SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
Download to read offline
Ir. Unggul Cariawan, MSM
1
Sasaran & Strategi Perusahaan, VMV, Kompetensi Inti Perusahaan, Strategi &
Kebijakan SDM, Model Model Organisasi, Analisis Jabatan, Uraian Jabatan,
Kebutuhan & Rencana Pemenuhan Tenaga Kerja
Karawaci, 21 Juli 2018
A G E N D A
2
Materi Diskusi & Latihan:
1. Sasaran & Strategi
Perusahaan, VMV,
Kompetensi Inti Perusahaan
2. Model Pengelolaan SDM,
Strategi & Kebijakan SDM,
3. Model Model Organisasi,
Analisis Jabatan, Uraian
Jabatan,
4. Kebutuhan & Rencana
Pemenuhan Tenaga Kerja
1. Merumuskan Strategi & Kebijakan Pengelolaan
SDM yang selaras dengan Strategi Organisasi
2. Mengevaluasi efektifitas Strategi & Kebijakan
Pengelolaan SDM
3. Merumuskan Kebijakan Organisasi yang selaras
dengan Strategi Pengelolaan SDM
4. Membuat rancangan Model/ Struktur
Organisasi
5. Menyusun Uraian Jabatan
6. Menetapkan kebutuhan akan pekerja
7. Menyusun Perencanaan Pemenuhan
Kebutuhan Organisasi
3
0
18th Century 19th Century 20th Century 21th Century
Source L Daniel H. Pink, a whole new mind 2005
Agricultural
Age
Farmer Industria
l
Age
Factory Worker
Information
Technology
Information
Age
Knowledge Worker
Creative
Economy
Era
• Idea
• Creativit
y
• Innovati
on
• Inventio
n
Data
Technology
Creator & Emphasizer
Affluence,
Technology
Globalization
NOW WE ARE in the CONCEPTUAL AGE
4
Muhartono,Telkom 2017
Source : Delta partner
…driving significant changes in
digital customer behavior
5
SHIFTING
CUSTOMER
BEHAVIOR
5
Muhartono,Telkom 2017
Perubahan
yang sangat
cepat
(Volatility)
Lemahnya
prediktabilita
s terhadap
isu dan
peristiwa
yang terjadi
(Uncertainty
)
Kompleksitas
dari gangguan/
kekacauan
yang
mengelilingi
organisasi
(Complexity)
Berbaurnya
realitas dan
makna yang
membuat
kebingungan dari
berbagai kondisi
yang ada
(Ambiguity)
6
Sustaining
Innovation
• “Doing it Better”
• Way For Products to Change
• Does Not Create New Growth
Disruptive
Innovation
• “Playing the Game Differently”
• Creates a New Market
• Transforms or Destroys Current Market
• Products Become
• Simpler
• More Affordable
• More Accessible
• Customizable
• Drives Growth
Define
Value
Create and
Innovate
Drive
Value
Innovation: Old & New
7
Model Kompetensi Manajer HR-Indonesia
Mengacu pada SK
Menakertrans
No. 307 Tahun 2014
1. Strategi & Perencanaan
HRM
2. Pengadaan SDM
3. Pengembangan Organisasi
4. Pembelajaran &
Pengembangan SDM
5. Manajemen Talenta
6. Pengelolaan Karier
7. Pengelolaan Kinerja &
Remunerasi
8. Hubungan Industri
9. Layanan Administrasi &
Sistem Informasi Pekerja
Ada 9 Kluster Kompetensi yang
mencerminkan proses manajemen HR
Model Kompetensi ini
bisa menjadi refernsi
dalam pembentukan
model Startegic HRM
untuk perusahaan di
Indonesia
Meningkatkan Profesionalitas HR
9
Transformasi HR bergantung pada kualitas HR professional.
Terdapat empat langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi HR professional:
1. Gunakan teori atau tetapkan standar yang dibutuhkan
2. Melakukan asesmen terhadap individual dan organisasi
3. Lakukan investasi dalam pengembangan talent
4. Lakukan tindak lanjut terhadap kompetensi yang terus berkembang Model Kompetensi HR Professional
10
1
STRATEGIC PLAN MAPPING – BEST PRACTISE
11
NOW
NEXT
10 YEARS ?
VISION
MISSION
VALUES
CORE
COMPETENC
E
OBJECTIVE-
TARGET
EXISTING
CONDITION
FUTURE
EXPECTATIO
N
CHANGE
MANAGEMENT
“Where we are going"
Management Aspiration
for Company to Achieve
Who We are
What we Do
Why we are Here
Belief,Traits & Behavioral Norm
for Company People
Specialized expertise that is the result of harmonizing
complex streams of technology and work activity
Are You Sure Have Strategy ?
12
• What is your Strategic Model ?
Source: Adapted from Donald C. Hambrickand James W. Fredrickson, “Are You Sure You Have a Strategy?,” Academy of
Management Executive 19, no. 4 (2005): 51–62.
THE STRATEGY DIAMOND
Strategy Map – Kaplan & Norton
13
Strategi itu jelas dan akan efektif apabila bisa digambarkan menjadi
Peta Strategi, menggunakan pendekatan BSC
Aset UTAMA Bisnis
Tahapan Strategic Management
14
1. Goal of strategic management is to deploy and allocate
resources in a way that gives an organization competitive
advantage.
2. People is human resources who have strategic role: as
subject of strategic making and workforce for
organization competitive advantage.
3. HRM function must be integrally involved in the
company’s strategic management process.
STRATEGY ……... Then …………EXECUTION
Noe dkk-
2015
Strategy – Strategic Management – Strategic HRM
Ref: SHRM – Charles Greer
Strategy is a term that comes from the Greek strategia, meaning "generalship."
In the military, strategy often refers to maneuvering troops into position before
the enemy is actually engaged
Some of the definitions in use include the following:
• Strategy is that which top management does that is of great importance to the organization.
• Strategy refers to basic directional decisions, that is, to purposes and missions.
• Strategy consists of the important actions necessary to realize these directions.
• Strategy answers the question: What should the organization be doing?
• Strategy answers the question: What are the ends we seek and how should we achieve
them?
Strategic Human Resource Management
(SHRM) is the pattern of planned HR activities
and deployments intended to enable an
organization to achieve its goals.
Strategic Management is a process to
address the organization’s competitive
challenges by integrating an
organization’s goals, policies and action
sequences into a cohesive whole.
Pendekatan: Kompetensi Inti = Kriteria VRIO
16
Barney, Jay B and Hesterly, William S. Strategic Management and Competitive Advantage: Concepts. 2005
Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey
Untuk memastikan bahwa kompetensi inti tersebut sesuai dengan dimaksud dalam definisi diatas, maka dapat diuji dengan
menggunakan teori yang di kenal sebagai VRIO dari Barney:
Kompetensi inti adalah
kemampuan dan keahlian terbaik
yang strategik dan bersifat
sentral untuk memenuhi Misi
dan menghasilkan produk utama.
Spesifik dan sulit ditiru.
Sumber: KriteriaPenilaianKinerja Unggul BUMN, 2012
"A core competency is an area of specialized expertise that is
the result of harmonizing complex streams of technology and
work activity“
C.K.Prahalad
1
7
• Adalah bidang keahlian terbaik/keunggulan
dari perusahaan.
• Kompetensi inti perusahaan merupakan
kemampuan yang secara strategis penting
yang bersifat sentral dalam memenuhi misi
atau memberikan keuntungan di lingkungan
pasar atau jasa.
• Kompetensi inti sering memicu para pesaing atau pemasok dan mitra untuk meniru,
dan kompetensi inti memberikan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan.
• Tidak dapat diidentifikasikannya kompetensi inti perusahaan dapat menimbulkan
tantangan strategis yang signifikan atau kerugian di pasar.
• Kompetensi inti dapat berupa keahlian teknologi, penawaran jasa yang unik,
penguasaan pasar yang spesifik, atau kelihaian bisnis tertentu (contoh, akuisisi bisnis).
Kompetensi Inti Perusahaan = Keahlian Terbaik
17
• Banyak definisi Kompetensi Inti, namun untuk mudah nya dapat digunakan
pemahaman yang sudah banyak digumakan oleh berbagai perusahaan kelas dunia
• Kompetensi inti perusahaan merupakan KEAHLIAN TERBAIK yang dimiliki organisasi
saat ini atau diproyeksikan untuk dimiliki di masa depan
Pendekatan: Kompetensi Inti & Kompetensi SDM saling terkait
18
• Kompetensi perusahaan dan kompetensi karyawan saling terkait dengan model hubungan positive causal loop
• Untuk itu Kompetensi Karyawan merupakan cascading dari Kompetensi Perusahaan.
• Kemampuan
terbaik
organisasi
yang
membedakan
diri dengan
organisasi lain
KOMPETENSI
PERUSAHAAN
• Behavior
Competency
• Technical
Competency
KOMPETENSI
KARYAWAN
RANAH MANAJEMEN
SDM
RANAH PERENCANAAN STRATEGIS
Why Change Management ?
19
How can it help my business?
1. Minimize resistance
2. Increase engagement
3. Improve performance
4. Reduce costs
5. Enhance innovation
1. Make sure the process is top down - The leadership team will be expected to provide
direction, which means they have to actively show a willingness to embrace the new
approaches first. "Executive teams that work well together are best positioned for success.
They are aligned and committed to the direction of change, understand the culture and
behaviours the changes intend to introduce, and can model those changes themselves
2. Deal with people issues - Don't lose sight of the fact new skills and responsibilities will be
created as a result of the changes. Adopting a proactive, unilateral approach means that you
can stay in control of the process and limit the chances for risks to develop.
3. Create ownership - Staff need to be willing to accept responsibility for making change happen.
By getting them involved in the process, they can also play a big role in creating solutions to
any of the problems they encounter. Offering either tangible or psychological rewards also gets
people to be active participants in change management.
4. Communication - People need to understand the message if they are going to be able to
accept and implement it. No one should assume the staff will recognise the reasons behind a
decision. Rather, leadership teams need to actively engage with staff to answer any questions
or concerns they may have.
Apa perlu mengelola perubahan ?
20
2
Model Proses Pengembangan Sistem Manajemen HR
21
Untuk sub sistem Industry
Relation bisa dibangun
secara terpisah karena hal
ini lebih mengacu pada
ketentuan UU
Ketenagakerjaan-Bisa
bersifat generic &
normative
Pengembangan Sistem
Manajemen SDM idealnya
disusun berurutan. Karena
sub sistem satu dengan
lainnya sangat terkait
menjadi input
Strategic Thinking in Human Resources
The HR Management (more on the definition) is a business expertise that aims to build the sustainable competitive advantage. The essential part of the
procedure is strategic thinking. The HR leader has to evaluate and assess the status of the HR Management function, procedures and processes critically. No
innovation in the HR Management can be introduced without a fair and honest view of the HR Management performance and productivity.
It plays a critical role in the development of the new HR Strategy and major updates of HR Processes and Procedures. It links outputs of preparatory sessions
with the development of the new HR vision that drives all significant changes in Human Resources. The HR Planning is a critical user of brainstorming sessions
focused on the future of the HR Management in the organization.
The modern and innovative HR Management is the best weapon against competitors. However, the HR Leader needs to choose the right areas to become the
competitive advantage. No organization can excel in all HR processes and procedures. It would increase the costs of HR operations dramatically. It is the
moment for strategic thinking to be applied. The HR leader needs to identify and choose right areas to invest in.
The innovative HR Management needs to implement competitive solutions that support the global mobility, Big Data, and operational excellence. These topics
are closely interlinked which makes the challenge even more complex. A strategic approach and critical thinking help to identify key priorities,
interdependencies and the approach for the design and implementation.
Introduction
22
Manager With Strategic Thinking
Manager Without
Strategic Thinking
History & Evolution of HRM
23
History of HRM
HRM
