SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
OLEH:
KORNELIA PAKIDING
342 14 046
Pengertian Heat Treatment
Heat Treatment (perlakuan panas) adalah salah
satu proses untuk mengubah struktur logam
dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik
terance (tungku) pada temperature rekristalisasi
selama periode waktu tertentu kemudian
didinginkan pada media pendingin seperti udara,
air, air garam, oli dan solar yang masing-masing
mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-
beda.
Proses-proses Heat Treatment
1. Quenching (pengerasan)
Quenching merupakan salah satu teknik perlakuan panas
yang diawali dengan proses pemanasan sampai temperatur
austenit (austenisasi) diikuti pendinginan secara cepat, sehingga
fasa austenit langsung bertransformasi secara parsial membentuk
struktur martensit.
Tujuan utama quenching adalah menghasilkan baja dengan sifat
kekerasan tinggi. Sekaligus terakumulasi dengan kekuatan tarik
dan kekuatan luluh, melalui transformasi austenit ke martensit.
Hal-hal penting untuk menjamin keberhasilan quenching dan
menunjang terbentuknya martensit khususnya, adalah : temperatur
pengerasan, waktu tahan, laju pemanasan, metode pendinginan,
media pendingin dan hardenability.
 Ada tiga tingkatan pendinginan, yaitu:
1) Vapor-blanket Cooling stage
2) Vapor-transport Cooling Stage
3) Liquid Cooling Stage
 Menurut media pendinginnya, quenching dapat dibagi menjadi:
1) Quenching air
2) Quenching dengan media oli
3) Quenching dengan media udara
4) Quenching dengan media air garam
2. Annealing
Yang dimaksud dengan annealing ialah menurunkan kekerasan
suatu baja dengan jalan memanaskan baja tersebut pada temperatur
diatas temperatur krisis maksimum 980°C, dan kemudian
dinginkan secara perlahan-lahan di udara (sampai dingin).
 Tujuan dari annealing ialah untuk:
1) Mendapatkan baja yang mempunyai kadar karbon tinggi,
tetapi dapat dikerjakan mesin atau pengerjaan dingin.
2) Memperbaiki keuletan.
3) Menurunkan atau menghilangkan ketidak homogenan stuktur.
4) Memperhalus ukuran butir.
5) Menghilangkan tegangan dalam.
6) Menyiapkan struktur baja untuk proses perlakuan panas.
 Langkah kerja proses annealing:
1) Benda kerja kita masukan kedalam kotak baja yang kita isi
dengan terak atau pasir.
2) Panaskan pada temperatur 980°C selama 1 sampai 3 jam.
3) Setelah cukup waktunya kotak kita angkat dari dapur.
4) Benda kerja didinginkan dengan perlahan-lahan.
 Tipe-tipe proses annealing
1) Full Annealing
2) Spheroidized Annealing
3. Normalizing
Normalizing adalah proses perlakuan panas terhadap baja
dengan tujuan mendapatkanstruktur, butiran yang halus dan
seragam untuk menghilangkan tegangan dalam akibat pengerjaan
dengan mesin.
 Tujuan dari normalizing ialah untuk:
1) Untuk memperhalus butir
2) Memperbaiki mampu mesin
3) Menghilangkan tegangan sisa
4) Memeperbaiki sifat mekanik baja karbon struktural
dan baja-baja paduan rendah.
 Manfaaat dari proses normalizing antara lain:
1) Menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang
diperoleh dari proses pengerjaan yang sebelumnya di
alami oleh baja.
2) Mengeliminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari
akibat pendinginan yang lambat pada proses anil.
3) Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite.
4) Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritic.
5) Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaki
mampu mesin-mesin baja paduan yang dikarburasi
ka.rena temperatur penormalan lebih tinggi dari
temperatur pengkarbonan
6) Penormalan dapat memperbaiki sifat-sifat mekanik.
4. Tempering
Proses memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan disebut
proses temper. Dengan proses ini, duktilitas dapat ditingkatkan
namun kekerasan dan kekuatannya akan menurun. Pada sebagian
besar baja struktur, proses temper dimaksudkan untuk memperoleh
kombinasi antara kekuatan, duktilitas dan ketangguhan yang tinggi.
Dengan demikian, proses temper setelah proses pengerasan akan
menjadikan baja lebih bermanfaat karena adanya struktur yang
lebih stabil.
 Tempering dibagi dalam:
1) Tempering pada suhu rendah(150-300°C).
2) Tempering pada suhu menengah(300-500°C)
3) Tempering pada suhu tinggi(500-650°C)
Heat Treatment dengan Pendinginan
1. Heat Treatment dengan Pendinginan Tak Menerus
 Untuk baja dengan kadar karbon kurang
dari 0.83% yang ditahan suhunya dititik
tertentu yang letaknya dibagian atas dari
kurva C, akan menghasilkan struktur perlit
dan ferit.
 Bila ditahan suhunya pada titik tertentu
bagian bawah kurva C tapi masih disisi
sebelah atas garis horizontal, maka akan
mendapatkan struktur mikro Bainit (lebih
keras dari perlit).
 Bila ditahan suhunya pada titik tertentu
dibawah garis horizontal, maka akan
mendapat struktur Martensit (sangat keras
dan getas).
 Semakin tinggi kadar karbon, maka kedua
buah kurva C tersebut akan bergeser
kekanan.
2. Heat Treatment dengan Pendinginan Menerus
 Pada proses pendinginan
secara perlahan seperti pada
garis (a) akan menghasilkan
struktur mikro perlit dan
ferlit.
 Pada proses pendinginan
sedang, seperti, pada garis
(b) akan menghasilkan
struktur mikro perlit dan
bainit.
 Pada proses pendinginan
cepat, seperti garis (c) akan
menghasilkan struktur
mikro martensit.
Pengertian dan Proses Heat Treatment

