1. Masuk Surga
Tanpa Hisab
Tanpa Adzab
doddy al jambary 0818 884 844
2ABED4A6 jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
www.cordova-travel.com
2. 70.000 langsung
Rasulullah SAW dalam hadits Asy Syaikhon :
( :
“Akan masuk al jannah dari umatku tujuh puluh ribu tanpa
hisab dan adzab (dalam riwayat lain; wajah-wajah mereka
bercahaya bagaikan cahaya rembulan di bulan purnama.”
3. Ukasyah bin Mihshon
Kemudian Ukasyah bin Mihshan berdiri seraya berkata:
“(Wahai Rasulullah) berdo’alah kepada Allah supaya aku
termasuk golongan mereka. Rasulullah bersabda:
“Engkau termasuk dalam golongan tersebut.
(H.R. Al Bukhari no. 5752 dan Muslim no. 374)
4. Tiap 1000 + 70.000
Dalam riwayat Al Imam Ahmad 2/359 dan lainnya,
Rasulullah saw bersabda:
“Maka aku meminta tambahan dari Rabb-ku, sehingga
Allah menambah dalam setiap seribu orang bersama
tujuh puluh ribu orang.” (Lihat Ash Shahihah no. 1486)
5. 1. Tidak Meminta Kay
“Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta kay,
tidak meminta ruqyah, dan tidak pula tathoyur / berfirasat
sial, serta mereka bertawakkal penuh kepada Rabb
mereka.”
6. Kayy awalnya mubah
Bahwa Nabi sallallahu’alaihi wasallam mengutus seorang
tabib kepada ubay bin Ka’ab lalu dia memotong uratnya
dan mengkayynya”. (HR Muslim).
7. Kemudian Kayy dilarang
Juga dalam sahih Bukhari dari Ibnu Abbas secara marfu’ :
:
Pengobatan itu ada tiga cara yaitu berbekam, minum madu,
dan kayy dengan api dan saya melarang umatku dari kayy”.
(HR Bukhori).
8. Ibnul Qoyyim Al Jauzy
Hadits-hadits tentang kayy mengandung empat hal :
a. Perbuatan Rosululah saw hal itu menunjukan bolehnya
melakukan kayy.
b. Rosulullah tidak menyukai. Hal ini tidak menunjukkan
larangan.
c. Pujian bagi orang yang meninggalkannya. Menunjukkan
meninggalkan kayy itu lebih utama dan lebih baik.
d. Larangan melakukan kayy. Hal itu menunjukkan jalan
pilihan dan makruhnya kayy.
9. Tidak Minta Kay
Kay adalah praktek pengobatan dengan cara menempelkan bara pada
bagian tubuh yang sakit. Telah datang beberapa riwayat dari Rasulullah saw
dengan sanad yang shahih bahwa Rasulullah asw sendiri pernah melakukan
praktek pengobatan dengan mengkay shahabat As’ad bin Zurarah ra (dalam
riwayat At Tirmidzi no. 2050). Tetapi Rasulullah saw juga bersabda:
: ( :
“Penyembuhan itu dengan tiga hal: minum madu, berbekam, dan kay, tetapi
aku melarang umatku dari pengobatan kay. Dalam riwayat lain; Dan aku
tidak mencintai pengobatan dengan kay. ” (H.R. Al Bukhari no. 5680)
10. 2. Tidak Minta Ruqyah
Sesungguhnya malaikat Jibril pernah datang kepada
Rasulullah ? lalu berkata: “Wahai Muhammad, apakah
engkau lagi sakit? Rasulullah menjawab: “Ya. Kemudian
malaikat Jibril meruqyahnya tanpa permintaan dari nabi.
(H.R. Muslim no. 2186)
11. Ruqyah ada 2 Jenis
Ruqyah Syar’iyah
Melafadzkan Ayat Al Qur’an & Hadits
Ruqyah Ghoiru Syar’iyah
Komat kamit baca mantra (Nama Malaikat,
Syeikh, dll)
12. Boleh Ruqyah
Rasulullah juga pernah ditanya tentang meruqyah, maka
beliau bersabda:
“Barangsiapa diantara kalian yang dapat memberikan
manfaat bagi saudaranya, maka lakukanlah.”
