SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
Matematika Informatika
HIMPUNAN
DEFINISI
• Himpunan ≈ Set
• Himpunan terdiri dari berbagai objek yang
berbeda
• Struktur Himpunan
Himpunan Objek
Elemen
Unsur
Anggota
PENYAJIAN HIMPUNAN
Cara penyajian himpunan dilakukan dengan
beberapa cara :
Enumerasi
Simbol-simbol
baku
Notasi
Pembentukan
Himpunan
Diagram
Venn
1. ENUMERASI
• Merupakan cara penyajian anggota himpunan
secara rinci
• Kondisi anggota yang masih mampu ditulis secara
rinci atau berisi tidak terlalu banyak
Contoh :
a. Himpunan lima bilangan bulat pertama : B = {0,1,2,3,4,5}
b. M = {rina, 90, rani, 50, mira 60}
c. K = { {} }
d. Himpunan 50 bilangan bulat pertama : B = {0,1,2,...,49}
2. SIMBOL-SIMBOL BAKU
• Penyajian himpunan ini sudah mempunyai simbol
baku
• Contoh
• P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ... }
• N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... }
• Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
• Q = himpunan bilangan rasional
• R = himpunan bilangan riil
• C = himpunan bilangan kompleks
• U = himpunan universal (semesta)
Contoh : U = {7,8,9,5}, A = {8,9}
3. NOTASI PEMBENTUKAN HIMPUNAN
• Penyajian himpunan dengan kondisi tertentu
• Contoh :
• B = {x | x bilangan bulat yang lebih besar dari 2 dan kurang dari 7}
• B = {x | x ∈ 𝑍, x>2 dan x<7}
• B = {3,4,5,6}
• A = {x | x pegawai yang sering rajin lembur}
• A = {Joko, Afandi, Mira, Susi}
Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }
4. DIAGRAM VENN
• Adalah suatu diagram yang berisi semesta. Dimana
semesta merupakan suatu ruang menunjukan
hubungan keanggotaan antar himpunan.
• Contoh
U = {4,9,2,5,11,12}, A = {4,11,5}, dan B={5,12,9,2,}.
U
A B
5
4
11
2
9
12
KARDINALITAS
• Adalah jumlah elemen suatu himpunan
• Notasi
• Contoh :
A = { 4, Ayu, Dinda, 7, 9, 1.5) maka n(A) = 6
B = { 100, 44, 80, 97,51,0,66,1,9 } maka |B| = 9
C = { x | x merupakan bilangan ganjil lebih kecil
dari 10 dan lebih besar dari 1 }
C = {9,7,5,4,3} maka |C| = 5
n(A) atau |A|
HIMPUNAN KOSONG
• Himpunan kosong disebut juga null set
• Jumlah elemen himpunan kosong adalah 0 (nol)
• Notasi
• Contoh :
• A = { x | x < x } maka n(E) = 0
• B = { Manusia yang tidak membutuhkan makan dan
minum} maka n(B)= 0
• C = { Bilangan genap yang tidak habis dibagi dengan dua}
maka |C| = 0
 atau {}
{} bukan himpunan kosong, ada satu elemen “”
di dalamnya
HIMPUNAN BAGIAN (SUBSET)
• Himpunan A dikatakan subset himpunan B jika
semua anggta himpunan A adalah anggota
himpunan B
• A adalah subset B, dan B adalah superset A
• Notasi A  B
A
B
U
JENIS SUBSET
• Terdapat dua jenis subset yaitu :
• Improper Subset
Merupakan himpunan bagian tak sebenernya dari suatu
himpunan.
Contoh : A = {a,b,c} maka {a,b,c} dan  adalah improper
subset dari A atau A  A dan   A
• Proper Subset
Merupakan himpunan bagian sebenarnya dari suatu
himpunan
Contoh : A = {c} B = {a,b,c} maka A adalah proper subset B
atau A  B tetapi A  B
A = {a,b,c} B = {a,b,c} maka A adalah subset dari B
A  B dan A = B
HIMPUNAN SAMA
• Himpunan dikatakan sama jika anggota suatu
himpunan merupakan anggota himpunan lain,
begitu juga sebaliknya
• Jika A=B maka B=A
• Notasi
• Contoh :
