SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
"HISAB PADA HARI PEMBALASAN"
Oleh
Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Lc
Beriman kepada hari Akhir dan kejadian yang ada padanya merupakan salah satu rukun iman yang wajib
diyakini oleh setiap muslim. Untuk mencapai kesempurnaan iman terhadap hari Akhir, maka semestinya
setiap muslim mengetahui peristiwa dan tahapan yang akan dilalui manusia pada hari tersebut. Di
antaranya yaitu masalah hisab (perhitungan) yang merupakan maksud dari iman kepada hari Akhir.
Karena, pengertian dari beriman kepada hari kebangkitan adalah, beriman dengan hari kembalinya
manusia kepada Allah lalu dihisab. Sehingga hakikat iman kepada hari kebangkitan adalah iman kepada
hisab ini.[1]
PENGERTIAN HISAB
Pengertian hisab disini adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia
dan menetapkannya.[2] Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan
kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.[3]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Allah akan menghisab seluruh makhluk dan berkhalwat
kepada seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya.[4] Syaikh Shalih Ali Syaikh mengomentari
pandangan ini dengan menyatakan, bahwa inilah makna al muhasabah (proses hisab).[5] Demikian juga
Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari
Kiamat.[6]
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan), mempunyai dua pengertian.
1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan
menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang
tidak dihisab.
2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak
dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang
ringan (hisab yasir). [7]
Kedua. Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan)
antara kebaikan dan keburukan.[8]
Untuk itulah Syaikhul Islam menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal
kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan
dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.[9] Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:
َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ِ‫ب‬َ ‫و‬‫س‬ِّ‫ب‬َ َ‫ا‬َ‫ت‬ْ ‫ا‬ِ‫س‬َ‫ت‬َ ‫ا‬َ‫ل‬‫ت‬ُ ‫و‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬َ‫ت‬‫ل‬‫ى‬ ‫س‬ َ‫ب‬ُِ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬ َ‫ا‬َ‫ت‬ْ ‫تق‬‫ت‬ُ ‫ت‬َْ‫م‬‫س‬‫ا‬ ‫س‬‫ل‬‫س‬َ‫ب‬ ْ َ‫س‬‫ل‬ََُ َ‫ن‬ ‫س‬‫ك‬َ‫ب‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ْ‫ب‬‫م‬ ‫تو‬ِ ‫س‬َََُ َ‫ل‬‫س‬‫ل‬َ‫ك‬‫ل‬
“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia
akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’ [10]” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan
binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi].
HISAB PASTI ADA
Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur`an dan Sunnah. Firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala :
‫ت‬َْ‫م‬ُ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬‫ى‬‫ب‬َ ‫ت‬‫تس‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫م‬‫ل‬‫س‬ْ‫ل‬‫س‬‫س‬ ﴿٧﴾ ُِ‫س‬ َ‫ب‬ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah, [al Insyiqaq / 84 : 7-8].
‫ت‬ََْ‫ب‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬‫ى‬‫ب‬َ ‫ت‬‫تس‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫ُر‬‫س‬‫ب‬ ﴿‫س‬‫ه‬ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬﴿١٠﴾‫س‬ َ‫ب‬ُِ ‫ب‬ََ‫ع‬‫ل‬ ﴿ُ ِ‫بس‬‫س‬﴿١١﴾ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ل‬‫ل‬‫ب‬ ُ ِ‫لس‬‫س‬‫ل‬ِ
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). [al Insyiqaq / 84:10-12].
َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬َ‫س‬‫ا‬ ﴿َ‫ي‬‫ك‬‫تس‬‫ل‬‫س‬‫﴾٥٢ا‬َ‫ي‬﴿ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫ك‬‫تس‬ِ ‫س‬َ
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah
menghisab mereka. [al Ghasyiyah / 88 : 25-26].
‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ َ‫ج‬‫ز‬َ‫ى‬‫ى‬ ُ‫ق‬‫ك‬ َ‫و‬َ‫س‬‫م‬ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ َ‫ا‬‫س‬ِ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ي‬َ‫ل‬﴿ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ َ‫ُه‬ ‫لر‬ ‫س‬‫س‬ِ ‫س‬‫و‬‫ت‬ِ ‫س‬َََُ
Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan
pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. [al Mu’min / 40 : 17].
Sedangkan dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , di antaranya hadits yang
diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau berkata:
‫و‬َ‫ل‬َ َ‫ع‬ََ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ل‬‫ل‬َ ‫ا‬َ‫ل‬ْ ‫ت‬‫ل‬ ‫بق‬ِ‫س‬ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫و‬َ‫ل‬ََ َ‫ُه‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬ ‫تق‬ْ ‫س‬‫ُل‬‫ب‬ ْ َ‫س‬‫ل‬ََُ ‫س‬‫ك‬َ‫ب‬ َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ْ‫ب‬‫م‬ ‫تو‬ِ ‫س‬َََُ ‫ل‬‫ل‬َ
“Tidak ada seorangpun yang dihisab kecuali binasa,” Aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah,
bukankah Allah berfirman ‘pemeriksaan yang mudah’?” Beliau menjawab,”Itu adalah al aradh, namun
barangsiapa yang diperiksa hisabnya, maka binasa”.
Imam Ibnu Abil Izz (wafat tahun 792 H) menjelaskan, makna hadits ini adalah, seandainya Allah
memeriksa dengan menghitung amal kebajikan dan keburukan dalam hisab hambaNya, tentulah akan
mengadzab mereka dalam keadaan tidak menzhalimi mereka sedikitpun, namun Allah memaafkan dan
mengampuninya.[11]
Demikian juga umat Islam, sepakat atas hal ini.[12] Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab,
maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari kebangkitan.[13]
HISAB MANUSIA DAN JIN
Syaikhul Islam menyatakan: “Allah akan menghisab seluruh makhlukNya”[14]
Dari pernyataan ini, Syaikhul Islam menjelaskan, bahwa Allah akan menghisab seluruh makhlukNya.
Namun ini termasuk menggunakan lafahz bermakna umum tapi yang dimaksudkan adalah tertentu saja.
Yaitu khusus yang Allah bebani syariat. Karena pemberlakuan proses hisab itu pada amalan baik dan
buruk hamba yang mukallaf, mencakup manusia dan jin.[15] Begitu pula Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
menyatakan, bahwa hisab ini juga mencakup jin, karena mereka mukallaf. Oleh karena itu, jin kafir masuk
ke dalam neraka, sebagaimana disebutkan menurut nash syariat dan Ijma’. Firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala menyebutkan :
‫تق‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬‫َل‬‫ع‬ُ ‫و‬‫س‬ُ َ‫ي‬َْ َ‫ع‬ْ َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬ َ‫ن‬ ‫س‬ْ َ‫ي‬‫ك‬‫س‬‫ل‬َ‫س‬ْ ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬ِّ‫ن‬ ‫س‬‫ى‬ََُ ‫س‬‫و‬َ‫م‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫تس‬َ‫م‬َُ
Allah berfirman:"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang
telah terdahulu sebelum kamu… [al-A’raaf/ 7:38]
Yang mukmin masuk syurga, menurut mayoritas ulama dan ini yang benar sebagaimana ditunjukkan oleh
firman Allah: Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabb-nya ada dua surga. Maka nikmat Rabb
kamu yang manakah yang kamu dustakan. Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-
buahan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada
dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di
dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. Maka nikmat
Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah
dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Rabb
kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan
menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni
Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. [ar Rahman / 55 : 46 – 56].
Dikecualikan dalam hal ini, yaitu mereka yang masuk surga tanpa hisab maupun adzab. Begitu pula
dengan hewan yang tidak memiliki pahala dan dosa.
Adapun orang kafir, apakah dihisab ataukah tidak? Dalam permasalahan ini, para ulama berselisih
pendapat. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa orang kafir tidak dihisab. Sedangkan sebagian
lainnya menyatakan mereka dihisab.
Syaikhul Islam mendudukkan permasalahan ini dengan pernyataan beliau rahimahullah : “Pemutus
perbedaan (dalam masalah ini), yaitu hisab dapat dimaksudkan dengan pengertian pemaparan dan
pemberitahuan amalan mereka, serta celaan terhadap mereka. Dapat (juga) dimaksudkan dengan
pengertian perhitungan antara amal kebajikan dengan amal keburukan. Apabila yang diinginkan dengan
kata "hisab" adalah pengertian pertama, maka jelas mereka dihisab. Namun bila dengan pengertian
kedua, maka bila dimaksudkan bahwa orang kafir tetap memiliki kebajikan yang menjadikannya pantas
masuk surga, maka (pendapat demikian) ini jelas keliru. Tetapi bila yang dimaksudkan mereka memiliki
tingkatan-tingkatan dalam (menerima) adzab, maka orang yang banyak dosa kesalahannya, adzabnya
lebih besar dari orang yang sedikit dosa kesalahannya, dan orang yang memiliki kebajikan, maka
diringankan adzabnya, sebagaimana Abu Thalib lebih ringan adzabnya dari Abu Lahab. Allah berfirman:
‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ُ‫ع‬‫ل‬‫بُب‬ َ‫ن‬َ ‫س‬‫لق‬‫س‬‫س‬ِ ‫س‬ َ‫ُه‬ َ‫ي‬َ‫ت‬‫َم‬‫ع‬ ‫س‬‫ز‬ ِ‫ت‬‫ُس‬‫ب‬َ ‫و‬ َ‫ب‬ُ ‫س‬‫و‬ُ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫تم‬‫ك‬ ‫بن‬‫ع‬‫س‬َِ‫س‬‫ل‬
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka
siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. [an Nahl / 16:88].
‫ت‬َْ‫م‬‫س‬‫ا‬ ‫ور‬ ‫س‬َِ‫م‬َُ َ‫ي‬‫تع‬‫ل‬ ‫س‬‫ز‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫س‬َ‫س‬‫ك‬ََُ
Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambah kekafiran. [at Taubah / 9:37].
Apabila adzab sebagian orang kafir lebih keras dari sebagian lainnya maka hisab dilakukan untuk
menjelaskan tingkatan adzab, bukan untuk masuk syurga.[16]
Dengan penjelasan Syaikhul Islam tersebut, maka hisab di atas, maksudnya adalah dalam pengertian
menghitung, menulis dan memaparkan amalan-amalan kepada mereka, bukan dalam pengertian
penetapan kebaikan yang bermanfaat bagi mereka pada hari Kiamat untuk ditimbang melawan amalan
keburukan mereka.[17] Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
‫ل‬‫س‬َََ‫ب‬َ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫تا‬‫تل‬‫س‬‫س‬ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬َ‫ت‬‫ت‬‫س‬َ‫ب‬ َ‫ا‬‫ب‬‫س‬‫س‬َُ َ‫ي‬‫ك‬َ‫ت‬َََْ ‫ل‬ُ ‫لي‬‫س‬‫ت‬‫م‬ َ‫ي‬‫ك‬َ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬‫ا‬ْ‫ت‬‫ل‬‫س‬‫ت‬ََُ ‫ت‬ِ‫م‬ َ‫ز‬‫ب‬
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan
dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi
(amalan) mereka pada hari Kiamat. [al Kahfi / 18 : 105].
AMALAN ORANG KAFIR DI DUNIA
Amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir di dunia terbagi menjadi dua. Pertama, yang disyaratkan
padanya Islam dan niat. Amalan-amalan ini tidak diterima dan tidak bermanfaat baginya di dunia dan
akhirat. Kedua, amalan yang tidak disyaratkan Islam padanya, seperti keluhuran budi pekerti, menunda
penagihan hutang bagi yang tidak mampu membayar dan lain-lainnya. Amalan-amalan ini akan diberi
balasannya di dunia.[18]
Syaikh Kholil Haras menyatakan: “Yang benar adalah, semua amalan kebaikan yang dilakukan orang
kafir hanya dibalas di dunia saja. Hingga bila datang hari Kiamat, ia akan mendapati lembaran
kebaikannya kosong”.[19] Demikian ini, karena Allah berfirman:
﴿‫ت‬‫م‬َْ‫س‬‫ع‬ْ‫ب‬ ‫ت‬َ‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ َ‫ن‬ ‫س‬ْ َ‫ق‬َْ ‫ته‬‫م‬َ‫ل‬‫ل‬‫ى‬ُ ‫تر‬‫س‬َ ُ ِ‫بس‬﴿‫م‬َْ﴾
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang
berterbangan. [al Furqaan / 25 : 23].
‫ق‬﴿ْ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬‫س‬‫س‬َ‫ي‬ َ‫ي‬‫ك‬َ‫ت‬َََْ َ‫ع‬‫ت‬ْ‫س‬‫ك‬ َ‫َا‬‫ع‬‫ى‬َُِ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬ ‫لر‬ ‫س‬ِّ‫َُس‬ ‫و‬‫س‬ُ َ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ َ‫س‬ ‫س‬‫تل‬َ ‫ا‬ ‫بن‬‫س‬‫س‬‫ع‬َ‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬َْ‫س‬ْ ُ‫ب‬‫س‬ِ‫ك‬ َ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ر‬َ‫و‬ِ ‫ل‬‫س‬ََ‫ب‬ ‫ب‬َ ‫ق‬‫َل‬‫ل‬َُ ‫لع‬‫س‬‫ل‬‫س‬ََُ
Orang-orang yang kafir kepada Rabb-nya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin
dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat
sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang
jauh. [Ibrahim / 14 : 18].
Ada pendapat lain yang menyatakan amalan kebaikan mereka di dunia dapat meringankan adzab
mereka. Menurut pendapat ini, amalan kebaikan yang tidak disyaratkan Islam padanya, pada hari Kiamat
akan mendapat balasan untuk menutupi kezhalimannya terhadap orang lain. Apabila antara
kezhalimannya seimbang dengan amalan tersebut, maka ia hanya diadzab disebabkan oleh
kekufurannya saja. Namun, bila orang kafir ini tidak memiliki amal kebaikan di dunia, maka ditambahkan
adzabnya yang disebabkan kekufurannya.[20]
CARA HISAB
Hisab ini dilakukan dalam satu waktu,[21] dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang akan
melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
‫ت‬ْ َ‫ي‬‫ك‬َ‫م‬‫س‬ْ َ‫ع‬ََ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ‫س‬ِّ‫ل‬‫ك‬‫ل‬ِ ‫ُت‬‫س‬‫س‬ ‫و‬َ‫ل‬َ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫س‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫س‬‫ب‬ َ‫ن‬‫ت‬ْ‫ى‬ َ‫س‬‫ى‬ َ‫م‬‫ل‬ُ‫س‬﴿ ‫ن‬َْ‫ل‬َ ‫ت‬َ‫م‬‫س‬ْ ‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ‫َي‬‫ع‬ْ َ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ل‬َْ ‫س‬﴿َ‫م‬‫ل‬‫ب‬ ‫ي‬‫م‬ََِ ‫ت‬َ‫م‬‫س‬ْ ‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ‫َي‬‫ع‬ْ ‫س‬﴿َ‫م‬‫ل‬‫ب‬ ‫َن‬‫ل‬‫س‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ع‬‫ل‬
‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫تس‬َ‫م‬َُ ‫تر‬‫ت‬َ‫ل‬‫س‬‫ى‬ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬‫ك‬َ‫ى‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ت‬َ‫ى‬‫ت‬ُ ‫تس‬َ‫م‬َُ َ‫ب‬َ‫ب‬ ‫س‬ِّ‫و‬ ‫س‬ِ‫س‬‫س‬ َ‫ي‬‫س‬َْ‫ى‬
Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Rabb-nya tanpa ada penterjemah antara dia
dengan Rabb-nya. Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya;
dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya. Lalu melihat ke depan, kemudian
hanya melihat neraka ada di hadapannya.
Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan :
‫ر‬ ‫س‬‫ل‬‫ب‬‫ب‬ ‫تو‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ََُ ‫ج‬‫س‬‫ى‬ُ َ‫ى‬ََُْ‫لن‬‫س‬ْ ‫س‬‫س‬ ‫لن‬‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬َِْ ‫ت‬َْ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫ل‬‫س‬ُ ‫بن‬َ‫ب‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬‫م‬‫ى‬‫ل‬َ‫ل‬‫ب‬ ‫س‬‫تق‬ْ ُ‫ب‬ََ ‫س‬‫و‬‫ت‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ََُ ‫ا‬ ‫س‬‫س‬‫تع‬‫ر‬‫ل‬ ِ‫ي‬‫لس‬‫س‬‫ر‬‫ل‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ‫ي‬‫لس‬‫س‬‫س‬‫ك‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬َ‫ت‬‫ل‬ َََ ُ‫ب‬‫ع‬‫ى‬‫ب‬‫ب‬ ‫ت‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ
ُ ِ‫س‬ ‫س‬‫تل‬َ ‫ا‬‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ل‬َ﴿‫ل‬ ‫ُل‬‫س‬‫س‬ ُِ‫ع‬ََ
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang
(tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak
meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?” Dan mereka
mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang
juapun. [al Kahfi / 18 : 49].
Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk,
sebagaimana firmanNya:
َ‫ن‬ُْ َ‫ق‬َْ‫ل‬‫ل‬ َ﴿‫س‬ْ‫تق‬‫ت‬ َ‫ي‬ َ‫س‬‫ب‬ ُ ِ‫َس‬‫ل‬‫ل‬ ﴿‫ه‬‫س‬‫﴾٧ل‬َ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ق‬َْ‫ل‬‫ل‬ ‫تق‬‫ت‬َ﴿‫س‬ْ َ‫ي‬ َ‫س‬‫ب‬ ُ َ‫س‬ِ ‫ه‬‫س‬‫ل‬
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula. [al Zalzalah / 99:7-8].
‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ ‫ي‬‫ك‬﴿‫َل‬‫س‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬ِ‫ل‬‫ل‬‫س‬ْ‫ى‬ َ‫ي‬‫ك‬َ‫س‬ِّ‫س‬‫م‬‫ل‬ُ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ ‫ته‬‫ل‬ َََ َ‫ُه‬ ‫به‬ِ‫م‬‫ب‬ َ‫ُه‬‫ب‬ َ‫ت‬‫ل‬َ ‫س‬ِّ‫ق‬‫ك‬ َ‫ر‬َ‫و‬ِ َ‫ع‬‫ل‬‫س‬‫ك‬ِ
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang
telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. [al Mujaadilah / 58 : 6].
Sehingga seluruh pelaku perbuatan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi
menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh pun berbicara tentang
perbuatan yang telah ia lakukan. Dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
ُ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫س‬‫ا‬َ ‫س‬‫ز‬ََ‫ز‬ ْ َ‫س‬ َ ُ ﴿‫ت‬‫ك‬َُ‫ز‬ََ ‫س‬‫﴾١ز‬‫س‬‫ا‬‫ى‬‫س‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ْ َ‫س‬ َ ُ ﴿‫ت‬‫ك‬َ‫ت‬‫ت‬َ﴿َ٢﴾‫تق‬ْ‫ب‬ ‫تن‬َِ‫م‬‫س‬ َُْ ‫ت‬ْ ‫ت‬‫ك‬َ
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-
beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini),” pada hari itu
bumi menceritakan beritanya, [al Zalzalah / 99 : 1-4].
‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ي‬‫س‬‫ى‬َ‫ل‬‫م‬ َ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬َُ‫ب‬ََُ ‫ت‬‫م‬ْ‫س‬ِّ‫ل‬‫ك‬‫ى‬‫ب‬ َ‫ي‬‫س‬‫لك‬‫س‬‫َع‬‫ل‬َ ‫ع‬‫ك‬َِ‫ى‬‫ب‬ َ‫ي‬‫ك‬‫ل‬‫ى‬ َ‫س‬َ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫تم‬‫ك‬ ‫بن‬‫س‬‫س‬َِ‫ك‬‫ل‬
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. [Yaasin / 36:65]
CARA HISAB SEORANG MUKMIN DAN KAFIR
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Lembut tidak menghisab kaum Mukminin
dengan munaqasyah, namun mencukupkan dengan al aradh. Dia hanya memaparkan dan menjelaskan
semua amalan tersebut di hadapan mereka, dan Dia merahasiakannya, tidak ada orang lain yang
melihatnya, lalu Allah berseru : “Telah Aku rahasiakan hal itu di dunia, dan sekarang Aku ampuni
semuanya”.
Demikian dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu ‘Umar, beliau berkata :
‫ا‬َ‫ل‬‫س‬ِْ ‫بق‬ِ‫س‬ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ َ‫ُه‬ ‫و‬‫س‬‫م‬َ‫ع‬‫ل‬ ‫ن‬ ‫س‬َََُْْْ ‫ر‬‫ل‬‫ل‬ُ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ ‫ت‬‫س‬‫م‬‫ك‬ ‫ب‬‫ه‬‫س‬‫ى‬َِ‫ل‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫س‬ ‫س‬‫س‬َ‫ل‬‫ى‬َ ‫و‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ك‬ ‫س‬ ‫س‬‫س‬َ‫ل‬‫ى‬َ ‫و‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ك‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬‫ل‬‫م‬ َ‫ي‬َ ‫س‬ِّ‫و‬‫س‬
