SlideShare a Scribd company logo
MATEMATIKA DISKRIT I

       HIMPUNAN
DEFINISI
   Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek
    yang berbeda.

   Objek di dalam himpunan disebut elemen,
    unsur, atau anggota.
CARA PENYAJIAN HIMPUNAN
1.   Enumerasi
     Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.
     Contoh 1.
     - Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.
     - Himpunan lima bilangan genap positif pertama:
       B = {2, 4, 6, 8, 10}.
     - C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
     - R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
     - C = {a, {a}, {{a}} }
     - K = { {} }
     - Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }
     - Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
Keanggotaan
x ∈ A : x merupakan anggota himpunan A;
x ∉ A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
  
 Contoh 2.
 Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }

                K = {{}}
 maka

   3∈A
   {a, b, c} ∈ R
    c∉R
   {} ∈ K
   {} ∉ R
   Latihan :
     Misalkan:   A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
                  K = {{}}

     Benar/salah   :
          a∈R?
          {1, 2} ∈ A ?
          4∉A?
Contoh 3. Bila P1 = {a, b},
               P2 = { {a, b} },
               P3 = {{{a, b}}},
maka
   a ∈ P1
    a ∉ P2
    P1 ∈ P2
    P1 ∉ P3
    P2 ∈ P3
2.   Simbol-simbol Baku

P=   himpunan bilangan bulat positif = { 0, 1, 2, 3, ... }
N=   himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... }
Z=   himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q=   himpunan bilangan rasional
R=   himpunan bilangan riil
C=   himpunan bilangan kompleks

     Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan
     dengan U.
     Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah
     himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.
3. Notasi Pembentuk Himpunan




  (ii) M = {x|x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah diskrit}
4.   Diagram Venn

Contoh 5.
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8},
       A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.

Diagram Venn:       U       A       B
                                                7

                        1       2       8
                                5           4
                        3               6
KARDINALITAS
Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari
   himpunan A.
Notasi: n(A) atau A 
 
Contoh 6.
(i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih
   kecil dari 20 },
   atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8
   (ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = ? 5
(iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = ?3
HIMPUNAN KOSONG (NULL SET)
•   Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null
    set).
•   Notasi : ∅ atau {}

Contoh 7.
(i) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
(ii) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0

• himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {∅}
• himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {∅, {∅}}
• {∅} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu
    himpunan kosong.
HIMPUNAN BAGIAN (SUBSET)
 •Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan
  B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan
  elemen dari B.
 •Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
 •Notasi: A ⊆
            B

 •Diagram Venn:
  U

                B
         A
Contoh 8.
(i) { 1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3, 4, 5}
(ii) {1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3}
(iii) {a,b,c} ⊆ {a,b,c,d}



TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal
sebagai berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A ⊆ A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( ∅ ⊆
A).
(c) Jika A ⊆ B dan B ⊆ C, maka A ⊆ C
• ∅ ⊆ A dan A ⊆ A, maka ∅ dan A disebut himpunan
  bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan
  A.

 Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan ∅ adalah
 improper subset dari A.
• A ⊆ B berbeda dengan A ⊂ B
  (i) A ⊂ B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A ≠ B.
   A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
  Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3}

  (ii) A ⊆ B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah
      himpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.
   Latihan
    Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4,
    5}.   Tentukan    semua     kemungkinan
    himpunan C sedemikian sehingga A ⊂ C
    dan C ⊂ B, yaitu A adalah proper subset
    dari C dan C adalah proper subset dari B.
Jawaban:
 C harus mengandung semua elemen A = {1, 2, 3}
 dan sekurang-kurangnya satu elemen dari B.

 Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau
 C = {1, 2, 3, 5}.

 C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus karena
 C adalah proper subset dari B.
HIMPUNAN YANG SAMA


• A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan
  elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan
  elemen A.
• A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B
  adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian,
  maka A ≠ B.

• Notasi : A = B ↔ A ⊆ B dan B ⊆ A
Contoh 9.
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A ≠ B

Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma
berikut:
  (a) A = A, B = B, dan C = C
  (b) jika A = B, maka B = A
  (c) jika A = B dan B = C, maka A = C
HIMPUNAN YANG EKIVALEN

 • Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B
   jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan
   tersebut sama.

 • Notasi : A ~ B ↔ A = B


 Contoh 10.
 Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka
 A ~ B sebab A = B = 4
HIMPUNAN SALING LEPAS

 • Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
   tidak memiliki elemen yang sama.

 • Notasi : A // B

 • Diagram Venn:
                       U


                            A        B




 Contoh 11.
 Jika A = { x | x ∈ P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
HIMPUNAN KUASA
 • Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
   yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A,
   termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri.

 • Notasi : P(A) atau 2A

 • Jika A = m, maka P(A) = 2m.

 Contoh 12.
 Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { ∅, { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}


 Contoh 13.
 Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P(∅) = {∅}, dan
 himpunan kuasa dari himpunan {∅} adalah P({∅}) = {∅, {∅}}.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
KuliahKita
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)
Andesva dansi
 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
Nila Kumoro Manah
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Risna Riany
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
UHN
 
Matematika himpunan
Matematika himpunanMatematika himpunan
Matematika himpunandattebayo90
 
Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10
Erlita Fatmawati
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
el sucahyo
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 

What's hot (20)

Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)
 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Matematika himpunan
Matematika himpunanMatematika himpunan
Matematika himpunan
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 

Viewers also liked

Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
Ong Lukman
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
MaharaniIka Chuby
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Ryan Arifiana Sungkar
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
KuliahKita
 
Himpunan
HimpunanHimpunan

Viewers also liked (7)

Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

Similar to Himpunan

Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Mega Kartika
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4rabib
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
085746355268
 
Pertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.pptPertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.ppt
MuhamadAnggiSaputra
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
mikhawirian
 
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
sute99Andi
 
Himpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptxHimpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptx
MafidaPuspaDina
 
2.himpunan
2.himpunan  2.himpunan
2.himpunan
agungyoke
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02
Dermawan12
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
nurhayati atik
 
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.pptHimpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
FaisalTiftaZany1
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt
DanangIndrajaya2
 
3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt
TriEraLaseri1
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt
wayanase1
 

Similar to Himpunan (20)

Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013Pertemuan 1 logmat si 2013
Pertemuan 1 logmat si 2013
 
Soal himpunn
Soal himpunnSoal himpunn
Soal himpunn
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Pertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.pptPertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.ppt
 
himpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppthimpunan AWAL.ppt
himpunan AWAL.ppt
 
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
03 Himpunan Lanjutan _For Live Course.pdf
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
Himpunan Himpunan
Himpunan
 
Himpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptxHimpunan-(2016).pptx
Himpunan-(2016).pptx
 
2.himpunan
2.himpunan  2.himpunan
2.himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
 
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.pptHimpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
Himpunan ryrtyrtyrtyrtyrtyrtyyryrtyry.ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt3.Himpunan_ (1).ppt
3.Himpunan_ (1).ppt
 
3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt3.Himpunan_.ppt
3.Himpunan_.ppt
 
20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt20151112_HIMPUNAN.ppt
20151112_HIMPUNAN.ppt
 
3 himpunan
3 himpunan3 himpunan
3 himpunan
 

Himpunan

  • 2. DEFINISI  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
  • 3. CARA PENYAJIAN HIMPUNAN 1. Enumerasi Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci. Contoh 1. - Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}. - Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {2, 4, 6, 8, 10}. - C = {kucing, a, Amir, 10, paku} - R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } - C = {a, {a}, {{a}} } - K = { {} } - Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 } - Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
  • 4. Keanggotaan x ∈ A : x merupakan anggota himpunan A; x ∉ A : x bukan merupakan anggota himpunan A.     Contoh 2.  Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } K = {{}}  maka 3∈A {a, b, c} ∈ R c∉R {} ∈ K {} ∉ R
  • 5. Latihan :  Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } K = {{}}  Benar/salah :  a∈R?  {1, 2} ∈ A ?  4∉A?
  • 6. Contoh 3. Bila P1 = {a, b}, P2 = { {a, b} }, P3 = {{{a, b}}}, maka a ∈ P1 a ∉ P2 P1 ∈ P2 P1 ∉ P3 P2 ∈ P3
  • 7. 2. Simbol-simbol Baku P= himpunan bilangan bulat positif = { 0, 1, 2, 3, ... } N= himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... } Z= himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... } Q= himpunan bilangan rasional R= himpunan bilangan riil C= himpunan bilangan kompleks Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U. Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.
  • 8. 3. Notasi Pembentuk Himpunan (ii) M = {x|x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah diskrit}
  • 9. 4. Diagram Venn Contoh 5. Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}. Diagram Venn: U A B 7 1 2 8 5 4 3 6
  • 10. KARDINALITAS Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. Notasi: n(A) atau A    Contoh 6. (i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8 (ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = ? 5 (iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = ?3
  • 11. HIMPUNAN KOSONG (NULL SET) • Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null set). • Notasi : ∅ atau {} Contoh 7. (i) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0 (ii) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0 (iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0 • himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {∅} • himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {∅, {∅}} • {∅} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu himpunan kosong.
  • 12. HIMPUNAN BAGIAN (SUBSET) •Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. •Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A. •Notasi: A ⊆ B •Diagram Venn: U B A
  • 13. Contoh 8. (i) { 1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3, 4, 5} (ii) {1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3} (iii) {a,b,c} ⊆ {a,b,c,d} TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal sebagai berikut: (a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A ⊆ A). (b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( ∅ ⊆ A). (c) Jika A ⊆ B dan B ⊆ C, maka A ⊆ C
  • 14. • ∅ ⊆ A dan A ⊆ A, maka ∅ dan A disebut himpunan bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan A. Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan ∅ adalah improper subset dari A.
  • 15. • A ⊆ B berbeda dengan A ⊂ B (i) A ⊂ B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A ≠ B. A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B. Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3} (ii) A ⊆ B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.
  • 16. Latihan Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan semua kemungkinan himpunan C sedemikian sehingga A ⊂ C dan C ⊂ B, yaitu A adalah proper subset dari C dan C adalah proper subset dari B.
  • 17. Jawaban: C harus mengandung semua elemen A = {1, 2, 3} dan sekurang-kurangnya satu elemen dari B. Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau C = {1, 2, 3, 5}. C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus karena C adalah proper subset dari B.
  • 18. HIMPUNAN YANG SAMA • A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A. • A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, maka A ≠ B. • Notasi : A = B ↔ A ⊆ B dan B ⊆ A
  • 19. Contoh 9. (i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B (ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B (iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A ≠ B Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut: (a) A = A, B = B, dan C = C (b) jika A = B, maka B = A (c) jika A = B dan B = C, maka A = C
  • 20. HIMPUNAN YANG EKIVALEN • Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. • Notasi : A ~ B ↔ A = B Contoh 10. Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B sebab A = B = 4
  • 21. HIMPUNAN SALING LEPAS • Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. • Notasi : A // B • Diagram Venn: U A B Contoh 11. Jika A = { x | x ∈ P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
  • 22. HIMPUNAN KUASA • Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. • Notasi : P(A) atau 2A • Jika A = m, maka P(A) = 2m. Contoh 12. Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { ∅, { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }} Contoh 13. Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P(∅) = {∅}, dan himpunan kuasa dari himpunan {∅} adalah P({∅}) = {∅, {∅}}.