Tatangan HRM ke Depan
Sustainability
Technology
1-
24
3 Competitive Challenges Influencing HRM
Change
Transformation
THE NEW
NORMAL
Using
STRATEGIC HRM
Strategic HRM focus on COMPANY
PERFORMANCE
25
Traditional
Vs
Strategic
Outcome of Strategic HRM
26
Performance& Total Reward
People Development Company Performance
WHY HUMAN CAPITAL ?
27
Human Capital
To Align, to optimize the human
capitalwith the business goals
and business needs to achieve
superiorperformance and so, by
the way to improve the quality of
life inside and out side the
organization
HRM HCM
Konsep
HRMmemandang SDM hanya sebagai sumber daya
pendukung
HCM memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi.
HRMberfokus pada pada menambah nilai (add value)
dengan memastikan bahwa pengelolaanSDM mendukung
pelaksanaanstrategi bisnis.
HCM menfokuskan diri dalam langkah-langkahstrategis
untuk memaksimalkan talenta guna menciptakan nilai
(creatingvalue) untuk dapat mengarahkan dan
mengakselerasistrategi bisnis.
HRMmemandang SDM sebagai sebagai sumber pendukung
dari suatu organisasi dan orang dianggap sebagai biaya dan
harus dikelola dengan strategi beserta alat ukur yang sudah
ada sebelumnya
HCM memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi,
dan orang dengan menggunakan strategi dengan alat
ukur untuk menciptakan nilai (creatingvalue)
sehinggadapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi
bisnis dan tidak mengangap manusia sebagai biaya
“Thevalue of people and what they produce”
HRMmenilai SDM secara signifikan sebagai biaya dan harus
dikelola
HCM menilai dampak dari praktek People
Managementdan kontribusinya diukur hingga garis batas
terendahperforma kinerja.
HCM menciptakan Nilai seseorang dan tidak
merupakan overhead.
Administrative system
Bercirikanadanya proses development dan aktif sedangkan
administratifhanya sebagai support
BercirikanHR sebagai strategic partner dan administratif
sudah dikomputerisasi berbasis IT
Manusia dalam perusahaan,dititikberatkansebagai sumber
daya disamping sumber daya lainnya, seperti sumberdaya
alam, tanah, pabrik, mesin dan modal. perusahaan
beranggapanbahwa manusia dapat habis apabila
dieksploitasisecara berlebihan.
Manusia merupakan salah satu modal utama dalam
perusahaandengan nilai dan jumlah yang tidak terhingga,
yang dapat dikelola dalam suatu proses, yang pada
akhirnya menghasilkan value creationsbagi para
stakeholdersseperti pemegang saham, konsumen,
karyawan dan masyarakat
Traditional HR functionsVs human
capital management. Source:
(Higgins, 2010).
Strategic Management Process Model
Strategy Formulation Strategy Implementation
Firm
Performance
• Productivity
• Quality
• Profitability
HR
Actions
• Behaviors
• Results
HR
Capability
• Skills,
• Abilities
• Knowledge
HR
Needs
• Skills
• Behavior
• Culture
Strategic
Choice
Goals
Mission
External
Analysis
• Opportunities
• Threats
Internal
Analysis
• Strengths
• Weaknesses
2-
28
• Job analysis
• Job design
• Selection
• Development
• Pay structure
• Incentives
• Benefits
• Recruiting
• Training
• Performance
management
• Labor
relations
• Employee
relations
HR Practices
Emergent Strategies
Noe dkk - 2015
HRM Area
Company Strategy Formulation
Mission
Goals
External Analysis
Strategic Choice
Internal Analysis
2-
29
Strategic Formulation
STRATGIC CHOICE
The organization Strategy which describes the
ways the organization will attempt to fulfill its
mission and achieve its long term goals
Outcome
SHRM - Strategy Implementation
Strategic
Implementatio
n
Outcome
STRATEGIC
CHOICE
Company
Performanc
e
Input
STRATEGIC HR ACTION
1-
31
STRATEGIC HRM
Human resource management (HRM) – the policies, practices, and
systems that influence employees’ behavior, attitudes and performance.
Company
Performance
SHRM – Definition & Purpose
32
What is SHRM? The strategic HRM is used during the dramatic
changes in the organization. It stimulates the engagement and
empowerment of employees and managers. Their responsibilities are
enlarged and lifted, and Human Resources has a primary focus to
keep the momentum and raise the participation of key employees.
The Strategic Human Resources Management is always proactive; HR
has to simplify its processes and procedures. It has to work actively
with employees to engage them and keep their focus on the redesign
of the business. Primarily, it was intended to be used just occasionally.
However, the need for the change of the company is almost constant,
and most SHRM approaches have become a part of standard modern
HR Management (more on HR Roles and Responsibilities).
How The Purpose ? - The evolution and introduction of the Strategic Human Resources Management were a significant improvement of
the work of the organization with the human capital available. The employment of new SHRM approaches enlarged opportunities for
employees to demonstrate their skills, competencies, and abilities. The organizations were able to reach better results with less effort and
resources. It was not just a simple changes in the accounting from the "cost" line to the "assets" line. It evolved at the moment when the
competitiveness of the company became a real issue for the majority of western organizations.
SHRM helped to top executives realize that employees can improve performance and productivity if HR is managed strategically.
The strategic HR Management was born when companies introduced programs "to win hearts and minds" of employees.
SHRM is about aligning and linking all HR processes, procedures and initiatives with the strategic objectives of the organization.
It is a task for Human Resources to revisit all processes and procedures; they need to be simplified, streamlined and refurbished.
Model Strategic HRM
33
Modeladalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu
objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau
idealisasi.
HRM Model; Mencerminkan model proses
pengelolaan SDM dan factor signifikan yang
sesuai dengan bisnis perusahaan
Elemen proses pengelolaan SDM terdiri dari proses
pengelolaan SDM sejak masuk hingga pensiun serta
kebijakan yang sesuai diyakini agar pekerja
menghasilkan kinerja yang maksimal
CONTOH
1. Each change of HR Agenda should begin with the change of the HR Model
2. HR Model connects HR Strategy, HR Goals and Objectives, HR Processes and Jobs
into an operating model.
3. HR Model defines key roles and responsibilities of Human Resources.
4. HR Model defines how key HR tasks will be delivered and which process and unit
in HR will deliver them.
5. HR Model defines the basic HR Roles and Responsibilities (externally to the
organization and internally between employees and units).
6. HR Model defines the style of operations of Human Resources.
Dave Ulrich
Contoh Model HRM
34
Vision, mission, business strategy and
objectives
ImplementasiTransformation SDM
Organization structure
Jobs, roles and responsibilities
Accountabilities
KPI and target
Job Value
Job grading
JOB
Core competency
Leadership competency
PEOPLE
Job Family Competency
Business Process and work culture
Peta Model Untuk Rencana Strategis
35
VISION
MISSION VALUES
CORE
COMPETENC
E
MODEL
KOMPETENSI
MODEL HRM
STRATEGI &
KEBIJAKAN HRM
INISIATIF
STRATEGI
S HRM
Perkembangan Peran HR
36
LATE 1990s LATE 2000s EVOLUTION OF THNKING
Employee Champion Employee Advocate (EA) Peran karyawan semakin meningkat dalam kesuksesan
perusahaan. EA berfokus pada kinerja karyawan saat ini.
Human Capital (HC)
Developer
Berfokus pada pengembangan di masa depan.
AdministrativeExpert Functional Expert Praktek HR merupakan pusat value HR.
Dulu berfokus pada efisiensi administrasi, saat ini peran ini
berkembang lewat peraturan dan intervensi.
Change Agent Strategic Partner HR strategic partner memiliki beberapa dimensi seperti
business expert, change agent, knowledge manager dan
konsultan.
Strategic Partner Strategic Partner Sudut pandang berpikir strategic partner telah diperluas
Leader Merupakan ringkasan dan empat fungsi di atas.
HR Leader memiliki peran untuk memimpin fungsi HR,
mengintegrasikan kerja tiap fungsi, memastikan
pelaksanaan good governence dan memantau tim HR
Sumber: Dave Ulrich, Human Resource Management
Thorben Rick (2013)
Rencana Bisnis
Pemimpin
Perilaku
37
HR Strategic Role & Position
Peran HR People
Peran Business People
PARTNERING
Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka Strategi
harus di sertai dengan implementasi Culture
CEO memiliki dua peran sekaligus yaitu memastikan
pencapaian kinerja business serta pembentukan
perilaku yang sesuai dengan values perusahaan.
HRM Model by Ulrich
38
• Strategic HRM selalu berorientasi pada MASA DEPAN.
• Bila fokus masa depan pada PROSES, maka HR People berperan sebagai STRATEGIC PARTNER
• Bila fokus masa depan pada PEOPLE, maka HR People berperan sebagai CHANGE AGENT
HR as a Business with 3 Product Lines
Administrative
Services and
Transactions
Business
Partner
Services
Strategic Partner
Human
Resources
1-
39
Dalam praktek sehari hari, maka HR People di hadapkan pada tiga tanggung
jawab peran utama, yaitu:
1. Administrative Services & Transaction
2. Business Partner Services
3. Strategic Partner
HR Manager Competency by Ulrich
40
HR Roles Behavior:
 Behaviors that are required of an
individual in his or her role as a
jobholder in a social work environment.
 Different role behaviors are required for
different strategies.
HR People yang professional harus mampu
mengelola keseimbangan dari 6 paradox
yang dihadapi
Untuk itu diperlukan kompetensi yang terdiri dari :
41
4
• Struktur Organisasi & Nomenklatur
• Analisis Jabatan
• Uraian Jabatan
• Evaluasi Jabatan
• Grading Jabatan
PENDEKATAN: ORGANISASI = TEGAS BAGI PERAN
42
1. The operating core,
Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yg
berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa
2. The strategic apex
Manajer tingkat puncak, yg diberi tanggung jawab
keseluruhan untuk organisasi itu
3. The middle line,
Para manajer yg menjadi penghubung operating core
dengan strategic apex
4. The technostructure,
Para analis yg mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The support staff,
Orang-orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi
Henry Mintzberg, 1983, Structure In Five.
Prinsip Bentuk organisasi
Bentuk Organisasi Sederhana
Contoh Bentuk Struktur
Organisasi Sederhana
Organisasi disusun dengan batasan pembagian peran yang tegas dan spesifik
sehingga memudahkan pembagian tanggungjawab.
Evaluasi Organisasi Dengan Benchmarking
43
Organisasi harus efisien dan kompetitif, untuk itu perlu selalu melakukan bench
marking untuk mengetahui perubahan lingkungan.
Struktur Organisasi sangat menentukan efisiensi jumlah tenaga kerja
Setiap Organisasi Memiliki Dasar & Pola Yang Spesifik
44
Struktur organisasi juga harus
mengakomodasi strategi bisnis tingkat
global, multinasional, kepentingan
pemegang saham.
Sistem Organisasi menentukan struktur
makro dan mikro
Dalam satu struktur idealnya
ada pembagian peran yang
jelas core dan support
Pemilihan Jenis Struktur
45
Model Organisasi & Nomenklatur
46
Hasil Analisa Jabatan Digunakan Untuk Evaluasi Jabatan
No Uraian
a
Identifikasi Jabatan: Nama Jabatan, Atasan dan
Bawahan
b Tujuan Jabatan
c Tanggung Jawab Utama + KPI
d Tanggung Jawab Organisasi + KPI
e Dimensi Jabatan (Keuangan dan Non Keuangan)
f Hubungan Kerja
g
Kewenangan (Rekomendasi dan Pengambilan
Keputusan )
h Tantangan Jabatan
i
Spesifikasi Jabatan (Pendidikan, Pengalaman,
Pengetahuan dan Ketrampilan)
j Struktur Organisasi
 Hasil Analisa Jabatan Digunakan
Untuk Evaluasi Jabatan
