SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KEBERANIAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN KIAT-KIAT
MEMOBILISASI STAFF BERKINERJA
TINGGI
“Ketika para prajurit tidak lagi membawa masalah mereka kepada
anda, itulah hari dimana anda berhenti memimpin mereka.
Mereka telah kehilangan keyakinan bahwa anda dapat membantu
mereka atau mereka berkesimpulan bahwa anda tidak lagi punya
kepedulian. Apapun itu, artinya kepemimpinan anda telah gagal“
(Jendral Colin Powel)
SALAH SATU UPAYA PEMIMPIN DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH ADALAH
MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS ALTERNATIF
SOLUSI YANG TERSEDIA…
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA
UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI
YANG ADA …
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta (Rational)
 Secara umum pengambilan keputusan, biasanya mempertimbangkan
beberapa model rasional. Ide umum di sini adalah untuk menimbang-
nimbang antara pro dan kontra, dan bekerja keluar pilihan, yang paling
masuk akal logis. Biasanya ada serangkaian langkah-langkah yang
terlibat dan ini dilakukan satu demi satu.
 Model ini sering melibatkan memasukkan informasi ke dalam grafik atau
diagram. Informasi ini biasanya mencakup fakta-fakta serta asumsi. Dan
metode penilaian ini dirancang untuk menghasilkan keputusan yang
optimal.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA
UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI
YANG ADA …
Pengambilan Keputusan Secara Intuitif
 Model Intuitif tidak bergantung pada akal dan logika. Pilihannya
biasanya dicapai oleh intuitif; 'tahu' tentang jawaban terbaik, tentang
'perasaan dalam usus mereka', 'mendengarkan hati mereka dan
penglihatan menerima atau mendengar suara-suara.
 Metode lain pengambilan keputusan seperti astrologi, kristal, kartu tarot,
segulung dadu, bisa juga dianggap sebagai model intuitif. Mereka tidak
didasarkan pada akal dan rasionalitas, bukan mereka memanfaatkan
beberapa kearifan batin.
TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. AKUI anda punya masalah
2. NYATAKAN masalahnya apa..
 DEFINISIKAN apa masalahnya.
 Banyak orang bilang punya masalah; tapi mereka tidak pernah mau MENYATAKAN
APA MASALAHNYA
1. Cari dan NYATAKAN SOLUSINYA
 Bukan cari KAMBING HITAM
1. Cari ALTERNATIF solusinya
 Kebanyakan kita tahu solusi dari masalah kita, tapi tidak mau melakukannnya
 Aku punya masalah  aku tahu solusinya  aku perlu bantuanmu
1. Pertimbangkan kelemahan dan keuntungan dari setiap alternatif solusi
2. Ambil keputusan  NYATAKAN solusinya
3. Ambil tindakan untuk mencapai tujuan (goal)
 JANGAN PERNAH lagi membicarakan masalahnya
 Hanya BICARA solusinya
1. Evaluasi tindakan
 Lakukan sedikit penyesuaian (koreksi) setiap kali anda mendapati solusi tsb
tidak sejalan dengan goal
 Konsultasi dengan atasan anda
6
Pastikan kita tidak salah memilih siapa orang yang
patut dikecewakan..
BERTANGGUNG-JAWAB TERKADANG
BERARTI MEMBUAT ORANG LAIN KECEWA"
MENDEFINISIKAN MASALAH
1. Apa, Dimana, Bagaimana, Kapan, dgn Siapa, Mengapa
2. Bila masalahnya rumit (complex)
 Pecahkan menjadi beberapa bagian yg lebih kecil
 Dapatkan pandangan orang lain
 Lakukan prioritas
1. Gambarkan apa yang diinginkan
 Buat pernyataan solusi: “Inilah yang seharusnya terjadi…”
1. . Tetapkan Goal yang spesifik dan terukur
 Apa yang ingin kita: Capai, Pelihara, Hindari, Kurangi
1. Kaitkan dengan Gambaran Besarnya
 Pastikan ‘apa yang diinginkan’ sejalan dengan misi dan rencana strategis
1. Cek realitas: politik keputusan
 Siapa yang berkepentingan (stakeholders) dalam situasi ini ?
 Apa yang mereka perlukan untuk membuat keputusan ?
 Bagaimana dan kapan mereka dilibatkan dalam menemukan solusi ?
1. Yang masuk dalam kelompok Stakeholder a.l:
 Anggota, Penyandang Dana, jalur Komando, Lingkungan< Komunitas Lokal, Supplier,
Pemerintah, Pengguna/ Pemakai
8
MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/
FAKTA
1. Umum, Objectif, Dapat Diperiksa, Relevan
2. Faktor Kuantitatif
3. Faktor Kualitatif
9
MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/
FAKTA
3. Faktor Kualitatif
Analisa SWOT
 Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Analisa PEST, menggunakan isu external yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan: Political, Economic, Social, Technological
e.g:
 Apa reaksi dari komunitas lokal ?
 Apakah kebijakan pemerintah mendukung rencana pembangunan ?
 Apakah ada dampak sosial – e.g. polusi suara, kerusakan eco-sistem, dll ?
Dampak Sumber Daya Manusia juga sangat penting untuk
dipertimbangkan:
 Motivasi,
 Moral
 Rekrutmen and Retensi
 Kadang sangat sulit untuk diukur dan dinilai
 Kadang memerlukan perbedaan antara dampak jangka pendek vs jangka
panjang
10
SEBERAPA BANYAK INFORMASI ITU DAIANGGAP
CUKUP ?
• Gunakan formula P=40 to 70, dimana P adalah probabilitas kesuksesan
dan angka menunjukan percentase informasi yang diperlukan
• Bila jumlah informasi yg kita peroleh sudah mencapai 40-70 %, sisanya
gunakan intusi dan hati nurani anda
FAKTOR PENENTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN
No Landasan waktu Deskripsi
1.
Masa lalu
 Pengalaman dan peristiwa masa lalu