‫ت‬َ‫ى‬َ ُ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫ه‬‫س‬َ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬‫ب‬‫م‬‫ب‬‫س‬‫س‬ ‫ج‬َ‫س‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ ‫ت‬َ‫م‬َ ‫ل‬‫ل‬َ ‫تق‬ْ ‫ت‬‫ك‬‫ى‬ َ‫س‬‫ى‬ِ ‫َل‬‫ل‬‫ل‬َ ‫و‬‫س‬ُ ‫ت‬‫ل‬َ‫م‬ُ‫ع‬َُ ‫ت‬‫م‬َ‫ب‬ ‫ت‬َ‫س‬‫س‬‫س‬َ‫ه‬َ ‫ل‬َ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ت‬‫ب‬َ‫ل‬‫ل‬ُ ‫تو‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ى‬‫ت‬‫م‬َِ ‫ت‬ََْ‫ب‬ ‫س‬‫س‬ُ‫ت‬‫ك‬ََُ ‫بن‬‫ت‬‫س‬ُ‫ت‬‫م‬ََُْ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ
‫تع‬‫ك‬َِ َ ُ ‫س‬‫ر‬‫ا‬َْ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫ب‬‫ك‬ ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬ ‫ا‬َ ‫ا‬‫م‬َ‫ل‬َ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬‫ل‬َ ‫لن‬‫س‬ْ‫س‬َ‫ت‬َ﴿َُ
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mendekati
seorang mukmin, lalu meletakkan padanya sitar dan menutupinya (dari pandangan orang lain), lalu
(Allah) berseru : ‘Tahukah engkau dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’ Mukmin tersebut menjawab,’Ya,
wahai Rabb-ku,’ hingga bila selesai meyampaikan semua dosa-dosanya dan mukmin tersebut melihat
dirinya telah binasa, Allah berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi) dosa itu di dunia, dan Aku
sekarang mengampunimu,’ lalu ia diberi kitab kebaikannya. Sedangkan orang kafir dan munafik, maka
Allah berfirman : ‘Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka’. Ingatlah, kutukan Allah
(ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim”. [HR al Bukhari].
Adapun orang-orang kafir, mereka akan dipanggil di hadapan semua makhluk. Kepada mereka
disampaikan semua nikmat Allah, kemudian akan dipersaksikan amalan kejelekan mereka disana.
Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ُ ‫َع‬‫س‬‫ل‬ََُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬َ َ‫ق‬ُ َ‫ي‬ََ ‫ل‬ َْ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬َ ‫َل‬‫ع‬‫س‬ِّ‫ب‬َِ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫ى‬ ‫س‬ِّ‫ب‬‫ز‬َ‫ب‬ َ‫س‬ ‫س‬ِّ‫ل‬َِ‫ب‬ ‫ل‬َ ‫ق‬َ‫ل‬‫ل‬ََُ ‫ق‬‫س‬‫س‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫س‬‫ب‬َ‫ب‬ ‫و‬َ َ‫س‬‫ى‬ ‫ر‬‫س‬ َ‫س‬‫ى‬‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬‫س‬ ‫تق‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬َ‫م‬‫م‬﴿َُ ‫ل‬َ‫م‬َ َ‫و‬‫س‬ْ‫ل‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬
‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫و‬‫س‬ِّ‫م‬‫س‬ ُ ‫تل‬َِ‫م‬َ ‫ت‬ْ‫ك‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫لى‬‫س‬ِ‫م‬ َ‫ي‬﴿ ‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫ت‬َ﴿َُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬َ َ‫ق‬ُ ََ‫ي‬َ ‫ل‬ َْ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬َ ‫َل‬‫ع‬‫س‬ِّ‫ب‬َِ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫ى‬ ‫س‬ِّ‫ب‬‫ز‬َ‫ب‬ َ‫س‬ ‫س‬ِّ‫ل‬َِ‫ب‬ ‫ل‬َ ‫ق‬َ‫ل‬‫ل‬ََُ ‫ق‬‫س‬‫س‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫س‬‫ب‬َ‫ب‬ ‫و‬َ َ‫س‬‫ى‬ ‫ر‬‫س‬ َ‫س‬‫ى‬‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬‫س‬ َ‫ي‬َ
‫س‬ِّ‫و‬‫س‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬َ‫م‬‫م‬﴿َُ ‫ل‬َ‫م‬َ َ‫و‬‫س‬ْ‫ل‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫و‬‫س‬ِّ‫م‬‫س‬ ُ ‫تل‬َِ‫م‬َ ‫ت‬ْ‫ك‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫لى‬‫س‬ِ‫م‬ َ‫ي‬﴿ ‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ ‫ث‬‫س‬َ‫ت‬َ﴿َُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬َ ‫ق‬َ﴿‫س‬ْ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬ ‫س‬ِّ‫و‬‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ُْ ‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ل‬‫س‬‫س‬‫ت‬‫ى‬‫س‬‫ك‬‫س‬‫س‬‫ب‬ ‫ل‬‫س‬‫ل‬ِ‫س‬‫س‬‫س‬‫ب‬
‫َا‬‫ل‬َ‫ل‬‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬َْ‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬ََْ‫ع‬‫ل‬‫ى‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬‫م‬َ﴿‫ل‬‫ب‬ َ‫َس‬‫ل‬‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ت‬ْ ْ‫ت‬‫ب‬‫ى‬َُِ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬َ ُِ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫تق‬ْ َ‫ي‬﴿ ‫تق‬‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬َ ‫ن‬ َ ُ ‫ث‬‫َل‬‫س‬‫م‬ ‫ت‬‫م‬‫ع‬‫س‬َ‫ت‬ِ ‫َل‬‫ل‬‫ل‬َ ‫س‬َ‫ك‬‫س‬‫ى‬‫ل‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ َ‫ن‬ْ ُ‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ب‬ََُ ‫ع‬‫ك‬َِ‫ل‬ َ‫و‬‫ل‬َ ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬‫ل‬ُ
‫ت‬‫ل‬َ ‫س‬‫ت‬‫ل‬‫س‬ُ ‫تق‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬ ‫س‬‫ه‬ ‫س‬‫ب‬ ‫س‬‫ل‬‫س‬‫س‬َ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َََْ‫ب‬ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬ْ‫ت‬﴿ ‫س‬َ‫ب‬ ‫و‬‫س‬‫ت‬‫س‬‫ب‬َ‫م‬ُ ‫و‬ ‫س‬‫ب‬َ‫م‬‫ى‬ُ ‫ه‬‫ب‬ ‫س‬‫ل‬ُ ‫ت‬َََْ‫ب‬ ‫ت‬ْ‫ت‬﴿ ‫س‬َ‫ب‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ل‬ْ‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫س‬‫س‬‫ب‬َ‫ل‬‫ل‬‫س‬َ َ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ‫ت‬‫م‬ََُْ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ب‬ََُ ‫ب‬‫ل‬َِ‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ
Lalu Allah menemui hambaNya dan berkata : “Wahai Fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu,
menjadikan engkau sebagai pemimpin, menikahkanmu dan menundukkan untukmu kuda dan onta, serta
memudahkanmu memimpin dan memiliki harta banyak?" Maka ia menjawab: “Benar”. Allah berkata lagi:
“Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?” Maka ia menjawab: “Tidak,” maka Allah berfirman :
“Aku biarkan engkau sebagaimana engkau telah melupakanKu”. Kemudian (Allah) menemui orang yang
ketiga dan menyampaikan seperti yang disampaikan di atas. Lalu ia (orang itu) menjawab: "Wahai
Rabbku! Aku telah beriman kepadaMu, kepada kitab suciMu dan rasul-rasul Mu. Juga aku telah shalat,
bershadaqah," dan ia memuji dengan kebaikan semampunya. Allah menjawab: "Kalau begitu, sekarang
(pembuktiannya)," kemudian dikatakan kepadanya: "Sekarang Kami akan membawa para saksi atasmu,"
dan orang tersebut berfikir siapa yang akan bersaksi atasku. Lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada
paha, daging dan tulangnya: "Bicaralah!" Lalu paha, daging dan tulangnya bercerita tentang amalannya,
dan itu untuk menghilangkan udzur dari dirinya. Itulah nasib munafik dan orang yang Allah murkai. [HR
Muslim].
Demikianlah keadaan tiga jenis manusia. Yang pertama seorang mukmin, ia mendapatkan ampunan dan
kemuliaan Allah. Yang kedua seorang yang kafir dan ketiga orang munafik. Keduanya mendapat laknat
dan kemurkaan Allah
Oleh karena itu, bersiaplah menghadapinya dengan mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat dan
amal shalih yang cukup, memperbanyak mengingat hari perhitungan ini dan melihat kepada amalan yang
telah kita perbuat. Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita untuk memperbanyak bekal,
yang nantinya dengan bekal tersebut kita menghadap sang pencipta dan mendapat keridhaanNya.
Washallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in.
Footnote
[1]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Syaikh Shalih Alu Syaikh, kaset ke –19 yang telah ditulis ulang di
website beliau.
[2]. Muqarrar at Tauhid Lishaf ats Tsani al ‘Ali fil Ma’ahid al Islamiyah, tanpa tahun, hlm. 84.
[3]. Syarh al ‘Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, Tahqiq Alwi Abdilqadir as Sagaf, Cetakan Kedua, Tahun
1415H, Dar al Hijrah, hlm. 209.
[4]. Ibid., hlm. 208.
[5]. Lihat kaset Syarh al Aqidah al Wasithiyah ke-19.
[6]. Syarh al ‘Aqidah al Washithiyah, Ibnu 'Utsaimin, Cetakan ke-2, Tahun 1415 H, Dar Ibnul Jauzi, 2/152
[7]. Lihat Mukhtashar Ma’arij al Qabul Hafizh al Hakami, diringkas oleh Hisyam Ali ‘Uqdah, Cetakan
Ketiga, Tahun 1413H, hlm. 246.
[8]. Ibid.
[9]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Ibnu Taimiyyah, Tahqiq Muhammad Rasyaad Saalim, tanpa tahun,
5/229.
[10]. Al Qur`an surat al Insyiqaq / 84 : 8
[11]. Syarh al Qaidah ath Thahawiyah, Ibnu Abil Izz al Hanafi, Tahqiq Syuaib al Arnauth, Cetakan Kedua,
Tahun 1413H, Muassasah ar Risalah, hlm. 602.
[12]. Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Ibnu 'Utsaimin. Op.cit. 2/152
[13]. Llihat kaset Syarh al Aqidah al Wasithiyah ke-19
[14]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, hlm. 208.
[15]. Penjelasan Syaikh Shalih Ali Syaikh pada kaset ke-19, Syarh al Aqidah al Wasithiyah.
[16]. Majmu’ Fatawa 4/305-306
[17]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Op.cit 5/229.
[18]. Penjelasan Syaikh Shalih Ali Syaikh pada kaset ke-19, Syarh al Aqidah al Wasithiyah.
[19]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, hlm. 208.
[20]. Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 13/462.
[21]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Op.cit. 4/129.

