SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
HOW TO
INTERPRET PSG?
dr.Ardy Oktaviandi
dr.Nurlia Puspita Ratnasari
Supervisor : dr.Mukhlisa,Sp.N
Total Sleep Time (TST)
● Total Sleep Time (TST) adalah jumlah total waktu yang
dihabiskan seseorang untuk tidur selama periode waktu tertentu,
biasanya diukur dalam jam.
● Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), TST
didefinisikan sebagai jumlah waktu total yang dihabiskan dalam
tidur yang sehat selama periode pengamatan, termasuk kedua
tidur rapid eye movement (REM) dan non-REM.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Sleep Efficiency
● Mengacu pada persentase waktu seseorang tidur, dibandingkan dengan
jumlah waktu yang dihabiskan seseorang di tempat tidur. Persentasenya
dihitung dengan membagi Total Waktu Tidur dengan Total Waktu di tempat
tidur. Efisiensi tidur normal dianggap 80% atau lebih.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Sleep Onset
● Waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tertidur setelah
mencoba tidur. Sleep Onset diukur sebagai waktu antara saat
seseorang berbaring di tempat tidur dan saat tidur pertama
terjadi. Hal ini sering dinyatakan dalam satuan waktu seperti
menit.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Sleep Latency
● Waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mulai tertidur setelah
mencoba tidur. Sleep Latency diukur sebagai periode waktu dari saat
seseorang berbaring di tempat tidur hingga saat tidur pertama terjadi.
Ini dapat dihitung dalam satuan waktu seperti menit.
● Sleep Latency memberikan indikasi tentang seberapa cepat
seseorang dapat masuk ke dalam fase tidur setelah berusaha tidur,
dan ini penting dalam penilaian gangguan tidur seperti insomnia.
● Latensi tidur normal adalah 5-15 menit. Latensi tidur kurang dari lima menit
mungkin menunjukkan rasa kantuk yang berlebihan. Latensi tidur lebih dari
15 menit mungkin menunjukkan adanya kesulitan dalam memulai tidur
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
WASO (Wake After Sleep Onset)
● Total waktu yang dihabiskan dalam keadaan bangun setelah
seseorang mulai tertidur. WASO diukur sebagai jumlah waktu dalam
menit atau jam yang dihabiskan dalam keadaan bangun setelah
seseorang mulai tidur, sebelum tidur berlanjut. Ini sering digunakan
sebagai indikator keadaan tidur yang terganggu.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Arousal
● Arousal mengacu pada proses terbangunnya seseorang dari tidur
atau keadaan tidur yang lebih dalam ke keadaan yang lebih sadar
atau responsif. Arousal dapat terjadi secara spontan atau sebagai
respons terhadap stimulus eksternal atau internal, seperti suara
keras atau ketidaknyamanan fisik.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
REM Sleep Behavior Disorder (RBD)
● Gangguan tidur yang ditandai oleh aktivitas motorik yang
tidak biasa, seperti berbicara, berteriak, bergerak, atau
melakukan tindakan lain selama fase tidur REM. Biasanya,
selama fase REM, otot-otot tubuh menjadi sangat relaks,
menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai atonia otot.
Namun, pada orang dengan RBD, atonia otot tidak
sepenuhnya terjadi, yang memungkinkan individu untuk
bergerak atau berperilaku selama tidur REM.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)
● Gangguan tidur yang ditandai oleh gerakan ritmis tungkai atau
lengan yang berulang selama tidur, terutama pada tahap tidur non-
REM. Gerakan ini biasanya terjadi secara periodik, dengan interval
tertentu antara setiap gerakan, dan dapat mengganggu kualitas
tidur seseorang.
● PLMD didefinisikan dalam klasifikasi gangguan tidur mereka. Dalam
klasifikasi ini, PLMD dianggap sebagai gangguan tidur motorik yang
terjadi selama tidur, biasanya selama tidur non-REM.
American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders:
Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
Persentasi Tidur
● Fase 1 NREM : 2%-5%
● Fase 2 NREM : 45-55%
● Fase 3 NREM : 13%-23%
● Fase REM : 20-25%
Derajat Keparahan OSA
● Derajat ringan apabila didapatkan skor AHI berkisar 5-14
● Derajat sedang apabila didapatkan skor AHI berkisar 15-29
● Derajat berat apabila didapatkan skor AHI ≥ 30
Thank You

More Related Content

Similar to how to interpretation psg(polsomnograph) .pptx

Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidurpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidurUwes Chaeruman
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdurpjj_kemenkes
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbeAgus Mulyawan
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012haruna_06
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurSulistia Rini
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurSulistia Rini
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Meidian DiAn
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxBeragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxFirstiafinaTiffany1
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAmee Hidayat
 

Similar to how to interpretation psg(polsomnograph) .pptx (20)

Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurModul 7 kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Modul 7 kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
 
istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Lap. mabuk perjalanan revisi
Lap. mabuk perjalanan revisiLap. mabuk perjalanan revisi
Lap. mabuk perjalanan revisi
 