 Keinginan masa lalu yang belum terwujud
 Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
 Ketersediaan informasi masa lalu
2.
Masa kini
 Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
 Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
 Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan
lingkungan.
 Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
 Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk
memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
 Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
 Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
 Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
3.
Masa depan
 Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
 Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
 Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
 Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan
"ORGANISASI TIDAK MENGHASILKAN APAPUN.
RENCANA JUGA TIDAK MENGHASILKAN APAPUN.
TEORI MANAGEMENT TIDAK BANYAK BERPERAN.
MANUSIALAH YANG MEMBAWA KESUKSESAN
ATAU KEGAGALAN. HANYA DENGAN
MENDAPATKAN ORANG (TEAM) TERBAIKLAH YANG
AKAN MEMBAWA ANDA PADA KEBERHASILAN
BESAR”
TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN
DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM
ORGANISASI
 Walk slowly through the halls
 Jangan tergesa-gesa
 Tunjukkan bahwa anda peduli
 Ciptakan keseimbangan yang sehat antara kepentingan pribadi dan profesional
 Beraikan perhatikan ketika orang-orang mulai menghindari anda
 Perhatikan mereka, dan mereka akan memperhatikan tugas dan pekerjaan
 See everyone as a ‘10’
 Lihat mereka seperti apa mereka bisa menjadi
 Biarkan mereka ‘meminjam’ kepercayaan anda kepada mereka
 Lihatlah mereka ketika mereka melakukan sesuatu yang benar
 Percayalah bahwa yang terbaik memberikan yang lain manfaat dari keraguan
 Sadarilah bahwa ‘10’ memiliki banyak definisi
 Beri mereka ‘10’ treatment
 Develop each team member as a person
 Lihat perkembangan sebagai proses jangka panjang
 Temukan impian dan keinginan tiap orang
 Gunakan tujuan organisasi untuk pengembangan individu
 Bantu mereka untuk mengenal diri mereka
 Bersiaplah untuk melakukan hard conversation
 Rayakan kemenangan
 Persiapkan mereka untuk kepemimpinan
14
 Place people in their strength zones
 Temukan kekuatan mereka yang sebenarnya
 Berikan mereka pekerjaan yang tepat
 Identifikasi kemampuan-kemampuan yang mereka butuhkan dan berikan mereka
pelatihan yang terbaik
 Model the behavior you desire
 Prilaku anda menentukan budaya
 Sikap anda menentukan atmosfer
 Nilai-nilai yang anda anut menentukan keputusan
 Investasi anda menentukan pengembalian yang kan didapat
 Karakter anda menentukan kepercayaan
 Etika kerja anda menentukan produktivitas
 Perkembangan anada menentukan potensi
 Transfer the vision
 Kejelasan, hubungan dengan masa lalu, sekarang dan masa depan
 Purpose, Goals
 A challenge, Stories
 Passion
 Reward for result
 Berikan pujian secara publik dan pribadi, berikan lebih dari sekedar pujian, jangan
menyamakan hadiah untuk semua orang, berikan tunjangan diluar gaji, promosikan bila
memungkinkan, Ingatlah bahwa anda akan mendapatkan apa yang anda bayar.
15
TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN
DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM
ORGANISASI
KRITERIA ORGANISASI ATAU TIM YG BERKINERJA
TINGGI
Pemimpin memberi inpirasi pada yang lain melalui visi yang jelas,
akan gambaran sukses, dimasa depan, memenuhi janji yang diberikan
pada anggota, dan menyediakan lingkungan kerja dan infrastruktur
yang baik untuk anggota.
Inspirational
Leadership
Establish a strong
connection to
Strategy
Deliver a
compelling
promise to
employees
Build a High
Performance
Culture
Align People
Practices =
Engaged
Employees
Instruksi
DukunganTinggi
Rendah Tinggi
Trainer
Pengarah (Concellor)
Mentor
Coach
Apa itu Coaching?
19
Hunbungan
berlandaskan
pada
teterbukaan,
kepercayaan
dan equality
Hunbungan
berlandaskan
pada
teterbukaan,
kepercayaan
dan equality
 “Coaching adalah “membuka” potensi orang lain
untuk memaksimalkan kinerjanya.”
 “Coaching lebih membantu dari pada menggurui
mereka” (Galleway)
Tujuan utama
adalah untuk
membantu
coachee
Tujuan utama
adalah untuk
membantu
coachee Fokus pada
pikiran &
pengalaman
coachee
Fokus pada
pikiran &
pengalaman
coachee
Coachee bisa
lebih baik dari
sekarang
Coachee bisa
lebih baik dari
sekarang
Solusi yang baik
datang dari
coachee
Solusi yang baik
datang dari
coachee Coachee
berkomitmen dan
bertanggung
jawab akan hasil
kerjanya
Coachee
berkomitmen dan
bertanggung
jawab akan hasil
kerjanya
Apa itu Coaching?
Kapabilitas Utama dalam Coaching
Ketertarikan kepada orang lain
Memacu business results
Coaching
Untuk kinerja bisnisMendengarkan
Secaraaktif
Bertanya
dengantepat
Membangun
Hubungan
Memberikan
Umpanbalik
TEKNIK COACHING : GROW
HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE
MANAGED?
1. Choosing problems to address. Ask and answer the following questions:
 Is the problem easy to deal with?
 Might the problem resolve itself?
 Is this my decision to make?
 Is this a solvable problem within the context of the organization?