More Related Content

What's hot

Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaHelmon Chan
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaErwin Wahyu
 
Menjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratMenjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratHelmon Chan
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanErwin Wahyu
 
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?EKO PURNOMO
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahNur Rohim
 
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaDosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaHelmon Chan
 
Dosa dosa yang disegerakan azabnya
Dosa dosa yang disegerakan azabnyaDosa dosa yang disegerakan azabnya
Dosa dosa yang disegerakan azabnyaKamil Asgar
 
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanErwin Wahyu
 
60 pintu pahala dan pelebur dosa
60 pintu pahala dan pelebur dosa60 pintu pahala dan pelebur dosa
60 pintu pahala dan pelebur dosaHelmon Chan
 
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guru
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guruPerilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guru
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guruRhati Alfajra
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanErwin Wahyu
 
25 dahsyatnya istighfar
25 dahsyatnya istighfar25 dahsyatnya istighfar
25 dahsyatnya istighfarcinul
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"Nur Rohim
 
Powerpoint taubat dan istighfar
Powerpoint taubat dan istighfarPowerpoint taubat dan istighfar
Powerpoint taubat dan istighfaratyqhmdi
 

What's hot (20)

Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surga
 
Kedahsyatan Istighfar
Kedahsyatan IstighfarKedahsyatan Istighfar
Kedahsyatan Istighfar
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
 
Menjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkiratMenjadikan dunia ladang ahkirat
Menjadikan dunia ladang ahkirat
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
 
PINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA
PINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSAPINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA
PINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA
 
Aqidah dosa pahala dan balasan
Aqidah dosa pahala dan balasanAqidah dosa pahala dan balasan
Aqidah dosa pahala dan balasan
 
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
 
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnyaDosa2 yang disegerakan adzabnya
Dosa2 yang disegerakan adzabnya
 
Usia dan dosa
Usia dan dosaUsia dan dosa
Usia dan dosa
 
Dosa dosa yang disegerakan azabnya
Dosa dosa yang disegerakan azabnyaDosa dosa yang disegerakan azabnya
Dosa dosa yang disegerakan azabnya
 
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
 
10 pelebur dosa
10 pelebur dosa10 pelebur dosa
10 pelebur dosa
 
60 pintu pahala dan pelebur dosa
60 pintu pahala dan pelebur dosa60 pintu pahala dan pelebur dosa
60 pintu pahala dan pelebur dosa
 
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guru
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guruPerilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guru
Perilaku jujur dan berbakti kepada orang tua dan guru
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 
25 dahsyatnya istighfar
25 dahsyatnya istighfar25 dahsyatnya istighfar
25 dahsyatnya istighfar
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Powerpoint taubat dan istighfar
Powerpoint taubat dan istighfarPowerpoint taubat dan istighfar
Powerpoint taubat dan istighfar
 

Viewers also liked

Aku tidak marah istriku jika engkau bilang
Aku tidak marah istriku jika engkau bilangAku tidak marah istriku jika engkau bilang
Aku tidak marah istriku jika engkau bilangErman Hidayat
 
Content Development - ForHealth mobile application
Content Development - ForHealth mobile applicationContent Development - ForHealth mobile application
Content Development - ForHealth mobile applicationLaveniaCarla
 
Презентация по курсовой
Презентация по курсовойПрезентация по курсовой
Презентация по курсовойNagibina_Marina
 
32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfarErman Hidayat
 
Keajaiban shalat tahajud
Keajaiban shalat tahajudKeajaiban shalat tahajud
Keajaiban shalat tahajudErman Hidayat
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahErman Hidayat
 
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad saw
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad sawKeistimewaan wudhu umat nabi muhammad saw
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad sawErman Hidayat
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianErman Hidayat
 
Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Trang Huỳnh
 
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...Anurag Choubey
 
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitIndahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitErman Hidayat
 
Jangan kau buat allah cemburu
Jangan kau buat allah cemburuJangan kau buat allah cemburu
Jangan kau buat allah cemburuErman Hidayat
 
Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Trang Huỳnh
 
Textile industry of pakistan
Textile industry of pakistanTextile industry of pakistan
Textile industry of pakistanQasim Mustafa
 

Viewers also liked (15)

Aku tidak marah istriku jika engkau bilang
Aku tidak marah istriku jika engkau bilangAku tidak marah istriku jika engkau bilang
Aku tidak marah istriku jika engkau bilang
 
Content Development - ForHealth mobile application
Content Development - ForHealth mobile applicationContent Development - ForHealth mobile application
Content Development - ForHealth mobile application
 
Презентация по курсовой
Презентация по курсовойПрезентация по курсовой
Презентация по курсовой
 
32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar32 manfaat dan keutamaan istighfar
32 manfaat dan keutamaan istighfar
 
Keajaiban shalat tahajud
Keajaiban shalat tahajudKeajaiban shalat tahajud
Keajaiban shalat tahajud
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
 
Hukum adzan
Hukum adzanHukum adzan
Hukum adzan
 
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad saw
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad sawKeistimewaan wudhu umat nabi muhammad saw
Keistimewaan wudhu umat nabi muhammad saw
 
Di depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematianDi depan gerbang kematian
Di depan gerbang kematian
 
Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971
 
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...
Best Spoken English Classes In Pune | English Speaking Training Kalewadi Phat...
 