 Format Uraian Jabatan (Job
Description):
1. Lebih Terstruktur &
Sistematis
2. Memiliki tujuan yang jelas
3. Dipisahkan antara
tanggungjawab utama dan
tanggung jawab organisasi
(generik).
4. Tanggung jawab disertai
dengan indikator kunci
5. Persyaratan jabatan jelas
(diatur dalam SK Identifikasi
Jabatan).
Mendukung Kinerja
Jabatan yang Tinggi
Manfaat Uraian Jabatan terhadap Sistem SDM yang lain
48
Konsep Jabatan
Mengapa Ada Jabatan? – Peran Sebuah Jabatan
JOB
(Accountabilities)
JobHolder
(competencies)
What We Want to be
Mission
Why We Exist
Values
What
s Importantto Us
Strategy
Our Game Plan
Vision
Organization Structure
Setiap organisasi memiliki jabatan sebagai bagian
dasar untuk mencapai visi , misi organisasi . Jabatan
adalah tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai bagian dari organisasi
Untuk membangun sebuah organisasi yang efektif,
harus diawali dengan desain pekerjaan yang tepat
dan dapat diharmonisasikan – sehingga setiap
pekerjaan dapat memberikan kontribusi secara
efektif kepada organisasi baik yang sifatnya soliter
maupun berkelompok
tahap awal adalah untuk mengidentifikasikan
kumpulan tanggung jawab yang tepat dan
menganalisanya melalui proses analisa jabatan
untuk memastikan setiap posisi telah memiliki
kumpulan tanggung jawab yang tepat.
Analisa
Jabatan
Pendekatan penyusunan analisa jabatan
• Analisa atas seluruh
hasil informasi
• Penyusunan draft
uraian jabatan
• Finalisasi Hasil &
Serah Terima
• Kajian dan
Wawancara
Strategis :
• Kajian Struktur
Organisasi
• Kajian Tupoksi :
• Kajian dan
Penyusunan
Matriks
AkuntabilitasFinal
:
• WawancaraNara
Sumber :
Format Uraian Jabatan
spesifik terdiri dari :
1. Identifikasi Jabatan
2.Persetujuan
3. Tujuan Jabatan
4. Tanggung Jawab
Utama
5. Tanggung Jawab Org
6. Hubungan Kerja
8. Dimensi Jabatan
9. Kewenangan
10.Tantangan Jabatan
11.Spesifikasi Jabatan
12.Struktur Organisasi
• Validasiterhadap
draft uraian
jabatan yang
telah disusun
• Perbaikandraft
UraianJabatan
Kegunaan Evaluasi Jabatan
51
Bobot jabatan 
membandingkan penggajian
di pasar
Contoh: berapa harga pasar
untuk bobot jabatan 400?
EVALUASI
JABATAN
Menyusun struktur gaji,
tunjangan, dan benefit
berdasarkan ‘job grade’
Menyusun ‘job grade’ berdasarkan
hasil evaluasi jabatan (bobot jabatan)
Kegunaan Job Grade
52
Sebagai acuan dalam
Perancangan Pergerakan Karir
(Rotasi/ Promosi)
Sebagai kerangka dalam
perancangan Struktur
Remunerasi
# Ilustrasi keterkaitan Grading dalam perencanaan sistem SDM lainnya
Evaluasi Jabatan
PROSES PELAKSANAAN EVALUASI JABATAN
Evaluasi Jabatan mengacu pada Struktur Organisasi
53
Visi & Misi
Nilai & Budaya
Struktur
Organisasi
Proses Bisnis
Uraian Jabatan
Job Grade
Validasi JD sesuai
TUPOKSI dan SO
Evaluasi
Jabatan
Review
dengan
komite
kerja
Validasi
untuk posisi
yang tidak
sesuai
Finalisasi
PROSES PERANCANGAN JOB GRADE
Rank dari bobot
terendah  tertinggi
Penentuan
# Grade
%
rentang
Pemetaan
seluruh
jabatan
didalam Job
Grade
Fine-Tune Grade
Helicopter
View &
Finalisasi
Definisi Evaluasi Jabatan
54
Proses untuk menilai bobot/ kontribusi
suatu posisi/ jabatan didalam suatu
organisasi.
O
U
T
P
U
T
BOBOT / NILAI
… suatu jabatan relatif terhadap
jabatan lain didalam organisasi
Apakah Evaluasi Jabatan itu?
55
• Proses penilaian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam
membobot jabatan dilihat dari aspek tanggung jawab jabatan
 BUKAN PEMANGKU JABATAN.
• Evaluasi jabatan tidak secara langsung menentukan tingkat gaji,
tetapi sebagai dasar untuk menyusun ranking (urutan) jabatan-
jabatan di dalam organisasi.
Prinsip-Prinsip dalam Evaluasi Jabatan
56
• Evaluasi Jabatan atau pembobotan jabatan sangat terkait dengan struktur organisasi, analisa jabatan (dengan hasil
akhir berupa Job Description) atau keluarga jabatan (untuk perusahaan dengan struktur organisasi yang sangat
dinamis). Hasil dari evaluasi jabatan merupakan masukan untuk perancangan struktur jabatan (atau Job Grade),
yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam struktur imbal jasa.
• Jabatan/ posisi jelas ada (exist) didalam organisasi saat ini yang dijelaskan secara akurat didalam uraian jabatan
(position description) atau dokumen lainnya (misalkan role profile, working instruction, dsb).
• Job Grade yang dirancang tetap memperhatikan hirarki yang terdapat didalam organisasi Perusahaan
• Hasil dari Evaluasi Jabatan dapat memberikan gambaran mengenai lingkup pekerjaan dari seluruh jabatan-jabatan
(posisi) yang terdapat didalam perusahaan
 Melihat keseimbangan beban kerja didalam organisasi
• Bobot jabatan dari seluruh posisi di perusahaan digunakan sebagai acuan untuk merancang Job Grade yang sesuai.
• Selain digunakan untuk merancang struktur imbal jasa (termasuk skema insentif), Job Grade dikaitkan dengan
“competency modeling” dan sistem manajemen karir. Dimana secara tidak langsung tingkatan kompetensi
tergambarkan didalam Job Grade, dan pola karir disusun berdasarkan Job Grade.
• Tim Evaluator/Tim Kerja perlu memiliki pemahaman yang sama atas proses evaluasi yang dijalankan dan jabatan
yang dievaluasi.
• Jabatan di evaluasi dengan asumsi bahwa jabatan tersebut dilaksanakan dengan kompeten dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Hasil EvaluasiJabatan
ContohRingkasanEvaluasiJabatan
57
Total poin (bobot jabatan) yang akan
digunakan sebagai dasar pembuatan
job grade dan untuk dapat
dibandingkan dengan pasar.
Faktor-Faktor yang Dinilai
Penyusunan Job Grade
58
 Job Grade yang dikelompokkan berdasarkan bobot pekerjaan
yang +/- sama dan/atau memiliki sifat pekerjaan yang sama,
memiliki keuntungan sbb:
◦ Mudah untuk dikomunikasikan dan jelas
◦ Dirasakan ‘adil’
◦ Progresif Karir
◦ Memberikan rentang gaji yang jelas
Mengapa Menerapkan Job Grade?
59
 Penyelarasan dengan keseluruhan sistem SDM Perusahaan
 Job Grade didasari atas bobot jabatan (dari hasil evaluasi
jabatan)
 Sebagai penghargaan atas tanggung jawab jabatan, yakni Pay for Position
 Menghargai Posisi berdasarkan bobot pekerjaan
 Sebagai acuan dasar dalam perancangan pergerakan karir
 Memiliki korelasi positif dengan tingkat / level kompetensi
Alur Pelaksanaan Evaluasi Jabatan – Job Grade
Review Uraian Jabatan
pada Struktur
Organisasi
Mendapatkan Informasi
kepada Pemangku
Jabatan (narasumber)
Validasi Urjab
kepada Jabatan yang
lebih tinggi dari
Pemangku Jabatan
Benchmark Jabatan
Serupa
Menyusun Hasil Validasi
berdasarkan Faktor
Pembobotan
Mendapatkan Job Size
dari tiap Jabatan
Menyusun
Job Size sesuai dengan
Rentang Grade (SDM)
Konfirmasi Hasil
Evaluasi Jabatan kepada
Manajemen (SDM)
4
3
2
1
8
7
6 5
Compansable Factor – Hay Group
61
Compansable Factor – People Prime
62
Terdapat 3 faktor utama dan 9 sub - faktor
Additional:
Working Condition: Physical Effort, Working Environment (Hazardous), and Sensory Stress
Faktor 1: Ability
Mengukur kedalaman kapabilitas
(pengetahuan, keterampilan,
Kompetensi) untuk melakukan pekerjaan
dengan baik
Faktor 2: Process
Mengukur seberapa dalam/ besar
rentang kendali, kompleksitas, resiko
yang terdapat didalam pekerjaan, dan
bagaimana menghasilkan solusi
Faktor 3: Outcome
Acuan atau pedoman yang digunakan
dalam melaksanakan pekerjaan, dan
seberapa besar otoritas dan dampak
pada
organisasi
1. Kemampuan/ Pengetahuan
dasar
2. Tingkat Kompetensi/
Kedalaman
3. Hubungan Kerja
4. Tingkat Komunikasi
1. Kompleksitas dalam
mengelola/ pengelolaan kerja
2. Tipe permasalahan dan
kompleksitas dalam
membuat solusi
1. Acuan/ pedoman
2. Tingkat tanggung jawab dan
wewenang
3. Dampak terhadap organisasi
Nilai Ability
Nilai Process
Nilai Outcome
+
JOB SIZE
Faktor-Faktor Dalam Penyusunan Job Grading
63
 Hubunganantara Ability– Process- Outcome yangpadaumumnyaberlakudi organisasi/
industri adalahsbb:
Technical
Ability
Scope & Span of
Control
Problem Type Action Boundary Area of
Responsibility
A A I A I
B A / B I / II A / B I / II
C B / C II / III B / C II / (III)
D C / D III/ IV / V C / D II/ III / (IV)
E D / E IV / V / VI D / E III / IV/ V
F (D) / E / F V / VI / VII E / F / (G) IV / V
G F / G / ( H ) VI / VII F / G V / VI
H F / G / H / I / J (VII)/ VIII G / H VI
** THIS IS GUIDANCE ONLY NOT RULES
64
• Penempatan jabatan dalam Job Grade adalah
mempertimbangkan kompleksitas pekerjaan yang
dilakukan (tanpa melihat incumbent)
• Ide dasar penempatan jabatan dalam job grade
• Semakin tinggi posisi jabatan dalam job grade,
semakin tinggi persyaratan kompetensi untuk
jabatan tersebut  mendukung pengelolaan karir
berbasis kompetensi
Apakah tingkat risiko yang dihadapi sama?
Apakah rentang kendali yang dimiliki sama?
Apakah dampak terhadap organisasi sama (dari value chain)?
Apakah tuntutan persyaratan kompetensinya sama?
Berada pada
grade/sub grade yang
BERBEDA
Berada pada
grade/sub grade yang
SAMA
NO YES
Hasil Evaluasi Jabatan Antar Jabatan
65
BOBOT 1200, GRADE 3A
BOBOT 1150, GRADE 3A
BOBOT 700, GRADE 3C
BOBOT 1150, GRADE 3A
**) Diagram diatas hanya ilustrasi untuk menggambarkanperhitungan total bobot jabatan
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan...
66
• Hasil evaluasi jabatan adalah SENSITIF DAN RAHASIA.
• Pemilihan tim “evaluator” atau “reviewer” sangat penting
• Tidak disarankan untuk memberikan wewenang kepada unit kerja untuk mengevaluasi
unit-nya sendiri
• Pemangku jabatan tidak mengevaluasi jabatannya
• Tidak melakukan evaluasi dimana pemangku jabatan berada di dalam ruangan
• Jabatan lebih tinggi mengevaluasi jabatan yang berada dibawahnya
• Hasil yang belum final hanya menjadi konsumsi Manajemen
67
4
MODEL MAN POWER PLANNING (MPP) & REKRUTMEN
68
• Proses oleh organisasi untuk memastikan: jumlah yang tepat, dari orang dengan kompetensi yang tepat, di tempat yang
tepat, di waktu yang tepat, agar dapat melakukan hal yang benar serta sesuai untuk pencapaian tujuan organisasi.
• Dirancang untuk kurun minimal 5 tahun dan direview setiap 2 tahun disesuaikan dengan kemampuan pengembangan
kompetensi internal dan ketersediaan di pasar tenaga kerja.
• Dilanjutkan dengan implementasi Staffing Plan yang dibuat untuk setiap tahun. Digunakan untuk rekrutmen eksternal dan
internal
Eva
luate
Fine
tune
Align
Moni
tor
Digunakan untuk
rekrutmen & seleksi
Tahapan Manpower Planning
Step 1:
Analisis arah strategik Perusahaan kedepan
Step 2:
Pertimbangkan kondisi internal/ eksternal
Step 3:
Gambarkan kondisi karyawan saat ini
Step 4:
Proyeksikan kebutuhan workforce kedepan
dan bagaimana pemenuhannya
Step 5:
Identifikasi gap dan strategi untuk
Menutup gap
Step 6:
Implementasikan strategi menutup gap
Step 7:
Lakukan evaluasi
• Identifikasi Strategi/ Skenario Bisnis
Perusahaan
• Identifikasi SDM yang dibutuhkan untuk
mendukung tujuan Perusahaan.
• Identifikasi perubahan lingkungan bisnis,
budaya perusahaan, teknologi, isu politik,
dsb.
• Gambarkan profil karyawan sekarang (usia,
pendidikan, job stream/ family, layer
organisasi, gender, etc)
• Identifikasi target karyawan kedepan
• Proyeksikan jumlah karyawan berdasarkan
target KPI, benchmark similar industry, dsb.
• Analisis gap saat ini dengan kebutuhan
kedepan
• Develop strategies (attract, develop, retain)
• Penyediaan sumberdaya untuk
mengimplementasikan strategi
• Komunikasikan ke lainnya
• Evaluasi gap-closing strategi dan revisi
strategi jika diperlukan.
Analisis Eksternal Menetukan Kompetitiveness
70
Strategis Pengembangan Bisnis Membutuhkan Karakter SDM
71
Persaingan Bisnis, menuntut, mana yang Attack ? Atau Defense ??
Analisis Kebutuhan
72
73
Mari siapkan people
Sebelum siapkan yang lain
“First WHO, Then WHAT”
Jim Collins, Good to Great,
2001
To
C O M P A N Y
UNGGUL CARIAWAN
08129482217
ucarawan@yahoo.com

