Adhocracy (ADC) secara signifikan
dipengaruhi oleh training dan pengembangan
(TND), reward (RWD), employee relation (ERL), dan
internal communication (ICM),
2. Budaya Market (MKC) dipengaruhi secara signifikan
oleh training dan pelatihan (TND),
3. Kinerja unggulan TQM (BLD) secara signifikan
dipengaruhi oleh market (MKC).
65
Kesimpulan
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa training (TND)
berpengaruh signifikan terhadap adhocracy (ADC).
Melalui pendidikan dan pelatihan, maka peningkatan
kompetensi, awareness, ownership dan indoktrinasi nilai-
nilai TQM sebagai budaya perusahaan disampaikan
secara sistematis dan intensif. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Snee dan Hoerl
(2005), Bowen dan Lawler (1992), dan Oakland (2002)
peran pelatihan dan pendidikan sangat signifikan sebagai
bukti komitmen nyata dari top manajemen.
Implikasi Teoritis #-1
66
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reward (RWD) berpengaruh
signifikan terhadap adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Johnston dan Daniel (1992),
Payne (1992), Mann dan Kehoe (1995), Montes dkk, (2003) yang
menjelaskan bahwa suksesnya implementasi TQM salah satunya
harus mempertimbangkan reward yang mengakomodasi
pembentukan iklim dan budaya organisasi jangka panjang,
pemberdayaan, dan keterlibatan karyawan. Penelitian Allen dan
Brady (1997), menemukan bahwa dukungan yang diberikan
perusahaan ke karyawan terkait proses kreativitas dan inovasi pada
perusahaan yang implementasi TQM jauh lebih tinggi dibanding
perusahaan non-TQM yang sejalan dengan hasil penelitian ini.
Implikasi Teoritis #-2
67
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa employee
relations (ERL) berpengaruh signifikan terhadap
adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian dari Saraph dkk (1989) yang dalam
pengembangan model konseptual TQM mengajukan
faktor-faktor utama organisasi dan operasional yang
dijadikan "TQM Best Practice", diantaranya indikator
hubungan kekaryawanan (employee relations) yang
dapat mendukung suksesnya implementasi TQM.
Implikasi Teoritis #-3
68
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internal
communication (ICM) berpengaruh signifikan terhadap
adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini memperkuat hasil
riset yang dilakukan oleh Ehrnrooth (2002) yang
membuktikan pentingnya fungsi komunikasi untuk
menciptakan praktek MSDM yang ideal dan menunjang
strategi bisnis perusahaan.
Implikasi Teoritis #-4
69
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa training (TND) berpengaruh signifikan
terhadap market (MKC). Hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari
Rodriques (1994) bahwa program dan aktivitas pelatihan yang bertemakan
pada peningkatan kualitas, secara otomatis merupakan sarana yang paling
efektif dalam menciptakan budaya berorientasi pasar karena kualitas identik
dengan ekspektasi pelanggan, dan target pencapaian kualitas adalah prioritas
utama impelementasi TQM. Penelitian dari Blackburn dan Rosen (1993) juga
menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ini yang menyebutkan,
perusahaan-perusahaan penerima penghargaan Baldrige memiliki fokus
program pelatihan yang komprehensif pada peningkatan kualitas yang
didukung oleh top manajemen.
Implikasi Teoritis #-5
70
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek market (MKC) berpengaruh
signifikan terhadap TQM (BLD). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ramayah dan Saad (2006) meneliti praktek TQM, kualitas
layanan dan orientasi pasar, hasil penelitiannya menunjukan program
pemberdayaan karyawan, informasi dan komunikasi, orientasi pada
pelanggan, program peningkatan kinerja berkelanjutan (continuous
improvement) berpengaruh signifikan pada kinerja organisasi secara
keseluruhan. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian dari Sila dan
Ebrahimpour (2002) melakukan telaah 76 penelitian dibidang TQM, salah satu
hasil telaahnya menunjukan keterkaitan antara praktek MSDM dan
pembentukan budaya organisasi berorientasi pasar dalam menunjang
suksesnya implementasi TQM
Implikasi Teoritis #-6
71
Kesimpulan
Meningkatkan praktek training dan pelatihan (TND) melalui :
1. Training dan pelatihan harus dapat dilakukan secara berkala. Hal ini
penting untuk selalu meng-up grade kemampuan dan keterampilan
karyawan agar selalu dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan
teknologi dan informasi.
2. Materi training dan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
tuntutan perusahaan yang diselaraskan dengan visi dan misi yang hendak
dicapai perusahaan.
3. Nara sumber pemberi materi training dan pelatihan haruslah berasal dari
orang-orang yang terpercaya kapabilitasnya.
4. Distribusi training dan pelatihan harus dilakukan secara adil. Hal ini
penting untuk menjamin pemerataan kemampuan dan keterampilan.
5. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap hasil training dan pelatihan.
Implikasi Manajerial #-1
72
Kesimpulan
Meningkatkan praktek internal communication (ICM) :
1. Perlunya saluran komunikasi yang sehat dan
transparan untuk menjamin distribusi informasi
antara karyawan dengan pimpinan perusahaan.
2. Komunikasi berkala menyangkut kondisi, target dan
tantangan perusahaan baik melalui sarana formal –
informal, forum manajemen-karyawan (serikat
pekerja)
Implikasi Manajerial #- 2
73
Kesimpulan
Meningkatkan employee relation (ERL) :
1. Menjalin hubungan yang sehat dalam hubungan
industrial dan hubungan serikat pekerja melalui
forum komunikasi yang sehat.
2. Serikat kerja memainkan perannya sebagai mitra
dalam produktivitas dengan menjalankan fungsi
sebagai mediator yang dapat dijadikan sebagai
saluran komunikasi, dan pertukaran informasi terkait
masalah ketenagakerjaan maupun program-program
perusahaan, termasuk implementasi TQM.
Implikasi Manajerial #- 3
74
Kesimpulan
Meningkatkan reward (RWD)
1. Reward didasarkan pada prinsip keadilan, oleh sebab itu
penentuan besar kecilnya reward harus didasarkan pada
berbagai pertimbangan, misalnya hasil penilaian kinerja,
masa kerja, pencapaian target kerja.
2. Menambahkan reward di luar gaji pokok seperti profit
sharing yang besar kecilnya disesuaikan dengan besar
kecilnya laba perusahaan.
3. Adanya dukungan sistem imbalan yang jelas yang mampu
memberikan jaminan kepastian pada karyawan.
Implikasi Manajerial #- 4
75
Kesimpulan
Meningkatkan fokus ke Market (MKT) :
1. Meningkatkan komitmen pimpinan dan karyawan pada konsumen yang
diwujudkan dengan memberikan perhatian pada kebutuhan pelanggan.
2. Pimpinan bersama dengan karyawan senantiasa meningkatkan pelayanan
yang berkualitas pada pelanggan.
3. Pimpinan dan karyawan bekerja sama untuk senantiasa memonitor
perkembangan dan perubahan kebutuhan dan harapan pelanggan.
4. Mengembangkan strategi keunggulan bersaing yang membangun
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
5. Mempertahankan pelanggan yang puas dan loyal melalui program
Customer Relationship Management.
Implikasi Manajerial #- 5
76
Rekomendasi
Hasil dari penelitian ini tidak terlepas dari beberapa
keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah bahwa hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisir pada populasi
yang memiliki karakteristik tidak sama dengan
penelitian ini karena sampel yang digunakan dalam
penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Dinas Perindustrian Provinsi Jawa
Tengah.
Keterbatasan Penelitian
77
Rekomendasi
Berkaitan dengan keterbatasan yang ditemukan pada
hasil penelitian ini maka agenda untuk penelitian
mendatang adalah mengaplikasikan model penelitian
pada perusahaan yang memiliki karakteristik berbeda
dengan perusahaan manufaktur.
Agenda Penelitian Mendatang
78
79
80
81