A = {a,a,a,b,c,d} dan B = {a,b,c,d}
maka A = B
A = B  A  B dan B  A
HIMPUNAN EKIVALEN
• Himpunan ekivalen adalah himpunan yang
mempunyai kardinal sama, meskipun berbeda
elemennya.
• Notasi
• Contoh :
A = {a,b,d} dan B = {7,8,9}
maka A ~ B karena n(A) = 3 dan n(B) = 3
A ~ B  A = B
HIMPUNAN SALING LEPAS
• Himpunan saling lepas (disjoint) jika dua buah
himpunan tidak memiliki anggota/elemen yang
sama
• Notasi
• Contoh : A = {Mira, Nia, Cia} B = {70,90,80}
A // B
A
B
U
HIMPUNAN KUASA
• Himpunan kuasa (power set) adalah suatu
himpunan yang elemennya adalah semua bagian
dari suatu himpunan termasuk himpunan kosong
dan elemen himpunan itu sendiri.
• Notasi
• Jika A = m, maka P(A) = 2m
• Contoh :
A= {a,b,c}
maka
P(A) = {, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c},{a,b,c}}
| P(A)| = 23 =8
P(A) atau 2A
OPERASI HIMPUNAN
• Operasi himpunan dilakukan untuk menghasilkan himpunan
lain sesuai dengan kebutuhan
• Operasi terhadap himpunan yang sering dilakukan terdiri dari
5 jenis sebagai berikut :
Irisan (Intersection)
Gabungan (Union)
Komplemen (Complement)
Selisih (Difference)
Beda Setangkup (Symmetric Difference)
Perkalian Kartesian (Cartesian Product)
IRISAN (INTERSECTION)
• Irisan himpunan adalah kondisi dimana setiap
elemen merupakan elemen suatu himpunan dan
himpunan lain
• Notasi
• Contoh :
A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,11,15} maka AB = {1,2,3}
A  B = { x  x  A dan x  B }
GABUNGAN (UNION)
• Gabungan himpunan adalah kondisi dimana setiap
elemen merupakan elemen suatu himpunan atau
himpunan lain
• Notasi
• Contoh :
A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,11,15}
maka A  B = {1,2,3,4,5,11,15}
A  B = { x  x  A atau x  B }
KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
• Komplemen suatu himpunan merupakan himpunan
selain himpunan tersebut tetapi masih dalam ruang
ligkup semesta
• Notasi
• Contoh :
U={4,5,1,2,3} dan A={1,2,3}
maka ҧ
𝐴 = {4,5}
ഥ
𝐀 = { x  x  U, x  A }, ഥ
𝐀 = AC = A’
SELISIH (DIFFERENCE)
• Selisih dua himpunan mempunyai elemen dari suatu
himpunan tapi bukan elemen himpunan lain. Misalkan
selisih A dan B artinya komplemen himpunan B relatif
terhadap himpunan A.
• Notasi
• Contoh :
A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,7} maka A – B = {4,5}
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
BEDA SETANGKUP (SYMMETRIC DIFFERENCE)
• Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah kondisi
dimana suatu himpunan yang elemenya ada pada
himpunan A atau B tapi tidak pada keduanya
• Notasi
• Contoh :
A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,7} maka A B = {4,5,7}
A B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)
PERKALIAN KARTESIAN (CARTESIAN PRODUCT)
• Perkalian dua himpunan menghasilkan elemen
yang berpasangan secara berurutan (ordered
pairs) yang terbentuk dari kedua himpunan
tersebut
• Notasi
• Contoh :
A={1,2} dan B={a,b} maka A x B = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b)}
Pada soal yang sama maka BxA= {(a,1),(a,2),(b,1),(b,2)}
A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
PERAMPATAN OPERASI HIMPUNAN
• Perampatan (generalization) operasi himpunan
dilakukan pada lebih dari satu himpunan
• Notasi