More Related Content

Similar to Here are some key points about strategic thinking in human resources:- HR must be strategically aligned with the overall business strategy and goals. HR strategies should support and enable the achievement of business strategies. - Strategic thinking involves analyzing the internal and external environment, identifying opportunities and threats, and developing strategies to gain competitive advantage through people/talent.- It's about taking a long-term view and thinking beyond day-to-day operations. Strategic HR looks at how to position the organization for future success.- Data and analytics are important for strategic decision making. HR must provide insights into workforce trends, skills, engagement, retention risks etc. to inform strategies.- Strategies are needed for

MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK bebenDX
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikUlan SaProperti
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaoman rachman
 
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaPendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaSeta Wicaksana
 
Mendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifMendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifLinbud
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejiklamrioktafiana
 
Manjamen Sumber Daya Manusia
Manjamen Sumber Daya ManusiaManjamen Sumber Daya Manusia
Manjamen Sumber Daya ManusiaDian Kusuma Dewi
 
Manajemen strategi dalam MSDM
Manajemen strategi dalam MSDMManajemen strategi dalam MSDM
Manajemen strategi dalam MSDMUlan SaProperti
 
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptx
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptxMateri ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptx
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptxRandomFreedom
 
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfPERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfALISADIKIN35
 
Pertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfPertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfShalahuddinBI
 