More Related Content

What's hot

Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdmmasjhoko
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuIlham Sugiri
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiSatya Pranata
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompokAstadi Pangarso
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiHafidh Rafsanjany
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaNuria Isna Asyar
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaErwan Cipto Priyatmoko
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)Ninnasi Muttaqiin
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
Pertemuan 2   3  msdm ke 2Pertemuan 2   3  msdm ke 2
Pertemuan 2 3 msdm ke 2Dhini Anden
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanregirolan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
 

What's hot (20)

Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Hawthorne studi
Hawthorne studiHawthorne studi
Hawthorne studi
 
1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individu
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
Pertemuan 2   3  msdm ke 2Pertemuan 2   3  msdm ke 2
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 

Viewers also liked

Makalah msdm strategic
Makalah msdm strategicMakalah msdm strategic
Makalah msdm strategicfyrda sevvyra
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikju haeri
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejiklamrioktafiana
 
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3i
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3iTeknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3i
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3iYuda Mahendra Asmara
 
4 form anjab lahat contoh
4 form anjab lahat  contoh4 form anjab lahat  contoh
4 form anjab lahat contohritadodi
 
Jurnal internasional msdm
Jurnal internasional msdmJurnal internasional msdm
Jurnal internasional msdmVivianFlorin
 
Culture Or Quality
Culture Or QualityCulture Or Quality
Culture Or Qualityflevko
 
4.quality culture
4.quality culture4.quality culture
4.quality culture083805154
 
Recruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessRecruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessSeta Wicaksana
 
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanTantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanSeta Wicaksana
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatanPT Lion Air
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaUlan SaProperti
 
خطة نشر ثقافة الجودة
خطة نشر ثقافة الجودةخطة نشر ثقافة الجودة
خطة نشر ثقافة الجودةOmayma Abdullah
 
Developing a quality culture presentation [autosaved]
Developing a quality culture presentation [autosaved]Developing a quality culture presentation [autosaved]
Developing a quality culture presentation [autosaved]Yomna Motea
 

Viewers also liked (20)

Makalah Tugas analisa
Makalah Tugas analisaMakalah Tugas analisa
Makalah Tugas analisa
 
Makalah msdm strategic
Makalah msdm strategicMakalah msdm strategic
Makalah msdm strategic
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3i
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3iTeknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3i
Teknik negosiasi dan Komunikasi dalam Rekruitment for LP3i
 
4 form anjab lahat contoh
4 form anjab lahat  contoh4 form anjab lahat  contoh
4 form anjab lahat contoh
 
Jurnal internasional msdm
Jurnal internasional msdmJurnal internasional msdm
Jurnal internasional msdm
 
Msdm pt.unilever
Msdm pt.unileverMsdm pt.unilever
Msdm pt.unilever
 
Culture Or Quality
Culture Or QualityCulture Or Quality
Culture Or Quality
 
Quality Culture
Quality CultureQuality Culture
Quality Culture
 
4.quality culture
4.quality culture4.quality culture
4.quality culture
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
 
Recruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated ProcessRecruitment and Selection Integrated Process
Recruitment and Selection Integrated Process
 
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa DepanTantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
Tantangan Rekrutmen dan Seleksi di Masa Depan
 
Quality is a Mindset
Quality is a MindsetQuality is a Mindset
Quality is a Mindset
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatan
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
خطة نشر ثقافة الجودة
خطة نشر ثقافة الجودةخطة نشر ثقافة الجودة
خطة نشر ثقافة الجودة
 
Developing a quality culture presentation [autosaved]
Developing a quality culture presentation [autosaved]Developing a quality culture presentation [autosaved]
Developing a quality culture presentation [autosaved]
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 

Similar to Human Resources, Culture and Total Quality Management

1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmtAriska Taminawati
 
(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017IdemMedika
 
manajemen mutu juni 2021
manajemen mutu juni 2021manajemen mutu juni 2021
manajemen mutu juni 2021FatihElluqmani
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"Kanaidi ken
 
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdfNovita Setyawati
 
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKtamonk13
 
Kepemimpinan Stratejik New
 Kepemimpinan Stratejik New Kepemimpinan Stratejik New
Kepemimpinan Stratejik Newjjiman
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmtFrans Newtony
 
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...Kanaidi ken
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
Aminullah assagaf msdm1 8 mrt 2021
Aminullah assagaf msdm1  8 mrt 2021Aminullah assagaf msdm1  8 mrt 2021
Aminullah assagaf msdm1 8 mrt 2021Aminullah Assagaf
 
Talent strategy for human capital management
Talent strategy for human capital managementTalent strategy for human capital management
Talent strategy for human capital managementSetiono Winardi
 
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...Kanaidi ken
 
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Kanaidi ken
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.01051982
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.01051982
 

Similar to Human Resources, Culture and Total Quality Management (20)

1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017(Translate) handout msdm mm 2017
(Translate) handout msdm mm 2017
 
manajemen mutu juni 2021
manajemen mutu juni 2021manajemen mutu juni 2021
manajemen mutu juni 2021
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"
(2021) Silabus Training "Effective AUDIT SISTEM MANAJEMEN"
 
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
 
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
(2022) Silabus Pelatihan "Penyusunan Standard Operating Prosedures (SOP)"
 
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective QUALITY ASSURANCE (QA) MANAGEMENT"
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
 
Kepemimpinan Stratejik New
 Kepemimpinan Stratejik New Kepemimpinan Stratejik New
Kepemimpinan Stratejik New
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...
(2022) Silabus Pelatihan "Design, Development and Implementation of HR Compet...
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
Aminullah assagaf msdm1 8 mrt 2021
Aminullah assagaf msdm1  8 mrt 2021Aminullah assagaf msdm1  8 mrt 2021
Aminullah assagaf msdm1 8 mrt 2021
 
Talent strategy for human capital management
Talent strategy for human capital managementTalent strategy for human capital management
Talent strategy for human capital management
 
Human Resource Audit
Human Resource AuditHuman Resource Audit
Human Resource Audit
 
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...
(2021) Silabus Training "Creating Value HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM) for ...
 
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
Training "MANAJEMEN PERSONALIA" dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital di Revol...
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.
 