n
i
i
n
A
A
A
A
1
2
1
...
=
=




n
i
i
n
A
A
A
A
1
2
1
...
=
=



i
n
i
n
A
A
A
A 1
2
1
... =

=



i
n
i
n
A
A
A
A 1
2
1
... =

=



PERAMPATAN OPERASI HIMPUNAN
• Contoh :
A1 = {10,6,3,5}
A2 = {0,1,2,3}
A3 = {11,12,13,6}
A4 = {3,5,11}
maka
‫ڂ‬𝑖=1
4
𝐴𝑖 = 4 𝑑𝑎𝑛 ‫ڂ‬𝑖=1
4
= {0,1,2,3,5,6,10,11,12,13}
HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN
• Hukum-hukum aljabar himpunan ini mengatur
operasi dua himpunan atau lebih
1. Hukum identitas:
− A   = A
− A  U = A
2. Hukum null/dominasi:
− A   = 
− A  U = U
3. Hukum komplemen:
− A  A = U
− A  A = 
4. Hukum idempoten:
− A  A = A
− A  A = A
HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN
5. Hukum involusi:
− )
(A = A
6. Hukum penyerapan
(absorpsi):
− A  (A  B) = A
− A  (A  B) = A
7. Hukum komutatif:
− A  B = B  A
− A  B = B  A
8. Hukum asosiatif:
− A  (B  C) = (A  B)
 C
− A  (B  C) = (A  B)
 C
9. Hukum distributif:
− A  (B  C) = (A 
B)  (A  C)
− A  (B  C) = (A 
B)  (A  C)
10. Hukum De Morgan:
− B
A = B
A
− B
A = B
A
11. Hukum 0/1
−  = U
− U = 
PRINSIP DUALITAS
• Adalah dua bua prinsip yang berbeda tetapi
dapat ditukarkan dengan jawaban yang tetap
benar
• Prinsip dualitas
• Contoh:
• 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ ത
𝐵 = 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐴 ∪ ത
𝐵 = 𝐴
DUALITAS HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN
• Berikut ini adalah pembuktian hukum-hukum
aljabar merupakan dualitas
1. Hukum identitas:
A   = A
Dualnya:
A  U = A
2. Hukum null/dominasi:
A   = 
Dualnya:
A  U = U
3. Hukum komplemen:
A  A = U
Dualnya:
A  A = 
4. Hukum idempoten:
A  A = A
Dualnya:
A  A = A
DUALITAS HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN
5. Hukum penyerapan:
A  (A  B) = A
Dualnya:
A  (A  B) = A
6. Hukum komutatif:
A  B = B  A
Dualnya:
A  B = B  A
7. Hukum asosiatif:
A  (B  C) = (A  B)  C
Dualnya:
A  (B  C) = (A  B)  C
8. Hukum distributif:
A  (B  C)=(A  B)  (A  C)
Dualnya:
A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
9. Hukum De Morgan:
B
A = A  B
Dualnya:
B
A = A  B
10. Hukum 0/1
= U
Dualnya:
U = 
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
• Prinsip Inklusi-eksklusi digunakan pada
penggabungan himpunan yang tak saling lepas.
Tak saling lepas artinya dua himpunan mungkin saja
memiliki elemen yang sama atau A ∩ 𝐵
• Teorema
A  B = A + B – A  B
A  B = A +B – 2A  B
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
Contoh 24. Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang
habis dibagi 3 atau 5?
Penyelesaian:
A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3,
B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5,
A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu
himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK –
Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15),
Yang ditanyakan adalah A  B.
A = 100/3 = 33,
B = 100/5 = 20,
A  B = 100/15 = 6
A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47
Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C, berlaku
A  B  C = A + B + C – A  B –
A  C – B  C + A  B  C
Untuk himpunan A1, A2, …, Ar, berlaku:
A1  A2  …  Ar = 
i
Ai – 