1. Reasons for decision making failure.
 Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates.
 Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful
implementation.
 Managers use participation too infrequently.
1. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework.
 Decision-making method used should fit the problem.
 In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should
analyze:
 Quality requirements.
 Availability and location of relevant information.
 Commitments required to implement decision.
 Available time.
22
HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE
MANAGED?
4. Knowing when to quit — eliminating escalating commitments
 Escalating commitment reflects the continuation and renewed efforts on a
previously chosen course of action even when feedback suggests that it is
failing.
 Eliminating escalating commitment requires self-discipline to admit mistakes
and change direction.
4. Reasons for decision making failure.
 Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates.
 Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful
implementation.
 Managers use participation too infrequently.
4. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework.
 Decision-making method used should fit the problem.
 In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should
analyze:
 Quality requirements.
 Availability and location of relevant information.
 Commitments required to implement decision.
 Available time.
23
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Increasingly complex problems and opportunities face decision makers
in organizations due to various workplace trends.
2. These workplace trends are changing the who, when, where, and how of
decision making.
3. Information technology and decision making.
Artificial intelligence.
The study of how computers can be programmed to think like human beings.
 Will allow computers to displace many decision makers.
 Expert systems that support decision making by following “either-or” rules to make
deductions.
Fuzzy logic and neural networks that reason inductively.
Computer support for decision making.
 The Internet.
 Company intranets.
 Decision support software to facilitate virtual teamwork.
Information technology does not deal with issues raised by the garbage can
model. 24
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4. Cultural factors and decision making.
Culture is “the way in which a group of people solves problems.”
North American culture stresses decisiveness, speed, and the individual
selection of alternatives.
Other cultures place less emphasis on individual choice than on developing
implementations that work.
The most important impact of culture on decision making concerns which issues
are elevated to the status of problems solvable with the firm.
4. Ethical issues and decision making.
Ethical dilemma.
 A situation in which a person must decide whether or not to do something that,
although personally or organizationally beneficial, may be considered unethical and
perhaps illegal.
Ethical dilemmas are often associated with:
 Risk and uncertainty.
 Nonroutine problem situations
25
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
6. Ethical decision-making checklist.
 Is my action legal?
 Is it right?
 Is it beneficial?
 How would I feel if my family found out about this?
 How would I feel if my decision were printed in the local newspaper?
7. Suggestions for integrating ethical decision making into the firm.
 Develop a code of ethics and follow it.
 Establish procedures for reporting violations.
 Involve employees in identifying ethical issues.
 Monitor ethical performance.
 Reward ethical behavior.
 Publicize ethical efforts
8. Implications of ethics for decision making.
 Morality is involved in:
 Choosing problems.
 Deciding who should be involved in making decisions.
 Estimating the impacts of decision alternatives.
 Selecting an alternative for implementation.
 Moral conduct does not arise from after-the-fact embarrassment.
26
PENGARUH PERILAKU TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics,
values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta
Escalation of Comitment.
 Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi
individu.
 Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi,
edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan
sanksi.
 Personality adalah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat
keputusan. Fakta menunjukan:
 Semua orang tidak pandai dalam semua hal
 Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan keputusan
 Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi
 Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi opini
rekan
KECENDERUNGAN TERHADAP RESIKO YANG
DIAMBIL AKAN MEMPENGARUHI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Seseorang dengan kecenderungan yang tinggi untuk
menghindari resiko akan memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi .
( High Aversion to risk  High Certainity)
 Besarnya resiko yang diambil tergantung:
 Kejelasan Goal yang ditetapkan
 Informasi alternatif nya diketahui
 Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi

More Related Content

Viewers also liked

Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaKejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
Membangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaMembangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakartamenwakepri
 
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaKreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaBima Hermastho
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalBima Hermastho
 
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaModule Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaBima Hermastho
 
Pedoman Disiplin & Etika Resimen Mahasiswa
Pedoman Disiplin & Etika Resimen MahasiswaPedoman Disiplin & Etika Resimen Mahasiswa
Pedoman Disiplin & Etika Resimen MahasiswaMuhammad Rizki Ardyan
 

Viewers also liked (7)

Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa IndonesiaKejiwaan Korps Menwa Indonesia
Kejiwaan Korps Menwa Indonesia
 
Membangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa IndonesiaMembangun Korps Menwa Indonesia
Membangun Korps Menwa Indonesia
 
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta
200401261 buku-setengah-abad-menwa-jayakarta
 
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan MenwaKreativitas Pendanaan Satuan Menwa
Kreativitas Pendanaan Satuan Menwa
 
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan GlobalKorps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
Korps Menwa (Resimen Mahasiswa) Menjawab Tantangan Global
 
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa IndonesiaModule Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
Module Kepemimpinan Korps Menwa Indonesia
 
Pedoman Disiplin & Etika Resimen Mahasiswa
Pedoman Disiplin & Etika Resimen MahasiswaPedoman Disiplin & Etika Resimen Mahasiswa
Pedoman Disiplin & Etika Resimen Mahasiswa
 

Similar to Pengambilan Keputusan di Menwa

pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptYeniSriLestari1
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptIilMuntaha
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptVhynaAmelia
 
Growth planning of Coaching
Growth planning of CoachingGrowth planning of Coaching
Growth planning of CoachingKanaidi ken
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadershipnursaudi
 
Bang pim pertemuan 12 2016 2017
Bang pim pertemuan 12  2016 2017Bang pim pertemuan 12  2016 2017
Bang pim pertemuan 12 2016 2017Mohamad Noor
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaguestf578b9
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxSiswantoroNugroho1
 
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiDadang Solihin
 
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdfPojokRetribusiBapend
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...ApriliaSafitri2
 
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptx
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptxpresentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptx
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptxAfiqAgus
 
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiDadang Solihin
 
Decision making
Decision makingDecision making
Decision makingArdi Halim
 
Progressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsProgressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsPryanggana Dasadjati
 
Pengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaPengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaHidayat Aja
 

Similar to Pengambilan Keputusan di Menwa (20)

pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Growth planning of Coaching
Growth planning of CoachingGrowth planning of Coaching
Growth planning of Coaching
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadership
 
Bang pim pertemuan 12 2016 2017
Bang pim pertemuan 12  2016 2017Bang pim pertemuan 12  2016 2017
Bang pim pertemuan 12 2016 2017
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meika
 
HOW TO SET TARGET.pptx
HOW TO SET TARGET.pptxHOW TO SET TARGET.pptx
HOW TO SET TARGET.pptx
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
 
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
[Mindset] PPT Berpikir Kritis dan Inovatif (1).pdf
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
12, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, ethical decision making in business, ...
 