More from Bima Hermastho

5.performance management
5.performance management5.performance management
5.performance managementBima Hermastho
 
3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment 3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment Bima Hermastho
 
2. competency based hrm
2. competency based hrm2. competency based hrm
2. competency based hrmBima Hermastho
 
1. strategic talent management
1. strategic talent management1. strategic talent management
1. strategic talent managementBima Hermastho
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalBima Hermastho
 
Pengambilan Keputusan di Menwa
Pengambilan Keputusan di MenwaPengambilan Keputusan di Menwa
Pengambilan Keputusan di MenwaBima Hermastho
 
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaKreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaBima Hermastho
 
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaPrinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaBima Hermastho
 
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaModule Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoroBima Hermastho
 
Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaKejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
Membangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaMembangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
Module Military Leadership
Module Military LeadershipModule Military Leadership
Module Military LeadershipBima Hermastho
 
Hr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardHr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardBima Hermastho
 
Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Bima Hermastho
 
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaMateri pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaBima Hermastho
 

More from Bima Hermastho (17)

5.performance management
5.performance management5.performance management
5.performance management
 
4.talent acquisition
4.talent acquisition4.talent acquisition
4.talent acquisition
 
3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment 3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment
 
2. competency based hrm
2. competency based hrm2. competency based hrm
2. competency based hrm
 
1. strategic talent management
1. strategic talent management1. strategic talent management
1. strategic talent management
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
 
Pengambilan Keputusan di Menwa
Pengambilan Keputusan di MenwaPengambilan Keputusan di Menwa
Pengambilan Keputusan di Menwa
 
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaKreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
 
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaPrinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
 
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaModule Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
 
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
 
Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaKejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
 
Membangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaMembangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa Indonesia
 
Module Military Leadership
Module Military LeadershipModule Military Leadership
Module Military Leadership
 
Hr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardHr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecard
 
Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1
 
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaMateri pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
 

Recently uploaded

005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxKartikaFebrianti1
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptAkuatSupriyanto1
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 