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakitIndahnya keutamaan menjenguk orang sakit
Indahnya keutamaan menjenguk orang sakit
 
Jangan kau buat allah cemburu
Jangan kau buat allah cemburuJangan kau buat allah cemburu
Jangan kau buat allah cemburu
 
Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971Dt olympic hoa_10_5971
Dt olympic hoa_10_5971
 
Textile industry of pakistan
Textile industry of pakistanTextile industry of pakistan
Textile industry of pakistan
 

Similar to HISAB PASTI ADA

Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar dhoan Evridho
 
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptx
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptxIM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptx
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptxWindiFebriyaniPakai
 
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017pondok assalaam
 
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menujumochammad rasyiid
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27Ustadz Ahmad Ridwan
 
Selamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanSelamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanMuhsin Hariyanto
 
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdfKandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdfrikaraudhotul
 
Yaumul hisab dirasah islamiah
Yaumul hisab dirasah islamiahYaumul hisab dirasah islamiah
Yaumul hisab dirasah islamiahSulthan Al-Fatih
 
dahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamatdahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari KiamatRendra Visual
 
Amal perbuatan dalam islam karya man 3
Amal perbuatan dalam islam karya man 3Amal perbuatan dalam islam karya man 3
Amal perbuatan dalam islam karya man 3Firdaus Azizi
 
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMIN
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMINAHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMIN
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMINunderitan
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Lis Kuw
 
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)Nafis Fathur Rizki
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 arizal92
 
Dakwah_PAI 2010
Dakwah_PAI 2010Dakwah_PAI 2010
Dakwah_PAI 2010apandin
 
Malaikat selalu mendoakan orang
Malaikat selalu mendoakan orangMalaikat selalu mendoakan orang
Malaikat selalu mendoakan orangmardiesadi
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMOH. SHOFI'I
 
3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosaSai Nudin
 

Similar to HISAB PASTI ADA (20)

Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptx
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptxIM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptx
IM 1 IHSANUL AMAL & THOLABUL ILMI.pptx
 
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
 
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
 
Selamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanSelamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikan
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdfKandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
Kandungan Qs. Yasin ayat 1-12 (penjelasan).pdf
 
Yaumul hisab dirasah islamiah
Yaumul hisab dirasah islamiahYaumul hisab dirasah islamiah
Yaumul hisab dirasah islamiah
 
dahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamatdahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamat
 
Amal perbuatan dalam islam karya man 3
Amal perbuatan dalam islam karya man 3Amal perbuatan dalam islam karya man 3
Amal perbuatan dalam islam karya man 3
 
Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)Bab 1(keikhlasan)
Bab 1(keikhlasan)
 
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMIN
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMINAHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMIN
AHLUL BAYT TALIAN PENYAMBUNG RAHMATANLILALAMIN
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu
 
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)
Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Dakwah_PAI 2010
Dakwah_PAI 2010Dakwah_PAI 2010
Dakwah_PAI 2010
 
Malaikat selalu mendoakan orang
Malaikat selalu mendoakan orangMalaikat selalu mendoakan orang
Malaikat selalu mendoakan orang
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa3 sungai pembersih dosa
3 sungai pembersih dosa
 

More from Erman Hidayat

Terjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaTerjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaErman Hidayat
 
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allahErman Hidayat
 
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktuErman Hidayat
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninyaErman Hidayat
 
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalahErman Hidayat
 
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swtErman Hidayat
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Erman Hidayat
 
3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursiErman Hidayat
 
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikanErman Hidayat
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled PresentationErman Hidayat
 
Kisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganKisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganErman Hidayat
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asErman Hidayat
 
Kisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisKisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisErman Hidayat
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiErman Hidayat
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadErman Hidayat
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airErman Hidayat
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaErman Hidayat
 

More from Erman Hidayat (20)

Terjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaTerjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-diba
 
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
 
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
 
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
 
5 wasiat
5 wasiat5 wasiat
5 wasiat
 
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 
3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi
 
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Kisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganKisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tangan
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
 
Kisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisKisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblis
 
Kisah koin penyok
Kisah koin penyokKisah koin penyok
Kisah koin penyok
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammad
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan air
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
 
Kiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmuKiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmu
 