 r
j
i
1
Ai  Aj +



 r
k
j
i
1
Ai  Aj  Ak + … +
(-1)r-1
A1  A2  …  Ar
PARTISI
• Partisi adalah pembagian elemen suatu himpunan
menjadi beberapa bagian dimana setiap partisi
tidak lebih banyak dari kardinal nya.
• Aturan partisi himpunan sebagai berikut :
• Contoh:
A = {0,1,2,...,12}
maka partisi A adalah {{0},{1,2},{3,4,5,6},{7},{8,9},{10},{11,12}}
(a) A1  A2  … = A, dan
(b) Ai  Aj =  untuk i  j
PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN
• Pembuktian proposisi himpunan dilakukan dengan
empat cara:
Diagram Venn
Tabel Keanggotaan
Aljabar Himpunan
Definisi
PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN
DENGAN DIAGRAM VENN
• Contoh :
Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN
DENGAN TABEL KEANGGOTAAN
• Contoh :
Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
A B C 𝐁 ∪ 𝑪 𝑨 ∩ (𝑩 ∪ 𝑪) 𝑨 ∩ 𝑩 𝑨 ∩ 𝑪 (𝑨 ∩ 𝑩) ∪ (𝑨 ∩ 𝑪)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN
DENGAN ALJABAR HIMPUNAN
• Contoh :
Buktikan 𝐴 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴
𝐴 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴 ∩ 𝑈 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)
= 𝐴 ∩ 𝑈 ∪ 𝐵 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓
= 𝐴 ∩ 𝑈 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠
= 𝐴 (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)
PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN
DENGAN DEFINISI
Contoh 31. Misalkan A dan B himpunan. Jika A  B =  dan
A  (B  C) maka A  C. Buktikan!
Bukti:
(i) Dari definisi himpunan bagian, P  Q jika dan hanya jika
setiap x  P juga  Q. Misalkan x  A. Karena A  (B 
C), maka dari definisi himpunan bagian, x juga  (B  C).
Dari definisi operasi gabungan (), x  (B  C) berarti x 
B atau x  C.
(ii) Karena x  A dan A  B = , maka x  B
Dari (i) dan (ii), x  C harus benar. Karena x  A juga
berlaku x  C, maka dapat disimpulkan A  C .
HIMPUNAN GANDA
• Himpunan ganda (multiset) adalah himpunan yang
elemenya boleh berisi elemen yang sama berulang
kali
• Contoh
{0,0,0,0,1,1,1,1}, {9,8,9,8,9,8}
• Multiplisitas jumlah kemunculan elemen yang sama
pada himpunan ganda
• Contoh
Pada contoh di atas berapakah multiplisitas
elemen 9? Jawabanya adalah 3
SOAL
1. Jika A adalah himpunan. Periksalah apakah setiap
pernyataan di bawah ini benar atau salah?
a. 𝐴 ∩ 𝑃 𝐴 = 𝐴
b. 𝐴 − 𝑃 𝐴 = 𝐴
c. 𝐴 ∈ 𝑃 𝐴
d. 𝐴 ⊆ 𝑃(𝐴)
2. Jika A,B, dan C adalah himpunan. Pada kondisi
manakah pernyataan di bawah ini benar?
a. 𝐴 − 𝐵 ∩ 𝐴 – 𝐶 = ∅
b. 𝐴 − 𝐵 ⊕ 𝐴 – 𝐶 = ∅
3. Sucessor dari himpunan A didefinisikan sebagai 𝐴 ∪ 𝐴 .
Tentukan sucessor dari himpunan
a. 1,2,3 b. ∅ c. ∅ d. {∅, ∅ }
SOAL
4. Buktikan dengan hukum identitas
𝐴 ∪ ∅ = 𝐴 dan 𝐴 ∩ 𝑈 = 𝐴
5. Terdapat asumsi-asumsi sebagai berikut :
S1 = Semua kamus adalah berguna
S2 = Mary memiliki hanya novel-novel roman
S3 = Tidak ada novel roman yang berguna
Gunakanlah diagram venn untuk menentukan
keabsahan setiap kesimpulan berikut :
a. Novel-novel roman bukanlah kamus
b. Mary tidak memiliki kamus
c. Semua buku-buku berguna adalah kamus
SOAL
6. Terdapat himpunan universal U = {1,2,3,...,8,9} dan
himpunan A = {1,2,5,6}, B = {2,5,7}, C = {1,3,5,7,9}
Tentukanlah
a. 𝐴 ∩ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐶
b. ഥ
𝐴, ത
𝐵𝑑𝑎𝑛 ҧ
𝐶
c. A ⊕ 𝐵
7. Buktikan hukum distributif
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) menggunakan
Diagram Venn
SOAL
8.Jika A merupakan himpunan mahasiswa tahun
pertama, B himpunan mahasiswa tahun kedua, C
himpunan mahasiswa Jurusan Matematika, D himpunan
mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, E himpunan
mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit, F
himpunan mahasiswa yang mentonton pertunjukan
pantomim pada senin malam, G himpunan mahasiswa
yang begadang sampai lewat tengah malam pada hari
Senin malam. Nyatakan pernyataan berikut dalam
notasi teori himpunan :
a. Semua mahasiswa tahun kedua jurusan Teknik
Informatika mengambil kuliah Matematika Diskrit
SOAL
b. Hanya mereka yang mengambil kuliah Matematika
Diskrit atau yang pergi ke pertunjukan pantomim yang
begadang sampai lewat tengah malam pada hari
Senin malam
c. Mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit
tidak ada yang pergi nonton pertunjukkan pantomim
pada Senin malam. (Penyebabnya adalah tugas
pekerjaan rumah yang sangat banyak dalam kuliah
Matematika Diskrit)
d. Pertunjukan pantomim itu hanya mahasiswa tahun
pertama dan mahasiswa tahun kedua
e. Semua mahasiswa tahun kedua yang bukan dari
Jurusan Matematika atau pun Jurusan Teknik
Informatika pergi nonton pertunjukan pantomim
SOAL
9.Diantara 100 mahasiswa, 32 orang mempelajari
matematika, 20 orang mempelajari fisika, 45 orang
mempelajari biologi, 15 orang mempelajari
matematika dan biologi, 7 mempelajari
matematika dan fisika, 10 memplajari fisika dan
biologi, dan 30 tidak mempelajari satu pun diantara
ketiga bidang tersebut.
• Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya
satu diantara ketiga bidang tersebut!
• Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya
satu diantara ketiga bidang tersebut!
SOAL
10.Enam puluh ribu supporter sepakbola yang
mendukung pertandingan di kandang sendiri membeli
habis semua cindera mata untuk mobil mereka. Secara
keseluruhan laku terjual 20000 stiker, 36000 bendera
kecil, 12000 gantungan kunci. Ternyata 52000 suporter
membeli sedikitnya satu cindera mata dan tidak
seorang pun membeli suatu cindera mata lebih dari
satu. Selain itu 6000 suporter membeli bendera kecil dan
gantungan kunci, 9000 membeli bendera kecil dan
stiker, dan 5000 membeli gantungan kunci dan stiker.
• Berapa banyak supporter yang membeli ketiga macam
cindera mata di atas?
• Berapa banyak supporter yang membeli tepat satu cindera
mata?
SUMBER
• Munir, Rinaldi, “Matematika Diskrit Ed. Revisi Ke-5”,
Informatika Bandung, 2012
• Lipschutz, Seymour. Lipson, Marc, “Matematika
Diskret Edisi Ketiga”, Erlangga, 2008
• Yan Watequlis S., ST, “Diktat Kuliah Matematika
Diskrit”, Program Studi Manajemen Informatika,
Politeknik Negeri Malang.