Human Resources, Culture and Total Quality Management

  • 1. PENGEMBANGAN MODEL PRAKTEK MSDM DAN BUDAYA ORGANISASI YANG BERORIENTASI PADA KINERJA UNGGULAN TQM Pengujian Empirik pada Perusahaan-Perusahaan Industri Pengolahan di Jawa Tengah Bima Hermastho, PhD
  • 2. BIMA HERMASTHOProfessional Experience & Education:  CEO & Senior Consultant PT. Freemind Management Consulting – A Business Performance Improvement Consulting, more than 2000 HR & Manufacturing Professionals in Indonesia have been certified by PT. Freemind Management Consulting.  Owner & Founder: PT. Sha Kha Ganesha, PT. Indo Sigma Rekatama, PT. Saka Ganesha Yuda, PT. Tridaya Abadi Manunggal Jaya.  Founder Indonesian Balanced Scorecard School (http://www.bsc-indonesia.com) & Indonesian Six Sigma School (http://www.sixsigma-indonesian.com) - both are free online course in Balanced Scorecard and Six Sigma.  Founder Indonesian Human Capital Institute, an HRM School in Indonesia (http://www.sdm-indonesia.net)  Visiting Lecturer : Graduate School of Management – UI, ITS, ITB, UNAIR, UNIKA SOEPRA, Master Program in Psychology - UNIKA SOEPRA & UBAYA.  CAREER: start from Management Trainee (MT), HR Manager, TPM (Total Productive Management) Manager, Organization Development (OD) General Manager, Human Capital & OD Director in local and global companies. (PT. Teleperformance Indonesia, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk Heineken Indonesia, PT. Coats Indonesia, PT. Polysindo Eka Perkasa – Asia Pacific Fibre, etc).  Active & registered member: SHRM (American Society for HRM), ATD (American Association for Talent Development), ASQ (American Society for Quality) & ISSP (International Six Sigma Professional Society).  EDUCATION: Diploma in HRM (ALISON, UK), Bachelor Degree in Pharmaceutical Technology (ITB), Master of Management (UNDIP) & PhD in HRM & TQM (UNDIP).  SCHOLARSHIP: Master Program in Corporate Human Resources Development by InWent, Magdeburg, Germany.  INTERNATIONAL COURSE in various topics of management at Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Macquarie Graduate School of Management (MGSM), International College of Management Sydney (ICMS), Polytechnic West - Australia, Massey University - New Zealand.  GLOBAL CERTIFICATION: Certified Balanced Scorecard Professional, Certified Lean Management Professional, Certified Professional in HRM, Certified Six Sigma Black Belt, Certified Process Kaizen Engineer Professional.
  • 3. Agenda 1. Latar Belakang Penelitian 2. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian 3. Manfaat Penelitian 4. Pengembangan Model Penelitian 5. Hasil Penelitian 6. Kesimpulan 3
  • 4. PRAKTEK MSDM DAN BUDAYA ORGANISASI YANG BERORIENTASI PADA KINERJA UNGGULAN TQM Praktek MSDM yang baik mendukung implementasi TQM dalam mencapai kinerja kelas dunia, dan TQM menjadi alat utama di dalam pengembangan organisasi dan manajemen perubahan untuk menciptakan daya saing perusahaan Keunggulan kompetitif perusahaan diyakini memiliki kontribusi secara organisasi dan sukar ditiru oleh kompetitor adalah budaya organisasi yang dibangun dan dikembangkan selaras dengan produktivitas Melalui TQM sesungguhnya dapat meningkatkan daya saing industri baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Lemahnya daya saing industri manufaktur di Jateng dimana belum memiliki kapabilitas kualitas proses yang menyangkut teknologi, SDM dan standard produksi Latar Belakang Penelitian 4
  • 5. Latar Belakang Penelitian  Hansson (2003), TQM telah menjadi filosofi manajemen dan menjadi kunci dalam persaingan global, sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif jangka panjang.  Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengembangkan model terpadu bagaimana peran strategis praktek MSDM, budaya perusahaan dalam menunjang suksesnya implementasi TQM. 5
  • 6. Latar Belakang Penelitian Fenomena Bisnis Laporan evaluasi pelaksanaan RPJM-N 2004-2009 di Provinsi Jawa Tengah. Tim Independen UNDIP melakukan penelitian terhadap 764 industri besar dan sebanyak 644.134 industri kecil, permasalahan utama hingga saat ini adalah lemahnya daya saing industri. Sebagian besar industri belum memiliki kapabilitas kualitas proses yang menyangkut teknologi, SDM dan standard produksi. 6
  • 7. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian • Bagaimana praktek MSDM dan bentuk budaya organisasi yang dapat mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM yang bermuara pada kinerja organisasional ? 7
  • 8. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Research Questions 1. Bagaimanakah praktek-praktek MSDM yang mampu mendukung suksesnya organisasi perusahaan dalam implementasi TQM dan pencapaian kinerja unggulan TQM ? 2. Bagaimanakah praktek-praktek MSDM yang dapat mendorong terciptanya budaya organisasi spesifik yang mendukung organisasi dalam implementasi TQM ? 3. Apakah manfaat secara spesifik yang dicapai oleh perusahaan-perusahaan yang sukses dalam implementasi TQM? 8
  • 9. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian • Inkonsistensi dalam pengukuran variabel praktek MSDM yang dapat berkontribusi pada kinerja organisasi di temukan dalam berbagai penelitian MSDM. Seperti yang dilakukan oleh Cho & Mayer (2003), Cho (2004). Research Gap #1 9
  • 10. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian • Rekomendasi penelitian menunjukan adanya keterkaitan budaya organisasi (nilai-nilai organisasi) sangat menentukan sukses atau kegagalan implementasi TQM. • Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami fenomena ini dengan menggunakan model penelitian yang lebih reliabel, Corbett dan Rastrick (2000). Research Gap #2 10
  • 11. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Research Gap #3 Sebagian peneliti menunjukan adanya manfaat dari implementasi TQM, Shetty (1993). Sedangkan Terziovski dan Samson (1999) Hendricks & Singhal (1997), menyebut beberapa perusahaan yang sukses tanpa TQM, meskipun dalam beberapa hal TQM membantu dalam pencapaian kinerja perusahaan. 11
  • 12. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Research Gap #3 • Perlu riset lebih lanjut untuk memahami implementasi TQM yang efektif berdasarkan praktek SDM dan budaya organisasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing organisasi. 12
  • 13. Kinerja MSDM TQM Kinerja Organisasi Kinerja Finansial Budaya Perusahaan (Adhocracy & Market) Penelitian Praktek MSDM -- - Sudah banyak, Arthur’s (1994), Huselid (1995), MacDuffie (1995), Guest (1997), Dyer & Reeves (1995, Becker & Gerhard (1996) Terbatas, Hanson (2003) Sudah banyak, Huselid (1995) & Pfeffer (1994), (Arthur, 1994; Ichniowski dkk., 1994), Wright & McMahan (1992) Terbatas, Huselid and Becker (1995), Becker & Gerhardt, (1996), MacDuffie (1995), Guest (1997), Belum ada, Pierce (2004) Penggunaan Analisa Statitistik SEM : Penelitian Praktek MSDM -- - Terbatas, Ehrnrooth (2002) Belum ada Terbatas, Guthrie, Datta, Wright (2004) Belum ada Belum ada Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Orisinalitas Penelitian 13
  • 14. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Tujuan Umum 1. Untuk membangun model hubungan praktek MSDM, budaya perusahaan dan kinerja organisasi berdasarkan kriteria Baldrige (TQM). 2. Untuk mendapatkan bukti-bukti empiris model hubungan praktek MSDM, budaya perusahaan dan kinerja organisasi berdasarkan kriteria Baldrige (TQM). 14
  • 15. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Tujuan Khusus 1. Untuk menemukan bukti empiris bahwa praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja), program pelatihan dan pengembangan SDM, performance appraisal (penilaian kinerja), rewards (sistem imbalan), employee relations (hubungan kekaryawanan), internal communication (komunikasi internal) berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi dan pencapaian kinerja unggulan TQM. 2. Untuk menemukan bukti empiris bahwa praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja), program pelatihan dan pengembangan SDM, performance appraisal (penilaian kinerja), rewards (sistem imbalan), employee relations (hubungan kekaryawanan), internal communication (komunikasi internal) berpengaruh pada terbentuknya budaya adhocracy dan market. 15
  • 16. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis  Bagi dunia akademik diharapkan dapat mengambil manfaat sebagai literatur baru bagi penelitian yang berhubungan dengan praktek MSDM, budaya perusahaan dan analisis kinerja TQM.  Diharapkan saran-saran, kesimpulan dan rekomendasi penelitian ini akan dapat mendorong penelitian lebih lanjut dan memperkaya riset dibidang MSDM Stratejik. 16