HISAB PASTI ADA

  • 1. "HISAB PADA HARI PEMBALASAN" Oleh Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Lc Beriman kepada hari Akhir dan kejadian yang ada padanya merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Untuk mencapai kesempurnaan iman terhadap hari Akhir, maka semestinya setiap muslim mengetahui peristiwa dan tahapan yang akan dilalui manusia pada hari tersebut. Di antaranya yaitu masalah hisab (perhitungan) yang merupakan maksud dari iman kepada hari Akhir. Karena, pengertian dari beriman kepada hari kebangkitan adalah, beriman dengan hari kembalinya manusia kepada Allah lalu dihisab. Sehingga hakikat iman kepada hari kebangkitan adalah iman kepada hisab ini.[1] PENGERTIAN HISAB Pengertian hisab disini adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya.[2] Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.[3] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Allah akan menghisab seluruh makhluk dan berkhalwat kepada seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya.[4] Syaikh Shalih Ali Syaikh mengomentari pandangan ini dengan menyatakan, bahwa inilah makna al muhasabah (proses hisab).[5] Demikian juga Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat.[6] Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian. Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan), mempunyai dua pengertian. 1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak dihisab. 2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir). [7] Kedua. Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.[8] Untuk itulah Syaikhul Islam menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.[9] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya: َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ِ‫ب‬َ ‫و‬‫س‬ِّ‫ب‬َ َ‫ا‬َ‫ت‬ْ ‫ا‬ِ‫س‬َ‫ت‬َ ‫ا‬َ‫ل‬‫ت‬ُ ‫و‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬َ‫ت‬‫ل‬‫ى‬ ‫س‬ َ‫ب‬ُِ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬ َ‫ا‬َ‫ت‬ْ ‫تق‬‫ت‬ُ ‫ت‬َْ‫م‬‫س‬‫ا‬ ‫س‬‫ل‬‫س‬َ‫ب‬ ْ َ‫س‬‫ل‬ََُ َ‫ن‬ ‫س‬‫ك‬َ‫ب‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ْ‫ب‬‫م‬ ‫تو‬ِ ‫س‬َََُ َ‫ل‬‫س‬‫ل‬َ‫ك‬‫ل‬ “Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’ [10]” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi].
  • 2. HISAB PASTI ADA Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur`an dan Sunnah. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : ‫ت‬َْ‫م‬ُ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬‫ى‬‫ب‬َ ‫ت‬‫تس‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫م‬‫ل‬‫س‬ْ‫ل‬‫س‬‫س‬ ﴿٧﴾ ُِ‫س‬ َ‫ب‬ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬ Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, [al Insyiqaq / 84 : 7-8]. ‫ت‬ََْ‫ب‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬‫ى‬‫ب‬َ ‫ت‬‫تس‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫ُر‬‫س‬‫ب‬ ﴿‫س‬‫ه‬ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬﴿١٠﴾‫س‬ َ‫ب‬ُِ ‫ب‬ََ‫ع‬‫ل‬ ﴿ُ ِ‫بس‬‫س‬﴿١١﴾ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ل‬‫ل‬‫ب‬ ُ ِ‫لس‬‫س‬‫ل‬ِ Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). [al Insyiqaq / 84:10-12]. َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬َ‫س‬‫ا‬ ﴿َ‫ي‬‫ك‬‫تس‬‫ل‬‫س‬‫﴾٥٢ا‬َ‫ي‬﴿ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫ك‬‫تس‬ِ ‫س‬َ Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. [al Ghasyiyah / 88 : 25-26]. ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ َ‫ج‬‫ز‬َ‫ى‬‫ى‬ ُ‫ق‬‫ك‬ َ‫و‬َ‫س‬‫م‬ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ َ‫ا‬‫س‬ِ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ي‬َ‫ل‬﴿ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ َ‫ُه‬ ‫لر‬ ‫س‬‫س‬ِ ‫س‬‫و‬‫ت‬ِ ‫س‬َََُ Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. [al Mu’min / 40 : 17]. Sedangkan dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , di antaranya hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau berkata: ‫و‬َ‫ل‬َ َ‫ع‬ََ ‫و‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ل‬‫ل‬َ ‫ا‬َ‫ل‬ْ ‫ت‬‫ل‬ ‫بق‬ِ‫س‬ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫و‬َ‫ل‬ََ َ‫ُه‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ ‫ِت‬‫س‬‫ت‬ِ ‫س‬َ ُ ِ‫لس‬‫س‬ِ‫ل‬ ‫تق‬ْ ‫س‬‫ُل‬‫ب‬ ْ َ‫س‬‫ل‬ََُ ‫س‬‫ك‬َ‫ب‬ َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ ‫و‬‫س‬ْ‫ب‬‫م‬ ‫تو‬ِ ‫س‬َََُ ‫ل‬‫ل‬َ “Tidak ada seorangpun yang dihisab kecuali binasa,” Aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah, bukankah Allah berfirman ‘pemeriksaan yang mudah’?” Beliau menjawab,”Itu adalah al aradh, namun barangsiapa yang diperiksa hisabnya, maka binasa”. Imam Ibnu Abil Izz (wafat tahun 792 H) menjelaskan, makna hadits ini adalah, seandainya Allah memeriksa dengan menghitung amal kebajikan dan keburukan dalam hisab hambaNya, tentulah akan mengadzab mereka dalam keadaan tidak menzhalimi mereka sedikitpun, namun Allah memaafkan dan mengampuninya.[11] Demikian juga umat Islam, sepakat atas hal ini.[12] Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab, maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari kebangkitan.[13] HISAB MANUSIA DAN JIN Syaikhul Islam menyatakan: “Allah akan menghisab seluruh makhlukNya”[14] Dari pernyataan ini, Syaikhul Islam menjelaskan, bahwa Allah akan menghisab seluruh makhlukNya. Namun ini termasuk menggunakan lafahz bermakna umum tapi yang dimaksudkan adalah tertentu saja. Yaitu khusus yang Allah bebani syariat. Karena pemberlakuan proses hisab itu pada amalan baik dan buruk hamba yang mukallaf, mencakup manusia dan jin.[15] Begitu pula Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
  • 3. menyatakan, bahwa hisab ini juga mencakup jin, karena mereka mukallaf. Oleh karena itu, jin kafir masuk ke dalam neraka, sebagaimana disebutkan menurut nash syariat dan Ijma’. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan : ‫تق‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬‫َل‬‫ع‬ُ ‫و‬‫س‬ُ َ‫ي‬َْ َ‫ع‬ْ َ‫ا‬‫ل‬‫ل‬ َ‫ن‬ ‫س‬ْ َ‫ي‬‫ك‬‫س‬‫ل‬َ‫س‬ْ ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬ِّ‫ن‬ ‫س‬‫ى‬ََُ ‫س‬‫و‬َ‫م‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫تس‬َ‫م‬َُ Allah berfirman:"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu… [al-A’raaf/ 7:38] Yang mukmin masuk syurga, menurut mayoritas ulama dan ini yang benar sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allah: Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabb-nya ada dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan. Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah- buahan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. [ar Rahman / 55 : 46 – 56]. Dikecualikan dalam hal ini, yaitu mereka yang masuk surga tanpa hisab maupun adzab. Begitu pula dengan hewan yang tidak memiliki pahala dan dosa. Adapun orang kafir, apakah dihisab ataukah tidak? Dalam permasalahan ini, para ulama berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa orang kafir tidak dihisab. Sedangkan sebagian lainnya menyatakan mereka dihisab. Syaikhul Islam mendudukkan permasalahan ini dengan pernyataan beliau rahimahullah : “Pemutus perbedaan (dalam masalah ini), yaitu hisab dapat dimaksudkan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan mereka, serta celaan terhadap mereka. Dapat (juga) dimaksudkan dengan pengertian perhitungan antara amal kebajikan dengan amal keburukan. Apabila yang diinginkan dengan kata "hisab" adalah pengertian pertama, maka jelas mereka dihisab. Namun bila dengan pengertian kedua, maka bila dimaksudkan bahwa orang kafir tetap memiliki kebajikan yang menjadikannya pantas masuk surga, maka (pendapat demikian) ini jelas keliru. Tetapi bila yang dimaksudkan mereka memiliki tingkatan-tingkatan dalam (menerima) adzab, maka orang yang banyak dosa kesalahannya, adzabnya lebih besar dari orang yang sedikit dosa kesalahannya, dan orang yang memiliki kebajikan, maka diringankan adzabnya, sebagaimana Abu Thalib lebih ringan adzabnya dari Abu Lahab. Allah berfirman: ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ُ‫ع‬‫ل‬‫بُب‬ َ‫ن‬َ ‫س‬‫لق‬‫س‬‫س‬ِ ‫س‬ َ‫ُه‬ َ‫ي‬َ‫ت‬‫َم‬‫ع‬ ‫س‬‫ز‬ ِ‫ت‬‫ُس‬‫ب‬َ ‫و‬ َ‫ب‬ُ ‫س‬‫و‬ُ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫تم‬‫ك‬ ‫بن‬‫ع‬‫س‬َِ‫س‬‫ل‬ Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. [an Nahl / 16:88]. ‫ت‬َْ‫م‬‫س‬‫ا‬ ‫ور‬ ‫س‬َِ‫م‬َُ َ‫ي‬‫تع‬‫ل‬ ‫س‬‫ز‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫س‬َ‫س‬‫ك‬ََُ Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambah kekafiran. [at Taubah / 9:37]. Apabila adzab sebagian orang kafir lebih keras dari sebagian lainnya maka hisab dilakukan untuk