More Related Content

What's hot

Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
Ferry Angriawan
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Meiky Ayah
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Any Herawati
 
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
RADIT963
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Rozaq Fadlli
 

What's hot (20)

Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurin
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Fungsi naik dan fungsi turun
Fungsi naik dan fungsi turunFungsi naik dan fungsi turun
Fungsi naik dan fungsi turun
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
12,13,14_ALJABAR BOOLEAN_1111.pptx
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesiaPluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
 
01 02-pseudocode
01 02-pseudocode01 02-pseudocode
01 02-pseudocode
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 

Similar to HIMPUNAN

03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
sute99Andi
 

Similar to HIMPUNAN (20)

himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
3 himpunan
3 himpunan3 himpunan
3 himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
 
himpunan dalam matematika
 himpunan dalam matematika himpunan dalam matematika
himpunan dalam matematika
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab1
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab1Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab1
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab1
 
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Matematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.pptMatematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.ppt
 
Himpunan
Himpunan Himpunan
Himpunan
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Soal himpunn
Soal himpunnSoal himpunn
Soal himpunn
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

HIMPUNAN

  • 2. DEFINISI • Himpunan ≈ Set • Himpunan terdiri dari berbagai objek yang berbeda • Struktur Himpunan Himpunan Objek Elemen Unsur Anggota
  • 3. PENYAJIAN HIMPUNAN Cara penyajian himpunan dilakukan dengan beberapa cara : Enumerasi Simbol-simbol baku Notasi Pembentukan Himpunan Diagram Venn
  • 4. 1. ENUMERASI • Merupakan cara penyajian anggota himpunan secara rinci • Kondisi anggota yang masih mampu ditulis secara rinci atau berisi tidak terlalu banyak Contoh : a. Himpunan lima bilangan bulat pertama : B = {0,1,2,3,4,5} b. M = {rina, 90, rani, 50, mira 60} c. K = { {} } d. Himpunan 50 bilangan bulat pertama : B = {0,1,2,...,49}
  • 5. 2. SIMBOL-SIMBOL BAKU • Penyajian himpunan ini sudah mempunyai simbol baku • Contoh • P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ... } • N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... } • Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... } • Q = himpunan bilangan rasional • R = himpunan bilangan riil • C = himpunan bilangan kompleks • U = himpunan universal (semesta) Contoh : U = {7,8,9,5}, A = {8,9}
  • 6. 3. NOTASI PEMBENTUKAN HIMPUNAN • Penyajian himpunan dengan kondisi tertentu • Contoh : • B = {x | x bilangan bulat yang lebih besar dari 2 dan kurang dari 7} • B = {x | x ∈ 𝑍, x>2 dan x<7} • B = {3,4,5,6} • A = {x | x pegawai yang sering rajin lembur} • A = {Joko, Afandi, Mira, Susi} Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }
  • 7. 4. DIAGRAM VENN • Adalah suatu diagram yang berisi semesta. Dimana semesta merupakan suatu ruang menunjukan hubungan keanggotaan antar himpunan. • Contoh U = {4,9,2,5,11,12}, A = {4,11,5}, dan B={5,12,9,2,}. U A B 5 4 11 2 9 12
  • 8. KARDINALITAS • Adalah jumlah elemen suatu himpunan • Notasi • Contoh : A = { 4, Ayu, Dinda, 7, 9, 1.5) maka n(A) = 6 B = { 100, 44, 80, 97,51,0,66,1,9 } maka |B| = 9 C = { x | x merupakan bilangan ganjil lebih kecil dari 10 dan lebih besar dari 1 } C = {9,7,5,4,3} maka |C| = 5 n(A) atau |A|
  • 9. HIMPUNAN KOSONG • Himpunan kosong disebut juga null set • Jumlah elemen himpunan kosong adalah 0 (nol) • Notasi • Contoh : • A = { x | x < x } maka n(E) = 0 • B = { Manusia yang tidak membutuhkan makan dan minum} maka n(B)= 0 • C = { Bilangan genap yang tidak habis dibagi dengan dua} maka |C| = 0  atau {} {} bukan himpunan kosong, ada satu elemen “” di dalamnya
  • 10. HIMPUNAN BAGIAN (SUBSET) • Himpunan A dikatakan subset himpunan B jika semua anggta himpunan A adalah anggota himpunan B • A adalah subset B, dan B adalah superset A • Notasi A  B A B U