  • 17. Manfaat Penelitian (lanjutan) Manfaat Praktis – Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi Manajemen Perusahaan dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui standar praktek MSDM yang baik, membangun budaya perusahaan dan suksesnya implementasi TQM. 17
  • 18. Manfaat Penelitian (lanjutan) Manfaat Bagi Kebijakan Pemerintah  Memberikan masukan bagi pemerintah dalam mendukung perusahaan- perusahaan di Indonesia, khususnya swasta untuk semakin progresif di dalam meningkatkan daya saing industri melalui cara-cara yang sistematis dan berfokus jangka panjang.  Organisasi yang memiliki praktek-praktek MSDM yang baik, berfokus pada pengembangan budaya perusahaan dan pencapaian kinerja TQM pada akhirnya akan dapat memberikan manfaat signifikan bagi para stakeholders. 18
  • 19. Teori Utama (1)  Pendekatan Perspektif Stratejik (Strategic Perspective), MSDM berkontribusi terhadap kinerja melalui keselarasan MSDM dengan strategi bisnis. Selain itu akan dijelaskan, Schuler & Jakson (1987). Di dasarkan teori keunggulan kompetitif Porter (1980, 1987, 1990) dan Miles & Snow (1984).  Pendekatan Resource Based View of the firm, (Barney 1991; Conner 1991; Penrose 1959; Wernerfelt, 1984) -- SDM dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi Wright, McMahan dan McWilliams (1992). Pengembangan Model Penelitian 19
  • 20. Pengembangan Model Penelitian • Identifikasi praktek MSDM yang dapat dijadikan ukuran standar untuk melihat kontribusinya dalam mendukung pencapaian target bisnis yang lebih cepat, mendukung kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan dalam lingkungan yang sukar diprediksi (Cho, 2004) • Riset ini akan mengembangkan model dan pengukuran domain generic MSDM yang merupakan ‘best practices’ praktek MSDM Pengukuran Praktek MSDM • Terdapat perbedaan pendekatan penelitian dalam budaya organisasi, dimana secara konseptual terdapat perbedaan antara perspektif fungsionalis dan perspektif semiotik (Burrel & Morgan, 1979; Smircich, 1983; Schein, 1985; Cameron & Ettington, 1988; Cameron & Quinn, 1999; Martin, 2002, Pierce 2004) • Riset yang dilakukan pada disertasi ini untuk memperkuat justifikasi pada level praktis, dimana pendekatan fungsionalis dengan menggunakan instumen penelitian akan lebih memudahkan dalam identifikasi dan intervensi budaya pada level organisasi dibandingkan menggunakan pendekatan semiotik Pendekatan Riset Budaya Organisasi • Terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai manfaat implementasi TQM dan kaitanya dengan kinerja organisasi • Diperlukan investigasi lebih lanjut terkait kinerja unggulan TQM Manfaat Kinerja Unggulan TQM 20
  • 21. Pendekatan Teori Strategic Perspective Strategic Management Defender Prospector Analyser Reactor Cost Differentiation Focus Innovation Matching Model HR Strategy Universalistic Contingency Configurational HR Design HRM Practices Architecture Policies Practices Quality Enhancement Innovation Strategies Cost Reduction Strategies Pengembangan Model Penelitian 21
  • 22. Perspektif MSDM berbasis Sumber Daya (RBV) SWOT ANALYSIS Resource Based View of the firm High Value Unique In-imitable Scarcity Competitive HRM Firm Strategy Good HR Practices Institutional Human Capital (Source of Competitive Advantage) Employee Social Capital Employee Knowledge, Experience, Skill, Commitment Org & Social System, Culture HR Outcomes Organizational Performance Operational Outcomes Financial Outcome Pengembangan Model Penelitian 22
  • 23. Strategi Bisnis dan Prilaku SDM Cost Leadership Differentiation Strategy BUSINESS STRATEGY Employee Behaviour Strategic HRM Practices Employee Profile HRM System Design Generalism Segmentation HR Outcomes Organizational Performance Pengembangan Model Penelitian 23
  • 24. Proposisi Satu Proposisi Satu Strategi Binis, Strategi SDM dan praktek MSDM (1) Praktek manajemen sumber ddaya manusia perusahaan sangat dipengaruhi oleh strategi manajemen sumberdaya manusia yang dipilih. Selanjutnya setiap strategi bisnis yang diambil sangat berpengaruh pada pilihan-pilihan strategi SDM yang akan diterapkan. Dengan demikian strategi MSDM dan praktek MSDM yang dijalankan harus konsisten dengan strategi bisnis yang diaplikasikan. Ketidak-sesuaian antara strategi bisnis, strategi MSDM dan praktek MSDM akan dapat berakibat pada kurang efektifnya roda organisasi. Pengembangan Model Penelitian 24
  • 26. Teori Utama (2) Praktek SDM stratejik dengan melihat faktor dominan yang paling berpengaruh untuk membentuk strategi- strategi SDM yang berbasis sumber daya yang mampu menghasilkan kinerja SDM dalam mencapai sasaran bisnis perusahaan. Faktor-faktor dominan yang berkaitan dengan PMT (product/market/technology dimension), Konfiguarsi (organizational/administrative/cultural/heritage) maupun mekanisme institusional (social/cultural/legal dimensions) akan mempengaruhi pilihan strategi yang diambil perusahaan. Paauwe (2002, 1998 dan 1994) Pengembangan Model Penelitian 26
  • 27. Teori Utama (2) Total Quality Management (TQM) merupakan kebutuhan mutlak dan dapat berperan di dalam mendorong pencapaian efisiensi, efektivitas, fleksibilitas, kualitas, inovasi dan kecepatan yang akan mendorong kinerja organisasi unggulan. Dimensi MSDM memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian kinerja unggulan TQM dengan berfokus pada aspek-aspek yang ”soft” (Wilkinson dkk, 1996). Pengembangan Model Penelitian 27
  • 28. Teori Utama (2) Product/Market/Technology Dimension (PMT) Competitive Mechanism Organizational/Administra tive/Cultural Heritage Configurational Social/Cultural/Legal Dimensions (SCL) Institutional Mechanism Room to maneuver : Dominant Coalition Strategic Choice HR Strategies Aimed at resources that are : -valuable -inimitable -rare -and non substitutable H R M O T C O M E S P E R F O R M A N C E Fairenss & Legitimacy with regard to work, time, money, know-how & participation Efficiency Effectiveness Flexibility Quality Innovativeness Speed TQM Pengembangan Model Penelitian 28
  • 29. Teori Utama (2) Oakland (1989) menyatakan bahwa dengan mengintegrasikan TQM kedalam strategi bisnis, organisasi akan menghindari permasalahan program perubahan yang akan dilakukan, dengan berkonsentrasi pada penyelarasan proses dan melakukan identifikasi peran tanggung jawab orang terhadap proses yang dilakukannya.  Implementasi TQM menekankan pada komitmen (self-reinforcing cycle of commitment), komunikasi (communication) dan perubahan budaya (culture change). Pengembangan Model Penelitian 29
  • 30. Teori Utama (2) People & Culture Structure & System Organisation Organisational change by means of TQM Organisational Performance Strategies & Involved Performers Recommendations & Best Practices Management & employee related factor TQM Concept Pengembangan Model Penelitian 30
  • 31. Proposisi Dua Proposisi Dua Keunggulan Kinerja Berbasis TQM, Strategi Bisnis dan Praktek MSDM (2) Kebutuhan Total Quality Management merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan menjadi pilihan strategi binis perusahaan-perusahaan kelas dunia. Praktek MSDM yang selaras dengan spirit TQM akan dapat menjamin suksesnya manajemen perusahaan menuju keunggulan kinerja berbasis TQM. Praktek MSDM yang sejalan dengan manajemen perubahan akan menjadi titik awal suksesnya impelemtasi TQM Pengembangan Model Penelitian 31
  • 33. Teori Utama (3) Artefak, nilai dan basic underlying assumptions melekat pada orang (SDM) yang dibangun melalui praktek- praktek SDM yang ada. Selanjutnya untuk memahami pengukuran dan analisis budaya organisasi, Quinn & Rohrbaugh (1983), Cameron & Quinn (1999) melakukan ekplorasi dan pemetaan budaya perusahaan dengan mengembangkan model yang disebut sebagai Competing Values Framework. Pengembangan Model Penelitian 33
  • 34. Teori Utama (3) Tidak adanya perhatian pada budaya organisasi dapat berimplikasi pada gagalnya inisiatif strategis (Jones& Redman, 2000). Bahkan menurut Barney (1986), Fiol (1991) suksesnya implementasi inisiatif strategis memerlukan kecocokan yang kuat antara strategi dan budaya organisasi. Pengembangan Model Penelitian 34