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMakalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMunkidah ida
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Theofilus Pirri
 
MSDM Strategis yang efektif.pptx
MSDM Strategis yang efektif.pptxMSDM Strategis yang efektif.pptx
MSDM Strategis yang efektif.pptxannina5
 

Similar to Here are some key points about strategic thinking in human resources:- HR must be strategically aligned with the overall business strategy and goals. HR strategies should support and enable the achievement of business strategies. - Strategic thinking involves analyzing the internal and external environment, identifying opportunities and threats, and developing strategies to gain competitive advantage through people/talent.- It's about taking a long-term view and thinking beyond day-to-day operations. Strategic HR looks at how to position the organization for future success.- Data and analytics are important for strategic decision making. HR must provide insights into workforce trends, skills, engagement, retention risks etc. to inform strategies.- Strategies are needed for (20)

Strategi Sumber Daya Manusia
Strategi Sumber Daya ManusiaStrategi Sumber Daya Manusia
Strategi Sumber Daya Manusia
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusia
 
Manajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDMManajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDM
 
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaPendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
 
Mendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifMendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitif
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Manjamen Sumber Daya Manusia
Manjamen Sumber Daya ManusiaManjamen Sumber Daya Manusia
Manjamen Sumber Daya Manusia
 
Manajemen strategi dalam MSDM
Manajemen strategi dalam MSDMManajemen strategi dalam MSDM
Manajemen strategi dalam MSDM
 
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptx
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptxMateri ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptx
Materi ini berisikan tentan MSDM Pengantar.pptx
 
chapter 5.pptx
chapter 5.pptxchapter 5.pptx
chapter 5.pptx
 
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfPERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
 
Pertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfPertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdf
 
Kelompok1
Kelompok1Kelompok1
Kelompok1
 
Framework
FrameworkFramework
Framework
 
12432910.ppt
12432910.ppt12432910.ppt
12432910.ppt
 
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik MunkidahMakalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
Makalah Manajemen SDM Stratejik Munkidah
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
 
MSDM Strategis yang efektif.pptx
MSDM Strategis yang efektif.pptxMSDM Strategis yang efektif.pptx
MSDM Strategis yang efektif.pptx
 

Here are some key points about strategic thinking in human resources:- HR must be strategically aligned with the overall business strategy and goals. HR strategies should support and enable the achievement of business strategies. - Strategic thinking involves analyzing the internal and external environment, identifying opportunities and threats, and developing strategies to gain competitive advantage through people/talent.- It's about taking a long-term view and thinking beyond day-to-day operations. Strategic HR looks at how to position the organization for future success.- Data and analytics are important for strategic decision making. HR must provide insights into workforce trends, skills, engagement, retention risks etc. to inform strategies.- Strategies are needed for