  • 11. JENIS SUBSET • Terdapat dua jenis subset yaitu : • Improper Subset Merupakan himpunan bagian tak sebenernya dari suatu himpunan. Contoh : A = {a,b,c} maka {a,b,c} dan  adalah improper subset dari A atau A  A dan   A • Proper Subset Merupakan himpunan bagian sebenarnya dari suatu himpunan Contoh : A = {c} B = {a,b,c} maka A adalah proper subset B atau A  B tetapi A  B A = {a,b,c} B = {a,b,c} maka A adalah subset dari B A  B dan A = B
  • 12. HIMPUNAN SAMA • Himpunan dikatakan sama jika anggota suatu himpunan merupakan anggota himpunan lain, begitu juga sebaliknya • Jika A=B maka B=A • Notasi • Contoh : A = {a,a,a,b,c,d} dan B = {a,b,c,d} maka A = B A = B  A  B dan B  A
  • 13. HIMPUNAN EKIVALEN • Himpunan ekivalen adalah himpunan yang mempunyai kardinal sama, meskipun berbeda elemennya. • Notasi • Contoh : A = {a,b,d} dan B = {7,8,9} maka A ~ B karena n(A) = 3 dan n(B) = 3 A ~ B  A = B
  • 14. HIMPUNAN SALING LEPAS • Himpunan saling lepas (disjoint) jika dua buah himpunan tidak memiliki anggota/elemen yang sama • Notasi • Contoh : A = {Mira, Nia, Cia} B = {70,90,80} A // B A B U
  • 15. HIMPUNAN KUASA • Himpunan kuasa (power set) adalah suatu himpunan yang elemennya adalah semua bagian dari suatu himpunan termasuk himpunan kosong dan elemen himpunan itu sendiri. • Notasi • Jika A = m, maka P(A) = 2m • Contoh : A= {a,b,c} maka P(A) = {, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c},{a,b,c}} | P(A)| = 23 =8 P(A) atau 2A
  • 16. OPERASI HIMPUNAN • Operasi himpunan dilakukan untuk menghasilkan himpunan lain sesuai dengan kebutuhan • Operasi terhadap himpunan yang sering dilakukan terdiri dari 5 jenis sebagai berikut : Irisan (Intersection) Gabungan (Union) Komplemen (Complement) Selisih (Difference) Beda Setangkup (Symmetric Difference) Perkalian Kartesian (Cartesian Product)
  • 17. IRISAN (INTERSECTION) • Irisan himpunan adalah kondisi dimana setiap elemen merupakan elemen suatu himpunan dan himpunan lain • Notasi • Contoh : A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,11,15} maka AB = {1,2,3} A  B = { x  x  A dan x  B }
  • 18. GABUNGAN (UNION) • Gabungan himpunan adalah kondisi dimana setiap elemen merupakan elemen suatu himpunan atau himpunan lain • Notasi • Contoh : A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,11,15} maka A  B = {1,2,3,4,5,11,15} A  B = { x  x  A atau x  B }
  • 19. KOMPLEMEN (COMPLEMENT) • Komplemen suatu himpunan merupakan himpunan selain himpunan tersebut tetapi masih dalam ruang ligkup semesta • Notasi • Contoh : U={4,5,1,2,3} dan A={1,2,3} maka ҧ 𝐴 = {4,5} ഥ 𝐀 = { x  x  U, x  A }, ഥ 𝐀 = AC = A’
  • 20. SELISIH (DIFFERENCE) • Selisih dua himpunan mempunyai elemen dari suatu himpunan tapi bukan elemen himpunan lain. Misalkan selisih A dan B artinya komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A. • Notasi • Contoh : A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,7} maka A – B = {4,5} {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2} A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
  • 21. BEDA SETANGKUP (SYMMETRIC DIFFERENCE) • Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah kondisi dimana suatu himpunan yang elemenya ada pada himpunan A atau B tapi tidak pada keduanya • Notasi • Contoh : A={4,5,1,2,3} dan B={1,2,3,7} maka A B = {4,5,7} A B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)
  • 22. PERKALIAN KARTESIAN (CARTESIAN PRODUCT) • Perkalian dua himpunan menghasilkan elemen yang berpasangan secara berurutan (ordered pairs) yang terbentuk dari kedua himpunan tersebut • Notasi • Contoh : A={1,2} dan B={a,b} maka A x B = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b)} Pada soal yang sama maka BxA= {(a,1),(a,2),(b,1),(b,2)} A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
  • 23. PERAMPATAN OPERASI HIMPUNAN • Perampatan (generalization) operasi himpunan dilakukan pada lebih dari satu himpunan • Notasi  n i i n A A A A 1 2 1 ... = =     n i i n A A A A 1 2 1 ... = =    i n i n A A A A 1 2 1 ... =  =    i n i n A A A A 1 2 1 ... =  =   
  • 24. PERAMPATAN OPERASI HIMPUNAN • Contoh : A1 = {10,6,3,5} A2 = {0,1,2,3} A3 = {11,12,13,6} A4 = {3,5,11} maka ‫ڂ‬𝑖=1 4 𝐴𝑖 = 4 𝑑𝑎𝑛 ‫ڂ‬𝑖=1 4 = {0,1,2,3,5,6,10,11,12,13}
  • 25. HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN • Hukum-hukum aljabar himpunan ini mengatur operasi dua himpunan atau lebih 1. Hukum identitas: − A   = A − A  U = A 2. Hukum null/dominasi: − A   =  − A  U = U 3. Hukum komplemen: − A  A = U − A  A =  4. Hukum idempoten: − A  A = A − A  A = A