  • 35. Teori Utama (3) • Implementasi TQM membutuhkan spirit perubahan yang relevan dengan budaya adhocracy karena perubahan mendasar dan transformasi harus dilakukan untuk membangun tatanan baru yang berfokus pada pelanggan. • Membangun budaya yang berorientasi pada pasar (market) mengarahkan praktek MSDM sebagai mitra stratejik organisasi selaras dengan visi dan misi organisasi. • Secara keseluruhan, kerangka perubahan organisasi dan peningkatan kinerja (improvement) sangat erat kaitannya dengan fungsi dan praktek MSDM. Meletakkan praktek MSDM dalam kerangka CVF akan menjadikan fungsi MSDM menjadi lebih strategis, lebih inklusif, dan lebih masuk akal (Cameron& Quinn, 1999). Pengembangan Model Penelitian 35
  • 36. Teori Utama (3) Culture Type: Leader Type: Facilitator, Mentor, Parent Effectiveness Criteria: Cohesion, Morale, Human Resource Development Management Theory: Participation fosters commitment Culture Type: Leader Type: Coordinator, Monitor, Organizer Effectiveness Criteria: Efficiency, Timeliness, Smooth Functioning Management Theory: Control fosters efficiency Culture Type: Leader Type: Hard-driver, Competitor, Producer Effectiveness Criteria: Market share, Goal achievement, Beating competitors Management Theory: Competition fosters productivity Culture Type: Leader Type: Innovator, Entrepreneur, Visionary Effectiveness Criteria: Cutting-edge output, Creativity, Growth Management Theory: Innovativeness fosters new resources CLAN InternalFocus&Integration ExternalFocusandDifferentiation Flexibility and Discretion Stability and Control HIERARCHY MARKET ADHOCRACY Pengembangan Model Penelitian 36
  • 37. Proposisi Tiga Proposisi Tiga TQM, Budaya Organisasi dan Praktek MSDM (3) Salah satu indikator pendukung keberhasilan jangka panjang penerapan TQM adalah terbentuknya budaya perusahaan yang relevan dengan spirit TQM. Budaya perusahaan yang selaras dengan “budaya TQM” hanya dapat dicapai melalui praktek-praktek MSDM yang mendukung terciptanya budaya organisasi “TQM”. Kesesuaian budaya “adhocaracy & market” terhadap terciptanya budaya TQM harus didukung dengan pengembangan SDM dan penciptaan policy- policy SDM yang merangsang pada pembentukan budaya tersebut. Pengembangan Model Penelitian 37
  • 39. Teori Utama (4) Implementasi TQM harus memiliki keterkaitan erat dengan prioritas stratejik, target organisasi dan hal tersebut harus direncanakan dengan tepat (Kanji & Asher, 1993; Shin dkk., 1998; Allen dan Kilmann, 2001). Implementasi yang terencana akan terlihat dalam segala aspek inisiatif yang dilakukan, dalam aspek yang tak terlihat, misalnya kerja tim, budaya dan keterlibatan karyawan yang akan mendukung pada perubahan yang dijalankan (Samson & Terziovski, 1999; Reed dkk., 2000). Terdapat peran yang sangat signifikan praktek MSDM dalam menunjang suksesnya implementasi TQM baik dari sisi perencanaan maupun eksekusi. Pengembangan Model Penelitian 39
  • 40. Pengembangan Model Penelitian 40 Proposisi Empat Kinerja SDM, TQM dan Budaya Organisasi (4) Kinerja MSDM adalah salah satu prasyarat mutak tercapainya kinerja organisasi. Adanya keselarasan aplikasi TQM, praktek MSDM yang sejalan dengan pembentukan budaya organisasi “TQM” akan dapat mendorong terciptanya “intagible outcomes” yang merupakan bagian dari pencapaian kinerja MSDM. Proposisi Empat
  • 41. Proposisi Empat Pengembangan Model Penelitian 41 HRM Practices Organizational Culture TQM Implementation HRM Performance (Outcomes)
  • 42. Pengembangan Model Penelitian • Deming (1988), Juran (1989), Oakland (1989), Ehresman (1995) dan Hodgetss (1996) membahas tentang pentingnya konsep TQM, implementasi dan beberapa strategi yang harus dijalankan oleh organisasi. • Perlunya isu stratejik dalam perencanaan bisnis dalam agenda top manajemen demi suksesnya implementasi TQM, Shin dkk (1998). • Implementasi TQM harus memiliki keterkaitan erat dengan prioritas stratejik, target organisasi dan hal tersebut harus direncanakan dengan tepat (Kanji & Asher, 1993; Shin dkk., 1998; Allen dan Kilmann, 2001). Implementasi yang terencana akan terlihat dalam segala aspek inisiatif yang dilakukan, dalam aspek yang tak terlihat 42
  • 43. Proposisi Lima Proposisi Lima Kinerja Organisasi, Aplikasi TQM dan Kinerja MSDM (5) Tercapainya kinerja organisasi yang maksimal sangat dipengaruhi suksesnya implementasi TQM. Selain itu keberhasilan TQM juga merupakan indikator kinerja MSDM yang akhirnya bermuara pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Harus dipahami bahwa keunggulan organisasi jangka panjang yang berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh “intangibles HR outcomes”, hal ini hanya bisa dicapai dengan praktek MSDM yang maju dan terciptanya budaya perusahaan yang “embeded’ dengan suksesnya implementasi TQM Pengembangan Model Penelitian 43
  • 45. Grand Theoretical Model Business Strategy HR Strategy TQM Standard of Performance Excellence HRM Practices Organizational Culture HR Outcomes Firm PerformanceFokus Penelitian Pengembangan Model Penelitian 45
  • 46. Staffing Training Perf. Appraisal Rewards Employee Relations Internal Comm Adhocracy Culture Market Culture TQM Standard of Performance Excellence TQM-based HRM Practices Pengembangan Model Penelitian 46
  • 47. Proposisi & Hipotesis ISU PENELITIAN NO HIPOTESIS Praktek MSDM & Total Quality Management, diturunkan dari Proposisi 2 H 1 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM H2 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM H3 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM H4 Semakin baik pelaksanaan rewards (sistem imbalan) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM H5 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM H6 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM Pengembangan Model Penelitian 47
  • 48. Praktek MSDM & Budaya Perusahaan, diturunkan dari Proposisi 3 H7 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy. H8 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya budaya adhocracy. H9 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya adhocracy. Pengembangan Model Penelitian Proposisi & Hipotesis 48
  • 49. Praktek MSDM & Budaya Perusahaan, diturunkan dari Proposisi 3 H10 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy. H11 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy. H12 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy. H13 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market. H14 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya budaya market. H15 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya market. H16 Semakin baik pelaksanaan rewards (system imbalan berdasar kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya market. H17 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market. H18 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market. Proposisi & Hipotesis Pengembangan Model Penelitian 49
  • 50. Budaya Organisasi & Total Quality Management, diturunkan dari Proposisi 3 H19 Budaya perusahaan adhocracy akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM. H20 Budaya perusahaan market akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM. Pengembangan Model Penelitian Proposisi & Hipotesis 50
  • 51. Variabel Justifikasi Konsep Definisi Operasional Staffing Konstruk staffing meliputi tiga variabel utama :  Perencanaan SDM (PLN),  Rekrutmen (REC)  dan Seleksi (SEL) Crowley, 1999 Staffing (STF) adalah praktek MSDM yang meliputi tiga komponen utama : Perencanaan SDM (PLN), Rekrutmen (REC) dan Seleksi (SEL). Suksesnya penempatan karyawan dimulai dengan perencanaan dan perkiraan (forecasting) kebutuhan SDM yang baik Diukur dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Pelatihan dan Pengembangan Konstruk pelatihan dan pengembangan meliputi empat empat indikator variabel, yaitu :  Training Needs (TNS)  Training Plan (TNP)  Training Execution (TRE)  Training Evaluation (TRV) Swanson, (1995), Barrett & O’ Connell, (2001) Pelatihan dan Pengembangan (TND) adalah proses sistematis untuk mengembangkan kompetensi individu yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja saat ini maupun pada masa yang akan datang). Diukur dengan menggunakan pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Penilaian Kinerja Praktek sistem imbalan diukur dengan menggunakan tiga variabel, yaitu :  Pemberian imbalan atas dasar kinerja individu (IPR)  Ppemberian imbalan atas profit yang diraih perusahaan (PRT)  Promosi yang didasarkan pada kinerja individu (PRO) Mathis dan Jackson, (2003) Penilaian kinerja (PAP) adalah proses komunikasi dan evaluasi kinerja individu karyawan yang dikaitkan dengan standar dan target yang telah ditetapkan (Mathis dan Jackson, 2003 Diukur dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengembangan Model Penelitian 51