  • 1. Ir. Unggul Cariawan, MSM 1 Sasaran & Strategi Perusahaan, VMV, Kompetensi Inti Perusahaan, Strategi & Kebijakan SDM, Model Model Organisasi, Analisis Jabatan, Uraian Jabatan, Kebutuhan & Rencana Pemenuhan Tenaga Kerja Karawaci, 21 Juli 2018
  • 2. A G E N D A 2 Materi Diskusi & Latihan: 1. Sasaran & Strategi Perusahaan, VMV, Kompetensi Inti Perusahaan 2. Model Pengelolaan SDM, Strategi & Kebijakan SDM, 3. Model Model Organisasi, Analisis Jabatan, Uraian Jabatan, 4. Kebutuhan & Rencana Pemenuhan Tenaga Kerja 1. Merumuskan Strategi & Kebijakan Pengelolaan SDM yang selaras dengan Strategi Organisasi 2. Mengevaluasi efektifitas Strategi & Kebijakan Pengelolaan SDM 3. Merumuskan Kebijakan Organisasi yang selaras dengan Strategi Pengelolaan SDM 4. Membuat rancangan Model/ Struktur Organisasi 5. Menyusun Uraian Jabatan 6. Menetapkan kebutuhan akan pekerja 7. Menyusun Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan Organisasi
  • 3. 3 0
  • 4. 18th Century 19th Century 20th Century 21th Century Source L Daniel H. Pink, a whole new mind 2005 Agricultural Age Farmer Industria l Age Factory Worker Information Technology Information Age Knowledge Worker Creative Economy Era • Idea • Creativit y • Innovati on • Inventio n Data Technology Creator & Emphasizer Affluence, Technology Globalization NOW WE ARE in the CONCEPTUAL AGE 4 Muhartono,Telkom 2017
  • 5. Source : Delta partner …driving significant changes in digital customer behavior 5 SHIFTING CUSTOMER BEHAVIOR 5 Muhartono,Telkom 2017
  • 6. Perubahan yang sangat cepat (Volatility) Lemahnya prediktabilita s terhadap isu dan peristiwa yang terjadi (Uncertainty ) Kompleksitas dari gangguan/ kekacauan yang mengelilingi organisasi (Complexity) Berbaurnya realitas dan makna yang membuat kebingungan dari berbagai kondisi yang ada (Ambiguity) 6
  • 7. Sustaining Innovation • “Doing it Better” • Way For Products to Change • Does Not Create New Growth Disruptive Innovation • “Playing the Game Differently” • Creates a New Market • Transforms or Destroys Current Market • Products Become • Simpler • More Affordable • More Accessible • Customizable • Drives Growth Define Value Create and Innovate Drive Value Innovation: Old & New 7
  • 8. Model Kompetensi Manajer HR-Indonesia Mengacu pada SK Menakertrans No. 307 Tahun 2014 1. Strategi & Perencanaan HRM 2. Pengadaan SDM 3. Pengembangan Organisasi 4. Pembelajaran & Pengembangan SDM 5. Manajemen Talenta 6. Pengelolaan Karier 7. Pengelolaan Kinerja & Remunerasi 8. Hubungan Industri 9. Layanan Administrasi & Sistem Informasi Pekerja Ada 9 Kluster Kompetensi yang mencerminkan proses manajemen HR Model Kompetensi ini bisa menjadi refernsi dalam pembentukan model Startegic HRM untuk perusahaan di Indonesia
  • 9. Meningkatkan Profesionalitas HR 9 Transformasi HR bergantung pada kualitas HR professional. Terdapat empat langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi HR professional: 1. Gunakan teori atau tetapkan standar yang dibutuhkan 2. Melakukan asesmen terhadap individual dan organisasi 3. Lakukan investasi dalam pengembangan talent 4. Lakukan tindak lanjut terhadap kompetensi yang terus berkembang Model Kompetensi HR Professional
  • 10. 10 1
  • 11. STRATEGIC PLAN MAPPING – BEST PRACTISE 11 NOW NEXT 10 YEARS ? VISION MISSION VALUES CORE COMPETENC E OBJECTIVE- TARGET EXISTING CONDITION FUTURE EXPECTATIO N CHANGE MANAGEMENT “Where we are going" Management Aspiration for Company to Achieve Who We are What we Do Why we are Here Belief,Traits & Behavioral Norm for Company People Specialized expertise that is the result of harmonizing complex streams of technology and work activity
  • 12. Are You Sure Have Strategy ? 12 • What is your Strategic Model ? Source: Adapted from Donald C. Hambrickand James W. Fredrickson, “Are You Sure You Have a Strategy?,” Academy of Management Executive 19, no. 4 (2005): 51–62. THE STRATEGY DIAMOND
  • 13. Strategy Map – Kaplan & Norton 13 Strategi itu jelas dan akan efektif apabila bisa digambarkan menjadi Peta Strategi, menggunakan pendekatan BSC Aset UTAMA Bisnis
  • 14. Tahapan Strategic Management 14 1. Goal of strategic management is to deploy and allocate resources in a way that gives an organization competitive advantage. 2. People is human resources who have strategic role: as subject of strategic making and workforce for organization competitive advantage. 3. HRM function must be integrally involved in the company’s strategic management process. STRATEGY ……... Then …………EXECUTION Noe dkk- 2015
  • 15. Strategy – Strategic Management – Strategic HRM Ref: SHRM – Charles Greer Strategy is a term that comes from the Greek strategia, meaning "generalship." In the military, strategy often refers to maneuvering troops into position before the enemy is actually engaged Some of the definitions in use include the following: • Strategy is that which top management does that is of great importance to the organization. • Strategy refers to basic directional decisions, that is, to purposes and missions. • Strategy consists of the important actions necessary to realize these directions. • Strategy answers the question: What should the organization be doing? • Strategy answers the question: What are the ends we seek and how should we achieve them? Strategic Human Resource Management (SHRM) is the pattern of planned HR activities and deployments intended to enable an organization to achieve its goals. Strategic Management is a process to address the organization’s competitive challenges by integrating an organization’s goals, policies and action sequences into a cohesive whole.
  • 16. Pendekatan: Kompetensi Inti = Kriteria VRIO 16 Barney, Jay B and Hesterly, William S. Strategic Management and Competitive Advantage: Concepts. 2005 Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey Untuk memastikan bahwa kompetensi inti tersebut sesuai dengan dimaksud dalam definisi diatas, maka dapat diuji dengan menggunakan teori yang di kenal sebagai VRIO dari Barney: Kompetensi inti adalah kemampuan dan keahlian terbaik yang strategik dan bersifat sentral untuk memenuhi Misi dan menghasilkan produk utama. Spesifik dan sulit ditiru.
  • 17. Sumber: KriteriaPenilaianKinerja Unggul BUMN, 2012 "A core competency is an area of specialized expertise that is the result of harmonizing complex streams of technology and work activity“ C.K.Prahalad 1 7 • Adalah bidang keahlian terbaik/keunggulan dari perusahaan. • Kompetensi inti perusahaan merupakan kemampuan yang secara strategis penting yang bersifat sentral dalam memenuhi misi atau memberikan keuntungan di lingkungan pasar atau jasa. • Kompetensi inti sering memicu para pesaing atau pemasok dan mitra untuk meniru, dan kompetensi inti memberikan keuntungan kompetitif yang berkesinambungan. • Tidak dapat diidentifikasikannya kompetensi inti perusahaan dapat menimbulkan tantangan strategis yang signifikan atau kerugian di pasar. • Kompetensi inti dapat berupa keahlian teknologi, penawaran jasa yang unik, penguasaan pasar yang spesifik, atau kelihaian bisnis tertentu (contoh, akuisisi bisnis). Kompetensi Inti Perusahaan = Keahlian Terbaik 17 • Banyak definisi Kompetensi Inti, namun untuk mudah nya dapat digunakan pemahaman yang sudah banyak digumakan oleh berbagai perusahaan kelas dunia • Kompetensi inti perusahaan merupakan KEAHLIAN TERBAIK yang dimiliki organisasi saat ini atau diproyeksikan untuk dimiliki di masa depan
  • 18. Pendekatan: Kompetensi Inti & Kompetensi SDM saling terkait 18 • Kompetensi perusahaan dan kompetensi karyawan saling terkait dengan model hubungan positive causal loop • Untuk itu Kompetensi Karyawan merupakan cascading dari Kompetensi Perusahaan. • Kemampuan terbaik organisasi yang membedakan diri dengan organisasi lain KOMPETENSI PERUSAHAAN • Behavior Competency • Technical Competency KOMPETENSI KARYAWAN RANAH MANAJEMEN SDM RANAH PERENCANAAN STRATEGIS
  • 19. Why Change Management ? 19 How can it help my business? 1. Minimize resistance 2. Increase engagement 3. Improve performance 4. Reduce costs 5. Enhance innovation 1. Make sure the process is top down - The leadership team will be expected to provide direction, which means they have to actively show a willingness to embrace the new approaches first. "Executive teams that work well together are best positioned for success. They are aligned and committed to the direction of change, understand the culture and behaviours the changes intend to introduce, and can model those changes themselves 2. Deal with people issues - Don't lose sight of the fact new skills and responsibilities will be created as a result of the changes. Adopting a proactive, unilateral approach means that you can stay in control of the process and limit the chances for risks to develop. 3. Create ownership - Staff need to be willing to accept responsibility for making change happen. By getting them involved in the process, they can also play a big role in creating solutions to any of the problems they encounter. Offering either tangible or psychological rewards also gets people to be active participants in change management. 4. Communication - People need to understand the message if they are going to be able to accept and implement it. No one should assume the staff will recognise the reasons behind a decision. Rather, leadership teams need to actively engage with staff to answer any questions or concerns they may have. Apa perlu mengelola perubahan ?
  • 20. 20 2
  • 21. Model Proses Pengembangan Sistem Manajemen HR 21 Untuk sub sistem Industry Relation bisa dibangun secara terpisah karena hal ini lebih mengacu pada ketentuan UU Ketenagakerjaan-Bisa bersifat generic & normative Pengembangan Sistem Manajemen SDM idealnya disusun berurutan. Karena sub sistem satu dengan lainnya sangat terkait menjadi input
  • 22. Strategic Thinking in Human Resources The HR Management (more on the definition) is a business expertise that aims to build the sustainable competitive advantage. The essential part of the procedure is strategic thinking. The HR leader has to evaluate and assess the status of the HR Management function, procedures and processes critically. No innovation in the HR Management can be introduced without a fair and honest view of the HR Management performance and productivity. It plays a critical role in the development of the new HR Strategy and major updates of HR Processes and Procedures. It links outputs of preparatory sessions with the development of the new HR vision that drives all significant changes in Human Resources. The HR Planning is a critical user of brainstorming sessions focused on the future of the HR Management in the organization. The modern and innovative HR Management is the best weapon against competitors. However, the HR Leader needs to choose the right areas to become the competitive advantage. No organization can excel in all HR processes and procedures. It would increase the costs of HR operations dramatically. It is the moment for strategic thinking to be applied. The HR leader needs to identify and choose right areas to invest in. The innovative HR Management needs to implement competitive solutions that support the global mobility, Big Data, and operational excellence. These topics are closely interlinked which makes the challenge even more complex. A strategic approach and critical thinking help to identify key priorities, interdependencies and the approach for the design and implementation. Introduction 22 Manager With Strategic Thinking Manager Without Strategic Thinking
  • 23. History & Evolution of HRM 23 History of HRM