More Related Content

What's hot

Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyawizdan ozil
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikSyaifi Al-Mahfudzi
 

What's hot (20)

Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Heat treatment
Heat treatment Heat treatment
Heat treatment
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
02. apa itu annealing
02. apa itu annealing02. apa itu annealing
02. apa itu annealing
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Perlakuan panas
Perlakuan panasPerlakuan panas
Perlakuan panas
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Mekanika permesinan
Mekanika permesinanMekanika permesinan
Mekanika permesinan
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknik
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 

Viewers also liked

Df dan heat treatment
Df dan heat treatmentDf dan heat treatment
Df dan heat treatmentReandy Risky
 
Ilmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanIlmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanReandy Risky
 
Material teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaMaterial teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaIriansyah Putra
 
222547477 rpp-gambar-teknik
222547477 rpp-gambar-teknik222547477 rpp-gambar-teknik
222547477 rpp-gambar-teknikSri Wahyuni
 
Heat treatment : the best one
Heat treatment : the best oneHeat treatment : the best one
Heat treatment : the best oneAbhijeet Dash
 
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)thiru1mech
 
DreamGirl 2012 Lingerie Catalog
DreamGirl 2012 Lingerie CatalogDreamGirl 2012 Lingerie Catalog
DreamGirl 2012 Lingerie CatalogAlicia Vargo
 
Heat treatment of materials
Heat treatment of materialsHeat treatment of materials
Heat treatment of materialsDivagar S
 
Heat treatment process for steel
Heat treatment process for steelHeat treatment process for steel
Heat treatment process for steelPampania Jagdish
 
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literaturDigital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literaturAndy Muson
 

Viewers also liked (19)

Heat treatment
Heat treatmentHeat treatment
Heat treatment
 
Df dan heat treatment
Df dan heat treatmentDf dan heat treatment
Df dan heat treatment
 