Insom 13
Insom 13Insom 13
Insom 13
 
Gangguan tidur
Gangguan tidurGangguan tidur
Gangguan tidur
 
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptxBeragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
Beragam Gangguan Tidur dalam Praktik Klinis.pptx
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
 
ROM
ROMROM
ROM
 

Recently uploaded

Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanIrfanNersMaulana
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayhamzahasadullah4
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxREdy28
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 

Recently uploaded (20)

Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 

how to interpretation psg(polsomnograph) .pptx

  • 1. HOW TO INTERPRET PSG? dr.Ardy Oktaviandi dr.Nurlia Puspita Ratnasari Supervisor : dr.Mukhlisa,Sp.N
  • 2. Total Sleep Time (TST) ● Total Sleep Time (TST) adalah jumlah total waktu yang dihabiskan seseorang untuk tidur selama periode waktu tertentu, biasanya diukur dalam jam. ● Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), TST didefinisikan sebagai jumlah waktu total yang dihabiskan dalam tidur yang sehat selama periode pengamatan, termasuk kedua tidur rapid eye movement (REM) dan non-REM. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 3. Sleep Efficiency ● Mengacu pada persentase waktu seseorang tidur, dibandingkan dengan jumlah waktu yang dihabiskan seseorang di tempat tidur. Persentasenya dihitung dengan membagi Total Waktu Tidur dengan Total Waktu di tempat tidur. Efisiensi tidur normal dianggap 80% atau lebih. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 4. Sleep Onset ● Waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tertidur setelah mencoba tidur. Sleep Onset diukur sebagai waktu antara saat seseorang berbaring di tempat tidur dan saat tidur pertama terjadi. Hal ini sering dinyatakan dalam satuan waktu seperti menit. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 5. Sleep Latency ● Waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mulai tertidur setelah mencoba tidur. Sleep Latency diukur sebagai periode waktu dari saat seseorang berbaring di tempat tidur hingga saat tidur pertama terjadi. Ini dapat dihitung dalam satuan waktu seperti menit. ● Sleep Latency memberikan indikasi tentang seberapa cepat seseorang dapat masuk ke dalam fase tidur setelah berusaha tidur, dan ini penting dalam penilaian gangguan tidur seperti insomnia. ● Latensi tidur normal adalah 5-15 menit. Latensi tidur kurang dari lima menit mungkin menunjukkan rasa kantuk yang berlebihan. Latensi tidur lebih dari 15 menit mungkin menunjukkan adanya kesulitan dalam memulai tidur American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 6. WASO (Wake After Sleep Onset) ● Total waktu yang dihabiskan dalam keadaan bangun setelah seseorang mulai tertidur. WASO diukur sebagai jumlah waktu dalam menit atau jam yang dihabiskan dalam keadaan bangun setelah seseorang mulai tidur, sebelum tidur berlanjut. Ini sering digunakan sebagai indikator keadaan tidur yang terganggu. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 7. Arousal ● Arousal mengacu pada proses terbangunnya seseorang dari tidur atau keadaan tidur yang lebih dalam ke keadaan yang lebih sadar atau responsif. Arousal dapat terjadi secara spontan atau sebagai respons terhadap stimulus eksternal atau internal, seperti suara keras atau ketidaknyamanan fisik. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 8. REM Sleep Behavior Disorder (RBD) ● Gangguan tidur yang ditandai oleh aktivitas motorik yang tidak biasa, seperti berbicara, berteriak, bergerak, atau melakukan tindakan lain selama fase tidur REM. Biasanya, selama fase REM, otot-otot tubuh menjadi sangat relaks, menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai atonia otot. Namun, pada orang dengan RBD, atonia otot tidak sepenuhnya terjadi, yang memungkinkan individu untuk bergerak atau berperilaku selama tidur REM. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 9. Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) ● Gangguan tidur yang ditandai oleh gerakan ritmis tungkai atau lengan yang berulang selama tidur, terutama pada tahap tidur non- REM. Gerakan ini biasanya terjadi secara periodik, dengan interval tertentu antara setiap gerakan, dan dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. ● PLMD didefinisikan dalam klasifikasi gangguan tidur mereka. Dalam klasifikasi ini, PLMD dianggap sebagai gangguan tidur motorik yang terjadi selama tidur, biasanya selama tidur non-REM. American Academy of Sleep Medicine. (2014). International Classification of Sleep Disorders: Diagnostic and Coding Manual (3rd ed.). Dari https://aasm.org/
  • 10. Persentasi Tidur ● Fase 1 NREM : 2%-5% ● Fase 2 NREM : 45-55% ● Fase 3 NREM : 13%-23% ● Fase REM : 20-25%
  • 11. Derajat Keparahan OSA ● Derajat ringan apabila didapatkan skor AHI berkisar 5-14 ● Derajat sedang apabila didapatkan skor AHI berkisar 15-29 ● Derajat berat apabila didapatkan skor AHI ≥ 30