  • 52. Variabel Justifikasi Konsep Definisi Operasional Sistem Imbalan Kinerja Praktek sistem imbalan diukur dengan menggunakan variabel, yaitu :  Pemberian imbalan atas dasar kinerja individu (IPR)  Pemberian imbalan atas profit yang diraih perusahaan (PRT)  Promosi yang didasarkan pada kinerja individu (PRO) Banker dkk. (2000) Penghargaan atau sistem imbalan kinerja (RWD) didefinisikan sebagai sistem imbalan bagi pekerja yang terdiri dari imbalan finansial dan non finansial yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi, moral, komitmen, produktivitas dan teamwork. Diukur dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Hubungan Kekaryawanan Konstruk Hubungan Kekaryawanan terdiri dari empat variabel, yaitu :  Penyelesaian komplain (CPL)  Partisipasi  Keterlibatan karyawan (IVL)  Survei Prilaku (SRV)  Penyampaian Saran Improvement (IMP) Gomez-Mejia dkk (2001) Hubungan kekaryawanan (ERL) merujuk pada praktek organisasi yang mengakomodasi perlakukan yang adil dan konsisten kepada karyawan. Hubungan kekeryawanan yang baik memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memberikan opini, masukan pada kebijakan dan pengambilan keputusan manajemen. Diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengembangan Model Penelitian 52
  • 53. Komunikasi internal (Internal Communication) Komunikasi internal diukur dengan 5 variabel, yaitu :  Adanya Information sharing bersifat umum secara reguler (INS)  Komunikasi target perusahaan (GLS)  Komunikasi kinerja operasi (OPS)  Komunikasi kinerja keuangan (FIN)  Komunikasi kinerja kompetitif (CPT) Lievens dkk (1997), Sprague & Brocco (2002). Internal Communication (ICM) didefinisikan sebagai sistem komunikasi dua arah untuk menjelaskan visi, misi perusahaan, inisiatif- inisiatif manajemen, pengembangan produk baru maupun kondisi kinerja perusahaan (kinerja keuangan maupun non-keuangan. Diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Adhocracy Culture Budaya Adhocracy yang akan diukur meliputi variabel :  Pengelolaan Inovasi – Managing innovation (MIN)  Pengelolaan Masa Depan, Managing the Future (MFT)  Pengelolaan Continuous Improvement (MCI). Cameron dan Quinn (1999) Adhocracy Culture (ADC) didefinisikan sebagai budaya organisasi yang berorientasi pada kemampuan beradaptasi, fleksibilitas dan kreativitas (inovasi). Diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Market Culture Variabel yang digunakan untuk mengukurnya antara lain :  Pengelolaan Kompetisi - Managing Competitiveness (MCT)  Mendorong Karyawan - Energizing Employees (EEM)  Mengelola Layanan Pelanggan - Managing Customer Service (MCS). Cameron & Quinn (1999) Market Culture (MKC) didefinisikan sebagai budaya perusahaan yang berorientasi pada output, kompetisi, sasaran, dan tuntutan memenangkan persaingan . Diukur dengan menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang menggunakan semantic differential scale 1 sampai 10, selengkapnya dalam lampiran kuesioner penelitian. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengembangan Model Penelitian 53
  • 54. STF ,93 X1 e1 ,96 ,39 ADC ,93 X7 e7 ,97 ,26 Z1 TND ,93 X2e2 ,96 ,79 PAP ,96 X3e3 ,98 ,74 -,31 ,06 ,82 RWD ,97 X4e4 ,98 ,22 ,21 ,20 ,15 ERL ,97 X5e5 ,99 ,23 ,44 ,24 ,16 ,22 ICM ,90 X6 e6 ,95 ,55 ,44 ,27 ,21 ,28 ,26 ,16 MKC ,97 X8 e8 ,98 -,05 ,48 -,10 ,03 ,10 -,03 Z2 ,57 BLD ,97 X9 e9 ,99 ,18 -,04 ,01 ,03 ,06 ,02 -,06 ,69 Z3 Chi Square = 1,573 Probability = ,210 CMIN/DF = 1,573 GFI = ,998 AGFI = ,910 TLI = ,967 CFI =,999 RMSEA = ,057 Hasil Pengujian Model Penelitian Hasil Penelitian 54
  • 55. Hasil Penelitian 55 Populasi dan Sampel Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam direktori industri manufaktur Jawa Tengah yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Tengah. Target populasi merupakan spesifik atau complete group, di-pilih dari direktori industri manufaktur Jawa Tengah. Responden dari penelitian ini diwakili oleh salah satu manajer pabrik, yaitu Direktur Produksi, Manajer produksi, Kepala Pabrik, Direktur SDM, Manajer SDM, Manajer Manajemen Mutu ataupun manajer lini pada ruang lingkup pabrik.
  • 56. Hasil Penelitian 56 Teknik Pengumpulan Data • Data penelitian yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. • Data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode survai, kuesioner penelitian di isi oleh para responden secara langsung (workshop) dan sebagian melalui pos. • Selain itu untuk beberapa perusahaan dilakukan wawancara langsung kepada responden penelitian.
  • 57. Hasil Penelitian 57 Pengolahan Data dan Analisis • Analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel. • Regression weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel- variabel yang di teliti di dalam model saling memengaruhi satu sama lain.
  • 58. Goodness of Fit Indeks Cut off Value Hasil Evaluasi Model Chi-Square (df = 1) Kecil (< 3,841) 1,573 Baik Probability  0,05 0,210 Baik RMSEA  0,08 0,057 Baik GFI  0,90 0,998 Baik AGFI  0,90 0,910 Baik CMIN/DF  2,00 1,573 Baik TLI  0,95 0,967 Baik CFI  0,95 0,999 Baik Pengujian Kelayakan Model Hasil Penelitian 58
  • 59. Std.Estimate Estimate S.E. C.R. P ADC  STF ,260 ,428 ,249 1,720 ,085 ADC  TND -,307 -,319 ,128 -2,485 ,013 ADC  PAP ,064 ,055 ,113 ,487 ,626 ADC  RWD ,216 ,125 ,044 2,845 ,004 ADC  ERL ,226 ,136 ,050 2,744 ,006 ADC  ICM ,258 ,353 ,120 2,949 ,003 MKC  STF -,046 -,108 ,399 -,271 ,786 MKC  TND ,478 ,712 ,207 3,446 *** MKC  PAP -,096 -,118 ,181 -,654 ,513 MKC  RWD ,025 ,021 ,071 ,297 ,767 MKC  ERL ,100 ,087 ,080 1,086 ,278 MKC  ICM -,033 -,065 ,193 -,339 ,735 Statistik Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian 59
  • 60. Std.Estimate Estimate S.E. C.R. P BLD  STF ,177 ,323 ,233 1,391 ,164 BLD  TND -,041 -,047 ,129 -,362 ,717 BLD  PAP ,008 ,008 ,103 ,076 ,940 BLD  RWD ,027 ,017 ,041 ,418 ,676 BLD  ERL ,058 ,039 ,047 ,830 ,406 BLD  ICM ,018 ,027 ,114 ,238 ,812 BLD  ADC -,060 -,066 ,081 -,823 ,411 BLD  MKC ,690 ,535 ,046 11,578 *** Statistik Pengujian Hipotesis (Lanjutan) Hasil Penelitian 60
  • 61. Keterangan Nilai Acuan Hasil Kesimpulan Normalitas Data <  2.58 -0,959 Distribusi Normal Univariate Outliers ≤  3 Terdapat indikator > 3 Ada Univariate Outliers Multivariate Outliers 2 (9, 0.001) = 27,877 Mahalanobis maksimal adalah 22,648 Tidak Ada Multivariate Outliers Multicollinearity dan Singularity Determinant of sample covariance matrix > 0 Determinant of sample covariance matrix = 6935,162 TidakAda Masalah Multicollinearity Nilai Residual Jumlah nilai > 2.58 adalah < 5% dari jumlah sampel kovarians Tidak terdapat 3 nilai residual > 2.58 Terpenuhi Evaluasi Asumsi SEM Hasil Penelitian 61
  • 62. Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Kesimpulan H1 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (STF  BLD) Ditolak H2 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (TND  BLD) Ditolak H3 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (PAP  BLD) Ditolak H4 Semakin baik pelaksanaan rewards (sistem imbalan) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (RWD BLD) Ditolak H5 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (ERL  BLD) Ditolak H6 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (ICM  BLD) Ditolak H7 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy (STF ADC) Ditolak H8 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya budaya adhocracy (TND  ADC) Diterima Hasil Penelitian 62
  • 63. Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis (Lanjutan) Hipotesis Kesimpulan H9 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya adhocracy (PAP  ADC) Ditolak H10 Semakin baik praktek rewards (sistem imbalan) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy (RWD ADC) Diterima H11 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy (ERL  ADC) Diterima H12 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung terbentuknya budaya adhocracy (ICM  ADC) Diterima H13 Semakin baik praktek staffing (rekruitmen dan penempatan tenaga kerja) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market (STF  MKC) Ditolak H14 Semakin baik pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM akan semakin mendukung tercapainya budaya market (TND  MKC) Diterima H15 Semakin baik pelaksanaan performance appraisal (penilaian kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya market (PAP  MKC) Ditolak Hasil Penelitian 63