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptx
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptxpresentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptx
presentasi mendefinisikan dan memulihkan masalah.pptx
 
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Kapasitas Kewirausahaan bagi Anggota DPRD Purnabakti
 
Decision making
Decision makingDecision making
Decision making
 
Progressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for SupervisorsProgressive discipline for Supervisors
Progressive discipline for Supervisors
 
Pengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasaPengembangan produk ide dan jasa
Pengembangan produk ide dan jasa
 

More from Bima Hermastho

5.performance management
5.performance management5.performance management
5.performance managementBima Hermastho
 
3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment 3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment Bima Hermastho
 
2. competency based hrm
2. competency based hrm2. competency based hrm
2. competency based hrmBima Hermastho
 
1. strategic talent management
1. strategic talent management1. strategic talent management
1. strategic talent managementBima Hermastho
 
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaPrinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaBima Hermastho
 
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoroBima Hermastho
 
Module Military Leadership
Module Military LeadershipModule Military Leadership
Module Military LeadershipBima Hermastho
 
Human Resources, Culture and Total Quality Management
Human Resources, Culture and Total Quality ManagementHuman Resources, Culture and Total Quality Management
Human Resources, Culture and Total Quality ManagementBima Hermastho
 
Hr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardHr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardBima Hermastho
 
Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Bima Hermastho
 
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaMateri pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaBima Hermastho
 

More from Bima Hermastho (12)

5.performance management
5.performance management5.performance management
5.performance management
 
4.talent acquisition
4.talent acquisition4.talent acquisition
4.talent acquisition
 
3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment 3. talent planning & deployment
3. talent planning & deployment
 
2. competency based hrm
2. competency based hrm2. competency based hrm
2. competency based hrm
 
1. strategic talent management
1. strategic talent management1. strategic talent management
1. strategic talent management
 
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi MenwaPrinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
Prinsip Kepemimpinan yang Efektif bagi Menwa
 
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
50 tahun mahawarman itb oleh arifin panigoro
 
Module Military Leadership
Module Military LeadershipModule Military Leadership
Module Military Leadership
 
Human Resources, Culture and Total Quality Management
Human Resources, Culture and Total Quality ManagementHuman Resources, Culture and Total Quality Management
Human Resources, Culture and Total Quality Management
 
Hr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecardHr – human capital scorecard
Hr – human capital scorecard
 
Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1Practical talent managemet ver 1
Practical talent managemet ver 1
 
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabayaMateri pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
Materi pengupahan pp 78 2015 hos surabaya
 