  • 24. HRM Tatangan HRM ke Depan Sustainability Technology 1- 24 3 Competitive Challenges Influencing HRM Change Transformation THE NEW NORMAL Using STRATEGIC HRM
  • 25. Strategic HRM focus on COMPANY PERFORMANCE 25 Traditional Vs Strategic
  • 26. Outcome of Strategic HRM 26 Performance& Total Reward People Development Company Performance
  • 27. WHY HUMAN CAPITAL ? 27 Human Capital To Align, to optimize the human capitalwith the business goals and business needs to achieve superiorperformance and so, by the way to improve the quality of life inside and out side the organization HRM HCM Konsep HRMmemandang SDM hanya sebagai sumber daya pendukung HCM memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi. HRMberfokus pada pada menambah nilai (add value) dengan memastikan bahwa pengelolaanSDM mendukung pelaksanaanstrategi bisnis. HCM menfokuskan diri dalam langkah-langkahstrategis untuk memaksimalkan talenta guna menciptakan nilai (creatingvalue) untuk dapat mengarahkan dan mengakselerasistrategi bisnis. HRMmemandang SDM sebagai sebagai sumber pendukung dari suatu organisasi dan orang dianggap sebagai biaya dan harus dikelola dengan strategi beserta alat ukur yang sudah ada sebelumnya HCM memandang SDM sebagai sumber kunci organisasi, dan orang dengan menggunakan strategi dengan alat ukur untuk menciptakan nilai (creatingvalue) sehinggadapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis dan tidak mengangap manusia sebagai biaya “Thevalue of people and what they produce” HRMmenilai SDM secara signifikan sebagai biaya dan harus dikelola HCM menilai dampak dari praktek People Managementdan kontribusinya diukur hingga garis batas terendahperforma kinerja. HCM menciptakan Nilai seseorang dan tidak merupakan overhead. Administrative system Bercirikanadanya proses development dan aktif sedangkan administratifhanya sebagai support BercirikanHR sebagai strategic partner dan administratif sudah dikomputerisasi berbasis IT Manusia dalam perusahaan,dititikberatkansebagai sumber daya disamping sumber daya lainnya, seperti sumberdaya alam, tanah, pabrik, mesin dan modal. perusahaan beranggapanbahwa manusia dapat habis apabila dieksploitasisecara berlebihan. Manusia merupakan salah satu modal utama dalam perusahaandengan nilai dan jumlah yang tidak terhingga, yang dapat dikelola dalam suatu proses, yang pada akhirnya menghasilkan value creationsbagi para stakeholdersseperti pemegang saham, konsumen, karyawan dan masyarakat Traditional HR functionsVs human capital management. Source: (Higgins, 2010).
  • 28. Strategic Management Process Model Strategy Formulation Strategy Implementation Firm Performance • Productivity • Quality • Profitability HR Actions • Behaviors • Results HR Capability • Skills, • Abilities • Knowledge HR Needs • Skills • Behavior • Culture Strategic Choice Goals Mission External Analysis • Opportunities • Threats Internal Analysis • Strengths • Weaknesses 2- 28 • Job analysis • Job design • Selection • Development • Pay structure • Incentives • Benefits • Recruiting • Training • Performance management • Labor relations • Employee relations HR Practices Emergent Strategies Noe dkk - 2015 HRM Area
  • 29. Company Strategy Formulation Mission Goals External Analysis Strategic Choice Internal Analysis 2- 29 Strategic Formulation STRATGIC CHOICE The organization Strategy which describes the ways the organization will attempt to fulfill its mission and achieve its long term goals Outcome
  • 30. SHRM - Strategy Implementation Strategic Implementatio n Outcome STRATEGIC CHOICE Company Performanc e Input STRATEGIC HR ACTION
  • 31. 1- 31 STRATEGIC HRM Human resource management (HRM) – the policies, practices, and systems that influence employees’ behavior, attitudes and performance. Company Performance
  • 32. SHRM – Definition & Purpose 32 What is SHRM? The strategic HRM is used during the dramatic changes in the organization. It stimulates the engagement and empowerment of employees and managers. Their responsibilities are enlarged and lifted, and Human Resources has a primary focus to keep the momentum and raise the participation of key employees. The Strategic Human Resources Management is always proactive; HR has to simplify its processes and procedures. It has to work actively with employees to engage them and keep their focus on the redesign of the business. Primarily, it was intended to be used just occasionally. However, the need for the change of the company is almost constant, and most SHRM approaches have become a part of standard modern HR Management (more on HR Roles and Responsibilities). How The Purpose ? - The evolution and introduction of the Strategic Human Resources Management were a significant improvement of the work of the organization with the human capital available. The employment of new SHRM approaches enlarged opportunities for employees to demonstrate their skills, competencies, and abilities. The organizations were able to reach better results with less effort and resources. It was not just a simple changes in the accounting from the "cost" line to the "assets" line. It evolved at the moment when the competitiveness of the company became a real issue for the majority of western organizations. SHRM helped to top executives realize that employees can improve performance and productivity if HR is managed strategically. The strategic HR Management was born when companies introduced programs "to win hearts and minds" of employees. SHRM is about aligning and linking all HR processes, procedures and initiatives with the strategic objectives of the organization. It is a task for Human Resources to revisit all processes and procedures; they need to be simplified, streamlined and refurbished.
  • 33. Model Strategic HRM 33 Modeladalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. HRM Model; Mencerminkan model proses pengelolaan SDM dan factor signifikan yang sesuai dengan bisnis perusahaan Elemen proses pengelolaan SDM terdiri dari proses pengelolaan SDM sejak masuk hingga pensiun serta kebijakan yang sesuai diyakini agar pekerja menghasilkan kinerja yang maksimal CONTOH 1. Each change of HR Agenda should begin with the change of the HR Model 2. HR Model connects HR Strategy, HR Goals and Objectives, HR Processes and Jobs into an operating model. 3. HR Model defines key roles and responsibilities of Human Resources. 4. HR Model defines how key HR tasks will be delivered and which process and unit in HR will deliver them. 5. HR Model defines the basic HR Roles and Responsibilities (externally to the organization and internally between employees and units). 6. HR Model defines the style of operations of Human Resources. Dave Ulrich
  • 34. Contoh Model HRM 34 Vision, mission, business strategy and objectives ImplementasiTransformation SDM Organization structure Jobs, roles and responsibilities Accountabilities KPI and target Job Value Job grading JOB Core competency Leadership competency PEOPLE Job Family Competency Business Process and work culture
  • 35. Peta Model Untuk Rencana Strategis 35 VISION MISSION VALUES CORE COMPETENC E MODEL KOMPETENSI MODEL HRM STRATEGI & KEBIJAKAN HRM INISIATIF STRATEGI S HRM
  • 36. Perkembangan Peran HR 36 LATE 1990s LATE 2000s EVOLUTION OF THNKING Employee Champion Employee Advocate (EA) Peran karyawan semakin meningkat dalam kesuksesan perusahaan. EA berfokus pada kinerja karyawan saat ini. Human Capital (HC) Developer Berfokus pada pengembangan di masa depan. AdministrativeExpert Functional Expert Praktek HR merupakan pusat value HR. Dulu berfokus pada efisiensi administrasi, saat ini peran ini berkembang lewat peraturan dan intervensi. Change Agent Strategic Partner HR strategic partner memiliki beberapa dimensi seperti business expert, change agent, knowledge manager dan konsultan. Strategic Partner Strategic Partner Sudut pandang berpikir strategic partner telah diperluas Leader Merupakan ringkasan dan empat fungsi di atas. HR Leader memiliki peran untuk memimpin fungsi HR, mengintegrasikan kerja tiap fungsi, memastikan pelaksanaan good governence dan memantau tim HR Sumber: Dave Ulrich, Human Resource Management
  • 37. Thorben Rick (2013) Rencana Bisnis Pemimpin Perilaku 37 HR Strategic Role & Position Peran HR People Peran Business People PARTNERING Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka Strategi harus di sertai dengan implementasi Culture CEO memiliki dua peran sekaligus yaitu memastikan pencapaian kinerja business serta pembentukan perilaku yang sesuai dengan values perusahaan.
  • 38. HRM Model by Ulrich 38 • Strategic HRM selalu berorientasi pada MASA DEPAN. • Bila fokus masa depan pada PROSES, maka HR People berperan sebagai STRATEGIC PARTNER • Bila fokus masa depan pada PEOPLE, maka HR People berperan sebagai CHANGE AGENT
  • 39. HR as a Business with 3 Product Lines Administrative Services and Transactions Business Partner Services Strategic Partner Human Resources 1- 39 Dalam praktek sehari hari, maka HR People di hadapkan pada tiga tanggung jawab peran utama, yaitu: 1. Administrative Services & Transaction 2. Business Partner Services 3. Strategic Partner
  • 40. HR Manager Competency by Ulrich 40 HR Roles Behavior:  Behaviors that are required of an individual in his or her role as a jobholder in a social work environment.  Different role behaviors are required for different strategies. HR People yang professional harus mampu mengelola keseimbangan dari 6 paradox yang dihadapi Untuk itu diperlukan kompetensi yang terdiri dari :
  • 41. 41 4 • Struktur Organisasi & Nomenklatur • Analisis Jabatan • Uraian Jabatan • Evaluasi Jabatan • Grading Jabatan
  • 42. PENDEKATAN: ORGANISASI = TEGAS BAGI PERAN 42 1. The operating core, Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yg berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa 2. The strategic apex Manajer tingkat puncak, yg diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi itu 3. The middle line, Para manajer yg menjadi penghubung operating core dengan strategic apex 4. The technostructure, Para analis yg mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi 5. The support staff, Orang-orang yg mengisi unit staf, yg memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi Henry Mintzberg, 1983, Structure In Five. Prinsip Bentuk organisasi Bentuk Organisasi Sederhana Contoh Bentuk Struktur Organisasi Sederhana Organisasi disusun dengan batasan pembagian peran yang tegas dan spesifik sehingga memudahkan pembagian tanggungjawab.
  • 43. Evaluasi Organisasi Dengan Benchmarking 43 Organisasi harus efisien dan kompetitif, untuk itu perlu selalu melakukan bench marking untuk mengetahui perubahan lingkungan. Struktur Organisasi sangat menentukan efisiensi jumlah tenaga kerja
  • 44. Setiap Organisasi Memiliki Dasar & Pola Yang Spesifik 44 Struktur organisasi juga harus mengakomodasi strategi bisnis tingkat global, multinasional, kepentingan pemegang saham. Sistem Organisasi menentukan struktur makro dan mikro Dalam satu struktur idealnya ada pembagian peran yang jelas core dan support
  • 46. Model Organisasi & Nomenklatur 46
  • 47. Hasil Analisa Jabatan Digunakan Untuk Evaluasi Jabatan No Uraian a Identifikasi Jabatan: Nama Jabatan, Atasan dan Bawahan b Tujuan Jabatan c Tanggung Jawab Utama + KPI d Tanggung Jawab Organisasi + KPI e Dimensi Jabatan (Keuangan dan Non Keuangan) f Hubungan Kerja g Kewenangan (Rekomendasi dan Pengambilan Keputusan ) h Tantangan Jabatan i Spesifikasi Jabatan (Pendidikan, Pengalaman, Pengetahuan dan Ketrampilan) j Struktur Organisasi  Hasil Analisa Jabatan Digunakan Untuk Evaluasi Jabatan  Format Uraian Jabatan (Job Description): 1. Lebih Terstruktur & Sistematis 2. Memiliki tujuan yang jelas 3. Dipisahkan antara tanggungjawab utama dan tanggung jawab organisasi (generik). 4. Tanggung jawab disertai dengan indikator kunci 5. Persyaratan jabatan jelas (diatur dalam SK Identifikasi Jabatan). Mendukung Kinerja Jabatan yang Tinggi