  • 26. HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN 5. Hukum involusi: − ) (A = A 6. Hukum penyerapan (absorpsi): − A  (A  B) = A − A  (A  B) = A 7. Hukum komutatif: − A  B = B  A − A  B = B  A 8. Hukum asosiatif: − A  (B  C) = (A  B)  C − A  (B  C) = (A  B)  C 9. Hukum distributif: − A  (B  C) = (A  B)  (A  C) − A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 10. Hukum De Morgan: − B A = B A − B A = B A 11. Hukum 0/1 −  = U − U = 
  • 27. PRINSIP DUALITAS • Adalah dua bua prinsip yang berbeda tetapi dapat ditukarkan dengan jawaban yang tetap benar • Prinsip dualitas • Contoh: • 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ ത 𝐵 = 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐴 ∪ ത 𝐵 = 𝐴
  • 28. DUALITAS HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN • Berikut ini adalah pembuktian hukum-hukum aljabar merupakan dualitas 1. Hukum identitas: A   = A Dualnya: A  U = A 2. Hukum null/dominasi: A   =  Dualnya: A  U = U 3. Hukum komplemen: A  A = U Dualnya: A  A =  4. Hukum idempoten: A  A = A Dualnya: A  A = A
  • 29. DUALITAS HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN 5. Hukum penyerapan: A  (A  B) = A Dualnya: A  (A  B) = A 6. Hukum komutatif: A  B = B  A Dualnya: A  B = B  A 7. Hukum asosiatif: A  (B  C) = (A  B)  C Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  C 8. Hukum distributif: A  (B  C)=(A  B)  (A  C) Dualnya: A  (B  C) = (A  B)  (A  C) 9. Hukum De Morgan: B A = A  B Dualnya: B A = A  B 10. Hukum 0/1 = U Dualnya: U = 
  • 30. PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI • Prinsip Inklusi-eksklusi digunakan pada penggabungan himpunan yang tak saling lepas. Tak saling lepas artinya dua himpunan mungkin saja memiliki elemen yang sama atau A ∩ 𝐵 • Teorema A  B = A + B – A  B A  B = A +B – 2A  B
  • 31. PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI Contoh 24. Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5? Penyelesaian: A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3, B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5, A  B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh KPK – Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15), Yang ditanyakan adalah A  B. A = 100/3 = 33, B = 100/5 = 20, A  B = 100/15 = 6 A  B = A + B – A  B = 33 + 20 – 6 = 47 Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5.
  • 32. PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C, berlaku A  B  C = A + B + C – A  B – A  C – B  C + A  B  C Untuk himpunan A1, A2, …, Ar, berlaku: A1  A2  …  Ar =  i Ai –    r j i 1 Ai  Aj +     r k j i 1 Ai  Aj  Ak + … + (-1)r-1 A1  A2  …  Ar
  • 33. PARTISI • Partisi adalah pembagian elemen suatu himpunan menjadi beberapa bagian dimana setiap partisi tidak lebih banyak dari kardinal nya. • Aturan partisi himpunan sebagai berikut : • Contoh: A = {0,1,2,...,12} maka partisi A adalah {{0},{1,2},{3,4,5,6},{7},{8,9},{10},{11,12}} (a) A1  A2  … = A, dan (b) Ai  Aj =  untuk i  j
  • 34. PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN • Pembuktian proposisi himpunan dilakukan dengan empat cara: Diagram Venn Tabel Keanggotaan Aljabar Himpunan Definisi
  • 35. PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN DENGAN DIAGRAM VENN • Contoh : Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
  • 36. PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN DENGAN TABEL KEANGGOTAAN • Contoh : Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) A B C 𝐁 ∪ 𝑪 𝑨 ∩ (𝑩 ∪ 𝑪) 𝑨 ∩ 𝑩 𝑨 ∩ 𝑪 (𝑨 ∩ 𝑩) ∪ (𝑨 ∩ 𝑪) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 37. PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN DENGAN ALJABAR HIMPUNAN • Contoh : Buktikan 𝐴 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴 𝐴 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴 ∩ 𝑈 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠) = 𝐴 ∩ 𝑈 ∪ 𝐵 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓 = 𝐴 ∩ 𝑈 𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝐴 (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠)
  • 38. PEMBUKTIAN PROPOSISI HIMPUNAN DENGAN DEFINISI Contoh 31. Misalkan A dan B himpunan. Jika A  B =  dan A  (B  C) maka A  C. Buktikan! Bukti: (i) Dari definisi himpunan bagian, P  Q jika dan hanya jika setiap x  P juga  Q. Misalkan x  A. Karena A  (B  C), maka dari definisi himpunan bagian, x juga  (B  C). Dari definisi operasi gabungan (), x  (B  C) berarti x  B atau x  C. (ii) Karena x  A dan A  B = , maka x  B Dari (i) dan (ii), x  C harus benar. Karena x  A juga berlaku x  C, maka dapat disimpulkan A  C .