Pengambilan Keputusan di Menwa

  • 1. KEBERANIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KIAT-KIAT MEMOBILISASI STAFF BERKINERJA TINGGI
  • 2.
  • 3. “Ketika para prajurit tidak lagi membawa masalah mereka kepada anda, itulah hari dimana anda berhenti memimpin mereka. Mereka telah kehilangan keyakinan bahwa anda dapat membantu mereka atau mereka berkesimpulan bahwa anda tidak lagi punya kepedulian. Apapun itu, artinya kepemimpinan anda telah gagal“ (Jendral Colin Powel) SALAH SATU UPAYA PEMIMPIN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ADALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS ALTERNATIF SOLUSI YANG TERSEDIA…
  • 4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI YANG ADA … Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta (Rational)  Secara umum pengambilan keputusan, biasanya mempertimbangkan beberapa model rasional. Ide umum di sini adalah untuk menimbang- nimbang antara pro dan kontra, dan bekerja keluar pilihan, yang paling masuk akal logis. Biasanya ada serangkaian langkah-langkah yang terlibat dan ini dilakukan satu demi satu.  Model ini sering melibatkan memasukkan informasi ke dalam grafik atau diagram. Informasi ini biasanya mencakup fakta-fakta serta asumsi. Dan metode penilaian ini dirancang untuk menghasilkan keputusan yang optimal.
  • 5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI YANG ADA … Pengambilan Keputusan Secara Intuitif  Model Intuitif tidak bergantung pada akal dan logika. Pilihannya biasanya dicapai oleh intuitif; 'tahu' tentang jawaban terbaik, tentang 'perasaan dalam usus mereka', 'mendengarkan hati mereka dan penglihatan menerima atau mendengar suara-suara.  Metode lain pengambilan keputusan seperti astrologi, kristal, kartu tarot, segulung dadu, bisa juga dianggap sebagai model intuitif. Mereka tidak didasarkan pada akal dan rasionalitas, bukan mereka memanfaatkan beberapa kearifan batin.
  • 6. TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. AKUI anda punya masalah 2. NYATAKAN masalahnya apa..  DEFINISIKAN apa masalahnya.  Banyak orang bilang punya masalah; tapi mereka tidak pernah mau MENYATAKAN APA MASALAHNYA 1. Cari dan NYATAKAN SOLUSINYA  Bukan cari KAMBING HITAM 1. Cari ALTERNATIF solusinya  Kebanyakan kita tahu solusi dari masalah kita, tapi tidak mau melakukannnya  Aku punya masalah  aku tahu solusinya  aku perlu bantuanmu 1. Pertimbangkan kelemahan dan keuntungan dari setiap alternatif solusi 2. Ambil keputusan  NYATAKAN solusinya 3. Ambil tindakan untuk mencapai tujuan (goal)  JANGAN PERNAH lagi membicarakan masalahnya  Hanya BICARA solusinya 1. Evaluasi tindakan  Lakukan sedikit penyesuaian (koreksi) setiap kali anda mendapati solusi tsb tidak sejalan dengan goal  Konsultasi dengan atasan anda 6
  • 7. Pastikan kita tidak salah memilih siapa orang yang patut dikecewakan.. BERTANGGUNG-JAWAB TERKADANG BERARTI MEMBUAT ORANG LAIN KECEWA"
  • 8. MENDEFINISIKAN MASALAH 1. Apa, Dimana, Bagaimana, Kapan, dgn Siapa, Mengapa 2. Bila masalahnya rumit (complex)  Pecahkan menjadi beberapa bagian yg lebih kecil  Dapatkan pandangan orang lain  Lakukan prioritas 1. Gambarkan apa yang diinginkan  Buat pernyataan solusi: “Inilah yang seharusnya terjadi…” 1. . Tetapkan Goal yang spesifik dan terukur  Apa yang ingin kita: Capai, Pelihara, Hindari, Kurangi 1. Kaitkan dengan Gambaran Besarnya  Pastikan ‘apa yang diinginkan’ sejalan dengan misi dan rencana strategis 1. Cek realitas: politik keputusan  Siapa yang berkepentingan (stakeholders) dalam situasi ini ?  Apa yang mereka perlukan untuk membuat keputusan ?  Bagaimana dan kapan mereka dilibatkan dalam menemukan solusi ? 1. Yang masuk dalam kelompok Stakeholder a.l:  Anggota, Penyandang Dana, jalur Komando, Lingkungan< Komunitas Lokal, Supplier, Pemerintah, Pengguna/ Pemakai 8
  • 9. MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/ FAKTA 1. Umum, Objectif, Dapat Diperiksa, Relevan 2. Faktor Kuantitatif 3. Faktor Kualitatif 9
  • 10. MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/ FAKTA 3. Faktor Kualitatif Analisa SWOT  Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats Analisa PEST, menggunakan isu external yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan: Political, Economic, Social, Technological e.g:  Apa reaksi dari komunitas lokal ?  Apakah kebijakan pemerintah mendukung rencana pembangunan ?  Apakah ada dampak sosial – e.g. polusi suara, kerusakan eco-sistem, dll ? Dampak Sumber Daya Manusia juga sangat penting untuk dipertimbangkan:  Motivasi,  Moral  Rekrutmen and Retensi  Kadang sangat sulit untuk diukur dan dinilai  Kadang memerlukan perbedaan antara dampak jangka pendek vs jangka panjang 10
  • 11. SEBERAPA BANYAK INFORMASI ITU DAIANGGAP CUKUP ? • Gunakan formula P=40 to 70, dimana P adalah probabilitas kesuksesan dan angka menunjukan percentase informasi yang diperlukan • Bila jumlah informasi yg kita peroleh sudah mencapai 40-70 %, sisanya gunakan intusi dan hati nurani anda