Heat Treatment
Heat TreatmentHeat Treatment
Heat Treatment
 
Ms chapter 2
Ms chapter 2Ms chapter 2
Ms chapter 2
 
Pengujian Blanking
Pengujian BlankingPengujian Blanking
Pengujian Blanking
 
Gambar teknik mesin
Gambar teknik mesinGambar teknik mesin
Gambar teknik mesin
 
Ilmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanIlmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahan
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Material teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaMaterial teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnya
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
222547477 rpp-gambar-teknik
222547477 rpp-gambar-teknik222547477 rpp-gambar-teknik
222547477 rpp-gambar-teknik
 
Heat Treatment Process
Heat Treatment ProcessHeat Treatment Process
Heat Treatment Process
 
Heat treatment : the best one
Heat treatment : the best oneHeat treatment : the best one
Heat treatment : the best one
 
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)
Annealing , normalizing , quenching , martensitic transformation (1)
 
DreamGirl 2012 Lingerie Catalog
DreamGirl 2012 Lingerie CatalogDreamGirl 2012 Lingerie Catalog
DreamGirl 2012 Lingerie Catalog
 
Heat treatment of materials
Heat treatment of materialsHeat treatment of materials
Heat treatment of materials
 
Heat treatment process for steel
Heat treatment process for steelHeat treatment process for steel
Heat treatment process for steel
 
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literaturDigital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
 

Similar to Pengertian dan Proses Heat Treatment

MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8Asraf Malik
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatmentNiko Sh
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4fHandry J
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasarombang
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-trSerdadu Syahrul
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheatSubi Yanto
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamAhmad Faozi
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeviolabonver
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35Cade jalaludin
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsEgi Maulana
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...Muhammad Budiman
 

Similar to Pengertian dan Proses Heat Treatment (20)

ppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptxppt KLPOK 8.pptx
ppt KLPOK 8.pptx
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
MATERIAL TECHNOLOGY - CHAPTER 8
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4f
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasa
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
 
pengaruh preheat
pengaruh preheatpengaruh preheat
pengaruh preheat
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
Heat Treatment
Heat TreatmentHeat Treatment
Heat Treatment
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp oke
 
Per
PerPer
Per
 
Komposisi Material S35C
Komposisi Material S35CKomposisi Material S35C
Komposisi Material S35C
 
Klpk 7
Klpk 7Klpk 7
Klpk 7
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steels
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
 
Heat treatment
Heat treatmentHeat treatment
Heat treatment
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Pengertian dan Proses Heat Treatment