  • 39. HIMPUNAN GANDA • Himpunan ganda (multiset) adalah himpunan yang elemenya boleh berisi elemen yang sama berulang kali • Contoh {0,0,0,0,1,1,1,1}, {9,8,9,8,9,8} • Multiplisitas jumlah kemunculan elemen yang sama pada himpunan ganda • Contoh Pada contoh di atas berapakah multiplisitas elemen 9? Jawabanya adalah 3
  • 40. SOAL 1. Jika A adalah himpunan. Periksalah apakah setiap pernyataan di bawah ini benar atau salah? a. 𝐴 ∩ 𝑃 𝐴 = 𝐴 b. 𝐴 − 𝑃 𝐴 = 𝐴 c. 𝐴 ∈ 𝑃 𝐴 d. 𝐴 ⊆ 𝑃(𝐴) 2. Jika A,B, dan C adalah himpunan. Pada kondisi manakah pernyataan di bawah ini benar? a. 𝐴 − 𝐵 ∩ 𝐴 – 𝐶 = ∅ b. 𝐴 − 𝐵 ⊕ 𝐴 – 𝐶 = ∅ 3. Sucessor dari himpunan A didefinisikan sebagai 𝐴 ∪ 𝐴 . Tentukan sucessor dari himpunan a. 1,2,3 b. ∅ c. ∅ d. {∅, ∅ }
  • 41. SOAL 4. Buktikan dengan hukum identitas 𝐴 ∪ ∅ = 𝐴 dan 𝐴 ∩ 𝑈 = 𝐴 5. Terdapat asumsi-asumsi sebagai berikut : S1 = Semua kamus adalah berguna S2 = Mary memiliki hanya novel-novel roman S3 = Tidak ada novel roman yang berguna Gunakanlah diagram venn untuk menentukan keabsahan setiap kesimpulan berikut : a. Novel-novel roman bukanlah kamus b. Mary tidak memiliki kamus c. Semua buku-buku berguna adalah kamus
  • 42. SOAL 6. Terdapat himpunan universal U = {1,2,3,...,8,9} dan himpunan A = {1,2,5,6}, B = {2,5,7}, C = {1,3,5,7,9} Tentukanlah a. 𝐴 ∩ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐴 ∩ 𝐶 b. ഥ 𝐴, ത 𝐵𝑑𝑎𝑛 ҧ 𝐶 c. A ⊕ 𝐵 7. Buktikan hukum distributif 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) menggunakan Diagram Venn
  • 43. SOAL 8.Jika A merupakan himpunan mahasiswa tahun pertama, B himpunan mahasiswa tahun kedua, C himpunan mahasiswa Jurusan Matematika, D himpunan mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, E himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit, F himpunan mahasiswa yang mentonton pertunjukan pantomim pada senin malam, G himpunan mahasiswa yang begadang sampai lewat tengah malam pada hari Senin malam. Nyatakan pernyataan berikut dalam notasi teori himpunan : a. Semua mahasiswa tahun kedua jurusan Teknik Informatika mengambil kuliah Matematika Diskrit
  • 44. SOAL b. Hanya mereka yang mengambil kuliah Matematika Diskrit atau yang pergi ke pertunjukan pantomim yang begadang sampai lewat tengah malam pada hari Senin malam c. Mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit tidak ada yang pergi nonton pertunjukkan pantomim pada Senin malam. (Penyebabnya adalah tugas pekerjaan rumah yang sangat banyak dalam kuliah Matematika Diskrit) d. Pertunjukan pantomim itu hanya mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa tahun kedua e. Semua mahasiswa tahun kedua yang bukan dari Jurusan Matematika atau pun Jurusan Teknik Informatika pergi nonton pertunjukan pantomim
  • 45. SOAL 9.Diantara 100 mahasiswa, 32 orang mempelajari matematika, 20 orang mempelajari fisika, 45 orang mempelajari biologi, 15 orang mempelajari matematika dan biologi, 7 mempelajari matematika dan fisika, 10 memplajari fisika dan biologi, dan 30 tidak mempelajari satu pun diantara ketiga bidang tersebut. • Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya satu diantara ketiga bidang tersebut! • Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya satu diantara ketiga bidang tersebut!
  • 46. SOAL 10.Enam puluh ribu supporter sepakbola yang mendukung pertandingan di kandang sendiri membeli habis semua cindera mata untuk mobil mereka. Secara keseluruhan laku terjual 20000 stiker, 36000 bendera kecil, 12000 gantungan kunci. Ternyata 52000 suporter membeli sedikitnya satu cindera mata dan tidak seorang pun membeli suatu cindera mata lebih dari satu. Selain itu 6000 suporter membeli bendera kecil dan gantungan kunci, 9000 membeli bendera kecil dan stiker, dan 5000 membeli gantungan kunci dan stiker. • Berapa banyak supporter yang membeli ketiga macam cindera mata di atas? • Berapa banyak supporter yang membeli tepat satu cindera mata?
  • 47. SUMBER • Munir, Rinaldi, “Matematika Diskrit Ed. Revisi Ke-5”, Informatika Bandung, 2012 • Lipschutz, Seymour. Lipson, Marc, “Matematika Diskret Edisi Ketiga”, Erlangga, 2008 • Yan Watequlis S., ST, “Diktat Kuliah Matematika Diskrit”, Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Malang.