  • 12. FAKTOR PENENTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN No Landasan waktu Deskripsi 1. Masa lalu  Pengalaman dan peristiwa masa lalu  Keinginan masa lalu yang belum terwujud  Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan  Ketersediaan informasi masa lalu 2. Masa kini  Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.  Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.  Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan lingkungan.  Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan  Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi  Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain  Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas  Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai tinggi 3. Masa depan  Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai  Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi  Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan  Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses pengambilan keputusan
  • 13. "ORGANISASI TIDAK MENGHASILKAN APAPUN. RENCANA JUGA TIDAK MENGHASILKAN APAPUN. TEORI MANAGEMENT TIDAK BANYAK BERPERAN. MANUSIALAH YANG MEMBAWA KESUKSESAN ATAU KEGAGALAN. HANYA DENGAN MENDAPATKAN ORANG (TEAM) TERBAIKLAH YANG AKAN MEMBAWA ANDA PADA KEBERHASILAN BESAR”
  • 14. TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM ORGANISASI  Walk slowly through the halls  Jangan tergesa-gesa  Tunjukkan bahwa anda peduli  Ciptakan keseimbangan yang sehat antara kepentingan pribadi dan profesional  Beraikan perhatikan ketika orang-orang mulai menghindari anda  Perhatikan mereka, dan mereka akan memperhatikan tugas dan pekerjaan  See everyone as a ‘10’  Lihat mereka seperti apa mereka bisa menjadi  Biarkan mereka ‘meminjam’ kepercayaan anda kepada mereka  Lihatlah mereka ketika mereka melakukan sesuatu yang benar  Percayalah bahwa yang terbaik memberikan yang lain manfaat dari keraguan  Sadarilah bahwa ‘10’ memiliki banyak definisi  Beri mereka ‘10’ treatment  Develop each team member as a person  Lihat perkembangan sebagai proses jangka panjang  Temukan impian dan keinginan tiap orang  Gunakan tujuan organisasi untuk pengembangan individu  Bantu mereka untuk mengenal diri mereka  Bersiaplah untuk melakukan hard conversation  Rayakan kemenangan  Persiapkan mereka untuk kepemimpinan 14
  • 15.  Place people in their strength zones  Temukan kekuatan mereka yang sebenarnya  Berikan mereka pekerjaan yang tepat  Identifikasi kemampuan-kemampuan yang mereka butuhkan dan berikan mereka pelatihan yang terbaik  Model the behavior you desire  Prilaku anda menentukan budaya  Sikap anda menentukan atmosfer  Nilai-nilai yang anda anut menentukan keputusan  Investasi anda menentukan pengembalian yang kan didapat  Karakter anda menentukan kepercayaan  Etika kerja anda menentukan produktivitas  Perkembangan anada menentukan potensi  Transfer the vision  Kejelasan, hubungan dengan masa lalu, sekarang dan masa depan  Purpose, Goals  A challenge, Stories  Passion  Reward for result  Berikan pujian secara publik dan pribadi, berikan lebih dari sekedar pujian, jangan menyamakan hadiah untuk semua orang, berikan tunjangan diluar gaji, promosikan bila memungkinkan, Ingatlah bahwa anda akan mendapatkan apa yang anda bayar. 15 TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM ORGANISASI
  • 16.
  • 17. KRITERIA ORGANISASI ATAU TIM YG BERKINERJA TINGGI Pemimpin memberi inpirasi pada yang lain melalui visi yang jelas, akan gambaran sukses, dimasa depan, memenuhi janji yang diberikan pada anggota, dan menyediakan lingkungan kerja dan infrastruktur yang baik untuk anggota. Inspirational Leadership Establish a strong connection to Strategy Deliver a compelling promise to employees Build a High Performance Culture Align People Practices = Engaged Employees
  • 19. 19 Hunbungan berlandaskan pada teterbukaan, kepercayaan dan equality Hunbungan berlandaskan pada teterbukaan, kepercayaan dan equality  “Coaching adalah “membuka” potensi orang lain untuk memaksimalkan kinerjanya.”  “Coaching lebih membantu dari pada menggurui mereka” (Galleway) Tujuan utama adalah untuk membantu coachee Tujuan utama adalah untuk membantu coachee Fokus pada pikiran & pengalaman coachee Fokus pada pikiran & pengalaman coachee Coachee bisa lebih baik dari sekarang Coachee bisa lebih baik dari sekarang Solusi yang baik datang dari coachee Solusi yang baik datang dari coachee Coachee berkomitmen dan bertanggung jawab akan hasil kerjanya Coachee berkomitmen dan bertanggung jawab akan hasil kerjanya Apa itu Coaching?
  • 20. Kapabilitas Utama dalam Coaching Ketertarikan kepada orang lain Memacu business results Coaching Untuk kinerja bisnisMendengarkan Secaraaktif Bertanya dengantepat Membangun Hubungan Memberikan Umpanbalik
  • 22. HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE MANAGED? 1. Choosing problems to address. Ask and answer the following questions:  Is the problem easy to deal with?  Might the problem resolve itself?  Is this my decision to make?  Is this a solvable problem within the context of the organization? 1. Reasons for decision making failure.  Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates.  Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful implementation.  Managers use participation too infrequently. 1. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework.  Decision-making method used should fit the problem.  In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should analyze:  Quality requirements.  Availability and location of relevant information.  Commitments required to implement decision.  Available time. 22