  • 48. Manfaat Uraian Jabatan terhadap Sistem SDM yang lain 48
  • 49. Konsep Jabatan Mengapa Ada Jabatan? – Peran Sebuah Jabatan JOB (Accountabilities) JobHolder (competencies) What We Want to be Mission Why We Exist Values What s Importantto Us Strategy Our Game Plan Vision Organization Structure Setiap organisasi memiliki jabatan sebagai bagian dasar untuk mencapai visi , misi organisasi . Jabatan adalah tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai bagian dari organisasi Untuk membangun sebuah organisasi yang efektif, harus diawali dengan desain pekerjaan yang tepat dan dapat diharmonisasikan – sehingga setiap pekerjaan dapat memberikan kontribusi secara efektif kepada organisasi baik yang sifatnya soliter maupun berkelompok tahap awal adalah untuk mengidentifikasikan kumpulan tanggung jawab yang tepat dan menganalisanya melalui proses analisa jabatan untuk memastikan setiap posisi telah memiliki kumpulan tanggung jawab yang tepat. Analisa Jabatan
  • 50. Pendekatan penyusunan analisa jabatan • Analisa atas seluruh hasil informasi • Penyusunan draft uraian jabatan • Finalisasi Hasil & Serah Terima • Kajian dan Wawancara Strategis : • Kajian Struktur Organisasi • Kajian Tupoksi : • Kajian dan Penyusunan Matriks AkuntabilitasFinal : • WawancaraNara Sumber : Format Uraian Jabatan spesifik terdiri dari : 1. Identifikasi Jabatan 2.Persetujuan 3. Tujuan Jabatan 4. Tanggung Jawab Utama 5. Tanggung Jawab Org 6. Hubungan Kerja 8. Dimensi Jabatan 9. Kewenangan 10.Tantangan Jabatan 11.Spesifikasi Jabatan 12.Struktur Organisasi • Validasiterhadap draft uraian jabatan yang telah disusun • Perbaikandraft UraianJabatan
  • 51. Kegunaan Evaluasi Jabatan 51 Bobot jabatan  membandingkan penggajian di pasar Contoh: berapa harga pasar untuk bobot jabatan 400? EVALUASI JABATAN Menyusun struktur gaji, tunjangan, dan benefit berdasarkan ‘job grade’ Menyusun ‘job grade’ berdasarkan hasil evaluasi jabatan (bobot jabatan)
  • 52. Kegunaan Job Grade 52 Sebagai acuan dalam Perancangan Pergerakan Karir (Rotasi/ Promosi) Sebagai kerangka dalam perancangan Struktur Remunerasi # Ilustrasi keterkaitan Grading dalam perencanaan sistem SDM lainnya
  • 53. Evaluasi Jabatan PROSES PELAKSANAAN EVALUASI JABATAN Evaluasi Jabatan mengacu pada Struktur Organisasi 53 Visi & Misi Nilai & Budaya Struktur Organisasi Proses Bisnis Uraian Jabatan Job Grade Validasi JD sesuai TUPOKSI dan SO Evaluasi Jabatan Review dengan komite kerja Validasi untuk posisi yang tidak sesuai Finalisasi PROSES PERANCANGAN JOB GRADE Rank dari bobot terendah  tertinggi Penentuan # Grade % rentang Pemetaan seluruh jabatan didalam Job Grade Fine-Tune Grade Helicopter View & Finalisasi
  • 54. Definisi Evaluasi Jabatan 54 Proses untuk menilai bobot/ kontribusi suatu posisi/ jabatan didalam suatu organisasi. O U T P U T BOBOT / NILAI … suatu jabatan relatif terhadap jabatan lain didalam organisasi
  • 55. Apakah Evaluasi Jabatan itu? 55 • Proses penilaian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam membobot jabatan dilihat dari aspek tanggung jawab jabatan  BUKAN PEMANGKU JABATAN. • Evaluasi jabatan tidak secara langsung menentukan tingkat gaji, tetapi sebagai dasar untuk menyusun ranking (urutan) jabatan- jabatan di dalam organisasi.
  • 56. Prinsip-Prinsip dalam Evaluasi Jabatan 56 • Evaluasi Jabatan atau pembobotan jabatan sangat terkait dengan struktur organisasi, analisa jabatan (dengan hasil akhir berupa Job Description) atau keluarga jabatan (untuk perusahaan dengan struktur organisasi yang sangat dinamis). Hasil dari evaluasi jabatan merupakan masukan untuk perancangan struktur jabatan (atau Job Grade), yang kemudian digunakan sebagai dasar dalam struktur imbal jasa. • Jabatan/ posisi jelas ada (exist) didalam organisasi saat ini yang dijelaskan secara akurat didalam uraian jabatan (position description) atau dokumen lainnya (misalkan role profile, working instruction, dsb). • Job Grade yang dirancang tetap memperhatikan hirarki yang terdapat didalam organisasi Perusahaan • Hasil dari Evaluasi Jabatan dapat memberikan gambaran mengenai lingkup pekerjaan dari seluruh jabatan-jabatan (posisi) yang terdapat didalam perusahaan  Melihat keseimbangan beban kerja didalam organisasi • Bobot jabatan dari seluruh posisi di perusahaan digunakan sebagai acuan untuk merancang Job Grade yang sesuai. • Selain digunakan untuk merancang struktur imbal jasa (termasuk skema insentif), Job Grade dikaitkan dengan “competency modeling” dan sistem manajemen karir. Dimana secara tidak langsung tingkatan kompetensi tergambarkan didalam Job Grade, dan pola karir disusun berdasarkan Job Grade. • Tim Evaluator/Tim Kerja perlu memiliki pemahaman yang sama atas proses evaluasi yang dijalankan dan jabatan yang dievaluasi. • Jabatan di evaluasi dengan asumsi bahwa jabatan tersebut dilaksanakan dengan kompeten dan sesuai dengan yang diharapkan.
  • 57. Hasil EvaluasiJabatan ContohRingkasanEvaluasiJabatan 57 Total poin (bobot jabatan) yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan job grade dan untuk dapat dibandingkan dengan pasar. Faktor-Faktor yang Dinilai
  • 58. Penyusunan Job Grade 58  Job Grade yang dikelompokkan berdasarkan bobot pekerjaan yang +/- sama dan/atau memiliki sifat pekerjaan yang sama, memiliki keuntungan sbb: ◦ Mudah untuk dikomunikasikan dan jelas ◦ Dirasakan ‘adil’ ◦ Progresif Karir ◦ Memberikan rentang gaji yang jelas
  • 59. Mengapa Menerapkan Job Grade? 59  Penyelarasan dengan keseluruhan sistem SDM Perusahaan  Job Grade didasari atas bobot jabatan (dari hasil evaluasi jabatan)  Sebagai penghargaan atas tanggung jawab jabatan, yakni Pay for Position  Menghargai Posisi berdasarkan bobot pekerjaan  Sebagai acuan dasar dalam perancangan pergerakan karir  Memiliki korelasi positif dengan tingkat / level kompetensi
  • 60. Alur Pelaksanaan Evaluasi Jabatan – Job Grade Review Uraian Jabatan pada Struktur Organisasi Mendapatkan Informasi kepada Pemangku Jabatan (narasumber) Validasi Urjab kepada Jabatan yang lebih tinggi dari Pemangku Jabatan Benchmark Jabatan Serupa Menyusun Hasil Validasi berdasarkan Faktor Pembobotan Mendapatkan Job Size dari tiap Jabatan Menyusun Job Size sesuai dengan Rentang Grade (SDM) Konfirmasi Hasil Evaluasi Jabatan kepada Manajemen (SDM) 4 3 2 1 8 7 6 5
  • 61. Compansable Factor – Hay Group 61
  • 62. Compansable Factor – People Prime 62 Terdapat 3 faktor utama dan 9 sub - faktor Additional: Working Condition: Physical Effort, Working Environment (Hazardous), and Sensory Stress Faktor 1: Ability Mengukur kedalaman kapabilitas (pengetahuan, keterampilan, Kompetensi) untuk melakukan pekerjaan dengan baik Faktor 2: Process Mengukur seberapa dalam/ besar rentang kendali, kompleksitas, resiko yang terdapat didalam pekerjaan, dan bagaimana menghasilkan solusi Faktor 3: Outcome Acuan atau pedoman yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, dan seberapa besar otoritas dan dampak pada organisasi 1. Kemampuan/ Pengetahuan dasar 2. Tingkat Kompetensi/ Kedalaman 3. Hubungan Kerja 4. Tingkat Komunikasi 1. Kompleksitas dalam mengelola/ pengelolaan kerja 2. Tipe permasalahan dan kompleksitas dalam membuat solusi 1. Acuan/ pedoman 2. Tingkat tanggung jawab dan wewenang 3. Dampak terhadap organisasi Nilai Ability Nilai Process Nilai Outcome + JOB SIZE
  • 63. Faktor-Faktor Dalam Penyusunan Job Grading 63  Hubunganantara Ability– Process- Outcome yangpadaumumnyaberlakudi organisasi/ industri adalahsbb: Technical Ability Scope & Span of Control Problem Type Action Boundary Area of Responsibility A A I A I B A / B I / II A / B I / II C B / C II / III B / C II / (III) D C / D III/ IV / V C / D II/ III / (IV) E D / E IV / V / VI D / E III / IV/ V F (D) / E / F V / VI / VII E / F / (G) IV / V G F / G / ( H ) VI / VII F / G V / VI H F / G / H / I / J (VII)/ VIII G / H VI ** THIS IS GUIDANCE ONLY NOT RULES
  • 64. 64 • Penempatan jabatan dalam Job Grade adalah mempertimbangkan kompleksitas pekerjaan yang dilakukan (tanpa melihat incumbent) • Ide dasar penempatan jabatan dalam job grade • Semakin tinggi posisi jabatan dalam job grade, semakin tinggi persyaratan kompetensi untuk jabatan tersebut  mendukung pengelolaan karir berbasis kompetensi Apakah tingkat risiko yang dihadapi sama? Apakah rentang kendali yang dimiliki sama? Apakah dampak terhadap organisasi sama (dari value chain)? Apakah tuntutan persyaratan kompetensinya sama? Berada pada grade/sub grade yang BERBEDA Berada pada grade/sub grade yang SAMA NO YES
  • 65. Hasil Evaluasi Jabatan Antar Jabatan 65 BOBOT 1200, GRADE 3A BOBOT 1150, GRADE 3A BOBOT 700, GRADE 3C BOBOT 1150, GRADE 3A **) Diagram diatas hanya ilustrasi untuk menggambarkanperhitungan total bobot jabatan
  • 66. Hal Penting yang Perlu Diperhatikan... 66 • Hasil evaluasi jabatan adalah SENSITIF DAN RAHASIA. • Pemilihan tim “evaluator” atau “reviewer” sangat penting • Tidak disarankan untuk memberikan wewenang kepada unit kerja untuk mengevaluasi unit-nya sendiri • Pemangku jabatan tidak mengevaluasi jabatannya • Tidak melakukan evaluasi dimana pemangku jabatan berada di dalam ruangan • Jabatan lebih tinggi mengevaluasi jabatan yang berada dibawahnya • Hasil yang belum final hanya menjadi konsumsi Manajemen
  • 67. 67 4
  • 68. MODEL MAN POWER PLANNING (MPP) & REKRUTMEN 68 • Proses oleh organisasi untuk memastikan: jumlah yang tepat, dari orang dengan kompetensi yang tepat, di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, agar dapat melakukan hal yang benar serta sesuai untuk pencapaian tujuan organisasi. • Dirancang untuk kurun minimal 5 tahun dan direview setiap 2 tahun disesuaikan dengan kemampuan pengembangan kompetensi internal dan ketersediaan di pasar tenaga kerja. • Dilanjutkan dengan implementasi Staffing Plan yang dibuat untuk setiap tahun. Digunakan untuk rekrutmen eksternal dan internal Eva luate Fine tune Align Moni tor Digunakan untuk rekrutmen & seleksi
  • 69. Tahapan Manpower Planning Step 1: Analisis arah strategik Perusahaan kedepan Step 2: Pertimbangkan kondisi internal/ eksternal Step 3: Gambarkan kondisi karyawan saat ini Step 4: Proyeksikan kebutuhan workforce kedepan dan bagaimana pemenuhannya Step 5: Identifikasi gap dan strategi untuk Menutup gap Step 6: Implementasikan strategi menutup gap Step 7: Lakukan evaluasi • Identifikasi Strategi/ Skenario Bisnis Perusahaan • Identifikasi SDM yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan Perusahaan. • Identifikasi perubahan lingkungan bisnis, budaya perusahaan, teknologi, isu politik, dsb. • Gambarkan profil karyawan sekarang (usia, pendidikan, job stream/ family, layer organisasi, gender, etc) • Identifikasi target karyawan kedepan • Proyeksikan jumlah karyawan berdasarkan target KPI, benchmark similar industry, dsb. • Analisis gap saat ini dengan kebutuhan kedepan • Develop strategies (attract, develop, retain) • Penyediaan sumberdaya untuk mengimplementasikan strategi • Komunikasikan ke lainnya • Evaluasi gap-closing strategi dan revisi strategi jika diperlukan.
  • 70. Analisis Eksternal Menetukan Kompetitiveness 70
  • 71. Strategis Pengembangan Bisnis Membutuhkan Karakter SDM 71 Persaingan Bisnis, menuntut, mana yang Attack ? Atau Defense ??
  • 73. 73 Mari siapkan people Sebelum siapkan yang lain “First WHO, Then WHAT” Jim Collins, Good to Great, 2001 To C O M P A N Y UNGGUL CARIAWAN 08129482217 ucarawan@yahoo.com