  • 4. menjelaskan tingkatan adzab, bukan untuk masuk syurga.[16] Dengan penjelasan Syaikhul Islam tersebut, maka hisab di atas, maksudnya adalah dalam pengertian menghitung, menulis dan memaparkan amalan-amalan kepada mereka, bukan dalam pengertian penetapan kebaikan yang bermanfaat bagi mereka pada hari Kiamat untuk ditimbang melawan amalan keburukan mereka.[17] Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : ‫ل‬‫س‬َََ‫ب‬َ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫تا‬‫تل‬‫س‬‫س‬ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬َ‫ت‬‫ت‬‫س‬َ‫ب‬ َ‫ا‬‫ب‬‫س‬‫س‬َُ َ‫ي‬‫ك‬َ‫ت‬َََْ ‫ل‬ُ ‫لي‬‫س‬‫ت‬‫م‬ َ‫ي‬‫ك‬َ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬‫ا‬ْ‫ت‬‫ل‬‫س‬‫ت‬ََُ ‫ت‬ِ‫م‬ َ‫ز‬‫ب‬ Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat. [al Kahfi / 18 : 105]. AMALAN ORANG KAFIR DI DUNIA Amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir di dunia terbagi menjadi dua. Pertama, yang disyaratkan padanya Islam dan niat. Amalan-amalan ini tidak diterima dan tidak bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Kedua, amalan yang tidak disyaratkan Islam padanya, seperti keluhuran budi pekerti, menunda penagihan hutang bagi yang tidak mampu membayar dan lain-lainnya. Amalan-amalan ini akan diberi balasannya di dunia.[18] Syaikh Kholil Haras menyatakan: “Yang benar adalah, semua amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir hanya dibalas di dunia saja. Hingga bila datang hari Kiamat, ia akan mendapati lembaran kebaikannya kosong”.[19] Demikian ini, karena Allah berfirman: ﴿‫ت‬‫م‬َْ‫س‬‫ع‬ْ‫ب‬ ‫ت‬َ‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ َ‫ن‬ ‫س‬ْ َ‫ق‬َْ ‫ته‬‫م‬َ‫ل‬‫ل‬‫ى‬ُ ‫تر‬‫س‬َ ُ ِ‫بس‬﴿‫م‬َْ﴾ Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. [al Furqaan / 25 : 23]. ‫ق‬﴿ْ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬‫س‬‫س‬َ‫ي‬ َ‫ي‬‫ك‬َ‫ت‬َََْ َ‫ع‬‫ت‬ْ‫س‬‫ك‬ َ‫َا‬‫ع‬‫ى‬َُِ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬ ‫لر‬ ‫س‬ِّ‫َُس‬ ‫و‬‫س‬ُ َ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ َ‫س‬ ‫س‬‫تل‬َ ‫ا‬ ‫بن‬‫س‬‫س‬‫ع‬َ‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬َْ‫س‬ْ ُ‫ب‬‫س‬ِ‫ك‬ َ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ر‬َ‫و‬ِ ‫ل‬‫س‬ََ‫ب‬ ‫ب‬َ ‫ق‬‫َل‬‫ل‬َُ ‫لع‬‫س‬‫ل‬‫س‬ََُ Orang-orang yang kafir kepada Rabb-nya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. [Ibrahim / 14 : 18]. Ada pendapat lain yang menyatakan amalan kebaikan mereka di dunia dapat meringankan adzab mereka. Menurut pendapat ini, amalan kebaikan yang tidak disyaratkan Islam padanya, pada hari Kiamat akan mendapat balasan untuk menutupi kezhalimannya terhadap orang lain. Apabila antara kezhalimannya seimbang dengan amalan tersebut, maka ia hanya diadzab disebabkan oleh kekufurannya saja. Namun, bila orang kafir ini tidak memiliki amal kebaikan di dunia, maka ditambahkan adzabnya yang disebabkan kekufurannya.[20] CARA HISAB Hisab ini dilakukan dalam satu waktu,[21] dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang akan melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau : ‫ت‬ْ َ‫ي‬‫ك‬َ‫م‬‫س‬ْ َ‫ع‬ََ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ‫س‬ِّ‫ل‬‫ك‬‫ل‬ِ ‫ُت‬‫س‬‫س‬ ‫و‬َ‫ل‬َ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫س‬ ‫ت‬‫َم‬‫ل‬‫س‬‫ب‬ َ‫ن‬‫ت‬ْ‫ى‬ َ‫س‬‫ى‬ َ‫م‬‫ل‬ُ‫س‬﴿ ‫ن‬َْ‫ل‬َ ‫ت‬َ‫م‬‫س‬ْ ‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ‫َي‬‫ع‬ْ َ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ل‬َْ ‫س‬﴿َ‫م‬‫ل‬‫ب‬ ‫ي‬‫م‬ََِ ‫ت‬َ‫م‬‫س‬ْ ‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬ْ ‫َي‬‫ع‬ْ ‫س‬﴿َ‫م‬‫ل‬‫ب‬ ‫َن‬‫ل‬‫س‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ع‬‫ل‬ ‫ل‬ُ ‫ج‬‫س‬‫ل‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫تس‬َ‫م‬َُ ‫تر‬‫ت‬َ‫ل‬‫س‬‫ى‬ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬‫ك‬َ‫ى‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ت‬َ‫ى‬‫ت‬ُ ‫تس‬َ‫م‬َُ َ‫ب‬َ‫ب‬ ‫س‬ِّ‫و‬ ‫س‬ِ‫س‬‫س‬ َ‫ي‬‫س‬َْ‫ى‬
  • 5. Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Rabb-nya tanpa ada penterjemah antara dia dengan Rabb-nya. Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya; dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya. Lalu melihat ke depan, kemudian hanya melihat neraka ada di hadapannya. Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan : ‫ر‬ ‫س‬‫ل‬‫ب‬‫ب‬ ‫تو‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ََُ ‫ج‬‫س‬‫ى‬ُ َ‫ى‬ََُْ‫لن‬‫س‬ْ ‫س‬‫س‬ ‫لن‬‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬َِْ ‫ت‬َْ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫ل‬‫س‬ُ ‫بن‬َ‫ب‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬‫م‬‫ى‬‫ل‬َ‫ل‬‫ب‬ ‫س‬‫تق‬ْ ُ‫ب‬ََ ‫س‬‫و‬‫ت‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ََُ ‫ا‬ ‫س‬‫س‬‫تع‬‫ر‬‫ل‬ ِ‫ي‬‫لس‬‫س‬‫ر‬‫ل‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ‫ي‬‫لس‬‫س‬‫س‬‫ك‬ َ‫ا‬‫س‬‫ا‬ ‫ت‬َ‫ت‬‫ل‬ َََ ُ‫ب‬‫ع‬‫ى‬‫ب‬‫ب‬ ‫ت‬ْ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ ُ ِ‫س‬ ‫س‬‫تل‬َ ‫ا‬‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ل‬َ﴿‫ل‬ ‫ُل‬‫س‬‫س‬ ُِ‫ع‬ََ Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?” Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun. [al Kahfi / 18 : 49]. Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya: َ‫ن‬ُْ َ‫ق‬َْ‫ل‬‫ل‬ َ﴿‫س‬ْ‫تق‬‫ت‬ َ‫ي‬ َ‫س‬‫ب‬ ُ ِ‫َس‬‫ل‬‫ل‬ ﴿‫ه‬‫س‬‫﴾٧ل‬َ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ق‬َْ‫ل‬‫ل‬ ‫تق‬‫ت‬َ﴿‫س‬ْ َ‫ي‬ َ‫س‬‫ب‬ ُ َ‫س‬ِ ‫ه‬‫س‬‫ل‬ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [al Zalzalah / 99:7-8]. ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ ‫ي‬‫ك‬﴿‫َل‬‫س‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬ِ‫ل‬‫ل‬‫س‬ْ‫ى‬ َ‫ي‬‫ك‬َ‫س‬ِّ‫س‬‫م‬‫ل‬ُ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫ل‬ ‫س‬َْ ‫ته‬‫ل‬ َََ َ‫ُه‬ ‫به‬ِ‫م‬‫ب‬ َ‫ُه‬‫ب‬ َ‫ت‬‫ل‬َ ‫س‬ِّ‫ق‬‫ك‬ َ‫ر‬َ‫و‬ِ َ‫ع‬‫ل‬‫س‬‫ك‬ِ Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. [al Mujaadilah / 58 : 6]. Sehingga seluruh pelaku perbuatan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh pun berbicara tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : ُ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫س‬‫ا‬َ ‫س‬‫ز‬ََ‫ز‬ ْ َ‫س‬ َ ُ ﴿‫ت‬‫ك‬َُ‫ز‬ََ ‫س‬‫﴾١ز‬‫س‬‫ا‬‫ى‬‫س‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ْ َ‫س‬ َ ُ ﴿‫ت‬‫ك‬َ‫ت‬‫ت‬َ﴿َ٢﴾‫تق‬ْ‫ب‬ ‫تن‬َِ‫م‬‫س‬ َُْ ‫ت‬ْ ‫ت‬‫ك‬َ Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban- beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini),” pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [al Zalzalah / 99 : 1-4]. ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ي‬‫س‬‫ى‬َ‫ل‬‫م‬ َ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬َُ‫ب‬ََُ ‫ت‬‫م‬ْ‫س‬ِّ‫ل‬‫ك‬‫ى‬‫ب‬ َ‫ي‬‫س‬‫لك‬‫س‬‫َع‬‫ل‬َ ‫ع‬‫ك‬َِ‫ى‬‫ب‬ َ‫ي‬‫ك‬‫ل‬‫ى‬ َ‫س‬َ ‫ت‬ْ‫س‬‫س‬ ُ‫ب‬‫تم‬‫ك‬ ‫بن‬‫س‬‫س‬َِ‫ك‬‫ل‬ Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. [Yaasin / 36:65] CARA HISAB SEORANG MUKMIN DAN KAFIR