  • 64. Hipotesis Kesimpulan H16 Semakin baik pelaksanaan rewards (system imbalan berdasar kinerja) akan semakin mendukung tercapainya budaya market (RWD  MKC) Ditolak H17 Semakin baik praktek employee relations (hubungan kekaryawanan) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market (ERL  MKC) Ditolak H18 Semakin baik praktek internal communication (komunikasi internal) akan semakin mendukung terbentuknya budaya market (ICM  MKC) Ditolak H19 Budaya perusahaan adhocracy akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (ADC  BLD) Ditolak H20 Budaya perusahaan market akan semakin mendukung tercapainya kinerja unggulan TQM (MKC  BLD) Diterima Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis (Lanjutan) Hasil Penelitian 64
  • 65. Terdapat enam hipotesis yang terbukti memiliki pengaruh signifikan: 1. Budaya Adhocracy (ADC) secara signifikan dipengaruhi oleh training dan pengembangan (TND), reward (RWD), employee relation (ERL), dan internal communication (ICM), 2. Budaya Market (MKC) dipengaruhi secara signifikan oleh training dan pelatihan (TND), 3. Kinerja unggulan TQM (BLD) secara signifikan dipengaruhi oleh market (MKC). 65 Kesimpulan
  • 66. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa training (TND) berpengaruh signifikan terhadap adhocracy (ADC). Melalui pendidikan dan pelatihan, maka peningkatan kompetensi, awareness, ownership dan indoktrinasi nilai- nilai TQM sebagai budaya perusahaan disampaikan secara sistematis dan intensif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Snee dan Hoerl (2005), Bowen dan Lawler (1992), dan Oakland (2002) peran pelatihan dan pendidikan sangat signifikan sebagai bukti komitmen nyata dari top manajemen. Implikasi Teoritis #-1 66
  • 67. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reward (RWD) berpengaruh signifikan terhadap adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Johnston dan Daniel (1992), Payne (1992), Mann dan Kehoe (1995), Montes dkk, (2003) yang menjelaskan bahwa suksesnya implementasi TQM salah satunya harus mempertimbangkan reward yang mengakomodasi pembentukan iklim dan budaya organisasi jangka panjang, pemberdayaan, dan keterlibatan karyawan. Penelitian Allen dan Brady (1997), menemukan bahwa dukungan yang diberikan perusahaan ke karyawan terkait proses kreativitas dan inovasi pada perusahaan yang implementasi TQM jauh lebih tinggi dibanding perusahaan non-TQM yang sejalan dengan hasil penelitian ini. Implikasi Teoritis #-2 67
  • 68. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa employee relations (ERL) berpengaruh signifikan terhadap adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Saraph dkk (1989) yang dalam pengembangan model konseptual TQM mengajukan faktor-faktor utama organisasi dan operasional yang dijadikan "TQM Best Practice", diantaranya indikator hubungan kekaryawanan (employee relations) yang dapat mendukung suksesnya implementasi TQM. Implikasi Teoritis #-3 68
  • 69. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internal communication (ICM) berpengaruh signifikan terhadap adhocracy (ADC). Hasil penelitian ini memperkuat hasil riset yang dilakukan oleh Ehrnrooth (2002) yang membuktikan pentingnya fungsi komunikasi untuk menciptakan praktek MSDM yang ideal dan menunjang strategi bisnis perusahaan. Implikasi Teoritis #-4 69
  • 70. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa training (TND) berpengaruh signifikan terhadap market (MKC). Hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari Rodriques (1994) bahwa program dan aktivitas pelatihan yang bertemakan pada peningkatan kualitas, secara otomatis merupakan sarana yang paling efektif dalam menciptakan budaya berorientasi pasar karena kualitas identik dengan ekspektasi pelanggan, dan target pencapaian kualitas adalah prioritas utama impelementasi TQM. Penelitian dari Blackburn dan Rosen (1993) juga menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ini yang menyebutkan, perusahaan-perusahaan penerima penghargaan Baldrige memiliki fokus program pelatihan yang komprehensif pada peningkatan kualitas yang didukung oleh top manajemen. Implikasi Teoritis #-5 70
  • 71. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek market (MKC) berpengaruh signifikan terhadap TQM (BLD). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Saad (2006) meneliti praktek TQM, kualitas layanan dan orientasi pasar, hasil penelitiannya menunjukan program pemberdayaan karyawan, informasi dan komunikasi, orientasi pada pelanggan, program peningkatan kinerja berkelanjutan (continuous improvement) berpengaruh signifikan pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Hasil penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian dari Sila dan Ebrahimpour (2002) melakukan telaah 76 penelitian dibidang TQM, salah satu hasil telaahnya menunjukan keterkaitan antara praktek MSDM dan pembentukan budaya organisasi berorientasi pasar dalam menunjang suksesnya implementasi TQM Implikasi Teoritis #-6 71
  • 72. Kesimpulan Meningkatkan praktek training dan pelatihan (TND) melalui : 1. Training dan pelatihan harus dapat dilakukan secara berkala. Hal ini penting untuk selalu meng-up grade kemampuan dan keterampilan karyawan agar selalu dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi. 2. Materi training dan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perusahaan yang diselaraskan dengan visi dan misi yang hendak dicapai perusahaan. 3. Nara sumber pemberi materi training dan pelatihan haruslah berasal dari orang-orang yang terpercaya kapabilitasnya. 4. Distribusi training dan pelatihan harus dilakukan secara adil. Hal ini penting untuk menjamin pemerataan kemampuan dan keterampilan. 5. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap hasil training dan pelatihan. Implikasi Manajerial #-1 72
  • 73. Kesimpulan Meningkatkan praktek internal communication (ICM) : 1. Perlunya saluran komunikasi yang sehat dan transparan untuk menjamin distribusi informasi antara karyawan dengan pimpinan perusahaan. 2. Komunikasi berkala menyangkut kondisi, target dan tantangan perusahaan baik melalui sarana formal – informal, forum manajemen-karyawan (serikat pekerja) Implikasi Manajerial #- 2 73
  • 74. Kesimpulan Meningkatkan employee relation (ERL) : 1. Menjalin hubungan yang sehat dalam hubungan industrial dan hubungan serikat pekerja melalui forum komunikasi yang sehat. 2. Serikat kerja memainkan perannya sebagai mitra dalam produktivitas dengan menjalankan fungsi sebagai mediator yang dapat dijadikan sebagai saluran komunikasi, dan pertukaran informasi terkait masalah ketenagakerjaan maupun program-program perusahaan, termasuk implementasi TQM. Implikasi Manajerial #- 3 74
  • 75. Kesimpulan Meningkatkan reward (RWD) 1. Reward didasarkan pada prinsip keadilan, oleh sebab itu penentuan besar kecilnya reward harus didasarkan pada berbagai pertimbangan, misalnya hasil penilaian kinerja, masa kerja, pencapaian target kerja. 2. Menambahkan reward di luar gaji pokok seperti profit sharing yang besar kecilnya disesuaikan dengan besar kecilnya laba perusahaan. 3. Adanya dukungan sistem imbalan yang jelas yang mampu memberikan jaminan kepastian pada karyawan. Implikasi Manajerial #- 4 75
  • 76. Kesimpulan Meningkatkan fokus ke Market (MKT) : 1. Meningkatkan komitmen pimpinan dan karyawan pada konsumen yang diwujudkan dengan memberikan perhatian pada kebutuhan pelanggan. 2. Pimpinan bersama dengan karyawan senantiasa meningkatkan pelayanan yang berkualitas pada pelanggan. 3. Pimpinan dan karyawan bekerja sama untuk senantiasa memonitor perkembangan dan perubahan kebutuhan dan harapan pelanggan. 4. Mengembangkan strategi keunggulan bersaing yang membangun kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. 5. Mempertahankan pelanggan yang puas dan loyal melalui program Customer Relationship Management. Implikasi Manajerial #- 5 76
  • 77. Rekomendasi Hasil dari penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah bahwa hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir pada populasi yang memiliki karakteristik tidak sama dengan penelitian ini karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Tengah. Keterbatasan Penelitian 77
  • 78. Rekomendasi Berkaitan dengan keterbatasan yang ditemukan pada hasil penelitian ini maka agenda untuk penelitian mendatang adalah mengaplikasikan model penelitian pada perusahaan yang memiliki karakteristik berbeda dengan perusahaan manufaktur. Agenda Penelitian Mendatang 78
  • 79. 79
  • 80. 80
  • 81. 81