(H.R. Muslim no. 2199)
13. Boleh asal tidak syirik
“Boleh menggunakan ruqyah selama tidak ada kesyirikan
padanya”. (HR Muslim).
14. Ruqyah Syar’iyah
Ruqyah yang bebas dari unsur syirik. Yaitu dengan
membaca kepada sisakit sebagian ayat-ayat al qur’an
atau dimohonkan perlindungan untuknya dengan asma
dan sifat Allah.
Fathul Bari’: Masukkan 7 lembar daun bidara di wadah
air, bacakan Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Kafiruun, Al
Falaq, An Naas, Al A’raaf 117 - 119, Yunus 79 -
82, Thoha 65 - 69, minumkan sedikit sisanya dimandikan
15. 3. Tidak Tathoyur
Tathayyur ini merupakan perbuatan terlarang. Karena telah
menyandarkan kesialan kepada sesuatu yang sama sekali tidak ada
hubungannya secara logis dan sebab musababnya. Termasuk aqidah
kaum muslimin beriman kepada taqdir Allah. Bahwa segala sesuatu yang
terjadi di muka bumi ini tarjadi atas kehendak Allah semata. Bila Allah
menghendaki sesuatu pasti akan terjadi, dan sebaliknya bila Allah tidak
menghendaki sesuatu pasti tidak akan terjadi. Sehingga orang yang
bertathayyur itu telah mengurangi nilai tawakkalnya kepada Allah karena
ia menyangka bahwa ada selain Allah yang bisa mendatangkan kesialan.
Padahal Allah berfirman (artinya): “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan
mereka itu merupakan taqdir Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahuinya.” (QS 7 Al A’raf: 131)
16. QS 7:131
Allah berfirman :
“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka
berkata :”Ini adalah karena usaha kami, dan jika mereka ditimpa
kesusahan mereka lemparkan kesialan itu kepada Musa dan
orang-orang yang besertanya”. (Al A’raaf : 131)
Rasulullah SAW bersabda
“Thiyarah adalah syirik”. (HR Ahmad).
17. Rebo Wekasan?
Seperti tidak mau melakukan pernikahan pada bulan
safar. Meyakini bahwa hari Rabu yang jatuh pada akhir
bulan membawa kerugian terus-menerus dan meyakini
bahwa angka 13 adalah angka sial. Meyakini jika kupu-
kupu masuk ke dalam rumah maka akan kedatangan
tamu atau menghitung untung rugi atau selamat atau
tidak dengan suara tokek.
18. 4. Selalu Tawakkal ilallah
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Alah akan cukupi
segala kebutuhanya”. (AthThalaq : 3).
Hakikat tawakal adalah bersandarnya hati kepada Allah atas perkara yang
bermanfaat bagi diri dan dunianya. Maka bersandarnya hati itu harus
diimbangi dengan mencari sebab. Kalau tidak berarti ia menolak hikmah dan
syari’at. Maka seorang hamba tidak boleh menjadikan kelemahanya sebagai
tawakkal dan tidaklah tawakkal sebagai kelemahan.
19. Letak Tawakkal ?
“Ikat dulu baru tawakkal”
QS 3:159 “Setelah bulat tekad, baru tawakkal”
Di awal ?
Di tengah ?
Di akhir ?
20. 4 Ciri Golongan yang Masuk Surga
Tanpa Hisab & Adzab
“Mereka itu adalah orang-orang yang tidak meminta KAYY,
tidak meminta RUQYAH, dan tidak pula TATHOYUR /
berfirasat sial, serta mereka berTAWAKKAL penuh kepada
Rabb mereka.”
21. Khotimah
Do your best, Be the best,
Allah will take care of the rest
Doddy Al Jambary 0818 884 844
2ABED4A6 jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
www.cordova.co.id