  • 6. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Lembut tidak menghisab kaum Mukminin dengan munaqasyah, namun mencukupkan dengan al aradh. Dia hanya memaparkan dan menjelaskan semua amalan tersebut di hadapan mereka, dan Dia merahasiakannya, tidak ada orang lain yang melihatnya, lalu Allah berseru : “Telah Aku rahasiakan hal itu di dunia, dan sekarang Aku ampuni semuanya”. Demikian dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu ‘Umar, beliau berkata : ‫ا‬َ‫ل‬‫س‬ِْ ‫بق‬ِ‫س‬ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ َ‫ن‬‫س‬‫ا‬ َ‫ُه‬ ‫و‬‫س‬‫م‬َ‫ع‬‫ل‬ ‫ن‬ ‫س‬َََُْْْ ‫ر‬‫ل‬‫ل‬ُ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ ‫ت‬‫س‬‫م‬‫ك‬ ‫ب‬‫ه‬‫س‬‫ى‬َِ‫ل‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫س‬ ‫س‬‫س‬َ‫ل‬‫ى‬َ ‫و‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ك‬ ‫س‬ ‫س‬‫س‬َ‫ل‬‫ى‬َ ‫و‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫ب‬‫ك‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬‫ل‬‫م‬ َ‫ي‬َ ‫س‬ِّ‫و‬‫س‬ ‫ت‬َ‫ى‬َ ُ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫ه‬‫س‬َ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫س‬‫ب‬‫م‬‫ب‬‫س‬‫س‬ ‫ج‬َ‫س‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ ‫ت‬َ‫م‬َ ‫ل‬‫ل‬َ ‫تق‬ْ ‫ت‬‫ك‬‫ى‬ َ‫س‬‫ى‬ِ ‫َل‬‫ل‬‫ل‬َ ‫و‬‫س‬ُ ‫ت‬‫ل‬َ‫م‬ُ‫ع‬َُ ‫ت‬‫م‬َ‫ب‬ ‫ت‬َ‫س‬‫س‬‫س‬َ‫ه‬َ ‫ل‬َ ‫ي‬ َ‫ب‬‫ل‬ََُ ‫ت‬‫ب‬َ‫ل‬‫ل‬ُ ‫تو‬‫ى‬‫س‬‫ك‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ى‬‫ت‬‫م‬َِ ‫ت‬ََْ‫ب‬ ‫س‬‫س‬ُ‫ت‬‫ك‬ََُ ‫بن‬‫ت‬‫س‬ُ‫ت‬‫م‬ََُْ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫تع‬‫ك‬َِ َ ُ ‫س‬‫ر‬‫ا‬َْ ‫لن‬‫س‬‫ب‬ََُ ُ‫ب‬‫س‬‫ب‬‫ك‬ ‫ت‬‫ل‬َ َ‫ي‬‫س‬‫ك‬‫س‬ِّ‫س‬‫س‬ ‫ا‬َ ‫ا‬‫م‬َ‫ل‬َ ‫س‬ َ‫ُه‬ ‫ت‬‫ل‬َ ‫لن‬‫س‬ْ‫س‬َ‫ت‬َ﴿َُ Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mendekati seorang mukmin, lalu meletakkan padanya sitar dan menutupinya (dari pandangan orang lain), lalu (Allah) berseru : ‘Tahukah engkau dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’ Mukmin tersebut menjawab,’Ya, wahai Rabb-ku,’ hingga bila selesai meyampaikan semua dosa-dosanya dan mukmin tersebut melihat dirinya telah binasa, Allah berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi) dosa itu di dunia, dan Aku sekarang mengampunimu,’ lalu ia diberi kitab kebaikannya. Sedangkan orang kafir dan munafik, maka Allah berfirman : ‘Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka’. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim”. [HR al Bukhari]. Adapun orang-orang kafir, mereka akan dipanggil di hadapan semua makhluk. Kepada mereka disampaikan semua nikmat Allah, kemudian akan dipersaksikan amalan kejelekan mereka disana. Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ُ ‫َع‬‫س‬‫ل‬ََُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬َ َ‫ق‬ُ َ‫ي‬ََ ‫ل‬ َْ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬َ ‫َل‬‫ع‬‫س‬ِّ‫ب‬َِ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫ى‬ ‫س‬ِّ‫ب‬‫ز‬َ‫ب‬ َ‫س‬ ‫س‬ِّ‫ل‬َِ‫ب‬ ‫ل‬َ ‫ق‬َ‫ل‬‫ل‬ََُ ‫ق‬‫س‬‫س‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫س‬‫ب‬َ‫ب‬ ‫و‬َ َ‫س‬‫ى‬ ‫ر‬‫س‬ َ‫س‬‫ى‬‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬‫س‬ ‫تق‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬َ‫م‬‫م‬﴿َُ ‫ل‬َ‫م‬َ َ‫و‬‫س‬ْ‫ل‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫و‬‫س‬ِّ‫م‬‫س‬ ُ ‫تل‬َِ‫م‬َ ‫ت‬ْ‫ك‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫لى‬‫س‬ِ‫م‬ َ‫ي‬﴿ ‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫ت‬َ﴿َُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ َ‫ي‬َ َ‫ق‬ُ ََ‫ي‬َ ‫ل‬ َْ ‫س‬‫س‬َ‫ك‬َ ‫َل‬‫ع‬‫س‬ِّ‫ب‬َِ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫ى‬ ‫س‬ِّ‫ب‬‫ز‬َ‫ب‬ َ‫س‬ ‫س‬ِّ‫ل‬َِ‫ب‬ ‫ل‬َ ‫ق‬َ‫ل‬‫ل‬ََُ ‫ق‬‫س‬‫س‬‫س‬ َُْ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫س‬‫ب‬َ‫ب‬ ‫و‬َ َ‫س‬‫ى‬ ‫ر‬‫س‬ َ‫س‬‫ى‬‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬‫س‬ َ‫ي‬َ ‫س‬ِّ‫و‬‫س‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬َ‫م‬‫م‬﴿َُ ‫ل‬َ‫م‬َ َ‫و‬‫س‬ْ‫ل‬ْ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ا‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫و‬‫س‬ِّ‫م‬‫س‬ ُ ‫تل‬َِ‫م‬َ ‫ت‬ْ‫ك‬ ‫و‬‫س‬‫م‬‫لى‬‫س‬ِ‫م‬ َ‫ي‬﴿ ‫ت‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬ ‫ث‬‫س‬َ‫ت‬َ﴿َُ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬َ ‫ق‬َ﴿‫س‬ْ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬ ‫س‬ِّ‫و‬‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ُْ ‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ل‬‫س‬‫س‬‫ت‬‫ى‬‫س‬‫ك‬‫س‬‫س‬‫ب‬ ‫ل‬‫س‬‫ل‬ِ‫س‬‫س‬‫س‬‫ب‬ ‫َا‬‫ل‬َ‫ل‬‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬َْ‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬ََْ‫ع‬‫ل‬‫ى‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬‫م‬َ﴿‫ل‬‫ب‬ َ‫َس‬‫ل‬‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ت‬ْ ْ‫ت‬‫ب‬‫ى‬َُِ ‫بق‬‫ت‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬َ ُِ‫ب‬‫س‬‫ا‬ ‫تق‬ْ َ‫ي‬﴿ ‫تق‬‫ت‬‫ل‬ ‫ت‬َ ‫ن‬ َ ُ ‫ث‬‫َل‬‫س‬‫م‬ ‫ت‬‫م‬‫ع‬‫س‬َ‫ت‬ِ ‫َل‬‫ل‬‫ل‬َ ‫س‬َ‫ك‬‫س‬‫ى‬‫ل‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ َ‫ن‬ْ ُ‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ب‬ََُ ‫ع‬‫ك‬َِ‫ل‬ َ‫و‬‫ل‬َ ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬‫ل‬ُ ‫ت‬‫ل‬َ ‫س‬‫ت‬‫ل‬‫س‬ُ ‫تق‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬ ‫س‬‫ه‬ ‫س‬‫ب‬ ‫س‬‫ل‬‫س‬‫س‬َ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َََْ‫ب‬ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬ْ‫ت‬﴿ ‫س‬َ‫ب‬ ‫و‬‫س‬‫ت‬‫س‬‫ب‬َ‫م‬ُ ‫و‬ ‫س‬‫ب‬َ‫م‬‫ى‬ُ ‫ه‬‫ب‬ ‫س‬‫ل‬ُ ‫ت‬َََْ‫ب‬ ‫ت‬ْ‫ت‬﴿ ‫س‬َ‫ب‬ ‫س‬‫ت‬‫س‬‫ل‬ْ‫ل‬‫س‬‫س‬ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫س‬‫س‬‫ب‬َ‫ل‬‫ل‬‫س‬َ َ‫ن‬ ‫س‬ْ ‫س‬‫ت‬ ‫س‬َِ‫س‬‫م‬ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫و‬‫س‬ُ‫ت‬‫م‬ََُْ ‫ل‬‫س‬َ‫ب‬‫ب‬ ‫ي‬‫س‬‫ب‬ََُ ‫ب‬‫ل‬َِ‫ل‬ َ‫ُه‬ ‫س‬‫ت‬َ‫ل‬‫ل‬َ Lalu Allah menemui hambaNya dan berkata : “Wahai Fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikan engkau sebagai pemimpin, menikahkanmu dan menundukkan untukmu kuda dan onta, serta memudahkanmu memimpin dan memiliki harta banyak?" Maka ia menjawab: “Benar”. Allah berkata lagi: “Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?” Maka ia menjawab: “Tidak,” maka Allah berfirman : “Aku biarkan engkau sebagaimana engkau telah melupakanKu”. Kemudian (Allah) menemui orang yang ketiga dan menyampaikan seperti yang disampaikan di atas. Lalu ia (orang itu) menjawab: "Wahai Rabbku! Aku telah beriman kepadaMu, kepada kitab suciMu dan rasul-rasul Mu. Juga aku telah shalat, bershadaqah," dan ia memuji dengan kebaikan semampunya. Allah menjawab: "Kalau begitu, sekarang (pembuktiannya)," kemudian dikatakan kepadanya: "Sekarang Kami akan membawa para saksi atasmu," dan orang tersebut berfikir siapa yang akan bersaksi atasku. Lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha, daging dan tulangnya: "Bicaralah!" Lalu paha, daging dan tulangnya bercerita tentang amalannya, dan itu untuk menghilangkan udzur dari dirinya. Itulah nasib munafik dan orang yang Allah murkai. [HR Muslim]. Demikianlah keadaan tiga jenis manusia. Yang pertama seorang mukmin, ia mendapatkan ampunan dan kemuliaan Allah. Yang kedua seorang yang kafir dan ketiga orang munafik. Keduanya mendapat laknat dan kemurkaan Allah
  • 7. Oleh karena itu, bersiaplah menghadapinya dengan mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat dan amal shalih yang cukup, memperbanyak mengingat hari perhitungan ini dan melihat kepada amalan yang telah kita perbuat. Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita untuk memperbanyak bekal, yang nantinya dengan bekal tersebut kita menghadap sang pencipta dan mendapat keridhaanNya. Washallahu ‘ala Nabiyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in. Footnote [1]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Syaikh Shalih Alu Syaikh, kaset ke –19 yang telah ditulis ulang di website beliau. [2]. Muqarrar at Tauhid Lishaf ats Tsani al ‘Ali fil Ma’ahid al Islamiyah, tanpa tahun, hlm. 84. [3]. Syarh al ‘Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, Tahqiq Alwi Abdilqadir as Sagaf, Cetakan Kedua, Tahun 1415H, Dar al Hijrah, hlm. 209. [4]. Ibid., hlm. 208. [5]. Lihat kaset Syarh al Aqidah al Wasithiyah ke-19. [6]. Syarh al ‘Aqidah al Washithiyah, Ibnu 'Utsaimin, Cetakan ke-2, Tahun 1415 H, Dar Ibnul Jauzi, 2/152 [7]. Lihat Mukhtashar Ma’arij al Qabul Hafizh al Hakami, diringkas oleh Hisyam Ali ‘Uqdah, Cetakan Ketiga, Tahun 1413H, hlm. 246. [8]. Ibid. [9]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Ibnu Taimiyyah, Tahqiq Muhammad Rasyaad Saalim, tanpa tahun, 5/229. [10]. Al Qur`an surat al Insyiqaq / 84 : 8 [11]. Syarh al Qaidah ath Thahawiyah, Ibnu Abil Izz al Hanafi, Tahqiq Syuaib al Arnauth, Cetakan Kedua, Tahun 1413H, Muassasah ar Risalah, hlm. 602. [12]. Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Ibnu 'Utsaimin. Op.cit. 2/152 [13]. Llihat kaset Syarh al Aqidah al Wasithiyah ke-19 [14]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, hlm. 208. [15]. Penjelasan Syaikh Shalih Ali Syaikh pada kaset ke-19, Syarh al Aqidah al Wasithiyah. [16]. Majmu’ Fatawa 4/305-306 [17]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Op.cit 5/229. [18]. Penjelasan Syaikh Shalih Ali Syaikh pada kaset ke-19, Syarh al Aqidah al Wasithiyah. [19]. Syarh al Aqidah al Wasithiyah, Khalil Haras, hlm. 208. [20]. Lihat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 13/462. [21]. Dar’u Ta’arudh al Aqli wan Naqli, Op.cit. 4/129.