  • 2. Pengertian Heat Treatment Heat Treatment (perlakuan panas) adalah salah satu proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance (tungku) pada temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda- beda.
  • 3. Proses-proses Heat Treatment 1. Quenching (pengerasan) Quenching merupakan salah satu teknik perlakuan panas yang diawali dengan proses pemanasan sampai temperatur austenit (austenisasi) diikuti pendinginan secara cepat, sehingga fasa austenit langsung bertransformasi secara parsial membentuk struktur martensit. Tujuan utama quenching adalah menghasilkan baja dengan sifat kekerasan tinggi. Sekaligus terakumulasi dengan kekuatan tarik dan kekuatan luluh, melalui transformasi austenit ke martensit. Hal-hal penting untuk menjamin keberhasilan quenching dan menunjang terbentuknya martensit khususnya, adalah : temperatur pengerasan, waktu tahan, laju pemanasan, metode pendinginan, media pendingin dan hardenability.
  • 4.  Ada tiga tingkatan pendinginan, yaitu: 1) Vapor-blanket Cooling stage 2) Vapor-transport Cooling Stage 3) Liquid Cooling Stage  Menurut media pendinginnya, quenching dapat dibagi menjadi: 1) Quenching air 2) Quenching dengan media oli 3) Quenching dengan media udara 4) Quenching dengan media air garam
  • 5. 2. Annealing Yang dimaksud dengan annealing ialah menurunkan kekerasan suatu baja dengan jalan memanaskan baja tersebut pada temperatur diatas temperatur krisis maksimum 980°C, dan kemudian dinginkan secara perlahan-lahan di udara (sampai dingin).  Tujuan dari annealing ialah untuk: 1) Mendapatkan baja yang mempunyai kadar karbon tinggi, tetapi dapat dikerjakan mesin atau pengerjaan dingin. 2) Memperbaiki keuletan. 3) Menurunkan atau menghilangkan ketidak homogenan stuktur. 4) Memperhalus ukuran butir. 5) Menghilangkan tegangan dalam. 6) Menyiapkan struktur baja untuk proses perlakuan panas.
  • 6.  Langkah kerja proses annealing: 1) Benda kerja kita masukan kedalam kotak baja yang kita isi dengan terak atau pasir. 2) Panaskan pada temperatur 980°C selama 1 sampai 3 jam. 3) Setelah cukup waktunya kotak kita angkat dari dapur. 4) Benda kerja didinginkan dengan perlahan-lahan.  Tipe-tipe proses annealing 1) Full Annealing 2) Spheroidized Annealing
  • 7. 3. Normalizing Normalizing adalah proses perlakuan panas terhadap baja dengan tujuan mendapatkanstruktur, butiran yang halus dan seragam untuk menghilangkan tegangan dalam akibat pengerjaan dengan mesin.  Tujuan dari normalizing ialah untuk: 1) Untuk memperhalus butir 2) Memperbaiki mampu mesin 3) Menghilangkan tegangan sisa 4) Memeperbaiki sifat mekanik baja karbon struktural dan baja-baja paduan rendah.
  • 8.  Manfaaat dari proses normalizing antara lain: 1) Menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang diperoleh dari proses pengerjaan yang sebelumnya di alami oleh baja. 2) Mengeliminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari akibat pendinginan yang lambat pada proses anil. 3) Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite. 4) Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritic. 5) Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaki mampu mesin-mesin baja paduan yang dikarburasi ka.rena temperatur penormalan lebih tinggi dari temperatur pengkarbonan 6) Penormalan dapat memperbaiki sifat-sifat mekanik.
  • 9. 4. Tempering Proses memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan disebut proses temper. Dengan proses ini, duktilitas dapat ditingkatkan namun kekerasan dan kekuatannya akan menurun. Pada sebagian besar baja struktur, proses temper dimaksudkan untuk memperoleh kombinasi antara kekuatan, duktilitas dan ketangguhan yang tinggi. Dengan demikian, proses temper setelah proses pengerasan akan menjadikan baja lebih bermanfaat karena adanya struktur yang lebih stabil.  Tempering dibagi dalam: 1) Tempering pada suhu rendah(150-300°C). 2) Tempering pada suhu menengah(300-500°C) 3) Tempering pada suhu tinggi(500-650°C)
  • 10. Heat Treatment dengan Pendinginan 1. Heat Treatment dengan Pendinginan Tak Menerus  Untuk baja dengan kadar karbon kurang dari 0.83% yang ditahan suhunya dititik tertentu yang letaknya dibagian atas dari kurva C, akan menghasilkan struktur perlit dan ferit.  Bila ditahan suhunya pada titik tertentu bagian bawah kurva C tapi masih disisi sebelah atas garis horizontal, maka akan mendapatkan struktur mikro Bainit (lebih keras dari perlit).  Bila ditahan suhunya pada titik tertentu dibawah garis horizontal, maka akan mendapat struktur Martensit (sangat keras dan getas).  Semakin tinggi kadar karbon, maka kedua buah kurva C tersebut akan bergeser kekanan.
  • 11. 2. Heat Treatment dengan Pendinginan Menerus  Pada proses pendinginan secara perlahan seperti pada garis (a) akan menghasilkan struktur mikro perlit dan ferlit.  Pada proses pendinginan sedang, seperti, pada garis (b) akan menghasilkan struktur mikro perlit dan bainit.  Pada proses pendinginan cepat, seperti garis (c) akan menghasilkan struktur mikro martensit.