  • 23. HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE MANAGED? 4. Knowing when to quit — eliminating escalating commitments  Escalating commitment reflects the continuation and renewed efforts on a previously chosen course of action even when feedback suggests that it is failing.  Eliminating escalating commitment requires self-discipline to admit mistakes and change direction. 4. Reasons for decision making failure.  Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates.  Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful implementation.  Managers use participation too infrequently. 4. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework.  Decision-making method used should fit the problem.  In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should analyze:  Quality requirements.  Availability and location of relevant information.  Commitments required to implement decision.  Available time. 23
  • 24. PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Increasingly complex problems and opportunities face decision makers in organizations due to various workplace trends. 2. These workplace trends are changing the who, when, where, and how of decision making. 3. Information technology and decision making. Artificial intelligence. The study of how computers can be programmed to think like human beings.  Will allow computers to displace many decision makers.  Expert systems that support decision making by following “either-or” rules to make deductions. Fuzzy logic and neural networks that reason inductively. Computer support for decision making.  The Internet.  Company intranets.  Decision support software to facilitate virtual teamwork. Information technology does not deal with issues raised by the garbage can model. 24
  • 25. PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4. Cultural factors and decision making. Culture is “the way in which a group of people solves problems.” North American culture stresses decisiveness, speed, and the individual selection of alternatives. Other cultures place less emphasis on individual choice than on developing implementations that work. The most important impact of culture on decision making concerns which issues are elevated to the status of problems solvable with the firm. 4. Ethical issues and decision making. Ethical dilemma.  A situation in which a person must decide whether or not to do something that, although personally or organizationally beneficial, may be considered unethical and perhaps illegal. Ethical dilemmas are often associated with:  Risk and uncertainty.  Nonroutine problem situations 25
  • 26. PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 6. Ethical decision-making checklist.  Is my action legal?  Is it right?  Is it beneficial?  How would I feel if my family found out about this?  How would I feel if my decision were printed in the local newspaper? 7. Suggestions for integrating ethical decision making into the firm.  Develop a code of ethics and follow it.  Establish procedures for reporting violations.  Involve employees in identifying ethical issues.  Monitor ethical performance.  Reward ethical behavior.  Publicize ethical efforts 8. Implications of ethics for decision making.  Morality is involved in:  Choosing problems.  Deciding who should be involved in making decisions.  Estimating the impacts of decision alternatives.  Selecting an alternative for implementation.  Moral conduct does not arise from after-the-fact embarrassment. 26
  • 27. PENGARUH PERILAKU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment.  Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu.  Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.  Personality adalah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan. Fakta menunjukan:  Semua orang tidak pandai dalam semua hal  Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan keputusan  Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi  Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi opini rekan
  • 28. KECENDERUNGAN TERHADAP RESIKO YANG DIAMBIL AKAN MEMPENGARUHI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Seseorang dengan kecenderungan yang tinggi untuk menghindari resiko akan memilih keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi . ( High Aversion to risk  High Certainity)  Besarnya resiko yang diambil tergantung:  Kejelasan Goal yang ditetapkan  Informasi alternatif nya diketahui  Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi

Editor's Notes

  1. EXPLAIN THIS MODEL Training is high on the directive “telling” and low on supportive – not much follow up. The relationship is driven by the trainer in terms of what gets learnt (e.g. curriculum) A mentor is low on telling (share stories – don’t make you do it) and low on supportive. They will not chase you up and tell you to do something. A mentor has the ideas vs a coach that asks the right questions and is a sounding board to ideas. Counselling should be a relationship that both parties want to be in involved in and believe can work. There is more “telling” than with coaching – but an equal amount of support and encouragement. Coaching is a low directive (not much telling) and high support relationship. It is equal and collaborative and focused on the development of the individual. There is more follow-up than with a mentor, and less direction than with counselling. Quality conversation, authentic conversation, genuine dialogue is an essential ingredient to coaching. Both parties in a conversation are responsible for the quality and value of this discussion
  2. Catatan :